BAGIAN4_SIMPANAN
-
Upload
heri-yulianto -
Category
Documents
-
view
168 -
download
3
Transcript of BAGIAN4_SIMPANAN
BAGIAN IV
SIMPANAN
DEFINISI SIMPANAN
Menurut peraturan pemerintah no 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan
kegiatan koperasi simpan pinjam oleh koperasi. Pengertian simpanan
adalah “Dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-
koperasi, dan atau anggotanya kepada koperasi dakan bentuk simpanan
tabungan dan simpanan koperasi berjangka.
PRINSIP OPERASIONAL SYARIAH SIMPANAN
Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana
simpanan di BMT dibedakan atas prinsip wadiah dan mudharabah:
Prinsip Wadiah
Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhamanah yang
berarti BMT dapat memanfaatkan dan menyalurkan dana yang disimpan
serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh pemilik
dana. Keuntungan dan kerugian dari pemanfaatan dana menjadi hak dan
ditanggung oleh BMT. BMT dapat memberikan bonus kepada pemilik
namun tidak boleh menjanjikan dimuka.
Prinsip Mudharabah
Prinsip mudharabah yang diterapkan adalah mudharabah muthlaqah
dimana dana yang dihimpun diperlukan sebagai investasi dan dapat
dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada
masyarakat, pengusaha / perorangan secara professional dan memenuhi
aspak syariah. Besarnya kompensasi yang akan diberikan BMT kepada
Anggota (nisbah dan tatacara pemberian keuntungan) tergantung dari
kesepakatan pada saat terjadinya akad antar BMT dengan pemilik dan
(anggota).
MANFAAT SIMPANAN
Manfaat Simpanan Bagi penyimpan
• Membentuk sikap hemat
• Menyimpan dan mengembangkan permodalan
• Menyiapkan hari depan yang lebih baik
• Mengendalikan diri dari sikap boros
• Memperoleh bagi hasil
• Memnuhi kebutuhan secara mendadak
Manfaat Simpanan Bagi BMT
• Meningkatkan permodalan BMT
• Sumber dana penyaluran pembiayaan kepada anggota BMT
• Dapat digunakan sebagai jaminan
• Meningkatkan SHU
• Memupuk kebersamaan, saling percaya dan membantu sesame
anggota BMT
SIMPANAN TABUNGAN
Simpanan tabungan di BMT adalah tabungan dari anggota (perorangan
atau lembaga) di BMT dlam bentuk unag rupiah yang setorannya dapat
dilakukan secara berangsung-angsur dan penarikan hanya dapat di
lakukan dengan syarat-syarat tertentu yang telah disepakati antara
anggota dan BMT. Penarikan dilakukan dengan menggunakan kartu
tabungan sebagai media. Tujuan penyelenggaraan simpanan tabungan
adalah untuk menjadikan tabungan sebagai produk yang dapat
menjangkau masyarakat luas termasuk golongan ekonomi menengah ke
bawah serta memperluas usaha penghimpunan dana masyarakat.
Produk Simpanan Tabungan
Produk simpanan tabungan di BMT yang ada saat ini adalah produk
simpanan dengan prinsip wadiah yad dhamanah.
Produk tabungannya adalah:
1. Tabungan barokah
Simpanan ini terbuka untuk anggota dan atau masyarakat umum
2. Tabungan pendidikan
Jenis simpanan yang diperuntukkan bagi pelajar yang berkeinginan
untuk menyisihkan sebagian uang sakuknya untuk masa depan
pendidikannya.
3. Deposito mudharabah
Kebijakan Umum Simpanan Tabungan
1. Yang dapat menjadi penabung adalah perorangan atau lembaga
2. Setiap penabung tidak harus terlebih dahulu menjadi anggota
3. Penyetoran tabungan dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus
pemilik tabungan, namun penarikan tabungan harus dilakukan oleh
pemilik yang syah atau dapat dikuasakan kepada pihak lain dengan
disertai surat kuasa.
4. Proses pembukaan , penutupan, kartu tabungan hilang, dan
keluhan anggota ditangani dan dikoordinasikan oleh cutomer
service
5. System bagi hasil /bonus diatur sebagai berikut:
• Deposito mudharabah mendapatkan bagi hasil dari laba
/bagi hasil pembiayaan yang dibagi antara BMT dan
penabung sesuai nisbah/porsi yang disepakati pada saat
pembukaan tabungan. Besarnya nisbah untuk seluruh
produk tabungan deposito mudharabah, pendidikan dan
barokah ditetapkan oleh pengurus BMT.
