bahan pertama
-
Upload
liliani-saputri-lijaya -
Category
Documents
-
view
254 -
download
4
Transcript of bahan pertama
-
7/22/2019 bahan pertama
1/14
Tujuan perawatan adalah menghilangkan penyakit serta membuat restorasi fungsi yang
efisien. Selain itu juga membuat produk estetik yang baik atau dapat pula ditambah dengan upaya
menambah kepuasan dari pasien.
Dari daftar di atas terlihat bahwa perawatan periodontal tidak hanya berhubungan dengan
upaya mempertahankan satu gigi tetapi juga berhubungan mempertahankan semua gigi tetap sehat.
Walaupun demikian tetap ada situasi dimana gigi-gigi individual harus dikorbankan untuk
mendapat hasil lebih baik. Konsep merawat gigi geligi sebagai unit fungsional berlawanan dengan
pengajaran tradisional dimana gigi bukan gigi geligi yang fokus perawatan. (Manson, 1993)
Karena setiap pasien mempunyai masalah yang berbeda, kita tidak dapat memberikan
perawatan yang kaku. Perawatan juga ditentukan dengan usia pasien, kesehatan umum, dan sikap
serta aspirasinya. Selain itu rencana kerja yang tersusun baik juga harus dibuat dengan mengingat
bahwa penyimpangan dari rencana ini mungkin perlu dilakukan ketika perawatan makin
berkembang. Tidak ada perawatan selain perawatan darurat yang dapat dimulai sebelum rencana
yang pasti dapat dibuat dan dijelaskan kepada pasien.
Garis besar berikut ini merupakan acuan perawatan :
1. Perawatan darurat2. Pencabutan gigi dengan prognosa yang buruk3. Informasi kepada pasien4. Kontrol plak dan scaling5. Modifikasi oklusal6. Pemeriksaan ulang7. Operasi
-
7/22/2019 bahan pertama
2/14
8. Rekonstruksi
Macam-macam Terapi Perawatan Periodontal Fase I
a. DHE
Dental health education atau pendidikan kesehatan gigi adalah suatu proses belajar yang
timbul oleh karena adanya kebutuhan kesehatan sehingga menimbulkan aktifitas-aktifitas
perseorangan atau masyarakat dengan tujuan untuk menghasilkan kesehatan yang baik.
Pada prinsipnya alat yang digunakan adalah alat yang dapat menghilangkan plak di
permukaan gigi, diantaranya sikat gigi dan dental floss atau benang gigi. Berikut ini adalah salah
satu tehnik menyikat gigi yang relatif mudah untuk dilakukan yaitu :
Teknik modifikasi bass
a.
Pegang sikat gigi secara horizontal dan letakkan kepala sikat gigi pada permukaan gigi, lebihtepatnya di tepi gusi karena disini banyak plak menumpuk. Miringkan kepala sikat gigi kira-
kira 450 mengahadap permukaan gigi. Tujuannya agar bulu sikat dapat masuk ke celah antar
gigi dengan gusi dan membersihkan plak yang ada di dalamnya. Gerakan sikat secara
horizontal dengan jarak yang sangat pendek atau kecil seperti suatu getaran dan dengan tekanan
yang lembut. Sikatlah dengan gerakan sebanyak 10-20 kali. Gosokan bau berpindah ke gigi-
gigi sebelahnya.
b. Gerakan sikat dalam modifikasi bass memang dilakukan secara horizontal. Namun juga dapatdiganti dengan gerakan melingkar dengan sudut dan letak bulu sikat yang sama.
c. Bagian yang kita fokuskan memang bagian tepi gusi karena banyak plak yang menumpuk didaerah ini. Bagian mahkota yang belum tersikat dapat dibersihkan dengan berbagai gerakan
misalnya gerakan melingkar atau vertikal dengan cara menarik bulu sikat dari gusi ke arah
mahkota.
b. Scaling dan Rootplaning
Scaling adalah suatu prosedur atau cara untuk menghilangkan kotoran dari toksin,
mikroorganisme, plak, kerak gigi, sementum, dentin yang kasar, dan atau diserap oleh kalkulus dari
sekitar dibawah garis gusi. Root planing melibatkan penggoresan dan penghalusan permukaan-
permukaan akar gigi dengan alat kuretase tipis sehingga jaringan gusi dapat lebih kuat melekat
kembali pada akar gigi yang bersih dan halus, untuk mencegah kehilangan gigi dan masalah
masalah sensitivitas.
