bahan bangunan CAT

23
MODUL 3 CAT, LAK, DAN VERNIS 3.1 Pendahuluan Permukaan dari beberapa bahan dapat rusak akibat korosi yang disebabkan oleh pengaruh cuaca dan gesekan, bila tidak dilindungi besi akan berkarat dan kayu akan lapuk oleh pengaruh cuaca yang terbuka. Cat, lak, dan vernis dapat melindungi permukaan akibat pengaruh tersebut, disamping mereka ini memberikan keindahan. Indrustri cat yang modern sebenarnya hanya suatu bentuk yang kecil saja, tetapi industri ini merupakan bagian yang penting didalam industri kimia industri ini erat hubungannya dengan industri – industri plastik, zat pewarna dan industri minyak, dan seperti industri yang lain itu, industri cat, lak, dan vernis, berdasarkan pengetahuan modern mengenai kimia, fisika, dan keteknikan lainnya. Industri cat ini menggunakan bahan – bahan yang cukup banyak antara lain jenis – jenis minyak, damar, pelarut, pewarna anorganik dan organik. Untuk memenuhi keperluan sebagai bahan pelindung dan pemberi keindahan kepada bangunan, alat transport baik darat, laut, dan udara, serta keperluan yang umum

description

modul bahan bangunan

Transcript of bahan bangunan CAT

Page 1: bahan bangunan CAT

MODUL 3

CAT, LAK, DAN VERNIS

3.1 Pendahuluan

Permukaan dari beberapa bahan dapat rusak akibat korosi yang disebabkan

oleh pengaruh cuaca dan gesekan, bila tidak dilindungi besi akan berkarat dan

kayu akan lapuk oleh pengaruh cuaca yang terbuka.

Cat, lak, dan vernis dapat melindungi permukaan akibat pengaruh tersebut,

disamping mereka ini memberikan keindahan.

Indrustri cat yang modern sebenarnya hanya suatu bentuk yang kecil saja,

tetapi industri ini merupakan bagian yang penting didalam industri kimia industri

ini erat hubungannya dengan industri – industri plastik, zat pewarna dan industri

minyak, dan seperti industri yang lain itu, industri cat, lak, dan vernis,

berdasarkan pengetahuan modern mengenai kimia, fisika, dan keteknikan lainnya.

Industri cat ini menggunakan bahan – bahan yang cukup banyak antara

lain jenis – jenis minyak, damar, pelarut, pewarna anorganik dan organik.

Untuk memenuhi keperluan sebagai bahan pelindung dan pemberi

keindahan kepada bangunan, alat transport baik darat, laut, dan udara, serta

keperluan yang umum lainnya, cat memegang peranan yang penting dalam

pemakaian.

Pengertian

a. Cat

Adalah suatu larutan atau suatu dispersi yang diberi warna, dari

suatu damar pembentuk lapisan tipis (film) yang menghasilkan

lapisan tipis yang mengeras akibat menguapnya bahan pelarut,

disertai dengan atau tanpa terjadinya reaksi kimia.

Page 2: bahan bangunan CAT

b. Lak

Adalah suatu lapisan yang terbuat dari damar sintesis, yang bening

atau diberi pewarna, sehingga setelah bahan pelarutnya menguap,

memberikan permukaan yang mengkilap dan keras.

c. Vernis

Adalah suatu larutan bening terbuat dari dammar dan pelarut.

Karena menguapnya bahan pelarut, akan tertinggal lapisan tipis

yang bening, mengeras dengan atau tanpa terjadi reaksi kimia.

3.2 Perkembangan Indrustri Cat

Jenis cat air yang terbuat dari tanah liat harus diwarnai, merupakan

jenis cat yang tertua. Cat dengan menggunakan minyak, diduga sudah

mulai dipakai sejak abad ke 15, yang pada waktu itu untuk dipakai sebagai

cat lukisan.

Cat yang termasuk modern, mulai dikenal sejak 1920-an, dimana

pada saat itu dipakai nitro-cellulose, damar phenol-formaldehid, damar -

damar alkid, yang juga sejak oksida titan menjadi barang komersial.

