BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA -...

52

Transcript of BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA -...

Page 1: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau
Page 2: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA

PENDAHULUAN

Salah satu tugas seorang warga negara adalah membaca. Masihkan Anda

mempunyai cukup waktu untuk membaca? Berapa lamakah Anda dapat membaca setiap

hari? Berapa banyakkah pengetahuan yang adapat Anda timba dari bahan bacaan yang

Anda baca setiap hari itu? Berapa KEM Anda sekarang?

Baldridge (1979) berkata bahwa setiap calon cendekiawan abad modern ini dituntut

untuk membaca 850.000 per minggu. Jika Anda hanya mampu membaca 250 kata/menit,

dalam seminggu Anda harus membaca kira-kira 56 jam, artinya 8 jam/ hari. Sungguh

dramatis. Bukankah hidup ini tidak hanya diabdikan untuk membaca? Agar Anda dapat

memanfaatkan waktu dengan efisien, Anda perlu memiliki keterampilan membaca cepat.

Dalam bab ini akan disajikan bahasan singkat tentang berbagai strategi membaca

cepat. Mudah-mudahan penjelasan mengenai hal ini akan dapat membantu Anda dalam

upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau harapan Baldridge

seperti dikemukakan di muka, namun untuk pembelajar Indonesia dapat membaca 10.000

halaman bacaan yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang digelutinya dalam satu

semester dengan pemahaman 90%, sudah dianggap cukup.

Sesudah memahami dan mampu menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari

uraian bab ini, Anda dituntut untuk menyampaikan pengetahuan ini kepada anak didik

Anda agar mereka memiliki kemampuan membaca yang lebih baik.

Page 3: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

Setelah mempelajari uaraian bab ini, Anda diharapkan dapat menerapkan berbagai

konsep dan strategi membaca cepat dalam kegiatan membaca. Secara rinci, Anda

diharapkan:

a) menjelaskan hakikat konsep membaca cepat;

b) mengenal berbagai konsep strategi membaca cepat;

c) menerapkan berbagai strategi membaca cepat dalam kegiatan membaca;

d) memilih strategi membaca yang tepat untuk berbagai keperluan membaca dan bahan

bacaan yang dihadapi.

2. Hakikat Membaca Cepat

2.1 Pengertian

Membaca alah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang tulis

dengan pengertian yang tepat. Mari kita bandingkan dengan kegiatan bermain tenis,

umpamanya. Pemain tenis yang baik akan merespon pukulan lawan dengan menggunakan

pengertian yang tepat terhadap maksud pukulan lawan. Demikian juga dalam membaca.

Pembaca yang mahir akan memberikan respon terhadap pernyataan penulis dengan sebaik-

baiknya, sehingga ia dapat memahami maksud penulis dengan setepat-tepatnya. Seperti

bermain tenis, membaca pun memerlukan latihan dan keuletan.

Banyak sarjana pendidikan yang berpendpat bahwa membaca itu jantungnya

pendidikan. Mampu membaca berarti memiliki kekuatan yang sanggup menggungguli

kekuatan fisik apapun yang bisa dihimpun manusia. Siapa membaca cepat dialah yang

dapat, dan dia pulalah yang kuat. Mungkin karena itu sebabnya, dalam upaya

Page 4: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

mempertahankan kekuasaan kediktatorannya, Hitler membiarkan rakyatnya untuk tuna

wacana dan tidak berpendidikan.

Psikologi pendidikan membuktikan dengan pasti bahwa membaca mempunyai sifat-

sifat kompleks. Membaca bukanlah suatu proses "ekafaktor", melainkan keterampilan dan

kemampuan yang interaktif dan terpadu. Faktor-faktor yang secara tunjang-menunjang

terjalin dalam proses membaca itu ternyata mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan.

Hampir semua jenis keterampilan membaca dapat diperbaiki dengan jalan latihan. Jika

faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan membaca tersebut dilatih dengan

sebaikbaiknya, maka kemampuan membaca pun pasti membaik. Dengan demikian, waktu

yang digunakan untuk membaca akan bertambah singkat. Inilah sebenarnya, hakikat dari

strategi membaca cepat.

Strategi membaca cepat dilakukan dengan tujuan untuk memahami intisari bacaan,

bukan bagian-bagian rinciannya yang detil-detil. Oleh karena itu, strategi ini menuntut

kecepatan yang paling tinggi yang bisa dilakukan seseorang. Kecepatan yang tinggi akan

menyebabkan lompatanlompatan dalam membaca. Terdapat bagian-bagian tertentu dari

bacaan yang dilompati sehingga panjang bacaan menjadi berkurang hingga 30-40%.

Persoalannya, bagian manakah dari bacaan tersebut yang boleh dilompati? Tentu saja kita

akan menjawab bagian yang boleh dilompati itu adalah bagian yang tidak esensial. Tetapi,

dapatkah kita mengidentifikasi bagian dimaksud?

Pembaca yang berpengalaman selalu membaca dengan cara melompati bagian-

bagian yang dianggapnya tidak informatif atau bagian yang dianggapnya tidak perlu

mendapat respon. Bagian-bagian yang sudah diketahui tidak perlu dibaca lagi, demikian

juga kalimat-kalimat yang tidak menimbulkan hilang jejak jika dihilangkan. Yang perlu

Page 5: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

dibaca hanyalah kata kunci, ialah kata-kata atau frase-frase yang jika dihilangkan dapat

menimbulkan salah paham atau menyebabkan bahan bacaan itu tidak bisa dipahami.

Mari kita perhatikan ilustrasi berikut.

Kalimat ... jelas ... baik ... mudah dipahami oranglain ... tepat. Kalimat ... demikian

disebut ... kalimat efektif... Kalimat fektif haruslah ... tepat.. mewakili pikiran ...

keinginan penulis. Hal ini berarti ... kalimat efektif disusun ... sadar ... mencapai

daya informasi yang dinginkan ... penulis ...pembacanya ... hal ini tercapai,

diharapkan pembacatertarik ... apa yang dibicarakan, ... tergerak hatinya.

Wacana di atas panjangnya sudah berkurang kira-kira 30%, tetapi kita masih dapat

menangkap maksud wacana yang sudah mengalami reduksi itu. Hal ini disebabkan bagian-

bagian yang dihilangkan itu memang bagian yang tidak esensial dari wacana tersebut.

Selanjutnya, mari kita lihat ilustrasi yang lain.

"... kita melihat alam sekitar kita, tampaklah ... ...... makhluk ... sifatnya ... Pertama

kita hadapi alam... mati, ... tanah, logam, batu, ... sekaliannya terikat pada

tempatnya ... tidak mungkin menimbulkanperubahan ... dalam dirinya sendiri. Kita

menyebut ..alam ... mati ... ... ia takluk sepenuhnya ... keadaan ... sekitarnya. Gerak

istimewa, kemauan, tak adapadanya. Yang ada ... gaya berat, gaya tarik ... gayatolak

... mekanis".

Page 6: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

Dapatkah Anda memahami informasi yang tersaji dalam paragraf di atas itu? Apa

yang Anda lihat di sekitar Anda? Sebutkanlah sifat-sifat alam yang mati itu! Sifat apa yang

tidak ada dan sifat apa yang ada pada alam mati itu? Cobalah bandingkan paragraf di atas

dengan paragraf berikut yang masih lengkap unsur-unsurnya.

"Kalau kita melihat alam sekitar kita, maka tampaklah kepada kita berbagai

makhluk dengan sifatnya masing masing. Pertama kita hadapi alam yang mati, tanah, ba tu,

logam, dan sebagainya. Sekaliannya terikat pada tempatnya dan tiada mungkin

menimbulkan perubahan da lam dirinya sendiri. Kita menyebut ini alam yang mati oleh

karena ia takluk sepenuhnya kepada keadaan seki tarnya. Gerak istimewa, kemauan, dan

kebebasan tidak ada padanya. Yang ada hanyalah gaya berat, gaya tarik, dan gaya tolak

yang mekanis.

Adakah hal-hal yang esensial yang hilang dalam paragraf yang sudah dikurangi

unsur-unsurnya itu? Apakah jawaban Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas bisa

jauh lebih baik setelah Anda membaca paragraf yang lengkap? Meskipun Anda sama sekali

tidak menjumpai kesulitan dalam memahami paragraf yang sudah dipersingkat itu, tidaklah

berarti bahwa Anda sudah dapat membaca sebaik yang Anda harapkan. Anda harus mampu

menentukan bagian-bagian yang merupakan kata kunci bagi Anda. Untuk memiliki

kemampuan ini Anda memerlukan banyak latihan.

Kalau Anda dapat menangkap isi bacaan secara umum dengan kecepatan membaca

1000 kata atau lebih per menit, maka Anda boleh merasa sudah berhasil dalam usaha

mempercepat bacaan Anda. Rentang kecepatan MC adalah 1000-2000 kata per menit.

2.2 Manfaat Membaca Cepat

Page 7: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

MC (membaca cepat) mempunyai beberapa keuntungan, terutama dalam keadaan

seseorang terdesak waktu. Dengan MC, orang dapat meninjau kembali secara cepat materi

yang pernah dibacanya. MC memberi kesempatan untuk membaca secara lebih luwes;

bagian-bagian bacaan yang sudah sangat dikenal atau dipahami tidak usah dihiraukan.

Perhatian bisa difokuskan pada bagian-bagian yang baru atau bagian-bagian yang belum

dikuasai.

MC akan terasa juga manfaatnya pada waktu Membaca Survei (membaca sekilas).

Dengan MC orang bisa memperoleh pengetahuan yang luas tentang apa yang dibacanya,

sesuai dengan sifat bacaan yang tidak memerlukan pendalaman.

Kunci utama MC ialah melaju terus. Pada waktu Anda mulai berlatih, ingatlah

bahwa Anda akan berusaha untuk membiasakan gerakan mata dan proses berpikir yang

diperlukan dalam MC. Pada permulaan latihan MC, pemahaman isi bacaan tidaklah terlalu

diutamakan. Upaya menanamkan "keinginan untuk membaca cepat", itu yang pertama kali

ditumbuhkan.

Selama latihan, Anda akan meningkatkan kesadaran tentang makna berbagai kata

kunci. Arti yang Anda tangkap dari bacaan itu berupa fragmen-fragmen. Dari frgamen-

fragmen pengertian tersebut, Anda akan mampu menangkap ide umum isi bacaan. Melalui

latihan yang tekun, kepercayaan akan diri sendiri dan tingkat pemahaman Anda akan

bertambah terus. Bacalah terlebih dahulu bacaan-bacaan ringan dan bacaan-bacaan yang

judulnya tidak terlalu asing, sebelum bergerak pada bacaan-bacaan yang Anda anggap sulit

dan asing.

Dalam perlatihan membaca cepat dikenal istilah latihan irama internal (irama

internal satu detik/halaman,irama dua detik/halaman, irama empat detik/halaman, dan

Page 8: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

seterusnya). Yang dimaksud irama internal satu detik/halaman ialah hitungan yang

memakan waktu satu detik, yang dilakukan berulang-ulang dan terus-menerus selama

membaca, yang diikuti dengan pindah halaman.

