bahan etika protestan

20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap kedudukannya dalam sistem (ZaidinAli , 2002,). Menurut Gaffar (1995) peran perawat adalah segenap kewenangan yang dimiliki oleh perawat untuk menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Agama adalah keyakinan yang dianut oleh individu dalam pedoman hidup mereka yang dianggap benar. Agama sangat menghargai seorang petugas kesehatan karena petugas ini adalah petugas Kemanusiaan yang sangat mulia. Peran agama dalam keperawatan adalah topik yang jarang untuk dibahas, padahal kita tahu hal ini sangat berpengaruh didalam pelayanan, hal ini terbukti dengan didalam keperawatan kita juga mengenal tentang kebutuhan spiritual (walaupun tidak benar-benar dapat disamakan dengan agama). Tapi kali ini saya hanya ingin membagi ide atau pemikiran saya, bukan tentang

Transcript of bahan etika protestan

Page 1: bahan etika protestan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1   Pengertian

                  Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap

kedudukannya dalam sistem (ZaidinAli , 2002,).

                 Menurut Gaffar (1995) peran perawat adalah segenap kewenangan yang dimiliki oleh

perawat untuk menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

                Agama adalah keyakinan yang dianut oleh individu dalam pedoman hidup mereka

yang dianggap benar. Agama sangat menghargai seorang petugas kesehatan karena petugas ini

adalah petugas Kemanusiaan yang sangat mulia.

    Peran agama dalam keperawatan adalah topik yang jarang untuk dibahas, padahal kita

tahu hal ini sangat berpengaruh didalam pelayanan, hal ini terbukti dengan didalam keperawatan

kita juga mengenal tentang kebutuhan spiritual (walaupun tidak benar-benar dapat disamakan

dengan agama). Tapi kali ini saya hanya ingin membagi ide atau pemikiran saya, bukan tentang

pemenuhan kebutuhan spiritual, tetapi yang berhubungan dengan pendidikan agama bagi

keperawatan.

    Saat ini institusi pendidikan keperawatan sedang menjamur, sebagian besar mengaku

ingin mencetak tenaga siap pakai, terampil dan memiliki akhlak. Karena tujuannya termasuk

mencetak tenaga keperawatan yang berakhlak maka mata kuliah agama tentu saja menjadi wajib

mendapat perhatian. Hal ini tentu saja adalah hal yang baik, karena kita semua tentu tidak mau

keperawatan diisi oleh orang-orang yang bermental rusak.

                  Yang menjadi pertanyaan apakah yang selama ini diajarkan telah sesui dengan

Page 2: bahan etika protestan

kebutuhan dunia keperawatan? Apakah yang kita harapkan dari mengajarkan agama pada

mahasiswa keperawatan, apakah itu cukup atau dipakai dalam kehidupan profesionalnya sebagai

perawat? dan banyak pertanyaan lagi yang mugkin dapat timbul dan kita pikirkan

pemecahannya.

                 Dalam kehidupan profesional, tiap cabang ilmu keperawatan tentu sudah mempunyai

patokan tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Selain itu juga ada mata kuliah etika

keperawatan yang tentu saja diharapkan dapat menumbuhkan sikap profesional sesuai dengan

tuntutan dunia keperawatan, yang tentu saja diharapkan dengan ini sudah cukup untuk

membentuk mahasiswa yang siap pakai dan terampil dan bahkan bisa dikatakan tindakannya

sesuai dengan tuntutan etika dalam keperawatan yang pengertiannya tidak jauh beda dengan

akhlak. Karena kalau kita berbicara tentang akhlak yang mulia, mengapa pembentukannya harus

dilakukan dibangku kuliah. Bukankah dengan pendidikan etika keperawatan saja sudah cukup?

Karena itu mengapa agama tetap diajarkan dibangku kuliah?

                  Agama tetap penting untuk diajarkan, karena untuk menekankan aspek tertentu bagi

masyarakat kita peran agama sangat besar, tinggal bagaimana pemanfaatannya yang perlu

dibenahi. Bila mata kuliah agama hanya mengajarkan agama secara umum saja yang tidak

mengena dengan kehidupan profesional, maka menurut saya tidak ada gunanya dan jadinya

hanya formalitas mengajarkan agama, karena tidak mau disebut sebagai institusi yang tidak

mengajarkan akhlak pada mahasiswa.

