BAHAN DISKUSI TEMATIKRANCANGAN PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTATENTANG PEDOMAN PENETAPAN STATUS POTENSI BENCANA

Wawan Andriyanto, S.H.YP2SU Yogyakarta/0274-414-304/www.yp2su.org

E-mail & FaceBook : wawan.andriyanto@gmail.comSlideshare Account : Wawan Andriyanto081802617725 / 081215526761

“PRINSIP” Penetapan Status Potensi Bencana

Cepat Tepat Terukur Terkoordinasi

TUJUAN PENYUSUNAN PEDOMAN PENETAPAN STATUS BENCANA

Memperkuat kesiapsiagaan semua pihak terhadap potensi bencana yang diperkirakan akan terjadi;

Sebagai acuan untuk menyusun rencana kontinjensi bencana; Sebagai acuan untuk membangun sistem peringatan dini

berbasis potensi bencana; Sebagai acuan penentuan status bencana; Sebagai acuan bagi BPBD untuk melaksanakan fungsi

koordinasi, komando, dan pelaksana untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat terdapat potensi bencana;

Sebagai acuan untuk mempersiapkan tahap tanggap darurat bencana;

Sebagai acuan pemberdayaan masyarakat dalam menyikapi potensi bencana secara proporsional, tepat, dan terukur;

Sebagai acuan informasi resmi untuk peringatan dini bencana yang akan terjadi

Dasar Hukum dan Referensi Peraturan Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 8 Tahun 2010 tentang

Penanggulangan Bencana pasal 31 dan pasal 32;

• Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2012 Tentang Keselamatan dan Keamanan Instalasi Nuklir;

• Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Pedoman Mitigasi Bencana Gunung Api, Gerakan Tanah, Gempa Bumi, dan Tsunami;

• Peraturan Kepala BNPB Nomor 6A Tahun 2011 Tentang Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai Pada Status Keadaan Darurat Bencana;

• Peraturan Mendagri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Peta Persoalan Penting dalam Penentuan Status Potensi Bencana

DANA?

Catatan Masalah dalam Penentuan Status Potensi Bencana

Ketentuan pembedaan status potensi bencana dalam Perda DIY 8/2010 berbeda dengan ketentuan pembedaan status potensi bencana gunung api (ESDM), kedaruratan nuklir (BATAN), bagaimana ini?

Penetapan status potensi bencana oleh Gubernur, vis-à-vis skala bencana, wilayah terdampak,dan jumlah masyarakat terdampak; serta peranan Bupati/Walikota dalam penetapan status;

Catatan Masalah dalam Penentuan Status Potensi Bencana

Status potensi bencana vis-à-vis siaga darurat bencana yang “tidak dapat diprediksi”, seperti aksi teror, kebakaran, dan gempa bumi;

Status potensi bencana dengan Status Siaga Darurat, sinergi atau vis-à-vis? Kasus status potensi bencana “normal” untuk Gunung Api.

Status potensi bencana yang massif dan cepat (misalnya tsunami terkait waktu tempuh gelombang tsunami ) dan kecepatan koordinasi penetapan status bencana. Pertanyaan: lebih dahulu mana antara penetapan status potensi bencana dengan tindakan kedaruratan?

Catatan Masalah dalam Penentuan Status Potensi Bencana

Manajemen informasi status potensi bencana vis-à-vis “kebebasan pers” dan informasi bencana “liar”;

Penetapan status potensi bencana vis-à-vis dinamika masyarakat terdampak;

Peranan relawan dan tim masyarakat PRBBK vis-à-vis koordinasi antar instansi pemerintahan, maupun TNI/POLRI;

Pendanaan status potensi bencana vis-à-vis siaga darurat bencana

Catatan Masalah dalam Penentuan Status Potensi Bencana

Status potensi bencana dan peranan masing-masing pihak terkait status potensi yang diterapkan;

Status potensi bencana tanah longsor, banjir, angin ribut, terkait dengan pembedaan status potensi bencana sesuai dengan perda 8/2010. (Awas, Siaga, Waspada)

MATUR NUWUN SEDAYANIPUN