• Tabungan wadiah tidak mendapatkan bagi hasil namun
untuk merangsang para penabung menyimpan dananya
maka diberikan bonus secara sukarela dan sesuai dengan
kemampuan dan hasil usaha BMT
• Pembayaran bagi bonus tabungan dilakukan setiap bulan
pada tanggal kerja terakhir bulan yang bersangkutan atau
pada tanggal tertentu sesuai surat edaran pengurus BMT.
• Perhitungan bagi hasil dilakukan dengan metode cash basis
dimana BMT mempunyai kewajiban membayar bagi hasil
atau bonus pada akhir bulan sesuai periode akuntansinya
• Bagi hasil tabungan diperhitungkan dari saldo rata-rata
harian per anggota pada posisi akhir yang bersangkutan
selama satu bulan dibagi rata-rata saldo tabungan seluruh
anggota selama periode yang sama dikalikan pendapatan
operasional BMT dan nisbah untuk anggota
• Seluruh pembayaran bagi hasil tabungan akan dikreditkan
secara langsung ke dalam masing-masing rekening
tabungan yang bersangkutan
• Bonus diperhitungkan secara proporsional dari masing-
masing simpanan dengan formula yang ditetapkan secara
tersendiri sesuai surat edaran pngurus BMT.
6. Penutupan rekening
• Seluruh produk yang selam satu tahun tidak efektif dengan
saldo dibawah atau sebesar minimal tertentu (akan
ditetapkan oleh pengurus) maka akan ditutup secara
otomatis
• Rekening tabungan (untuk seluruh produk tabungan) yang
ditutup karena permintaan anggota akan dikenakan biaya
administrasi tutup rekening sebesar jumlah yang akan
ditetapkan oelh pengurus BMT.
7. Nominal setoran dan penarikan
Minimal setoran (setoran awal dan selanjutnya) serta besarnya
maksimal penarikan untuk masing-masing produk tabungan akan
ditetapkan oleh pengurus BMT sebagai berikut:
1. Tabungan barokah
Setoran awal minimal Rp. 10.000, selanjutnya minimal Rp.
5000. Besar penarikan setiap harinya maksimal Rp.
1.000.000. apabila penarikan melebihi plafon diatas maka
anggota harus memberikan informasi minimal satu hari
sebelumnya.
2. Tabungan pendidikan
Setoran awal minimal Rp. 50.000, selanjutnya minimal Rp.
5000. Besar penarikan setiap harinya maksimal Rp.
1.000.000. apabila penarikan melebihi plafon diatas maka
anggota harus memberikan informasi minimal satu hari
sebelumnya. Penabung yang belum cukup umur harus
diwakili oleh orang tua atau wali ybs.
8. Penarikan tanpa buku tabungan
Penarikan tanpa buku tabungan hanya dapat dilakukan atas
persetujuan manajer dan hanya diperkenankan 1 kali.
9. Penggantian buku tabungan hanya dapat dilakukan dengan alasan
buku hilang, rusak, atau sudah penuh.
10. Proses Verifikasi
• Tabungan perorangan (non lembaga)
Tanda tangan yang tercantum dalam specimen adalah tanda
tangan dari penabung. Penabung dapat menerbitkan surat
kuasa penarikan tabungan yang ditandatangani diatas
materai kepada pihak lain. Jika tidak terdapat kesamaan
tanda tangan dengan data specimen penabung maka untuk
pelaksanaan verifikasi pembayaran harus dimintakan bukti
identitas asli penabung (KTP/SIM)
• Tabungan lembaga (amanah)
Panarikan tabungan amanah hanya dapat dilakukan dengan
mencantumkan minimal dua tanda tangan dari yang
tercantum dalam specimen atau yang diberikan kuasa oleh
lembaga yang bersangkutan.
