Bahan APP 2011 untuk REKAT - inforekat.files.wordpress.com · Web viewMetode: permainan outbound....

Materi Pendalaman APP REKAT 2012

DAFTAR ISI

Pengantar 02

Pertemuan I Aku hadir dalam Ekaristi 04

Pertemuan II Aku bersyukur dalam Ekaristi 12

Pertemuan III Aku rela berkorban 18

Pertemuan IVAku siap berbagi 23

Pertemuan V Aksi Nyata: Buah-Buah Ekarisi 30

- 1 -


KATA PENGANTAR

Damai Tuhan YesusMateri pendalaman APP bagi remaja untuk tahun ini

disesuaikan dengan tema umum APP yang telah dipilih oleh Keuskupan Surabaya yakni “Mewujudkan Hidup Sejahtera yang Ekarisitis”. Tema ini diambil dengan menyatukan dua topik besar yang berusaha diolah dan disajikan oleh Gereja Katolik di tahun ini, yaitu berdasar tema APP Nasional selama 5 tahun ke depan 2012–2016 adalah “Mewujudkan Hidup Sejahtera” serta di tahun ini juga dicanangkan sebagai Tahun Ekaristi. Tema ini memiliki latar belakang keprihatinan Gereja dalam upaya mewujudkan kesejahteraan dikaitkan dengan Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup Kristiani.

Bahan pendalaman iman bagi Remaja yang telah berjalan dari tahun ke tahun selalu diusahakan sesuai dengan kebutuhannya. Materi APP tahun 2012 ini kami kemas dalam lima kali pertemuan.

Pertemuan pertama adalah ”Aku hadir dalam Ekaristi” yang bermaksud mengajak Remaja untuk sungguh-sungguh hadir dalam Ekaristi. Pertemuan kedua adalah ”Aku bersyukur dalam Ekaristi” yang mengajak Remaja untuk mengetahui makna dari Ekaristi sehingga mereka dapat merayakan dengan sikap iman yang tepat. Pada pertemuan ketiga yaitu ”Aku rela berkorban” mengajak Remaja untuk melihat Ekaristi sebagai teladan cinta Allah bagi umatnya melalui korban. Dan pada pertemuan keempat yakni ”Aku rela berbagi” hendak mengajak Remaja untuk memiliki semangat berbagi dengan meneladan dari perayaan Ekaristi itu sendiri serta cara hidup jemaat perdana. Akhirnya pertemuan kelima ”Aksi Nyata: Buah-Buah Ekaristi” merupakan kesempatan bagi pendamping dan Remaja untuk bersama-sama menyusun aksi nyata sebagai bentuk buah pertobatan sesuai tema APP ini.

- 2 -


Demikian pengantar panduan pelaksanaan pendalaman APP untuk Remaja Katolik tahun 2012.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak dan semoga materi pendalaman ini bermanfaat bagi para Remaja Katolik di Keuskupan Surabaya. Selamat menjalani retret agung bersama. Berkat Tuhan.

Tim PenyusunKomisi Remaja Katolik (REKAT)

Keuskupan Surabaya

- 3 -


Pertemuan Pertama “Aku hadir dalam Ekaristi”

Bahan Kitab Suci: Mat 26: 26-29 “Penetapan Perjamuan Malam”

Tujuan Mengajak para remaja untuk mengetahui makna Ekaristi Mengajak para remaja untuk mulai menyadari bagaimana

seharusnya mempersiapkan dan menghadiri Ekaristi

Gagasan PendampingGereja melihat Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup

kristiani karena melalui Ekaristi, Kristus secara nyata sekaligus misteri hadir di dalamnya. Kristus yang telah wafat, bangkit dan duduk di sisi kanan Allah, menjadi pembela kita hadir dengan banyak cara kepada GerejaNya. Dalam SabdaNya, dalam doa-doa Gereja sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka, dalam diri orang miskin, orang sakit, orang yang dipenjara dan dalam sakramen-sakramen. Ia hadir dalam rupa Ekaristi (SC 7). Kehadiran Yesus yang nyata dalam rupa roti dan anggur membawa kita memperoleh kebersamaan dan solidaritas dengan hidup dan seluruh nasibNya, yang wafat dan bangkit untuk kita.

Yesus Kristus adalah tanda dan sarana kehadiran Allah. Dalam Dia, Allah yang transenden bisa didengar, dilihat, diraba oleh manusia (1 Yoh 1:1). Dalam DiriNya, Allah yang tidak tampak itu hadir dan kelihatan dalam dunia (bdk. Ibr 1: 3). Yesus adalah kesatuan antara yang transenden dan imanen, yang Ilahi dan manusiawi, yang sakral dan yang sekuler. Sakramen Allah dan kebersamaan dengan Allah itu hadir dalam Ekaristi yang dibagi-

- 4 -


bagikan, sehingga kita yang menyambutnya boleh mengalami Allah dan dipersatukan denganNya.

Hidup manusia menjadi penuh justru ketika segi paling eksistensial dari manusia, hubungan yang transenden dengan Sang Penciptanya, diberi tempat selayaknya. Karena dalam inti pribadi manusia, hubungan eksistensial dengan asal dan tujuan inilah yang memberi warna, arah, motivasi, tanggung jawab, dedikasi dan nilai kepada semua hubungan dan kegiatan manusia. Oleh kesadaran itulah, hidup kristiani dilihat bukan sebagai hidup yang menolak dunia, melainkan hidup yang masuk dalam dunia. Sebagaimana Allah dalam Kristus oleh Roh Kudus dalam Ekaristi hadir dalam sejarah dunia, kita dipanggil untuk hadir dalam dunia. Ekaristi menjadi sumber kekuatan orang beriman untuk hadir secara nyata mengamalkan panggilannya ke dalam dunia, menjadikan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang jaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, sebagai kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan murid-murid Kristus. Pada gilirannya, dalam perjuangan membangun dunia bersama dengan semua orang yang berkehendak baik, orang beriman pun membawa kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan itu dalam Doa Syukur Agung. (Kerangka Dasar APP 2012 Keuskupan Surabaya)

Ekaristi adalah sumber dan puncak iman Gereja. Dari Ekaristilah, umat Allah menimba sumber keselamatan dari Allah dan mempersembahkan kehidupan pada Allah. Begitu tingginya makna dari Ekaristi bagi umat Katolik.

