bagian ica.doc

download bagian ica.doc

of 14

Transcript of bagian ica.doc

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    1/14

    A. Pendahuluan

    Beberapa sumber menyebutkan, Istilah fenomenologi berasal dari bahasa

    Yunani: Phainestai yang artinya “menunjukkan” dan “menampakkan diri

    sendiri”. Dalam bahasa indonesia biasa dipakai istilah gejala . Se ara istilah,

    fenomenologi adalah ilmu pengetahuan (logos) tentang apa yang tampak. Dari

    pengertian tersebut dapat dipahami bah!a fenomenologi adalah suatu aliran yang

    membi arakan fenomena atau segala sesuatu yang tampak atau yang

    menampakkan diri. Dalam filsafat, term fenomenologi digunakan dalam

    pengertian yang utama, yakni diantara teori dan metodologi. Sedangkan dalam

    filsafat ilmu, term fenomenologi tidak digunakan dalam pengertian yang utama,

    hanya sesekali saja. "al ini yang membuat fenomenologi tidak dikenal sampaimenjelang abad ke #$. %&ngkus 'us!arno, #$$(, hlm.)*.

    Seorang fenomenolog suka melihat gejala. Dia berbeda dengan seorang ahli

    ilmu positif yang mengumpulkan data, men ari korelasi dan fungsi, serta

    membuat hukum+hukum dan teori. enomenolog bergerak di bidang yang pasti.

    "al yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa meninggalkan bidang evidensi

    yang langsung. enomenologi adalah suatu metode pemikiran, “a way of looking

    at things” .

    Dari keterangan di atas dapat dipahami bah!a fenomenologi ini menga u

    kepada analisis kehidupan sehari+hari dari sudut pandang orang yang terlibat di

    dalamnya. -radisi ini memberi penekanan yang besar pada persepsi dan

    interpretasi orang mengenai pengalaman mereka sendiri. enomenologi melihat

    komunikasi sebagai sebuah proses membagi pengalaman personal melalui dialog

    atau per akapan. Bagi seorang fenomenolog, kisah seorang indi idu adalah lebih

    penting dan bermakna daripada hipotesis ataupun aksioma. Seorang penganut

    fenomenologi enderung menentang segala sesuatu yang tidak dapat diamati.

    enomenologi juga enderung menentang naturalisme %biasa juga disebut

    objekti isme atau positi isme*. "al demikian dikarenakan enomenolog

    enderung yakin bah!a suatu bukti atau fakta dapat diperoleh tidak hanya dari

    dunia kultur dan natural, tetapi juga ideal, semisal angka, atau bahkan kesadaran

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    2/14

    hidup.

    /elasnya, fenomenologi men oba menepis semua asumsi yang

    mengkontaminasi pengalaman konkret manusia. Ini mengapa fenomenologi

    disebut sebagai ara berfilsafat yang radikal. enomenologi menekankan upaya

    menggapai “hal itu sendiri” lepas dari segala presuposisi. 0angkah pertamanya

    adalah menghindari semua konstruksi, asumsi yang dipasang sebelum dan

    sekaligus mengarahkan pengalaman. -ak peduli apakah konstruksi filsafat, sains,

    agama, dan kebudayaan, semuanya harus dihindari sebisa mungkin. Semua

    penjelasan tidak boleh dipaksakan sebelum pengalaman menjelaskannya sendiri

    dari dan dalam pengalaman itu sendiri. %1dian, #$$#, hlm.#)*.

    enomenologi menekankan perlunya filsafat melepaskan diri dari ikatanhistoris apapun baik itu tradisi metafisika, epistimologi, atau sains. 2rogram

    utama fenomenologi adalah mengembalikan filsafat ke penghayatan sehari+hari

    subjek pengetahuan. 'embali ke kekayaan pengalaman manusia yang konkret,

    lekat, dan penuh penghayatan. Selain itu, fenomenologi juga menolak klaim

    representasionalisme epistimologi modern. Dengan demikian, fenomenologi yang

    dipromosikan "usserl ini dapat disebut sebagai ilmu tanpa presuposisi. "al ini

    jelas bertolak belakang dengan modus filsafat sejak "egel menafikan

    kemungkinannya ilmu pengetahuan tanpa presuposisi, dimana presuposisi yang

    menghantui filsafat selama ini adalah naturalisme dan psikologisme.

