Bahan DK KV P2

8
Komplikasi Atero A. Komplikasi Plaque 1. Erosi, ulserasi dan fisura timbul akibat adanya denudasi pada permukaan endotel. 2. Kalsifikasi, dapat terjadi pada daerah sekitar nekrosis dan plaque 3. Mural trombosis , terjadi akibat adanya gangguan pada aliran darah disekeliling plaque dan terjadi penonjolan pada lumen. Gangguan aliran darah ini juga menyebabkan kerusakan pada lapisan endotel. 4. Plaque haemorrhage, dapat terjadi akibat robeknya fibrous cap ataupun rupture pada pembuluh darah yang tipis, yang baru terbentuk. B. Komplikasi Atherosclerosis Komplikasi pada atherosclerosis bermacam-macam tergantung pada lokasi dan ukuran pembuluh darah yang terkena serta tergantung pada proses kronisnya. 1. Oklusi akut Thrombosis pada plak atherosclerosis sering behubungan dengan rupture plak yang tiba-tiba menyumbat lumen arteri muscular. Keadaan ini dapat mengakibatkan iskemi necrosis (infark) pada jaringan yang mendapat suplai darah tersebut. Manifestasi klinis dapat berupa infark myocard, stroke ataupun gangrene pada usus ataupun ekstremitas bawah. 2. Penyempitan lumen pembuluh darah yang kronik

description

Bahan DK KV P2

Transcript of Bahan DK KV P2

Komplikasi AteroA. Komplikasi Plaque1. Erosi, ulserasi dan fisura timbul akibat adanya denudasi pada permukaan endotel.2. Kalsifikasi, dapat terjadi pada daerah sekitar nekrosis dan plaque3. Mural trombosis , terjadi akibat adanya gangguan pada aliran darah disekeliling plaque dan terjadi penonjolan pada lumen. Gangguan aliran darah ini juga menyebabkan kerusakan pada lapisan endotel.4. Plaque haemorrhage, dapat terjadi akibat robeknya fibrous cap ataupun rupture pada pembuluh darah yang tipis, yang baru terbentuk.B. Komplikasi AtherosclerosisKomplikasi pada atherosclerosis bermacam-macam tergantung pada lokasi dan ukuran pembuluh darah yang terkena serta tergantung pada proses kronisnya.1. Oklusi akutThrombosis pada plak atherosclerosis sering behubungan dengan rupture plak yang tiba-tiba menyumbat lumen arteri muscular. Keadaan ini dapat mengakibatkan iskemi necrosis (infark) pada jaringan yang mendapat suplai darah tersebut. Manifestasi klinis dapat berupa infark myocard, stroke ataupun gangrene pada usus ataupun ekstremitas bawah.2. Penyempitan lumen pembuluh darah yang kronik Pada proses pembentukan plak atherosclerosis pada lumen pembuluh darah dapat mengakibatkan berkurangnya distribusi aliran daran arteri secara progresif. Iskemia kronik pada jaringan yang terkena ditandai dengan adanya atrofi pada organ, misalnya a. unilateral renal arteri stenosis dengan atrofi pada ginjal b. intestinal striktur pada atherosclerosis arteri mesenterika

c.iskemia atrofi pada kulit penderita diabetes dengan penyakit vascular perifer yang berat

3.Aneurysma Pada atherosclerosis terjadi kelemahan pada elatisitas dinding arteri sehingga dapat menimbukan aneurysma, sering pada aorta abdominalis.Pada aneurysma ini bisa menimbulkan peforasi ataupun ruptur vascular yang tiba-tiba.dan bisa berakibat fatal. 4.EmboliTrombus pada plak atherosclerosis dapat terlepas dan tersangkut pada pembuluh darah pada bagian distal menjadi embolus. Misalnya emboli yang berasal dari thrombus aorta abdominalis dapat menyumbat dengan akut arteri poplitea dapat mengakibatkan gangren.