Sejak saat itu maka permintaan jenis cat untuk dihasilkan secara

besar mulai terjadi, akibat kebutuhan untuk cat – cat kendaraan, serta alat

rumah tangga.

Sejak saat itu pula berkembang jenis cat bermutu tinggi dan tahan

lama serta sebagai pelapis yang keras. Bahan – bahan cat tersebur

umumnya dibuat terutama dari damar –damar alkyd, urea atau melamin

yang dicampur, dan pada akhir ini dipakai jenis damar epoxy dan dammar

akrilik, yang lebih tahan kimia.

Perkembangan yang utama dalam pembuatan cat untuk rumah,

mulai 1948 semenjak pertama diperkenalkan cat latek. Cat air ini, terutama

terbuat dari styrene / butadiene. Selanjutnya kini dipakai jenis damar yang

lebih baik yaitu polyvinyl acetate dan polimer akrilat.

Page 3: bahan bangunan CAT

3.3 Susunan Dari Cat dan Vernis

Cat dan vernis pada umumnya tersusun dari beberapa macam

bahan – bahan seperti antara lain :

a. Perekat atau pembentuk film

Bahan ini merupakan bahan utama yang terdapat dalam cat,

lak, atau vernis. Ia pada umumnya adalah jenis damar yang bening.

Bahan ini akan mengeras, setelah bahan pelarutnya menguap, dan

pengerasannya itu akibat pengerasan kimia atau hanya karena

pelarutnya mengering.

Bila lapisan penutup ini terbentuk karena reaksi kimia,

pembentuk lapisan tipis itu terdiri dari molekul- molekul yang

berukuran sedang dan mudah larut, dan dapat dipakai sebagai

lapisan yang agak tebal. Apabila terbentuknya lapisan tipis penutup

itu karena menguapnya bahan pelarut, maka sifat dari pembentuk

lapisan tipis itu harus sudah berupa momen yang berat molekulnya

tinggi.

Karena bahan semacam ini biasanya daya larutnya rendah,

meskipun dalam bahan pelarut yang kuat, bahan ini seringkali

dipakai sebagai bahan padat yang terdispersi didalam larutan.

b. Bahan pelunak / pelemas / atau plastimen

Bahan ini ditambahkan kepada damar – damar yang bersifat

regas agar damar tadi menjadi lentur, liat dan dapat mulur.

Ia dapat berupa pelarut yang bersifat polar, yang dapat

mengurangi daya tarik menarik dari rantai polimer yang lebih

lunak, sehingga dapat merubah sifat polimer yang lebih keras

karena terjadi kopolimerisasi. Sifat plastimen, harus tidak mudah

menguap, melainkan dapat bergabung dengan bahan pembentuk

Page 4: bahan bangunan CAT

film, dan harus pula bersifat tahan lembab, tahan oksigen, cahaya

dan panas, atau beberapa daripadanya tahan minyak, tahan kimia

dan tahan api.

c. Pigmen dan pewarna transparan

Pigmen terutama adalah padatan yang halus yang dapat

terdispersi didalam bahan pembentuk film memberikan warna,

kepudaran dan seringkali memperbaiki sifat tahan lama. Pigmen-

pigmen yang bersifat extender (dapat menyebar merata) memiliki

kepudaran yang rendah tetapi dapat mengurangi harga, kilap dan

pengendapan, memperbaiki daya lekat, memperbaiki sifat

memasir, serta memperbaiki daya pengisi. Ia juga dapat merubah

sifat mengalir pada pemakaian.

d. Pelarut

Cairan yang mudah dipakai untuk melarutkan bahan

pembentuk film sehingga mendapat larutan yang cukup

kecairannya sehingga memudahkan pemakaian dalam pembuatan

cat, lak, dan vernis.

Cairan macam itu harus memiliki harga yang murah karena

ia akan menguap. Jenis yang banyak dipakai ialah dari bahan

hydrokarbon alipatis atau aromatis, hasil tambahan dari

penyulingan minyak bumi. Pelarut hydrokarbon yang umum

diperdagangkan terdiri dari campuran macam-macam hydrokarbon,

termasuk jenis hydrokarbon yang berbeda-beda titik didihnya.

e. Pengencer

Jenisnya sama dengan pelarut, tetapi disediakan tersendiri

sebagai cairan pengencer, bila diperlukan untuk membuat larutan

cat lebih encer, sehingga memudahkan pemakaian.