Ekaristi adalah warisan yang agung dan luar biasa yang ditinggalkan oleh Yesus bagi umat Katolik. Sudah layak dan sepantasnyalah kita sebagai umat katolik memberikan penghormatan yang besar terhadap Ekaristi, tetapi sayangnya masih

- 5 -


banyak umat katolik yang belum menyadari hal tersebut. Ini terlihat dari sikap dan penampilan mereka saat menghadiri Ekaristi. Ekaristi yang merupakan suatu pesta perjamuan surgawi, dihadiri dengan ala kadarnya. Pakaian yang dikenakan seakan-akan hanya sekenanya, masih banyak umat yang menghadiri misa hanya dengan menggenakan kaos oblong, celana pendek bahkan juga bersandal jepit. Berbeda jauh dengan saat mereka menghadiri undangan pesta atau sekedar berjalan-jalan ke mall. Sikap yang ditunjukkan selama misa pun tak jauh beda dengan penampilan mereka, masih kurang pantas. Mereka tidak sadar bahwa nereka telah melecehkan Ekaristi dengan sibuk ber-HP/BB ria, sibuk ngobrol sendiri, mengunyah permen/makanan, dsb. Bahkan akhir-akhir ini banyak juga umat yang ikut misa drive-thru atau baru datang menjelang komuni dan langsung pulang setelah menerima komuni. Banyak umat Katolik yang belum mengerti dan sadar bahwa tiap-tiap ritus yang terdapat dalam Ekaristi memiliki makna yang dalam yang dapat menghantar umat untuk dapat mempersiapkan diri dan batinnya agar benar-benar layak untuk menerima Tubuh Kristus sendiri dalam komuni kudus. Maka tidak mengherankan apabila banyak umat yang berkomentar tidak mendapatkan “sesuatu” setelah mengikuti Ekaristi.

Mengapa hal-hal tersebut bisa terjadi? Banyak sekali penjelasannya tapi itu semua berujung pada kurangnya pemahaman umat akan makna agung dari Ekaristi sebagai sumber dan puncak iman. Kurangnya pemahaman berdampak pada kurang tepatnya sikap sehingga menjadi kurangnya teladan bagi generasi muda Gereja dalam ber-Ekaristi.

Mari, dalam kesempatan APP tahun ini, di mana telah dicanangkan sebagai tahun Remaja-Liturgi dan Ekaristi, kita sebagai pendamping mengajak adik-adik kita untuk mengenal lebih dalam makna Ekaristi sehingga mereka dapat mulai menghayati Ekaristi

- 6 -


melalui sikap batin dan sikap diri yang pantas ketika menghadiri Ekaristi. Jangan biarkan Remaja kita ikut menyia-nyiakan warisan agung Yesus bagi kita umat Katolik.

Usulan KegiatanMetode: Diskusi kelompok1. Pendamping dapat membagi adik-adik Rekat dalam beberapa

kelompok diskusi sebanyak 3-4 orang, diupayakan agar jumlah anggota tidak terlalu banyak agar semua dapat menyumbangkan pendapat

2. Hasil diskusi kelompok disampaikan di depan kelompok lain 3. Pendamping dapat juga menyediakan gambar pendukung

diskusi seperti gambar umat yang makan saat Ekaristi, menjawab hp/ BB saat Ekaristi dan lainnya.

Pertanyaan untuk kelompok:1. Apakah makna Ekaristi?2. Menurut kalian, adakah perbedaan makna kata “hadir” dan

“datang”? Bila ada, sebutkan perbedaannya?3. Menurut pengamatan kalian, bagaimanakah penampilan umat

di gereja selama mengikuti Ekaristi?4. Menurut pengamatan kalian, bagaimanakah sikap umat di

gereja selama mengikuti Ekaristi?

PendalamanEkaristi adalah sumber dan puncak iman umat Katolik. Ekaristi

bukan sekedar ritual yang “diciptakan” hierarki gereja. Dalam Ekaristi, Tuhan sungguh hadir dalam rupa roti dan anggur. Tindakan dan kata-kata Yesus terhadap roti dan anggur, dalam bacaan Injil Mat 26: 26-29, merupakan gambaran dari peristiwa wafatNya di kayu salib. Apa yang terjadi dengan roti dalam ayat 26 akan terjadi

- 7 -


dengan tubuh Yesus, dan apa yang akan terjadi dengan cawan anggur dalam ayat 27 akan terjadi dengan darahNya. Mengambil bagian dalam roti dan anggur berarti mengambil bagian dalam kematian Yesus. Cerita Perjamuan Terakhir ini mempengaruhi banyak aspek dalam Perayaan Ekaristi Gereja: Perjamuan Paskah, peringatan kematian gereja, perjanjian, kurban, dan kerajaan yang akan datang.

Ekaristi berasal dari bahasa Yunani “eucharistia” yang berarti puji syukur. Kata Yunani “eucharistia” ini bersama kata Yunani “eulogia” (=pujian syukur) digunakan untuk menerjemahkan kata Ibrani ”berakhah” yakni doa berkat dalam perjamuan Yahudi.

