bahan kuis

63
e. Sistem endokrin / metabolik pada lansia. Produksi hampir semua hormon menurun. Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah. Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH. Menurunnya aktivitas tiriod Ù BMR turun dan menurunnya daya pertukaran zat. Menurunnya produksi aldosteron. Menurunnya sekresi hormon bonads : progesteron, estrogen, testosteron. Defisiensi hormonall dapat menyebabkan hipotirodism, depresi dari sumsum tulang serta kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa (stess). System/ organ Perubahan morfologik Perubahan fungsional Perubahan patologi Panca Indra:M ata Lemak perobtital hilang stenosis Mata tampak cekung, kelopak mata melengkung. Entropin, ektropinTrikiasi s, Ca-sel basa Dakriosistitis,a

Transcript of bahan kuis

Page 1: bahan kuis

e. Sistem endokrin / metabolik pada lansia.

Produksi hampir semua hormon menurun.

Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.

Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.

Menurunnya aktivitas tiriod Ù BMR turun dan menurunnya daya pertukaran zat.

Menurunnya produksi aldosteron.

Menurunnya sekresi hormon bonads : progesteron, estrogen, testosteron.

Defisiensi hormonall dapat menyebabkan hipotirodism, depresi dari sumsum tulang serta kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa (stess).

System/

organ

Perubahan

morfologik

Perubahan fungsional Perubahan patologi

Panca

Indra:Mata

Lemak perobtital

hilang stenosis

kel,lakrimalis deposit

lipid kornea

konjungtiva sikaruang

depan mendangkal

Hilangnya elastisitas

Mata tampak cekung, kelopak

mata melengkung.

Ptosis senilisEpiforaArkus

senilisAir mata menurun,

korneakeruhSudut filtrasi

mengurang Tekanan intra

okuler  meningkat Presbiopia

Entropin,

ektropinTrikiasis, Ca-

sel basa

Dakriosistitis,abseslakri

maliskSlerokeratitis

nekrotikans,ulkus

kornea ( penurunanvisi-

Page 2: bahan kuis

dan seklerosis nucleus

dilensa

Perubahan

degenerative di otot

akomodasi,iris viterus

,retina dan koroid

Degenerasi neuron

kortikalyang

berhubungan

dengan penglihatan

(lob.okspital),otot

okoler intrinsik

danekstrinsik

Pupil mengecil, reflek

smelambat Gangguan

ketepatan visual Penurunan

lapang pandang Pandangan

atas warna rusak Adaptasi

gelap melambat Muscae

voluntes (obyek mengambang

dilapangan pandang)Persepsi

visuo – spatial dan

diskriminasi kurang akurat

Gangguam akomodasi Lihat

keatas terbatas

lambat)Katarak Glauko

ma

1.-Penutupan sudut

(akut)

2. sudut terbuka

(kronis)degenerasi

makuler  (penurunan

visi - mendadak)Retina

lepasPenyakit vaskuler

– oklusif:a/v pusat

retinaa serebaral

posterior Keadaan

konfusio

karena penurunan

sensori

telinga Degenerasi organ

korti(hilangnya sel

rambut)Hilangnya

neuron dikokhlea

(sel gangglion

dankorteks

Presbiakusis

menyebabkangangguan:

1.Sensitivitas nada(frekuensi tinggi)2 . Persepsi (terutama bila ada latar belakang bising)3 . Lokalisasi suara

Efek psikologik

ketulian(isolasi, curiga,

depresi)

Tuli konduksi

Sindroma meniere’s

Page 3: bahan kuis

temporal).Vibrasi

membran

basiler terpengaruh

oleh

gangguanelastisitasak

umulasi serumen

berlebih atropi strie

vaskularis(produksi

indolimfet

terganggu )Degeneras

i sel rambut sikanal

semi sirkularis

4 . Deskriminasisuara di korteks Gangguan refleks kontrol postural Ketidak pastian dan ketidak percayaan bergerak dalam gelap

Hidung

tenggorok

dan lidah

Perubahana tropik dimukos,degeneratifneuronal (penthol pengecap<64% pada usia 75 tahun)Atrofi dan hilangnya elastisitas otot dan tulang rawan larings

Gangguan ras mengecap dan membau Hilangnya tanggapanterhadap refleks batuk dan menelan Lipatan suara menghilang,suara gemetar, nada meninggi, kekuatan dan jangkuan turun

Risiko keracunan gas/makanan meningkat;anoreksia Tersedak, malnutrisi,avitaminosis Varikosis sublingual d a n hemorhagi Ca Larings (pria) dan post – cricoid (wanita)

Gastrointe

stinal,gigi

dan

rahang

Karies dentis da

resesiginggiva

Perubahan atrofik

rahang

Kesulitan adaptasi gigi palsu

dan kesesuian gigi untuk

menggigit

Sisa karies tertinggal,

sepsisdentalFisura

angularis, ulkus

oral,risiko parotitis.

Page 4: bahan kuis

Arthritis,tempora

mandibularis

Esofagu

ssampai

Anus

Atrofi mukosa,

kelenjar danotot

intestinal Aliran darah

dan aktivitasenzim di

usus dan

hati menurun

Gastritis atrofikans Perubahan

nafsu makan Perubahan

asimtomatik sekresi, motilitas,

danabsorbsi Produksi asam

basal turun Stimulasi

histaminmenurun Produksi

faktor instrinsik menurun

Sindroma malabsorbsi

menurun

Ulkus peptikum

menurun Anoreksia,

aklorhidria(meningkat

setelah 60 th)Disfagia

pseudobulber,refluks

esofagitis, karsinoma

Sindroma

malabsorbsimenurun

Implikasi fekal

Divertikulitis Frekuensi

anemia pernisiosa dan

anemiagisi meningkat

Intoksikasi obat dan

makanan meningkat

kardiovas

kuler

Arteri (termasuk

aorta)memanjang dan

berkelok Penebalan

intima

arterimeningkat,

tunika mediakaku dan

” Venous return” di leher kiri sering terblok (periksaJVP dileherkanan)Sukar tentukan letak apeks,kalau ada kaku/ distrosikarena kiposkiliosis.Fungsi baroreseptor  menurun Katup kaku timbulkan bising:

IHD/IHSS/Dekom.Kordis/MVP? Aritmiakordis meningkatHT sistolik /diastolik meningkat Pseudo HT meningkat Hipotensi postural meningkat Penyakit

Page 5: bahan kuis

fibrotik Degenerasi

katup

jantung,klasifikasi /

sklerosis yang kadang

sampai

septuminterventrikuli

s Perubahan

miokardial:ddeposit

lipofuchsin,fibrosis

dan

amiloidosismiokardial

.Atrofi dan fibrosis

tunikamedia,

hiperplasia

tunikaintima a.

Koronaria“Brown

athropy” hanya dalam

hubungannya dengan

keadaan patolgis

yangsangat berat:

malnutrisi,karsinoma,

anemia pernisiosa dll

1)Sistolik di A, regurgitasi di M, tak harus signifikan2)Tak ada perubahan /degenerative jantung yang spesifik akibat menua (tak ada”penyakit jantung senelis”)3)Secara umum:4)Curah jantung menurun akibat isisekuncup menurunakibatnya kecepatan kerja fisik menurun5)Latihan fisik yangsama naikkanTD/denyut jantung orang tua> dari orang muda6)Konfusio mental dan kelelahan menyebabkan harus kan meningkatkan akan penyakit jantung padalansia (gejala ini lebihsering disbanding nyeri anginal / sesak napas)

jantung katup(A,M) meningkat IHD merupakan penyebab utama gagal jantung pada usia lanjut

Page 6: bahan kuis

(berat

jantung 

berhubungan

dengan

berat badan)Ateroma,

kekerapannyamening

kat pada

penuaan,mungkin

akibat

HT / merokok

sistem

respirasi

Elastisitas alveoli /

aktivitassilia /daya

recoilelastin

menurunAlveoli

koalesen,

sklerosis bronkhi dan

jaringan penunjang

Degenerasi epitel

dankelenjar bronchi

Osteoporosis

(toraks,vertebra,

kostae)Penurunan

Kapasitas vital

menurun(volume total

tetap)Difusi oksigen

terganggu,efisiensi respirasi

menurun.Sensitivitas dan

episiensi mekanisme self

“cleansing “menurun,refleks

batuk menurun.Kifosis dan

peningkatankekakuan dinding

dada kapasitas cadangan

fungsional pernafasans

terganggu, tapi gejala klinis

Kepekaan

terhadap pneumonia

meningkatCOPD dan

bronkitis

kroni

smeningkatInfeksi akut

meningkatMudah gagal

respirasi

Tuberkolosi paru

(reaktivitas TB yang

sudah sembuh )Ca-

bronkus, emboli paru

Page 7: bahan kuis

elastisitas

danklasifikasi tulang

rawan iga Kelemahan

otot interkosta dan

aksesoris

pada pernapasan.