Tujuan utama dari scaling adalah untuk memperbaiki kesehatan gingiva dengan
menghilangkan elemen-elemen yang menyebabkan peradangan atau inflamasi gingiva misalnya
plak,kalkulus dan endotoksin dari permukaan gigi. Setelah melalui proses scaling dan rootplaning
-
7/22/2019 bahan pertama
3/14
penurunan atau pengurangan dari bakteri bakteri patogen yang diduga sebagai penyebab inflamasi
gingiva dan terjadi kenaikan dari sel sel coccoid. Perubahan perubahan dari mikrobiota ini di ikuti
oleh eliminasi peradangan secara klinis. Perubahan mikrobial positif ini harus dipertahankan dengan
dilakukannya scaling dan rootplaning secara berkala selama terpai periodontal.
Alat atau instrumen periodontal yang dibutuhkan dalam perawatan scaling umunya terdiri
dari 3 bagian, yakni handle(pegangan), shank(penghubung antara handle dan blade), serta blade
(ujung kerja). Berikut macam instrumen yang biasa digunakan teknik pemakaiannya :
1. KuretUntuk mengambil kalkulus subgingiva, rootplaning dan menghilangkan jaringan lunak pada
dinding poket. Desainnya berbentuk seperti sendok dengan ujung membulat, dari potongan
melintang blade semi sirkuler dengan dasar cembung, cutting edge dibentuk oleh bagian muka
blade dengan sisi atau pinggir dibandingkan sicle, kuret lebih tipis.2. Sickle
Untuk mengambil kalkulus supragingiva dimana permkaan dari sickle tajam. Shank yang lurus
untuk gigi anterior dan premolar, sedangkan shank yang bersudut untuk gigi posterior. Teknik
penggunaan sickle yaitu cara memegangnya dengan modified pens grasp, blade di adaptasikan
di dasar kalkulus. Aktivasi alat dengan gerakan pull stroke atau tarikan ke arah vertikal.
3. HoeUntuk mengambil dan meratakan permukaan akar dari sisa kalkulus dan sementum yang rusak.
Cara penggunaan yaitu blade di insersikan pada dasar poket sehingga terdapat dua kontak
dengan gigi. Alat diaktivasi dengan gerakan pullstroke arah mahkota dengan mempertahankan
dua titik kontak.
4. FileUntuk mengambil dan meratakan permukaan akar dari sisa kalkulus dan sementum yang rusak
selain itu juga bisa digunakan untuk membuang margin gingiva yang overhanging.
5. ChiselUntuk menghilangkan kalkulus di daerah proksimal yang sempit. Penggunaannya yaitu alat di
insersikan dari fasial ke lingual diaktivasi dengan push motion.