11. Transaksi dilapangan
BMT dapat mgnoptimalkan pelauanan transaksi keuangan diluar
kantor (missal: pelayanan lapangan), untuk pelaksanaan Transaksi
dilapangan , manajer BMT dapat menunjuk aparat /petugas untuk
melakukan pelayanan transaksi. Otomatis proses operasional
dilapangan menjadi tanggung jawab petugas yang bersangkutan
dan harus dikoordinasikan kepada masing-masing unit kerja tekait
sesuai proses transaksinya. Kebijakan yang terkait dengan proses
Transaksi dilapangan dapat diatur sebagai berikut:
a. Transaksi dilapangan harus sudah dipertanggungjawabkan
oleh petugas /aparat yang bersangkutan pada hari yang sama
sebelum tutup kas. Manajer menetapkan batas akhir (cut off)
pertanggungjawaban transaksi tersebut
b. Transaksi di lapangan yang sudah melampaui batas (cut off)
pertanggungjawaban (kas telah ditutup tetepi petugas masih
dilapangan) maka transaksi akan dibukukan keesokan
harinya. Terhadap transaksi sejenis ini maka manajer BMT
yang bersangkutan harus melakukan monitoring dan
pengawasan untuk tujuan pengamanan hasil transaksi.
c. Untuk tujuan koordinasi dan keamanan terhadap transaksi di
lapangan ditetapkan ketentuan sebagai berikut:
• Aparat di lapangan bertanggung jawab penuh atas
seluruh transaksi yang kerja di lapangan.
• Aparat di lapangan dapat diberikan uang modal untuk
transaksi di pasar sesuai dengan kondisi masing-masing
pasar dengan jumlah maksimal tertentu yang akan
ditetapkan tersendiri dalam surat edaran manager. Setiap
aparat/ petugas harus melaporkan /mempertanggung
jawabkan penggunaan uang modal sebelum tutup kas
kepada teller.
• Untuk tujuan pengamanan (kontrol) jumlah penarikan
diatas jumlah tertentu dilakukan konfirmasi terlebih
dahulu sehari sebelumnya kepada Manager BMT
• Pembukaan dan penutupan tabungan di lapangan tidak
diperkenankan. Anggota harus datang ke kantor BMT.
Kebijakan Simpanan Tabungan Lainnya
• Rekening simpanan tabungan dapat dijadikan sebagai jaminan.
Rekening tabungan yang dijadikan jaminan harus dilakukan
pemblokiran di system atas jumlah saldo yang dijaminkan
• Buku tabungan yang dijaminkan harus diberi tanda /cap
“dijaminkan”
• Apabila pemilik simpanan tabungan meninggal ,maka akan
dikuasakan kepad ahli waris yang ditunjuk pada awal pembukaan
simpanan tabungan.
• Pengembangan produk-produk tabungan dapat disusun dan dibuat
berdasarkan pada kebijakan umum diatas.
Kebijakan Pengelolaan Administrasi Simpanan Tabungan
Pengelolaan administrasi simpanan tabungan (harian) merupakan
tanggung jawab petugas teller. tanggung jawab harian pengelolaan
administrasi simpanan harian meliputi:
• Mereview dan memonitor transaksi pada system untuk
memastikan bahwa mutasi simpanan tabungan harian telah
berjalan dengan wajar: proses penutupan tabungan sudah
sesuai ketentuan, transaksi penarikan /penyetoran rekening
tabungan sesuai bukti /slip dari anggota
• Melakukan rekonsiliasi antara buku tabungan (pada anggota)
dan system, jika terjadi selisih , selisih tersebut harus ditelusuri
dan diketahui factor penyebab terjadinya.
• Pada akhir kerja, petugas teller melakukan verifikasi
/pemeriksaan utang seluruh mutasi tabungan masing-masing
dan mencocokkan /membandingkan dengan dokumen dasar
pelaksanaan transaksinya. Jika terjadi kesalahan (posting/input)
pada kesalahan tersebut harus diupayakan segera dikoreksi
pada hari itu juga.
• Pada akhir hari kerja, petugas teller melakukan pencetakan (ke
file) nominative rekening tabungan sebagai back up system.
• Pada proses akhir hari kerja, petugas teller melakukan
pengecekan fisik uang dengan transaksi/mutasi yang terjadi
pada hari tersebut. Membuat laporan mutasi kas harian dan
menyerahkan fisik uang kepada manager.