Dengan kata lain, setiap halaman mesti dibaca dalam waktu satu detik, dan harus

segera diikuti oleh perpindahan ke halaman lainnya. Dengan demikian, maka dalam waktu

satu menit diharapkan terbaca sebanyak 60 halaman. Peralihan dari halaman yang satu ke

halaman lainnya harus dilakukan secara berirama, ialah satu detik satu halaman, diikuti

oleh peralihan ke halaman lainnya.

Kemampuan membaca satu halaman per detik, atau kira-kira 20.000 kata/menit

adalah kemampuan yang hebat yang hanya bisa dicapai melalui latihan yang intensif dan

disiplin yang kuat, serta minat baca yang tinggi. Anda tidak diharapkan untuk dapat

membaca dengan kecepatan setinggi itu. Kalau lewat latihan yang sungguh-sungguh

akhirnya Anda dapat menjadi pembaca yang memiliki kecepatan membaca 15

detik/halaman, maka Anda sudah boleh merasa puas.

3. Persiapan Latihan MC

Sebelum Anda mulai berlatih, bacalah dahulu penjelasan berikut ini.

1) Sediakan sebuah buku yang mudah (novel) yang tebalnya kira-kira 200 halaman.

2) Sediakan pula arloji atau, kalau ada, sebuah stop watch.

3) Perhatikan berbagai pola MC yang berikut ini. Pilih salah satu di antaranya yang paling

cocok bagi Anda. Cobalah setiap pola untuk membaca buku yang tersedia. Anda tentu

dapat menentukan pola mana yang cocok untuk Anda.

Page 9: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

POLA VERTIKAL

Gerakan meluncur vertikal ke bawah, baik pada batas pandang di

bagian tengah halaman, atau melewati batas pandang dapat

dipahami dengan menggunakan kemampuan mengira-ngira.

Cara ini paling singkat dan dapat dipermudah dengan bantuan

telunjuk tangan kiri. Tangan kanan bersiap untuk membuka

halaman baru.

POLA DIAGONAL

Gerakan diagonal dimulai dari sudut kiri halaman, bergerak

meluncur ke sudut kanan bawah halaman menurun seperti anak

panah pada gambar sebelah. Telunjuk tangan kiri dapat

digunakan untuk membantu, tetapi jangan sampai menghalangi

batas pandang.

POLA ZIG ZAG

Pada pola ini pAndangan mulai bergerak dari sudut kiri atas

halaman agak menurun sampai batas sebelah kanan, kemudian

bergerak agak menurun ke kiri sampai batas kiri. Gerakan

Page 10: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

seperti ini dilakukan berulang-ulang sampai sudut kiri atau sudut kanan bawah halaman.

POLA SPIRAL

Pada pola ini, yang dibaca biasanya bagian tengah halaman.

Untuk menjaga pengulangan yang terlalu banyak, gerakan ini

bisa diubah sedikit menjadi gerakan angka tiga. Dengan

menggunakan pola ini hubungan antara bagian satu dengan

bagian lainnya lebih sinambung.

POLA BLOK

Pada pola ini pembaca berhenti sejenak pada akhir blok-blok

tertentu. Blok ini umumnya merupakan paragraf. Dengan

membaca kalimat awal dan kalimat akhir sebuah paragraf yang

baik, pembaca diharapkan dapat memahami isi paragraf

tersebut.

POLA HORIZONTAL

Dengan menggunakan pola ini pembaca harus meluncurkan

pandangannya dengan cepat sekali dari ujung kiri sampai ujung

Page 11: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

kanan setiap baris. Waktu pandangan bergerak dari kanan ke kiri, kecepatannya harus

sekilat sebab pada saat itu tidak ada yang perlu diperhatikan, dan supaya hubungan baris

yang satu dengan baris lainnya lebih erat.

Cobalah beberapa kali setiap pola membaca cepat di atas. Pola mana yang cocok bagi

Anda? Kalau Anda memilih pola yang terakhir maka Anda dapat membaca kira-kira satu

baris/detik atau kira-kira 10 kata/detik; suatu kecepatan membaca yang lumayan.

Sekarang, silakan letakkan sebuah buku terbuka rata di atas meja. Bacalah lima

puluh halaman yang pertama dalam 25 menit, yang berarti Anda harus membaca dengan

kecepatan setengah menit/satu halaman, atau kira-kira satu detik/satu baris. Untuk itu Anda

diharuskan menggunakan salah satu pola membaca yang telah Anda tentukan sebagai pola

yang paling tepat. Seraya membaca, Anda pun diharuskan mencocokkan kecepatan

membaca Anda dengan jalan memperhatikan arloji yang Anda sediakan itu.

Mulailah membaca buku bacaan ringan yang Anda sediakan itu, dan berhentilah

pada halaman 50. Nah, bagaimana hasilnya? Dapatkah Anda mengatur kecepatan bacaan

sehingga tepat waktunya? Bagaimana tingkat pemahaman Anda terhadap bacaan itu? Meski

betapapun jeleknya hasil yang Anda peroleh, Anda tidak perlu merasa kecewa. Yang

penting bagi Anda sekarang ialah ketepatan membagi waktu sehingga Anda dapat

menyelesaikan bacaan sebanyak 50 halaman itu tepat 25 menit.

Kalau Anda menemui kesukaran dalam menetapkan waktu bacaan, cobalah

membaca dengan menggunakan irama internal satu detik/baris. Irama ini sangat mudah

Page 12: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

diikuti. Dengan latihan 5 menit, Anda dapat mengikuti irama internal satu baris/detik.

Caranya, ikuti petunjuk berikut ini.

Biarkan buku yang sedang Anda baca itu terletak terbuka rata di depan Anda.

Bacalah setiap baris pada halaman yang terbuka sambil mengucapkan "satu-dua" dalam

hati. Supaya lebih mudah, bantulah bacaan Anda dengan telunjuk, setelah telunjuk Anda

sampai di ujung baris sebelah kanan, segeralah kembali ke kiri, dan bacalah baris

berikutnya dengan cara yang sama. Setelah selesai membaca 30 baris, periksalah apakah

bacaan Anda sudah tepat kira-kira kecepatannya atau belum. Arloji Anda akan membantu

usaha ini dengan sebaik-baiknya. Kurangi kecepatan membaca Anda kalau ternyata masih

terlalu cepat, dan tambahlah kecepatannya kalau ternyata masih terlalu lambat. Berlatihlah

selama lima menit. Anda akan memiliki ketukan irama internal satu detik/baris tanpa

bantuan telunjuk lagi. Selanjutnya, selesaikanlah membaca buku yang tebalnya 200

halaman itu dalam waktu 100 menit. Setelah selesai membaca buku, Anda akan belajar

mengevaluasi bacaan Anda dan mendapat keterangan lebih lanjut tentang MC.

Kecepatan baca yang tinggi boleh dikatakan tidak berarti jika tidak disertai

pemahaman terhadap isinya. Langkah selanjutnya yang harus Anda kuasai adalah berlatih

memperbaiki daya baca dengan fokus pada pemahaman isi bacaan.

4. Persiapan Memperbaiki Daya Baca

Semua spesialis membaca berpendapat bahwa Anda bisa membaca lebih baik lagi.

Mereka berpendapat pula bahwa untuk meningkatkan kemampuan membaca Anda dituntut

untuk mengikuti resep yang berikut ini.

Page 13: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

1) Sediakan waktu berlatih setiap hari atau setiap dua hari untuk memperbaiki daya baca.

Anda pasti berhasil jika pandai memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya.

Berlatihlah dengan intensif, paling sedikit setengah jam sehari.

2) Biarkan kegiatan lain agar tidak mengganggu rencana latihan yang telah Anda tentukan

itu.Jika Anda berhasil mengatasi godaan yang pertama, maka selanjutnya Anda akan

merasa sangat mudah untuk memulai setiap latihan selanjutnya hingga selesai.

3) Sadari bahwa Anda akan bertemu dengan saat-saat perasaan tidak mendapat kemajuan.

Waktu yang menimbulkan rasa seperti itu sangat umum dialami. Dalam ilmu jiwa

dikenal istilah "plateau". Anda harus bertahan, sebab waktu seperti itu biasanya tidak

berlangsung lama, dan sekonyong-konyong Anda akan merasakan lonjakan dalam daya

baca Anda.

4) Mulailah dengan bacaan yang isi dan kata-katanya cukup akrab bagi Anda dan yang

idenya mudah ditangkap. Usaha kan agar berangsur-angsur Anda memiliki kepekaan

bergerak sepanjang baris dengan cepat. Mulailah dengan biografi berfiksi, fiksi

keilmuan, cerita petualangan, dan bacaan yang mempunyai daya pikat kuat bagi Anda.

5) Bergeraklah menuju bacaan yang lebih sulit. Segera setelah Anda merasakan kemajuan,

melangkahlah ke bacaan yang mempunyai tingkat kesukaran yang lebih tinggi. Bacalah

majalah-majalah profesional dalam bidang spesialisasi Anda.

6) Membacalah dengan agresif untuk menjawab berbagai pertanyaan. Ubahlah terlebih

dahulu judul bacaan menjadi pertanyaan, dan camkan pertanyaan yang Anda buat itu

selama membaca. Sambil membaca Anda harus bertanya,"Apa jawaban untuk pertanyan

yang Anda buat itu?" Dengan kata lain, masuklah ke dalam bacaan sambil bertanya, dan

keluarlah dengan jawaban atas pertanyaan itu.

Page 14: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

7) Tentukan terlebih dahulu tujuan Anda membaca. Camkan apa maksud Anda memilih

bacaan itu, perkirakan kesulitan apa yang mungkin Anda jumpai di dalamnya. Barulah

Anda boleh membaca dengan kecepatan seefisien-efisiennya berdasarkan faktor-faktor

yang Anda tentukan itu.

8) Perhatikan pola rencana penulisan si pengarang. Sebelum Anda memulai membaca

nonfiksi, lakukan survei selama dua atau tiga menit. Periksalah pikiran utama penulisnya

dan perencanaan untuk mengembangkan pikiran dalam tulisan tersebut.

9) Kurangi sedapat-dapatnya vokalisasi dalam setiap kegiatan membaca senyap. Sadarilah

bahwa vokalisasi sangat mengganggu kecepatan membaca. Usahakan untuk memahami

permasalahan dengan jalan berpikir, bukan dengan melisankan kata-kata yang Anda

baca.

10)Membacalah dengan tekanan progresif. Selama berlatih membacalah dengan kecepatan

tertinggi yang Anda lakukan tanpa mengurbankan pemahaman. Membacalah seolah-olah

Anda sedang mengikuti tes yang Anda baca supaya dapat menjawabnya dengan baik.

Kalau Anda membiasakan diri membaca seperti ini, maka hasilnya tidak akan berbeda

dengan latihan-latihan yang menggunakan alat yang disebut akselerator membaca.