FaseFase Perawatan Periodontal
1. Fase preleminari : Perawatan emergensi :Gigi atau periapikal
Periodontal
Ekstraksi gigi yang hopeless
2. Fase etiotopik (terapi fase 1)
-
7/22/2019 bahan pertama
4/14
Dental health education (konrol diet)
Skaling dan rootplaning
Koreksi faktor iritan restoratif dan prostetik
Perawatan karies dan restorasi
Terapi antibiotik (lokal atau sistemik)
Terapi oklusal
Terapi ortodontik minor
Splinting dan protesa sementara
3. Evaluasi fase 1Cek kembali :
Kedalaman poket
Inflamasi gingivaPlak dan kalkulus
Karies
4. Fase Bedah (terapi fase 2)Bedah periodontal (gingivektomi, flap periodontal, dll)
Penempatan implant
Perawatan endodontik
5. fase restoratif (terapi fase 3)Final Restorasi
Protesa cekat / lepasan
6. evaluasi reapon fase 3pemeriksaan periodontal
7. fase pemeliharaanKontrol periodik :
Plak dan kalkulus
Kondisi gingiva (poket, inflamasi)
Oklusi dan kegoyangan gigi
Perubahan patologis lainnya
Terapi Perawatan Periodontal Fase I
Scaling adalah suatu prosedur atau cara untuk menghilangkan kotoran dari toksin,
mikroorganisme, plak, kerak gigi, sementum, dentin yang kasar, dan atau diserap oleh kalkulus dari
sekitar dibawah garis gusi. Root planing melibatkan penggoresan dan penghalusan permukaan-
permukaan akar gigi dengan alat kuretase tipis sehingga jaringan gusi dapat lebih kuat melekat
-
7/22/2019 bahan pertama
5/14
kembali pada akar gigi yang bersih dan halus, untuk mencegah kehilangan gigi dan masalah
masalah sensitivitas.
Indikasi dan kontraindikasi skaling dan root planning
Indikasi scalling adalah untuk menghilangkan deposit deposit yang terdapat pada bagian
koronal dan apikal gigi (menghilangkan kalkulus subgingiva dan supragingiva). Kalkulus
supragingiva merupakan plak yang mengalami mineralisasi yang terdapat pada bagian koronal
margin gingival dan dapat terlihat secara langsung dalam rongga mulut. Kalkulus subgingiva
merupakan plak yang mengalami mineralisasi yang terdapat di bawah margin gingival dan tidak
dapat terlihat secara langsung, harus dengan pemeriksaan klinis.
Indikasi rootplanning adalah untuk kalkulus dan deposit-deposit yang terdapat pada
sementum dan akar serta untuk poket dengan kdalaman lebih dari 4mm.Kontraindikasinya yaitu untuk pasien yang mengalami penyakit atau kondisi keradangan
seperti ANUG dan adanya abses, serta adanya kalkulus yang meluas hingga ke apikal dan
mucogingival junctional
Teknik Scaling
1. Teknik Scaling SupragingivaPenskeleran supragingival adalah lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan dengan penskeleran
subgingival, karena:
1. Kalkulus supragingival lebih longgar perlekatannya ke permukaan gigi dan kurang
termineralisasi dibandingkan dengan kalkulus subgingival.
2. Instrumentasi berlangsung koronal dari tepi gingiva, sehingga sapuan penskeleran tidak terhalang
oleh jaringan lunak, adaptasi dan angulasi lebih mudah dilakukan, dan visibilitas adalah secara
langsung. Alat yang digunakan untuk penskeleran supragingival bisa skeler sabit, kuret, atau skeler
ultrasonik/sonik. Penskeleran dengan skeler sabit dan kuret dikategorikan sebagai penskeleran
manual, sedangkan yang dilakukan dengan skeler ultrasonik/sonik dikategorikan sebagai
penskeleran ultrasonik/sonik.
Penskeleran Manual
Secara garis besar prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. Alat dipegang dengan modif1kasi pemegangan pena.
2. Sandaran jari yang kokoh dilakukan pada gigi tetangga atau tempat bertumpu lainnya.
3. Sisi pemotong dari mata pisau alat ditempatkan pada tepi apikal dari kalkulus lalu mata pisau
diadaptasikan dengan baik ke permukaan gigi dengan membentuk angulasi 45 -90.
-
7/22/2019 bahan pertama
6/14
4. Dengan tekanan lateral yang kuat dilakukan serangkaian sapuan penskeleran yang pendek,
bertumpang tindih ke koronal dalam arah vertikal atau oblik. Tekanan lateral berangsur-angsur
dikurangi sampai sedang, sampai secara visual dan sensasi taktil permukaan gigi terbebas dari
kalkulus.
