Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

26
Sumber: bdcmagazine.com Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI Disusun oleh: Tim Pengembang Kewirausahaan Departemen Manajemen dan Kependidikan PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) MELALUI DIKLAT PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN BAGI GURU SMK

Transcript of Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

Page 1: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

Sumber: bdcmagazine.com

Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI

Disusun oleh: Tim Pengembang Kewirausahaan

Departemen Manajemen dan Kependidikan

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) MELALUI DIKLAT PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN BAGI GURU SMK

Page 2: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

i

KATA PENGANTAR

PPPPTK BMTI sebagai salah satu lembaga di bawah Direktorat Jenderal Guru dan

Tenaga Kependidikan, memiliki tugas dan fungsi mengembangkan dan memberdayakan

guru/pendidik dan tenaga kependidikan. Tugas dan fungsi tersebut termasuk

mengintegrasikan hal-hal terkait penciptaan wirausaha-wirausaha baru tamatan SMK

melalui pembekalan pengetahuan dan pengalaman empirik tentang kewirausahaan.

Diklat ini diselenggarakan sebagai bagian dari program peningkatan kompetensi guru

Guru SMK untuk Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Melalui proses tranfer

of knowledge yang dilaksanakan, diharapkan penerapan pembelajaran kewirausahaan di

SMK berjalan sesuai dengan tuntutan kurikulum dan mengikuti tuntutan perubahan secara

kontekstual.

Kita sudah berada di era revolusi industri 4.0 bahkan mulai bergeser ke era revolusi

industri 5.0, dimana perubahan bisnis sudah mengarah kepada pemanfaatan teknologi yang

lebih sophisticated. Untuk itu, diharapkan penerapan pembelajaran kewirausahaan di SMK

seyogyanya mengikuti perkembangan pengetahuan dan konteks dalam dunia bisnis saat ini.

Diklat Dalam Jaringan (Daring) merupakan strategi yang diterapkan sebagai bagian dari

solusi dalam mengatasi kendala pelaksanaan diklat tatap muka secara langsung, terutama

di masa pandemi. Salah satu Bahan Bacaan Kreativitas merupakan salah satu materi

pembelajaran yang dibahas pada Diklat Daring Produk Kreatif dan Kewirausahaan Bagi Guru

SMK.

Kiranya bahan ajar ini bermanfaat dan dapat memberikan pengalaman serta wawasan

baru bagi Guru SMK, khususnya, dan Guru Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan

pada SMK sasaran.

Cimahi, Juli 2020

Kepala,

Supriyono, M.Si.

NIP. 19630805 198503 1 005

Page 3: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

1

Target Kompetensi

Mengkonstruksi Pembelajaran Kewirausahaan SMK di Era Revolusi Industri 4.0.

PERAN KREATIVITAS BAGI WIRAUSAHA

Tujuan Pembelajaran

Setelah melalui proses penyajian materi, diskusi, tanya-jawab, dan penugasan, pada

akhir pembelajaran, peserta diharapkan mampu memperjelas peran kreativitas bagi

wirausaha tamatan SMK.

A. Kreativitas bagi SMK Di Era Revolusi Industri 4.0

Keberdaan SMK harus diakui turut mewarnai pada aspek kebekerjaan,

kewirausahaan, bahkan peluang bagi tamatan melanjutankan pendidikan. Kebijakan

yang telah digulirkan oleh Pemerintah Indonesia, seharusnya memang tidak sekedar

hanya bersifat kelembagaan membuat SMK Bisa tetapi lebih dari itu yaitu SMK Bisa,

SMK Hebat, tetapi benar-benar mempersiapkan peserta didik yang siap memasuki

dunia kerja, mereka dibekali dengan kemampuan dan pengalaman yang berorientasi

pada praktik pembentukan sikap dan mental serta menyiapkan mereka untuk menjadi

Calon Juragan atau Wirausaha. Dengan demikian, mereka ikut membangun dan

memperkuat ekonomi Indonesia, melalui penciptaan lapangan kerja.

Tamatan SMK di harapkan kelak mampu menerapkan kecakapan abad 21.

Kecakapan itu, adalah literasi, kompetensi, dan karakter. Kompetensi berkaitan

Gambar 1. Moto SMK bergeser untuk memperkuat Eksistensi

Page 4: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

2

dengan Learning Skills yaitu Kerangka 4Cs (creativity thinking, critical thinking and

problem solving, communication, collaboration).

Tabel 1. Kompetensi Abad 21

Framework 21st

Century Skills Kompetensi Abad 21

Creativity Thinking and

Innovation

Pesera didik dapat menghasilkan, mengembangan, dan

mengimplementasikan ide-ide mereka secara kreatif

baik secara mandiri maupun berkelompok

Critical Thinking and

Problem Solving

Peserta didik dapat mengidentifikasi, manganalisisi,

menginterpretasikan, dan mengevaluasi bukti-bukti,

argumentasi, klaim dan data-data yang tersaji secara

luas melalui pengkajian secara mendalam serta

merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari

Communication Peserta didik dapat mengkomunikasikan ide-ide dan

gagasan secara efektif menggunakan media lisan,

tertulis, maupun teknologi

Collaboration Peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah

kelompok dalam memecahkan permasalahan yang

ditemukan

Secara operasional, keterampilan abad 21 (4C) ini dijabarkan dalam empat

kategori langkah, yakni:

Pertama, cara berpikir, termasuk berkreasi, berinovasi, bersikap kritis,

memecahkan masalah, membuat keputusan, dan belajar pro-aktif.

Kedua, cara bekerja, termasuk berkomunikasi, berkolaborasi, bekerja dalam

tim.