SIMPANAN BERJANGKA / DEPOSITO
Simpanan Berjangka di BMT adalah Simpanan Berjangka Mudharobah al
Muthlaqoh dari pihak ke tiga BMT yang dananya diperlakukan sebagai
investasi secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat,
pengusaha dan perorangan secara professional. Penempatan dana
masuyarakat ke dalam Simpanan Berjangka ini akan memperoleh
pendapatan bagi hasil. Pembayaran bagi hasil antara anggota BMT
sesuai nisbah (porsi) berdasarkan akad yang telah disepakati
Kebijakan Umum Simpanan Berjangka / Deposito
1. Simpanan Berjangka yang diterima dari perorangan atau lembaga
untuk ditempatkan didalam Simpanan Berjangka, dibukukan
kedalam perkiraan buku besar berjangka Simpanan Berjangka
dengan buku besar pembantu sesuai dengan jenis /produk
Simpanan Berjangka dan jangka waktu simpanannya.
2. Setiap pemohon Simpanan Berjangka diharuskan memiliki rekening
tabungan
3. Besarnya Simpanan Berjangka yang dapat diproses oleh BMT
ditetapkan minimal oleh manajemen BMT yaitu sebesar Rp.
1.000.000.
4. Jangka waktu Simpanan Berjangka ditetapkan dalam jangka waktu
1 (satu), 3 (tiga), 6 (enam), dan 12 (dua belas) bulan. Dengan
msing-masing persentase bagi hasil (nisbah) yang akan ditetapkan
tersendiri sesuai surat edaran manajemen BMT.
Jangka Waktu Anggota BMT
1 Bulan 60% 40%
3 Bulan 63% 37%
6 Bulan 70% 30%
12 Bulan 73% 27%
5. Konsep bagi hasil untuk Simpanan Berjangka /Deposito
Mudharobah
NB PBDP
DNHasil Bagi ××=
DN = Dana Simpanan Anggota
DP = Dana masyarakat yang ada di BMT
PB = Pendapatan BMT (bulan berjalan)
NB = Nisbah Bagi Hasil (anggota)
6. Simpanan Berjangka hanya dikeluarkan apabila anggota sudah
menyetujui/menandatangani suatu perjanjian (akad) yang
menyebutkan tanggal jatuh tempo Simpanan Berjangka, jumlah
Simpanan Berjangka dan nisbah (porsi) bagi hasil, cara-cara
pembayaran bagi hasil termasuk syarat-syarat yang harus dipenuhi
oleh anggota. Pembayaran bagi hasil dilakukan dengan
mengkreditkan langsung nominal bagi hasil ke dalam rekening
tabungan anggota
7. Perjanjian ditandatangani anggota pada waktu penempatan dana
pada Simpanan Berjangka harus dilakukan oleh anggota (tidak
dapat diwakilkan) di kantor BMT. Pembukaan dan pencairan
Simpanan Berjangka dilakukan oleh customer service.
8. Setiap Simpanan Berjangka yang dikeluarkan dituangkan ke dalam
formulir Simpanan Berjangka (sertifikat deposito) yang mempunyai
nomor urut formulir Simpanan Berjangka (sertifikat deposito) yang
belum digunakan dikontrol untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan.
9. Setiap bagi hasil Simpanan Berjangka dihitung selama 1 bulan
penuh dan bagi hasilnya akan dibayar setiap tanggal jatuh tempo
pada periode tersebut
10. Untuk pencairan Simpanan Berjangka, anggota harus menunjukkan
sertifikat deposito, apabila sertifikat deposito hilang, maka
pencairan dana harus meminta persetujuan manager.
11. Simpanan Berjangka hanay dapat diambil pada saat telah jatuh
tempo sesuai dengan perjanjian. Untuk Simpanan Berjangka yang
telah jatuh tempo (tidak diperpanjang secara otomatis) maka akan
dicairkan dan dipindahkan ke rekening tabungan.
12. Ketentuan untuk pencairan Simpanan Berjangka sebelum jatuh
tempo ditetapkan sebagai berikut:
• Pada prinsipnya, sebelum jatuh tempo sertifikat deposito
Simpanan Berjangka tidak dapat dicairkan
• Dalam hal terdapat kondisi yang mendesak atau permintaan
mendesak dari pemilik sertifikat deposito Simpanan
Berjangka maka harus sepengetahuan dan atas persetujuan
manajer BMT
• Pemilik Simpanan Berjangka yang melakukan pencairan
sebelum jatuh tempo hanya akan mendapatkan dana pokok.