11)Tingkatkan penguasaan kosakata Anda. Kata-kata yang tidak Anda pahami dapat

diterka melalui konteks kalimatnya, atau mungkin melihat daftar istilah yang terlampir

dalam bacaan itu, atau mungkin memeriksanya dalam kamus.

12)Tingkatkan pengetahuan Anda. Membaca menuntut Anda mempunyai pegetahuan yang

lebih luas dari pengetahuan tentang makna kata semata-mata. Semakin bertambah

pengetahuan Anda tentang masalah yang Anda baca, dengan sendirinya akan menjadi

semakin baik dan cepat bacaan Anda.

Page 15: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

13)Jagalah supaya Anda tidak terikat oleh kecepatan semata-mata. Setelah Anda

mempelajari cara membaca cepat seperti yang disajikan di awal modul ini, maka Anda

akan mempunyai kepekaan tertentu terhadap apa saja yang Anda baca. Anda memiliki

suatu irama membaca cepat. Namun demikian Anda harus tetap memeriksa pemahaman

Anda. Berhentilah sejenak pada akhir setiap unit untuk memeriksa pemahaman dan

membuat catatan singkat dalam ingatan.

14)Jagalah supaya gairah Anda tidak melesu. untuk melipatgandakan kecepatan membaca,

sampai sekarang para ahli belum menemukan dan tidak akan pernah menemukan rumus

atau resep yang bisa menyulap seperti Lampu Aladin. Anda dituntut untuk menebus

kemampuan yang Anda cari itu dengan usaha Anda. Anda mungkin akan segera

dihinggapi ketidaksabaran dan bahkan melemparkan bacaan yang Anda baca sambil

berputus asa. Kalau hal seperti itu terjadi, cobalah usahakan supaya Anda memperoleh

gairah baru. Carilah bacaan yang lebih menarik yang lebih erat hubungannya dengan

tugas-tugas yang harus Anda selesaikan.

4.1 Petunjuk Mencari Pikiran Utama

Di bawah ini disajikan petunjuk singkat untuk mencari pikiran/ide utama sebuah

bacaan. Bacalah dengan kecepatan kira-kira 300 kata/menit.

Struktur Paragraf

Paragraf adalah sebutan yang biasanya diberikan terhadap sekumpulan kalimat yang

saling berkaitan dan menjelaskan suatu topik tertentu. Rencana struktural untuk

mengembangkan topik itu tidak dinyatakan dalam sebuah definisi atau batasan tertentu.

Page 16: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

Penelitian terhadap berbagai tulisan menunjukkan bahwa pengembangan paragraf itu

bermacam-macam metodenya. Cobalah bandingkan paragraf-paragraf berikut ini.

Paragraf (1)

Semua orang di Mediterranean berkepercayaan bahwa pohon "zaitun" itu keramat.

Agaknya jarang sekali terjadi bah wa lambang yang bermanfaat itu juga keramat. Baik

pohon "oak" maupun pohon "jati", tidak pernah dijadikan lambang yang menentukan nasib

sebuah kampung halaman. Lain halnya dengan zaitun. SeAndainya lenyap pohon ini dari

muka bumi, maka akan sirna pulalah kehidupan di Mediterranean. Sesungguhnya pohon

kurma itu sangat kaya, dia mampu memenuhi kebutuhan sAndang, pangan, dan papan

seluruh kafilah Afrika Utara. Tetapi zaitun jauh lebih banyak disanjung, jumlahnya

berlimpah ruah, sehingga sumbangannya terhadap manusia tidaklah ada bandingannya.

Pohon zaitun hampir tidak memerlukan apapun, tidak perlu hujan ataupun mata-hari.

Walau demikian, apa yang diberikannya kepada umat manusia jauh melebihi apa yang

dapat diberikan oleh jenis pohon lainnya.

Di dalam paragraf di atas, Anda melihat bahwa pikiran utama dinyatakan dalam

kalimat pertama. Segala sesuatu yang lainnya yang ada dalam paragraf itu merupakan

pendukung terhadap apa yang dikemukakan dalam kalimat yang pertama itu.Kemasyhuran,

kegunaan, dan sifat-sifat pohon zaitun, serta perbandingannya dengan pohon lain

merupakan ide penjelas bagi ide pokoknya.

Cobalah sekarang pelajari paragraf berikut.

Paragraf (2)

Page 17: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

Arkian, transistor itu lebih kecil ketimbang tabung vakum. Ada model transistor

yang besarnya setengah dari kacang polong, dan ini masih bisa diperkecil bila diperlukan.

Transistor tidak memerlukan pembungkus dan gelas vakum, dan tidak pula memerlukan

filamen. Dalam pada itu, transistor hanya memerlukan tenaga yang sangat kecil dan boleh

dikata tidak menghasilkan panas. Kedua jenis sifat transistor itu telah menjadikannya

sangat berguna, sebab justru kedua macam sifat itulah yang merupakan kesulitan utama

dalam perkembangan elektronika yang memerlukan tenaga besar dan panas yang kuat yang

dikeluarkan oleh tabung vakum.

Pola penempatan pikiran/ide utama pada paragraf kedua berbeda dengan paragraf

pertama tadi. Dalam paragraf ke-2, penulis memulai tulisannya dengan berbagai keterangan

tentang transistor. Baru pada akhirnya dia membuat sebuah kesimpulan.

Kalau Anda perhatikan paragraf yang berikut ini, maka akan Anda ketahui pula

bahwa polanya berbeda dari kedua pola paragraf di atas itu. Cobalah Anda baca.

Paragraf (3)

Doktrin rasisme itu sekali-kali tidak baru, dan Hitler bukanlah penciptanya. Orang

Jepang juga sangat tertarik akan masalah rasisme itu, dan mereka menyimpulkannya dalam

sebuah slogan "Asia untuk orang Asia". Di Amerika Ku Klux Klan memberikan dukungan

bertahun-tahun lamanya. Dan semenjak Perang Dunia II, rasisme dikumAndangkan di

Atlanta, Georgia, dan menamakan diri "Columbia". Teori rasisme itu dapat direduksi

menjadi sebuah proposisi yang sederhana bahwa suatu ras lebih unggul dari ras lainnya

dalam hal kecerdasan, kemampuan, dan sifat-sifat lain yang terpuji dan diingini. Secara

Page 18: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

jujur orang Columbia itu berkata bahwa dalam charta mereka tercantum suatu tujuan untuk

"mendorong orang berpikir berdasarkan ras, bangsa, dan kesetiaan". Pemimpin mereka,

Emory Burke, adalah orang yang mencetuskan ide mereka sebagai "melting pot".

Dalam struktur pola paragraf yang keempat di bawah ini Anda lihat bahwa

pikiran/ide utama penulis terbagi dua. Sebagian terdapat pada awal paragraf dan bagian lain

dinyatakan di akhir paragraf. Coba Anda perhatikan paragraf 4 di bawah ini.

Paragraf (4)

Tes atom dijadwal tanggal 10 mei. Semua peralatan ada dalam keadaan siap,

dihadapi oleh orangnya masing-masing yang sudah terlatih. Kira-kira 500 orang saintis,

pegawai pemerintah, dan reporter surat kabar siap untuk menyaksikan panorama. Tetapi,

pada menit-menit terakhir kondisi udara pun mendadak memburuk, dan tes pun terpaksa

diundurkan.

Struktur paragraf yang berikut ini lain lagi polanya. Anda pun akan segera

mengetahui bahwa hubungan kalimat-kalimat yang ada di dalamnya berbeda dengan

hubungan antarkalimat di dalam contoh-contoh paragraf terdahulu.

Paragraf (5)

Sore itu, tanggal 4 Desember 1989, langit di atas bentangan Pulau Cendrawasih

sangat cerah dihiasi beberapa gumpalan awan tipis yang sedang membias dan memantulkan

berkas-berkas cahaya mentari ke badan pesawat DC-9 yang kami tumpangi. Warna

Samudera Pasifik dari tengah ke tepian, berturut-turut biru, hijau, dan coklat. Bentangan

pulau hijau bagaikan permadani yang dihiasi guratan seni alur sungai besar kecil yang tak

Page 19: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

terhitung jumlahnya. Gunung, bukit, daratan, dan lembah denagn berbagai asesorisnya

ditata rapi oleh Sang pencipta sehingga pemandangan saat ini sangat menawan hati dan

membuat orang serasa ingin melanglang buana di langit ini tanpa mau turun lagi ke bumi.

Kalimat-kalimat dalam paragraf di atas itu hampir sama derajatnya. Semuanya

mendukung suatu pikiran pokok yang tidak dinyatakan dalam sebuah kalimat topik. Ide

pokok paragraf tersebut harus dicari dan dirumuskan sendiri.

Pentingnya Pengetahuan tentang Ide Pokok

Orang tidak mampu menikmati suatu bacaan, umumnya disebabkan oleh kegagalan

dalam memahami gagasan yang ada di belakangnya. Mereka melihat materi cetakan

sebagai kumpulan kalimat yang sambung-menyambung dalam urutan yang uniform.

Sehabis membaca mereka mengalami keadaan yang berat karena merasa bahwa yang harus

dipahaminya sangat banyak, kemudian tenggelam dalam kecampuradukan.

Pemahaman terhadap struktur paragraf dan kemampuan untuk mengetahui ide

pokok memberikan sumbangan besar terhadap kecermatan pemahaman isi bacaan.

Pembaca yang memiliki kemampuan ini selalu membaca dengan menggunakan ide-ide

utama dan rincian yang menjelaskan ide-ide itu. Dengan kata lain, ia membuat semacam

rangkuman seraya membaca. Para ahli, terutaama yang berkecimpung dalam ilmu-ilmu

sosial, biasanya dapat menyadap materi yang mereka perlukan dari sebuah buku dengan

jalan memahami terlebih dahulu struktur paragrafnya, kemudian bergerak dengan cepat dari

kalimat inti yang satu ke kalimat inti yang lainnya.

Selanjutnya, mari kita pelajari strategi lain untuk meningkatkan daya baca kita.

Page 20: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

4.2 Penggunaan Metode Membaca Frase (Metode MF)

Metode MF dapat dikembangkan melalui dua tahap: tahap mekanis dan tahap

konseptual. Pada tahap mekanis, mata didorong untuk bergerak lebih cepat dengan jalan

melihat kelompok-kelompok kata yang disebut frase. Tahap ini mencakup penggunaan

rentang pAndang yang lebih besar, sehingga Anda mampu menyadari kelompok kata yang

semakin membesar yang berbentuk frase-frase. Melalui latihan yang intensif Anda akan

mampu juga mengikuti kelompok kata-kata yang berbentuk kalimat dalam sekali pAndang.

Efisiensi pada tahap mekanis dapat memberikan sumbangan terhadap pemahaman

makna secara lebih efektif. Anda akan mulai mengangkati makna frase secara tidak disadari

dan akan menggunakan energi yang Anda miliki untuk menginterpretasikan kegunaan ide-

ide dan informasi yang tengah Anda baca. Anda tidak lagi akan dibebani oleh cara

membaca kata demi kata yang sangat mengganggu kecepatan membaca.

