Bagian Utama

36
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat merupakan tenaga penting dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, mengingat pelayanan keperawatan diberikan selama 24 jam terus menerus. Pelayanan keperawatan yang bermutu, efektif dan efisien dapat tercapai bila didukung dengan jumlah perawat yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, perencanaan tenaga perawat terutama dalam menentukan jumlah kebutuhan tenaga perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya agar dapat diperoleh ketenagaan yang efektif dan efisien, (Sukardi, 2005). Menurut Yaslis Ilyas (2000), Tenaga kesehatan khususnya perawat, dimana analisa beban kerjanya dapat dilihat dari aspek-aspek seperti tugas-tugas yang dijalankan berdasarkan fungsi utamanya,

description

utama

Transcript of Bagian Utama

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPerawat merupakan tenaga penting dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, mengingat pelayanan keperawatan diberikan selama 24 jam terus menerus. Pelayanan keperawatan yang bermutu, efektif dan efisien dapat tercapai bila didukung dengan jumlah perawat yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, perencanaan tenaga perawat terutama dalam menentukan jumlah kebutuhan tenaga perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya agar dapat diperoleh ketenagaan yang efektif dan efisien, (Sukardi, 2005).Menurut Yaslis Ilyas (2000), Tenaga kesehatan khususnya perawat, dimana analisa beban kerjanya dapat dilihat dari aspek-aspek seperti tugas-tugas yang dijalankan berdasarkan fungsi utamanya, begitupun tugas tambahan yang dikerjakan, jumlah pasien yang harus dirawat, kapasitas kerjanya sesuai dengan pendidikan yang ia peroleh, waktu kerja yang digunakan untuk mengerjakan tugasnya sesuai dengan jam kerja yang berlangsung setiap hari, serta kelengkapan fasilitas yang dapat membantu perawat menyelesaikan kerjanya dengan baik, (Irwandy, 2007).Menurut Munandar (2001), menyatakan bahwa fluktuasi beban kerja terjadi pada jangka waktu tertentu, sehingga terkadang bebannya sangat ringan dan saat-saat lain bebannya bisa berlebihan. Situasi tersebut dapat kita jumpai pada tenaga kerja yang bekerja pada rumah sakit khususnya perawat. Keadaan yang tidak tepat tersebut dapat menimbulkan kecemasan, ketidakpuasan kerja dan kecenderungan meninggalkan kerja. Menurut Kusmiati (2003), bahwa yang mempengaruhi beban kerja perawat adalah kondisi pasien yang selalu berubah, jumlah rata-rata jam perawatan yang di butuhkan untuk memberikan pelayanan langsung pada pasien dan dokumentasi asuhan keperawatan serta banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh seorang perawat sehingga dapat menganggu penampilan kerja dari perawat tersebut. Akibat negatif dari permasalahan ini, kemungkinan timbul emosi perawat yang tidak sesuai yang diharapkan. Beban kerja yang berlebihan ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas tenaga kesehatan dan tentu saja berpengaruh terhadap produktifitas rumah sakit itu sendiri, (Haryani, 2008).Disamping tugas tambahan beban kerja seorang perawat juga sangat dipengaruhi oleh waktu kerjanya. Apabila waktu kerja yang harus ditanggung oleh perawat melebihi dari kapasitasnya maka akan berdampak buruk bagi produktifitas perawat tersebut.Standar beban kerja tenaga kesehatan berdasarkan standar nasional yaitu jumlah jam kerja perawat dalam 1 minggu = 40 jam, kalau hari kerja efektif 5 hari per minggu, maka 40/5 = 8 jam per hari, kalau hari kerja efektif 6 hari per minggu, maka 40/6 = 6,6 jam per hari, (Depkes RI (2006) dalam Sadariah (2008)).

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan beban kerja dengan waktu tanggap perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat inap RSU Anutapura Palu?C. Tujuan Penelitian1. Tujuan umumUntuk mengetahui hubungan beban kerja dengan waktu tanggap perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat inap RSU Anutapura Palu.2. Tujuan khususa. Untuk mengetahui gambaran beban kerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat inap RSU Anutapura Palu.b. Untuk mengetahui gambaran waktu tanggap perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat inap RSU Anutapura Palu.