Ketiga, cara hidup sebagai warga global sekaligus lokal; dan

Keempat, alat untuk mengembangkan ketrampilan abad 21, yakni teknologi

informasi, jaringan digital, dan literasi.

Mencermati kembali pemahaman tentang kewirausahaan terkait dengan

kemampuan kreatif, seperti didefinisikan oleh Kuratko D.F & Hodgetts, R.M.,

Entrepreneurship is a dynamic process of vision, change, and creation. It requires an

application of energy and passion towards the creation and implementation of new

Page 5: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

3

ideas and creative solution. Essential ingredients include the willingness to take

calculated risks in terms of time, equity, or career; the ability to formulate an effective

venture team; the creative skill to marshal needed resources; the fundamental skill

of building a solid business plan; and finally, the vision to recognise opportunity where

other see chaos, contradiction, and confusion.” (Sumber: Entrepreneurship-A

Contemporary Approach. 5th ed. Harcourt College Publishers, 2001).

Kewirausahaan adalah suatu proses dari visi, perubahan, dan penciptaan yang

dinamis. Penerapan kewirausahaan membutuhkan energi dan semangat terhadap

penciptaan, penerapan ide-ide baru, serta solusi kreatif. Diperlukan kesediaan untuk

mengambil risiko yang diperhitungkan dalam hal waktu, ekuitas/modal, atau karier;

diperlukan kemampuan untuk membentuk tim yang efektif; kemampuan kreatif untuk

mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan; keterampilan dasar membuat rencana

bisnis yang kuat; dan akhirnya, visi untuk mengenali peluang di mana orang lain

melihatnya sebagai kekacauan, kontradiksi, dan kebingungan. ”

Berikut beberapa definisi tentang Wirausaha dari beberap ahli:

Encyclopedia of Americana

Entrepreneur (wirausahawan) didefinisikan sebagai seseorang yang berani

mengambil risiko dengan menyatukan berbagai fungsi poduksi, termasuk modal,

bahan baku, tenaga kerja, dan menerima imbalan dalam bentuk laba dari nilai pasar

yang dihasilkannya.

Peter F Drucker

Definisi wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru

dan berbeda (ability to create the new and different) .

Raymond W.Y. Kao

Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu

gagasan menjadi realita.

Kuratko dan Hodgetts

An entrepreneur as one who undertakes to organise, manage and assume the

risks of business. The entrepreneur is also a catalyst for economic change who uses

purposeful searching, careful planning, and sound jugdgement when carrying out the

entrepreneurial process. Uniquely optimistic and committed, the entrepreneur works

Page 6: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

4

creatively to establish new resources or endow old ones with a new capacity, all for

the purpose of creating wealth.

Seorang wirausaha adalah seorang yang mengambil tanggungjawab untuk

mengorganisasikan, mengelola, dan menanggung risiko bisnis. Wirausaha sebagai

katalisator perubahan ekonomi yang mengejar tujuan yang bermakna, membuat

perencanaan secara hati-hati, dan menilai secara jernih terhadap suatu proses

kewirausahaan. Wirausaha adalah sosok optimis dan berkomitmen, bekerja secara

kreatif untuk membangun sumber daya baru atau memberi makna sesuatu yang lama

dengan suatu kapasitas baru, untuk mencapai tujuan menciptakan kemakmuran.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat didefinisikan bahwa:

“Wirausaha adalah seseorang yang mampu melihat peluang, mengambil

tindakan kreatif yang tepat berupa penciptaan nilai tambah dalam bentuk produk

(barang/jasa) atau bisnis, dengan mengambil risiko yang diperhitungkan guna meraih

kemakmuran bagi dirinya dan orang lain.”

B. Konsep Kreativitas

Salah satu kompetensi wirausaha/entrepreneur sukses, terletak pada salah

satu kemampuannya yaitu kreativitas. Mereka secara dominan menggunakan otak

kanan, yaitu bagian otak yang dipercaya oleh para ahli berperan terhadap kecerdasan

emosional wirausaha dan sekaligus membawa mereka meraih keberhasilan.

Kreativitas terkait dengan otak. Otak merupakan salah satu organ penting pada

manusia dan berperan sebagai pusat koordinasi. Otak besar (cerebrum) merupakan

bagian terbesar dari otak manusia yang bertugas untuk memproses semua kegiatan

intelektual, seperti kemampuan berpikir, penalaran, mengingat, membayangkan,

hingga merencanakan masa depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan

kiri dan kanan.

Teori tentang fungsi otak kiri dan otak kanan telah populer sejak tahun 1960an,

melalui penelitian Roger Sperry seorang neuropsikolog yang menemukan bahwa akal

manusia terdiri atas dua bagian. Menurut Sperry, masing-masing bagian otak

memiliki fungsi spesial tanpa harus bergantung satu dengan yang lainnya.

Page 7: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

5

Secara umum, mereka yang pintar dalam hal matematika cenderung/

dominan menggunakan otak kiri, sedangkan mereka yang kreatif lebih dominan

dengan otak kanan. Untuk lebih jelasnya, cermati gambar berikut:

Gambar 2. Fungsi Otak Kiri dan Kanan

Sumber: man4jkt.sch.id/download/Buku Belajar cepat dan efektif.pdf

Berdasarkan gambar tersebut, jelaslah bahwa mereka yang kreatif akan

lebih dominan menggunakan otak bagian kanan, dimana kecerdasan emosional

(EQ) dominan. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau

menemukan sesuatu yang baru berupa barang atau jasa, baik berupa gagasan

maupun kenyataan yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Idealnya, otak kiri dan otak kanan manusia seimbang, sehingga berfungsi

dengan lebih optimal. Karena orang dengan otak kanan dan kiri yang seimbang

tentu dapat menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau

bersosialisasi.