MF yang dilakukan oleh pembaca ini, pada dasarnya sejalan dengan langkah yang

diikuti oleh para penulis. Seorang penulis tidak menuliskan isi pikiran dan perasaannya

secara kata demi kata, melainkan frase demi frase atau kalimat demi kalimat.

Coba Anda renungkan ilustrasi berikut!

"Penulis ... tidak ... menulis ... kata ... demi...kata ... mereka ... menulis ... frase ...

demi ... frase", (tanda titik-titik menAndai perhentian-perhentian sejenak pada saat

penulis/pembicara menyatakan pikirannya) Kalimat di atas seyogianya dibaca/diungkapkan

dengan cara berikut.

Page 21: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

"Penulis tidak menulis ... kata demi kata ... mereka me nulis ... frase demi frase".

4.2.1 Membaca Frase Mekanis (MF Mekanis)

Kebanyakan pembaca mengira bahwa sewaktu membaca, mata bergerak melancar

sepanjang baris-baris cetakan. Sesungguhnya, supaya dapat menginterpretasikan kata-kata,

atau supaya dapat "melihat" sesuatu, mata harus berhenti sejenak. Kalau mata bergerak

terus, maka yang kelihatan hanyalah bayangan kabur. Berdasarkan pAndangan mekanis,

membaca merupakan rentetan hentian-hentian visual. Pada setiap hentian, pembaca dapat

melihat sesuatu dan makna sesuatu itu dapat diserap dengan cepat. Mengikuti setiap hentian

itu terjadi lompatan-lompatan mata ke arah cetakan yang berikutnya, dan setelah itu terjadi

pula hentian.

Mata seorang pembaca yang membaca kata demi kata mempunyai kecenderungan

untuk berhenti pada setiap kata. Mata seorang yang membaca frase demi frase berhenti

lebih jarang daripada orang yang membaca kata demi kata. Dalam membaca frase, yang

dilihat sesungguhnya ide-ide tertentu. Pembaca frase ini lebih banyak menghemat waktu.

Kecepatan seorang pembaca yang membaca kata demi kata terbatas, sama dengan

keterbatasan kecepatan seorang yang membaca nyaring. Seorang pembaca nyaring hanya

akan dapat membaca sekitar 250 sampai 300 kata/menit. Dalam membaca senyap,

kecepatan maksimum seorang pembaca yang membaca kata demi kata hanya 300

kata/menit juga, sedangkan seorang yang membaca frase demi frase membaca tiga atau

Page 22: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

empat kali lebih cepat. Pembaca frase demi frase akan dapat pula melihat dengan mudah,

mana kata kunci dan mana kata-kata yang boleh dihilangkan. Dengan demikian, pembaca

yang bisa memadukan strategi MF dengan strategi membaca kata kunci (MKK) seperti

telah dijelaskan di muka, akan dapat membaca jauh lebih cepat lagi.

MF melibatkan kapasitas visual seorang pembaca. Pada umumnya, orang

mempunyai potensi untuk melihat lima atau enam kata dalam satu hentian. Namun, tidak

banyak orang yang mau berusaha untuk mengembangkan kemampuannya itu, dan berhenti

pada kemampuan melihat satu dua buah kata pada setiap hentian. Secara diam-diam mereka

bersemboyan "Asal bisa membaca".

Kelemahan lain yang menjadi ciri membaca kata demi kata ialah regresi. Pembaca

kata demi kata mempunyai kecenderungan lebih besar untuk menggerak-gerakan

penglihatannya kembali ke arah kata-kata yang sudah dilewatinya. Ini disebabkan oleh

karena usahanya mencari ide-ide yang tidak diperolehnya dari masing-masing kata yang

dibacanya. Regresi atau membaca balik ini dapat dihindari dengan jalan membaca frase.

Karena para pembaca frase demi frase dapat menghindari regresi dan dapat menangkap ide-

ide lebih cepat, mereka dapat menikmati bacaan lebih baik daripada pembaca kata demi

kata. Mereka yang mampu menikmati apa yang dibacanya akan mempunyai sikap yang

lebih positif terhadap kegiatan membaca. Mereka akan membaca lebih banyak, dan

kemampuan mereka pun dengan sendirinya akan meningkat.

Sekali lagi, dalam usaha mengembangkan keterampilan MF pun latihan merupakan

hal yang sangat pokok. Latihan pada tahap mekanis seperti yang tertera di bawah ini akan

meningkatkan kecenderungan untuk membaca frase. Berlatihlah dengan menggunakan

bahan-bahan berikut ini sehingga memiliki keterampilan secara wajar.

Page 23: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

a) Latihan pada Tingkat Mekanis

1) Latihan Ayunan Visual.

Pernahkah Anda menyaksikan pemain bola berlatih menekuni setiap

subketerampilan sebelum mereka turun ke lapangan hijau? Pernahkah Anda mendengarkan

seorang calon pianis berlatih melancarkan sentuhan jemarinya, sebelum dia mulai berlagu?

Sungguh membosankan, bukan? Mereka yang tidak tahan berlatih untuk menguasai sub-

subketerampilan akan segera berguguran sebelum berkembang.

Latihan-latihan khusus seperti yang mesti ditekuni oleh seorang calon pemain bola,

atau seorang calon petinju, atau pun calon pianis dan sebagainya, harus pula dilakukan oleh

seorang calon pembaca yang mahir. Dalam usaha untuk mengembangkan kepercayaan

terhadap kemampuan untuk membuat ayunan-ayunan visual waktu MF, "bacalah" pola

yang berikut ini dengan tekun. Mata Anda hanya boleh berhenti sejenak pada setiap tAnda

bintang, lalu ayunkan dengan segera pandangan Anda ke bagian tAnda berikutnya.

Janganlah sekali-kali berhenti di antara dua tAnda bintang, dan jangan pula menggerakkan

kepala. Biarkan pAndangan Anda sajalah yang berayun secepat kilat melewati setiap

bagian di antara dua tAnda bintang itu dengan irama yang tetap. Berlatihlah dua atau tiga

kali untuk mengawali setiap kegiatan membaca sebagai suatu pemanasan.

Silakan coba!

..............*.............................*.......

..................*...............................*.

.............*.........................*............

......................*.....................*.......

Page 24: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

....*.....................*.........................

..................*..................*..............

..........*......................*..................

................*................................*..

..............................*.....................

............*...............................*.......

Dengan latihan ayunan visual secara tekun dan dengan keyakinan Anda diharapkan

juga dapat membuang kebiasaan regresi. Bentuk latihan seperti di atas itu didasari

pengalaman seorang pengajar selama bertahun-tahun. Hasilnya terbukti sangat memuaskan.

2) Latihan Membaca dengan Ayunan Visual.

Sambil membaca, perhatian Anda terutama harus ditujukan pada makna kelompok

kata (frase). Sebelum mulai membaca, Anda dianjurkan untuk mengadakan pemanasan.

Anda dapat menggunakan halaman buku yang terbuka di hadapan Anda sebagai tempat

berlatih. Buatlah bagian awal dan bagian akhir setiap baris sebagai target. Bergeraklah

dengan cepat sampai bagian bawah halaman tanpa memperhatikan makna. Tujuan

pemanasan ini ialah untuk memperoleh irama gerak mata yang licin tidak kaku lagi.

Selanjutnya, Anda boleh beralih pada usaha untuk memperoleh makna bacaan. Mulailah

Anda membaca dengan mengerahkan semua subketerampilan yang pernah Anda pelajari.

4.2.2 Membaca Frase pada Tingkat Konseptual

Page 25: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

Latihan-latihan yang terdahulu memusatkan perhatian pada aspek mekanis MF,

ialah gerak mata, penggunaan kapasitas untuk melihat sejumlah kata. Latihan-latihan yang

berikut ini lebih banyak memperhatikan aspek-aspek konseptual, ialah penalaran dan

pemahaman yang terjadi selama membaca.

Meskipun orang berpikir dengan ide-ide, namun mereka sering kali membaca kata

demi kata (MK). Ada bebrapa sebab pembaca tidak mengembangkan MF, terutama karena

MF lebih kompleks daripada MK. Huruf yang jumlahnya terbatas itu disusun menjadi

ratusan bahkan ribuan kata yang bisa dikenali dengan mudah, sedangkan kombinasi kata-

kata itu jumlahnya jauh lebih banyak, ratusan ribu, bahkan jutaan.

Proses MF, sesungguhnya tidaklah terlalu mempesona. Jika Anda mau berlatih

dengan menggunakan cara yang disajikan di bawah ini. Anda akan menjadi lebih sadar

akan adanya frase-frase yang berulang-ulang, yang berupa kelompok kata yang unsur-

unsurnya telah sering Anda jumpai. Sesungguhnya banyak kelompok kata yang digunakan

berulang-ulang sehingga kelompok-kelompok kata-kata itu dapat Anda kenal seperti anda

mengenal kata. Contohnya: surat kabar, rumah sakit, ibu guru, daftar pelajaran, dan lain

sebagainya.

Anda akan membuktikan juga arti kalimat dapat digunakan untuk menerka frase-

frase yang saling mengikuti. Contoh: "Saya gemar makan pedas, tetapi perut saya....".

Jelaslah bahwa kemungkinan untuk frase yang merupakan kesimpulan sudah dibatasi oleh

pengertian frase-frase sebelumnya. Di samping pengertian kalimat, tAnda baca dan tAnda

kalimat juga membantu usaha untuk mengelompokkan kata-kata. Kata penghubung

menyatukan frase; subjek biasanya mendahului predikat. Semua unsur pembentuk kalimat

yang sifatnya teratur itu ikut mempermudah proses MF.

Page 26: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

(1) Latihan Pengelompokan Satuan Ide

Di depan telah banyak disebut kata "frase", tetapi belum dijelaskan artinya. Yang

dimaksud dengan frase di sini sama betul dengan istilah "frase" dalam tata bahasa. Untuk

keperluan pemahaman suatu bacaan, kata "frase" dibatasi sebagai "kelompok kata yang

mempunyai arti".

Paragraf di bawah ini sudah ditAndai dengan batas-batas frase. Mulailah secara

perlahan-lahan dulu. Lihatlah apa yang ada di dalam setiap bagian yang ditAndai garis-

garis pembatas. Cobalah cari arti setiap kelompok kata itu dengan tidak memperhatikan

kata demi kata. Bacalah paragraf ini beberapa kali sambil meningkatkan kecepatan

membaca.

Ada tiga hal yang harus dicapai dalam latihan ini:

(a) kecepatan membaca,

(b) kecepatan menangkap makna, dan

(c) kelancaran ayunan pAndangan mata dari frase yang satu ke frase berikutnya.

Untuk kepentingan latihan Anda, di bawah ini disediakan sebuah paragraf (untuk

latihan) yang sudah dikelompok-kelompokkan berdasarkan satuan-satuan idenya. Setiap

kelompok kata dikotaki. Anda harus membaca setiap kotak tersebut dengan sekilas

pAndangan. Demikian seterusnya, bergerak dari satu kotak ke kotak lainnya hingga selesai.