Ekaristi lebih dari sekedar pesta biasa, untuk itu kita harus sungguh-sungguh mempersiapkan diri dan hadir di dalamnya, bukan hanya sekedar datang. Untuk menghadiri sebuah pesta, ataupun saat kita hendak menerima tamu besar, pasti kita melakukan persiapan sebaik mungkin. Mulai dari baju, kebersihan diri hingga suasana hati. Otomatis kita merasa begitu gembira karena diundang dalam suatu pesta atau juga begitu bahagia karena ada tamu besar yang sudi datang ke rumah sederhana kita. Semua dipersiapkan sebaik mungkin, padahal itu hanya untuk menyambut atau menghadiri pesta sesama manusia.

Sedangkan Ekaristi adalah sungguh undangan perjamuan Tuhan. Tuhan sendiri yang mengundang kita untuk ambil bagian dalam pestaNya. Tapi yang sering kita lakukan hanya datang dengan tampilan seadanya, hati juga tak dipersiapkan sebagaimana mestinya, bahkan selama Ekaristi pun kita sering disibukkan dengan banyak hal lain.

Perbedaan makna datang dan hadir adalah datang berarti hanya secara fisik ada/ tubuh saja yang ada dalam gereja sedangkan pikiran dan hati melayang-layang memikirkan hal lain. Karena tidak bersungguh-sungguh maka lebih bersifat formalitas dan rutinitas

- 8 -


saja, memang rajin datang ke Ekaristi, bahkan bisa juga hadir tepat waktu, tapi tak akan pernah merasakan sukacita sejati karena hati dan pikiran tidak diarahkan untuk mengikuti Ekaristi.

Sedangkan hadir berarti tubuh, pikiran dan hati kita dengan sungguh-sungguh dan sepenuhnya mengikuti Ekaristi. Hal ini terlihat dari adanya persiapan-persiapan, diantaranya: minimal datang 15 menit sebelum Ekaristi dimulai, menyiapkan diri sengan berdoa terlebih dahulu, melakukan puasa satu jam sebelum Ekaristi. Hadir dalam Ekaristi juga menuntut sikap yang pantas dan layak. Pantas adalah sikap dari segi lahiriah/ penampilan meliputi cara berpakaian yang rapi, sopan. Sedangkan layak berari menyiapkan sikap hati/ batin yaitu dengan mengusahakan situasi berahmat selama persiapan sebelum Ekaristi misalnya menyiapkan diri dengan hening, dapat juga menerima Sakramen Tobat sebagai bagian dari persiapan tersebut.

Tuhan ingin kita lebih sunguh-sungguh dan sepenuh hati lagi saat hadir dalam Ekaristi. Lantas apa yang dapat kita lakukan untuk mulai dapat memiliki persiapan dan sikap yang tepat dalam Ekaristi? Berikut adalah beberapa tips sederhana yang dapat kita lakukan bila kita akan menghadiri Ekaristi:1. Baca dan renungkanlah Bacaan Misa Kudus hari itu

sebelum menghadiri Misa, entah malam sebelumnya (doa malam) atau pagi hari (doa pagi). Keterangan bacaan Misa Kudus ini dapat diperoleh dari buku renungan harian yang berdasarkan kalender liturgi gereja

2. Ambillah satu ayat yang dapat kita ingat untuk kita ulangi di dalam hati. Kita dapat mengulangi ayat ini dan meresapkannya dalam hati atau renungkanlah beberapa tema kasih Tuhan berkaitan dengan Ekaristi Kudus

- 9 -


3. Periksalah batin dan jika kita menemukan dosa yang cukup berat, akuilah dosa tersebut di hadapan Tuhan dan juga buatlah ketetapan hati untuk melakukan Sakramen Tobat

4. Persiapkan segala sesuatu sebelumnya supaya tidak tergesa-gesa. Misalnya bangunlah lebih pagi, siapkanlah pakaian yang pantas dan sopan untuk dipakai ke gereja, bila kita punya sepatu, pakailah sepatu bukan sandal, jika kita punya baju berlengan, pakailah itu, jangan pakai baju tangan buntung. Ingatlah bahwa apa yang terlihat dari luar adalah cerminan dari isi hati. Lagipula, Sang Tamu Agung yang akan kita sambut adalah lebih mulia daripada seorang presiden atau raja.

5. Persiapkan kurban rohani yang akan kita persembahkan kepada Tuhan. Kurban persembahan yang dapat kita persiapkan adalah kurban pujian dan syukur atas rahmat Tuhan yang kita terima. Atau bahkan kurban hati yang hancur jika kita sedang menghadapi permasalahan dan pergumulan. Persiapkanlah semua kurban itu di dalam hati kita agar dapat kita bawa ke hadapanNya.

6. Jangan makan atau minum dalam waktu 1 jam sebelum menerima Komuni untuk sungguh memberikan keistimewaan pada Kristus yang akan menjadi santapan rohani

7. Dengarkan lagu rohani atau lagu meditasi yang dapat mengarahkan hati kepada Tuhan sebelum berangkat ke gereja. Sebaiknya di perjalanan kita hening dan sudah mulai mengarahkan hati kepada Tuhan

8. Datanglah cukup awal supaya setidaknya ada waktu untuk berdoa misalnya 10-15 menit sebelum misa dimulai dan menenangkan hati dan pikiran sebelum mengikuti misa

9. Matikan/ tinggalkan semua alat komunikasi agar tidak mengganggu konsentrasi kita dan umat lain. Jangan memberi celah bagi iblis untuk dapat mengganggu konsentrasi kita.

- 10 -


PerutusanAku mau melakukan persiapan sebelum Ekaristi agar aku

dapat “hadir” dengan layak dan pantas dalam Ekaristi.