Penskeleran Ultrasonik/Sonik
Penskeleran dengan menggunakan skeler ultrasonik/sonik dilakukan sebagai berikut:
1. Alat diatur sedemikian rupa sehingga semburan air cukup memadai dan vibrasi tidak melebihi
yang dibutuhkan untuk penyingkiran kalkulus.
2. Instrumen dipegang dengan modifikasi pemegangan pena.
3. Sandaran jari dibuat sebagai mana pada penskeleran manual.
4. Alat dihidupkan dengan menginjak pedal kaki atau menyetel pada hand-piece, tergantung tipe
alatnya.5. Tip atau ujung alat yang telah bergetar digerakkan dengan sapuan vertical pendek-pendek dengan
tekanan ringan melintasi deposit yang hendak disingkirkan. Tekanan latera1 yang kuat tidak
dibutuhkan. karena yang melepaskan deposit adalah vibrasi dari alat.
6. Tip harus senantiasa bergerak, dan bagian ujungnya tidak boleh diarahkan tegak lurus ke
permukaan gigi untuk menghindari terjadinya guratan-guratan pada permukaan gigi.
2. Teknik Scaling Subgingival Dan Root PlanningPenskeleran subgingival dan penyerutan akar adalah jauh lebih rumit dan sukar dibandingkan
dengan penskeleran supragingival, karena:
1. Kalku1us subgingival lebih keras dibandingkan kalkulus supragingival dan sering tertancap ke
permukaan akar yang tidak rata sehingga melekat lebih erat dan sukar disingkirkan. Visibilitas
sering terhalang akibat adanya perdarahan gingiva sewaktu instrumentasi, dan oleh jaringan
lunak yang menjadi dinding saku.
2. Arah dan panjang sapuan menjadi terbatas oleh dinding saku. Alat yang paling tepat untuk
prosedur penskeleran subgingival dan penyerutan akar hanyalah kuret, baik kuret universal
maupun kuret Gracey. Pilihan terhadap kuret didasarkan pada disainnya yang menguntungkan
untuk instrumentasi pada daerah subgingival: mata pisau melengkung, ujung mata pisau tumpul
dan punggung mata pisau yang melengkung. Disain yang demikian memungkinkan alat
diadaptasikan pada berbagai variasi kontur akar gigi tanpa mencederai jaringan lunak.
Prosedur penskeleran subgingival dan penyerutan akar gigi dilakukan sebagai berikut:
1. Alat dipegang dengan modifikasi pemegangan pena.
2. Sandaran jari yang kokoh dilakukan pada gigi tetangga atau tempat bertumpu
lainnya.
-
7/22/2019 bahan pertama
7/14
Gambar 8. Cara penskeleran secara bertahap.
3. Pilih sisi pemotong mana yang sesuai. Pada kuret Gracey hanya satu sisi pemotong yang dapat
digunakan, sedangkan pada kuret universal kedua sisi pemotong dapat digunakan disesuaikan
dengan sisi yang hendak diinstrumentasi.
4. Sisi pemotong yang tepat diadaptasikan ke permukaan gigi dengan bagian bawah tangkai alat
sejajar permukaan gigi, dan dengan angulasi 0 diselipkan
hati-hati sampai ke epitel penyatu dengan sapuan eksploratori.
5. Setelah sisi pemotong mencapai dasar saku, dibentuk angulasi kerja sebesar 45 -90.
Gambar 9. Sapuan penskeleran yang berusaha melepaskan kalkulus sekaligus. Akibatnya kalkulus
tidak tersingkirkan melainkan hanya terkikis.
6. Dengan tekanan lateral yang kuat dilakukan serangkaian sapuan penskeleran yang pendek secara
terkontrol, bertumpang-tindih dalam arah vertikal dan oblik sampai hanya terasa sedikit
kekasaran pada permukaan akar gigi yang menandakan sebagian besar kalkulus subgingival telah
tersingkirkan. Dalam melakukan sapuan penskeleran yang bertumpang-tindih pada setiap daerah
kerja, tekanan lateral dikurangi secara perlahan-lahan sampai sedang. Kalkulus yang besar tidak
-
7/22/2019 bahan pertama
8/14
boleh diusahakan untuk disingkirkan dengan satu kali sapuan, tetapi harus sedikit demi sedikit.