D. Manfaat Penelitian1. Bagi RSU Anutapura PaluDapat memberikan informasi tentang beban kerja dan waktu tanggap perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga pihak rumah sakit dapat melakukan upaya untuk mengatasi beban kerja perawat sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit itu sendiri..2. Bagi Institusi STIK Indonesia JayaDapat meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan dijadikan sebagai tambahan informasi bagi tenaga pendidik khususnya pendidikan keperawatan, serta menambah referensi kepustakaan dan acuan bagi pembaca dalam melakukan penelitian kedepannya.3. Bagi PenelitiPenelitian ini dapat memberikan tambahan bagi peneliti sendiri dalam ilmu pengetahuan dan merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam rangka menambah wawasan dan pengalaman di Rumah Sakit khususnya tentang pengaruh beban kerja terhadap waktu tanggap perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Beban Kerja1. Pengertian Beban kerja adalah frekuensi rata-rata masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu, dimana dalam memperkirakan beban kerja dari organisasi dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau pengalaman (Peraturan Pemerintah RI Nomor 97 tahun 2000 dalam Nurcahyaningtyas, 2006). Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan / aktifitas yang dilakukan oleh seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan (Marquish dan huston, 2000 dalam Nurcahyaningtyas, 2006).2. Jenis beban kerja Beban kerja meliputi 2 jenis, sebagaimana dikemukakan oleh Munandar (2001) ada 2 jenis beban kerja, yaitu : a. Beban kerja kuantitatif, meliputi: 1) Harus melaksanakan observasi pasien secara ketat selama jam kerja. 2) Banyaknya pekerjaan dan beragamnya pekerjaan yang harus dikerjakan. 3) Kontak langsung perawat pasien secara terus menerus selama jam kerja. 4) Rasio perawat dan pasien.b. Beban kerja kualitatif, meliputi: 1) Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki perawat tidak mampu mengimbangi sulitnya pekerjaan di rumah sakit. 2) Tanggung jawab yang tinggi terhadap asuhan keperawatan pasien kritis. 3) Harapan pimpinan rumah sakit terhadap pelayanan yang berkualitas. 4) Tuntutan keluarga pasien terhadap keselamatan pasien. 5) Setiap saat dihadapkan pada pengambilan keputusan yang tepat. 6) Tugas memberikan obat secara intensif. 7) Menghadapi pasien dengan karakteristik tidak berdaya, koma dan kondisi terminal.8) Tindakan penyelamatan pasien.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja Beban kerja dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Menurut Manuaba (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja antara lain: a. Faktor eksternal, yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti; 1) Tugas-tugas yang bersifat fisik, seperti stasiun kerja, tata ruang, tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, dan tugas-tugas yang bersifat psikologis, seperti kompleksitas pekerjaan, tingkat kesulitan, tanggung jawab pekerjaan.2) Organisasi kerja, seperti lamanya waktu bekerja, waktu istirahat, shift kerja, kerja malam, sistem pengupahan, model struktur organisasi, pelimpahan tugas dan wewenang. 3) Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik, lingkungan kimiawi, lingkungan kerja biologis dan lingkungan kerja psikologis. b. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Faktor internal meliputi faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, dan kondisi kesehatan) dan faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan dan kepuasan).4. Dampak beban kerja Beban kerja yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan stres kerja baik fisik maupun psikis dan reaksi-reaksi emosional, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit dimana pekerjaan yang dilakukan karena pengulangan gerak yang menimbulkan kebosanan. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada pekerjaan, sehingga secara potensial membahayakan pekerja (Manuaba, 2000).B. Tinjauan Umum tentang Waktu Tanggap Perawat1. Pengertian Waktu tanggap (respon time) adalah kecepatan dalam penanganan pasien, dihitung sejak pasien datang sampai dilakukan penanganan (Suharti et al. 2011).Waktu tanggap perawat merupakan gabungan dari waktu tanggap saat pasien tiba diruangan sampai mendapat tanggapan atau respon dari perawat dengan waktu pelayanan yaitu waktu yang di perlukan pasien sampai seleai.C. Tinjauan Umum tentang Asuhan Keperawatan1. PengertianAsuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistic, dan berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.Menurut Ali (1997) proses keperawatan adalah metode asuhan keperawatan yang ilmiah, sistematis, dinamis, dan terus-menerus serta berkesinambungan dalam rangka pemecahan masalah kesehatan pasien/klien, di mulai dari pengkajian (pengumpulan data, analisis data, dan penentuan masalah) diagnosis keperawatan, pelaksanaan, dan penilaian tindakan keperawatan. Asuhan keperawatan di berikan dalam upaya memenuhi kebutuhan klien. Menurut A Maslow ada lima kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis meliputi oksigen, cairan, nutrisi, kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri.Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa asuhan keperawatan merupakan seluruh rangkaian proses keperawatan yang diberikan kepada pasien yang berkesinambungan dengan kiat-kiat keperawatan yang di mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam usaha memperbaiki ataupun memelihara derajat kesehatan yang optimal.2. Tujuan asuhan keperawatanAdapun tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan antara laina. Membantu individu untuk mandirib. Mengajak individu atau masyarakat berpartisipasi dalam bidang kesehatanc. Membantu individu mengembangkan potensi untuk memelihara kesehatan secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam memelihara kesehatannyad. Membantu individu memperoleh derajat kesehatan yang optimal3. Tahap-tahap proses keperawatana. PengkajianPengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga kegiatan,yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penentuan masalah kesehatan serta keperawatan.1) Pengumpulan dataTujuan :Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus di ambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah di analisis.Jenis data antara lain Data objektif, yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.Data subjekyif, yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien, atau dari keluarga pasien/saksi lain misalnya, kepala pusing, nyeri, dan mual. Adapun focus dalam pengumpulan data meliputia) Status kesehatan sebelumnya dan sekarangb) Pola koping sebelumnya dan sekarangc) Fungsi status sebelumnya dan sekarangd) Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatane) Resiko untuk masalah potensialf) Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien2) Analisa dataAnalisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berpikir rasional sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan.3) Perumusan masalahSetelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan asuhan keperawatan (masalah keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis. Selanjutnya disusun diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritas.Prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera. Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan komplikasi, sedangkan segera mencakup waktu misalnya pada pasien stroke yang tidak sadar maka tindakan harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah atau kematian. Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Maslow, yaitu : Keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan yang mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.b. Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (Carpenito,2000). Perumusan diagnosa keperawatan :1) Actual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang ditemukan.2) Resiko : menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak di lakukan intervensi.3) Kemungkinan : menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah keperawatan kemungkinan.4) Wellness : keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga, atau masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih tinggi.5) Syndrom : diagnose yang terdiri dari kelompok diagnosa keperawatan actual dan resiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.c. Rencana keperawatanSemua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di uraikan dalam hasil yang di harapkan (Gordon,1994).Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan. Rencana asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya. Sebagai hasil, semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten.Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur pertukaran informasi oleh perawat dalam laporan pertukaran dinas. Rencana perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan klien jangka panjang (potter,1997)d. Implementasi keperawatanMerupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien. Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut :Tahap 1 : PersiapanTahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.Tahap 2 : IntervensiFocus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan : independen, dependen, dan interdependen.Tahap 3 : DokumentasiPelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.e. EvaluasiPerencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya.Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut1) Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang telah disusun.2) Hasil tindakan keperawatan, berdasarkan criteria keberhasilan yang telah di rumuskan dalam rencana evaluasi.Hasil evaluasiTerdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu:1) Tujuan tercapai, apabila pasien telah menunjukan perbaikan/kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan.2) Tujuan tercapai sebagian, apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.3) Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan. Setelah seorang perawat melakukan seluruh proses keperawatan dari pengkajian sampai dengan evaluasi kepada pasien,seluruh tindakannya harus di dokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi keperawatan.D. Landasan TeoriBeban kerja perawat adalah seluruh kegiatan / aktifitas yang dilakukan oleh seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan (Marquish dan huston, 2000 dalam Nurcahyaningtyas, 2006).E. Kerangka PikirRumah Sakit merupakan sebuah institusi yang menyediakan pelayanan kesehatan dengan tujuan utama menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mempunyai mutu pelayanan yang baik. Mutu pelayanan sebuah rumah sakit sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yang paling dominan adalah sumber daya manusia dalanm hal ini adalah tenaga kesehatan. Kinerja tenaga kesehatan khususnya perawat dipengaruhi oleh beban kerja dan waktu kerjanya dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk asuhan keperawatan yang efektif dan efisien. Oleh sebab itu diperlukan adanya keseimbangan antara beban kerja dan waktu kerja seorang perawat untuk meningkatkan produktifitas kerja seorang perawat di suatu institusi rumah sakit.Untuk itu penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan beban kerja dengan waktu tanggap perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat inap RSU Anutapura Palu. Adapun kerangka pikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Waktu Tanggap PerawatVariabel IndependentVariabel Dependent