Daftar Pustaka Kerangka Dasar APP 2012 Keuskupan Surabaya ”Mewujudkan

Hidup Sejahtera yang Ekaristis” Tafsir Alkitab Perjanjian Baru; LBI; Kanisius; 2002 Majalah Rohani Bulanan Kuasa Doa Vol. 5, No. 2, April 2010

- 11 -


Pertemuan Kedua “Aku bersyukur dalam Ekaristi”

Bahan Kitab Suci: Yohanes 6:25-59 “Roti Hidup”

Tujuan: Mengajak remaja untuk lebih memahami arti Ekaristi sebagai

sakramen utama dalam gereja Mengajak remaja lebih mensyukuri keberadaan Ekaristi dalam

hidup mereka Mengajak remaja untuk lebih berserah kepada Tuhan dalam

setiap permasalahan yang dihadapi

Gagasan Pendamping:Ayat Kitab Suci dalam pertemuan kali ini bercerita tentang

Yesus yang mengatakan bahwa diri-Nya adalah Roti Hidup yang turun dari Surga. Dalam kisah ini ada beberapa point penting yang bisa kita simak: Yesus mengatakan kepada orang banyak bahwa pekerjaan yang

dikehendaki oleh Allah adalah supaya mereka percaya kepada Dia yang diutus oleh Allah. Dalam hal ini yang dimaksud oleh Yesus adalah diri-Nya sendiri

Yesus beberapa kali menegaskan jika dirinya adalah Roti Hidup yang turun dari Surga, dan Daging dan Darah-Nya adalah benar-benar makanan dan minuman. Pasti mengandung sebuah makna yang sangat penting di balik kata-kata ini, karena Yesus sendiri mengucapkannya berkali-kali, tentunya agar semua orang bisa mengingat dan menangkap maksud ucapannya

Yesus juga mengatakan jika semua yang diberikan Bapa kepada Yesus akan datang kepada-Nya, dan Yesus sendiri tidak akan

- 12 -


membuangnya atau membiarkannya hilang. Dalam hal ini yang dimaksud Yesus adalah jiwa-jiwa manusia.

Dari 3 poin tersebut bisa disimpulkan beberapa hal yang sangat penting. Yang pertama, Yesus adalah Roti Hidup dalam arti yang sebenarnya. Daging dan Darah-Nya adalah benar-benar makanan dan minuman. Hal ini kembali ditegaskan oleh Yesus dalam ucapan-Nya pada para murid ketika Perjamuan Terakhir (bdk. Lukas 22:14-23). Dan atas perintah Yesus pula lah Gereja Katolik terus mengadakan Perjamuan Kudus atau Ekaristi untuk terus membagi-bagikan Sang Roti Hidup kepada semua orang. Ini adalah misteri terbesar sekaligus puncak Iman Katolik. Meskipun dalam bentuk roti tak beragi, tetapi Gereja Katolik percaya jika Tuhan telah merubah (transubstansiasi) roti itu menjadi Tubuh dan Darah Yesus sendiri. Meskipun sulit diterima oleh akal manusia, sebenarnya kita bisa sedikit menganalogikan perubahan ini dengan pensil dan berlian. Kedua benda ini memiliki sifat, tingkat kepadatan, harga, dan kegunaan yang sama sekali berbeda. Namun ilmu pengetahuan membuktikan bahwa kedua benda ini sebenarnya terbuat dari bahan dan unsur yang sama persis. Jika Tuhan bisa melakukan keajaiban seperti ini pada pensil dan berlian, maka sudah pasti Ia bisa pula melakukan hal yang sebaliknya pada Komuni Kudus yang kita terima.

Yang Kedua, semua orang yang mengenal Yesus adalah orang-orang pilihan. Yesus menegaskan ini dengan mengatakan jika semua orang yang datang kepada-Nya adalah orang-orang yang diberikan oleh Bapa kepada-Nya. Artinya, bukan kitalah yang memilih Yesus, melainkan Yesus sendirilah, karena Ia dan Bapa adalah satu, yang menggerakkan hati kita untuk pergi kepada-Nya. Dan setiap orang yang datang kepada-Nya akan dijaga-Nya. Dan tidak ada yang akan dibuang dan dibiarkan hilang, karena Ia menghendaki semua orang

- 13 -


beroleh keselamatan. Dengan kata lain sungguh merupakan sebuah rahmat yang luar biasa apabila kita boleh mengenal Yesus, dan ikut dalam Perjamuan Kudus-Nya. Karena kita telah dipilih-Nya dan tidak akan dibiarkan-Nya hilang atau tersesat.

Yang Ketiga, setelah kita mengetahui jika hanya karena rahmat Tuhan sajalah kita bisa mengenal Yesus dan menerima Tubuh dan Darah-Nya sehingga kita bisa hidup selamanya, syarat apakah yang diminta oleh Tuhan dari kita sebagai ganti dari privilege-hak istimewa-rahmat luar biasa ini? Yesus menegaskan jika Tuhan hanya meminta kita untuk percaya kepada Putra yang diutus-Nya, yaitu Yesus. Tentunya yang dimaksud dengan percaya adalah berserah sepenuhnya dan melakukan segala hal yang diperintahkan oleh Yesus dan menjauhi segala hal yang dilarang-Nya.

Keempat, sekarang kita tahu jika Tuhan telah memilih kita untuk menjadi umat-Nya. Dan Dia juga telah memberikan hadiah terbesar untuk kita, yaitu Tubuh dan Darah-Nya sendiri melalui Komuni Kudus agar kita bisa memperoleh hidup kekal, meskipun kita sangat berdosa dan layak untuk dihukum. Ditambah lagi, Tuhan hanya meminta kita untuk percaya kepada Yesus sebagai syarat untuk memperoleh rahmat yang luar biasa ini. Karena itu, sudah selayaknyalah kita memanjatkan syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan karena sudah memilih kita untuk menerima rahmat-Nya. Kita tidak akan pernah bisa membalas kebaikan Tuhan ini selamanya. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan untuk membalas hal ini adalah dengan bersyukur, tidak menyia-nyiakan hidup penuh rahmat yang sudah dianugerahkan oleh Tuhan, melakukan yang terbaik di setiap tugas dan tanggung jawab, dan melakukan hal yang diinginkan oleh Tuhan, yaitu percaya kepada-Nya.