Page 5: bahan bangunan CAT

f. Bahan pengering

Merupakan bahan tambah yang dicampurkan kedalam cat

atau vernis, berfungsi sebagai perantara terjadinya pengeringan

karena proses oksidasi. Biasanya bahan pengering ini adalah

larutan dari garam logam dari asam organic, meskipun beberapa

oksida logam yang dapat dan masih dipakai dalam cat atau vernis

yang terbuat dari damar minyak. Logam radikal merupakan bahan

pengering yang efektif, sedang yang bersifat asam radikal,

mengontrol kelarutan.

g. Bahan pemudar / flatting agent

Suatu bahan tambah untuk cat dan vernis guna mengurangi

sifat kilap dari lapisan film yang mongering. Dengan adanya bahan

tambah ini maka secara miscroskopis, terjadi ketidakrataan dari

lapisan film sehingga mengurangi pembiasan cahaya.

Bahan tambah ini harus dapat terdispersi merata, dengan

mengontrol besar butir dari bahan, dan harus dapat tidak larut

dalam pembentuk film. Stearat logam, terutama steara aluminium,

dan silica halus biasanya dipakai untuk ini.

h. Bahan pengontrol suspensi dan viskositet

Merupakan bahan tambah untuk mencegah terjadinya

pengendapan larutan cat dan vernis selama penyimpanan, sehingga

memudahkan cairan cat untuk diaduk lagi menjadi suspensi yang

merata.

Yang banyak dipakai adalah dari jenis sabun asam lemak

dari aluminium, seng, dan cadmium.

i. Bahan anti mengulit pada cat (anti skinning agent)

Cat untuk bangunan yang mengering diudara, cenderung

untuk membentuk lapisan kulit, sewaktu masih dibuat dipabrik,

Page 6: bahan bangunan CAT

atau sewaktu cat ini disimpan. Hal ini disebabkan oleh terjadinya

autooksidasi dan polimerisasi karena pengaruh udara terbuka.

Keadaan ini didapat dicegah dengan menambahkan dalam jumlah

sedikit bahan anti pembentuk kulit. Bahan yang dipakai pada

umumnya adalah : Methyl Ethyl Ketexim, butiraldoxime dan

pentene.

3.4 Jenis – jenis Cat dan Vernis Yang Mengeras Akibat Senyawa Kimia

Jenis cat dan vernis ini, akan mengeras setelah bahan pelarutnya menguap

dan disusul dengan terjadinya senyawa kimia (dengan atau tanpa pemanasan),

sehingga terbentuk bahan film yang memiliki susunan rantai molekul lebih besar

akibat polimerisasi serta tidak larut dalam bahan pelarut yang biasa.

3.4.1. Cat – cat dan Vernis Yang Terbuat Dari Minyak Mengering

Cat-cat dan vernis semacam ini dengan bahan dasar minyak nabati yang

dipanasi serta dapat mengering, dicampur dengan dammar alam atau

tiruan. Pemakaina minyak menyebabkan sifat tahan lama dan sifat lentur

serta menahan larutnya lapisan film. Dengan adanya dammar memperbaiki

sifat kekerasan serta kilap, serta kadang-kadang memperbaiki sifat lebih

cepat kering serta lebih lekat. Cat ini mengandung juga bahan pengering,

untuk mempercepat proses pengeringan secara kimia, dan ada juga yang di

encerkan dengan zat pelarut senyawa hydrokarbon.

3.4.2. Cat dan Vernis Terbuat Dari Damar Alkyd

Dalam kelompok ini, sebagai pembentuk lapisan film dipakai

dammar alkyd, yaitu dammar yang merupakan hasil persenyawaan dari

asam lemak nabati, polyhidrat alcohol dan polybasic acids.