    0ebih jauh 0ange mengungkapkan bah!a untuk memahami konstruksi sosial

    suatu masyarakat, ilmu!an sosial harus men apai intelligible !orld, yang

    merupakan tempat terhimpunnya fakta+fakta sosial yang dialami setiap indi idu

    sehingga dia bisa memahami kesadaran murni %pure ons iousness* masing+

    masing indi idu yang menjadi pemi u mun ulnya ttindakan sosial. 3ettode

    seperti itulah yang digunakan oleh kaum fenomenolog sosial untuk menganalisissuatu fenomena sosial. 3etode yang dikembangkan oleh &dmund "usserl yang

    disebut fenomenologi. %Ba htiar, #$$4, hal. )5$*.

    /elasnya, fenomenologi men oba menepis semua asumsi yang

    mengkontaminasi pengalaman konkret manusia. Ini mengapa fenomenologi

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    3/14

    disebut sebagai ara berfilsafat yang radikal. enomenologi menekankan upaya

    menggapai “hal itu sendiri” lepas dari segala presuposisi . 0angkah pertamanya

    adalah menghindari semua konstruksi, asumsi yang dipasang sebelum dan

    sekaligus mengarahkan pengalaman. -ak peduli apakah konstruksi filsafat, sains,

    agama, dan kebudayaan, semuanya harus dihindari sebisa mungkin. Semua

    penjelasan tidak boleh dipaksakan sebelum pengalaman menjelaskannya sendiri

    dari dan dalam pengalaman itu sendiri. enomenologi menekankan perlunya

    filsafat melepaskan diri dari ikatan historis apapun6apakah itu tradisi metafisika,

    epistimologi, atau sains. 2rogram utama fenomenologi adalah mengembalikan

    filsafat ke penghayatan sehari+hari subjek pengetahuan. 'embali ke kekayaan

    pengalaman manusia yang konkret, lekat, dan penuh penghayatan. Selain itu,fenomenologi juga menolak klaim representasionalisme epistimologi modern.

    Dengan demikian, fenomenologi yang dipromosikan "usserl ini dapat disebut

    sebagai ilmu tanpa presuposisi . "al ini jelas bertolak belakang dengan modus

    filsafat sejak "egel menafikan kemungkinannya ilmu pengetahuan tanpa

    presuposisi , dimana presuposisi yang menghantui filsafat selama ini adalah

    naturalisme dan psikologisme.

    B. Biografi Tokoh Fenomenologis). &dmund "usserl

    &dmund 7usta 1lbre ht "usserl %lahir di 2rost8jo % Prossnitz *, 3ora ia ,

    9eko , 1pril ) ;( < meninggal di reiburg, /erman , #4 1pril )(= pada umur >(

    tahun* adalah seorang filsuf /erman , yang dikenal sebagai bapak fenomenologi .

    'aryanya meninggalkan orientasi yang murni positi is dalam sains dan filsafat

    pada masanya, dan mengutamakan pengalaman subyektif sebagai sumber dari

    semua pengetahuan kita tentang fenomena obyektif."usserl dilahirkan dalam sebuah keluarga Yahudi di 2rost8jo % Proßnitz *,

    3ora ia , 9eko %yang saat itu merupakan bagian dari 'ekaisaran 1ustria *. "usserl

    adalah murid ran? Brentano dan 9arl Stumpf @ karya filsafatnya memengaruhi,

    antara lain, &dith Stein %St. -eresa Benedi ta dari Salib*, &ugen ink, 3aA

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    4/14

    S heler , 3artin "eidegger, /ean+2aul Sartre , &mmanuel 0 inas , Cudolf 9arnap ,

    "ermann eyl , 3auri e 3erleau+2onty , dan Coman Ingarden . 2ada ) >

    "usserl berpindah agama menjadi 'risten dan bergabung dengan 7ereja

    0utheran . Ia mengajar filsafat di "alle sebagai seorang tutor % Privatdozent * dari

    ) >, lalu di 7Ettingen sebagai profesor dari )($), dan di reiburg im Breisgau

    dari )()4 hingga ia pensiun pada )(# . Setelah itu, ia melanjutkan penelitiannay

    dan menulis dengan menggunakan perpustakaan di reiburg, hingga kemudian

    dilarang menggunakannya + karena ia keturunan Yahudi + yang saat itu dipimpin

    oleh rektor, dan sebagian karena pengaruh dari bekas muridnya, yang juga anak

    emasnya, 3artin "eidegger . %&ngkus, #$$(, hlm.*

    #. 1lfred S hut?