- 14 -


Usulan KegiatanMetode: Refleksi

Melalui gagasan di atas kita bisa melihat betapa pentingnya Ekaristi bagi kita. Selama ini pergi ke gereja untuk mengikuti Ekaristi masih dipandang sebagai suatu kewajiban, akan tetapi lebih dari pada itu. Banyak hal yang dapat kita lakukan dalam Ekaristi. Dalam Ekaristi itulah Allah yang menyatakan diri kepada kita dalam berbagai hal. Yesus sendiri yang hadir melalui Roti dan Anggur.Melihat kenyataan yang semacam ini, apa adakah sesuatu yang membuat kita menunda untuk mengikuti Ekaristi?

Untuk semakin memaknai rasa syukur dalam Ekaristi, maka para remaja bisa diajak untuk merefleksikan pengalaman yang mereka rasakan dalam Perayaan Ekaristi. Pendamping bisa mengelompokkan para remaja ke dalam beberapa kelompok dan memberikan beberapa pertanyaan refleksi, seperti:1. Apa yang harus aku lakukan dalam mengikuti perayaan Ekaristi

atau ibadat sabda?2. Sejauh manakah aku dapat memaknai bahwa Ekaristi sebagai

dasar dari hidupku sebagai orang yang beriman kepada Allah? 3. Apakah aku sudah menyadari kehadiranNya dalam Perjamuan

Kudus?4. Sudahkah aku mensyukuri segala sesuatu yang diberikan

olehNya bagi kelangsungan hidup kita selama ini? Berupa apa?

PENDALAMAN / PENEGUHAN(Pendamping diminta untuk membacakan sepenggal paragraf

berikut dan remaja diminta untuk merefleksikan bacaan tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari).

Coba Kalian sisihkan waktu sejenak untuk bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup kalian. Renungkan tentang apa yang telah kalian

- 15 -


capai, orang-orang yang memperhatikanmu, pengalaman yang telah kau dapatkan, keahlian dan minat yang kau miliki; dan hal-hal yang terindah dalam hidupmu.

Dari manakah engkau mendapatkan semua itu? Siapakah yang mengaturnya dengan sedemikian rupa, sehingga segalanya tidak pernah terlambat, dan membuat semua menjadi indah pada waktunya? Sudahkah kau berterima kasih pada-Nya? Dengan cara apakah kau melakukannya?

Bagaimana mungkin kau mendapatkan hal-hal yang lebih besar, bila kau tidak bersyukur atas apa yang telah kau miliki saat ini? Toh semuanya, hanya bisa dimulai dengan apa yang kau telah miliki tersebut.

Kau tahu, bahwa kau dapat mencapai tujuan, karena kau pernah merintis hal seperti itu. Pengalaman adalah milikmu yang patut disyukuri. Siapa bilang tidak ada hal yang bisa disyukuri?

Segalanya dalam jangkauanmu saat kau bersyukur akan apa yang telah kau dapatkan.

DOA PENEGUHANBapa yang Maha baik, Engkau selalu mengetahui apa yang aku

lakukan dan apa yang aku pikirkan. Tak ada sesuatu pun yang mengetahui segala keinginanku melebihi Engkau. Melalui Ekaristi kudus, Engkau mengajarku untuk senantiasa merendahkan hati, bersyukur dengan apa yang aku peroleh selama ini serta semakin mencintai sesamaku seturut teladan KasihMu. Terima kasih untuk berkat yang selalu Engkau berikan kepadaku di saat aku tak memintanya sekalipun. Ajarku untuk senantiasa berucap syukur atas semua yang telah Engkau berikan kepadaku, tak lupa aku juga memohon ampunanMu jika selama ini aku lupa bersyukur dan selalu tak peduli dengan arti kehadiranMu. Ya Bapa terima kasih untuk berkat serta kasihMu yang begitu berarti bagi hidupku. Amin.

- 16 -


PerutusanBiasakanlah pergi Misa lebih awal, minimal 15 menit sebelum

Misa dimulai, dan gunakanlah waktu tersebut untuk berdoa, mensyukuri segala yang telah kau alami selama seminggu, terutama untuk mensyukuri rahmat Tuhan yang telah mengundangmu hari itu. Kurangilah waktu untuk ngobrol saat sesudah menerima komuni, melainkan perbanyak waktu untuk berdoa, mensyukuri Komuni Kudus yang sudah boleh kau terima, dan percayakanlah semua beban dan permasalahan hidupmu kepada Tuhan dalam doa tersebut.

- 17 -


Pertemuan Ketiga“Aku rela berkorban”

Bahan Kitab Suci: Yohanes 3: 16

Tujuan Mengajak para remaja untuk mengetahui dan mengerti makna

pengorbanan dalam terang Ekaristi

Gagasan PendampingKorban Ekaristi tidak bisa dipisahkan dari korban Kristus di salib.

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menerangkan peristiwa wafat dan kebangkitanNya sebagai pemberian diri sehabis-habisnya untuk penebusan manusia. ”Inilah TubuhKu yang diserahkan bagi kamu” dan “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darahKu yang ditumpahkan bagi kamu” (Luk 22: 19-20). Perjamuan malam terakhir yang menjadi penetapan Ekaristi, menjadi antisipasi wafat dan kebangkitanNya sebagai penyerahan diri secara penuh bagi pendirian Perjanjian Baru bagi semua orang. “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah” (Yoh 12: 24). Ia wafat tetapi Ia bangkit. Kebangkitan Yesus yang tersalib adalah kebenaran tentang Allah yang adalah kasih.