Cat dari kelompok ini memerlukan bahan pelarut yang kuat, dan

mengandung bahan padat yang sedikit. Mereka digunakan terutama untuk

cat semprot, atau di ulas dengan cara rol. Film yang didapat bersifat agak

regas, yang umumnya cocok untuk mencat logam.

Page 7: bahan bangunan CAT

3.4.3 Cat dan Vernis Dari Bahan Epoxy

Bahan penutup yang menggunakan epoxy ini memiliki sifat tahan

kimia dan daya lekat yang baik.

Damar epoxy ini biasanya dihasilkan dari reaksi kondensasi

epichlohydrin dan diphenol. Dammar epoxy ini memiliki senyawa rantai

itu terdapat gugusan yang reaktif dapat bersenyawa dengan rantai lainnya,

sehingga dapat mengeras. Lapisan penutup yang terbentuk dari dammar

epoxy ini terutama adalah epoxy ester, damr epoxy dicampur dengan

phenol, amino atau dammar acrylat, dan dammar epoxy dikeraskan dengan

bahan tambah amino atau isocianat.

3.4.4. Cat dan Vernis Dari Poly Ester

Terbentuknya lapisan film dari cat ini akibat reaksi polimerisasi dari

polyester tak jenuh dilarutkan dalam vinyl monomer. Poli esternya dibuat

dari asam anhidrio yang tidak jenuh direaksikan dengan glycol. Biasanya

cat ini dipakai dengan cara semprot. Jenis cat ini, memiliki daya kilap

yang tinggi, tahan pans dan za pelarut, serta dapat dipoles. Untik

menghaluskannya diakai pelarut polyester. Cat atau vernis dari bahan ini

biasanya dipakai untuk mencat meubelair dengan warna cerah dan kilap

3.4.5. Cat dan Vernis Dari Poly Urethane

Cat ini dibuat dari minyak nabati, yang dirubah menjadi si- atau mono

gliserida, dengan cara memanasi dicampur dengan glicerol dan pentah

erythritol. Dengan cara ini caringan molekul menjadi bercabang akibat

dicampur disocianat, membentuk minyak urethane. Minyak urethane ini,

dicampur alkid kering yang seperti minyak, dapat teroksidasi, dan dapat

membentuk lapisan film yang sifatnya lebih baik, serta tahan alkali serta

tahan mengapur.

Page 8: bahan bangunan CAT

3.5 Cat dan Vernis Yang Mengeras Akibat Pelarutnya Mengering (Mengeras

Karena Sifat Fisis)

Pada dasarnya, jenis cat atau vernis ini, dibuat baik dari damar alam, atau

damar tiruan, dicampur dengan bahan pelemas pigmen atau lainnya, kemudian

dilarutkan dengan bahan pelarut yang cocok dengan sifat damarnya. Pada

pengecatan, setelah bahan pelarutya menguap, maka tertinggal bahan damar serta

bahan tambahnya yang tidak menguap, membentuk film (penutup)tanpa terjadi

reaksi kimia apapun. Cat dari kelompok ini banyak pula macamnya, antara lain

ialah :

3.5.1. Cat dan Vernis dari Bahan Dasar Cellulose Ester

Cellulose ester, dibuat dari cellolose direaksikan dengan asam

lemak sehingga atom OH dari cellulose itu mengikat dari ganti dengan

rantai asam lemak, membentuk cellulose ester. Jenis cat dari kelompok ini

1.ialah dengan bahan dasar sellulose , illulose butyrat, dan selulose acetat.

Sebagai pelarutnya dipakai pelarut organik/alkohol atau nepthenate, dan

sejenisnya. Yang umum dipakai adalah pelaryt ketone atau ester. Dari

kelompok ini yang dapat larut diair ialah jenis methyl sellulose sehingga

bentuk damar tiruan ini dapat diemulsikan untuk cat air/cat tembok.

3.5.2. Cat dan Vernis Dari nitro Cellulose

Nitro Cellulose dibuat dengan mereaksikan Cellulose dengan asam

nitrat dan asam sulfat. Hasilnya semacam damar yang mudah terbakar.