minimal,kecuali dipicu

penyakit lain,kelenturan hanya

sedikit berubah,karena

hilangnyare koilelasti dibatasi

oleh meningkatnya kekakuan

paru (fibrosis) dan hilangnya

pleksibilitas di dinding dada

meningkat Terpicunya

penyakit paruakibat

penyakit jantung/lain

sistim

endokrin

Ubahan T4 mjd T3menurun. BMR dan ambilaniodin radioaktif menurun . Tingkat disposal metabolik tiroksin

Testosteron bebas (tak terikat menurun perlahan),gonado t rop in men ingka t, konversi androgen menjadiestrogen di jaringan perifer menurun Es t rogen pos t menopausa l menrun i n su l i n men ingkat (kulaitati?) Noreprin

Penurunan aktivitas tiroid

fungsional

Penampilan seksual dan fertilitas menurun

Miksedema

3x4tirotoksikosis.

Pada keduanya

manifestasi

atipik ( debilitas

nonspesifik,anemia

)Hipotermia,

paranoid olehkarena

hipotiroid;Fibrilasi

atrium tak

tanggapdigitalis,

gagal jantung

danosteoporosis oleh

karenahipertiroid.Anem

is, hipotermia

Page 8: bahan kuis

eprin menurun Parathormon menurun Vasopressin menurun

olehkarena hipotiroid

Diabetes mellitus

meningkat Hipotensi

potural meningkat

Gangguan

keseimbanmgan

cairan

Sistemlokomotorik:Otot

Terjadi atrofi pada

otot, baik dalm

jumlah atau

ukurannya

disebabkan oleh

gangguan metabolik

dan denervasi

fungsional

Massa otot

menghilangHilangnya berkas

ototHernia: ekstra dan

intraabdominal Penurunan

kekeuatan fisik:”kelemahan

fisiologik”Disabilitis,

keterbatasan jangkauan dan

kecepatangerak, sbg akibat

dari gabungan dari kelemahan

otot, kaku sendi

danmekanisme

sentral penampilan sensori

–  motorik:

1.Berkurangnya

Pengecilan otot,

terutamaekstermitas

distalKelemahan

”patologik”:

1.Metabolisme:defisien

si Ca, K, danVitamin D

2.Endokrin:tirotoksikasi

s, sindromacushing,

miopatikortison

3.Penyakit

kardiorespirasi,

anemia / anoksia

4 .Karsinomatosis

Page 9: bahan kuis

ketepatandalam gerakan

halusdan gerak yang berubah

cepat

2.Ketepatan waktu

dalamgerakan jadi tak teratur,

kelembutanaliran gerakan

darigerakan satu kegerakan

lainmenghilang

3.Gerakanyang satu melambat

dulu sebelum mulai

pergerakan

tulang Osteoporosis: penipisantrabekulae danmelebarkannya r o n g g a tulang (cancelous)

A s i m t o m a t i k a t a u n y e r i  punggung ringan, kifosis, bungkuk dan tinggi badanmenurun

Osteoporosis

meningkat Nyeri

punggung berat,kifosos

dan fraktur (densitas

tulang tak

cukup)Osteomalasia:

kurangnya penulangan

pada matriks tulang

normal. Nyeri

tulang,miopati, fraktur

penyakit paget (Osteitis

Page 10: bahan kuis

deformans)Tonjolan

tulang jari kaki,sub-

luksasi

senditangan/kakiTelapa

k kaki nyeri

danmasalah kaki lain

Sistem Syaraf – Syaraf Pusat

Makroskopis :Penebal

an meningeal, atrofi

serebral (berat

otak  menurun 10%

antara usia 30-70

tahun)Histologik :Mu

la – mula

secarasetempat –

setempattojiolan

dendrit di

neuronmenghilang,

disusul bangkaknya

batangdendrit dan

badan sel.Secara

progresif

terjadifragmentasi

Tanggapan intelektual,agilitas

menta, daya pemikiran

abstrak menghilang.Gangguan

persepsi, analisis, dan

integrasi inputsensorik

menurunMemori jangka

pendek dankemampuan

belajar menurunKurang

resilien, lebih kakudalam

memandang persoalan, lebih

egois danintrovet.Gangguan

kesadaransensorik (terhadap

rasanyeri, sentuh,

panas,dingin, perasaan

posisisendi)Tampilan sensori

Penurun cadangan

intelektual

merupakan predisposisi

keadaan konfusio akut

Demensia (suatu

defisitdalam memori

dan intelek serupa

dengan yang

terjadi pada penuaan

normal.Terjadi lebih

dini dandengan

intensitas tinggi menuju

ke perubahan

disorientasi, mental,

tangkah laku dam

motorik dari

Page 11: bahan kuis

dan kematiansel. Pada

semua seldeposit

lipofuchsin(pigmen

“wear&tear”yang

terbentuk disitoplasm,

mungkin berasal dari

lisosom

ataumitokondria)Di

neuron:

5.RNA,nitokondria

dan enzim sitoplasma

menghilang

6.Inklusihyalin,eosino

fildan badan levy

7.Kekusutanneurofibr

iler, plak senilis

dandegenerasigranulo

vakuoleBerbagai

perubahandegeneratif

terjadi

denganfrekuensi

meningkat

motor untuk menghasilkankete

patanmelambatGangguan

mekanismemengontrol

postur menurun juga

dayaantigravitasi,keseimbanga

n dan gerakan(kecepatan

kondusif saraf menurun ±10%

pada usia75 tahun

jenisdeteriorisasi

mental presenil dan

senil)Gejala menuduh

pada parafrenia Daya

nilai dan lokalisasirasa

nyeri rusak Predisposisi

jatuh dan

cederaInstabilitas

postural Demensia

multi – infark Episoda

iskemik otak sepintas

Berbagai jenis

stroke(mengancam,

berkembang dan

lengkap)

Page 12: bahan kuis

padaindividu >60

tahun, tapi

tak  berhubungan satu

denganlainnyaKorpor

a amilasea

terdapatdimana –

mana

dijaringanotak Peruba

han

vaskuler:8.Fibrosisint

ima

danmediasiderosis,de

generasiamiloiddan

hialin

Syaraf otonom

Pembentukan

anteromameningkat

dengan

makinlanjutnya usia,

patogenesismultifakto

rialTransmisi saraf

terganggu pada

asetilkolin,katekolami

Predisposisi

terjadinyahipotensi

postural(asimtomatik)Tanggap

an terhadapmanuver Valsava

berubahSensitivitas

barorefleks menghilang

Regulasi suhu sebagai

tanggapan atas panas /dingin

Hipotensi

posturalsimtomatik Oto

regulasi di

sirkulasiserebral

rusak Mudah terjadi

jatuh (falls)Predisposisi

hipotermia dan heat

stroke Penggambaran

Page 13: bahan kuis

n, dopamin

dannoradrenalin.