Page 8: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

6

Untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak kanan atau kiri, dapat

dicermati dari perilakunya sehari-hari atau dengan menggunakan alat

Electroencephalograph untuk mengamati bagian otak mana yang paling aktif.

Menurut Theresia Amabile (Ilmuwan dari Harvard Business School)

kreativitas adalah kemampuan menghasilkan ide-ide baru yang berguna dalam

bidang apapun. Pendapat lain yang menyatakan bahwa kreativitas adalah

kemampuan individu untuk mempergunakan imaginasi dan berbagai

kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan ide atau gagasan, orang lain

dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang baru serta bermakna

(Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Hal itu berarti kreativitas adalah

kemampuan mengembangkan pemikiran alternatif atau kemungkinan dengan

berbagai cara sehingga mampu melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang

dalam interaksi individu dengan lingkungan sehingga diperoleh cara-cara baru

untuk mencapai tujuan yang lebih bermakna. Dengan demikian kreativitas

berkenaan dengan kemampuan (1) menemukan ide-ide baru yang asli/original;

(2) menemukan hubungan baru; (3) memandang sesuatu dari sudur pandang

baru/sudut pandang yang berbeda; (4) membentuk kombinasi-kombinasi baru.

Kreativitas seringkali juga dikaitkan dengan inovasi. Theresia Amabile juga

memberikan memberikan pengertian tentang inovasi yakni kesuksesan

seseorang mengimplementasikan ide-ide kreatif. Selanjutnya menurut Carol

Kinsey Goman, Ph.D, dalam bukunya Creativity in Business, menyebutkan,

bahwa:

o Creativity: Bringing into existence an idea that is new to you.

o Innovation: The practical application of creative ideas.

Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa inovasi adalah kelanjutan dari

proses kreatif. Jadi inovasi adalah penerapan dari kreativitas. Lebih jelasnya

dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 9: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

7

Selanjutnya berdasarkan paparan Ciputra (Ciputra University, 2012),

model inovasi sebagai berikut

Tetapi kedua otak tetap harus bekerja. Roger W. Sperry mengingatkan bahwa

dua belahan otak tidak bekerja dalam isolasi. Tetapi mereka bekerja bersama dan

saling melengkapi. Jadi kemampuan kreatif hanyalah soal kecenderungan, tetapi

memang kreativitas adalah dominasi dari otak kanan.

Untuk mengetahui kecenderungan Bapak/Ibu menggunakan Otak Kiri atau Kana,

silahkan menggunakan Kuesioner Gaya Berpikir berikut ini.

Proses

Kreatif Inovasi Perubahan

Kreativitas Penerimaan

Pasar Inovasi

Page 10: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

8

KUESIONER GAYA BERPIKIR (Sumber: Successful Lifelong Learning – Robert Stainbach, 2001).

Petunjuk: Berilah tanda (√ ) pada alternatif jawaban yang cocok dengan Anda. Anda harus tetap memilih, meskipun pernyataan yang ada kurang sesuai tepat

NO DESKRIPSI ALTERNATIF JAWABAN

1 Pada saat mendegarkan sebuah lagu, saya lebih memperhatikan

Liriknya

Musiknya

2 Saya berprasangka

Jarang

Sering

3 Saya paling baik dalam hal

Game/ permainan tertulis

Game/ permainan fisik

4 Setelah menonton film, hal yang selalu saya ingat adalah

Aktornya

Setting visualnya/ gambarnya

5 Saya menyenangi pekerjaan yang

Direncanakan

Fleksibel

6 Kamar dan lemari saya

Teratur

Kacau

7 Saya lebih menyukai petunjuk

Lisan

Digambar

8 Pada saat merangkai sesuatu yang baru, saya

Membaca petunjuk terlebih dahulu

Langsung merangkai

9 Saya lebih menyenangi kegiatan yang

Mental

Fisik

10 Saya mimpi

Jarang

Sering

11 Saya menyenangi pekerjaan proyek

Satu per satu

Beberapa sekaligus

12 Saya lebih senang

Berbicara

Seni

13 Saya berangan-angan

Jarang

Sering

14 Saya mencoba sesuatu yang baru

Jarang

Sering

15 Saya lebih suka belajar dengan cara

Mendengarkan

Mengerjakan

16 Saya lebih menyukai

Penjelasan kerangka

Menggambar

17 Matematika adalah sesuatu yang saya

Senangi

Benci

18 Saya lebih memperhatikan

Materi pembicaraan

Cara orang berbicara

19 Kepekaan saya

Buruk

Baik

20 Saya kehilangan waktu

Jarang

Sering

Page 11: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

9

Skor Gaya Berpikir “Anda”

• Jumlahkan tanda (√ ) pada kolom sebelah kiri, kemudian jumlahkan tanda (√)

pada kolom sebelah kiri

• Skor gaya berpikir yang terbesar menunjukkan kecenderungan gaya berpikir

ANDA (bila terbanyak kiri, maka gaya berpikir anda menggunakan otak kiri,

demikian sebaliknya).

• Perbedaan yang > 5 skor mencerminkan bahwa ANDA dominan dalam

menggunakan bagian otak tersebut.

C. Kreativitas dan Inovasi

Seorang wirausahawan harus memiliki ide-ide baru yang dihasilkan dari suatu

kreativitas. Kreativitas inilah yang akan membawa wirausahawan untuk ber-inovasi

terhadap usahanya. Naisbitt dan Aburdene dalam Re-Inventing the

Corporation menyatakan begitu perlunya suatu basis pendidikan yang dapat

menciptakan kreativitas dalam suatu masyarakat informasi baru.