    1lfred S hut? lahir di ina pada tahun ) (( dan meninggal di Fe! York

    pada tahun )(;(. Ia menyukai musik, pernah bekerja di bank mulai berkenalan

    dengan ilmu hukum dan sosial. Ia mengikuti pendidikan akademik di Gni ersitas

    Hienna, 1ustria dengan mengambil bidang ilmu+ilmu hukum dan sosial. 7urunya

    yang sangat terkenal adalah "ans 'elsen %ahli hukum*, 0ud!ig Hon 3ises

    %ekonom*, dan riedri h Hon ieser dan thmar Spann %keduanya ahli sosiologi*.

    2endidikan formal ini dijalankan S hut? setelah ia mengikuti 2erang Dunia I.

    Selama kuliah ia menjadi sangat tertarik pada karya+karya 3aA eber dan

    &dmund "usserl. Setelah lulus ilmu hukum, dia malah bekerja di bidang

    perbankan untuk jangka !aktu yang sangat lama. 3eskipun penghasilannya

    sangat besar tetapi dia merasa perbankan bukanlah tempat yang o ok baginya

    untuk mengaktualisasikan diri.

    S hut? akhirnya banting setir yang mulai mempelajari sosiologi khususnya

    fenomenologi yang dianggap memberi makna dalam pekerjaan dan hidup. Di

    tahun )(#$+an meskipun bukan seorang Dosen, tetapi hampir seluruh temannya

    adalah dosen perguruan tinggi sehingga dia mulai terjun ke dunia akademik. Dia

    mulai mengajar dengan bantuan temannya dan bahkan memberikan kuliah di

    2erguruan -inggi serta dapat berpartisipasi dalam diskusi dan seminar ilmiah.

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    5/14

    Setelah menerbitkan Der Sinnhafte Auf au der sozialen welt! S hut? akhirnya

    berkenalan se ara pribadi dengan &dmund "usserl yang mena!arinya menjadi

    asisten tetapi S hut? menolaknya.

    Dalam teori S hut? sangat kental pengaruh eberian+nya khususnya karya+

    karya mengenai tindakan % a"tion * dan tipe ideal %ideal type *. 3eskipun S hut?

    terkagum+kagum pada eber tetapi ia beusaha mengatasi kelemahan yang ada di

    dalam karya eber dengan menyatukan ide filsuf besar &dmund "usserl dan

    "enri Bergson.

    S hut? sangat ingin mendirikan Sekolah -inggi &konomi 1ustria dengan

    menggunakan paradigma theory of a"tion yang bersifat subyektif tapi ilmiah.

    'einginannya ini mempengaruhi dirinya menerbitkan buku yang sangat berhargadi bidang sosiologi yang berjudul #he Pheno$enology of the so"ial world yang

    diterbitkan tahun )(=# dalam bahasa /erman. Buku ini baru diterjemahkan ke

    dalam Bahasa Inggris tahun )(4>, sehingga karya S hut? baru mendapat

    perhatian serius dan penghargaan dari 1merika Serikat tiga puluh tahun sejak

    diterbitkan.

    =. 3auri e 3erlau+2onty

    3auri e 3erlau+2onty lahir di 2eran is dan meninggal di negara itu tahun)(4). Dia diinspirasikan oleh "usserl dan "eidegger. 3eskipun 3auri e 3erlau+

    2onty juga seorang fenomenolog, ara berfikirnya agak berbeda dengan ara

    berfikir fenomenolog lain. Dia hanya mengekspresikan rasa heran dan men ari

    pertanyaan+pertanyaan tanpa merasa yakin bah!a ja!aban selalu dapat diberikan.

