Bahan PPT Metodologi Penelitian

4
Pada hakikatnya, penelitian pendidikan hampir sama dengan penelitian ilmu-ilmu perilaku manusia pada umumnya, terutama dari segi metodologinya. Namun, yang membedakannya hanya dalam bidang kajiannya, masalah dan variabel yang diteliti, serta tujuan dan manfaatnya. Fungsi penelitian pendidikan : a. Penelitian untuk kepentingan ilmu pendidikan. b. Penelitian untuk pemecahan masalah pendidikan. c. Penelitian Kebijakan Pendidikan. d. Penelitian Pendidikan yang dapat menunjang pembangunan. Keempat fungsi dan tujuan penelitian pendidikan tersebut dapat dilaksanakan oleh para tenaga kependidikan, seperti : guru, administrator, supervisor bahkan oleh para calon guru dalam bentuk penulisan tugas akhir/karya ilmiah atau skripsi. Pendekatan Penelitian Pendidikan Terdapat dua macam pendekatan yang paling dikenal dalam penelitian ilmu sosial, khususnya penelitian pendidikan, yaitu pendekatan positivistic dan pendekatan naturalistic. Pendekatan positivistic adalah pendekatan penelitian yang didalam menjawab permasalahan penelitian memerlukan pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel dari obyek yang diteliti, agar dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang dapat digeneralisasikan, terlepas dari konteks waktu dan situasi. Pendekatan naturalistic adalah pendekatan penelitian yang dalam menjawab permasalahan memerlukan pemahaman secara mendalam dan menyeluruh mengenai obyek yang diteliti guna menghasilkan kesimpulan-kesimpulan penelitian dalam konteks dan situasi yang bersangkutan. Ciri-ciri Pendekatan Positivistik : 1. Pendekatan ini memandang kenyataan (realitas) sebagai suatu yang berdimensi tunggal, fragmental dan cenderung bersifat tetap (fixed). 2. Penelitian dan obyek yang diteliti terpisah satu dengan yang lain.

description

file word

Transcript of Bahan PPT Metodologi Penelitian

Page 1: Bahan PPT Metodologi Penelitian

Pada hakikatnya, penelitian pendidikan hampir sama dengan penelitian ilmu-ilmu perilaku manusia pada umumnya, terutama dari segi metodologinya. Namun, yang membedakannya hanya dalam bidang kajiannya, masalah dan variabel yang diteliti, serta tujuan dan manfaatnya.

Fungsi penelitian pendidikan :

a. Penelitian untuk kepentingan ilmu pendidikan. b. Penelitian untuk pemecahan masalah pendidikan.c. Penelitian Kebijakan Pendidikan.d. Penelitian Pendidikan yang dapat menunjang pembangunan.

Keempat fungsi dan tujuan penelitian pendidikan tersebut dapat dilaksanakan oleh para tenaga kependidikan, seperti : guru, administrator, supervisor bahkan oleh para calon guru dalam bentuk penulisan tugas akhir/karya ilmiah atau skripsi.

Pendekatan Penelitian Pendidikan

Terdapat dua macam pendekatan yang paling dikenal dalam penelitian ilmu sosial, khususnya penelitian pendidikan, yaitu pendekatan positivistic dan pendekatan naturalistic.

Pendekatan positivistic adalah pendekatan penelitian yang didalam menjawab permasalahan penelitian memerlukan pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel dari obyek yang diteliti, agar dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang dapat digeneralisasikan, terlepas dari konteks waktu dan situasi.

Pendekatan naturalistic adalah pendekatan penelitian yang dalam menjawab permasalahan memerlukan pemahaman secara mendalam dan menyeluruh mengenai obyek yang diteliti guna menghasilkan kesimpulan-kesimpulan penelitian dalam konteks dan situasi yang bersangkutan.

Ciri-ciri Pendekatan Positivistik :

1. Pendekatan ini memandang kenyataan (realitas) sebagai suatu yang berdimensi tunggal, fragmental dan cenderung bersifat tetap (fixed).

2. Penelitian dan obyek yang diteliti terpisah satu dengan yang lain.3. Obyek penelitian yang dikaji terlepas dari konteks waktu/situasi sehingga penelitian

berlangsung cenderung dalam setting/lingkungan buatan (artifisial). Misalnya dalam laboratorium yang bersifat antiseptic.

