Bahan Saran Evapro
-
Upload
farrah-erman -
Category
Documents
-
view
8 -
download
0
description
Transcript of Bahan Saran Evapro
-
5/19/2018 Bahan Saran Evapro
1/11
PEMBAHASAN
Komponen Input
Sumber daya manusia
Salah satu faktor keberhasilan suatu program adalah tersedianya sumber daya manusia
yang cukup baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya! S"M merupakan aset utama
suatu organisasi yang men#adi perencana dan pelaku aktif dari setiap akti$itas organisasi!
S"M yang kurang mampu kurang cakap dan tidak trampil salah satunya mengakibatkan
peker#aan tidak dapat diselesaikan secara optimal dengan cepat dan tepat pada %aktunya
&Sudarmayanti '(()*!
Sebagian besar puskesmas di Kota Makassar tidak memiliki ketua tim M+BS! Hal ini
disebabkan ketua tim M+BS di beberapa puskesmas telah dimutasi tidak adanya petugas
yang ditun#uk oleh pimpinan puskesmas untuk menggantikan kedudukan ketua tim
M+BS di puskesmas tersebut dan tidak terdapat petugas yang telah mengikuti pelatihan
M+BS! Sebagian besar puskesmas yang tidak mempunyai ketua tim M+BS akhirnya
tidak menerapkan M+BS di puskesmasnya dan %alaupun masih ada petugas lain yang
sudah mendapat pelatihan petugas tersebut tidak berani mengambil tanggung #a%ab
karena belum adanya komitmen dari pimpinan puskesmas untuk melan#utkan program
ini!
Pemeriksaan balita sakit ditangani oleh tim yang dipimpin oleh ketua tim M+BS yang
berfungsi sebagai case manager! Pemilihan case manager oleh pimpinan puskesmas
berdasarkan pertimbangan pernah mengikuti pelatihan dan sanggup untuk mengelola
M+BS!
Pelatihan M+BS di Kota Makassar terakhir kali dilakukan tahun '()( dengan sesi , hari
pelatihan bagi petugas kesehatan di puskesmas! Petugas kesehatan yang mengikuti
pelatihan meliputi dokter pera%at dan bidan dari , puskesmas yang ada di kota Makassar
yakni Puskesmas Kassi-Kassi Bara-Baraya Makkasau Kaluku Bodoa Batua dan
+amamaung!
-
5/19/2018 Bahan Saran Evapro
2/11
Kompetensi yang diharapkan dari pelatihan M+BS adalah petugas kesehatan bisa
melaksanakan proses mana#emen kasus balita sakit di fasilitas pelayanan kesehatan!
Kompetensi tentang pelatihan M+BS terhadap petugas kesehatan di Benin menun#ukkan
bah%a petugas kesehatan yang dilatih M+BS lebih baik dalam hal penanganan balita
sakit daripada petugas kesehatan yang tidak mendapatkan pelatihan M+BS &.o%e et al
'((/*!
+idak sesuainya kriteria S"M M+BS puskesmas di Kota Makassar yang dilihat dari
keberadaan ketua tim M+BS dan keikutsertaan petugas dalam pelatihan M+BS akan
berdampak pada kurangnya pelayanan balita sakit dengan menggunakan pendekatan
M+BS! +anpa dukungan S"M yang menun#ang tidak akan bisa menciptakan pelayanan
yang efektif dan efisien pada balita sakit!
Peralatan
Peralatan yang dapat digunakan untuk pelaksanaan suatu program dan dapat menun#ang
kelancaran suatu program! 0asilitas harus ada pada setiap puskesmas dan harus dalam
kondisi yang baik &ukurannya pasti* atau tidak rusak fasilitas harus ada pada setiap
Puskesmas untuk membantu para petugas puskesmas melaksanakan kegiatannya
&1ibo%o '((2*!Peralatan M+BS di Kota Makassar masih dalam kriteria kurang! Hal ini disebabkan
karena tidak adanya anggaran puskesmas untuk menyediakan peralatan M+BS belum
adanya komitmen dari pimpinan puskesmas untuk mendukung program ini dan
pergantian pimpinan puskesmas yang menyebabkan bergantinya prioritas program di
puskesmas!
Adanya keterbatasan peralatan #uga mendukung penerapan M+BS tidak ber#alan dengan
baik! "ari hasil obser$asi hanya satu puskesmas yang mempunyai ruangan khusus untuk
M+BS yakni Puskesmas Sudiang .aya! Klinik M+BS merupakan ruang khusus untuk
pelayanan balita sakit yang didalamnya terdapat peralatan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan mana#emen kasus balita sakit!