Manifestasi Klinis Angina Pektoris1. Letak Sering pasien merasakan nyeri dada di daerah sternum atau di bawah sternum (substernal), atau dada sebelah kiri dan kadang-kadang menjalar ke lengan kiri, dapat menjalar ke punggung, rahang, leher, atau ke lengan kanan. Nyeri dada juga dapat timbul di tempat lain seperti di daerah epigastrium, leher, rahang, gigi, bahu.12. Kualitas Pada angina, nyeri dada biasanya seperti tertekan benda berat, atau seperti di peras atau terasa panas, kadang-kadang hanya mengeluh perasaan tidak enak didada karena pasien tidak dapat menjelaskan dengan baik, lebih-lebih jika pendidikan pasien kurang.13. Hubungan dengan aktivitas Nyeri dada pada angina pektoris biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas, misalnya sedang berjalan cepat, tergesa-gesa, atau sedang berjalan mendaki atau naik tangga. Pada kasus yang berat aktivitas ringan seperti mandi atau menggosok gigi, makan terlalu kenyang, emosi, sudah dapat menimbulka nyeri dada. Nyeri dada tersebut segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya. Serangan angina dapat timbul pada waktu istirahat atau pada waktu tidur malam. 14. Lamanya serangan Lamanya nyeri dada biasanya berlangsung 1-5 menit, kadang-kadang perasaan tidak enak di dada masih terasa setelah nyeri hilang. Bila nyeri dada berlangsung lebih dari 20 menit, mungkin pasien mendapat serangan infark miokard akut dan bukan angina pektoris biasa. Pada angina pektoris dapat timbul keluhan lain seperti sesak napas, perasaan lelah, kadang-kadang nyeri dada disertai keringat dingin.11. Welsby PD. Pemeriksaan fisik dan anamnesis klinis. Jakarta : Penerbit Buku EGC. 2009Tatalaksana Angina PektorisPada dasarnya bertujuan untuk memperpanjang hidup dan memperbaiki kualitas hidup dengan mencegah serangan angina baik secara medikal atau pembedahan. 1. Pengobatan medikal Bertujuan untuk mencegah dan menghilangkan serangan angina. Ada 3 jenis obat yaitu : a. Golongan nitratNitrogliserin merupakan obat pilihan utama pada serangan angina akut. Mekanisme kerjanya sebagai dilatasi vena perifer dan pembuluh darah koroner. Efeknya langsung terhadap relaksasi otot polos vaskuler. Nitrogliserin juga dapat meningkatkan toleransi exercise padapenderita angina sebelum terjadi hipoktesia miokard. Bila di berikan sebelum exercise dapat mencegah serangan angina.1b. Ca- AntagonisDipakai pada pengobatan jangka panjang untuk mengurangi frekwensi serangan pada beberapa bentuk angina dengan cara kerjanya sebagai berikut:b.1. Memperbaiki spasme koroner dengan menghambat tonus vasometer pembuluh darah arteri koroner (terutama pada angina Prinzmetal).b.2. Dilatasi arteri koroner sehingga meningkatkan suplai darah ke miokard b.3. Dilatasi arteri perifer sehingga mengurangi resistensi perifer dan menurunkan afterload.b.4. Efek langsung terhadap jantung yaitu dengan mengurangi denyut, jantung dan kontraktilitis sehingga mengurangi kebutuhan O2. 1c. Beta BlokerCara kerjanya menghambat sistem adrenergenik terhadap miokard yang menyebabkan kronotropik dan inotropik positif, sehingga denyut jantung dan curah jantung dikurangi. Karena efeknya yang kadiorotektif, obat ini sering digunakan sebagai pilihan pertama untuk mencegah serangan angina pektoris pada sebagian besar penderita. 