Hak dan kewajiban perawat  dengan pasien

1.                                       Kewajiban petugas keperawatan

a)      Melaksanakan tugas sesuai dengan tugas sumpah jabatan

b)      Memberikan pelayanan dengan baik

Page 3: bahan etika protestan

c)      Menetapkan tariff yang terjangkau oleh masyarakat

d)     Mengusahakan keringanan biaya

e)      Melindungi pasien dari sasaran propaganda agama lain

2.                                       Hak petugas keperawatan

a)      Mendapatkan gaji dan honor

b)      Mendapatkan penghargaan yang layak dari pemerintah setempat

c)      Mendapatkan perlindungan hukum

d)     Melindungi pasien dari ancaman luar kehidupan keselamatan jiwanya.

2.2     Tujuan Keperawatan

Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam

praktik,    dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan

oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai

dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi

untuk kejelasan. Pada peran ini perawat diharapkan mampu.

1.      Memberikan pelayaran keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat

sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai pada

masalah yang kompleks.

2.      Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat harus

memperhatikan klien berdasarkan kebutuhan sugnifican dari klien. Perawat menggunakan proses

keperawatan untuk mengidentifikasi diagnosis keperawatan mulai dari masalah fisik sampai pada

masalah psikologis.

KATA PENGANTAR

Page 4: bahan etika protestan

Segala puji dan syukur bagi Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kedamaian dan kesejahteraan dari-

Nya semoga tercurah bagikita semua. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas makalah ini berjudul Agama Protestan Protestan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan dan menerima kritikan serta saran yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan penulisan ini di masa yang akan datang. Dalam

menyusun tugas ini penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan tugas ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dan menyadari bahwa semua kebenaran datangnya hanya dari Dia Yang Maha Memiliki

kehidupan, maka kita berharap semoga kekhilafan,yang sekira ada pada upaya gigih dan tulus

dari penulis makalah ini,akan mendapat ampunan dan limpahan rahmat yang tak terhingga dari

Tuhan.

Penulis

DAFTAR ISI

Page 5: bahan etika protestan

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................1

DAFTAR ISI .................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………......

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................ 3

1.2. Rumusan Masalah ................................................................. 4

1.3. Tujuan Penulisan ................................................................... 4

1.4. Manfaat Penulisan ................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................

2.1 Pengertian Agama Protestan................................................... 5

2.2 Pembentukan Akhlaq Berdasarkan Agama Protestan............. 6

2.3 Kaidah dan Etika Agama Protestan......................................... 8

2.4 Hubungan Agama Protestan dengan Kesehatan ………..... 9

BAB III PENUTUP.......................................................................................

3.1. Simpulan................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 12

I. PENDAHULUAN

Page 6: bahan etika protestan

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan dan tekhnologi terus

mengalami perkembangan. Bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi tentu saja pengetahuan manusia juga ikut meningkat. Tapi dengan meningkatnya

pengetahuan manusia, hal ini dapat menyebabkan menurunnya norma-norma kita dalam

beragama. Selain itu juga hal-hal tersebut, membawa dampak negatif yang di antaranya

munculnya agama-agama baru di dunia.

Agama yang di anut umat manusia terbagi menjadi menjadi 2,yaitu agama yang hak dan

agama yang batil. Agama terdiri dari dua unsur pokok, yaitu akidah (keyakinan-keyakinan)

yang merupakan prinsip agama, dan hukum-hukum praktis yang merupakan konsekuensi

logis dari prinsip agama tersebut. Oleh karena itu, penyusun membuat makalah ini yang

menangkat tema Agama Khususnya, tentang Agama Protestan.

1.2 Konsep-Konsep Kunci1. Pengertian Agama Protestan 2. Pembentukan Akhlaq Berdasarkan Agama Protestan 3. Kaidah dan Etika Agama Protestan 4. Hubungan Agama Protestan dengan Kesehatan

1.3 Petunjuk1. Penelusuran IT mengenai Agama Protestan.

2. Mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan Agama Protestan.

3. Menyajikan setiap bab meliputi: judul bab dan konsep-konsep kunci, petunjuk, kerangka

isian, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan

latihan, rangkuman, dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban.

4. Dalam uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat menjadi tuntunan pembaca

dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian.

5. Mengerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin.

6. Membaca sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan.

7. Mengikuti turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap.

Page 7: bahan etika protestan

1.4 Tujuan Pembelajarana. Tujuan Pembelajaran Umum

Dapat memahami tentang Agama Protestan dan hubungannya di bidang kesehatan serta berupaya mengimplementasikan prinsip dasar kasih pada Tuhan, diri sendiri dan sesama.

b. Tujuan Pembelajaran Khusus 1. Untuk mengetahui pengertian Agama Protestan. 2. Untuk mengetahui pembentukan Akhlaq Berdasarkan Agama Protestan. 3. Untuk mengetahui kaidah dan Etika Agama Protestan.4. Untuk mengetahui hubungan Agama Protestan dengan Kesehatan.

II. PEMBAHASAN

Page 8: bahan etika protestan

2.1 Pengertian Agama Protestan Protestan

Agama adalah keyakinan yang dianut oleh individu dalam pedoman hidup mereka yang dianggap benar. Agama sangat menghargai seorang petugas kesehatan karena petugas ini adalah petugas Kemanusiaan yang sangat mulia.

Agama Protestan mengandung arti orang yang di terapi “yaitu orang yang di gosok dengan minyak suci sebagai suatu upacara konsekrasi (pensucian). Jadi kata Protestan mengandung arti orang-orang yang telah di baktiskan dengan perminyakan suci itu. Dengan pembaktisan tersebut. Orang telah di akui sah sebagai pengikut kristus orang yang di terapi sesuai dengan kitab injil sebagai berikut “dan tiada engkau beri orang sucimu” dalam kalangan umat Protestan terdapat juga berbagai aliran dan golongan yaitu bukan sedikit pula jumlahnya aliran-aliran itu timbul karena perbedaan paham tantang ketuhanan tritunggal, tentang injil, tentang hak kekuasaan gereja, dan pendeta yaitu salah satunya adalah Agama Protestan Protestan.

Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Protestan. Mazhab atau demonisasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalilnya kata protestan berarti pro ”testanum yang berarti kembali ke injil (testanum) pada tahun 2005 ± 5,9% (14.276.459). dari 241.973.879 penduduk Indonesia beragama protestan.

Protestan Protestan memiliki 2 ciri khas yang paling menonjol,yaitu pembenaran karena iman,dan Asas Protestan.Dalam konsepsi Protestan,iman bukan sekadar masalah kepercayaan,yaitu diterimanya suatu pengetahuan sebagai hal yang pasti,tanpa perlu ada bukti.Iman adalah suatu tanggapan seluruh diri manusia,yang dalam kata-kata Emil Brunner disebut sebagai:”suatu keseluruhan tindakan dari seluruh pribadi.”Dengan demikian,iman menyangkut suatu gerak naikdari pikiran:khususnya suatu keyakinan akan kekutan kreatif Tuhan yang tidak terbatas dan berada dimana-mana. Hubungan antar sesama, manusia dan lingkungan. Pada umumnya agama protestan tidak jauh berbeda dengan agama khatolik yaitu:

a. Saling tolong-menolong antara umat beragama sehingga akan tercipta suatu suasana yang harmonis antar umat beragama dengan tidak menyangkutkan masalah keyakinan.

b. Saling tenggang rasa antara umat beragama ketika umat lain sedang melakukan kegiatan keagamaan.

c. Dalam melakukan interaksi dengan lingkungan,mereka sangat memperhatikan kebersihan lingkungan, menjaga semua yang ada di bumi sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan.2.2 Pembentukan Akhlaq berdasarkan Agama Protestan2.3 Kaidah dan Etika Agama Protestan

Etika Protestan adalah sebuah konsep dan teori dalam teologi, sosiologi, ekonomi, dan sejarah yang mempersoalkan masalah manusia yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya

Page 9: bahan etika protestan

disekitarnya, khususnya nilai agama. Dalam agama Protestan yang dikembangkan oleh Calvin ada ajaran bahwa seorang manusia sudah ditakdirkan sebelumnya sebelum masuk ke surga atau ke neraka. Hal tersebut ditentukan melalui apakah manusia tersebut berhasil atau tidak dalam pekerjaannya di dunia. Adanya kepercayaan ini membuat penganut agama Protestan Calvin bekerja keras untuk meraih sukses.