Sapuan penskeleran dalam arah vertikal dan oblik dilakukan berulang-ulang sambil bergeser
tempat sedikit demi sedikit sampai keseluruhan kalkulus tersingkirkan. Apabila penyingkiran
kalkulus dilakukan dengan satu kali sapuan, tekanan lateral tidak terkonsentrasi pada satu daerah
kecil melainkan tersebar. Akibatnya kalkulus tidak tersingkirkan melainkan hanya terkikis.
Apabila dilakukan sapuan selanjutnya secara bertumpang-tindih, kalkulus akan semakin terkikis
sehingga menjadi tipis dan selanjutnya sukar untuk dideteksi. Di samping itu, mengusahakan
penyingkiran kalkulus yang besar sekaligus dengan satu kali sapuan bisa menyebabkan tidak
terkontrolnya alat sehingga dapat mencederai jaringan.
Gambar 10. Posisi leher kuret untuk penskeleran di permukaan proksimal. A. Posisi yang benar; B.
Posisi salah karena miring menjauhi gigi; C. Posisi salah karena terlalu miring ke arah gigi.
7. Instrumentasi dilanjutkan dengan serangkaian sapuan penyerutan akar yang panjang,
bertumpang-tindih, yang dimulai dengan tekanan lateral sedang dan diakhiri dengan tekanan
lateral ringan. Selama melakukan instrumentasi adaptasi harus senantiasa disesuaikan dengan
morfologi akar gigi dengan adanya sudut, konkavitas maupun konveksitas.
8. Pada waktu melakukan instrumentasi pada permukaan proksima1 harus diperhatikan bahwa
daerah bagian tengah dari permukaan proksimal di bawah daerah kontak harus tercapai. Daerah
tersebut dicapai dengan cara mengatur bagian bawah leher kuret sejajar dengan as panjang gigi.
Dengan posisi leher kuret yang demikian, mata pisau kuret akan dapat mencapai dasar saku dan
bagian ujung mata pisau akan melampaui daerah tengah pada waktu sapuan melewati permukaan
proksima1. Apabi1a bagian bawah leher kuret membentuk sudut atau miring menjauhi gigi,
bagian ujung mata pisau akan bergerak ke arah daerah kontak sehingga kalkulus yang berada
apikal dari daerah kontak tidak tercapai.
Bila bagian bawah leher kuret terlalu miring ke arah gigi, bagian bawah leher akan terhalang
oleh gigi atau daerah kontak sehingga sapuan ke bagian tengah permukaan proksima1 akan
terhalang.
-
7/22/2019 bahan pertama
9/14
Alat ScalingDan Root Planning
1. Manuala. Kuret
Untuk mengambil kalkulus subgingiva ,root planingdan menghilangkan jaringan lunak pada
dinding poket.
Desainnya berbenuk seperti sendok dengan ujung membulat,dari potongan melintang blade
semisirkuler dengan dasar cembung, cutting edge dibentuk oleh bagian muka blade dengan
sisi/pinggir bladedibandingkan sickle kuret lebih tipis.
b. SickleUntuk mengambil kalkulus supra gingival. Dimana permukaan dari sickle datar dan
mempunyai 2 cutting edge yang bertemu pada satu ujung yang tajam. Shankyang lurus untuk
gigi anterior dan premolar sedangan shank yang bersudut untuk gigi posterior.
Teknik dari penggunaansickleyaitu cara memegangnya dengan cara modified pengrasp,blade
diadaptasikan didasar kalkulus dengan sudut antara blade dengan gigi 450 - 900, aktifasi alat
dengan gerakan tarikan (pullstroke)kea rah vertical dan oblique.
c.Hoe scalerUntuk mengambil dan meratakan permukaan akar dari sisa kalkulus dan semetum yang rusak.