Tanggapanotonom

mungkin

melemah pada lansia

akibat berkurangnya

sintesis danhidrolisis

transmiter

saraf tersebut

dikombinasi

denganhilangnya

reseptor Disfungsi

otonom

menyertaisindrom

Shy-Drager, parkinso

nisme, penyakit

serebrovaskuler

dan berbagai

neuropayi,terutama

DM dan alkoholisme

terganggu Penilaian atas nyeri

visceral menghilang Gerakan

alimeter terganggu

penyakit secara keliru

System urogenital

Penebalan membaran basalis

Efisiensi ginajal

dalam pembuangan

Batu ginjalInfeksi ginjal

Page 14: bahan kuis

kapsula bowman dan terganggunya permeabilitas Perubahan degeneratif  tubuli Penurunan jumlah dan atrofinefron Perubahan vaskuler   pengaruhi pembuluh darah pada semua tingkat, mulaidari penbalan inti pembuluh darah kecil sampai hialinisasi arteriol dan hiperplasia inti arteri besar Atrofi prostat dan otot dengan area fokushiperplasia noduler benignaterdapat pada 75% pria > 90tahun. (Ca klinik jauh lebih jarang)

sisametabolisme

terganggudengan menurunnya

massadan fungsi ginjal

1.Jumlah nefron tinggal50% pada akhir rentan hidup rata – rata2.Aliran darah g in j a l tinggal 50% pada usia75 tahun3.Tingkat filtrasi glomerulus dankapasitas ekskresi maksimum menurun dengan proporsi samaGinjal yang menua masihdapat mempertahankan mekanisme homeostasis normal dan ekskresi sisa metabolisme dalam batastertentu, tapi kurangefisiensi dan perlu waktu lebih lama dengan cadangan minimal.Karenanya dehidrasi,infeksi atau gangguancurah jantung yang relatif ringan akan mempercepat gagal ginjal

(pielonefritis,sisititis)Penyakit prostatGangguan ginekologik Retensio urinInkontinensia urin

GGA/GGK

System hematologi

Pertumbuhan RBC/WBCtak berubahSumsum tulangmengandung lebih sedikithemopoitik + tanggapanterhadap

Absorbsi besi/folat/B12menurun

Frekuensi anemia

meningkat

Page 15: bahan kuis

stimulus menurun

Kulit dan integumen

Atrofi:EpidermisKele

njar keringatFolikel

rambutDegenerasi

kolagenPerubahan

pigmenter Hiperkerat

osis

epidermalDegenerasi

: KolagenSerat

elastik Sklerosis

arteriolPenurunan

lemak subkutan

Kulit menipis, kering,fragil,

berubah warna Rambut

menipis, beruban,Kuku

menipis, mudah patah,

pertumbuhamn lambat,

beralur Lentigenesis senilis,

kutilseboroik Elastisitas kulit

menurun Purpura sinilis

Bercak Campell de Morgan

Berkurangnya isolasi

dan bantalan

Abrasi dan

infeksiPruritus,

intertrigo,UlkusOnikogr

ifosis dan

gangguankuku lain,

paronikiaKeratosis

solarisKarsinoma:

1.Intra epidermal

2.Sel basal

3.Sel gepeng Dekubitus

Hipotermia

rematologi

Degenerasi tulang rawan,ligamen dan jaringan peri-artikuler Sinovia menebal dan terdapat hipertrofi villi Tulang rawan menjadi kuning dan keruh, mungkin terjadi erosi dipermukaan atau perubahan biokimiawi yang mengarah terjadinya

Penurunan fungsi

sendiHilangnya elastisitas

danmobilitas sendiKekakuan

sendi dancenderung

menjadinyeri/sakitRasa

percaya dan ketepatangerak

berkurangKesulitan dalam

gerak rumit, terutama

bila bersamaan dengan

Berbagai penyakit

arthritismenyebabkan

kakauan

sendi(ankilosis) dan

kontaktur:1.Osteoarthri

tis: begitu

seringnyaterjadi

sehinggadianggap

”fisiologik”2.Arthritisr

Page 16: bahan kuis

degenerasi mukoid, pembentukan kista dan klasifikas

adanyagangguan

penglihatanPostur bungkuk,

tinggi badan menurun,

dandistorsi lain

yangdisebabkan oleh atrofi

/kelemahan rangka

dankelompok otot besar

yang bertugas

dalam pembentukan postur

dan penopangan antigravitas

hematoid:

suatukelainan kon

System imunologik

Timus menghilangLimfosit B/T tetap tapikualitas berubah

Penurunan fungsi imun“annate”Aktivitas sel T menurunFungsi makrofag menurun

Penyakit oto-imun

dankanker meningkat

Badan menyeluruh

Penurunan tinggi badan(postur bungkuk karenakifosis)Berat badan menurunPeningkatan ratio lemak/BB bersihPenurunan air tubuh tota

Nyeri punggung ringan

Nilai kreatinin cenderungn o r m a l , w a l a u p u n G F R   menurunKesulitan menilai turgor

Nyeri punggung berat

Mudah terjadi dehidrasi

Perubahan pada lansia

Page 17: bahan kuis

 SISTEM HORMONAL

Proses PenuaanApabila dikaruniai usia kehidupan yang panjang, maka seluruh makhluk hidup tak terkecuali manusia akan selalu menuju

kehidupan masa tuanya. Tetapi apakah kita dapat meraih masa tua dengan derajat kesehatan fisiologik, suatu keadaan yang nyata bahwa fisiologik tubuhpun mempunyai batas-batas tertentu dalam pertumbuhan dan perkembangannya sejalan dengan meningkatnya usia. Harus disadari bahwa sebenarnya segala proses menjadi tua yang terjadi pada seseorang merupakan suatu proses alami secara fisiologik dab biologik yang sangat wajar terdapat pada seluruh organ dan sel dalam tubuh.

Bila seseorang mulai menua, maka segala sel tubuhnya dapat dipastikan sedang mengalami proses degenerasi secara fisiologik. Proses ini umumnya ditandai dengan semakin menurunnya kemampuan sel-sel tubuh dan memperbaiki diri dari kerusakan dan efesiensi kerja yang berkurang dari kelenjar-kelenjar tubuh. Pada usia muda, sel-sel tubuhnya masih bisa mengadakan pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang telah rusak. Maka pada usia tua, sel-sel tubuhnya telah terbentuk menjadi dewasa sehingga sel-sel ini tak dapat lagi berproduksi dan sel akan menjadi tua dan akhirnya mati.

1. Teori Tentang Proses Menua

Teori Biologik

a. Teori Genetik dan Mutasi

Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang deprogram oleh molekul/DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi (perubahan).

b. Pemakaian dan Rusak

Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah.

c. Autoimune

Pada proses metabolism tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Sad jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan mati.

Page 18: bahan kuis

d. Teori stress

Menua terjadi akibat kehilangan sel-sel yang biasa digunakan. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah dipakai.

e. Teori radikal bebas

Tidak stabilnya redikal bebas mengakibatkan oksidasi-oksidasi bahan organic seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.

1.2.        Teori Sosial

a.    Teori ktifitas

Lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan social.b.    Teori Pembebasan

Dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsung mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi social lanjut usia menurun, baik secara kwalitas maupun kantitas. Sehingga terjadi kehilangan ganda yakni :

a)  Kehilangan peran

b)  Hambatan control social

c)  Berkurangnya komitmen

d)  Teori kesinambungan

Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lansa. Dengan demikian pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan gambarannya kelas pada saat ini menjadi lansia.

Pokok-pokok dari teori kesinambungan adalah :a)    Lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus akti dalam proses penuaan, akan tetapi didasarkan pada

pengalamannya di masa lalu, dipilih peran apa yang harus dipertahankan atau dihilangkan

b)    Peran lansia yang hilang tak perlu diganti

c)    Lansia dimungkinkan untuk memilih berbagai cara adaptasi

1.3.        Teori Psikologi

Page 19: bahan kuis

a.    Teori Kebutuhan manusia menurut Hirarki Maslow

Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri, kebutuhan yang memotivasi seluruh perilaku manusia (Maslow 11111954). Kebutuhan ini memiliki urutan prioritas yang berbeda. Ketika kebutuhan dasar manusia sudah terpenuhi, mereka berusaha menemukannya pada tingkat selanjutnya sampai urutan yang paling tinggi dari kebutuhan tersebut tercapai.

b.    Teori individual jung

Carl Jung (1960) menyusun sebuah teori perkembangan kepribadian dari seluruh fase kehidupan yaitu mulai dari masa kanak-kanak, masa muda dan masa dewasa muda, usia pertengahan sampai lansia. Kepribadian individu terdiri dari Ego, ketidaksadaran seseorang dan ketidaksadaran bersama. Menurut teori ini kepribadian digambarkan terhadap dunia luar atau kea rah subyektif. Pengalaman-pengalaman dari dalam diri (introvert). Keseimbangan antara kekuatan ini dapat dilihat pada setiap individu, dan merupakan hal yang paling penting bagi kesehatan mental.

     Lanjut Usia Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8). Pada lanjut

usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi

normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi

(Constantinides, 1994). Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural disebut penyakit

degeneratif yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode terminal (Darmojo dan Martono, 1999;4).

Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga kelompok yakni :

a) Kelompok lansia dini (55 – 64 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuki lansia.

b) Kelompok lansia (65 tahun ke atas).

c) Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun.

Sistem Hormon

Page 20: bahan kuis

Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.

Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.

Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun.

Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ tertentu. Meskipun semua hormone mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel / jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.

GANGGUAN ENDOKRINSistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastrointestin. System endokrin merupakan bagian dari system pengatur tubuh, pengaturan berbagai fungsi metabolism tubuh. Gangguan system endokrin.

Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia

1. Produksi dari hampir semua hormone menurun2. Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah

1. Pituitari : pertumbuhan ada tetapi lebih rendah dan hanya di dalam pembuluh darah. Berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH, dan LH.

2. Menurunnya aktivitas tiroid, menurunnya BMR dan menurunnya daya pertukaran zat3. Menurunnya produksi aldosteron

a. Menurunnya sekresi hormone kelamin, misalnya progesterone, estrogen, dan testosterone

Page 21: bahan kuis

b. Bertambahnya insulin, norepinephrin, parathormon, vasopressinc. Berkurangnya tridotironind. Psikomotor melambat

Gangguan Endokrin pada Lansia

1.   MenopauseMenopause adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita dimana ovarium atau indung telur berhenti menghasilakn sel telur, aktivitas menstruasi berkurang atau berhenti, dan pembentukan hormone wanita (estrogen dan progesteron berkurang). Hal ini disebabkan karena pertambahan usia sehingga ovarium menjadi kurang tanggap terhadap rangsangan LH dan FSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa. Akibatnya ovarium melepaskan lebih sedikit estrogen dan progesteron, dan pada akhirnya proses ovulasi terhenti.

Menopause dibagi menjadi 2, yaitu :

Menopause dini

Menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun

Menopause buatan

Merupakan akibat dari campur tangan medis yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan hormon oleh ovarium.

Etiologi menopause

         Alami : semakin tua, folikel wanita makin resisten terhadap stimulasi hormon gonadotropin dan reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus. Akibatnya FSH dan LH di darah akan naik dan berakibat stimulasi stromal terhadap ovarium. Kadar estrogen dan progesteron pun menurun. Akhirnya terjadi feedback negatif dengan peningkatan FSH dari kalenjar hipofise. Tubuh pun bereaksi dengan menopause

         Buatan: Akibat tindakan bedah (surgical menopause) atau pengobatan kanker (medical menopause) Sehingga perlu dilakukan operasi pengangkatan indung telur/ ovariumGejala-gejala menopause

Page 22: bahan kuis

Hot flashes Vagina menjadi kering Gejala psikis dan emosional Pusing, kesemutan, dan jantung berdebar Hilangnya kendali terhadap kandung kemih Peradangan kandung kemih atau vagina Penyakit jantung dan pembuluh darah

Patofisiologi

1. Pramenopause : Kekacauan siklus haid, perubahan psikologis/ kejiwaan, perubahan fisik, pendarahan memanjang dan relatif banyak, terkadang disertai nyeri haid (dismenorea), usia antara 48-55 tahun, berlangsung selama 4-5 tahun.

2. Perimenopause : Merupakan masa peralihan dengan siklus haid yang tidak teratur, mulai mengalami keluhan klimaterik, kadar FSH, LH, dan estrogen bervariasi, kadar progesteron rendah.

3. Menopause : Haid berhenti, kadar estrogen berkurang, perubahan serta keluhan psikologik dan fisik makin menonjol, usia antara 56-60 tahun, berlangsung 3-4 tahun.

a.    Pascamenopause : Adaptasi perubahan psikologik dan fisik, ovarium sudah tidak berfungsi, hormon gonadotropin meningkat, keluhan makin berkurang, usia 60-65 tahun.

b.    Andropause

Istilah andropause yang menimpa pria memang belum memasyarakat. Bahkan cenderung dianggap mitos. Padahal seluruh jenis hormone yang menurun itu merupakan kenyataan. Andropause berbeda dengan menopause. Andropause kadang- kadang disebut pula dengan istilah “padam” (partial androgen deficiency in aging male). Maksudnya, hormone reproduksi pria yang mulai menurun, namun tidak bersifat total.

Tanda-tandanya: mudah berkeringat, merasa panas, gelisah, susah tidur, takut, cepat depresi, cepat lelah.

Mereka yang mengalami Andropause merasa tidak percaya diri, turunnya motivasi, menghargai diri sendiri, dan ketajaman mental. Mereka pun merasa tenaga dan kekuatannya berkurang termasuk massa pada ototnya, selain kehilangan bulu-bulu sexsual ditubuhnya. Hal tersebut di barengi dengan penumpukan lemak di daerah perut. Minat terhadap seksual ikut menurun, disertai

Page 23: bahan kuis

dengan perubahan tingkah laku maupun aktivitas seksualnya. Dengan sendirinya, kualitas orgasme dan kemampuan ereksi berkurang pula bersama dengan ejakulasi hingga volumenya menurun.

2.   Osteoporosis PrimerOsteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.

Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat.

Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.

3.   Diabetes Melitus Tipe IIPada diabetes tipe 2 terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 disertai dengan penurunan reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa.

Seiring pertambahan usia, sel-sel tubuh menjadi lebih resistant terhadap insulin, yang mengurangi kemampuan lansia untuk memetabolisme glukosa. Selain itu, pelepasan insulin dari sel beta pankreas berkurang dan melambat. Hasil dari kombinasi proses ini adalah hiperglikemia. Pada lansia, konsentrasi glukosa yang mendadak dapat meningkatkan dan lebih memperpanjang hiperglikemia. Diabetes tipe 2 pada lansia disebabkan oleh sekresi insulin yang tidak normal, resistansi terhadap kerja insulin pada jaringan target, dan kegagalan glukoneogenesis hepatic. Penyebab utama hiperglikemia pada lansia adalah peningkatan resistansi insulin pada jaringan perifer. Meskipun jumlah reseptor insulin sebenarnya sedikit menurun seiring pertambahan usia, resistansi dipercaya terjadi setelah insulin berikatan dengan reseptor tersebut. Selain itu, sel-sel beta pulau Langerhans kurang sensitif terhadap kadar glukosa yang tinggi, yang memperlambat produksi glukosa di hati.

Tanda dan Gejala

Page 24: bahan kuis

Penurunan berat badan dan kelelahan Kehilangan selera makan Inkontinensia Penurunan penglihatan Konfusi atau derajat delirium Konstipasi atau kembung abdomen Retinopati atau pembentukan katarak Perubahan kulit Penurunan nadi perifer, kulit dingin, penurunan reflex, dan kemungkinan nyeri perifer atau kebas Hipotensi ortostatik

4.   HipertiroidHipertiroid adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormone tiroid.

Hipertiroid bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik atau hipertiroidisme sekunder. Hipertiroid bisa disebabkan oleh tumor hipofisa yang menghasilkan terlalu banyak TSH, sehingga merangsang tiroid untuk menghasilkan hormone tiroid yang berlebihan. Penyebab lainnya adalah perlawanan hipofisa terhadap hormone tiroid sehingga kelenjar hipofisa menghasilkan terlalu banyak TSH.

Penyebab dari hipertiroidisme adalah:

Reaksi imunologis Tiroiditis Adenoma tiroid toksik

Pada hipertiroidisme, apapun penyebabnya, terjadi peningkatan fungsi tubuh

Jantung berdetak lebih cepat dan bisa terjadi kelainan irama jantung, yang bisa menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-debar)

Tekanan darah cenderung meningkat Penderita merasakan hangat meskipun berada dalam ruangan yang sejuk Kulit menjadi lembab dan cenderung mengeluarkan keringat yang berlebihan

Page 25: bahan kuis

Tangan memperlihatkan tremor (gemetaran) halus Penderita merasa gugup, letih dan lemah meskipun tidak melakukan kegiatan yang berat Nafsu makan bertambah, tetapi berat badan berkurang Sulit tidur Sering buang air besar, kadang disertai diare Terjadi perubahan pada mata : bengkak di sekitar mata, bertambahnya pembentukan air mata, iritasi dan peka terhadap

cahaya. Gejala ini akan segera menghilang setelah pelepasan hormon tiroid terkendali, kecuali pada penyakit Graves yang menyebabkan gangguan mata khusus.