4. Hasil penelitian merupakan generalisasi dan prediksi, berdasarkan hasil-hasil pengukuran. Kebenaran hasil penelitian didukung oleh validitas cara/alat yang digunakan.

Ciri-ciri Pendekatan naturalistik :

1. Pendekatan ini memandang kenyataan sebagai suatu yang berdimensi jamak, utuh/merupakan kesatuan dan berubah/openended.

2. Peneliti dan obyek yang diteliti saling berinteraksi.3. Obyek yang diteliti tidak lepas dari konteks waktu/situasi, sehingga penelitian cenderung

berlangsung dalam setting/lingkungan nyata yang alamiah/naturalis.

Page 2: Bahan PPT Metodologi Penelitian

4. Hasil penelitian lebih merupakan deskripsi interpretasi yang bersifat tentative dalam konteks waktu/situasi tertentu. Kebenaran hasil penelitian lebih banyak didukung melalui kepercayaan (tructworthinees) berdasarkan konfirmasi hasil oleh pihak-pihak yang diteliti.

Contoh permasalahan yang dapat dijadikan sebagai bahan penelitian adalah :

Apabila ada suatu Sekolah Dasar yang mempunyai siswa sebanyak 500 anak, sedangkan berdasarkan kondisi dan fasilitas yang ada seharusnya adalah 750 anak, maka masalahnya adalah bagaimana memperoleh tambahan siswa sebanyak 250 anak ? (masalah ini bersifat kuantitatif).

Apabila prestasi belajar yang diperoleh para siswa masih rendah, maka masalahnya adalah : bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa agar mencapai kadar yang lebih baik? (masalah ini termasuk masalah kualitatif)

Cara Menemukan Masalah dalam Penelitian Pendidikan :

1. Merumuskan masalah harus jelas dan spesifik.2. Masalah dapat diangkat atau digali dari konsep-konsep atau teori-teori pengetahuan ilmiah.3. Melalui analisis konsep, prinsip, model, paradigma, hukum yang terkandung di dalam ilmu-

ilmu pengetahuan dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaannya dalam praktek pendidikan dan pembelajaran.

4. Mengadakan pengamatan terhadap praktek pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

Variabel

Setiap masalah penelitian harus mengandung variabel yang jelas, sehingga memberikan gambaran data dan informasi apa yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut.

Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.(Hatch dan Farhady, 1981).

Variabel adalah konstrak (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. (Kerlinger, 1973)

Variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. (Kidder, 1981)

Kesimpulannya, variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Contoh : prestasi belajar, metode pembelajaran, motivasi, sikap, intelegensi, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tinggi badan, berat badan, dan lain-lain.

Variabel Atribut

Merupakan variabel yang sifat dan karakteristiknya telah dimiliki oleh individu, seperti sikap, motivasi, jenis kelamin, usia, agama, intelegensi. Dalam penelitian biasanya dibuat beberapa kategori untuk variabel atribut, seperti variabel jenis kelamin (pria dan wanita), intelegensi (tinggi-rendah), sikap (positif-negatif), dan lain-lain.

Page 3: Bahan PPT Metodologi Penelitian

Variabel Aktif

Variabel yang sengaja dimunculkan atau dimanipulasi seperti metode pembelajaran, bimbingan belajar, penggunaan media pembelajaran, sistem penilaian dan lain-lain.

Dalam penelitian pendidikan terdapat dua variabel utama, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas atau variabel predictor (independent variabel) sering kali diberi notasi/simbol X, adalah variabel penyebab atau yang diduga memberi pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain. Contoh : metode-metode pembelajaran.

Variabel terikat atau variabel respons, sering diberi notasi Y, yaitu variabel yang ditimbulkan atau efek dari variabel bebas. Contoh : Apabila peneliti hendak melihat efek metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa, maka hasil belajar siswa disebut sebagai variabel terikat.

Hubungan antara variabel-variabel penelitian seperti variabel bebas dengan variabel terikat banyak ditemukan dalam penelitian pendidikan. Sifat hubungan tersebut ada hubungan kausal(sebab-akibat), ada pula hubungan fungsional. Hubungan-hubungan tersebut meliputi hubungan stimulus-respons, hubungan disposisi-respons, hubungan karakteristik individu dengan perilaku atau respons tertentu, hubungan cara dengan tujuan dan hubungan timbal balik.