Inilah yang disebut sebagai Etika Protestan oleh Max Weber dalam bukunya Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme, yakni cara bekerja yang keras dan bersungguh-sungguh, lepas dari imbalan materialnya. Teori ini merupakan faktor utama munculnya kapitalisme di Eropa. Untuk selanjutnya Etika Protestan menjadi konsep umum yang bisa berkembang di luar agama Protestan itu sendiri. Etika protestan menjadi sebuah nilai tentang kerja keras tanpa pamrih untuk mencapai sukses.

Weber dilahirkan di Erfurt 1864 sebagai anak tertua dari delapan orang bersaudara. Weber mengecap berbagai pendidikan, antara lain ekonomi, sejarah, hukum, filosofi, dan teologi. Ia meraih gelar doktor dalam studi organisasi dagang Abad Pertengahan. la diangkat jadi guru besar dalam studi Sejarah Agraria Romawi di Berlin serta menjadi guru besar ekonomi di Freiburg 1894 dan 1896 di Heidelberg.

Dalam The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism, Weber menyatakan bahwa keteliteian yang khusus, perhitungan dan kerja keras dari Bisnis Barat didorong oleh perkembangan etika Protestan yang muncul pada abad ke- 16 dan digerakkan oleh doktrin Calvinisme, yaitu doktrin tentang takdir. Pemahaman tentang takdir menuntut adanya kepercayaan bahwa Tuhan telah memutuskan tentang keselamatan dan keeclakaan. Selain itu, doktrin tersebut menegaskan bahwa tidak seorang pun yang dapat mengetahui apakah dia termasuk salah seorang yang terpilih. Dalam kondisi seperti mi menurut Weber, pemeluk Calvinisme mengalami "panik terhadap keselamatan." Cara untuk menenangkan kepani-kan tersebut adalah orang harus berpikir bahwa seseorang tidak akan berhasil tanpa diberkahi Tuhan. Oleh karena itu keberhasilan adalah tanda dari keterpilihan. Untuk mencapai keberhasilan, seseorang harus melakukan aktivitas kehidupan, termasuk aktivitas ekonomi dan politik, yang dilandasi oleh disiplin dan bersahaja, menjauhi kehidupan bersenang-senang, yang didorong oleh ajaran keagamaan. Menurut Weber etika kerja dari Calvinisme yang berkombinasi dengan semangat kapitalisme membawa masyarakat Barat kepada perkembangan masyarakat kapitalis modern. Jadi, doktrin Calvinisme tentang takdir memberikan daya dorong psikologis bagi rasionalisasi dan sebagai perangsang yang kuat dalam meningkatkan pertumbuhan sistem ekonomi kapitalis dalam tahap-tahap pembentukannya.

Hubungan antara semangat kapitalisme dan etika Protestan, oleh karena itu, memiliki kaitan konsistensi logis dan pengaruh motivasional yang bersifat mendukung secara timbal balik. Hubungan semacam itu disebut sebagai elective affinity. Hubungan tersebut

Page 10: bahan etika protestan

menghantarkan kapitalisme mentransformasi diri dalam bentuk modern, yang bercirikan tata buku/akuntansi rasional, hukum rasional, teknik rasional (mekanisasi), dan massa buruh menerima upah di pasar bebas karena mereka perlu untuk memperoleh penghasilan

Weber sangat menaruh perhatian pada masalah gagasan-gagasan, terutama sistem gagasan keagamaan, dan dia secara khusus membahas dampak gagasan-gagasan keagamaan pada ekonomi. Dalam buku The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (1904-05/1958), ia memberikan perhatian pada agama Protestan, terutama sebagai sistem ide, dan dampaknya terhadap, kelahiran sistem gagasan lain, "semangat kapitalisme", dan pada akhirnya, dampak yang ditimbulkannya terhadap sistem ekonomi. Weber memiliki minat serupa terhadap agama-agama dunia lainnya, dengan melihat bagaimana sifat agama-agama tersebut menghambat perkembangan kapitalisme pada masyarakat tempat agama-agama tersebut tumbuh.

2.4 Hubungan Agama Protestan dengan Kesehatan

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia. Tanpa kesehatan, manusia tidak dapat melakukan aktivitas dengan optimal. Karena menyadari pentingnya kesehatan sejak dulu hingga sekarang, gereja secara aktif mengambil bagian dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Dari situ kemudian muncullah keinginan untuk membentuk suatu forum yang dapat menyatukan langkah bersama. Setelah melalui tiga pertemuan pimpinan lembaga pelayanan kesehatan Protestan, pada tahun 1983, terbentuklah Persekutuan Pelayanan Protestan untuk Kesehatan di Indonesia ( PELKESI ) di Balige, Sumatra Utara. Saat ini Sekretariat PELKESI berada di Rumah Sakit PGI Cigini, Jakarta.