Yang biasa dipakai untuk bahan cat ialah Nitro Celluler dengan kadar

nitrogen antara 10,5 – 12: cat ini umumnya dipakai dengan cara semprot,

celup atau roll, karena sifatnya yang mudah terbakar. Pemakaian

umumnya untuk mencat kendaraan, logam atau sebagai vernis untuk alat

kayu.

Page 9: bahan bangunan CAT

3.5.3.Cat Terbuat Dari Karet Yang di Klorinasi

Dibuat dari latek yang diklorinasi, dengan kandungan chlor k.l 65

1. dengan bahan ini memberikan lapisan penutup yang tahan kimia, tahan

jamur, serta tidak mudah terbakar. Karena sifat lapisan film rapuh maka

diperlukan bahan plastimen biasa terbuat dari parafin yang diklorinasi atau

damar diphenyl yang diklorinasi. Cat dari karet diklorinasi ini dapat

menyaingi sifat cat terbuat dari damar lainnya dan dipakai untuk

melindungi logam dari korosi, dan bersifat tahan air, juga untuk mencat

beton, pasangan tembok, atau dipakai juga sebagai cat dasar untuk logam.

Cat ini dipakai juga untuk mencat jalan raya.

3.5.4. Vernis Alkohol / Spiritus

Jenis yang paling umum adalah yang terbuat dari shellac,

dilarutkan dalam alkohol atau campuran etanol + metol yang dikenal

sebagai spiritus.

Ada 3 macam shellak yang biasa dipakai yaitu :

1.shellak yang mengandung lilin, biasanya berwarna kuning.

2.shellak kasar (belum dimurnikan)

3.shellak yang telah dimurnikan, yang warnanya putih.

Shellak yang umum diperdagangkan adalah shellak yang telah

dibersihkan dari lilin,yang berwarna kuning, dan dijual dalam bentuk

keripik tipis, an yang telah dimurnikan berwarna putih bentuk blok. Untuk

yang kilap putih, dipakai shelak putih murni, dan untuk politur kayu pada

umumnya dipakai shellak kuning. Untuk peranannya dipakai oker besi

(kuning atau merah) dan hitam dipakai karbon black. Sifat politur shellak

ini, tidak tahan air atau tahan alkali,tetapi dapat melekat baik pada kayu,

dan logam. Campuran politur hitam misalnya dibuat dari : carbon black

4% + shellac 38% : dan spiritus 58 %.

Page 10: bahan bangunan CAT

3.5. 5. Cat dan Vernis Dengan Bahan Dasar Polimer Vinyl

Vinyl polimer terbuat dari gugusan vinyl (-CH=CH-) yang dapat menjadi

vinyl clorid (CH2 = CH CL atau vinyl acetat(CH2 = CH.O.C.CH3) cat

dengan bahan plivinil chlorid disebut juga cat PVC memiliki sifat tahan

abrasi, tahan gores atau tahan kimia.cat jenis ini juga dipakai sebagai

bahan untuk melapis kawat, karena sifatnya yang lentur(fleksibel). PVC

dikenal dengan PVA dengan bahan dasar volivinyl acetat. Jenis ini lebih

murah harganya, terutama banyak dipakai sebagai cat emulsi air.sehingga

juga dilaburkan pada permukaan yang masih basahatau juga dipakai

sebagai bahan perekat untuk pembuatan cat dasar atau mastik(dempul

tembok).

3.6 Cat dan Vernis Dengan Bahan Dasar Pembentuk Film Yang larut di Air

Jenis bahan dasar dari volivinyl alkohol kini banyak dipakai untuk cat ini.