Silakan Anda mulai berlatih!

Waktu Anda berlatih membaca frase, camkan da-

lam ingatan bahwa frase adalah unit arti yang ter-

Page 27: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

kecil. Sebuah kata baru mempunyai arti setelah di-

hubungkan dengan kata-kata lain yang ada di sekitar-

nya. Kata "rumah" misalnya, tidak jelas artinya ka-

lau tidak dihubungkan dengan kata lain yang dapat

memberikan arti tertentu. Kalau Anda membaca secara

acak sebuah kalimat dalam sebuah paragraf yang ber-

bunyi, "Rumah pun habis dibakarnya", maka Anda tidak

akan mempunyai pemahaman yang baik tentang kalimat

tersebut karena kata "rumah" tidak Anda hubungkan

dengan kata-kata lain yang ada di sekitarnya. Jika

yang Anda baca hanya kata "rumah" yang ada dalam

kalimat di atas, maka Anda tidak akan memperoleh ide

apa pun tentang kata “rumah” itu. Sewaktu-waktu

mungkin Anda harus menganalisis sebuah frase yang

tersendiri. Namun demikian, Anda haruslah bertujuan

untuk langsung menggabungkan ide frase itu ke dalam

unit pikiran yang memiliki arti.

(2) Penandaan dengan Titik

Langkah lebih lanjut untuk mendekati MF konseptual dapat Anda lakukan dengan

membaca paragraf yang berikut ini.

Anda dapat membuktikan kepada diri sendiri betapa

pentingnya membaca frase itu dengan memperhatikan

pola pidato atau pembicaraan seseorang yang mudah

diikuti. Anda akan segera mengetahui bahwa mereka

membuat jeda-jeda untuk memberi makna kepada pem-

Page 28: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

bicaraannya itu di antara ide-ide yang penting.

Membaca frase-frase penuh di antara setiap hentian

mata menambah kemampuan pemahaman materi yang diba-

ca dan memungkinkan menambah kecepatan membaca me-

lebihi kecepatan yang mungkin bisa dicapai pada

membaca kata demi kata. Dengan kata lain, MF adalah

kunci bagi membaca dalam hati yang efisien.

Kembalilah kini pada novel ringan milik Anda itu. Untuk keperluan latihan, Anda

tidak perlu terlalu sayang untuk membubuhi titik-titik seperti yang ada pada contoh di atas.

Tempatkan titik-titik itu di tengah-tengah setiap frase yang ada di dalam paragraf yang

Anda hadapi.

(3) Latihan MF Tanpa TAnda

Setelah Anda melakukan berbagai latihan yang ditugaskan dalam kegiatan

terdahulu, sudah waktunya sekarang bagi Anda untuk berlatih mendekati MF yang

sebenarnya. Coba buatlah kelompok-kelompok kata yang mengandung pengertian tertentu

dengan menggunakan kemampuan mental, ialah dengan tidak menggunakan tanda-tanda

apapun. Lakukan latihan seperti itu selama 20-30 menit. Pada mulanya Anda akan

merasakan bahwa pemahaman Anda sama sekali tidak mantap. Bertahanlah demikian untuk

tidak kembali kepada kebiasaan membaca kata demi kata. Lakukanlah latihan seperti itu

beberapa hari. Anda akan merasakan perubahan yang jelas pada pemahaman Anda.

Percayalah.

Page 29: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

Ketakutan akan kehilangan pemahaman memang sering kali terjadi. Hal ini dapat

menyebabkan seorang pembaca enggan mencoba mencapai kecepatan yang optimum yang

bisa dicapainya. Anda tidak usah merasa kuatir pemahaman Anda akan terganggu, sebab

menurut penelitian, membaca lambat itu tidaklah menjamin pemahaman yang baik. Untuk

mengembangkan kecepatan yang optimum, memang hampir semua orang mengalami

kekhawatiran yang sifatnya sementara. Karenanya, teruslah berlatih dengan menggunakan

petunjuk-petunjuk yang pernah Anda pelajari.

Page 30: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

5. Membaca Paragraf

5.1 Hakikat Paragraf

Kata paragraf berasal dari bahasa Yunani para yang berarti samping/pinggir, dan

graphein yang berarti menulis. Pada mulanya, paragraf brmakna tanda atau tulisan yang

diletakkan di bagian pinggir teks, yang digunakan untuk menunjukkan awal suatu topik

baru dalam suatu pembicaraan. Dengan maksud yang sama, sekarang kita memulai kalimat

pertama sebuah paragraf dengan mejorokkannya agak ke dalam. Cara ini dikenal dengan

sebutan menginden, yang menunjukkan adanya pikiran baru yang hendak diperkenalkan.

Pada umumnya, yang dimaksud dengan paragraf ialah sekelompok kalimat yang

secara bersama-sama membicarakan hanya satu pikiran utama. Biasanya, salah satu dari

kalimat-kalimat yang membentuk sebuah paragraf merupakan "kalimat topik" atau "kalimat

master", yakni kalimat yang menyatakan atau mengikhtisarkan pikiran utama sebuah

paragraf. Biasanya kalimat topik ini dikembangkan dengan kalimat-kalimat lai yang

merupakan penjelasnya atau pendukungnya. Dengan demikian, ide yang terkandung dalam

sebuah paragraf semakin menjadi jelas.

5.2 Cara Membaca Paragraf

Di bawah ini diuraikan prosedur membaca paragraf secara terinci berikut komentar-

komentarnya.

PROSEDUR KOMENTAR/KETERANGAN

Page 31: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

1) Camkan bahwa paragraf

adalah sebuah unit

bacaan

Sebuah paragraf pada umumnya merupakan

pernyataan dan pengembangan suatu pikiran ter tentu.

Biasanya jumlah ide pokok sama dengan jumlah

paragraf pada suatu halaman. Pembaca yang terampil

selalu memperhatikan paragraf yang ada untuk

mengetahui jumlah ide pokok yang harus

dicamkannya.

2) Bacalah kalimat pertama

paragraf dengan cermat.

Kalimat pertama paragraf biasanya menyatakan

pikiran utama paragraf tersebut. Jika Anda meragukan

kalimat pertama sebagai pendukung ide pokok,

cobalah gunakan Tes Ide Pokok yang berikut ini.

a) pilihlah kalimat yang menurut perkiraan Anda

menyatakan pikiran utama paragraf.

b) Bandingkan kalimat pilihan Anda itu dengan

setiapka limat dalam paragraf itu.

c) Jika kalimat yang Anda pilih menggabungkan

seluruh kalimat dalam paragraf itu menjadi satu

pikiran yang utuh, maka pilihan Anda itu benar.

Jika ternyata bahwa kalimat pilihan Anda bukan

pendukung ide pokok, maka cobalah prosedur

ketiga berikut ini.

Page 32: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

3) Bacalah kalimat terakhir

paragraf yang Anda

baca.

Kadang-kadang penulis mengikhtisarkan pikiran

utama dalam kalimat terakhir paragraf.

Jika dalam kalimat terakhir itu pun Anda tidak

menjumpai pikiran utama paragraf, cobalah gunakan

prosedur ke-4.

4) Perhatikan semua fakta

dalam paragraf secara

seksama.

Bacalah paragraf itu seraya bertanya, "Apa arti semua

ini?". Setiap fakta mungkin mempunyai makna yang

mendukung ide yang tidak dinyatakan.

5) Belajarlah mengenal

kalimat yang tidak

mendukung.

Sering kali paragraf terdiri tidak dari kalimat-kalimat

yang tidak memberikan dukung an langsung terhadap

ide pokok. Kalimat-kalimat tersebut bersifat kolateral

(setara).

6) Perhatikan kata-kata

yang dicetak miring dan

yang dicetak tebal.

Cetak miring dan cetak tebal biasanya menunjukkan

suatu pembagian yang penting atau yang perlu

diperhatikan. Anda harus menyadari bahwa kata-kata

seperti itu perlu diganti menjadi kata yang umum

yang mudah dipahami. Sediakan juga kertas kosong

untuk mencatat kata-kata baru/sulit. Cari artinya di

dalam kamus dan pelajarilah.

7) Terkalah pikiran penulis. Bacalah paragraf itu seperlu nya saja. Bidikkan

perhatian Anda supaya dapat melihat dengan jelas apa

yang dikatakan penulis. Periksalah terkaan Anda. Jika

Page 33: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

terkaan Anda benar segera pindahlah ke paragraf

selanjutnya. Inilah salah satu cara untuk

mempertinggi kecepatan. Namun, Anda mungkin juga

membaca dengan maksud un tuk mengingat rincian

isi bacaan atau untuk pemahaman total. Kalau maksud

Anda demikian, ikutlah petunjuk dalam prosedur 8.

8) Membaca dengan tujuan

untuk memperoleh fak ta

terinci harus dilakukan

sebagai berikut.

Fokuskan/pusatkan

perhatian Anda pada

pikiran utama.

Supaya Anda dapat memahami paragraf secara

lengkap usaha kanlah agar Anda mengetahui setiap

fakta dalam hubungannya dengan fakta lainnya.

Hubungkan setiap fakta dengan pikiran utama.

Dengan demikian se tiap fakta akan merupakan ba

gian dari pikiran utama yang besar. Supaya Anda

dapat melihat fakta-fakta dengan jelas dan hubungan-

hubungannya yang logis, catatlah kalimat topik pada

buku catatan dan di bawahnya Anda daftar fakta-fakta

yang mendukung pikiran utama. Cara ini dapat

menolong Anda untuk memisahkan kalimat yang

tidak mendukung perkembangan pikiran utama dalam

paragraf. Akhirnya baca balik pikiran utama dan

lengkapi dengan fakta-faktanya.

Page 34: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

Setelah membaca prosedur membaca paragraf, mungkin Anda ingin segera berlatih.

Sebelum mulai dengan latihan, ada baiknya jika Anda mengetahui sedikit lagi keterangan

tentang paragraf, ialah tentang strukturnya.

Setiap kalimat dalam paragraf harus mempunyai suatu peranan struktural. Peranan-

peranan dimaksud adalah:

1) sebagai kalimat topik/kalimat utama;

2) sebagai kalimat penjelas/subordinat;

3) sebagai kalimat pemuas, yakni kalimat yang tidak memberi dukungan atau keterangan

apapun terhadap pikiran utama paragraf.

Kalimat-kalimat pemuas ini tidak mempunyai manfaat bagi pembaca. Penulis

mencantumkannya sekedar untuk memperoleh rasa puas. Dia masih ingin menjelaskan

idenya, tetapi kemampuannya sudah lemah dalam mengembangkan paragraf itu.