Desain dari hoe scalleryaitu blademembentuk sudut 990 - 1000, cuttingedgedibentuk oleh
pertemua permuka ujung yang datar dengan aspek dalam blade,cutting edge dibevel 450,blade
agak bengkok terdiri dari dua titik kontak dengan gigi,bagian belakang bladebulat sehingga
mudah masuk dalam poket.
Cara pengunaan dari hoe scaler yaitu blade diinsersikan pada dasar poket sehingga terdapat
dua kontak dengan gigi,alat diaktivasi dengan pull stroke arah mahkota dengan tetap
mempertahankan dua titik kontak.
d.Filescaler
-
7/22/2019 bahan pertama
10/14
Untuk mengambil dan meratakan permukaan akar dari sisa kalkulus dan semetum yang rusak
selain itu dapat digunakan untuk membuang margin gingival yang overhanging. Filescaler
jarang digunakanpada permukaan akar karena membuat permukaan akar menjadi kasar.
e. ChiselscalerUntuk menghilangknan kalkulus di daerah proksimal yang sempit. Penggunaannya yaitu alat
diinsersikan dari fasial ke lingual diaktifasi dengan push motion. Chiselscaler merupakan
instrument double endeddengan shank lurusdan bengkok. Blade sedikit melengkung dengan
cuttingedgeyang lurus dan dibevel 450.
2. Ultrasonic Dan Sonic Instrumenta. Ultrasonic instrument
Digunakan untuk scaling, kuret, dan menghilangkan stain. Cara kerjanya menggunakanvibrasi atau getaran fisik (frek. 20.000 jutaan get/detik) dengan ultrasonic tip berbentuk
beragam.
Efektif untuk menghilangkan kalkulus, membersihkan dinding poket, serta pembersihan
selama operasi. Penggunaannya cukup dengan sentuhan ringan dan jumlah gerakan terbatas.
Ada 2 tipe ultrasonic unit:
1. Magnetostrictive unit: Pola vibrasi elipsSemua sisi tip aktif
2. Piezoelecrtric unit :Pola vibrasi linearHanya dua sisi tip yang aktif
b. Sonic instrument
-
7/22/2019 bahan pertama
11/14
Dengan frekuensi : 2000650 get/dtk, memiliki kekuatan untuk menghilangkan kalkulus lebih
kecil. Tambahan irigasi bertujuan agar panas dapat diminimalkan serta dapat membersihkan
debris.
3. Instrumen Pembersih Dan Pemolesa.Rubbercup
Berupa beberapa selongsong karet dengan atau tanpa bentukan. Digunakan pada handpiece
dengan sudut propilaksis khusus. Rubbercupbertujuan untuk menghilangkan plak, stain, dan
menghaluskan akar yang terbuka, juga untuk massagegingival. Penggunaannya cukup dengan
tekanan ringan dan intermitten. Biasanya dilengkai dengan pasta pembersih yang bertujuan
untuk mengurangi panas
b.Bristle brushDigunakan pada mahkota saja oleh karena bulu sikatnya keras. Penggunaannya denganhandpiece dan pasta.
c.Porte polisherBerfungsi untuk menghaluskan permukaan gigi setelah instrumentasi. Porte polisher
merupakan hand instrument dengan ujung dari kayu yang digunakan dengan gerakan memulas
yang keras dan hanya digunakan jika system polishing dengan mesin tidak ada.
d.Dental tapeDigunakn pada daerah proksimal, dengan cara memasukkan pita ke daerah interproksimal
dengan arah sesuai sumbu gigi. Diaktivasi dengan gerakan labial lingual. Kemudian
dibersihkan dengan menggunakan air hangat
Secara umum prosedur yang dilakukan dalam perawatanscaling, antara lain:
Pekerjaan harus dilakukan secara sistematik pada seluruh rongga mulut dan sekitar gigi secaraberurutan.