Disamping itu terdapat pula cat air yang lebih murah yaitu lem kulit,

casein atau kanji atau cat latek (pakai karet), untuk bahan perekat yang

mudah diserang serangga biasanya dieri bahan pengawet berupa

karbon(phenol), kini banyak cat yang terbuat dai pelarut cat tembok

terbuat dari polivinyl, dikenal dengan PVC, jenis cat ini lebih tahan air

dibanding cat tembok pakai lem, dextrin, atau kanji. Karena sifat bahan

plastik dan sejenisnya yang tidak tahan terhadap sinar ultra ungu matahari

cat tembok ini tetap dapat lapuk. Adajenis dalam perdagangan denngan

nama “ weather shild” jenis ini lebih baik ketahanannya dari pad jenis

polivinyl.cat jenis ini campuran epoxy atau dengan alkyd

3.6.1.Cat Air Untuk Melabur Tembok

Biasanya dibuat dari kapur padam, yang terbuat dari semen

portland, akan bersifat lebih tahan cuaca dan tahan air karena setelah

semen itu mengeras akan memberikan lapisan tipis yang keras.cat air

dengan kapur padam biasanya sebagai pemutih untuk tembok.terbuat

Page 11: bahan bangunan CAT

dengan mencairkan kapur padam halus dengan air saja. Bila hanya dibuat

demikian biasanya mudah terhapus (kurang daya lekatnya) untuk membuat

kapuran tembok, lebih baik lekatnya(tidak mudah luntur) dapat dicampur

dengan bubur susu kapur ditambah garam atau sedikit tetes

Beberapa Jenis Cat Menurut Pemakaiannya

1. Cat Dasar

Cat dasar dipakai terutama untuk tujuan :

- Agar menutup bagian yang dicat lebih merata, dimana adanya cat dasar ini

lobang kecil , retak atau pori, tertutup rata, serta memperkecil daya serap

permukaan dari cat penutupnya.

- Agar lapisan penutup cat dapat melekat lebih baik dan berwarna lebih

merata.

Untuk jenis permukaan tertentu sebelum dicat tutup sebaiknya dan

sifat cat dasar ini harus cocok dengan permukaan yang akan dicat serta

dari cat penutupnya.

Cat dasar untuk cat kayu

Harus bersifat dapat menyerap kedalam kayu dan bersifat tetap

lentur, biasanya terbuat dari minyak lena atau campuran minyak dan

damar, diberi pewarna dasar yang murah, serta bahan pengisi.

Cat dasar yang tahan alkali

Biasanya dibuat dari minyak tuang dan damar phenol atau karet

yang diklorinasi, dipakai untuk mencat plesteran semen yang masih

basah.

Cat dasar yang mudah kering di udara untuk logam

Dicampur dengan bahan penahan korosi misalnya oksida Pb,

kromat seng, kalsium plumbat atau cyamid Pb, dan abu seng. Bila akan

dibuat cat dasar yang lebih tahan kimia, dipakai karet diklorinasi atau

epoxy yang mengeras pada suhu rendah.

Page 12: bahan bangunan CAT

Cat dasar untuk tembok yang mengering cepat di udara

Dipakai cat dasar akrilat. Ini juga dapat dipakai untuk mencat kayu

atau papan serat kayu dan plesteran.

Cat dasar yang mengeras dengan pemanasan

Biasanya untuk cat kendaraan dipakai epoxy ester, atau campuran

minyak rantai pendek dengan damar alkyd phenol. Pigmennya dipakai

meni besi atau kromat seng. Cat ini dipakai untuk proses celup, semprot

atau electro desposition.

2. Dempul Atau Bahan Pengisi

Dempul atau mastik yang biasanya dipakai untuk memperbaiki

kerataan permukaan dan atau mengisi celah / lobang biasanya terdiri dari

87% bahan pengisi atau pemutih, 13% minyak yang mengeras.

Sebagai bahan pengisi yang lebih murah daripada mastik yang dibuat dari

minyak lena, dapat dipakai karet butyl yang diplastikan. Disamping itu

terdapat juga dempul atau mastik yang memakai bahan dasar acrilat.

3.6.2. Pembersih Cat

Ada dua Jenis yang utama yaitu berbentuk cairan dan bahan kimia. Yang

bentuk cairan pelarut, terutama terdiri dari bahan pelentur, biasanya methylen

chloride, methanol, activator dan bahan penguap. Susunan dari pembersih cat

tergantung daripada susunan cat yang akan dibersihkan. Cat dengan bahan dasar

alkyd dapat dibersihkan dengan cairan soda koustik yang dididihkan, kedalam

mana ditambahkan aktivator lapisan cat. Sebagai aktivator dipakai amina atau

asam acetate.