5.   HipotiroidiHipotiroidi adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema.

Penyebab hipotiroid adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik yodium radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme. Kekurangan yodium jangka panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa).

Gejala pada hipotiroid:

Kekurangan hormon tiroid menyebabkan melambatnya fungsi tubuh. Ekspresi wajah menjadi tumpul Suara menjadi serak dan berbicara menjadi lambat Rambut menjadi tipis, kasar dan kering Kulit menjadi kasar, kering, bersisik dan menebal. Denyut nadi bisa melambat Telapak tangan dan telapak kaki tampak agak oranye (karotenemia)

Sistem Endokrin.

a.    Produksi semua hormon menurun.

b.    Menurunnya aktivitas tyroid, menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate), dan menurunnya daya pertukaran zat.

Page 26: bahan kuis

c.    Menurunnya produksi aldosteron.

d.    Menurunya sekresi hormon kelamin misalnya, progesteron, estrogen, dan testosteron.

6.    HORMON ESTROGENHormon estrogen adalah hormon yang terdapat dan membuat wanita menjadi awet muda. Secara ekstrem dapat dikatakan, bahwa perempuan bukanlah perempuan dan laki-laki bukanlah laki-laki, jika terjadi penyimpangan kadar hormon estrogen dalam darah. Estrogen pada wanita terdapat dalam jumlah besar, sedangkan pada laki-laki dalam jumlah kecil. Produksi estrogen dikendalikan oleh kelenjar hipofise di otak, yang merupakan salah satu kelenjar yang multifungsi.

Pada wanita, estrogen dibuat di dalam sel telur yang sampai usia tertentu berhenti dihasilkan, sehingga terjadi menopause (dengan keluhan rasa panas, banyak keringat, gangguan tidur). Fungsi estrogen pada wanita adalah sebagai pembuat sifat kewanitaan muncul, seperti kecantikan, pertumbuhan rambut yang baik dan berisi, memengaruhi kekuatan, elastisitas dan kualitas jaringan-penghubung serta kulit, mengatur kelenjar payudara memproduksi air susu.

Pada pria, estrogen diproduksi di buah zakar (testis), otak, dan dalam jumlah kecil di jaringan lemak, melalui enzim aromatase. Estrogen dalam kadar kecil juga merupakan penentu kesuburan pria, melalui peranannya pada gerakan sperma (benih laki-laki). Semakin banyak jaringan lemak seorang pria, maka akan semakin banyak estrogen yang diproduksi, dan ini dapat menyebabkan kemandulan pada pria. Testosteron pada seorang pria akan diubah menjadi estrogen di dalam jaringan lemak.    Pada pria dan wanita, estrogen memengaruhi kerapatan dan kestabilan tulang, menurunkan kadar kolesterol darah, memperbesar pembuluh darah, sistem saraf, pengatur temperatur tubuh dan tekanan darah.

Gangguan keseimbangan kadar estrogen dan testosteron akan menimbulkan keluhan seperti, banyak berkeringat, gangguan tidur dan agresivitas turun, daya tahan tubuh turun, dan sensibilitas meningkat.    Hormon estrogen digunakan pada wanita untuk terapi menopause, sehingga memberi rasa nyaman, dan peningkatan penampilan fisik. Pemberian estrogen dan gestagen tidak hanya unmk awet muda, tetapi juga untuk pencegahan penyakit Alzheimer (pikun berat), serangan jantung, dan penyakit keropos tulang (osteoporosis).

C. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin pada Lansia

Page 27: bahan kuis

2. Perubahan Sistem Endokrin pada LansiaDalam http://ismar71.wordpress.com (2008), efek dan usia pada sistem endokrin sedikit lebih sulit untuk mendeteksi dengan organ tubuh lain. Walaupun demikian gangguan endokrin lebih banyak pada usia 40 tahun. Pada wanita, produksi hormon meningkat dibanding dengan menopause. Dari pria dan wanita, output anterior pituitary mengalami penurunan.

Umur yang relatif terjadi perubahan pada struktur dan fungsi dan kelenjar endokrin adalah sebagai berikut :1. Kelenjar thiroid mengalami derajat yang sama dengan atropfi, fibrosis dan nodularity.2. Hormon thiroid mengalami level penurunan dan hypoparatiroidisme biasanya sering pada orang dewasa.3. Kelenjar adrenal kehilangan beberapa berat badan dan menjadi makin buruk, fibrotik.4. Pada bagian anterior, kelenjar pituitary mengalami penurunan ukuran dan menjadi mati/fibrotik.

Dalam Stockslager (2007), perubahan fungsi sistem endokrin secara khusus yaitu :1. Penurunan kemampuan mentoleransi stress.2. Konsentrasi glukosa darah meningkat dan tetap naik lebih lama dibandingkan orang yang lebih muda.3. Penurunan kadar ekstrogen dan peningkatan kadar FSH selama menopouse, yang menyebabkan trombosis dan osteoporosis.4. Penurunan produksi progeteron.5. Penurunan kadar aldosteron serum sebanyak 50%.6. Penurunan laju sekresi kortisol sebanyak 25%.

D. Masalah-Masalah dalam Perubahan Sistem Endokrin pada LansiaDalam Nugroho (1995), penyakit metabolik pada lanjut usia terutama disebabkan oleh karena menurunnya produksi hormon dari kelenjar-kelenjar hormon. Pria dan wanita pada akhir masa dewasa memasuki apa yang dinamakan kimakterium; perubahan-perubahan dalam keseimbangan hormonal yang menyebabkan berkurangnya kekurangan hormon seks. Menurunnya produksi hormon ini antara lain terlihat pada wanita mendekati usia 50 tahun, yang ditandai mulainya menstruasi yang tidak teratur sampai berhenti sama sekali (menopouse), prosesnya merupakan proses ilmiah. Pada pria proses tersebut biasanya terjadi secara lambat laun dan tidak disertai gejala-gejala psikologis yang luar biasakecuali sedikit kemurungan dan rasa lesu serta berkurangnya kemampuan seksualitasnya. Terdapat pula penurunan kadar hormon testosteronnya.

Penyakit metabolik yang banyak dijumpai adalah diabetes melitus atau kencing manis dan osteoporosis (berkurangnya zat kapur dan bahan-bahan mineral sehingga tulang lebih mudah rapuh dan menipis). Diabetes melitus sering dijumpai pada lanjut usia yang berumur 70 tahun

Page 28: bahan kuis

keatas, akibatnya terjadi degenerasi pembuluh darah dengan kompliksai pembuluh darah koroner, perubahan pembuluh darah otak ini dapat menyebabkan stroke yang bisa mengakibatkan kelumpuhan separuh badan.Berikut perubahan dan penyakit pada sistem endokrin yang disebabkan oleh proses penuaan, yaitu:1. Menopousea. KonsepDalam Boedhi-Darmojo dan Hadi Martono (1999), menopouse adalah berhentinya haid. Menopouse menurut pengertian awam adalah perubahan masa muda ke masa tua. Berhentinya haid sebagai akibat tidak berfungsinya ovarium merupakan peristiwa dan bukan satu periode waktu. Di Indonesia monepouse terjadi antara 49-50 tahun (Samil dan Ichramsyah, 1991).Periode mendahului menopouse ditandai oleh perubahan somatif dan psikologik. Hal tersebut mencerminkan perubahan normal yang terjadi di ovarium. Meskipun ada gejala atau keluhan, periode ini sering dilupakan oleh pasien maupun dokter. Gejala yang paling sering terjadi pada masa transisi pra-menopouse ini adalah haid yang tidak teratur.Meskipun menopouse atau tidak lagi datang haid, terjadi setelah terhentinya fungsi ovarium merupakan keadaan yang paling dapat diidentifikasi, namun periode sebelum dan 10 tahun setelah menopouse mempunyai arti klinis yang lebih penting. Menurut Hurd, periode transisi ini biasanya berlangsung sampai periode pasca menopouse. Periode pasca menopouse biasanya disertai dengan insidensi kondisi kelainan yang erat hubungannya dengan usia lanjut. Karena hal tersebut, pelayanan kesehatan ginekologik pada wanita pasca menopouse perlu mengetahui tentang seluk beluk pengobatan pengganti hormon.b. Gejala-Gejala yang sering timbul Ada beberapa gejala yang timbul dengan menopouse pada lansia (Nugroho, 1995), di antaranya :1) Gangguan pada haid: haid menjadi tidak teratur, kadang-kadang terjadi perdarahan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.