Harus mengggunakan peralatan yang tepat dengan permukaan gigi yang akan dibersihkan. Setiap gerakan alat harus bermakna dan efektif. Penggunaan alat yang tidak tepat sering
menimbulkan luka goresan atau kerusakan permukaan gigi
Jari-jari harus bertumpu pada gigi dengan kuat agar penggunaan alat dapat terkontrol.
Gerakan alat dapat dibagi menjadi 2 fase :
a)Eksplorasi dimana batas apikal deposit dapat ditentukan. Dalam membersihkan kalkulussubgingiva, prosedur ini adalah perkiraan dan hanya dilakukan berdasarkan sensasi taktil.
-
7/22/2019 bahan pertama
12/14
b)Pencungkilan untuk membersihkan deposit. Dengan aksi ini ujung alat yang tajam akantertekan pada permukaan gigi dan alat digerakkan perlahan ke arah koronal dengan membawa
serta depositnya bersamaan.
Permukaan gigi harus dibersihkan sehingga benar-benar bersih dan halus. Permukaan dapatdiperiksa dengan alat yang cocok misalnya sonde kalkulus cross untuk mendeteksi sisa deposit.
Kadang-kadang tepi gingiva teretraksi dan permukaan subgingiva gigi dapat dilihat dengan
mengalirkan udara hangat ke dalam leher gingiva
Pemolesan gigi dilakukan setelah skaling agar daerah yang kasar tidak mudah untuk retensiplak dan kalkulus. Pemolesan ini mengggunakan rubber cup dan strip poles linen yang
biasanya digunakan untuk daerah interproksimal.
Sedangkan teknik pada perawatanscaling, terbagi menjadi 2, yaitu teknikscalingsupragingivadan subgingiva. Penjelasannya sebagai berikut :
1.TeknikscalingsupragingivaSickel atau kuret dipegang dengan cara modified pengrasp. Tumpuan jari pada gigi dekat
daerah yang akan di scaling. Blade diadaptasikan dengan sudut kurang 900. Cutting edge
menghadap kalkulus,digerakkan pendek dan kuat dari apical ke coronal dengan arah vertical.
2.Teknikscalingsubgingiva dan root planingKuret dipegang dengan cara modified pen grasp. Tumpuan jari pada gigi dekat daerah yang di
scaling.Bladediinsersikan pada dasar poket. Cuttingedgepada dasar poket membentuk sudut
450 - 900 dan dilakukan penekanan kearah lateral gigi.
Kalkulus dihilangkan dengan gerakan terkontrol pendek dan kuat. Gerakan cutting edge
diteruskan sampai sedikit daerah kasar tersisa. Gerakan root planing lebih halus dilakukan
dengan tekanan lateral yang lebih kecil sampai didapat permukaan akar yang halus dan keras.
Karena alat ultrasonic ini baru, operator harus memanipulasi rasa perabaannya karena tidak
adanya kemampuan taktil, juga karena cord yang berada pada ujung alat merupakan suatu
sensasi. Operator harus mampu untuk merasakan daerah-daerah yang tidak rata dari permukaan
gigi dan meletakkan alat pada daerah ini, barulah instrumentasi dapat dilakukan.
Alat ultrasonic dapat digunakan dengan cara sebagai berikut:
a.Alat harus distel untuk medapatkan semprotan air yang sedikit pada ujung kerja. Aspirasi yangadekuat perlu untuk menghilangkan air ini bila terkumpul dalam mulut. Power settingnya
jangan terlalu besar dari yang diperlukan untuk menghilangkan kalkulus. Operator seharusnya
menggunakan masker untuk mengurangi inkulasi dari aerosol yang dilakukan karena
terkontaminasi yang dihasilkan selama instrumentasi.