Keterangan tentang kalimat topik sudah cukup jelas. Yang masih perlu dijelaskan

ialah kalimat-kalimat subordinat. Kalimat-kalimat ini menjelaskan kalimat topik dengan

empat cara sebagai berikut ini.

a) Dengan ulangan, ialah mengulang-balik pikiran utama, biasanya dengan menggunakan

kata-kata lain.

b) Dengan pembedaan, ialah dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran

utama dan menyatakan apa yang tidak dikandung oleh pikiran utama.

c) Dengan contoh, ialah dengan memberikan misal-misal kepada pembaca. Kalimat-kalimat

penjelas menjadi lebih jelas jika ke dalamnya disisipkan kata-kata misalnya, umpamanya,

atau contohnya.

Page 35: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

d) Dengan pembenaran, ialah dengan menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide

pokok. Biasanya kalimat pembenaran diawali/disisipi kata karena, sebab, dan sebagainya.

Di bawah ini disajikan sebuah contoh analisis paragraf buat Anda. Cobalah pelajari

baik-baik.

Paragraf (6)

Teks Paragraf

1. Pada dasarnya, membaca adalah suatu proses psikologis.

2. Proses tersebut terjadi di dalam pikiran pembaca.

3. Yang mempunyai peranan utama dalam membaca bukanlah gerakan-gerakan fisiologis

seperti gerak mata, bibir, lidah, dan sebagainya.

4. Banyak penderita gangguan penglihatan dan gerak bola mata diketahui sebagai pembaca

yang sangat mahir.

5. Bahkan, orang buta sekali pun banyak yang dapat membaca dalam arti bahwa mereka

dapat mengenal lambang-lambang dan mengubahnya menjadi ide-ide.

6. Karena kita tidak dapat mengabaikan kenyataan-kenyataan seperti itu, pendapat

Thorndike yang menyatakan bahwa membaca adalah berpikir harus kita terima.

7. Seperti seorang atlit yang berusaha memperbaiki keterampilannya dengan jalan berlatih,

seorang pembaca yang bermaksud memperbaiki bacaannya haruslah banyak

menyisihkan waktunya untuk menyerapi isi bacaan.

Analisis Paragraf

Page 36: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

1) Kalimat pertama adalah kalimat inti yang mendukung ide pokok paragraf.

2) Kalimat kedua mengulang ide pokok dengan menggunakan kata-kata lain.

3) Kalimat ke-3 menunjukkan perbedaan tentang kegiatan membaca dengan kegiatan lain

(nonmembaca).

4) Contoh dengan menggunakan fakta yang kontras terhadap ide pokok.

5) Contoh lain yang merupakan langkah yang lebih jelas.

6) Kalimat ke-6 merupakan pembenaran yang berisi alasan bagi pembaca untuk menerima

kebenaran kalimat pertama. Kalimat ke-6 ini merupakan ulangan kalimat pertama dalam

bentuk ikhtisar.

7) Kalimat terakhir tidak memberikan dukungan apapun terhadap ide pokok. Penulis

mencantumkannya hanya untuk pemuas rasa. Paragraf belum terasa lengkap kalau

dihentikan pada kalimat ke-6.

5.3 Membaca Bab

5.3.1 Hakikat Membaca Bab

Melalui uraian ini, kita akan mencoba melihat perbedaan dan persamaan membaca

paragraf dengan membaca bab sebuah buku.

Tugas membaca sering kali diberikan per bab sebagai

unit pelajaran. "Bacalah bab ke-2, ke-3 dan ke-5 untuk pertemuan yang akan datang".

Tugas seperti itu sudah sangat akrab bagi para siswa dan mahasiswa. Anda diharapkan

dapat mempelajari dan menaklukan bab-bab dalam buku teks Anda itu dengan cepat dan

cermat. Bagaimana caranya?

Ada dua hal yang perlu Anda camkan dalam usaha membaca

Page 37: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

bab dengan cepat dan cermat ialah:

1) Survei/periksalah bab yang Anda baca dengan suatu tujuan tertentu;

2) Bacalah bab tersebut untuk mencari fakta.

Mulailah membaca sebuah bab dengan pertanyaan-pertanyaan yang berikut ini

dalam pikiran:

Bab ini membicarakan satu masalah tertentu, apa yang dibicarakannya?

Apa beda bab ini dengan bab-bab lainnya yang harus Anda baca?

Bagaimana kedudukan bab ini bila dibandingkan dengan bab-bab lainnya yang harus

Anda baca?

Usahakan agar Anda tetap menyadari di mana Anda berada. Banyak orang

mendapat kesulitan waktu membaca karena kehilangan jejak. Supaya Anda tidak menemui

kesulitan seperti itu, cobalah camkan isi daftar buku yang Anda baca itu baik-baik.

Anda harus menunjukksn bab yang Anda baca itu dari awal hingga akhir. Ini

tidaklah berarti bahwa Anda harus membacanya secara terinci. Hal itu akan dilakukan

kemudian. Lihat-lihatlah bab yang Anda baca itu dengan tujuan yang jelas.

Untuk menyederhanakan sebuah bab, Anda harus melakukan pendekatan yang

inteligen melalui survei dan penelitian, dengan pertanyaan dan penyelidikan sehingga Anda

dapat menguasai situasi. Membaca sepintas sebagai pendahuluan itu selain mengirit tenaga,

juga akan memberi pula suatu penguasaan umum tentang isi bab itu. Penguasaan umum itu

sangat penting dalam usaha untuk memahami isi bab dan isi buku.

Page 38: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

Setelah selesai menyurvei isi bab itu Anda siap untuk membacanya lebih teliti,

mencari fakta-fakta dan detail-detail yang mendukungnya. Kembalilah ke bagian awal bab

itu dan bacalah paragraf-paragrafnya secara berurutan untuk mengetahui ide pokok dan

fakta yang mendukungnya. Terapkan teknik-teknik yang telah Anda pelajari dalam

kegiatan-kegiatan terdahulu. Ikuti langkah ke-7 dan ke-8 dalam petunjuk tentang prosedur

membaca paragraf di atas itu.

Biasanya kita tidak akan merasa puas dalam memahami sebuah bacaan sebelum

menimbang balik bab itu, menguji pemahaman, membuat catatan, dan melengkapi

keterangan yang diperoleh. Dalam menimbang balik bab yang Anda baca, seyogianya Anda

membaca lagi judul bab itu, demikian juga ikhtisar isi bab dengan jalan menulis jawab

terhadap pertanyaan. "Apa yang dibicarakan penulis dalam bab yang baru dibaca itu?".

Langkah selanjutnya ialah membuat tes untuk Anda sendiri. Ambillah bagian atau

paragraf tertentu secara acak. Baca hanya judul bagian kalimat utama paragraf. Selipkan

secarik kertas untuk menandai bagian itu, lalu tutuplah buku Anda. Mulailah dengan

menuliskan bagian-bagian penunjang judul atau kalimat pokok yang Anda baca tadi. Kalau

Anda bermaksud mengetahui fakta-fakta ketika membaca judul atau paragraf itu, cobalah

catat pada sehelai kertas semua fakta yang dapat Anda ingat dari bacaan itu. Setelah selesai,

bukalah buku Anda dan periksa daftar fakta yang Anda buat dengan mencocokkannya

dengan apa yang tertera dalam buku. Berilah angka pekerjaan Anda itu. Berapa persen yang

benar? Catatlah skor yang Anda peroleh pada kertas yang Anda gunakan sebagai tanda tadi.

Ulanglah tes seperti itu secukupnya. Lebih bagus jika Anda juga mengukur KEM yang

Anda capai. Lihat kembali bab 3 buku ini.

Page 39: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

Setelah selesai membaca suatu bab tertentu, sangat bijaksana jika Anda membuat

kartu baca, yakni catatan-catatan penting sebagai hasil baca pada kartu-kartu yang

berukuran kira-kira 13 x 18 cm. Tuliskan ikhtisar singkat tentang apa yang Anda baca

dengan mencatat ide-ide pokok dan ide-ide penunjang. Jangan lupa mencantumkan data

bibliografis bacaan Anda. Baca lagi kartu itu, sebelum pergi kuliah. Susun dan simpanlah

kartu-kartu itu untuk keperluan mendatang dalam menghadapi ujian dan membuat karya

tulis.

Di bawah ini Anda lihat contoh ikhtisar pada sehelai kartu berukuran 13 x 18 cm.

Biasakanlah membuatnya supaya Anda mendapat kemudahan dalam menuntut ilmu. Tidak

semua materi yang Anda baca dapat dan perlu Anda ingat. Anda pun belum tentu dapat

memiliki bahan bacaan itu dalam perpustakaan Anda sehingga dapat menggunakannya

sewaktu-waktu, jika Anda memerlukannya. Anda dapat membuat tempat menyimpan kartu

itu dengan murah saja. Tempatkanlah dekat tempat Anda belajar.

Kartu-kartu tersebut seyogianya disusun menurut abjad. Membiasakan diri untuk

membuat kartu catatan dengan tertib berarti menyiapkan sumber pustaka pribadi yang

sangat berharga. Anda akan memetik jerih payah itu di hari-hari mendatang dengan senang.

Percacalah!

Sekedar contoh, berikut disajikan sebuah contoh kartu baca. Anda boleh

berkreativitas sesuai dengan selera masing-masing. Yang penting, data bibliografis dan data

informasi penting dari hasil baca itu harus termuat di dalamnya.

Contoh kartu baca.

/---------------------------------------------------\

Page 40: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

| Harjasujana, A.S. (1988:21). Materi Pokok Membaca.|

| Jakarta: PT Karunika. |

| |

| 6. Teknik Isian Rumpang |

| 6.1 pengertian |

| 6.2 Fungsi |

| 6.3 Manfaat/Kegunaan |

| 6.4 Kriteria Pembuatan |

| 6.5 Prosedur Penilaian |

| 6.6 Keunggulan dan Kelemahan |

\---------------------------------------------------/

5.3.2 Prosedur Membaca Bab

Di bawah ini duraikan prosedur membaca bab selangkah demi selangkah beserta

komentar-komentarnya.

Prosedur Komentar/Keterangan

1) Perhatikan judul bab dengan teliti. 1) Suatu bab pada umumnya mem

bicarakan suatu topik.

2) Buka baliklah daftar isi. Pelajari

hubungan bab yang sedang dibaca

dengan bab- bab lainnya.

2) Daftar isi itu merupakan perencanaan

buku. Darinya diperoleh gambaran

tentang suatu pokok pembicaraan serta

kaitan antara pokok pikiran yang satu

dengan pokok pikiran lainnya. Daftar isi

berisi petunjuk yang menyatakan organisasi buku sebagai cerminan dari

Page 41: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

pola pikir penulisnya.

3) Perhatikan berbagai tipe penulisan dan

ciri-ciri tipografis

3) Tipe menunjukkan suatu pe

ngutamaan. Tipe tulisan yang lebih besar

menunjuk topik yang lebih penting.

4) Baca judul-judul secara sepintas. 4) Tipe juga menunjukkan organisasi

tulisan.

5) Periksalah kalau-kalau ada ikhtisar

pada akhir bab.

5) Ikhtisar bab itu merupakan intisari bab.