2) Gelombang rasa panas (Hot Flush). Kadang-kadang timbul rasa panas pada muka, leher dan dada bagian atas, disusul dengan keluarnya keringat yang banyak. Peasaan panas ini bisa berlangsung beberapa detik saja, namun bisa berlangsung sampai 1 jam.3) Rasa lelah hebat (Fatigue).4) Rasa gatal-gatal pada genitalia disebabkan kulit yang menjadi kering dam keriput.5) Sakit-sakit bisa dirasakan seluruh badan atau pada bagian tubuh tersebut.6) Pusing atau sakit kepala. Keluhan ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya karena meningginya tekanan darah, adanya gangguan penglihatan atau bisa juga oleh adanya stres mental.7) Insomnia atau keluhan susah tidur, hal ini bisa disebabkan oleh penyebab fisik maupun psikis.8) Palpitasi dan perubahan gerak seksual. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormonal maupun pengaruh psikis. Gejala-gejala jiwa yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai yang berat. Keluhan yang sering timbul adalah adanya rasa takut, tegang gelisah, lekas marah, mudah gugup, sukar berkonsentrasi, lekas lupa, dan susah tidur. Adanya wanita yang mengalami monepouse manfsirkannya sebagai kehilangan fungsinya sebagai wanita, karena ia tidak bisa hamil dan mendapatkan anak lagi. Di lain pihak ada yang menafsirkan sebagai akan terhentinya

Page 29: bahan kuis

kehidupan seksualnya, hal ini adalah keliru sekali. Selain dari pada itu ada yang berpendapat bahwa kegiatan seksual itu kurang pantas dilakukan bagi mereka yang sudah tua, maskipun dorongan ke arah itu tetap ada. Dengan demikian dapat terlihat bahwa kerisauan menghadapi masa tua seringkali juga menyangkut kahidupan seksual.

2. Andropousea. KonsepDalam Baziad (2003), pada laki-laki tua, testis masih berfungsi memproduksi sperma dan hormon testosteron meskipun jumlahnya tidak sebanyak usia muda. Pada wanita produksi estrogen berhenti mendadak, sedangkan pada laki-laki dengan meningkatnya usia produksi testosteron turun perlahan-lahan, sehingga membuat definisi andropouse pada laki-laki sedikit sulit. Kadar hormon testosteron sampai dengan usia 55-60 tahun relatif stabil dan baru setelah usia 60 tahun terjadi penurunan yang berarti.Meskipun kadar testosteron darah turun, keluhan tidak segera muncul. Keluhan dapat muncul setelah beberapa tahun kemudian. Oleh karena itu, para ahli berpendapat bahwa tidak ada hubungan langsung antara keluhan dengan kadar hormon. Meskipun sudah lanjut usia, orang laki-laki masih saja aktif baik secara fisik maupun seksual, bahakan tidak jarang masih dapat mendapatkan keturunan.b. GejalaDalam Baziad (2003), testosteron adalah hormon laki-laki yang menjadikan laki-laki berfungsi menjadi seorang laki-laki. Gejala klinis andropouse antara lain:1) Gejala vasomotorik, berupa gejolak panas, berkeringat, susah tidur, gelisah, dan takut.2) Gejala yang berkaitan dengan aspek virilitas, berupa kurang tenaga, berkurangnya massa otot, bulu-bulu rambut seksual berkurang, penumpukan lemak di perut, dan osteoporosis.3) Gejala yang berhubungan dengan fungsi kognitif dan suasana hati, berupa mudah lelah, menurunnya aktivitas tubuh, rendahnya motivasi, berkurangnya ketajaman mental/intuisi, depresi hilangnya rasa percaya diri dan menghargai dirinya sendiri.4) Gejala yang berhubungan dengan masalah seksual, berupa turunnya libido, menurunnya aktivitas seksual, kualitas orgasme menurun, berkurangnya kemampuan ereksi, dan berkurangnya volume ejakulasi.

3. Diabetes Melitusa. KonsepPada diabetes tipe 2 terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 disertai dengan penurunan reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa.Seiring pertambahan usia, sel-sel tubuh menjadi lebih resistant terhadap insulin, yang mengurangi kemampuan lansia untuk memetabolisme glukosa. Selain itu, pelepasan insulin dari sel beta pankreas berkurang dan melambat. Hasil dari kombinasi proses ini adalah hiperglikemia. Pada

Page 30: bahan kuis

lansia, konsentrasi glukosa yang mendadak dapat meningkatkan dan lebih memperpanjang hiperglikemia. Diabetes tipe 2 pada lansia disebabkan oleh sekresi insulin yang tidak normal, resistansi terhadap kerja insulin pada jaringan target, dan kegagalan glukoneogenesis hepatic. Penyebab utama hiperglikemia pada lansia adalah peningkatan resistansi insulin pada jaringan perifer. Meskipun jumlah reseptor insulin sebenarnya sedikit menurun seiring pertambahan usia, resistansi dipercaya terjadi setelah insulin berikatan dengan reseptor tersebut. Selain itu, sel-sel beta pulau Langerhans kurang sensitif terhadap kadar glukosa yang tinggi, yang memperlambat produksi glukosa di hati (http://aqies.wordpress.com, 2009).

b. Tanda dan Gejala Beberapa tanda dan gejala yang timbul dengan adanya andropouse (http://aqies.wordpress.com, 2009), yaitu :1. Penurunan berat badan dan kelelahan.2. Kehilangan selera makan.3. Inkontinensia.4. Penurunan penglihatan.5. Konfusi atau derajat delirium.6. Konstipasi atau kembung abdomen.7. Retinopati atau pembentukan katarak.8. Perubahan kulit; penurunan nadi perifer, kulit dingin, penurunan refleks, dan kemungkinan nyeri perifer atau kebas.9. Hipotensi ortostatik.

asuhan keperawatanA. PengkajianPengkajian yang dapat dilakukan pada lansia dengan gangguan sistem endokrin (http://ismar71.wordpress.com, 2008), sebagai berikut :1. Health Perception - Health Managementa. Uraikan tentang status kesehatan secara keseluruhan.b. Uraikan masalah-masalah endokrin yang didapatkan masalah (pituitary thyroid), paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium. testes). Bagaimana masalah ini diatasi? Apakah dengan obat-obatan, pembedahan, penggantian hormone, diet? Apa yang menentukan mengenai pengobatan yang anda lakukan?c. Apakah anda merokok/menghisap tobako? Jika ya, berapa banyak perhari dan berapa lama?d. Apakah anda sudah merasakan tinggi atau rendahnya kadar gula darah?e. Apakah anda minum alkohol? Jika ya, berapa banyak dan jenis apa?f. Uraikan bagaimana anda merawat kesehatan anda?g. Kapan terakhir anda melakukan latihan fisik ?

Page 31: bahan kuis

2. Metabolik - Nutrisia. Uraikan kebiasaan diet anda..b. Uraikan berapa banyak air yang diminum selama 24 jam.c. Dapatkah anda mencatat bahwa anda merasa kehausan yang sangat dan yang biasanya?d. Apakah anda mengalami perubahan selera makan? Jika ya, uraikan!e. Apakah anda mengalami perubahan berat badan? Jika ya, berapa banyak? Berapa jarak periodenya?f. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan pada kebiasaan dalam intoleransi antara panas atau dingin?g. Apakah anda mengalami kesulitan dalam menelan? Jelaskan!

3. Eliminasia. Uraikan kebiasaan pola berkemih selama peroide 24 jam. Apakah ada perubahan? Jika ya, uraikan!b. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan terhadap warna dan bau dari urine anda? Jika ya, uraikan!c. Apakah anda sering terbangun pada malam hari untuk berkemih? Seberapa seringkah?d. Apakah anda pernah menderita batu ginjal? Jika ya, bagaimana cara mengatasinya/pengobatannya?e. Apakah anda pernah mengalami perubahan kebiasaan eliminasi? Jelaskan!