Mereka menyebutnya dengan proses TLC (Teaching, Learning, and

Creativity) yaitu suatu proses pembelajaran bagaimana berpikir (learning how to

think), pembelajaran bagaimana belajar (learning how to learn), dan pembelajaran

bagaimana belajar (learning how to learn), dan pembelajaran bagaimana

menciptakan sesuatu (learning how to create).

Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat,

benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat

heuristic daripada algorithmic (Dollinger, 1995, hal 65).

Heuristic adalah sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan

yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau

menemukan sesuatu yang baru. Heuristic bagaikan suatu map (peta buta) yang belum

jelas di mana kita dan kemana kita akan berjalan. Heuristic menstimulasi seseorang

untuk belajar lebih dalam untuk dirinya, seperti bagaimana menuju kota B dari kota

A dengan petunjuk map yang kurang jelas tersebut.

Algorithm adalah suatu mekanikal set dari aturan-aturan, suatu perencanaan

operasi yang telah di set sebelumnya untuk pemecahan suatu masalah, pengambilan

keputusan, dan penyeleseian konflik. Contohnya, melempar satu koin mata uang

adalah suatu algorithm, karena jumlah sisi dari koin dan indicator dari kepala atau

Page 12: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

10

ekor telah ditetapkan dengan jelas sehingga hasilnya dapat diperkirakan jika koin

tersebut dilemparkan.

Rockler dalam Innovative Teaching Strategis mendefinisikan bahwa kreativitas

adalah seseorang yang dengan sadar mendapatkan sesuatu perspektif baru dan

sebagai hasilnya membawa sesuatu yang baru. Kreativitas tersebut melaluisuatu

proses yang sangat penting dalam tindakan yang orisinil, yang berhubungan dengan

produksi, menghasilkan sesuatu yang unik dari seseorang di satu pihak, dan material,

kejadian, atau lingkungan dari kehidupannya.

Secara umum kreativitas seseorang dapat diformulasikan sebagai berikut;

Kreativitas dimiliki oleh setiap orang (baik pada tingkat kemampuan yang kecil

maupun besar)

Kreativitas memerlukan pencapaian dari suatu prespektif yang baru. Paling tidak

baru untuk orang tersebut.

Persperktif yang baru ini, dicapai dengan membawa bersama pengalaman yang

tidak berhubungan sebelumnya.

Kreativitas mendambakan sesuatu yang lebih berkualitas.

Seseorang harus mendekati lingkungannya dengan cara yang holistic.

Orang yang kreatif harus berfantasi, bermain, dan berpikir.

Orang yang kreatif bersikap spontan, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalaman.

Spontanitas dari manusia adalah sumber dari kreativitas.

Atribut orang kreatif (Roe, dikutip dari Kao, 1989) adalah;

Terbuka terhadap pengalaman.

Suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa.

Kesungguhan.

Menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan.

Toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas.

Independen dalam mengambil keputusan, berpikir, dan bertindak.

Memerlukan dan mengasumsikan otonomi.

Percaya diri.

Tidak menjadi subjek dari standard an kendali kelompok.

Rela mengambil resiko yang diperhitungkan.

Page 13: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

11

Gigih.

Raudsepp menambahkan lebih lanjut atribut orang kreatif sebagai berikut;

Sensitif terhadap permasalahan.

Lancar – kemampuan untuk men-generik ide-ide yang banyak.

Fleksibel.

Keaslian.

Responsif terhadap perasaan.

Terbuka terhadap fenomena yang belum jelas.

Motivasi.

Bebas dari rasa takut gagal.

Berpikir dalam imajinasi.

Selektif.

Salah satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah kemampuan

berinovasi. Tanpa adanya inovasi usaha yang dijalankan tidak akan dapat bertahan

lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan berubah-

ubah. Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat

memuaskan kebutuhan mereka. Untuk itulah diperlukan adanya inovasi terus

menerus jika perusahaan akan berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan

usahanya.

Sumber: https://www.beautyaccelerate.com/BA/public/Content.aspx?ID=2889&sortMenu=104000

Inovasi adalah sesuatu yang berkenan dengan barang, jasa, atau ide yang

dirasakan baru oleh seseorang. Meskipun ide tersebut telah lama ada tetapi ini dapat

dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat atau merasakannya. (Kotler,

1996). Drucker (1985) menjelaskan bahwa dalam melakukan inovasi perlu

memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Sesuatu yang dilakukan

Menganalisa peluang

Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang

Sederhana dan terarah

Page 14: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

12

Dimulai dari yang kecil

Kepemimpinan

2. Sesuatu yang tidak dilakukan

Mencoba untuk menjadi yang pandai

Mencoba ingin mengerjakan sesuatu yang banyak

Mencoba inovasi untuk masa yang akan datang

3. Kondisi

Memerlukan ilmu pengetahuan

Membangun keunggulan sendiri

Inovasi adalah efek dari ekonomi masyarakat

Inovasi dapat bersumber dari adanya peluang-peluang sebagai berikut;

1. Penelitian & pengembangan

2. Keberhasilan/kegagalan

3. Penolakan pelanggan

4. Kebutuhan, keinginan, dan daya beli masyarakat

5. Persaingan

6. Perubahan demografi

7. Perubahan selera

8. IPTEK baru

D. Peran Kreativitas bagi Wirausaha

Salah satu penentu keberhasilan seseorang dalam bidang kewirausahaan atau

bisnis adalah kemampuan kreativitas. Mengapa demikian? Karena setiap setiap

entitas bisnis selalu dihadapkan dengan persaingan. Mari kita mengingat beberapa

produk atau bisnis yang beberapa tahun lalu masih kita gunakan, sekarang sudah

tidak ada lagi. Kalaupun anda menemukannya, tidak dalam jumlah yang banyak. Bagi

anda pengguna telepon seluler, dulu sangat akrab dengan merek-merek atau brand

berikut ini Nokia, Siemens, Motorola. Belum lama ini, diberitakan usaha 7 Eleven,

Matahari Departemen Store, Sharp, Sony mengalami kebangkrutan. Penyebabnya

adalah disrupsi. Disrupsi terjadi karena adanya keinginan untuk menciptakan sesuatu

yang baru (kebaruan), dilakukan dalam cara yang lebih sederhana sekaligus

Page 15: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

13

menguntungkan. Inilah yang menyebabkan era industri telah bergeser dan dikenal

dengan Era Industri 4.0.