    Dasar dari ara berfikir 2onty ini ialah ambiguitas: kalau dia berbi ara tentang

    badan, dia juga berbi ara tentangroh dan sebaliknya. Dalam pikiran 2onty

    manusia mjun ul sebagai roh jasmaniah dan daging rohani. Dia tidak menerima

    ilmu ji!a kesadaran %beha iorisme*. 'eduanya memalsukan manusia kesatuan.

    enomenologi harus berbi ara dengan dua lidah dan melihat dua hal sekaligus .

    Buku utama dari 2onty diberi judul enomenologi dan 2engamatan, tapi yang

    dibahas ialah suatu fenomenologi yang lulus dari badan. 2onty berusaha menemui

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    6/14

    kembali akti itas psikis di belakang obyekti asi empiris. Gntuk hal itu dia

    memakai metode fenomenologis yang telah di iptakan "usserl. Didalam usaha itu

    juga ilmu ji!a empiris menjadi obyek dan kritik. 2engamatan sebagai fenomena

    me!ahyukan nilai obyektif dari pengalaman %kita mengalami suatu hal lain

    daripada kesadaran sendiri*.

    enomenologi dari 2onty menerima subyekti isme ektrem dan obyekti isme

    ekstrem. Identitas dari hal jasmaniah dan pikiran subyektif ialah obyek utama

    analisa 2onty. 'emudian menurutnya, fenomenologi menjadi jelas bah!a

    manusia meminjamkan badannya kepada komunikasi dan tidak ada perbedaan

    besar antara menari dan ber akap. enomenologi dari 2onty dari permulaan

    sampai buku terakhir ialah usaha menjelaskan bah!a roh ialah bahan dan bahanialah roh, supaya pertentangan antara obyek dan subyek %idealism+materialisme*

    dapat diatasi. %Brou!er, )( 5, hlm. )#$*.

    5. 3aA S heller %) >5+)(# *

    S heller berpendapat bah!a metode fenomenologi sama dengan ara tertentu

    untuk memandang realitas. Dalam hubungan ini kita mengadakan hubungan

    langsung dengan realitas berdasarkan intuisi %pengalaman fenomenologi*.

    3enurutnya ada = fakta yang memegang peranan penting dalam pengalamanfilsafat. Diantaranya:

    a. akta natural, yaitu berdasarkan pengalaman indera!i yang menyangkut

    benda+benda yang nampak dalam pengalaman biasa. b. akta ilmiah, yaitu yang mulai melepas diri dari penerapan indera!i yang

    langsung dan semakin abstrak.. akta fenomenologis, merupakan isi intuitif yang merupakan hakikat dari

    pengalaman langsung.

    ;. &mmanuel 'ant

    'ant menamakan bagian keempat dari karyanya yang berjudul %etaphysi"al

    Prin"iples of &atural S"ien"e sebagai Pheno$enology . Bagian ini menguraikan

    gerak dan diam sebagai karakteristik umum yang menandai setiap gejala. 'ant

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    7/14

    memerlukan studi fenomenologi tentang pembedaan dunia indera!i dan dunia

    inteliji el guna men egah keka auan metafisis antara keduanya. Ia menyatakan

    bah!asanya tidak mungkin bagi seseorang untuk mengungkapkan noumena,

    sebagaimana yang ia ungkapkan: “ 'eings of the understanding are ad$itted! ut

    with the in"al"ulation of this rule whi"h ad$its of no e "eption that we neither

    know nor "an know anything deter$inate whatever a out these pure eings of the

    understanding! e"ause our pure "on"epts of the understanding as well as our

    pure intuitions e tend to nothing ut o je"ts of possi le e perien"e! "onse*uently

    to $ere things of sense ”.

    Dalam ungkapannya tersebut 'ant berusaha untuk menjelaskan bah!asanya

    esensi dari noumena % #he +nderstanding * adalah diakui, tetapi dengan tanpaadanya perhitungan dari aturan yang tidak mengakui penge ualian. leh karena

    itu kita tidak tahu dan tidak dapat mengetahui penjelasan mengenai keberdaan

    dari noumena, karena konsep murni dari noumena adalah sebuah intuisi murni

    yang terlepas dari fenomena yang dialami.