4. Aktivitas - Latihana. Uraikan kebiasan aktivitas selama periode 24 jam.b. Aktivitas apa yang biasa anda lakukan sehingga anda bernapas pendek (seperti sesak) atau kelelahan? Jelaskan!c. Apakah anda mengalami perubahan pada kebiasaan perawatan diri anda berhubungan dengan masalah endokrin? Jika ya, uraikan!d. Apakah tingkat energi mengalami peningkatan atau penurunan? Jika ya, jelaskan!

5. Tidur - Istirahata. Apakah terjadi gangguan terhadap tidur malam?b. Apakah anda merasa gugup atau tidak mampu istirahaf?

6. Kognitif - Persepsia. Apakah anda merasakan kelelahan, menarik diri atau bingung?b. Dapatkah anda mencatat adanya suara parau atau perubahan terhadap suara anda?c. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan terhadap perubahan warna dan kondisi kulit anda, seperti warna kulit menjadi lebih gelap, kulit menjadi kering, berminyak atau memar.

Page 32: bahan kuis

d. Apakah anda pernah mengalami palpitasi jantung (berdebar-debar)?e. Apakah anda pernah mengalami nyeri abdominal?f. Apakah anda. mengalami sakit kepala, hilang ingatan, perubahan sensasi atau depresi?g. Apakah anda pernah mengalami kekakuan otot atau sendi?7. Konsep Diria. Bagaimana perasaan anda tentang masalah kesehatan ini?b. Bagaimana perasaan anda setelah mendapati masalah ini terhadap diri anda dan masa depan anda?c. Bagaimana perasaan anda mengenai pengobatan untuk selama istirahat dalam hidup anda?

8. Role - Relationship (Peran - Hubungan)a. Apakah ada riwayat terhadap masalah tipe endokrin di dalam keluarga? Jelaskan!b. Bagaimana masalah kesehatan ini mempengaruhi kehidupan anda?c. Setelah menerima masalah kesehatan ini apakah perubahan terhadap peran dan tanggung jawab di dalam keluarga? Jelaskan!d. Setelah mendapat masalah kesehatan ini apakah mempengaruhi kemampuan anda untuk bekerja. Jelaskan!

9. Sexuality - Reproduktif (Seksual - Reproduksi)a. Dapatkah anda mencatat perubahan terhadap aktivitas seksual? jelaskan!b. Dapatkah anda mencatat perubahan dalam kemampuan dalam hubungan seksual? Jelaskan!c. Apakah anda mengalami perubahan pada periode menstruasi. Uraikan!d. Apakah anda mengalami ketidakpuasan dan kesulitan mengontrol ereksi?e. Pernahkah anda mengalami kesulitan pada awal kehamilan?f. Pernahkah anda mengalami kesulitan menjadi seorang ayah ?g. Berapa banyak anak yang anda miliki? Berapa berat yang dimiliki pada saat lahir?

10. Koping - Stressa. Apakah stress memperlihatkan adanya penambahan gejala terhadap masalah endokrin? Bila ya, cara apa?b. Apa atau siapa yang sangat membantu dalam koping terhadap masalah kesehatan ini?c. Uraikan apa yang biasanya anda lakukan untuk mengatasi stress!

11. Value - Belief (Keyakinan/Kepercayaan)a. Apakah ada orang terdekat klien. praktisi atau aktifis yang membantu memecahkan masalah kesehatan ini. Jelaskan!b. Bagaimana anda merasa masa depan sangat dihargai selama hidup dengan masalah kesehatan saat ini?

Page 33: bahan kuis

Beberapa variasi yang normal dibandingkan dengan yang tidak, dapat menjadi bingung dengan penemuan abnormal pada endokrin adalah sebagai berikut :1. Pikun, beberapa kecil coklat, flat macula dapal dilihat pada lengan dan dorsal pada tangan.2. Penebalan pada area pigmentasi, dapat dilihat pada wajah dan tangan.3. Pertumbuhan rambut yang lambat.4. Kuku semakin tebal, brittle, dan kuning.5. Kulit wajah menjadi longgar dan tulang menjadi lebih menonjol. 6. Penurunan terhadap sensasi perabaan.7. Penurunan refleks tendon.8. Penurunan tinggi badan.

C. Intervensi KeperawatanDalam Wilkinson (2006), intervensi keperawatan yang dapat dilakukan dari diagnosa keperawatan adalah :1. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan fungsi, perubahan biopsikososial seksualitas.Batasan karakteristik : Perubahan dalam penerimaan kepuasan seksual, perubahan terhadap diri sendiri dan orang lain, ketidakmampuan untuk mencapai kepuasan yang diharapkan.Kriteria hasil : Menunjukkan adanya keinginan untuk mendiskusikan perubahan pada fungsi seksusl, beradaptasi terhadap model pengungkapan seksual yang berhubungan dengan usia dan perubahan fisik.Intervensi :a. Pantau adanya indikator resolusi dari disfungsi seksual.b. Berikan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan fungsi seksual (misalnya konseling yang difokuskan pada bimbingan antisipatorik)c. Diskusikan keadaan kesehatan terhadap seksualitas (misalnya efek samping pengobatan; aspek normal penuaan)d. Berikan informasi faktual tentang mitos seksual dan kesalahan informasi yang pasien kemukakan.e. Berikan konsultasi/rujukan pada anggota tim pelayanan kesehatan lainnya.f. Rujuk pasien kepada ahli terapi seks.

2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas, takut, stres psikologis.Batasan karakteristik : Terbangun dalam waktu yang lama, insomnia, terbangun lebih awal, tidur tidak puas.Kriteria hasil : Pasien melaporkan perubahan dalam pola tidur/istirahat, Pasien mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera atau segar.Intervensi :

Page 34: bahan kuis

a. Pantau pola tidur pasien dan catat hubungan faktor-faktor fisik (misalnya; sering berkemih) atau faktor psikologis (misalnya ketakutan atau ansietas).b. Berikan tempat tidur yang nyaman.c. Tingkatkan kenyamanan waktu tidur misal: mandi air hangat, masase.d. Hindari suara yang keras dan penggunaan lampu saat tidur malam, berikan lingkungan yang tenang dan minimalkan gangguan.e. Dukung penggunaan obat tidur.

3. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis proses penuaan.Batasan karakteristik : Kurang atau masalah memori, ketidak sesuaian kognitif, bingung.Kriteria hasil : Pasien mampu mempertahankan orientasi realita sehari-hari, pasien mampu mengenali perubahan pola pemikiran dan tingkah laku.Intervensi :a. Kaji dan dokumentasikan orientasi pasien terhadap orang, tempat, waktu, dan situasi.b. Panggil klien dengan nama kesukaannya.c. Berikan umpan balik positif dan penguatan untuk perilaku yang sesuai.d. Berikan dukungan untuk pasien/keluarga saat periode disorientasi pasien.e. Berikan obat antipsikotik dan antiasnsietas secara rutin dan jika diperlukan.

4. Gangguan harga diri berhubungan dengan gangguan psikologis; malu, cemas.Batasan karakteristik : Malu, myangkal permasalahn yang nyata, kesulitan dalam membuat keputusan, kurangnya kerja sama.Kriteria hasil : Pasien menyatakan masalah dan menunjukkan pemecahan masalah yang sehat, pasien menyatakan penerimaan diri pada situasi dan adaptasi terhadap perubahan pada citra tubuh.Intervensi :a. Pantau pernyataan klien tentang penghargaan diri.b. Berikan waktu untuk mendengar masalah dan ketakutan pasien.c. Bantu klien untuk mengidentifikasi respons positif terhadap orang lain.d. Hindari tindakan yang dapat melemahkan klien.e. Berikan penghargaan atau pujian terhadap perkembangan klien dalam pencapaian tujuan.f. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang dapat meningkatkan harga diri.

Page 35: bahan kuis

keperawatan di indonesia

keep going for advance

Gangguan endokrin pada lansia

Mei 8, 2009 aqies

I. GANGGUAN ENDOKRIN

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastrointestin. System endokrin merupakan bagian dari system pengatur tubuh, pengaturan berbagai fungsi metabolism tubuh. Gangguan system endokrin

Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia

Produksi dari hamper semua hormone menurun

Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah

Pituitari : pertumbuhan ada tetapi lebih rendah dan hanya di dalam pembuluh darah. Berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH, dan LH.