Pada pelaksanaan pera%atan anak sakit penggunaan buku manual yang berupa buku
bagan merupakan pedoman yang digunakan oleh tenaga kesehatan untuk memberikan
-
5/19/2018 Bahan Saran Evapro
3/11
tindakan dan pengobatan bagi anak sakit! Buku bagan #uga berisi pedoman bagi petugas
kesehatan untuk menyatukan berbagai pedoman yang terpisah untuk masing masing
penyakit kedalam bentuk proses yang lebih komprehensif dan efisien dalam penanganan
anak sakit!
Hal ini se#alan dengan penelitian lain yang dilakukan di Kabupaten Brebes menyatakan
bah%a petugas merasa kurang bimbingan dan pembinaan sarana dan formulir kurang
tidak disediakan po#ok oralit ataupun ruang konsultasi gi3i khusus petugas menyatakan
ruang M+BS tidak ada sehingga alur pelayanan masih digabung dengan pelayanan ibu
&1ibo%o '((2*!
Pada pelaksanaan proses mana#emen kasus M+BS penggunaan formulir dan pengisian
secara lengkap sangat menentukan keberhasilan penerapan proses mana#emen kasus
dalam rangka menangani balita sakit dan bayi muda secara komprehensif di fasilitas
pelayanan kesehatan dasar &"epkes .I '((2*!
Pemberian kartu Nasehat ibu &KNI* pada saat konseling yang dilakukan oleh petugas!
Namun petugas M+BS kurang perhatian pada pemberian lembar KNI ini! Petugas merasa
adanya inefisiensi penggunaan lembar KNI karena kurangnya pemanfaatan lembar KNI
oleh ibu balita ! Hal ini dibenarkan oleh koordinator M+BS bah%a tidak diberikannya
KNI kepada ibu balita saat mengikuti proses M+BS!
Kurangnya fasilitas M+BS hampir semua %ilayah Puskesmas Kota Makassar yang sesuaidengan standar fasilitas M+BS yang tercantum dalam Modul 4 M+BS disebabkan oleh
beberapa faktor salah satu diantaranya adalah kurangnya dukungan dari dinas kesehatan
berupa bantuan peralatan dan belum adanya komitmen kepala puskesmas untuk
mendukung penyediaan sarana M+BS! Kurangnya ketersediaan sarana akan
menyebabkan minimnya pelayanan M+BS dan tidak akan ada cakupan M+BS!
Dana
Semakin besar dana yang dikeluarkan untuk memperbaiki sebuah program maka
hasilnya pun akan semakin efektif apabila dana yang diberikan digunakan seefisien
mungkin dan semakin kecilnya dana yang digunakan untuk sebuah program maka
program hanya akan ber#alan lambat dan hasilnya pun tidak akan efektif &1ibo%o
'((2*!
-
5/19/2018 Bahan Saran Evapro
4/11
"ana yang mendukung Pelaksanaan M+BS di Puskesmas tidak ada secara khusus dari
"inas Kesehatan Kota Makassar! Pihak dinas kesehatan sendiri berharap puskesmas
masing- masing yang menyediakan dana untuk pelaksanaannya! Secara umum karena
M+BS merupakan perpaduan dari berbagai program di puskesmas sehingga dananya
berasal dari program yang bersangkutan! Program yang terpadu itu telah dianggarkan ke
APB" Kota Makassar!
Hal ini se#alan dengan penelitian lain yang menyatakan bah%a ada masalah pada
ketersediaan dana untuk tahun '((2 di Kabupaten Brebes berupa tidak ada ketersediaan
dana di Puskesmas! Ketersediaan dana ini mempengaruhi alokasi keseragaman sumber
dana untuk kegiatan M+BS sebagian puskesmas menggunakan dana operasional 5 rutin
untuk mencukupi kebutuhan pengadaan formulir dan kartu KNI &1ibo%o '((2*!
Sumber dana untuk kegiatan M+BS puskesmas menggunakan dana operasional atau
rutin untuk mencukupi kebutuhan pengadaan formulir! .ata-rata puskesmas yang telah
menerapkan M+BS telah menyediakan dana hanya untuk untuk pengadaan formulir
M+BS! Selain itu tidak ada dana untuk perbaikan fasilitas perbaikan M+BS sehingga
apabila ada alat yang rusak langsung di pin#am dari ruangan lain misalnya .uang Poli!