    C. Teori Fenomenologis

    1. Penjelasan Mengenai Teori Fenomenologis Secara Umum

    enomenologi se ara etimologi berasal dari kata “phenomenon” yang berarti

    realitas yang tampak, dan “logos” yang berarti ilmu. Sehingga se ara terminologi,

    fenomenologi adalah ilmu berorientasi untuk dapat mendapatkan penjelasan

    tentang realitas yang tampak. %Soekanto, )((=, hlm. 4 *. enomena yang tampak

    adalah refleksi dari realitas yang tidak berdiri sendiri karena ia memiliki makna

    yang memerlukan penafsiran lebih lanjut. enomenologi menerobos fenomena

    untuk dapat mengetahui makna %hakikat* terdalam dari fenomena+fenomena yangterjadi dalam kehidupan sehari+hari. enomenologi adalah sebuah studi dalam

    bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena. Ilmu

    fenomonologi dalam filsafat biasa dihubungkan dengan ilmu her$eneutik , yaitu

    ilmu yang mempelajari arti daripada fenomena. Istilah tersebut pertama kali

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    8/14

    diperkenalkan oleh /ohann "einri h 0ambert %)># + )>>>*, seorang filsuf

    /erman. Dalam bukunya &eues ,rganon %)>45*. Ditulisnya tentang ilmu yang tak

    nyata. Dalam pendekatan sastra, fenomenologi memanfaatkan pengalaman intuitif

    atas fenomena, sesuatu yang hadir dalam refleksi fenomenologis, sebagai titik

    a!al dan usaha untuk mendapatkan fitur+hakekat dari pengalaman dan hakekat

    dari apa yang kita alami. 7. . . "egel dan &dmund "usserl adalah dua tokoh

    penting dalam pengembangan pendekatan filosofis ini.

    -radisi fenomenologi berkonsentrasi pada pengalaman pribadi termasuk

    bagian dari indi idu+indi idu yang ada saling memberikan pengalaman satu sama

    lainnya. 'omunikasi di pandang sebagai proses berbagi pengalaman atau

    informasi antar indi idu melalui dialog. "ubungan baik antar indi idu mendapatkedudukan yang tinggi dalam tradisi ini. Dalam tradisi ini mengatakan bah!a

    bahasa adalah me!akili suatu pemaknaan terhadap benda. /adi, satu kata saja

    sudah dapat memberikan pemaknaan pada suatu hal yang ingin di maknai.

    2ada dasarnya fenomenologi adalah suatu tradisi pengkajian yang digunakan

    untuk mengeksplorasi pengalaman manusia. Seperti yang dikemukakan oleh

    0ittlejohn bah!a fenomenologi adalah suatu tradisi untuk mengeksplorasi

    pengalaman manusia. Dalam konteks ini ada asumsi bah!a manusia aktif

    memahami dunia disekelilingnya sebagai sebuah pengalaman hidupnya dan aktif

    menginterpretasikan pengalaman tersebut. 1sumsi pokok fenomenologi adalah

    manusia se ara aktif menginterpretasikan pengalamannya dengan memberikan

    makna atas sesuatu yang dialaminya. leh karena itu interpretasi merupakan

    proses aktif untuk memberikan makna atas sesuatu yang dialami manusia. Dengan

    kata lain pemahaman adalah suatu tindakan kreatif, yakni tindakan menuju

    pemaknaan. 3anusia memiliki paradigma tersendiri dalam memaknai sebuah

    realitas. 2engertian paradigma adalah suatu ara pandang untuk memahamikompleksitas dunia nyata. 2aradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para

    penganut dan praktisinya. 2aradigma menunjukkan sesuatu yang penting, absah,

    dan masuk akal. 2aradigma juga bersifat normatif, menunjukkan kepada

    praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    9/14

    eksistensial atau epistimologis yang panjang.

    enomenologi menjelaskan fenomena perilaku manusia yang dialami dalam

    kesadaran. enomenolog men ari pemahaman seseorang dalam membangun

    makna dan konsep yang bersifat intersubyektif. leh karena itu, penelitian

    fenomenologi harus berupaya untuk menjelaskan makna dan pengalaman hidup

    sejumlah orang tentang suatu konsep atau gejala. Fatanson menggunakan istilah

    fenomenologi merujuk kepada semua pandangan sosial yang menempatkan

    kesadaran manusia dan makna subjektifnya sebagai fokus untuk memahami

    tindakan sosial.

