Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

12
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN REFERENSI LAPORAN PENELITIAN ANALISA DEMOGRAFI DENGAN STATUS KEBERSIHAN GI GI DAN MULUT MASYARAKAT NELAYAN DI PULAU SABUTUNG KABUPATEN PANGKAJENE & KEPULAUAN Oleh : Nama : Rini Riyanti Nim : J 111 09 265 Pembimbing : Dr. Drg. Muh Ilyhas, M.Kes Penguji : Prof. Dr. Drg. Rasmidar Samad, MS Hari/Tanggal : 14 Juni 2013 Tempat : Ruang Seminar Bagian IKGM DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITRAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Transcript of Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

Page 1: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 1/12

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

REFERENSI LAPORAN PENELITIAN

ANALISA DEMOGRAFI DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

MASYARAKAT NELAYAN DI PULAU SABUTUNG KABUPATEN PANGKAJENE &

KEPULAUAN

Oleh :

Nama : Rini Riyanti

Nim : J 111 09 265

Pembimbing : Dr. Drg. Muh Ilyhas, M.Kes

Penguji : Prof. Dr. Drg. Rasmidar Samad, MS

Hari/Tanggal : 14 Juni 2013

Tempat : Ruang Seminar Bagian IKGM

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITRAAN KLINIK 

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Page 2: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 2/12

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 

2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk mencapai kemampuan

hidup sehat bagi setiap penduduk Indonesia agar terwujud derajat kesehatan yang

optimal. Derajat kesehatan tercermin dalam status kesehatan baik individu maupun

masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diselenggarakan upaya kesehatan

yang menyeluruh, terpadu, merata dan terjangkau untuk seluruh masyarakat dengan peran

aktif masyarakat. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam mencapai keadaan

yang sehat. Setiap individu atau masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa

kesehatan gigi merupakan suatu bagian dari kesehatan umum secara pribadi. Untuk 

 bidang kesehatan gigi dan mulut, upaya dapat ditinjau dari aspek lingkungan, pendidikan,

kesadaran masyarakat, serta penanganan kesehatan gigi termaksud perawatan dan

 pencegahannya.

Belum meratanya jangkauan pelayanan ini disebabkan oleh karena belum merata

dan memadainya penyediaan tenaga dan fasilitas yang diperlukan, bisa juga disebabkan

oleh karena persepsi dan kemampuan masyarakat yang masih terbatas. Menurut Blum

(1973), status kesehatan gigi dan mulut seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh

empat faktor penting yaitu keturunan, lingkungan (fisik maupun sosial budaya), perilaku

dan pelayanan kesehatan.(1)

 

Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit masyarakat yang diderita oleh 90%

 penduduk Indonesia, yang mempunyai sifat progresif yang berarti bila tidak dirawat

akan makin parah, dan bersifat irreversible yaitu jaringan yang rusak tidak dapat utuh

kembali. Penyakit gigi dan mulut banyak berkaitan dengan masalah kebersihan mulut.

Penyebab dari kedua penyakit tersebut adalah diabaikannya kebersihan mulut sehingga

terjadilah akumulasi plak.

Page 3: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 3/12

Masalah belum meratanya jangkauan pelayanan dilatarbelakangi oleh proses

menajemen (perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian) program  – program kesehatan

gigi yang masih belum memadai, keterbatasan sarana, kesulitan penempatan/ penyebaran

tenaga kerja dokter gigi, serta belum sempurna susunan rujukan dan jabatan fungsional

tenaga kesehatan gigi. Walaupun selama ini program  –  program kesehatan gigi telah

dilaksanakan, namun pelayanan kesehatan gigi dan mulut belum terjangkau secara efektif 

dan merata oleh seluruh masyarakat, terutama masyarakat pesisir atau yang bermukim di

 pulau, fasilitas kesehatan yang ada masih sangat minim karena akses wilayah yang sulit

dijangkau dengan mudah.

Pemberdayaan masyarakat pesisir merupakan salah satu kecenderungan baru

dalam paradigma pembangunan di Indonesia setelah sekian lama wilayah laut dan

 pesisir menjadi wilayah yang dilupakan dalam pembangunan di Indonesia. Selama

ini pembangunan di Indonesia sangat berorientasi pada wilayah daratan. Pulau

Sabutung adalah salah satu pulau di Indonesia yang terletak di Kabupaten Pangkajene

dan Kepulauan pesisir pantai barat Sulawasi Selatan yang merupakan salah satu pulau

yang hampir sebagian besar masyarakatnya bermata pencarian sebagai nelayan

 penangkap ikan.

 Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari - harinya bekerja menangkap

ikan atau  biota laut lainnya yang hidup didasar, kolom maupun permukaan  perairan, 

mereka pergi ke laut meninggalkan pantai hingga berhari -hari lamanya untuk 

mencari nafkah bagi keluarga. Nelayan merupakan kelompok masyarakat rawan

kemiskinan karena pekerjaannya sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.

Itulah sebabnya kualitas hidup masyarakat nelayan masih rendah, tercermin dari masih

 banyaknya kantong - kantong kemiskinan yang dijumpai pada masyarakat nelayan.

Menurut Badan Pusat Statistik (2005), indikator yang digunakan untuk 

mengetahui tingkat kesejahteraan ada delapan yaitu pendapatan, konsumsi atau

 pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan

anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan

memasukkan anda ke jenjang pendidikan, kemudahan mendapatkan fasilitas

transfortasi.(2)

 

Page 4: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 4/12

Untuk menunjang upaya kesehatan agar mencapai derajat yang optimal, maka

upaya dibidang kesehatan gigi juga perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu, dilakukan

 penelitian analisa demografis dengan status keparahan kebersihan gigi dan mulut

masyarakat nelayan di Pulau Sabutung Desa Mattiro Kanja Kabupaten Pangkejene dan

Kepulauan.

1.2  Rumusan Masalah

Belum meratanya jangkauan pelayanan kesehatan serta derajat kesehatan gigi dan

mulut masih rendah termaksud yang berkaitan dengan masalah kebersihan gigi dan

mulut. Berdasarkan hal ini, maka penulis melakukan penelitian untuk mengetahui

hubungan demografi dengan status keparahan kebersihan gigi dan mulut masyarakat

nelayan di Pulau Sabutung Kabupaten Pangkejene & Kepulauan ?

1.3 Hipotesis

1. Ada hubungan usia dengan status keparahan kebersihan gigi dan mulut masyarakat

nelayan.

2. Ada hubungan tingkat pendidikan dengan status keparahan kebersihan gigi dan

mulut masyarakat nelayan.

3. Ada hubungan tingkat pendapatan dengan status keparahan kebersihan gigi dan

mulut masyarakat nelayan.

4. Ada hubungan suku dengan status keparahan kebersihan gigi dan mulut masyarakat

nelayan.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan demografi

dengan status keparahan kebersihan gigi dan mulut masyarakat nelayan di Pulau

Sabutung Kabupaten Pangkep dan Kepulauan.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan dapat membantu dalam

mengurangi penyakit gigi dan mulut akibat kebersihan gigi dan mulut yang tidak dirawat

guna terwujudnya derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyrakat khususnya

Page 5: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 5/12

mayarakat yang tinggal di pulau yang sangat kekurangan fasilitas pelayanan kesehatan

gigi dan mulut.

Page 6: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 6/12

BAB II 

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI DEMOGRAFI

2.1.1 Pengertian Demografi 

Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata

“ demos, yang artinya rakyat/penduduk dan “ grafein, yang artinya menulis.

Menurut Donald J. Bogue (1973) demografi adalah ilmu yang mempelajari

secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi

 penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya

lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas),

 perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Selain itu demografi adalah ilmu 

yang

mempelajari dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran,

struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah

setiap waktu akibat kelahiran/kematian migrasi, serta penuaan. Analisa

kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok 

tertentu yang didasarkan kriteria seperti(3)

:

a.  Jenis kelamin 

Jenis kelamin adalah kelas atau kelompok yang terbentuk dalam

suatu spesies sebagai sarana atau sebagai akibat digunakannya proses reproduksi

seksual untuk mempertahankan keberlangsungan spesies tersebut. Jenis kelamin

merupakan suatu akibat dari dimorfisme seksual, yang pada manusia dikenal

menjadi laki-laki dan perempuan. 

b.  Suku

Suku adalah nama yang menunjuk pada suatu kelompok yang ciri

utamanya yaitu penuturan bahasa. Di Indonesia jumlah suku sangat

 beranekaragam salah satu diantaranya adalah suku Jawa terdapat di Pulau Jawa,

suku Bugis dan Makassar terdapat di Pulau Sulawesi, suku Raha dan Buton

terdapat di bagian tenggara Pulau Sulawesi, suku Melayu sekitar 15% dari seluruh

 populasi, sebagian besar mendiami Pulau Sumatera Utara,  Riau, Kepulauan

Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. 

Page 7: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 7/12

Meskipun begitu, banyak pula masyarakat Minangkabau,  Mandailing

dan Dayak yang berpindah ke wilayah pesisir Timur Sumatra dan pantai Barat

Kalimantan, mengaku sebagai orang melayu.(3,4)

 

c.  Usia

Usia atau umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan

suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Misalnya,

umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir  hingga waktu

umur itu dihitung.(3,5)

 

Jenis perhitungan usia :

1.  Usia kronologis

Usia kronologis adalah perhitungan usia yang dimulai dari saat

kelahiran seseorang sampai dengan waktu penghitungan usia.

