Bahan Audit

7
4 KEPUTUSAN AUDIT: -Prosedur pengauditan mana yang akan digunakan - berapa ukuran sampel untuk prosedur tertentu - unsur-unsur mana yang akan dipilih dari populasi - kapan menjalankan prosedur tersebut HUBUNGAN ANTARA KEPUTUSAN AUDIT DGN BUKTI YG MEMEPENGARUHI: Prosedur dan Waktu Ketepatan= pengukuran terhadap kualitas bahan bukti yang berarti bahan bukti tersebut relevan dan andal dalam memenuhi tujuan audit untuk kelompok2 transaksi,saldo2 akun dan pengungkapan yang terkait. ketepatan ditingkatkan dengan 2 cara yaitu: 1. Relevan=bahan bukti yang terkait harus sudah relevan dan andal dengan tujuan audit yg telah diuji sebelumnya oleh auditor 2. Keandalan = mengacu pada tingkat dimana bahan bukti dapat dipercaya atau layak dipercaya. ada 6 karakteristik: indenpendensi pemberi informasi: bahan bukti yg didaptkan dari pihak luar entitas klien lebih andal dibandingkan dgn bahan bukti yg didapatkan dari dalam Efektifitas pengendalian internal:jika pengendalian internal klien efektif, bahan bukti yg didapatkan menjadi lebih andal dibandingkan dengan jika pengendalian internal lemah. Pengetahuan langsung Auditor: bahan bukti yg didapat langsung oleh auditor melalui pemeriksaan fisik,pengamatan,perhitungan ulang dan pemeriksaan lebih andal daripada informasi yg diperoleh secara tdk langsung. kualifikasi pemebri informasi: meskipun sumber informasinya independen, bahan bukti tdk akan andal kecuali individu yg memberikan informasi tsb merupakan orang yg kompeten dibidangnya. tingkat obyektivitas: bahan bukti objektif lebih dapat diandalkan dibandingkan dgn bahan bukti yg

description

kisi-kisi

Transcript of Bahan Audit

Page 1: Bahan Audit

4 KEPUTUSAN AUDIT:

-Prosedur pengauditan mana yang akan digunakan

- berapa ukuran sampel untuk prosedur tertentu

- unsur-unsur mana yang akan dipilih dari populasi

- kapan menjalankan prosedur tersebut

HUBUNGAN ANTARA KEPUTUSAN AUDIT DGN BUKTI YG MEMEPENGARUHI:

Prosedur dan Waktu Ketepatan= pengukuran terhadap kualitas bahan bukti yang berarti bahan bukti tersebut relevan dan andal dalam memenuhi tujuan audit untuk kelompok2 transaksi,saldo2 akun dan pengungkapan yang terkait. ketepatan ditingkatkan dengan 2 cara yaitu: 1. Relevan=bahan bukti yang terkait harus sudah relevan dan andal dengan tujuan audit yg telah diuji sebelumnya oleh auditor 2. Keandalan= mengacu pada tingkat dimana bahan bukti dapat dipercaya atau layak dipercaya. ada 6 karakteristik:

indenpendensi pemberi informasi: bahan bukti yg didaptkan dari pihak luar entitas klien lebih andal dibandingkan dgn bahan bukti yg didapatkan dari dalam

Efektifitas pengendalian internal:jika pengendalian internal klien efektif, bahan bukti yg didapatkan menjadi lebih andal dibandingkan dengan jika pengendalian internal lemah.

Pengetahuan langsung Auditor: bahan bukti yg didapat langsung oleh auditor melalui pemeriksaan fisik,pengamatan,perhitungan ulang dan pemeriksaan lebih andal daripada informasi yg diperoleh secara tdk langsung.

kualifikasi pemebri informasi: meskipun sumber informasinya independen, bahan bukti tdk akan andal kecuali individu yg memberikan informasi tsb merupakan orang yg kompeten dibidangnya.

tingkat obyektivitas: bahan bukti objektif lebih dapat diandalkan dibandingkan dgn bahan bukti yg memerlukan penilaian untuk menetukan apakah bahan bukti tsb benar adanya.

ketepatan waktu: mengacu pada kapan bahan bukti tsb dikumpulkan.

Ukuran Sampel dan Unsur yg dipilih Kecukupan= ukuran sampel yang memadai dan pemilihan unsure populasi yang tepat.