-
7/22/2019 bahan pertama
13/14
b.Alat dipegang dengan cara handrestyang dimodifikasi dengan finger restatau fulcrumharusdiperoleh seperti pada instrumentasi manual atau konvensional. Gagang alat disejajarkan
dengan panjang aksis gigi dan working end disesuaikan dengan lengkung permukaan gigi.
c.Alat dinyatakan dengan menginjak pedal kaki dengan gerakan ringan, pendek, dan vertikal,maka working end melewati deposit itu. Tekanan lateral yang besar tidak perlu dilakukan
karena alat ini dapat melepaskan kalkulus. Namun working endharus mengenai deposit supaya
kalkulus dapat terlepas.
d.Working endharus tetap dilakukan dengan gerakan yang konstan dan ujungnya jangan dipegangsecara prepedikuler pada permukaan gigi karena hal ini akan mengores atau membuat lekukan
pada permukaan.
e.Pedal kai harus dilepaskan sekali-kali supaya dapat dilaukan aspirasi air dan permukaan gigiharus diperiksa secara teratur dengan explorer.
Perubahan Jaringan Setelah Dilakukan Skaling Dan Root Planing
Respon jaringan terhadap skaling yang akurat bervariasi. Ada beberapa akibat yang mungkin
terjadi:
a. Dinding pocket dapat menyusut seluruhnya, terjadi bila pocket dangkal dan elemen inflamasipada dinding pocket lebih dominan dibanding komponen jaringan fibrosa.
b. Meredanya inflamasi, bundel kolagen dari sistem serabut gingiva akan terbentuk kembalisehinggagingival cuff berkontraksi terhadap permukaan gigi dan epithelium krevikular pulih
serta membentuk perlekatan epithelium panjang yang berhubungan dengan permukaan gigi
melalui hemidesmosom.
c. Sedikit penyusutan dari dinding pocket dan pocket tetap ada, terjadi bila pocket dalam dandindingnya terutama terdiri dari jaringan fibrosa.
d. Seringkali respons gingiva merupakan kombinasi dari kemungkinan tersebut.Derajat reduksi pocket setelah skaling dan root planing harus diperiksa sebelum ditentukan
apakah perlu dilakukan perawatan operasi. Diberikan jeda 6 bulan sebelum dilakukan
pemeriksaan ulang untuk mengkaji perlunya tindakan operasi.
Pengertian dan dasar pemikiran (indikasi/kontraindikasi) scaling dan root planning:
a. Scalingadalah suatu prosedur atau cara untuk menghilangkan pengotoran dari toksin-toksin,
mikroorganisme, plak, kerak gigi, sementum, dentin yang kasar dan atau diserap oleh
kalkulus dari sekitar, dibawah garis gusi. Root planing melibatkan penggoresan dan
penghalusan permukaan-permukaan akar gigi dengan alat kuretase tipis sehingga jaringan
gusi dapat lebih kuat melekat kembali pada akar gigi yang bersih dan halus, untuk mencegah
kehilangan gigi dan masalah-masalah sensivitas.
-
7/22/2019 bahan pertama
14/14
b. Dasar pemikiran dilakukannyascalingdan root planingadalah menghilangkan etiologi dari
penyakit periodontal itu sendiri. Etiolgi yang harus dihilangkan, yaitu bakteri plak. Dengan
menghilangkan retensi plak akan membuat permukaan gigi lebih mudah dibersihkan,
khususnya pada permukaan yang kasar sehingga akumulasi bakteri plak dan sulit
dihilangkan. Hal ini akan berdampak pada penghentian perjalanan penyakit.
3. Evaluasi/respon jaringan setelah dilakukan bedah periodontal:
a. Diperbaikinya kontinuitas permukaan epitel gingiva.b. Perbaikan serat-serat ligamen periodontal yang akanmengikatkan kembali
gigi ke tulang alveolar.
c. Dikembalikannya keseimbangan antara pembentukan dan resorpsi tulangalveolar serta perbaikan cacat tulang.
d. Deposisi sementum baru yang akan mengikatkan serabut utama ligamenperiodontal yang baru.
Manson, J.D. 1993. Buku Ajar Periodonti. Jakarta : Hipokrates.
Michael G. Newman, Henry H. Takei, Fermin A. Caranza. Carranzas Clinical Periodontology ed
10th. New York : W. B. Saunders Company, 2007.