PELKESI memiliki visi mewujudkan pelayanan kesehatan di Indonesia yang mendatangkan damai sejahtera Allah bagi semua orang. Misalnya melaksanakan pelayanan kesehatan yang utuh dan menyeluruh. Pelayanan tersebut meliputi fisik, sosial, ekonomi dan spiritual.

Menurut penelitian, iman dapat meningkatkan system imun, mempercepat proses penyembuhan, mengurangi komplikasi penyakit dan lain sebagainya. Iman Protestan adalah iman yang berlandaskan kasih. Kesehatan adalah salah satu bukti bahwa manusia mengasihi dirinya sendiri. Selain itu, kesehatan merupakan karunia Tuhan. Namun bukan berarti umat Protestan Protestan tidak boleh berusaha karena kesehatan tubuh manusia adalah janji Tuhan bagi orang yang benar-benar mampu dan berusaha mengasihi.

Iman Protestan didasarkan oleh kasih Tuhan pada manusia. Bila kita beriman maka kita harus mengasihi diri, sesama manusia maupun dunia, serta mencakup semua aspek kehidupan.

Page 11: bahan etika protestan

Prinsip-prinsip kesehatan sebagai bukti iman atas dasar kasih manusia pada Allah, diri sendiri dan sesamanya adalah sebagai berikut.

1. Kesehatan sebagai Bukti Iman Atas Dasar Kasih pada AllahIlmu pengobatan merupakan karunia Allah, namun hanya Allah sendiri sebagai

pencipta obat untuk sembuh. Tuhan tidak ingin manusia mengandalkan pikirannya sendiri, Tuhan mau agar manusia hidup selalu bersandar pada-Nya.

Bagi orang Protestan kesehatan spiritual lebih penting dari pada kesehatan tubuh. Orang Protestan memelihara kesehatannya agar lebih mengasihi Tuhan dan melayani Tuhan dengan efektif. Orang yang mengasihi Allah, tidak akan mencobai Allah untuk kesembuhannya, contohnya dengan tidak berusaha untuk meraih kesembuhan.

2. Kesehatan sebagai Bukti Iman Atas Dasar Kasih pada Diri SendiriOrang Protestan tau bagaimana ia merawat dirinya sendiri sebagai bukti kasih pada irinya. Tanpa adanya iman yang dilandasi kasih terhadap diri sendiri, kesehatan sulit dicapai. Akan tetapi semua pengobatan yang dilakukan umat Protestan tidak boleh menyimpang dari perintah Tuhan. a. Menggunakan paham tertentu untuk melarang orang memakan makanan.b. Menggunakan teknik pengobatan yang ilmiah atau tidak ilmiah yang tidak

sesuai firman Tuhan.c. Menggunakan alat tertentu untuk mengetahui atau meramal kesehatan

seseorang.d. Menggunakan energy yang tidak terlihat untuk menyembuhkan penyakit

manusia.e. Menggunakan latihan mental untuk menghilangkan aura negative dan

menghasilkan aura positif.3. Kesehatan sebagai Bukti Iman Atas Dasar Kasih pada Sesamanya

Sering kali kita berpikir, mengasihi sesama tidak berpengaruh sama sekali pada kesehatan kita. Akan tetapi fakta yang ada di dalam kehidupan kita sehari-hari ternyata berkata lain, salah satu di antaranya adalah golongan darah. Menurut penelitian, donor darah sangat bermanfaat bagi kesehatan pendonor. Di antaranya dapat menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah, membantu penurunan berat badan, mendapat kesehatan psikologis dan dapat dengan mudah mendeteksi penyakit.