Berdasarkan kriteria dana M+BS dilihat dari kecukupan dana dan kelancaran pemberian
dana dalam kegiatan M+BS menun#ukkan puskesmas di Kota Makassar masih dalam
kriteria2
kurang dalam hal dana M+BS! Kurangnya dana M+BS hampir semua %ilayah
Puskesmas Kota Makassar disebabkan oleh beberapa faktor salah satu diantaranya
adalah kurangnya dukungan dari dinas kesehatan berupa bantuan dana khusus dan belum
adanya komitmen kepala puskesmas untuk alokasi dana M+BS khusus dalam dana
operasional puskesmas!
Adanya keterbatasan sumber daya dapat menghambat pelaksanaan suatu kebi#akan! 6leh
sebab itu dengan dana yang minim atau bahkan tidak ada tersebut para petugas tidak
dapat men#alankan tugasnya dalam menangani balita sakit menggunakan metode M+BS
di %ilayah puskesmas mereka!
Komponen Proses
-
5/19/2018 Bahan Saran Evapro
5/11
Proses ini lebih memfokuskan pada akti$itas program M+BS! Hal-hal yang dilihat dari
gambaran proses ini yaitu proses ber#alannya program M+BS! "alam proses mana#emen
kasus M+BS setelah menilai dan mengklasifikasikan penyakit anak langkah selan#utnya
adalah menentukan tindakan dan memberi pengobatan yang dibutuhkan! Pengobatan
anak sakit dapat dimulai di klinik dan diteruskan dengan pengobatan lan#utan di rumah!
Pada beberapa keadaan anak yang sakit berat perlu diru#uk ke rumah sakit untuk
pera%atan lebih lan#ut! "alam hal ini perlu dilakukan tindakan pra ru#ukan sebelum anak
di ru#uk &"epkes .I '((2*!
Sebagian besar puskesmas dalam menangani balita sakit masih menggunakan metode
kon$ensional sehingga semua pasien yang datang ditangani secara umum tanpa melihat
#en#ang umurnya! Petugas mengungkapkan bah%a tidak ada %aktu untuk menggunakan
formulir M+BS karena banyak pasien dan kegiatan yang harus ditangani! 7ika
menggunakan formulir M+BS %aktu yang digunakan untuk melayani pasien tidak akan
cukup karena ) pasien memerlukan %aktu sekitar )(-)8 menit! "engan demikian
sebagian besar petugas tidak mematuhi prosedur dalam M+BS!
"alam pelaksanaannya penggunaan M+BS belum ber#alan secara efektif! Kondisi
tersebut dialami oleh sebagian besar puskesmas di Kota Makassar karena berbagai
kendala antara lain terbatasnya #umlah tenaga yang dilatih M+BS perpindahan tenaga
yang sudah dilatih kurang lengkapnya sarana dan prasarana pendukung! "ari seluruhpuskesmas di Kota Makassar puskesmas yang telah melaporkan cakupan M+BS hingga
akhir '()' sebesar 94:,;! Kriteria melaksanakan bila dalam menangani balita sakit
minimal ,(; dari #umlah kun#ungan balita sakit menggunakan modul M+BS!
Penelitian ini se#alan dengan penelitian lain yang dilakukan di Kabupaten Kupang
menun#ukkan bah%a proses mana#emen kasus M+BS tidak sesuai dengan langkah-
langkah
/
yang terdapat dalam buku bagan M+BS! Hal ini ter#adi karena belum optimalnya
kesediaan sarana dan prasarana pelatihan monitoring dan e$aluasi M+BS &Soge dkk
'((/*!
Secara garis besar bagi : puskesmas yang menerapkan M+BS di Kota Makassar alur
pelayanannya adalah setelah mendaftar di loket pasien balita sakit diba%akan kartu
-
5/19/2018 Bahan Saran Evapro
6/11
status dan formulir pencatatan M+BS! Ini yang membedakan yang tanpa M+BS di mana
formulir M+BS tidak disertakan! Pasien kemudian menu#u ruang M+BS untuk diperiksa
oleh petugas! Pemeriksaan dimulai dengan melakukan penilaian yang dilan#utkan dengan
pembuatan klasifikasi yang diikuti dengan pemberian tindakan! Konseling men#adi
langkah selan#utnya dan men#adi bagian tak terpisah dari alur M+BS! Ketua tim
menentukan konseling apa yang diperlukan saat pemeriksaan! misalnya perlu diberikan
konseling kesehatan lingkungan gi3i atau imunisasi dan #uga berhak meminta petugas
yang bersangkutan untuk melakukan konseling! Setelah konseling selesai maka pasien
disuruh kembali ke ketua tim untuk diberikan konseling mengenai cara pera%atan anak di
rumah!
