Bahan Kuliah Ke 7

11
Jumlah Uang Beredar & Penawaran Uang Kuliah - 07

description

kuliah 7

Transcript of Bahan Kuliah Ke 7

Page 1: Bahan Kuliah Ke 7

Jumlah Uang Beredar & Penawaran Uang

Kuliah - 07

Page 2: Bahan Kuliah Ke 7

Jumlah Uang Beredar

Jumlah Uang Beredar (JUB) tidak seluruhnya ditentukan oleh Pemerintah. Perilaku bank-bank dan masyarakat umum ikut menentukan pula proses timbulnya uang beredar, meskipun pemerintah masih tetap merupakan pelaku yang paling menentukan.

Dua pengertian tentang uang beredar; Narrow money, uang kartal dan uang giral Broad money, narrow money ditambah uang quasi

Quasi money mencakup saldo deposito berjangka dan simpanan tabungan di bank.

Page 3: Bahan Kuliah Ke 7

JUB dalam arti sempit: adalah M1, yaitu jumlah seluruh uang kartal yang dipegang masyarakat, dan demand deposit yang dimiliki perseorangan pada bank-bank umum;

JUB dalam arti luas: adalah M2, yaitu M1 ditambah dengan Time deposit (deposito berjangka);

JUB dalam arti lebih luas lagi adalah M3, yaitu M2 ditambah dengan semua depposito pada lembaga-lembaga keuangan yang lain

Page 4: Bahan Kuliah Ke 7

Uang Inti (Reserve Money) Proses penciptaan uang beredar berawal dari timbulnya uang inti

(reserve money), uang inti adalah seluruh uang yang dikeluarkan oleh pemerintah (bank sentral) ditambah saldo rekening koran milik bank-bank (atau masyarakat) pada bank sentral. Uang inti bisa pula dilihat sebagai penjumlahan antara uang kartal dengan cadangan bank (bank reserve).

Jumlah uang inti di masyarakat meningkat karena tiga sebab-sebab; Surplus neraca pembayaran, Defisit APBN yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, Kenaikan kredit bank sentral kepada bank-bank dan kepada

lembaga-lembaga lain. Keadaan sebaliknya menyebabkan kondisi jumlah uang inti berkurang.

Dalam proses penciptaan uang, bagian dari uang inti yang dipegang oleh masyarakat umum langsung menjadi uang kartal, sedangkan sisanya yang dipegang oleh bank-bank umum sebagai cadangan bank kemudian “melipatkan diri” menjadi uang giral.

Page 5: Bahan Kuliah Ke 7

Uang Inti (reserve money)

Uang yang dikeluarkan olehBank Sentral (Pemerintah)

Saldo Rekening Koran (Giro)Pada Bank Sentral

Di Masyarakat Umum Di Bank Umum Milik Bank-Bank

Uang Kartal

+

Cadangan Bank

Sebagai Jaminan

Rekening Giro pada BankMilik Masyarakat

Jumlah Uang Beredar (JUB)

+

Page 6: Bahan Kuliah Ke 7

Money Multiplier

Proses penciptaan uang beredar dari uang inti tersebut diringkas dalam konsep money multiplier yang menghubungkan antara jumlah uang inti dengan jumlah uang beredar. Nilai dari money multiplier tergantung kepada; Kecenderungan masyarakat memegang uangnya dalam

bentuk uang kartal (u = K/Ms). Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk

menjamin uang giral (v = R/D).Semakin besar u dan v semakin kecil nilai money multiplier.

Nilai money multiplier biasanya lebih besar dari satu, artinya setiap Rp. 1 uang inti bisa menimbulkan lebih dari Rp.1 uang beredar.

Page 7: Bahan Kuliah Ke 7

JUB dan Monetary Base:

M = C + D : dimana M adalah M1 yang terdiri atas uang cartal (C) dan uang giral (D);

B = R + C : dimana B merupakan monetary base yang terdiri atas total cadangan (R) dengan uang kartal (C);

R = α(D + T + G): dimana R merupakan proporsi tertentu (α) total deposit yang terdiri atas demand deposit (D), time deposit (T) dan deposito pemerintah pada bank umum (G);

C = eD: dimana motif memegang uang karta dipengaruhi besar kecilnya demand deposit;

T = tD: G = gD

Page 8: Bahan Kuliah Ke 7

B = α (D + T + G) + eD B = α (D + tD + gD) + eD B = [α (1 + t + g) + e] D 1 D = B [α (1 + t + g) + e]

e C = eD B [α (1 + t + g) + e]

1 + e M = D + C = B [α (1 + t + g) + e] ………… Money Multiplier

Page 9: Bahan Kuliah Ke 7

Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah kebijakan untuk mempengaruhi proses

penciptaan uang beredar tersebut. Pemerintah (Bank Sentral) bisa melakukan hal ini dengan

mempengaruhi secara tidak langsung nilai money multiplier dan secara langsung besarnya uang inti.

Menurut Keynes, kebijakan moneter bisa mempengaruhi situasi makro lewat jumlah uang beredar, tingkat bunga, pengeluaran investasi dan selanjutnya permintaan agregat.

Akhir-akhir ini ekonom mulai memberikan perhatian mereka kepada kebijakan “Supply Side”, yaitu kebijakan (moneter) yang bisa mempunyai pengaruh lansung terhadap penawaran agregat (menggeser kurva penawaran agregat).

Tetapi sampai sekarang belum ada teori yang mantap mengenai “Sisi Penawaran” ini.

Page 10: Bahan Kuliah Ke 7

Instrumen Kebijakan Moneter

Mempengaruhi Money Multiplier (secara kuantitatif); Cash-Ratio Discount-rate Bunga Giro dan Deposito

Yang mempengaruhi Uang Inti; Pajak Ekspor Sertipikat Ekspor Bea Masuk Pajak lain Pengeluaran Pemerintah Bunga Kredit Bank Pengawasan Kuantitatif Credit Ceiling

Page 11: Bahan Kuliah Ke 7

Efektifitas Kebijakan Moneter

Ada dua kritik mengenai keampuhan kebijakan moneter dalam praktek. Keynes mengatakan bahwa kebijakan moneter tidak efektif

dalam masa depresi karena adanya “liquidity trap”, hal ini timbul karena tingkat bunga menjadi tidak elastis terhadap perubahan jumlah uang beredar.

Milton Friedman dkk berpendapat bahwa pengaruh kebijakan moneter sulit diterka (kapan dan berapa besar) sehingga menyulitkan penggunaannya dalam praktek. Mereka menyarankan agar pemerintah secara otomatis dan teratur menaikkan jumlah uang beredar sesuai dengan kenaikan kebutuhan uang rata-rata sebagai ganti dari kebijakan moneter.