Ekaristi adalah kenangan yang menghadirkan korban salib Kristus, satu kali untuk selamanya. “Setiap kali di altar dirayakan kurban salib, tempat Anak Domba paskah kita, yakni Kristus telah dikurbankan” (1 Kor 5: 7), dilaksanakan karya penebusan kita. Dengan mengorbankan Kristus dalam perjamuan ekaristis, Gereja sebagai Tubuh Kristus, mengambil bagian dalam korban Kristus

- 18 -


yang menguduskannya. Dan bersama Kristus pada gilirannya, Gereja mempersembahkan diri kepada Allah dan bagi kemanusiaan.

Karena korban salib adalah satu-satunya korban yang universal dan definitif, setiap korban mendapat kesuburan darinya. Dan karena pusat korban Kristus yang istimewa adalah ketaatan sempurna pada kehendak Bapa, maka hidup yang berpusat dan bersumber pada Ekaristi pertama-tama berarti berusaha mentaati kehendak Bapa dengan sebaik mungkin. Apa itu kehendak Bapa? Manusia dipanggil untuk memuliakan Allah, “Kemuliaan Allah adalah supaya manusia hidup secara penuh”. Maka dalam konteks jaman sekarang ini, berkorban diri sebagai wujud hidup yang ekaristis berarti mengusahakan segala yang baik bagi kesejahteraan umum, supaya martabat manusia dihargai, supaya manusia mendapat kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang utuh.

Dalam masyarakat yang plural di mana muncul gerakan fundamentalis dan dalam jaman yang cenderung sekular, konsumeris dan hedonis yang menyuburkan struktur dosa dan budaya kematian ini, perjuangan untuk mewujudkan hidup yang ekaristis tidaklah mudah. Di saat itulah, sambil memperbaharui diri terus menerus untuk mati terhadap kedosaan pribadi dengan terus menimba kekuatan dari sekaligus mengarahkan diri kepada Kristus yang hadir dalam perjamuan Ekaristis, berkorban diri berarti menyerahkan diri sehabis-habisnya. (Kerangka Dasar APP 2012 Keuskupan Surabaya)

Usulan KegiatanMetode: permainan outbound1. Pendamping dapat membagi adik-adik Rekat dalam beberapa

kelompok, 1 kelompok berisikan 6 orang atau lebih (asalkan jumlah dalam kelompok genap)

- 19 -


2. 1 orang berperan sebagai si buta dan 1 org lagi berperan sebagai si lumpuh

3. Di siapkan jalur arena, kemudian setiap kelompok di berangkatkan melalui jalur arena tersebut secara berpasangan.

Pertanyaan untuk kelompok:1. Apakah makna permainan tadi?2. Menurut kalian, bagaimana jika dalam pasangan tersebut tidak

ada yg mau menempati posisi si buta?3. Menurut kalian, bagaimana jika dalam pasangan tersebut tidak

ada yg mau menempatu posisi si tuli?4. Setelah mendengar penjelasan tadi, perbuatan apa yang dapat

kalian lakukan terhadap sesama?

Metode: RefleksiUntuk beberapa waktu tutuplah mata anda. Hadirkan dalam

bayang-bayang dan benak anda tentang pengorbanan Yesus di kayu salib. Mungkin anda ikut ambil bagian dalam kejadian itu. Dan sadarilah bahwa anda ikut bertanggung jawab atas penyaliban tersebut. Tetapi Tuhan tidak menuntut banyak terhadap anda. Yang Dia inginkan hanyalah agar engkau juga melakukan hal yang sama terhadap sesamamu. Berani memberikan sesuatu yang lebih ataupun sesuatu di saat kita kekurangan, demi kehidupan orang lain.

PendalamanAyat Kitab Suci dalam pertemuan kali ini bercerita akan cinta

Allah kepada dunia. Allah menciptakan dunia dan segala isinya. Allah mencintai dunia yang adalah seluruh ciptaan karya Allah sendiri, termasuk di dalamnya kita manusia. Apa beda orang yang bekerja di asuransi dengan Allah? Orang asuransi melakukan

- 20 -


sesuatu pekerjaan untuk bisnis, ia memberi untung kepada nasabah tetapi ia sendiri juga mengambil untung. Sedangkan Allah tidak melakukan bisnis, Ia tidak mendapat untung kalau kita selamat. Tapi Ia adalah Cinta dan Kasih. Dan kasih mengusahakan kebaikan serta kebahagiaan yang dikasihinya. Kasih mau berkurban, bahkan mengurbankan hidupnya sendiri demi kehidupan yang dikasihi.

Karena cintaNya yang begitu besar, Allah mengutus PutraNya untuk menyelamatkan dunia. Yesus sungguh ingin menempatkan diriNya sebagai manusia. Ia bahkan menyamakan diriNya dengan manusia yang paling lemah. Bagi Yesus, mencintai Tuhan sama dengan mencintai sesama manusia. Sesama bagi Yesus adalah mereka yang paling menderita hidupnya. Tampak jelas perhatian Yesus bagi manusia yang menderita, sementara sesama manusia sendiri kurang memperhatikan. Manusia yang paling dikasihi Tuhan, namun kurang mengasihi sesamanya. Yesus ingin agar ajaran cinta kasih yang telah disampaikan dan ditunjukkanNya itu dilakukan oleh semua pengikutNya. Allah sendiri berani mengurbankan putraNya yang tunggal agar semua orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, sudahkah kita berani mengurbankan apa yang kita miliki untuk orang lain?

Dalam perikop persembahan seorang Janda miskin (Lukas 21: 1-4; Markus 12: 41-44), Yesus memuji kerelaan hati seorang janda sederhana dalam mempersembahkan apa yang dimilikinya kepada Allah. Ia memberi sedikit dari hati dan ketotalan diri, seluruh miliknya. Mungkin dari segi jumlah kelihatan sedikit, namun karena itu keseluruhan yang dia miliki maka itu amatlah bermakna. Yesus memuji janda itu karena ia mempersembahkan secara tulus seluruh miliknya. Janda miskin memberi teladan kepada kita untuk berani menyerahkan semua miliknya kepada Allah. Ada semangat rela berkorban dan kerelaan untuk berbagi. Itulah nilai yang perlu diteladani.