Akibat dari disrupsi tersebut, telah menciptakan bisnis-bisnis baru, teknologi

yang terus berinovasi yang terkemas dalam sebutan industri kreatif. Semua itu,

karena kreativitas dan inovasi yang ada dalam benak mereka yang berupaya

menciptakan hal-hal baru, cara baru, bisnis baru, yang didukung oleh teknologi

informasi yang berkembang demikian pesat.

Cermati Video sesuai alamat berikut:

Future Farming & Agriculture

o (https://www.youtube.com/watch?v=qJMZRIRkZWs atau

https://www.youtube.com/watch?v=1s-BCUn-wso atau

https://www.youtube.com/watch?v=ME_rprRlmMM.

Page 16: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

14

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIF DI SMK

Tujuan Pembelajaran

Setelah melalui proses penyajian materi, diskusi, tanya-jawab, dan penugasan, pada

akhir pembelajaran, peserta diharapkan mampu memaksimalkan kemampuan kreatif

peserta didik di SMK

A. Karakteristik Wirausaha dan Tren Perilaku Pelanggan

Karakteristik wirausaha di era milenium yang membuat wirausaha milenium

dewasa ini terpisah:

Generasi Baby-boomer dan X mengidolakan tangga karir di perusahaan;

sedangkan Generasi Mileninial membayangkan kesuksesan dalam bentuk upaya

giat. Generasi Baby-boomer dan X melihat ke CEO perusahaan Fortune 500,

seperti Chrysler (Lee Iacocca) dan General Electric (Jack Welch), sebagai

inspirasi karir, tetapi Generasi Milenial tumbuh dengan menyaksikan

kesuksesan Steve Jobs memimpin Apple, Mark Zuckerberg melalui Facebook

menelorkan sarana berinteraksi melalui media sosial

Wirausaha milenial terinspirasi membuat jalur sendiril; mereka cenderung

sangat kolaboratif, dan kurang protektif ketika memperoleh ide dari sesama

rekan.

Generasi milenial lebih cenderung melontarkan ide-ide mereka, untuk

mendapatkan umpan balik dari rekan-rekan dan meletakkan segala sesuatu di

luar sana agar dunia dapat melihat dan merespons.

Mereka sering memanfaatkan kerja kolaboratif/kelompok.

Perusahaan yang dipimpin oleh pendiri adalah sebuah norma baru (Mark

Zuckerberg tidak memiliki kantor pribadi).

Generasi milenial mengembangkan pemahaman unik tentang cara kerja

perangkat yang telah menjadi lebih intuitif.

Ketika generasi milenial adalah anak-anak yang mudah dipengaruhi, mereka

mencari tahu komputer melalui trial and error, sehingga memberi mereka

Page 17: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

15

pengetahuan yang lebih mendalam. Sehingga dengan pengalaman memulai

bisnis menjadi jauh lebih mudah bagi generasi milenial.

Meluasnya penggunaan teknologi informasi dan digital serta sumber daya

modern lainnya telah memungkinkan wirausaha milenial memulai dan

menjalankan bisnis dari rumah mereka; dan faktanya mengurangi biaya startup

secara signifikan.

Kebanyakan wirausaha milenial tidak semata-mata termotivasi oleh uang.

Meskipun uang memang penting, tetapi menjadi bergairah tentang pekerjaan

dan mengetahui maknanya yang lebih besar adalah pusat dari pola pikir

kewirausahaan di era milenium.

Wirausaha milenial memilih pekerjaan yang membuat perbedaan, dan

membayar lebih sedikit uang, atas skenario kerja yang berlawanan.

Wirausaha milenial memiliki ciri “berpikir di luar kotak (thinking out of the box)”

dan terus berusaha untuk belajar.

Wirausaha milenial sangat kreatif dan belajar untuk melakukan berbagai hal

dengan cara-cara baru.

Wirausaha milenial menciptakan perusahaan yang mengagumkan, sebagai tim,

dan menggunakan teknologi, pada akhirnya untuk memperbaiki dunia. Mereka

ingin selalu belajar, terutama dari kegagalan, karena itulah ciri mereka.

Tren perilaku pelanggan e-commerce di Indonesia:

Di Indonesia, konsumen digital tumbuh dari 64 juta (34% dari total populasi) pada

tahun 2017, menjadi 102 juta (53% atau setengah dari total populasi) di tahun

2018. Dengan kenaikan angka konsumen digital tersebut, diprediksi

pertumbuhan belanja online nantinya tumbul 3,7 kali, dari 13,1 miliar USD pada

2017 menjadi 48,3 miliar USD di 2025. Hasil studi menunjukkan, 64% responden

di Indonesia mengatakan mereka tidak tahu persis apa yang mereka ingin beli

saat belanja online. Kemudian lebih dari 57% responden mengatakan bahwa

mereka mengetahui tentang produk-produk dan merek-merek baru lewat

media sosial.

Tren e-commerce Indonesia menunjukkan preferensi kuat untuk omnichannel.

Artinya, mereka akan melihat di toko online maupun offline (luring) ketika sudah

Page 18: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

16

mengetahui apa yang ingin dibeli: 83% konsumen tinggal di kota besar, dan 81%

konsumen di kota kecil.