Beban Kerja

F. HipotesisHipotesis dapat di rumuskan sebagai berikut:Ada hubungan beban kerja dengan waktu tanggap perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat inap RSU Anutapura Palu.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianJenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitan Analitik dengan rancangan studi Cross Sectional untuk melihat hubungan antara variabel-variabel penilitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan waktu tanggap perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat inap RSU Anutapura Palu.B. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Variabel dan Definisi Operasional1. Variabel penelitianAdapun variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut.a. Variabel independent (variabel bebas)Adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat atau apabila berubah akan mengakibatkan perubahan pada variabel lain. Variabel independent dalam penelitian ini adalah beban kerja.b. Variabel dependent (variabel terikat)Adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah waktu tanggap perawat.2. Definisi operasionala. Beban kerjaAdalah Cara ukur: WawancaraAlat ukur: KuesionerSkala ukur: OrdinalHasil ukur: 1.Tinggi2.Rendahb. Waktu tanggap perawatAdalah Cara ukur: WawancaraAlat ukur: KuesionerSkala ukur: OrdinalHasil ukur : 1.Cepat2. Lambat

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data1. Jenis dataa. Data primer Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang telah di sediakan lebih dahulu untuk memperoleh data yang akurat. Bentuk penilaian kuesioner yang digunakan yaitu dengan slelg rating (angka). Data primer dalam penelitian ini berisi tingkat beban kerja dan waktu tanggap perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien.b. Data sekunderData sekunder adalah data yang berhubungan dengan penelitian dan diperoleh melalui kajian pustaka, laporan-laporan organisasi, internet, dokumen-dokumen atau arsip dari kunjungan ke instansi terkait dalam hal ini RSU Anutapura Palu.2. Cara pengumpulan dataInstrumen adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data. (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan cara:a. WawancaraWawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan, informasi secara lisan dari seseorang sasaran peneliti (responden).b. Kuesioner (daftar pertanyaan)Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik, digunakan sebagai alat pengumpulan data melalui survei. Kuesioner harus sesuai dengan masalah yang diteliti. Oleh karena itu sebelum menyusun kuesioner, masalah penelitian harus dirumuskan dengan jelas.c. ObservasiObservasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi mengamati, mendengar, dan mencatat sejumlah data taraf aktivitas atau kegiatan tertentu yang bersangkutan dengan masalah yang akan diteliti.E. Pengolahan DataUntuk pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:1. EditingEditing adalah meneliti kembali data, ini berarti bahwa semua kuesioner harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan pengisian dan kejelasannya. Hal ini dilakukan untuk memeriksa adanya kesalahan atau kekurang lengkapan data yang diisi oleh responden.2. CodingCoding adalah tahap kedua setelah editing yaitu memberi kode nomor jawaban yang diisi oleh responden dalam daftar pertanyaan. Pemberi kode dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam proses tabulasi.3. EntryEntry adalah memasukkan data ke dalam fasilitas komputer untuk selanjutnya dianalisa.4. TabulatingTabulating adalah pekerjaan membuat tabel, jawaban-jawaban yang telah di beri kode kategori jawaban kemudian di masukkan kedalam tabel.5. CleaningCleaning adalah melakukan pengecekkan kembali bila ada kesalahan yang dihitung.6. Describing Describing adalah menggambarkan atau menjelaskan data yang sudah di kumpulkan.F. Analisa DataAnalisa data yang dilakukan melalui 2 tahapan, yaitu:1. Analisis univariatAnalisa univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi terhadap masing-masing variabel yang diteliti, yaitu variabel bebas (beban kerja) dengan variabel terikat (waktu tanggap perawat).2. Analisis bivariatAnalisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara masing-masing variabel independent yaitu beban kerja dengan variabel dependent yaitu waktu tanggap perawat dengan menggunakan komputer personal program SPSS dengan uji Chi-Square yang dikoreksi dengan keputusan P value = Ho ditolak dan bila P value > = Ho diterima.G. Penyajian DataPenyajian data dilakukan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi sehingga memudahkan untuk membaca dan memahami.H. Populasi dan Sampel1. PopulasiPopulasi pada penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang berada di RSU Anutapura yang berjumlah ____ orang.2. SampelSampel dalam penelitian ini yaitu sebagian dari perawat yang ada di RSU Anutapura Palu.Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (1997)

Keterangan:n: Jumlah SampelN: Jumlah Populasid: Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan 10% ( 0,1)jadi:

responden

DAFTAR PUSTAKA

Fredna J. M. Robot. 2009. Analisis Beban Kerja. Fakultas Ilmu Kedokteran: Universitas Indonesia (Online). http://Fadilkurnia.com/2010/02/11/definisi-analisis-beban-kerja, diakses 15 Juni 2015

Maatilu, V., Mulyadi., Malara, R. T. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Response Time Perawat pada Penanganan Pasien Gawat Darurat Di IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (Online), http://ejournal.unsrat.ac.id, diakses 15 Juni 2015, diakses 15 Juni 2015

Notoadmojo, 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

Panggabean, P., Sirait, E., Wartana, I. K., Arni, F., Subardin., Rahardjo, E., Saiful., Pelima, R. V., Marleni, N. M. R., Purwiningsih, S., Susianawati, D. E., Kolupe, V. M. 2015. Pedoman Penulisan Proposal Skripsi. STIK Indonesia Jaya Palu