    Berdasarkan asumsi ontologis, penggunaan paradigma fenomeologi dalam

    memahami fenomena atau realitas tertentu, akan menempatkan realitas sebagaikonstruksi sosial kebenaran. Cealitas juga dipandang sebagai sesuatu yang

    sifatnya relatif, yaitu sesuai dengan konteks spesifik yang dinilai rele an oleh

    para aktor sosial. Se ara epistemologi, ada interaksi antara subjek dengan realitas

    akan dikaji melalui sudut pandang interpretasi subjek. Sementara itu dari sisi

    aksiologis, nilai, etika, dan pilihan moral menjadi bagian integral dalam

    pengungkapan makna akan interpretasi subjek.

    a. Jenis-Jenis Tradisi Fenomenologi

    Inti dari tradisi fenomenologi adalah mengamati kehidupan dalam keseharian

    dalam suasana yang alamiah. -radisi memandang manusia se ara aktif

    mengintrepretasikan pengalaman mereka sehingga mereka dapat memahami

    lingkungannya melalui pengalaman personal dan langsung dengan

    lingkungannya. -itik berat tradisi fenomenologi adalah 2ada bagaimana indi idu

    mempersepsi serta memberikan interpretasi pada pengalaman subyektifnya.

    1dapun arian dari tradisi enomenologi ini adalah,:

    )* enomena 'lasik, per aya pada kebenaran hanya bisa didapatkan melalui

    pengarahan pengalaman, artinya hanya memper ayai suatu kebenaran dari

    sudut pandangnya tersendiri atau obyektif.

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    10/14

    #* enomenologi 2ersepsi, per aya pada suatu kebenaran bisa di dapatkan

    dari sudut pandang yang berbeda < beda, tidak hanya membatasi

    fenomenologi pada obyektifitas, atau bisa dikatakan lebih subyektif.

    =* enomenologi "ermeneutik, per aya pada suatu kebenaran yang di tinjau baik dari aspek obyektifitas maupun subyektifitasnya, dan juga disertai

    dengan analisis guna menarik suatu kesimpulan.

    . Prinsi! "asar Fenomenologi

    Deet? %dalam 0ittlejohn, )(((, hlm. #$$* menyimpulkan ada tiga prinsip

    dasar dalam fenomenologi:

    )* 2engetahuan adalah kesadaran. 2engetahuan tidak disimpulkan dari pengalaman tetapi ditemukan se ara langsung dari pengalaman yang disadari

    “ ons ious eAperien e”. 9ontoh, untuk mendapatkan nilai yang bagus dari

    dosen saya harus rajin baik masuk kuliah, mengerjakan tugas dan tentu saja

    mempunyai hubungan yang baik dengan dosen pengasuh mata kuliah. "al ini

    bukan saya simpulkan se ara tidak sadar dari pengalaman+pengalaman tetapi

    saya temukan langsung dari pengalaman yang saya sadari.#* 3akna dari sesuatu tergantung dari apa kegunaan sesuatu tersebut dalam

    kehidupan indi idu. Dengan kata lain, bagaimana hubungan kita dengansesuatu ditentukan oleh apa makna sesuatu tersebut dalam kehidupan kita.

    9ontoh, komputer jinjing %laptop* bagi seorang anak+anak berfungsi sebagai

    alat permainan games, bagi seorang mahasis!a berguna untuk mengetik tugas

    dan bro!sing internet, tetapi bagi seorang pialang saham laptop adalah sarana

    untuk bermain alas dalam memperoleh penghasilan.=* Bahasa adalah sarana makna. 'ita mengalami dan memaknai dunia sosial kita

    melalui bahasa yang kita gunakan untuk mendefinisikan dan mengekspresikan

    dunia sosial tersebut. 9ontoh, kita bisa dengan mudah mengatakan bah!a

    sesuatu benda mempunyai makna tertentu dari label+label yang melekat

    padanya seperti ikan itu adalah binatang yang hidup di air !alaupun tidak

    semua yang hidup di air itu adalah ikan. 9ontoh lainnya adalah tele isi

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    11/14

    misalnya adalah suatu kotak %!alaupun tidak semua tele isi berbentuk kotak*

    yang mempunyai layar berfungsi menyiarkan gambar+gambar hidup berupa

    hiburan, berita atau yang lainnya bahkan dari tempat yang jauh dan

    seterusnya.