Page 2: Bahan Audit

8 JENIS BUKTI AUDIT:

- pemeriksaan fisik

- konfirmasi

- dokumentasi

- prosedur analitis

- Tanya jawab dengan klien

- perhitungan ulang

- pengerjaan ulang

- pengamatan Pemeriksaan Fisik: pemeriksaan dan perhitungan yng dilakukan oleh auditor atas

asset berwujud. konfirmasi: jawaban lisan atau tertulis yg didapatkan dari pihak ketiga yg independen

untuk melakukan verifikasi atau keakuratan terhadap informasi yg diminta oleh auditor.

dokumentasi: pemeriksaan auditor atas dokumen2 dan catatan2 klien untuk membuktikan informasi yg harus atau sebaiknya dimasukan dalam lap.keuangan

prosedur analitis: menggunakan perbandingan dan keterkaitan untuk menilai apakh saldo2 akun telah disajikan secara wajar dibandingkan dgn perkiraan auditor.

Tanya jawab dgn klien: diperolehnya jawaban tertulis atau informasi dari klien sbg jawaban ats pertanyaan dari auditor.

perhitungan ulang: mencakup pengecekan ualng ats contoh2 perhitungan yg dilakukan oleh klien

pengerjaan ulang: pengujian yg dilakukan oleh seorang auditor independen terhadap prosedur pembukuan dan pengendalian.

pengamatan: penggunaan panca indera untuk menilai aktivitas klien.

ALASAN AUDITOR BETANGGUNGJAWAB UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT KEYAKINAN YG MEMADAI,NAMUN BUKAN ABSOLUT:

1. Auditor hanya dapat diyakinkan dengan tingkat keyakinan yang memadai, daripada tingkat keyakinan absolute bahwa laporan keuangan sudah disajikan dengan wajar karena:1. sebagian besar bahan bukti audit berasal dari pengujian sampel populasi.

penggunaan metode sampel pasti memiliki beberapa resiko yang tidak dapat dihindari untuk tidak menemukan salah saji material.

2. penyajian akuntansi berisi estimasi yang kompleks, di mana melibatkan ketidakpastian dan dapat dipengaruhi oleh kejadian dimasa mendatang. akibatnya auditor harus mengandalakan bahan bukti yang menyakinkan, namun tidak menjamin.

3. sering kali sangat sulit, atau bahkan tidak mungkin bagi auditor untuk mendeteksi kesalahan saji dalam laporan keuangan,khususnya ketika terjadi kolusi di antara manajemen.

Page 3: Bahan Audit

praktek Lowballing: muncul ketika auditor menetapkan imbalan jasa yg murah dgn tujuan untuk memenangkan kontrak, dan berharap untuk menutup imbalan jasa audit awal dengan memberikan jasa lainnya pada klien atau dengan cara menaikan imbalan jasa auditnya di periode mendatang.

situasi darurat: terjadi bilaman terhadap situasi yg mengakibatkan klien kehilangan hamper seluruh pencatatanya, sehingga harus mengandalakan pencacatan auditor agar dapat membantu klien merekonstruksi pencatatannya.

prinsip2 dasar etika professional:

1. integritas: para auditor harus terang dan jujur serta melakukan praktik secara adil dan sebenar2nya dalam hub profesioanal mereka

2. obyektivitas: para auditor harus tdk berkompromi dalam memberikan pertimbangan profesionalnya karena ada bias, konflik kepentingan atau adanya pengaruh dari orang lain.

3. kompetensi professional dan kecermatan: auditor harus menjaga pengetahuan dan ketrampilan professional mereka dalam tingkat yg cukup tinggi, dan tekun dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka ketika membrikan jasa profesional.

4. kerahasiaan: para auditor harus menjaga kerahasiaan informasi yg diperoleh selama tugas professional maupun hub dgn klien

5. perilaku professional: par auditor harus menahan diri dari setiap perilaku yg akan mendiskreditkan profesi mereka, termasuk melakukan kelalaian.

MENYELESAIKAN DILEMA ETIKA DGN MENGGUNAKAN 6 LANGKAH:

- Fakta2 yg relevan

- Masalah etika

- siapa yg terkena dampak dan bagaimana masing2 pihak terkena dampaknya

- alternative yg tersedia

- konsekuensi dari setiap alternative

- tindakan yg tepat

STANDAR AUDIT YG BERLAKU UMUM:

standar umum:

1. audit harus dilakukan oleh orang yg sudah mengikuti pelatihan dan memiliki kecakapan teknis yg memadai sgb seorang auditor

2. auditor harus mempertahankan sikap mental yg independen dalam semua hal yg berhubungan dgn audit

3. auditor harus menerapkan kemahiran professional dalam melaksanakan audit dan menyusun laporan.