Dalam dunia e-commerce ada banyak cara untuk berbelanja, dan tidak ada

orang yang berbelanja dengan cara yang sama dua kali. Kuncinya adalah

merancang strategi pada fase pencarian sangat penting, mengingat bahwa

pelanggan berinteraksi dengan banyak merek melalui berbagai saluran pada

waktu yang sama. “Di Indonesia, 66% responden mengatakan bahwa mereka

terbuka untuk memilih merek lain atau akan membeli berbagai merek saat

berbelanja online. Ini berarti, seluruh skala bisnis, memiliki peluang besar untuk

bersaing dalam cakupan yang lebih besar di Asia Tenggara”.

Tren e-commerce Indonesia lainnya, rata-rata konsumen berbelanja di 3,8

platform, sebelum mereka membuat keputusan pembelian. Ini menunjukkan

potensi besar bagi merek di Indonesia untuk menumbuhkan pasar. Studi juga

menunjukkan jika responden dengan program loyalitas menunjukkan bahwa

mereka 1,5 kali lebih mungkin menjadi promotor, dibanding mereka yang tidak

memiliki program, 45% lebih mungkin untuk membuat rekomendasi, dan 25%

lebih mungkin meningkatkan frekuensi pembelian kedepannya.

Jumlah pengguna smartphone di Indonesia akan mencapai lebih dari 100 juta

pengguna (Lembaga Riset Digital eMarketer). Hal itu berarti memposisikan

Indonesia sebagai negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat

di dunia setelah China, India dan Amerika. Merupakan peluang yang sangat

besar untuk mengembangkan mobile wallet di Indonesia.

Kendala waktu pengiriman barang yang lama telah menjadi salah satu

permasalahan e-commerce dalam dua tahun belakang. Akibatnya, muncul jasa

transportasi online dengan fitur pengiriman barang, dengan kecepatan dan

harga yang cukup terjangkau dibanding jasa pengiriman logistik konvensional.

Google mencatat ketertarikan masyarakat Indonesia berkecimpung di dunia e-

commerce semakin meningkat. Hal itu ditunjukkan oleh banyaknya situs e-

commerce, konsumen memiliki banyak pilihan. Sebab itu, tidak heran bila terjadi

pindah lapak dengan beragam alasan.

Mulai bergesernya pola perilaku belanja masyarakat Indonesia, tentunya

berdampak pada penjualan tiket. Selain penjualan tiket di sektor

Page 19: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

17

transportasi, penjualan tiket untuk acara-acara pertunjukan, musik dan juga

olahraga mulai marak dijual secara online.

Menyikapi tren tersebut di atas, Guru harus mampu membangun sikap dan

kemampuan kreatif peserta didik, untuk menggunakan database tersebut atau

memanfaatkan bigdata google untuk mengetahui tren konsumen pada daerah

tertentu dan menemukan produk apa yang relevan dengan kompetensi keahlian atau

kombinasi dari beberapa kompetensi keahlian.

B. Strategi Mempersiapkan Wirausaha Generasi Z & Alpha

Bonus Demografi adalah suatu kondisi dimana komposisi jumlah penduduk yang

berusia produktif (pada rentang umur 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan dengan

jumlah penduduk usia tidak produktif. BPS memprediksi bonus demografi Indonesia

saat ini baru akan berakhir pada tahun 2036. Bonus demografi memiliki nilai positif

dan keuntungan besar bila dikelola secara profesional. Sebaliknya, bonus demografi

juga memiliki dampak negatif ketika negara tidak mempersiapkan diri dengan baik.

Globalisasi, Kawasan Pasar Bebas / Free Trade Area, dan kemajuan ICT diera

Revolusi Industri 4.0 semakin mempercepat arus perubahan dan memketat

persaingan di segala aspek kehidupan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2019, Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia masih tinggi, yaitu 5,01 % atau sebanyak 6,82

juta orang, dimana Jawa Barat menjadi provinsi dengan TPT tertinggi, yakni 7,73%. TPT

Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi dibanding dengan lulusan

dari jenjang pendidikan lainnya. Pada Agustus 2018 mencapai 11, 25%, lebih tinggi

daripada Februari 2018 sebesar 8,92%, meski lebih rendah jika dibandingkan pada

Agustus 2017, yang hampir 12%.

Pendirian SMK merupakan bagian dari kebijakan dalam hal memperpendek

masa belajar bagi mereka warga negara Indonesia yang tidak ingin melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (meskipun dimungkinkan); tetapi ingin mengisi

lapangan kerja sesuai kompetensi keahlian yang dimiliki. Dengan kompetensi yang

dimiliki peserta didik, mereka juga pada dasarnya siap untuk juga menciptakan

lapangan kerja atau menjadi juragan atau wirausaha/ entrepreneur.

Page 20: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

18

C. Mengembangkan Kreativitas Dalam Pembelajaran PKK

Seseorang yang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Departemen

Pendidikan Nasional, 2008):

(1) Cenderung melihat suatu persoalan sebagai tantangan

(2) Cenderung memikirkan alternatif solusi/tindakan yang tidak dilakukan oleh

orang-orang pada umumnya atau bukan sesuatu yang sudah biasa dilakukan;

(3) Tidak takut untuk mencoba hal-hal baru;

(4) Tidak takut dicemoohkan oleh orang lain karena berbeda dari kebiasaan;

(5) Tidak cepat puas terhadap hasil yang diperoleh;

(6) Toleran terhadap kegagalan dan frustasi;

(7) Memikirkan apa yang mungkin dapat dilakukan atau dikerjakan dari suatu

kondisi, keadaan atau benda;

(8) Melakukan berbagai cara yang mungkin dilakukan dengan tetap berdasar pada

integritas, kejujuran, menjunjung sistem nilai, dan bertujuan positif.