12. Pembedahan Prinsipnya bertujuan untuk : a. Memberi darah yang lebih banyak kepada otot jantungb. Memperbaiki obstruksi arteri koroner. Ada 4 dasar jenis pembedahan : a. Ventricular aneurysmectomy : Rekonstruksi terhadap kerusakan ventrikel kiri b. Coronary arteriotomy : Memperbaiki langsung terhadap obstruksi arteri koronerc. Internal thoracic mammary : Revaskularisasi terhadap miokard.d. Coronary artery baypass grafting (CABG) : Hasilnya cukup memuaskan dan aman yaitu 80%-90% dapat menyembuhkan angina dan mortabilitas hanya 1 % pada kasus tanpa kompilasi. 11.Anwar, T Bahri. 2004. Angina Pectoris Tak Stabil. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara diakses dari repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3518/1/gizi-bahri2.pdfFaktor Resiko infark miokardAda empat faktor resiko biologis infark miokard yang tidak dapat diubah, yaitu usia, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga. Resiko aterosklerosis koroner meningkat seiring bertambahnya usia. Penyakit yang serius jarang terjadi sebelum usia 40 tahun. Faktor resiko lain masih dapat diubah, sehingga berpotensi dapat memperlambat proses aterogenik. Faktor- faktor tersebut adalah abnormalitas kadar serum lipid, hipertensi, merokok, diabetes, obesitas, faktor psikososial, konsumsi buah-buahan, diet dan alkohol, dan aktivitas fisik.1Wanita mengalami kejadian infark miokard pertama kali 9 tahun lebih lama daripada laki-laki. Perbedaan onset infark miokard pertama ini diperkirakan dari berbagai faktor resiko tinggi yang mulai muncul pada wanita dan laki-laki ketika berusia muda. Wanita agaknya relatif kebal terhadap penyakit ini sampai menopause, dan kemudian menjadi sama rentannya seperti pria. Hal diduga karena adanya efek perlindungan estrogen. 1Resiko terkena infark miokard meningkat pada pasien yang mengkonsumsi diet yang rendah serat, kurang vitamin C dan E, dan bahan-bahan polisitemikal. Mengkonsumsi alkohol satu atau dua sloki kecil per hari ternyata sedikit mengurangi resiko terjadinya infark miokard. Namun bila mengkonsumsi berlebihan, yaitu lebih dari dua sloki kecil per hari, pasien memiliki peningkatan resiko terkena penyakit. 21.Anand, S.S., Islam, S., Rosengren, A., et al., 2008. Risk factors for myocardial infarction in women and men: insights from the INTERHEART study, European Heart Journal.2. Beers, M.H., Fletcher A.J., Jones, T.V., 2004. Merk Manual of Medical Information: Coronary Artery Disease. 2nd ed. New York: Simon & Shcuster.Makanan Cepat SajiMenurut WHO (2003) yang menyebabkan konsumsi fast food dengan gizi lebih adalah kemungkinan ukuran dan jumlah porsi yang dimakan berlebihan. Ukuran porsi yang besar menyebabkan peningkatan berat badan. Terdapat beberapa faktor yang terkait fast food yaitu seberapa sering fast food dikonsumsi, kandungan gizi dalam fast food. Dalam 100 gram, burger mengandung 261 kkal, kentang goreng 342 kkal, fried chicken pada bagian dada atau sayap 303 kkal, pizza yang mengandung keju 268 kkal, dan hotdog mengandung 247 kkal. 1Gizi lebih pada masa anak dan remaja 1,5-2 kali meningkatkan resiko gizi lebih setelah dewasa. Gizi lebih pada awal masa masa kehidupan berhubungan dengan beberapa faktor resiko seperti penyakit jantung koroner dan prediksi terhadap kejadian hipertensi dan diabetes melitus di masa dewasa. 21. Badjeber,F., Kapantouw, N.H, Punuh,M. 2009. Konsumsi Fast Food Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Gizi Lebih pada Siswa SD Negeri 11 Manado. Manado.Universitas Sam Ratulangi.2. Wellis, W. 2003. Analisis Faktor Yang Berhubungan dengan Gizi lebih Pada Siswa SLTP Kesatuan dan SLTP Bina Insani di Kota Bogor. Depok. Universitas Indonesia