Page 4: Bahan Audit

standar Pekerjaan lapangan:

1. auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan mengawasi semua asisten sebagaimna mestinya

2. auditor harus memahami entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal. untuk melakukan audit secara memadai, auditor harus memahami bisnis dan industry klien.

3. auditor harus memperoleh cukup bukti audit yg tepat dgn melakukan prosedur audit agar memiliki dasar yg layak untuk memberikan pendapat yg menyangkut laporan keuangan yg diaudit.

standar pelaporan:

1. auditor harus menyatakan dalam laporan auditor apakah laporan keuangan tssb telah disajikan sesuai dgn prinsip2 akuntansi yg berlaku umum (GAAP)

2. auditor harus mengidentifikasi dalam laporan auditor mengenai keadaan dimana prinsip2 tsb tdk secara konsisten didikuti selama periode berjalan jika dikaitkan dgn periode sebelumnya.

3. jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan yg informative belum memadai, maka auditor harus menyatakannya dalam laporan auditor.

4. auditor harus menyatakan pendapat mengenai laporan keuangan, secara keseluruhan atau menyatakan bahwa suatu pendapat tidak bisa diberikan dalam laporan auditor.

AUDIT: pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menetukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tsb dgn criteria yg telah ditetapkan. audit harus dilakukan oleh orang yg kompeten dan independen.

BUKTI: setiap informasi yg digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi yg diaudit dinyatakan sesuai dgn criteria yg telah ditetapkan. bukti memiliki banyak bentuk yg berbeda:

- kesaksian lisan dari pihak yg diaudit (klien)

- komunikasi tertulis dgn pihak luar

- observasi oleh auditor

- data elektronik dan data lain tentang transaksi

RESIKO INFORMASI: resiko dimana informasi itu salah. penyebabnya dalah adanya kemungkinana laporan keuangan yg tidak akurat.PENYEBAB RESIKO INFORMASI:jauhnya informasi: informasi yg disediakan oleh pihak2 harus menjadi andalan. apabila informasi diperoleh dari pihak lain,kemungkinana bahwa informasi itu disalahsajikan secara sengaja ataupun tdk sengaja.Bias atau motif pihak Penyedia: jika informasi disediakan oleh seseorang yg tujuannya tdk sejalan dengan tujuan pengambil keputusan,informasi itu mungkin dibiaskan untuk menguntungkan pihak penyedia.

Page 5: Bahan Audit

Data yg sangat banyak: makin besar organisasi,maka makin besar volume transaksi pertukaran yg dilakukan. hal ini memperbesar kemungkinan dimasukannya informasi yg dicatat secara tdk tepat kedalam catatan.Transaksi pertukaran yg kompleks: transaksi pertukaran antarorganisasi sdh menjadi semakin kompleks dan karenanya lebih sulit dicatat dgn tepat.

MENGURANGI RESIKO INFORMASI:pengguna bisa memverifikasiinformasi: pengguna bisa saja mendatangi lokasi perusahaan untuk memeriksa catatan2 dan memperoleh informasi tentang keandalan laporan.pengguna berbagi resiko informasi dgn manajemen: manajemen bertanggungjawab untuk menyediakan informasi yg andal kepada pengguna. jika pengguna mengandalkan laporan keuangan yg tdk akurat dan sgb akibat menanggung kerugian, maka mereka berhak untuk mengajukan tuntutan hokum terhadap manajemen.laporan keuangan yg diaudit sdh disediakan: pengguna meminta audit independen. kemudian para pengambil keputusan dpt memanfaatkan informasi hasil audit dgn asumsi bahwa informasi itu cukup lengkap,akurat dan tdk bias.

JENIS2 AUDIT:*Auditor Operasional: mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian prosedur dan metode operasi organisasi.pada akhir audit operasional,manajemen biasanya menharapakn saran2 utnuk memperbaiki operasi*Auditor Ketaatan: dilaksanakan untuk menetukan apakah pihak yg diaudit telah mengikuti prosedur,aturan atau ketentuan yg ditetapkan oleh otoritas yg lebih tinggi.*Auditor laporan Keuangan: dilakukan untuk menetukan apakah laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dgn criteria tertentu. biasanya criteria yg berlaku adalah prinsip2 akuntansi yg berlaku umum (GAAP)