bahan

4
Dr. Masaru Emoto (penulis The Healing & Discovering the Power of The Water) dan Martien Seligman (Penemu Psikologi Positif dan Penulis The Authentic Happiness) Dalam salah satu bukunya Masuro Emoto mengatakan, Kita mesti berfikir positif, sebab, jika Kita banyak berfikir negative, maka : 1. Jika sering membiarkan diri kita stress maka kita akan mengalami. gangguan pencernaan. 2 Jika sering khawatir, kita bisa terkena sakit punggung. 3. Marah selama 5 menit akan menyebabkan system immune tubuh kita mengalami depresi selama 6 jam. 4. Jika mudah tersinggung maka kita akan terkena insomnia (susah tidur). 5.Menyimpan kepahitan akan menyebabkan Imun kita mati, dan dari situlah bermula banyak penyakit seperti stree, kolesterol, hipertensi, Serangan jantung, stroke, Arthritis, dll. 6. Jika sering kebingungan, akan terkena sakit tulang belakang bagian bawah. 7. Jika sering membiarkan rasa takut yg berlebihan, akan mudah terkena penyakit ginjal. 8.Jika suka cemas akan diikuti sakit dyspepsia (sulit mencerna). 9. Jika suka marah bisa sakit Hepatitis. 10. Jika sering apatis/acuh terhadap lingkungan, bisa mengakibatkan vitalitas melemah. 11.Jika sering tidak sabar, bisa mengakibatkan diabetes (sakit gula). 12.Jika sering merasa kesepian, bisa mengakibatkan sakit demensia senelis (memori & kontrol fungsi tubuh berkurang). 13. Jika sering bersedih, bisa menderita leukemia. Banyak buku yang membahas tentang Positive Thinking, dan dalam buku-buku Mind Body Medicine, sangat banyak diulas hal-hal seperti ini. Bagaimana Pikiran mempengaruhi kesehatan. Tapi marilah kita lihat beberapa hal diatas (Walaupun semuanya adalah absah dan baik), sehingga teks-teks seperti ini bukan sekadar ‘jamu mujarab’ yang enak dibaca tapi sulit direalisasikan. Sthephen Covey sudah mengingatkan itu cukup lama. Bahkan dia sedikit banyak mengkritik “Berfikir Positive”, dimana itu seakan menyelesaiakn segalanya tanpa pendalaman cukup. Pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai

description

BAHAN BAB I SRIPSI

Transcript of bahan

Page 1: bahan

Dr. Masaru Emoto (penulis The Healing & Discovering the Power of The Water) dan Martien Seligman (Penemu Psikologi Positif dan Penulis The Authentic Happiness)

Dalam salah satu bukunya Masuro Emoto mengatakan, Kita mesti berfikir positif, sebab, jika Kita banyak berfikir negative, maka :1. Jika sering membiarkan diri kita stress maka kita akan mengalami. gangguan pencernaan. 2 Jika sering khawatir, kita bisa terkena sakit punggung. 3. Marah selama 5 menit akan menyebabkan system immune tubuh kita mengalami depresi selama 6 jam. 4. Jika mudah tersinggung maka kita akan terkena insomnia (susah tidur). 5.Menyimpan kepahitan akan menyebabkan Imun kita mati, dan dari situlah bermula banyak penyakit seperti stree, kolesterol, hipertensi, Serangan jantung, stroke, Arthritis, dll. 6. Jika sering kebingungan, akan terkena sakit tulang belakang bagian bawah. 7. Jika sering membiarkan rasa takut yg berlebihan, akan mudah terkena penyakit ginjal. 8.Jika suka cemas akan diikuti sakit dyspepsia (sulit mencerna). 9. Jika suka marah bisa sakit Hepatitis. 10. Jika sering apatis/acuh terhadap lingkungan, bisa mengakibatkan vitalitas melemah. 11.Jika sering tidak sabar, bisa mengakibatkan diabetes (sakit gula). 12.Jika sering merasa kesepian, bisa mengakibatkan sakit demensia senelis (memori & kontrol fungsi tubuh berkurang). 13. Jika sering bersedih, bisa menderita leukemia.Banyak buku yang membahas tentang Positive Thinking, dan dalam buku-buku Mind Body Medicine, sangat banyak diulas hal-hal seperti ini. Bagaimana Pikiran mempengaruhi kesehatan.Tapi marilah kita lihat beberapa hal diatas (Walaupun semuanya adalah absah dan baik), sehingga teks-teks seperti ini bukan sekadar ‘jamu mujarab’ yang enak dibaca tapi sulit direalisasikan. Sthephen Covey sudah mengingatkan itu cukup lama. Bahkan dia sedikit banyak mengkritik “Berfikir Positive”, dimana itu seakan menyelesaiakn segalanya tanpa pendalaman cukup.

Pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk

merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif

sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk pada konsep dan proses yang

sama diantaranya kognisi, pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi.

Perilaku adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat,

sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika.

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan

ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Untuk

menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi dengan seorang dokter.

Hubungan antara pikiran, perilaku dan penyakit, ada yang langsung dan tidak langsung.

Contoh hubungan langsung ialah pikiran tentang suatu respons psikofisiologis (memikirkan

kejadian traumatic menyebabkan jantung berdebar, terlalu stress mempengaruhi sistem

kekebalan tubuh). Contoh hubungan tak langsung antara lain kebiasaan dan gaya hidup

seseorang. (Marhayati M.Si, Nelly, 2008, Kesehatan Mental Remaja)

Page 2: bahan

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN, PERILAKU DAN KESEHATAN

Lazarus (1994) membahas adanya 4 jenis penyakit yang diduga berkaitan dengan emosi yang

menimbulkan keadaan tak senang (distressing) : emosi marah, iri, cemburu, cemas, bersalah,

malu, sedih dan berharap. Penyakit-penyakit itu adalah psikosomatik, infeksi, jantung kroner dan

kanker.

Friedman dan Roseman telah melakukan penelitian terhadap penderitaan penyakit jantung

koroner, dan menemukan bahwa tipe kepribadian A merupakan predisposisi terhadap penyakit

jantung koroner (coronary heart disease/CHD). Ciri-ciri orang dengan kepribadian tipe A ialah :

selalu terburu-buru, ingin melakuakan sebanyak-banyaknya dalam waktu sesingkat-singkatnya

(time urgency), rasa permusuhan (hostility), dan keinginan bersaing (competitiveness). Penelitian

kemudian menunjukkan bahwa CHD lebih banyak berhubungan dengan stess kerja, dan kurang

mampunya seorang dalam mengolah kemarahan. Emosi yang tidak menyenangkan tersebut dapat

menimbulkan penyesuaian maladaptive (seperti merokok, makan banyak dll) dan memacu

produksi hormon-hormon yang mempunyai daya kuat, dan dapat meningkatkan penyebab primer

dari penyumbatan arteri (meningkatkan low density blood cholesterol). Selanjtnya emosi ini

dapat mengakibatkan produksi hormon yang menurunkan jumlah sel daya tahan tubuh (limfosit).

Ini yang memungkinkan terjadinya penyakit infeksi. Walaupun begitu, belum ada jawaban yang

pasti tentang fungsi tubuh mana (hormon, sistem imun, dll) yang dipengaruhi oleh emosi

(Lazarus & Lazarus, 1994)

Abstract:

The purpose of this research was to examine empirically the relationship between positive thinking and

self acceptance. Subjects were adolescences, aged 18-24 years old who have physical defect caused by

accident. Data collecting by self-acceptance scale and positive thinking scale. Data analysis used product

moment correlation from Pearson. Data analysis showed the coefficient correlation between positive

thinking and self acceptance, r =0.696 and p = 0.000 (p<0.01). It means there is significantly positive

relationship between positive thinking and self-acceptance on the adolescences that have physical defect

caused by accident. The higher positive thinking, the higher self-acceptance of the adolescences that have

physical defect caused by accident will be. The lower positive thinking, the lower self-acceptance of the

adolescences that have physical defect caused by accident will be. Positive thinking gives effective

contribution to self-acceptance as well as 48.4 %. The rest 51.6% are from other variables that influence

self-acceptance.

Page 3: bahan