3.6.3 Cat Anti Jamur

Lapisan cat terutama yang berbentuk emulsi, dapat diserang oleh jamur

bila dalam kondisi panas dan lembab, yang umumnya terdapat didaerah tropis,

atau dalam indrustri makanan atau minuman. Cat anti jamur ini biasanya disusun

berdasarkan kondisi tersebut diatas. Dalam cat emulsi untuk mencegah

Page 13: bahan bangunan CAT

tumbuhnya jamur itu, dicampuri dengan garam phenyl mercury, atau barium

metaborak dan N – dichloromethyl phtaliamide, yang kurang beracun bagi

manusia.

Untuk cat yang mengkilap, penambahan oksida seng juga mengurangi

tumbuhnya jamur, tetapi akan lebih baik lagi dicampuri sedikit fungisio.

Bahan lain yang tidak terlalu beracun ialah mercury atau senyawa Sn dengan

bahan organik.

3.6.4 Cat Anti Fouling

Yang dimaksud dengan anti fouling ialah sifat tahan terhadap pengaruh

binatang laut yang biasanya melekat pada lambung kapal. Melekatnya binatang

ini mengeluarkan sejenis asam yang dapat melepaskan lapisan cat.

Untuk mencegah agar binatang ini tidak menempel pada lambung kapal

yang di cat itu maka cat nya diberi semacam racun bagi binatang ini. Cat masa

lampau yang terbuat dari minyak nabati yang mengeras, diberi racun dengan

Arsen (Warangan). Tetapi karena Arsennicum ini juga beracun bagi manusia

maka kini tidak dipakai lagi.

Cat – cat kapal yang menggunakan bahan dasar damar tiruan atau damar

epoxy menggunakan campuran bahan lain, misalnya senyawa yang mengandung

mercury atau mengandung oksida tembaga, dicampurkan untuk itu, sebagai bahan

racunnya. Disamping itu dapat juga dicampurkan, senyawa organik dari Sn, atau

N – trichloro methylthiophthalimide.

3.6.5 Cat Tahan Api

Sebenarnya tidak ada cat yang mutlak tahan api, tetapi yang dimaksud

disini ialah bahwa karena adanya nyala api, cat tersebut tidak mudah menyala.

Cat yang umumnya terbuat dari minyak mengeras atau damar tiruan, biasanya bila

ada api (nyala api) akan mudah terbakar dan menyala. Cat yang terbuat pada

umumnya dari karet yang dichlorinasi,tidak mudah menyala karena api. Maka cat

ini dipakai sebagai jenis cat anti nyala api, untuk mencat baja, asbes, atau

beton.jenis ini akan mencegah merambatnya nyala api.

Page 14: bahan bangunan CAT

Cat ini nyala api dapat juga dibuat dari minyak mengering, dicampur alkyd

dan karet yang dichlorinasi, ditambah pigmen oksida antimony (Sb). Oksida

antimonini akan bereaksi dengan karet yang dichorinasi itu pada suhu 300˚C,

membentuk chorida antimon, yang kemudian menguap, dan memadamkan nyala

api.

Cat – cat yang kurang tahan terhadap nyala api, dapat juga diberi

tambahan bahan pengisi atau pigmen yang memiliki daya hantar panas yang

rendah. Cat demikian dapat dibuat dari karet dichlorinasi, ditambah dengan

monononium dihydrogen phosphate, penthaerytriol dan di cyandiamide. Karena

panas, cat ini akan membengkak membentuk kerak yang sukar menyala,

kebakaran selanjutnya akibat keluarnya udara.

\

Page 15: bahan bangunan CAT

Soal:

1. Jelaskan pengertian dari cat, lak, dan vernis !

2. Sebutkan dan jelaskan bahan – bahan penyusun cat dan vernis !!

3. Sebutkan dan jelaskan jenis –jenis cat dan vernis yang mengeras akibat

senyawa kimia !

4. Sebutkan dan jelaskan jenis –jenis cat dan vernis yang mengeras akibat

pelarutnya mengering ( mengeras karena sifat fisis ) !!

5. Sebutkan dan jelaskan beberapa jenis cat menurut pemakaiannya !