Perlu diingat bahwa terdapat faktor lain yang mempengaruhi cara berpikir kreatif

seseorang.

Faktor Penghambat :

(1) Sikap negatif

(2) Takut gagal

(3) Stress yang berlebihan

(4) Taat pada aturan

(5) Membuat asumsi

(6) Terlalu mengandalkan logika

(7) Merasa tidak kreatif

Faktor Pendorong:

(1) Perubahan sikap

(2) Tehnik mengambil resiko

(3) Mampu menyalurkan stress

Page 21: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

19

(4) Melanggar aturan

(5) Memeriksa asumsi

(6) Menggunakan imajinasi dan intuisi

(7) Yakin kalau kreatif

Guru Kewirausahaan harus selalu mengingat bahwa, dalam kelas yang mereka

hadapi saat ini hadir peserta didik generasi Z yang didefinisikan mereka yang lahir

antara tahun 1998 sampai 2010. Mereka adalah generasi yang terjalin kuat dengan

dunia maya, sehingga membuat mereka seringkali terputus konektivitas dengan

dunia nyata. Dalam kehidupan berkomunikasi, generasi Z memperlihatkan fenomena

bahwa tidak ada jurang pemisah antara diri mereka di dunia maya dan dunia nyata.

Layanan chat online setiap saat; intensitas pertemuan fisik dengan orang lain

berkurang; dan bahkan jika dalam pertemuan, gadget tetap tidak terlepas dari

tangan, dan berbagi fokus antara dunia maya dalam gadget yang tergenggam dan

dunia nyata dengan orang di hadapan.

Menurut dr. Miryam A. Sigarlaki, M.Psi., generasi Z bersifat skeptis dan sinis,

menjunjung tinggi privasi, memiliki kemampuan multi-tasking yang hebat, mengalami

ketergantungan terhadap teknologi, serta memiliki pola pikir yang sangat luas dan

penuh kewaspadaan. Ia berpendapat bahwa gadget seharusnya menghantar mereka

menjadi generasi yang lebih cerdas dibanding generasi sebelumnya karena informasi

tersedia oleh perangkat tersebut. Namun sayangnya, Generasi Z justru mengalami

adiksi yang menyebabkannya tidak dapat lepas dari gadget sehingga berdampak pada

kurang sosialisasi, menjadi pribadi yang tidak fokus, dan memiliki kompetensi sosial

yang sangat kurang. Fenomena komunikasi generasi Z yang telah terbangun dan

membudaya tidak akan dapat dielakkan, terlebih lagi dilawan. Guru yang masuk

kategori generasi Baby Boomer, Generasi X maupun Y harus memahami karakteristik

generasi Z serta mengambil peranan sebagai pemberi contoh baik dalam praktek

komunikasi, menciptakan suasana kondusif untuk berkomunikasi, memiliki

perasaaan positif dimana mendorong para generasi Z untuk lebih aktif berpartisipasi.

Generasi Z harus bisa ditempatkan sebagai sahabat, terutama dalam memberikan

kritik dan saran yang disertai dengan gaya kekinian sehingga mudah diterima oleh

generasi mereka. Di era digital ini, generasi Z menginginkan keberadaannya diakui,

Page 22: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

20

selalu terhubung dengan media sosial, cuek dan anti sosial, bahkan menikmati

kesendirian dan kehilangan kemampuan sosialisasi.

Bedasarkan kondisi tersebut kesuksesan komunikasi mereka harus distimuli

oleh pandangan dan perasaan positif. Perasaan positif akan menimbulkan pola

perilaku komunikasi antarpribadi yang positif pula. Komunikasi paling efektif yang

dapat dilakukan oleh significant others generasi Z adalah komunikasi secara tatap

muka atau face to face communication melalui penciptaan waktu untuk berkumpul

dan berkomunikasi secara tatap muka bersama mereka. Dari hal tersebut, maka akan

muncul kedekatan, sehingga efektivitas komunikasi interpersonal dapat

meningkatkan jarak publik menuju jarak intim. Karena generasi Z adalah generasi

yang lebih menekankan pada komunikasi secara terbuka, maka mereka cenderung

lebih senang untuk dilibatkan dalam diskusi bersama orang tua atau generasi

pendahulunya daripada digurui atau diberikan masukan atas keputusan yang tanpa

melibatkan mereka. Dengan memberikan treatment yang tepat kepada generasi Z,

diharapkan mereka dapat menjadi generasi bangsa yang unggul secara digital sejak

dini, sekaligus lengkap dengan kualitas komunikasi.

Dalam hubungannya dengan pengembangan kreativitas dalam implementasi

pembelajaran kewirausahaan di SMK, beberapa yang dikemukakan di atas perlu

menjadi perhatian oleh Guru. Komunikasi antar Guru Mata Pelajaran Produktif, Guru

Kewirausahaan, dan Guru Bimbingan Konseling, serta Guru Wali Kelas perlu

dikembangkan secara baik untuk dapat memaksimalkan potensi peserta didik,

khususnya dalam hal pengembangan kreativitas mereka.

Sebagai pendidik/guru, dan dalam konteks penerapan pembelajaran

kewirausahaan di SMK, yakni:

guru wajib memahami dengan baik filosofi pendidikan di SMK, karena guru adalah

sumber belajar, peran guru tidak dapat tergantikan oleh teknologi secanggih

apapun, karena peran guru tidak hanya mengajar;

Guru harus memahami dengan baik penerapan pembelajaran di SMK. Dalam

situasi pandemi, semakin nyata konsep belajar modern tidak lagi berbasis ruang

dalam arti kotak tetapi lebih dari itu, sehingga guru dipaksa untuk mengenal dan

terampil menggunakan teknologi komunikasi di era dan mampu

mengaplikasikannya dalam pembelajaran:

Page 23: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

21

Guru mampu memaknai Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

dalam konteks kekinian;

Guru memahami perannya dalam pembelajaran PKK, mampu berempati,

mengenal karakter peserta didik dengan baik.