2.  Usia mental

Usia mental adalah perhitungan usia yang didapatkan dari taraf 

kemampuan mental seseorang. Misalkan seorang anak secara kronologis

 berusia empat tahun akan tetapi masih merangkak dan belum dapat berbicara

dengan kalimat lengkap dan menunjukkan kemampuan yang setara dengan

anak berusia satu tahun, maka dinyatakan bahwa usia mental anak tersebut

adalah satu tahun.

3.  Usia biologis

Usia biologis adalah perhitungan usia berdasarkan kematangan

 biologis yang dimiliki oleh seseorang.

d.  Agama

Agama atau kepercayaan adalah suatu sistem ajaran tentang Tuhan, yaitu

 pelakunya melakukan tindakan – tidakan ritual, moral dan sosial atas dasar aturan

 – aturan-Nya. Asal usul terbentuknya agama terbagi atas, yaitu :1.  Agama yang muncul dan berkembang dari budaya masyarakat

2.  Agama yang disampaikan oleh hamba  –  hamba terpilih dan

mendapatkan wahyu dari Tuhan untuk disebarkan ke umat, sebagai

 pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.

3.  Agama yang berkembang dari pemikiran seorang filosof besar.

Page 8: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 8/12

e.  Kewarganegaraan

Kewarganegaraan adalah keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan

 politik tertentu atau secara khusus negara, yang dengannya membawa hak untuk 

 berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan ke anggotaan yang

demikian disebut warga negara.

f.  Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar dalam kehidupan serta

sebagai faktor yang dominan dalam pembentukan sumber daya manusia yang

 berkualitas. Pendidikan selain penting dalam mengatasi dan mengikuti tantangan

zaman serta dapat membawa pengaruh positif dalam berbagai sendi-sendi

kehidupan, sehingga tidaklah mengherankan apabila pendidikan senantiasa

mendapat banyak perhatian yang lebih.(3) 

Menurut Undang-undang No. 20 tahu 2003 tentang Sistem Pendidikan

 Nasional, pendidikan adalah usaha pendidikan menurut Undang-undang

Repubilk Indonesia nomor 20 tahun 2003 Bab VI pasal 13, menyatakan: “

 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar 

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembang- kan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendali- an diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan merupakan anak tangga mobilitas yang penting. Bertambah

tingginya taraf pendidikan makin besar kemungkinan mobilitas bagi anak -anak 

golongan ekonomi rendah dan menengah. Makin tinggi tingkat pendidi- kannya

dari sisi intelektualitas makin tinggi derajat sosialnya di dalam masya- rakat

 biasanya keluaran dari pendidikan formal (Karsidi, 2008).(6)

 

Menurut Undang-Undang no.2 tahun 1999, pengukuran tingkat

 pendidikan formal digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu:

1. Tingkat pendidikan sangat tinggi, yaitu minimal pernah menempuh

 pendidikan tinggi.

2. Tingkat pendidikan tinggi, yaitu pendidikan SLTA/sederajat.

Page 9: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 9/12

3. Tingkatan pendidikan sedang, yaitu pendidikan SMP/sederajat.

4. Tingkat pendidikan rendah, yaitu pendidikan SD/sederajat. 

g.  Pekerjaan

Pekerjaan adalah seorang/penduduk yang bekerja melakukan pe-kerjaan

guna menghasilkan barang dan jasa untuk memperoleh penghasilan. Seseorang

yang berkerja disebut tenaga kerja. Menurut UU No. 13 Tahun 2003, tenaga kerja

adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang

dan atau jasa untuk me-menuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Tenaga

kerja dapat juga diartikan sebagai penduduk yang berada dalam batas usia kerja.

Tenaga kerja disebut juga golongan produktif. Usia kerja adalah suatu tingkat

umur di mana orang sudah dapat bekerja. Batas usia kerja di Indonesia yaitu 15

tahun – 64 tahun.(3,6) 

Tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1.  Angkatan kerja, yaitu penduduk yang termasuk angkatan kerja terdiri atas

orang yang bekerja dan menganggur.

2.  Bukan angkatan kerja, yaitu golongan terdiri atas anak sekolah, ibu rumah

tangga, dan pensiunan. Golongan bukan angkatan kerja ini jika mereka

mendapatkan pekerjaan maka termasuk angkatan kerja. Sehingga golongan

 bukan angkatan kerja disebut juga angkatan kerja potensial.