Mengasihi sesama ini juga terlihat amat nyata bila diterapkan dalam kehidupan keluarga. Orangtua yang mengasihi anaknya akan memberikan anaknya makanan sehat. Itu semua adalah untuk pertahanan diri mereka dalam mencegah penyakit. Seorang anak yang sakit akan menimbulkan polemic di tengah keluarga. Bahkan tidak jarang orangtua juga dapat tertular penyakit yang dibawa oleh anaknya. Orang Protestan sebaiknya tidak bergaul dengan mereka, sebaiknya orang Protestan harus menunjukkan kesetiaan, kepercayaan, penghiburan, pengampunan, penerimaan diri dan perlindungan pada mereka. Bila kita peduli pada orang lain sebagaimana yang Tuhan tentuka, hubungan kita semakin mendalam dan bertumbuh. Memperlakukan

Page 12: bahan etika protestan

orang lain dengan kasih semacam ini tidaklah alami dan tidak mudah. Bahkan mengasihi seperti yang Yesus perintahkan adalah hal yang mustahil kita lakukan dengan kekuatan sendiri. Tetapi ketika umat Protestan mempercayai Kristus sebagai Juru Selamat, Roh Kudus akan memampukan umat Protestan dan menjalani hidupNya melalui umatNya.

Dalam kehidupan bertetangga, bergotong royong adalah salah satu bukti nyata orang beriman benar-benar mengasihi sesamanya. Misalnya saja pada acara gotong royong untuk membersihkan selokan yang ada di depan rumah masing-masing untuk mencegah banjir. Orang yang tidak mau mengasihi sesamanya dalam kasus ini berarti tidak mau bergotong royong, maka dampak banjir akan dirasakan salah satunya yaitu berbagai macam penyakit yang merugikan diri dan orang lain.

Ide untuk mengasingkan orang-orang yang menderita penyakit menular juga penting sebagai cara manusia untuk mengasihi sesamanya. Misalnya pada penderita penyakit kusta yang diharuskan untuk mengasingkan dirinya sebagai upaya pencegahan, agar penyakitnya tidak tertular kepada orang lain. Sebagi seorang beriman, kita diminta untuk mengasihi sesama seperti mengasihi diri kita sendiri. Orang Protestan tidak dapat mengklain mengasihi orang lain bila ia sendiri tidak mengasihi dirinya sendiri.

Akan tetapi sering kali orang beriman terjebak dan masuk ke pergaulan yang buruk seperti mabuk-mabukan, berjudi, menggunakan narkoba, seks bebas dan lainnya. Semuanya ini adalah aktivitas buruk bagi kesehatan tubuh. Mengasihi sesama kita bukan berarti harus mengikuti apa yang dilakukan oleh sesama kita. Perlu diingat, seseorang yang bermain-main dalam lumpur yang kotor, akan turut menjadi kotor, demikian juga orang yang ikut bergaul dengan lingkungan yang buruk.

III.TUGAS DAN LATIHANIV. PENUTUP

Page 13: bahan etika protestan

4.1 Rangkuman

Kaidah dan etika agama yang berhubungan dengan kesehatan pada prinsipnya memiliki persamaan walaupun agama yang dijadikan kepercayaan tersebut memiliki perbedaan.Pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan asuhan keperawatan dan pelayanan yang sama.Dalam hal etika dibidang kesehatan,agama Protestan protestan berlandaskan dengan rasa cinta dan kasih sayang seperti yang ditanamkan oleh kitab injil sebagai pedoman hidup yang mereka percayai. Iman Protestan yang dilandasi oleh kasih ini mencakup seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali adalah kesehatan manusia. Rasa kasih dalam pemeliharaan kesehatan ini dapat dibuktikan pada Tuhan, diri sendiri dan pada sesama manusia. Iman Protestan yang dilandasi oleh kasih itulah yang mengharuskan umat Protestan untuk tetap memperhatikan kesehatannya untuk kemuliaan nama Tuhan juga.

4.2 Tes Akhir BabV. DAFTAR PUSTAKA

http://tugassekolahonline.blogspot.com/2008/11/agama-Protestan-protestan.html

http://moegrafis.blogspot.com/2011/05/agama-Protestan-protestan.html

http://abdullatif-abdullatif.blogspot.com/2012/01/etika-protestan-max-weber_13.html

Page 14: bahan etika protestan

PEMBENTUKAN AKHLAQ, ETIKA DAN

HUBUNGAN AGAMA PROTESTAN DENGAN

KESEHATAN

OLEH KELOMPOK 9

D IV KEPERAWATAN, Tk. 1

1. I WAYAN YOGA ADI PURNAMA (P07120214025)

2. KADEK PONI MARJAYANTI (P07120214026)

3. AYU INDAH AGUSTINI (P07120214027)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Page 15: bahan etika protestan