D. Model Pembelajaran Kewirausahaan bagi Generasi Z

John Dewey mengemukakan bahwa berpikir kritis secara esensial sebagai

sebuah proses aktif, dimana seseorang berpikir segala hal secara mendalam,

mengajukan berbagai pertanyaan, menemukan informasi yang relevan daripada

menunggu informasi secara pasif (Fisher, 2009).

Berpikir kritis merupakan proses, dimana segala pengetahuan dan

keterampilan dikerahkan dalam memecahkan permasalahan yang muncul,

mengambil keputusan, menganalisis semua asumsi yang muncul dan melakukan

investigasi atau penelitian berdasarkan data dan informasi yang telah didapat

sehingga menghasilkan informasi atau simpulan yang diinginkan.

Berfikir kreatif merupakan kemampuan yang sebagian besar dari kita yang

terlahir bukan bukan pemikir kreatif alami. Diperlukan teknik khusus untuk

membantu menggunakan otak kita dengan cara yang berbeda. Masalah pada

pemikiran kreatif adalah bahwa hampir secara definisi dari setiap ide yang belum

diperiksa akan terdengar aneh dan mengada-ngada bahkan terdengar gila. Tetapi

solusi yang baik mungkin akan terdengar aneh pada awalnya.

Berpikir kreatif dapat berupa:

o pemikiran imajinatif,

o menghasilkan banyak kemungkinan solusi,

o berbeda, dan

o bersifat lateral.

Keterampilan berpikir kritis dan kreatif berperan penting dalam mempersiapkan

peserta didik agar menjadi pemecah masalah yang baik dan mampu membuat

Page 24: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

22

keputusan maupun kesimpulan yang matang dan mampu dipertanggungjawabkan

secara akademis.

Proses pembelajaran seharusnya dipadankan dengan proses ilmiah. Untuk itu,

Kurikulum 2013 mengamanatkan tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran.

Pendekatan atau proses kerja ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan penalaran

induktif (inductive reasoning) yang memandang fenomena atau situasi spesifik

kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.

Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu

fenomena/gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan

pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of

inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris,

dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Metode ilmiah pada

umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi,

eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi,

dan menguji hipotesis. Dalam proses pembelajaran saintifik memuat aktivitas: a)

mengamati; b) menanya; c) mengumpulkan informasi/mencoba; d)

mengasosiasikan/mengolah informasi; dan e) mengomunikasikan.

Jika kita kembali kepada pendapat Roger Sphery dimana otak kiri dan kanan

pada dasarnya bekerja bersama dan saling melengkap, maka dapat dipastikan

Wirausaha dalam membuat keputusan atas peluang, pasti melibatkan unsur

penalaran saintifik; meskipun kemampuan intuitif tidak dapat dipungkiri mendominasi

dalam keputusan itu.

Page 25: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

23

Daftar Pustaka

1. Covey, Stephen R. 2010. The 8th Habit: Melampaui Efektivitas, Menggapai

Keagungan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

2. Darmawangsa, Darmadi dan Imam Munadi. 2018. Fight Like A Tiger, Win Like A

Champion. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo

3. Gwee, James. 2007. Positive Business Ideas. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka

Utama

4. Kasali, Rhenald. 2007. Re-Code: Your Change DNA, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka

Utama

5. Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK). 2017. Statistik

Persekolahan: Data Statistik SMK Sekolah Menengah Kejuruan 2017/2018.

Jakarta: Setjen, Kemendikbud, 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

6. Slamet Rosyadi, Artikel: Revolusi Industri 4.0: Peluang dan Tantangan bagi Alumni

Universitas Terbuka, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jenderal

Soedirman.

7. Soegoto, Soeryanto Eddy, Dr. 2014. Entrepreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung,

Jakarta, PT. Elex Media Komputindo

8. The Global Entrepreneurship Asociation. 6th Edition 2018. Global Entrepreneurship

Monitor: Global Report 2017/2018.

9. Thomas J. Stanley. 2003. The Millionaire Mind (Pemikiran Milioner), Batam,

Interaksara

Internet:

https://gizmologi.id/news/facebook-tren-belanja-e-commerce-indonesia/

http://shadowsky-network.blogspot.com/2015/01/20-karakteristik-wirausaha-

kewirausahaan.html

https://kartikagaby.wordpress.com/2011/12/05/tujuan-kewirausahaan/

http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_B5497FED-88A5-47CD-9492-

78B703B41D28_.pdf

https://www.cnbcindonesia.com/news/20180214172245-4-4427/pertumbuhan-

ekonomi-tak-sepadan-dengan-jumlah-lapangan-kerja

Page 26: Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS - mu.kejuruan.id

24

http://blog.qontak.com/2018/01/27/perhatikan-5-tren-perilaku-konsumen-e-commerce-di-

tahun-2018/

www.merdeka.com

https://www.kompasiana.com/ytyasprtw/54f40a7f745513792b6c8483/otak-kanan-

atau-kiri

https://jakarta.tribunnews.com/2018/12/18/tes-psikologi-hewan-pertama-yang-dilihat-ungkap-

penggunaan-otak-kanan-atau-kiri-seseorang?page=4.

Artikel:

Laporan Tahunan We Are Social

Survei ShopBack

Koran Jakarta, Senin, 12/2/2018