Menilai dan membuat klasifikasi penyakit dilakukan dengan beberapa kegiatan antara
dengan memeriksa tanda bahaya umum! +anda bahaya umum dapat ter#adi pada penyakit
apapun dan tidak dapat membantu menentukan #enis penyakit secara spesifik! Hanya
dengan satu tanda bahaya umum sa#a sudah cukup untuk menun#ukkan bah%a penyakit
itu berat sehingga sebelum melakukan penilaian setiap penyakit penting memeriksa
beberapa tanda bahaya umum seperti tidak bisa minum muntahkan semuanya ke#ang
serta tidak sadar!
Setelah beberapa tahap kegiatan diatas kemudian dilakukan kegiatan untuk menentukan
#enis tindakan atau pengobatan yang perlu dilakukan! +indakan ini berarti menentukantindakan dan memberi pengobatan yang sesuai!
-
5/19/2018 Bahan Saran Evapro
7/11
atau formulir M+BS menggambarkan bah%a M+BS merupakan suatu sistem pelayanan
kesehatan!
)(
Komponen 6utput
>akupan pelayanan M+BS umur ' bulan sampai 8 tahun adalah presentase anak sakit
umur ' bulan sampai 8 tahun yang memperoleh pelayanan sesuai standar M+BS dari
#umlah kun#ungan anak balita sakit di puskesmas tersebut! 7umlah anak balita sakit yang
mendapat pelayanan standar diperoleh dari format pencatatan dan pelaporan M+BS!
Sebagian besar puskesmas tidak mencapai cakupan M+BS yakni tidak memenuhi kriteria
sudah melakukan pendekatan memakai M+BS pada minimal ,(; dari #umlah kun#ungan
balita sakit di puskesmas tersebut! Hal ini ter#adi karena puskesmas tersebut tidak
men#alankan M+BS untuk menangani balita sakit!
Hasil penelitian ini se#alan dengan penelitian lain yang dilakukan tentang e$aluasi
program M+BS Pneumonia di Puskesmas Kota Kupang menun#ukkan bah%a hasil output
pada program ini belum mencapai tu#uan dan sasaran dari program M+BS Pneumonia
&Boymau dkk '((2*!
Ketidaksesuaian antara laporan P1S-KIA "inas Kesehatan Kota Makassar dengan
penerapan M+BS di )2 puskesmas terlihat bah%a lemahnya fungsi pengorganisasian dan
koordinasi pelaporan kegiatan penerapan M+BS Puskesmas dengan "inas KesehatanKota Makassar! Kesalahan selan#utnya adalah formula cakupan M+BS! "ari laporan
terlihat bah%a cakupan M+BS berasal persentase dari #umlah balita sakit yang datang ke
puskesmas dibagi #umlah sasaran balita pada tahun tersebut! Padahal cakupan M+BS
seharusnya diperoleh dari persentase #umlah balita sakit yang ditangani memakai
pendekatan M+BS dibagi #umlah kun#ungan balita sakit di puskesmas tersebut!
Ketidaksesuaian dan kesalahan ini bisa berakibat fatal dalam hal pelaporan ke #en#ang
yang lebih tinggi sehingga bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam menyusun laporan
ke pusat yang menganggap puskesmas yang telah masuk laporan cakupan M+BS telah
melaksanakan M+BS padahal kenyataannya tidak dilaksanakan!
KESIMP
-
5/19/2018 Bahan Saran Evapro
8/11
belum baik! Hal ini dapat dilihat dari indikator S"M berkompeten sarana yang
diperlukan untuk pelayanan terhadap balita sakit dan dana khusus puskesmas di Kota
Makassar untuk menun#ang pelaksanaaan program yang belum diprioritaskan oleh
puskesmas! Aspek proses belum sesuai dengan pedoman M+BS yang telah ditetapkan
oleh Kementrian Kesehatan terutama dalam hal proses mana#emen kasus balita sakit!