13. Apabila sertifikat deposito Simpanan Berjangka hilang maka akan
dibuatkan sertifikat deposito baru dan akan dikenakan biaya
administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
14. Apabila pemilik Simpanan Berjangka meninggal, maka Simpanan
Berjangka akan dikuasakan kepada ahli warisnya yang ditunjuk
pada awal pembukaan Simpanan Berjangka.
Kebijakan Pengelolaan Administrasi Simpanan Berjangka / Deposito
Teller bertanggung jawab atas pelaksanaan transaksi Simpanan
Berjangka. Tanggungjawab pengelolaan harian administrasi Simpanan
Berjangka antara lain:
• Meneliti laporan mutasi Simpanan Berjangka harian dan
membandingkan dengan data aplikasi permohonan /slip
transaksinya (pembukaan baru) monitor penutupan / penyelesaian
Simpanan Berjangka.
• Meneliti kebenaran perhitungan bagi hasil Simpanan Berjangka dan
melaoporkannya kepada manager atas ketidaksempurnaan hasil
perhitungan bagi hasil tersebut.
• Memastikan bahwa pembayaran bagi hasil Simpanan Berjangka
telah dilakukan sesuai jadwal waktunya
• Melakukan monitoring saldo Simpanan Berjangka harian dan
membuat laporan Simpanan Berjangka setiap periodic (pada akhir
tahun) untuk membandingkan jumlah rindian saldo Simpanan
Berjangka sesuai dengan dokumen yang syah dan dibandingkan
dengan saldo buku besarnya/buku pembantu pada neraca
percobaan
• Meneliti proses perpanjangan otomatis Simpanan Berjangka yang
berjalan sesuai ketentuan
• Mengkoordinasikan timbulnya selisih (jika ada) pada hasil
monitoring /pemeriksaan pada bagian diatas kepad unit kerja terkait
atau melakukan koreksi seperlunya atas transaksi yang menjadi
tanggung jawabnya.
• Pada akhir hari kerja, petugas administrasi Simpanan Berjangka
(teller) diwajibkan untuk melakukan verifikasi /pemeriksaan ulang
transaksi /data Simpanan Berjangka yang bermutasi (pada sistem)
dan mencocokkan /membandingkannya dengan dokumen dasar
pelaksanaan transaksinya. Jika terjadi kesalahan buku, kesalahan
tersebut harus segera dikoreksi pada hari itu juga.
Kebijakan Simpanan Berjangka Lainnya.
1. Simpanan Berjangka yang dijaminkan sebagai jaminan pembiayaan
maka harus dilakuakn pemblokiran pada system. sertifikat deposito
yang berkaitan dengan pembiayaan tersebut akan disimpan oleh
BMT.
2. Pengembangan produk-produk Simpanan Berjangka lainnya dapat
disusun dan dubuat berdasarkan pada kebijakan umum diatas.
PROSES AWAL DAN AKHIR HARI ADMINISTRASI TABUNGAN DAN
DEPOSITO
1. Proses awal dan akhir administrasi simpanan (tabungan dan
Simpanan Berjangka/ deposito) menjadi tanggung jawab manajer.
Manajer merupakan penanggung jawab akhir administrasi
simpanan tabungan / Simpanan Berjangka.:
• Membuka sisi kerja dan menyerahkan modal untuk masing-
masing teller
• Memverifikasi jumlah fisik uang dengan laporan mutasi kas
harian sebagai laporan dari masing-masing teller pada akhir
hari dan melaporkan ke manajer sesuai dengan kebijakan
pemeriksaan harian kas teller
• Mengkoordinasikan timbulnya selisih (jika ada) pada hasil
monitoring atau pemeriksaan kepada unit kerja terkait dn
atau melakukan koreksi seperlunya atas transaksi yang
menjadi tanggung jawabnya.
2. Tugas bulanan lain yang harus dilakukan oleh manager pada akhir
bulan adalah:
• Memastikan bahwa pembayaran bagi hasil simpanan
tabungan dan simpanan berjangka telah dilakukan sesuai
jadwalnya.