Bacalah bagian ini sebelum Anda

melangkah ke prosedur selanjutnya.

6) Bacalah secara skimming uraian yang

akan Anda baca itu dengan kecepatan

fleksibel.

6) Teknik Anda menyekim akan

bervariasi sesuai dengan variasi struktur

setiap paragraf. Pada umumnya, ide

utama biasa diletakkan pada bagian awal

paragraf.

7) Buatlah kartu baca untuk merekam

hasil baca Anda.

7) Setiap kali selesai membaca cobalah

membuat catatan dalam kartu baca. Kartu

ini akan membantu Anda dalam

menanamkan informasi-informasi penting

dalam ingatan Anda.

5.4 Membaca Buku

5.4.1 Hakikat Membaca Buku

Membaca buku, terutama buku yang tebal dan sulit merupakan masalah yang berat

yang dapat dihadapi oleh siapa saja.

Membaca uraian prosa naratif-ekspositoris dalam kadar yang lebih pendek (seperti artikel,

misalnya) jauh lebih mudah ketimbang dalam bentuk yang lebih panjang (seperti buku,

misalnya). Hal yang sama tidak berlaku untuk karya sastra. Puisi misalnya, meskipun

wujudnya lebih pendek dari cerpen dan novel, namun tidak berarti puisi akan lebih mudah

dipahami pembacanya.

Mengingat bahan bacaan itu memiliki karakteristik yang berbeda, barangkali tidak

ada salahnya jika terlebih dahulu Anda dituntut untuk memilah-milah bahan bacaan

Page 42: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

tersebut berdasarkan klasifikasinya. Tugas pertama Anda adalah mengetahui golongan/jenis

buku yang akan/sedang Anda baca. Termasuk jenis buku apakah itu? Apakah bacaan Anda

itu tergolong karya fiksi (cerpen, novel, drama, puisi) atau karya nonfiksi atau karya

ekspositoris? Pengetahuan ini penting guna menentukan strategi baca selanjutnya.

Untuk dapat memahami buku yang Anda baca, terdapat empat pertanyaan dasar

yang harus diajukan pada saat Anda hendak membaca buku tersebut. Keempat pertanyaan

tersebut, meliputi pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1) Secara umum, buku itu berbicara tentang apa?

2) Apa yang dikatakan penulis, dan bagaimana cara dia mengatakannya?

3) Apakah isi buku itu benar, baik secara keseluruhan maupun sebagian?

4) Apakah buku itu penting? Apa manfaatnya untuk Anda?

Berbekal keempat pertanyaan tersebut, selanjutnya Anda siap menjelajahi buku itu untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan dimaksud.

5.4.2 Prosedur Membaca Buku

Untuk menjawab dua pertanyaan pertama, sebaiknya Anda menempuh langkah-

langkah berikut di dalam membaca buku. Langkah-langkah tersebut meliputi langkah-

langkah berikut ini.

1) Lihatlah halaman-halaman awal buku itu, kalau ada bacalah kata pengantarnya. Pada

bagian pengantar biasanya penulis menyatakan tujuannya atau pendapat khusus

mengenai pokok-pokok tertentu dari buku yang ditulisnya. Dengan membaca kata

pengantar diharapkan Anda mendapatkan gambaran tentang subjek buku tersebut.

Page 43: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

Berhentilah sejenak, dan bertanyalah pada diri sendiri, apakah buku ini sejenis dengan

buku lain yang pernah Anda baca?

2) Pelajari daftar isi buku. Daftar isi buku mencerminkan pola organisasi buku yang

bersangkutan. Dengan demikian, berarti pula mencerminkan pola pikir penulisnya.

Dengan melihat daftar isi buku, Anda akan dapat menafsirkan gambaran umum isi buku

yang hendak dibaca itu.

3) Periksa daftar indeks buku. Indeks memberikan informasi tentang berbagai topik

masalah yang dibahas dalam buku itu, jenis-jenis buku, serta nama-nama tokoh penting.

Jika Anda menemukan sesuatu yang Anda butuhkan informasinya, coba periksa dulu

halamnnya sesuai dengan petunjuk indeksnya. Dari halaman-halaman yang dirujuk

tersebut, mungkin Anda akan menemukan gagasan-gagasan yang paling penting tentang

buku itu atau mungkin mengetahui sikap penulis terhadap hasil karyanya itu.

4) Bacalah pesan dari penerbit (jika ada) yang biasanya ditulis di sampul belakang buku.

Banyak pesan itu tidak hanya ditulis oleh penerbit, melainkan ditulis oleh pengarangnya

sendiri. Tidak jarang penulis itu menguraikan gagasan-gagasan utama bukunya itu di

bagian tersebut. Sampai di situ, mungkin Anda sudah cukup mendapatkan informasi

tentang rencana Anda selanjutnya.

5) Selanjutnya, melangkahlah pada judul-judul bab dan subbab. Lihatlah bab-bab atau

subbab-subbab yang tampaknya paling penting bagi tema buku itu. Secara khusus

tentang bagaimana cara membaca bab, lihat uraian terdahulu. Namun, secara umum

lihatlah bagian-bagian awal bab dan bagian akhir bab, sebab biasanya gagasan penting

akan termuat di situ.

Page 44: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

6) Akhirnya, teruskan membaca buku dengan kecepatan yang fleksibel. Anda tentu tahu,

bagian mana yang memerlukan tempo lambat, dan bagian mana yang memerlukan

tempo cepat, atau bahkan bagian mana yang boleh dilewati karena dianggap tidak terlalu

penting, atau tidak memberikan informasi baru.

Meskipun Anda telah melaksanakan prosedur di atas, bukan berarti Anda tidak akan

mendapat rintangan dalam memahami buku tersebut. Jika Anda dihadapkan pada bacaan

yang sukar untuk bacaan pertama kalinya, hal penting yang perlu Anda catat ialah bahwa

Anda tidak boleh berhenti membacanya. Bacalah seluruh buku tersebut tanpa harus

berhenti untuk memikirkan hal-hal yang tidak Anda pahami ketika itu. Pada kesempatan

membaca yang kedua kalinya atau membaca buku lain yang berkaitan, mudah-mudahan

Anda dapat mengatasi hambatan pemahaman tadi.

5.5 Membaca Karya Sastra

5.5.1 Hakikat Karya Sastra

Perbedaan mendasar antara buku fiksi (karya sastra) dan buku nonfiksi (buku

ekspositoris) terletak pada kebenaran faktanya. Buku ekspositoris berusaha menyampaikan

pengetahuan, pengetahuan tentang pengalaman yang telah dialami penulis atau dialami

orang lain. Bacaan fiksi berusaha menyampaikan pengalaman itu sendiri; pengalaman yang

dapat dialami penulisnya sendiri atau dialami bersama-sama pembaca melalui kegiatan

membaca. jika penulisnya berhasil, maka pembaca akan beroleh kenikmatan daripadanya.

Untuk mengetahui sesuatu dari bacaan, pembaca harus menggunakan pikiran dan

penalarannya. Sedangkan untuk mengalami peristiwa-peristiwa yang tersaji di dalamnya,

Page 45: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

pembaca harus menggunakan indria dan daya khayal (imaginasi). Pada umumnya, bacaan

sastra memerlukan kepekaan imaginasi agar kita ikut terlibat di dalamnya.

Tujuan bacaan fiksi dan nonfiksi tentu berbeda. Perbedaan tersebut berdampak pada

penggunaan bahasa dari kedua jenis bacaan ini. Penulis buku ekspositoris menghindari

penggunaan kata-kata yang ambigu, samar-samar, dan berbunga-bunga; sedangkan penulis

karya sastra sebaliknya. Kekayaan dan kekuatan kata-kata dalam berbagai variasi akan

menjadi daya tarik tersendiri dalam karya sastra. Adakalanya, sebuah puisi mengandung

makna yang lebih banyak daripada kata-kata yang ada di dalamnya.

5.5.2 Prosedur Membaca Karya Sastra

Empat pertanyaan mendasar yang seyogyanya diajukan pada saat hendak membaca

karya ekspositoris (buku), juga berlaku untuk membaca karya sastra. Namun, tentu saja ada

kekhasan tersendiri dalam menjabarkan pertanyaan tersebut ke dalam tuntutan jawabannya.

Untuk melihat persamaan dan perbedaan karakteristik jawabannya, baiklah kita tinjau ulang

keempat pertanyaan tadi.

Pertanyaan pertama berkenaan dengan pertanyaan tentang isi umum buku. Tentang

apa keseluruhan buku itu? Kesatuan sebuah cerita rekaan (karya sastra) terletak pada alur

atau plonya. Alur cerita merupakan garis besar pengalaman, baik pada prosa maupun puisi.

Untuk mengetahui alur sebuah karya sastra, Anda harus menemukan bagaimana puisi,

cerpen, novel, drama tersusun dari bagian-bagian, rincian-rincian, peristiwa-peristiwa yang

tersusun secara kronologis, yang terdiri atas bagian awal, tengah, dan akhir.

Pertanyaan kedua berkenaan dengan apa yang dikatakan penulis dan bagaimana

cara penulis mengatakannya. Untuk bacaan sastra, pertanyaan ini dapat dijawab dengan

Page 46: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

jalan melibatkan diri dengan para tokoh yang terdapat dalam karya sastra. Anda hendaknya

berusaha untuk mengenal dan memahami tokoh-tokoh cerita, pikiran-pikirannya, perasaan-

perasaannya, tindakan-tindakannya, lingkungan mereka, serta mengikuti perkembangan

mereka sepanjang alur cerita.

Meskipun aturan-aturan ini lebih cocok diterapkan untuk prosa, namun tidak

menutup kemungkinan untuk diterapkan ke dalam karya puisi pula. Puisi juga memiliki

kesatuan: bagian awal, tengah, dan akhir. Puisi juga memiliki tokoh, paling tidak si

pengucap puisi itu sendiri. Untuk memahami puisi harus dibantu dengan pengucapan kata-

katanya, bukan hanya sekedar dibaca di dalam hati.

Pertanyaan ketiga berkenaan dengan kebenaran isinya. Tolok ukur kebenaran karya

sastra bukan terletak pada kebenaran faktanya, melainkan kebenaran khayalnua. Apakah

cerita itu mungkin terjadi? Apakah cerita itu logis terjadi? Hal yang harus menjadi

pertimbangan Anda dalam memberikan penilaian untuk pertanyaan ketiga ini adalah

pemahaman Anda terhadap maksud dan tujuan penulisnya. Sejauh mana maksud penulis

atas keterlibatan Anda dalam mengalami karya sastra yang disajikannya.

Pertanyaan keempat berkenaan dengan tingkat kepentingan dan kebermanfaatannya

untuk Anda. Pertanyaan ini tidak perlu ditanyakan kepada karyasastra. Setelah membaca

puisi, cerpen, novel, ataupun drama, pembaca tidak dituntut untuk melakukan tindakan apa

pun. Bagi penulis karya sastra, Anda mengalami sesuatu melalui karya tersebut, Anda

terlibat sudahlah cukup.