    #. Teori Fenomenologis $dmund %usserlenomenologi adalah ilmu tentang esensi+esensi kesadaran dan esensi ideal

    dari obyek+obyek sebagai korelat kesadaran. 2ertanyaannya, bagaimana esensi+

    esensi tersebut, tanpa terkontaminasi ke enderungan psikologisme dan

    naturalismeJ "usserl mengajukan satu prosedur yang dinamakan epo"he

    %penundaan semua asumsi tentang kenyataan demi memun ulkan esensi*. -anpa

    penundaan asumsi naturalisme dan psikolgisme, kita akan terjebak pada dikotomi%subyek+obyek yang menyesatkanKbertentangan satu sama lain*. -ujuan epo he

    adalah mengembalikan sikap kita kepada dunia, yakni sikap yang menghayati,

    bukan memikirkan benda+benda. 9ontohnya, saat mengambil gelas, saya tidak

    memikirkan se ara teoritis %tinggi, berat dan lebar* melainkan menghayatinya

    sebagai !adah penampung air untuk diminum. Ini yang hilang dari pengalaman

    kita, kalau kita menganut asumsi naturalisme. Dan ini yang kembali dimun ulkan

    oleh "usserl.

    Sebelum tahun )($ "usserl mengartikan fenomenologi sebagai“fenomenologi psikologis”, yaitu psikologi deskriptif. 2sikologi yang hanya

    men atat apa yang dilihat, tanpa men ari keterangan+keterangan mengenai sebab

    gejala+gejala. Deskripsi fenomenologis tidak dimaksudkan untuk menggantikan

    keterangan ilmiah, melainkan baru sebagai persiapan untuk keterangan ilmiah.

    3elalui deskripsi fenomenologis di ari wesen"hau yaitu melihat %se ara intuitif*

    hakekat gejala+gejala. Gntuk men apai hal ini, kita harus memakai metode ariasi

    eidetis %dalam fantasi, kita membayangkan gejala dalam ma am+ma am keadaan

    yang berbeda*, sehingga tampak apa yang merupakan batas in ariabel dalam

    situasi+situasi yang berbeda ini. Yang mun ul sebagai sesuatu yang berubah+ubah

    itu disebut wesen , yang di ari.Setelah tahun )($ enomenologi "usserl menjadi “fenomenologi

    transendental”. Dia berpendapat dalam periode ini bah!a kesadaran bukan

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    12/14

    bagian dari kenyataan, melainkan asal dari kenyataan. "usserl menolak kesadaran

    ipolaritas %kesadaran dan alam, subyek dan obyek*. 1rtinya kesadaran tidak

    menemukan obyek+obyek. byek+obyek di iptakan oleh kesadaran. Dengan

    pendapat ini, "usserl dekat dengan idealisme. Bagi ilmu+ilmu, kesadaran dan

    alam memang tampak sebagai dua pola dalam kenyataan, namun harus dipasang

    dalam suatu ideologi idealitas yang hanya masih menerima satu pola, yaitu

    kesadaran.Supaya dengan intuisi kita dapat menangkap hakekat obyek+obyek, maka

    dibutuhkan tiga reduksi. Ceduksi+reduksi ini yang menyingkirkan semua hal yang

    mengganggu kalau kita ingin men apai wesens"hau . Ceduksi pertama, yaitu

    menyingkirkan segala sesuatu yang subyektif. Sikap kita harus obyektif, terbuka

    untuk gejala+gejala yang harus “diajak bi ara”. Ceduksi kedua, yaitu

    menyingkirkan seluruh pengetahuan tentang obyek yang diselidiki dan diperoleh

    dari sumber lain. Ceduksi ketiga, yaitu menyingkirkan seluruh reduksi

    pengetahuan. Segala sesuatu yang sudah dikatakan oleh orang lain harus, untuk

    sementara dilupakan. 'alau reduksi+reduksi ini berhasil, gejala sendiri dapat

    memperlihatkan diri, menjadi feno$in %memperlihatkan diri*.Salah satu hal yang mun ul sebagai hasil fenomenologi "usserl ialah

    perhatian baru untuk intensionalitas kesadaran. 'esadaran kita tidak dapat

    dibayangkan tanpa sesuatu yang disadari. Setiap bentuk kesadaran selalu

    merupakan kesadaran akan sesuatu. 'etika berpikir tentang makanan, anda

    membentuk gambaran tentang makanan di dalam pikiran anda. 'etika melihat

    sebuah mobil, anda membentuk gambaran tentang mobil di dalam pikiran anda.