Page 36: bahan kuis

Menurunnya aktivitas tiroid, menurunnya BMR dan menurunnya daya pertukaran zat

Menurunnya produksi aldosteron

Menurunnya sekresi hormone kelamin, misalnya progesterone, estrogen, dan testosterone

Bertambahnya insulin, norepinephrin, parathormon, vasopressin

Berkurangnya tridotironin

Psikomotor melambat

Gangguan Endokrin pada Lansia

Menopause

Menopause adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita dimana ovarium atau indung telur berhenti menghasilakn sel telur, aktivitas menstruasi berkurang atau berhenti, dan pembentukan hormone wanita (estrogen dan progesteron berkurang). Hal ini disebabkan karena pertambahan usia sehingga ovarium menjadi kurang tanggap terhadap rangsangan LH dan FSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa. Akibatnya ovarium melepaskan lebih sedikit estrogen dan progesteron, dan pada akhirnya proses ovulasi terhenti.

Menopause dibagi menjadi 2, yaitu :

Menopause dini

Page 37: bahan kuis

Menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun

Menopause buatan

Merupakan akibat dari campur tangan medis yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan hormon oleh ovarium.

Etiologi menopause

Alami : semakin tua, folikel wanita makin resisten terhadap stimulasi hormon gonadotropin dan reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus. Akibatnya FSH dan LH di darah akan naik dan berakibat stimulasi stromal terhadap ovarium. Kadar estrogen dan progesteron pun menurun. Akhirnya terjadi feedback negatif dengan peningkatan FSH dari kalenjar hipofise. Tubuh pun bereaksi dengan menopause

Buatan: Akibat tindakan bedah (surgical menopause) atau pengobatan kanker (medical menopause) Sehingga perlu dilakukan operasi pengangkatan indung telur/ ovarium

Gejala-gejala menopause

Hot flashes

Vagina menjadi kering

Page 38: bahan kuis

Gejala psikis dan emosional

Pusing, kesemutan, dan jantung berdebar

Hilangnya kendali terhadap kandung kemih

Peradangan kandung kemih atau vagina

Penyakit jantung dan pembuluh darah

Patofisiologi

Pramenopause : Kekacauan siklus haid, perubahan psikologis/ kejiwaan, perubahan fisik, pendarahan memanjang dan relatif banyak, terkadang disertai nyeri haid (dismenorea), usia antara 48-55 tahun, berlangsung selama 4-5 tahun.

Perimenopause : Merupakan masa peralihan dengan siklus haid yang tidak teratur, mulai mengalami keluhan klimaterik, kadar FSH, LH, dan estrogen bervariasi, kadar progesteron rendah.

Menopause : Haid berhenti, kadar estrogen berkurang, perubahan serta keluhan psikologik dan fisik makin menonjol, usia antara 56-60 tahun, berlangsung 3-4 tahun.

Pascamenopause : Adaptasi perubahan psikologik dan fisik, ovarium sudah tidak berfungsi, hormon gonadotropin meningkat, keluhan makin berkurang, usia 60-65 tahun.

Andropause

Page 39: bahan kuis

Istilah andropause yang menimpa pria memang belum memasyarakat. Bahkan cenderung dianggap mitos. Padahal seluruh jenis hormone yang menurun itu merupakan kenyataan. Andropause berbeda dengan menopause. Andropause kadang- kadang disebut pula dengan istilah “padam” (partial androgen deficiency in aging male). Maksudnya, hormone reproduksi pria yang mulai menurun, namun tidak bersifat total.

Tanda-tandanya: mudah berkeringat, merasa panas, gelisah, susah tidur, takut, cepat depresi, cepat lelah.

Mereka yang mengalami Andropause merasa tidak percaya diri, turunnya motivasi, menghargai diri sendira, dan ketajaman mental. Mereka pun merasa tenaga dan kekuatannya berkurang termasuk massa pada ototnya, selain kehilangan bulu-bulu sexsual ditubuhnya. Hal tersebut di barengi dengan penumpukan lemak di daerah perut. Minat terhadap seksual ikut menurun, disertai dengan perubahan tingkah laku maupun aktivitas seksualnya. Dengan sendirinya, kualitas orgasme dan kemampuan ereksi berkurang pula bersama dengan ejakulasi hingga volumenya menurun.

Osteoporosis Primer

Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.

Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat.

Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.

Page 40: bahan kuis

Diabetes Melitus Tipe II

Pada diabetes tipe 2 terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 disertai dengan penurunan reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa.

Seiring pertambahan usia, sel-sel tubuh menjadi lebih resistant terhadap insulin, yang mengurangi kemampuan lansia untuk memetabolisme glukosa. Selain itu, pelepasan insulin dari sel beta pankreas berkurang dan melambat. Hasil dari kombinasi proses ini adalah hiperglikemia. Pada lansia, konsentrasi glukosa yang mendadak dapat meningkatkan dan lebih memperpanjang hiperglikemia. Diabetes tipe 2 pada lansia disebabkan oleh sekresi insulin yang tidak normal, resistansi terhadap kerja insulin pada jaringan target, dan kegagalan glukoneogenesis hepatic. Penyebab utama hiperglikemia pada lansia adalah peningkatan resistansi insulin pada jaringan perifer. Meskipun jumlah reseptor insulin sebenarnya sedikit menurun seiring pertambahan usia, resistansi dipercaya terjadi setelah insulin berikatan dengan reseptor tersebut. Selain itu, sel-sel beta pulau Langerhans kurang sensitif terhadap kadar glukosa yang tinggi, yang memperlambat produksi glukosa di hati.

Tanda dan Gejala

Penurunan berat badan dan kelelahan

Kehilangan selera makan

Inkontinensia

Page 41: bahan kuis

Penurunan penglihatan

Konfusi atau derajat delirium

Konstipasi atau kembung abdomen

Retinopati atau pembentukan katarak

Perubahan kulit

Penurunan nadi perifer, kulit dingin, penurunan reflex, dan kemungkinan nyeri perifer atau kebas

Hipotensi ortostatik

Hipertiroid

Hipertiroid adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormone tiroid.

Hipertiroid bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik atau hipertiroidisme sekunder. Hipertiroid bisa disebabkan oleh tumor hipofisa yang menghasilkan terlalu banyak TSH, sehingga merangsang tiroid untuk menghasilkan hormone tiroid yang berlebihan. Penyebab lainnya adalah perlawanan hipofisa terhadap hormone tiroid sehingga kelenjar hipofisa menghasilkan terlalu banyak TSH.

Penyebab dari hipertiroidisme adalah:

Page 42: bahan kuis

Reaksi imunologis

Tiroiditis

Adenoma tiroid toksik

Gejala pada hipertiroid

Pada hipertiroidisme, apapun penyebabnya, terjadi peningkatan fungsi tubuh

Jantung berdetak lebih cepat dan bisa terjadi kelainan irama jantung, yang bisa menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-debar)

Tekanan darah cenderung meningkat

Penderita merasakan hangat meskipun berada dalam ruangan yang sejuk

Kulit menjadi lembab dan cenderung mengeluarkan keringat yang berlebihan

Tangan memperlihatkan tremor (gemetaran) halus

Penderita merasa gugup, letih dan lemah meskipun tidak melakukan kegiatan yang berat

Nafsu makan bertambah, tetapi berat badan berkurang

Sulit tidur

Sering buang air besar, kadang disertai diare

Page 43: bahan kuis

Terjadi perubahan pada mata : bengkak di sekitar mata, bertambahnya pembentukan air mata, iritasi dan peka terhadap cahaya. Gejala ini akan segera menghilang setelah pelepasan hormon tiroid terkendali, kecuali pada penyakit Graves yang menyebabkan gangguan mata khusus.

Hipotiroid

Hipotiroidi adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema.

Penyebab hipotiroid adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik yodium radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme. Kekurangan yodium jangka panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa).

Gejala pada hipotiroid:

Kekurangan hormon tiroid menyebabkan melambatnya fungsi tubuh.

Ekspresi wajah menjadi tumpul

suara menjadi serak dan berbicara menjadi lambat

Rambut menjadi tipis, kasar dan kering

kulit menjadi kasar, kering, bersisik dan menebal.

Denyut nadi bisa melambat

Page 44: bahan kuis

telapak tangan dan telapak kaki tampak agak oranye (karotenemia)