Meskipun begitu, dampak dari bacaan karya sastra dapat menjurus ke tindakan merupakan

sesuatu yang tidak bisa dipungkiri.

Page 47: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

5.5.2.1 Prosedur Membaca Novel

Para pakar sastra berpendapat bahwa novel merupakan pembuka kealiteratan siswa

terhadap bacaan sastra, bahkan bacaan pada umumnya. Mereka beranggapan, para siswa

sudah terbiasa dengan bentuk naratif juga tidak terganggu oleh beberapa masalah yang

ditimbulkan oleh keringkasan cerita, seperti halnya dalam cerpen. Novel tidak sekedar lebih

panjang dari cerpen, namun juga tidak tergesa-gesa memperkenalkan sejumlah tokoh yang

terlibat dalam beberapa subplot, yang pada akhirnya saling berkaitan dalam mendukung

plot utama.

Berikut ini disajikan beberapa strategi untuk membaca novel dengan baik.

Perhatikan petunjuk-petunjuk berikut ini.

1) Ingatlah nama-nama tokoh yang muncul dalam cerita itu:

(a) camkan beberapa pernyataan/kalimat yang berkenaan dengan karakter mereka;

(b) jangan hiraukan dulu hal-hal yang membingungkan Anda.

2) Tatalah alur yang kacau dengan jalan mengaitkannya dengan alur pada awal cerita.

3) Simpanlah subplot yang terpisah secara mental di dalam ingatan.

4) Camkan bagian tengah cerita, serta kaitan antarsubplot dengan plot utamanya.

5) Ikutilah gerak alur dan perkembangan tokoh secara seksama serta pengaruhnya terhadap

peristiwa selanjutnya.

6) Buatlah ringkasan isi cerita dalam bentuk sinopsis.

7) Kenalilah bagian permasalahan, klimaks, dan solusi atau bagian akhir cerita.

5.5.2.2 Prosedur Membaca Puisi

Page 48: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

Untuk puisi-puisi balada yang seringkali disajikan dalam bentuk lirik-naratif,

aturan-aturan strategi membaca novel dapat diterapkan untuk memahaminya. Di samping

itu, pengetahuan tentang kapan sajak/puisi itu diciptakan, pola bahasa dan jenis-jenis

bahasa figuratif yang dipakai, serta di mana jeda-jeda itu seharusnya ditempatkan akan

membantu pembaca dalam menghayati, memahami, dan mengapresiasi puisi tersebut

dengan lebih baik.

Tidak ada aturan yang baku tentang bagaimana sebaiknya membaca puisi agar dapat

dipahami. Meskipun begitu terdapat sejumlah saran yang biasanya ditujukan kepada para

guru dalam mebimbing siswanya ke arah pembacaan dan pemahaman puisi secara lebih

baik. Chesler mengusulkan empat kriteria dalam memilihkan puisi untuk siswa. Keempat

kriteria dimaksud adalah sebagai berikut ini.

Pertama, puisi itu harus berada pada tingkat literal. Artinya, puisi itu dapat dipahami

tanpa harus mendapat pertolongan guru atau kamus. Puisi literal tidak terlalu banyak

mengandung kosakata sulit yang tidak bisa dipahami, meskipun dengan bantuan konteks.

Kedua, puisi itu dapat mengajak siswa untuk dapat merasakan sesuatu. Pengalaman

merasakan sesuatu itu dapat berupa pengalaman langsung atau pengalaman seolah-olah

mengalami sendiri. Tentu saja, pengalaman pribadi masing-masing siswa turut andil dalam

menciptakan keterlibatan emosi ini. Untuk menghubungkan dunia siswa dengan dunia

sajak, guru perlu memberikan berbagai bentuk bantuan, misalnya melalui pengembangan

imajinasi, sajian berbagai media, kekayaan ilustrasi, diskusi kelas, dan lain-lain.

Ketiga, berkenaan dengan penampilan sajak. Chesler berpendapat bahwa makna

bisa disampaikan secara jelas melalui bantuan alat-alat visual dan auditori. Peragaan

pembacaan sajak secara visual dapat membantu siswa dalam mengapresiasi sajak tersebut.

Page 49: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

Keempat, berkenaan dengan daya tarik bunyi. Pendengaran yang terlatih dapat

membantu mereka dalam mengapresiasi puisi. Oleh karena itu, sajak yang menampilkan

bunyi-bunyi menarik serta kemampuan olah vokal yang menawan dalam membunyikan

baris-baris sajak itu, akan membantu siswa dalam mengapresiasi puisi tersebut.

RANGKUMAN

MC merupakan sejenis keterampilan yang memerlukan ketekunan berlatih dan

disiplin tinggi utnuk mencapai kecepatan dan daya baca yang tinggi yang bisa dicapai

seseorang. Berbagai strategi pola membaca cepat yang sering dipraktikkan orang adalah

pola vertikal, pola diagonal, pola zig zag, pola spiral, pola blok, dan pola horizontal. Ada

berbagai bentuk latihan untuk mencapai kecepatan dan daya baca yang tinggi, misalnya

metode membaca frase, membaca paragraf, membaca bab. Strategi-strategi tersebut disertai

dengan petunjuk-petunjuk praktis tentang cara pelaksanaan latihannya.

Latihan yang biasa dilakukan untuk menguasai metode membaca frase meliputi dua

hal, yakni latihan yang abersifat mekanis dan latihan yang bersifat konseptual. Pemaduan

dua keterampilan, yakni keterampilan mekanis dan keterampilan konseptual secara

bersama-sama dilakukan pada saat melakukan aktivitas baca dengan menggunakan metode

membaca frase.

Hal yang harus diperhatikan dalam membaca paragraf adalah struktur paragraf,

ide/kalimat inti, ide/kalimat penjelas, dan kalimat sumbang (kalimat pemuas).

Pada dasarnya prosedur membaca bab hampir sama dengan membaca paragraf.

Namun, sebelum membaca bab sebaiknya diawali dengan kegiatan penjajagan, berupa

survei terhadap daftar isi atau organisasi bab itu. Membaca bab yang diawali dan dibekali

Page 50: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

dengan tujuan dan pertanyaan-pertanyaan jauh lebih baik ketimbang tidak memiliki tujuan

apapun dan tidak memiliki pertanyaan apapun di seputar isi bab itu. Kartu baca akan sangat

membantu Anda di dalam mengarsipkan hasil kegiatan baca Anda untuk keperluan

sewaktu-waktu, baik untuk kepentingan akademis maupun kepentingan sehari-hari.

Untuk dapat memahami buku yang Anda baca, baik itu bacaan sastra (fiksi) maupun

bacaan ekspositoris (nonfiksi) terdapat empat pertanyaan dasar yang harus diajukan pada

saat Anda hendak membaca buku tersebut. Keempat pertanyaan tersebut, meliputi

pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1) Secara umum, buku itu berbicara tentang apa?

2) Apa yang dikatakan penulis, dan bagaimana cara dia mengatakannya?

3) Apakah isi buku itu benar, baik secara keseluruhan maupun sebagian?

4) Apakah buku itu penting? Apa manfaatnya untuk Anda?

LATIHAN

Petunjuk: Perhatikan dan baca teks berikut kemudian, ikuti instruksi-instruksi selanjutnya.

Teks 1

Orang Eskimo berkata bahwa surga itu panas. Orang Arab mempunyai surga yang

sejuk tempat bidadari menari. Surga orang Persia adalah kebun yang selalu hijau. Tetapi

bagiku, berilah aku sebuah danau pegunungan yang biru di ujung pendakian yang panjang.

Pagarlah danau itu dengan kekayuan yang tidak luput oleh kapak. Masukkan ke dalamnya

berbagai ikan parit. Biarkan matahari menghangat sehabis mandi berenang. Biarkan

malam-malamnya sejuk dalam sinar sejuta bintang. Andaikata di sana ada juga nyamuk,

Page 51: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

suruhlah mereka berhinggapan dan diam di kala malam tiba. Biarkan burung kicau semua

bernyanyi di musim dingin di tengah hari dan murai berkicau di hari senja. Biarkan setiap

sinar pagi yang pertama menyentuh padang-padang salju di pucuk-pucuk ufuk barat, dan

biarkanlah suara merdu yang panjang unggas pelagu menyanyikan berita bahwa siang tiba.

Teks 2

Bagaimana bunyi tali bas yang mendengung dalam selubung paduan lagu polifoni,

sebuah kata benda mempunyai tempat predominan dalam keseluruhan untaian paragraf. Di

dalam paragraf, kata benda itu dijalin oleh berbagai variasi pikiran yang mengisi suatu

desain yang rumit. Kata benda utama dalam paragraf dapat kita anggap sebagai pengganti

sesuatu yang dipermasalahkan di dalam paragraf. Benda ini mungkin tampak jelas seperti

rumah-rumah yang berdiri di dpan mata atau pun sebagai sebidang tanah subur. Benda itu

mungkin selembut kasih sayang atau seperti angan-angan ingatan. Namun, ide-ide yang ada

itu berubah menyilaukan, dan di bagian pusat setiap paragraf mesti ada kata benda. Kata

benda inilah yang merupakan substansi dan jantung pikiran utama dalam paragraf.

Sesungguhnya keseluruhan pikiran utama itu tidak lain dari penegasan yang lengkap yang

dijelaskan dan dikembangkan oleh paragraf itu sendiri di sekitar kata benda polar.

Teks 3

Kemampuan membaca tingkat sembilan yang dimiliki oleh seorang dewasa tidak

mencerminkan kemampuan berpikir seorang siswa kelas sembilan. Tidak seorang pun akan

Page 52: BAHAN BACAAN DAN STRATEGI MEMBACANYA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · upaya mempertinggi daya baca. Meskipun tidak dapat menjangkau

menolak bahwa orang dewasa mempunyai kelebihan dalam pengalaman, sikap, dan

pelarapan emosional. Karenanya, mempersamakan kemampuan membaca tingkat sembilan

dengan kemampuan mental tingkat sembilan sudah tindakan yang keliru. Anggapan yang

menyamakan kedua macam kemampuan itu hanyalah akan membawa penulis kepada suatu

suasana mental mental yang menyebabkan tulisannya mempunyai kecenderungan untuk

rendah.

Instruksi:

1. Kelompokkan teks 1 berdasarkan frase-frase atau kelompok-kelompok kata yang Anda

duga sebagai satuan-satuan unit idenya yang Anda duga sebagai frase. Penandaan dapat

dila kukan dengan membubuhkan tanda gatra (/) sebagai penyekat satuan unit ide.

Cobalah Anda baca teks tersebut berdasar kan satuan-satuan unit ide yang telah Anda

tandai sambil camkan makna dan informasi yang terkandung di dalamnya.

2. Tentukan ide pokok dari ketiga teks di atas dengan kalimat Anda sendiri. Jelaskan

rasionalisasi dari jawaban Anda tersebut!

3. Bagaimana struktur paragraf dari ketiga teks di atas? Jelaskan, tunjukkan buktinya!