    Inilah yang disebut "usserl sebagai intensionalitas % intentionality *, yakni bah!a

    kesadaran selalu merupakan kesadaran akan sesuatu.a. 'onsep enomenologi "usserl

    Seperti telah disinggung sebelumnya, "usserl mengajukan konsepsi yang

    berbeda dengan para pendahulunya mengenai pengetahuan. bagi "usserl, realitas

    bukan suatu yang berbeda pada dirinya lepas dari manusia yang mengamati.

    Cealitas itu me!ujud diri atau menurut ungakapan "eideger yang juga seorang

    fenomenolog: “sifat relitas itu membutuhkan keberadaan manusia”. Foumena

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    13/14

    membutuhkan tempat tinggal % unterkunft * ruang untuk berbeda, ruang itu adalah

    manusia.

    Sebagaimana disinggung di atas, "usserl menggunakan istilah di

    fenomenologi untuk menunjukkan apa yang Fampak dalam kesadara kita dengan

    membiarkannya termanifestasi apa adanya atau menurut "usserl - zuru"k zu den

    sa"hen sel t %kembalilah kepada realitas itu sendiri*, bagi "usserl, apa yang

    disebut fenomena adalah realitas itu sendiri yang Fampak setelah kesadaran kita

    air dengan realitas. enomenologi "usserl bertujuan men ari essensial atau

    eidos %esensi* metode yang digunakan untuk men ari yang essensial adalah

    dengan membiarkan fenomena itu berbi ara sendiri tanap dibarengi dengan

    prasangka. 'onsep teknis yang diajukan "usserl adalah epo"he . 'ata epo"he berasal dari kata yunani, yang berarti: “menunda petusan” atau mengosongkan

    diri dari keyakinan tertentu. 3etode epo"he merupakan langkah pertam untuk

    men apai essensi fenomena dengan menunda putusan lebih dulu. 0angkah kedua,

    "usserl menyebutnya dengan eideti ision atau membuat ide % ideation *. .ideti"

    visio ini juga disebut “reduksi”, yakni menyaring fenomena sampai ke eideos nya

    atau intisarinya. Sesuai yang telah dijelaskan sebelumnya, hasil dari proses

    reduksi ini disebut wesens"hau , artinya sampai pada hakikatnya.

    b. -iga -ahap Ceduksi menurut "usserl)* Ceduksi fenomenologis, yaitu penyaringan terhadap setiap pengalaman

    sehari+hari tentang dunia, guna memandang kembali dunia dalam arti aslinya.

    1tau dengan kata lain, reduksi ini adalah “pembersihan diri” dari segal

    subyekti itas yang dapat menggangu perjalan men apai realitas itu.#* Ceduksi eidetis, menurutnya reduksi tahap ini tidak lain untuk menemukan

    eidos atau hakikat fenomena yang tersembunyi.=* Ceduksi trans endental, yaitu menyisihkan dan menyaring semua fenimena

    yang diamati dari fenomena lainnya.reduksi transidental bermaksud

    menemukan kesadaran murni dengan menyisihkan kesadaran empiris

  • 8/18/2019 bagian ica.doc

    14/14

    sehingga kesadaran diri sendiri tidak lagi berlandaskan pada keterhubungan

    dengan fenomena lainnya. %Caper, #$)$, hlm. ))(*

    Dengan begitu, fenomenologi berusaha mengungkap fenomena sebagaimana

    adanya %to show it selft *, sehingga fenomenologi dapat berarti “membiarkan apa

    yang menunjukkan dirinya sendiri dilihat melalui dirinya dan dalam batas+batas

    dirinya sendiri, sebagaimana dia menunjukkan dirinya melalui dan melalui

    dirinya sendiri”. Gntuk ini "usserl menggunakan istilah “intensionalitas”, yakni

    realitas yang menampakkan diri dalam kesadaran indi idu atau kesadaran

    intensional dalam menangkap “fenomena apa adanya”.