- 21 -


Dalam kehidupan sehari-hari kita lebih mudah untuk menuntut supaya kita menerima sebanyak-banyaknya. Kita ingin agar Allah memberikan yang terbaik dan terbanyak buat kita. Namun kalau kita jujur, betapa sering kita pelit dan sulit berkurban. Kita menyisakan sedikit waktu untuk Tuhan atau bahkan kita tidak punya cukup waktu, entah untuk berdoa atau pergi dan berkumpul dengan umat seiman di Gereja. Tetapi kalau untuk nonton televisi, untuk pergi nongkrong bersama teman di café atau restoran, kita punya waktu yang begitu panjang. Kalau kita pelit kepada Tuhan atau sesama, bagaimana kita dapat merasa mendapat berkat?

PerutusanAku harus dan siap menjadi perpanjangan tangan Allah untuk

mengurbankan apapun yang aku miliki bagi sesamaku yang membutuhkan.


Hidup Sejahtera yang Ekaristis” Renungan harian Mutiara Iman 2012

- 22 -


Pertemuan Keempat “Aku mau berbagi”

Bahan Kitab Suci: Kis 2: 42 - 46

Tujuan Mengajak remaja untuk dapat mengerti arti berbagi dengan

sesama Mengajak remaja untuk saling berbagi satu dengan yang lain Melatih remaja agar dalam berbagi tidak boleh membeda-

bedakan

Gagasan PendampingEkaristi adalah perjamuan Tuhan. Sejak Gereja perdana,

“memecahkan roti dan berdoa” (Kis 2: 42-46) menjadi ciri khas hidup kristiani, sekaligus menjadi pusat dan pemersatu kehidupan umat beriman. Meski berakar dalam tradisi religius Yahudi, Ekaristi mempunyai arti dan makna karena berpusat pada Yesus Kristus. Selama hidupNya di dunia, Yesus sering makan bersama dalam meja perjamuan, baik dengan sahabat maupun orang asing, orang benar maupun orang berdosa. Dengan begitu Yesus hendak menyatakan bahwa Kerajaan dan Belas Kasih Allah ditawarkan kepada semua orang, kepada siapa saja dan tidak satu orang pun dikecualikan dariNya.

Perjamuan adalah suatu cara untuk berbagi hidup, ketika orang mengundang seseorang makan, ia mengundangnya untuk ambil bagian dalam hidupnya. Dengan mengadakan perjamuan, Yesus mengundang orang-orang untuk ambil bagian dalam hidupNya. Hal yang paling nyata tampak dalam perjamuan malam terakhir (Mrk 14: 22-25). Dengan mengatakan, “Ambillah, inilah tubuhKu,

- 23 -


minumlah, inilah darahKu”, Yesus memberikan DiriNya sekaligus mengundang para murid untuk mengambil bagian dalam hidupNya, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darahKu, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia” (Yoh 6: 56). Dengan mengambil bagian dalam Ekaristi, kita bersatu dengan Kristus sendiri, yang telah membagikan hidup kepada semua orang. Maka hidup yang bersumber dan berpuncak pada Ekaristi tidak lain berarti mau dan rela berbagi hidup, juga kepada orang lain. (Kerangka Dasar APP 2012 Keuskupan Surabaya).

“Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang………” (Kis.2 : 44-45)

Hidup berbagi menjadi salah satu usaha kita untuk meningkatkan iman yang dewasa pada Kristus. Berbagi menjadi satu konsep awal dalam mengembangkan diri seperti para jemaat perdana yang selalu berkumpul, bersatu dan berdoa bersama sambil berbagi satu dengan yang lain dengan sehati dan sejiwa. Mereka rela berbagi dan menjual harta miliknya untuk kepentingan bersama tanpa membedakan kaya dan miskin.

Puncak berbagi adalah dalam Ekaristi, di mana Yesus mengadakan perjamuan. Ekaristi adalah perjamuan Tuhan. Ekaristi menjadi khas hidup kristiani sekaligus menjadi pusat dan pemersatu kehidupan umat beriman yang saling hadir sebagai suatu keluarga. Para jemaat perdana tentunya mengambil semangat Ekaristi tersebut, dan mereka meneladan sikap Yesus sendiri yang selalu mengundang murid-muridNya untuk makan bersama. Oleh karena itu perjamuan adalah suatu cara untuk hidup berbagi. Maka hidup yang bersumber dan berpuncak pada Ekaristi tidak lain berarti mau dan rela berbagi hidup dengan orang lain disertai dengan

- 24 -


pengorbanan yang tulus. Usulan Kegiatan1. Metode : melihat film “Pay It Forward”

Ringkasan Cerita: Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun

bernama Trevor yang setelah mendapat tugas awal tahun dari Pak Simonet, guru kelas 7-nya, ia berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang di sekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut: “PAY IT FORWARD”.

Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya di pinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.

Percobaan pun dimulai: Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada di rumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor. Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya “PAY IT FORWARD, MOM”.

Sang mama yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka

- 25 -


telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan di antara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan :”PAY IT FORWARD, MOM”.

Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan: “PAY IT FORWARD, SON”.

Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis kecil : “PAY IT FORWARD, SIR”

Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan:”PAY IT FORWARD”.

Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tahu dari mana asal muasalnya istilah “PAY IT FORWARD” tersebut, jiwa kewartawanannya mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut.

- 26 -


Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di Televisi supaya banyak orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di Televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.

Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang Mama melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain.