Secara umum tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu

tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani.

a.  Tenaga Kerja Rohani

Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang dalam kegiatan

kerjanya lebih banyak menggunakan pikiran yang produktif dalam proses

 produksi. Contohnya manager, direktur, dan jenisnya.

 b.  Tenaga Kerja Jasmani

Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang dalam ke-giatannya lebih

 banyak mencakup kegiatan pelaksanaan yang

 produktif dalam produksi. Tenaga kerja jasmani terbagi dalam tiga

 jenis yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, dan tenaga

kerja tidak terdidik.

Page 10: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 10/12

1.  Tenaga kerja terdidik (skilled labour)

Tenaga kerja terdidik (skilled labour ) adalah tenaga kerja yang

memerlukan pendidikan tinggi. Misalnya guru, dokter, dan sebagainya.

2) Tenaga kerja terlatih (trained labour)

Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang

memerlukan pelatihan dan pengalaman terlebih dahulu.

Misalnya sopir, montir, dan sebagainya.

3) Tenaga kerja tak terdidik (unskilled labour)

Tenaga kerja tak terdidik (unskilled labour) adalah tenaga kerja yang tidak 

memerlukan pelatihan ataupun pendidikan khusus. Misalnya kuli

 bangunan dan buruh gendong.

h.  Pendapatan

Pendapatan adalah semua penghasilan yang didapat oleh keluarga baik 

 berupa uang ataupun jasa. Setiap orang berhak untuk mencari nafkah dalam upaya

untuk mencukupi kebutuhan hidup sehingga pendapatan dapat mempengaruhi

seseorang untuk mengejar apa yang mereka cita-citakan. Untuk masyarakat yang

mempunyai penghasilan yang kecil, mereka berupaya hasil dari pekerjaannya

hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari -hari. Untuk keluarga yang

 berpenghasilan menengah mereka lebih terarah kepada pemenuhan kebutuhan

 pokok yang layak seperti makan, pakaian, perumahan, pendidikan dan lain-lain.

Sedangkan keluarga yang berpeng- hasilan tinggi dan berkecukupan mereka akan

memenuhi segala keinginan yang mereka inginkan termasuk keinginan untuk 

menyekolahkan anak mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Karsidi,

2008).

Menurut Schultz (1961) dalam Soenarya (2000), pembiayaan yang

dialokasikan untuk pendidikan tidak semata-semata bersifat konsumtif, tetapi

lebih merupakan suatu investasi dalam rangka meningkatkan kapasitas tenaga

kerja untuk menghasilkan barang dan jasa. Pendidikan di sekolah merupakan

salah satu bagian investasi dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya

manusia. Investasi yang dilakukan masyarakat dalam dunia pendidikan tidak lepas

Page 11: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 11/12

dari pengaruh pendapatan yang diperoleh sebagai akibat dari pekerjaan yang

mereka jalani.

Berdasarkan penggolongannya, Badan Pusat Statistik (BPS, 2008)

membedakan pendapatan menjadi 4 golongan adalah:

1. Golongan pendapatan sangat tinggi, adalah jika pendapatan rata-rata lebih

dari Rp. 3.500.000,00 per bulan.

2. Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata antara

Rp. 2.500.000,00 – s/d Rp. 3.500.000,00 per bulan.

3. Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-rata antara

Rp. 1.500.000,00 s/d Rp. 2.500.000,00 per bulan.

4. Golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-rata 1.500.000,00

 per bulan.

Berdasarkan uraian di atas, pendapatan masyarakat antara satu sama lain

 berbeda-beda tergantung jenis/profesi pekerjaan yang dilakukan sehingga variasi

tingkatan pendapatannya dapat berbeda-beda. Pendapatan yang dihasilkan dari

 pekerjaan yang dilakukan ada yang dibayarkan per hari, mingguan atau bulanan

sehingga pendapatan inilah yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan

hidup baik keperluan makan atau keperluan lain seperti untuk keberlanjutan

 pendidikan anak yang merupakan suatu investasi untuk masa depan.(3,6) 

2.1.2 Pembagian Demografi

Ilmu demografi terbagi menjadi dua :

  Demografi murni (pure demography)

Demografi formal yang menghasilkan teknik-teknik untuk 

menghitung indikator-indikator demografi.

  Studi atau analisis kependudukan

Studi mengenai hubungan antara faktor-faktor perubahan

 penduduk dan faktor-faktor pembangunan.(3)

 

2.1.3 Manfaat Analisis Demografi

Page 12: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 12/12

  Manfaat analisis demografi antara lain yaitu :

a.  Untuk mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah

tertentu.

 b.  Untuk menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masa lampau,

kecenderungannya, dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan

data yang tersedia.

c.  Untuk mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan

 penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi,

 budaya, lingkungan dan lain-lain.

d.  Untuk memperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada

masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.(3)