Sebagian
))
besar puskesmas di Kota Makassar masih menggunakan metode kon$ensional dalam
penanganan balita sakit! Aspek output belum memenuhi kriteria menggunakan M+BS
pada minimal ,(; dari #umlah kun#ungan balita sakit di puskesmas! Kurangnya
pencapaian cakupan M+BS puskesmas di Kota Makassar disebabkan sebagian besar
puskesmas tidak menerapkan M+BS untuk menangani balita sakit!
SA.AN
Bagi "inas Kesehatan Kota Makassar agar dapat meningkatkan kualitas Sumber "aya
Manusia &S"M* petugas kesehatan melalui pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan
penanganan balita sakit sehingga semua balita sakit yang berkun#ung di puskesmas dapat
ditangani dengan efektif dan efisien!
"A0+A. P
-
5/19/2018 Bahan Saran Evapro
9/11
"ir#en Bina Kesehatan Anak!'()'! Mana#emen +erpadu Balita Sakit &M+BS*! 7akarta ?
"epartemen Kesehatan .I!&http?55%%%!gi3ikia!depkes!go!id5archi$es5:'49*!6nline!
"iakses tanggal : No$ember '()'!
HanafiahSaid!'((2! Pengaruh Karakteristik Indi$idu dan Sistem Imbalan +erhadap
Akti$itas Super$isi Pada Pelaksanaan Mana#emen +erpadu Balita Sakit &M+BS* "i "inas
Kesehatan Kabupaten Aceh +imur! hildren? A Statistical .e$ie%!
Ne% ork? E0!
1H6!'((8! +he 1orld Health .eport '((8? Make E$ery Mother and >hild >ount!
ene$a? 1orld Health 6rgani3ation!
1ibo%o Suparto Hary! '((2! Analisis Mana#emen Mutu MB+S yang terkait denganMutu Penerapan Kegiatan Mana#emen +erpadu Balita Sakit &M+BS* Puskesmas "i
Kabupaten Brebes! Semarang ?
-
5/19/2018 Bahan Saran Evapro
10/11
"onabedian mengelompokkan model e$aluasi kedalam tiga komponen yaitu komponen
input &struktur* proses dan hasil &outcome*!
a! Input &struktur*
Input yang bersifat struktural menun#ukkan aspek institusional
fasilitas pelayanan kesehatan seperti ukuran kompleksitas #umlah dan luasnya unit atau
departemen #umlah dan kualifikasi staf peralatan medis dan non medis struktur
organisasi serta sistem keuangan dan sistem informasi!Komponen input5 struktur ini
terdiri dari input fisik staf keuangan dan pengelolaan organisasi! Struktur fisik berupa
tanah gedung peralatan &baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak* kendaraan
furniture bahan habis pakai obat aset pemeliharaan dan lain lain! Struktur staf meliputi
#umlah dan kualitas petugas untuk
memberikan dan mendukung pemberian pelayanan misalnya #umlah dan #enis petugas
rasio diantara kelompok petugas rasio #umlah petugas dengan masyarakat staf dengan
tempat #enis dan lama pendidikan tambahan serta #umlah staf yang memenuhi kriteria
kiner#a! Struktur keuangan mengukur ketersediaan dana untuk men#alankan pemberian
pelayanan secara tepat untuk membayar petugas dan karya%an serta membayar
pengadaan minimal yang diperlukan dalam rangka pemberian pelayanan! Sedangkan
struktur organisasi menun#ukkan hubungan otoritas dan tanggung #a%ab ciri ciri
rancangan organisasi isu-isu pengelolaan dan pemberdayaan akuntabilitas tingkatdesentralisasi keputusan serta membuat dan menentukan #enis keputusan yang dapat
didelegasikan!
'! Proses
Proses merupakan langkah-langkah yang diker#akan untuk
men#alankan prosedur seperti penyesuaian dengan pedoman praktek kelayakan
kelengkapan serta rele$ansi informasi! Proses mentrasformasikan input men#adi hasil!
Proses menun#ukkan apa yang sesungguhnya dilakukan terhadap pelanggan5 pasien untuk
mendapatkan pelayanan!
:! 6utcome
Adalah hasil-hasil sebagai akibat dari prosedur yang dilakukan! Hasil #uga merupakan
hasil akhir dari proses pera%atan pasien atau ketersediaan input yang tepat %aktu! Hasil
-
5/19/2018 Bahan Saran Evapro
11/11
dapat pula berupa perbaikan pengetahuan perubahan perilaku pasien dan tingkat
kepuasan pasien!'/