(sumber: http://www.kaskus.us/showthread)

2. Metode: Refleksia. Duduklah dengan tenang, ambillah kertas segitiga atau segi

empat, hitung berapa sudutnya. Potonglah sudutnya, dan hitung berapa jumlah sudutnya sekarang? Semakin bertambah atau berkurang?

b. Ambillah sikap duduk yang santai dan pejamkan mata, renungkanlah demikian karunia yang kita dapat dari Tuhan, semakin kita bagi dengan orang lain, semakin kita kurangi maka akan bertambah lebih banyak apa yang kita punyai. Kelimpahan Tuhan tidak akan pernah berhenti. Sadarilah sejauh mana anda sudah berbagi kasih dan memperhatikan orang-orang disekitar kita, bahkan orangyang tidak kita

- 27 -


kenal, orang kecil dan menderita. Perhatikanlah bahwa Yesus hadir bersama mereka semua yg menderita

c. Hadirkanlah pula dalam keheninganmu: keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggalmu. Lihatlah mereka mendambakan cinta, kasih, dan kedamaian. Mereka membutuhkan senyuman, sapaan dan keramahanmu. Biarkan dirimu menjadi kesejukan saat mereka kepanasan, kedamaian saat mereka bermusuhan dan pemersatu saat terjadi perpecahan.

PendalamanTuhan memberikan kesempurnaan, bekal atau talenta bagi

setiap umatNya. Bekal atau talenta itu akan semakin berkembang pesat jika orang yang bersangkutan ataupun orang-orang di lingkungannya ikut mengarahkan dan mengembangkan segala kemampuan itu sejak dini. Dan akan semakin berkembang lagi jika orang itu rela untuk berbagi. Dengan membagikan talenta, bakat, kemampuan dan apapun yang dimiliki, orang itu tidak akan berkekurangan malah akan berlimpah karena berkat Tuhan. Dengan berbagi kita akan makin mempunyai. Apa yang ada pada kita akan berlimpah ruah. Jika kita rela berbagi dengan tulus, dan niat baik, maka Tuhan akan selalu memberkati. Dari sudut pandang Tuhan, semakin ada sudut yang dipotong dan dibagikan, sudut itu akan bertambah. Tuhan tidak pernah memiliki untuk diriNya sendiri. Dia selalu berbagi, bahkan Tubuh dan DarahNya dibagi demi keselamatan kita sampai sat ini. Ia tidak hanya mengenyangkan kita dengan makanan jasmani, namun juga mengenyangkan jiwa kita dengan santapan rohani.

Memperhatikan sesama yang menderita menjadi wujud kasih yang nyata yang dapat kita lakukan. Marilah kita memperhatikan mereka yang ada di sekitar kita, di dalam keluarga kita sendiri

- 28 -


mungkin ada yang perlu perhatian kita. Dengan senyum dan keramahan kita, dengan kepedulian dan kasih yang kita miliki, yang barangkali hanya kecil dan sederhana, kita akan dapat mampu menyebarluaskan hal yang baik, entah dalam keluarga, dalam lingkungan di mana kita berada, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Kita dipanggil untuk mengubah dunia menjadi lebih baik dan perubahan itu bukan serta merta dalam dua atau tiga hari, melainkan pelan-pelan melalui perubahan dalam diri kita terlebih dahulu.

Doa PerutusanTuhan Yesus, berilah aku hatiMu yang penuh dengan belas

kasih, dan mampukan aku untuk menjadi perpanjangan tanganMu agar peduli dan selalu berbagi terhadap sesamaku, apalagi yang kekurangan dan menderita. Amin


Hidup Sejahtera yang Ekaristis” Renungan harian Mutiara Iman 2012

- 29 -


Pertemuan KelimaAksi Nyata: Buah-Buah Ekaristi

Tujuan Mengajak Remaja untuk melakukan aksi nyata berkaitan

dengan buah pertobatan yang didapat dari Ekaristi

Ide DasarPoint pertemuan ini merupakan pertemuan yang mengajak

remaja untuk mengambil buah atau semangat yang bersumber dari Ekaristi yang dihadiri oleh remaja. Dengan berdasar dari pendalaman empat pertemuan yang sebelumnya, diharapkan dapat mendorong remaja untuk melakukan sikap berbagai sikap atau aksi nyata sebagai akibat dari hadir dalam Ekaristi misalnya sikap bersyukur, berkorban dan berbagi.

Di pertemuan ini, remaja bersama pendamping dapat mulai melakukan kegiatan: mengkonsep terlebih dahulu apa aksi nyata berkelanjutan yang hendak dilakukan bersama. Untuk kemudian melakukan aksi nyata tersebut saat pertemuan remaja berikutnya dengan menyesuaikan kondisi dan kebutuhan remaja di masing-masing paroki.

Usulan Kegiatan Membuat poster tentang tips hadir dalam Ekaristi dengan layak

& pantas (sesuai tema pertemuan pertama) Kegiatan “berbagi”: Mengumpulkan uang koin untuk sahabat,

urunan beli kue/ hadiah untuk teman yang berulang tahun, kegiatan baksos

- 30 -


ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA

CITA-CITA BERSAMA”Gereja Keuskupan Surabaya sebagai persekutuan murid-murid Kristus yang semakin dewasa dalam

iman, guyub, penuh pelayanan dan misioner”

BIDANG PASTORAL : REMAJANo Prioritas Program Nilai yang

dihayati1 Pendampingan dan pembinaan

remaja dalam mengenal dan mengembangkan diri dan lingkungan untuk menjawab panggilan hidup sebagai orang beriman

Belajar bertanggung-jawab

2 Pengembangan kuantitas dan kualitas orang yang terlibat dalam pastoral remaja

Tanggap terhadap dinamika remaja

- 31 -


- 32 -

Bahan APP 2011 untuk REKAT - inforekat.files.wordpress.com · Web viewMetode: permainan outbound....

Documents

Transcript of Bahan APP 2011 untuk REKAT - inforekat.files.wordpress.com · Web viewMetode: permainan outbound....