Bagian I - PNB

47

Transcript of Bagian I - PNB

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 1

Bagian I

Politeknik Negeri Bali (PNB) menyadari ke depan akan dihadapkan

pada perubahan lingkungan yang sangat dinamis. Guna menjaga

keberlangsungan pertumbuhan (sustainable growth) PNB mutlak

memerlukan adanya Rencana Induk Pengembangan (RIP) yang

merupakan Grand Strategy sampai dengan tahun 2025. Tahap pertama

dalam menyusun Rencana Induk Pengembangan (RIP) adalah

merumuskan Visi, Misi dan Tujuan.

Visi merupakan pandangan jangka panjang tentang keberadaan

PNB sampai dengan tahun 2025, sedangkan Misi mendefinisikan ruang

lingkup operasi PNB dalam mencapai visi yang diinginkan. Tujuan adalah

suatu pernyataan yang menunjukan harapan-harapan yang ingin

dipenuhi PNB di tahun 2025.

1.1. Visi

Merumuskan Visi untuk kurun waktu yang relatif panjang bukan hal

yang mudah, karena sebuah visi harus didasarkan atas analisis kondisi

kedepan dan dibangun berdasarkan posisi yang kompetitif. Oleh karena

itu, PNB dalam merumuskan Visi telah melakukan analisis tren

(trend watching) atas isu-isu strategis baik isu global maupun isu

spesifik tentang perguruan tinggi sampai dengan tahun 2025. Proses

perumusan Visi ini ditunjukan dalam Gambar 1.1 berikut.

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 2

Gambar 1.1 Proses Penyusunan Visi PNB 2025

Atas dasar analisis tren selanjutnya dilakukan envisioning

keberadaan PNB pada tahun 2025 mengacu pada isu-isu strategis dalam

15 tahun kedepan terbagi menjadi dua, yaitu isu global dan isu

pendidikan tinggi. Salah satu isu global yang akan terus bergulir dalam

15 tahun kedepan adalah isu pembangunan berkelanjutan (sustainable

development) yang menekankan pada pentingnya keharmonisan antara

kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan dalam berbagai aspek

pembangunan tidak terkecuali pembangunan di bidang Sumber Daya

Manusia (SDM).

Isu strategis terkait perguruan tinggi dalam 15 tahun kedepan

mengacu pada isu-isu strategis tersebut mencakup:

Globalization, Increasing Educated Work Force Demand (Duderstadt,

1999).

High demand on education, Technology based education system,

Internationally mobile students, Global Capacity Building (Albatch &

Peterson, 1999)

Equity of access, Enhancing Participation and Promoting role of

woman, Advancing knowledge through research, Long term

orientation based on relevance, Strengthen cooperation with the

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 3

world of work and society, Lifelong Learning. Innovative Educational

Approaches (UNESCO, 1998)

Mengacu pada isu-isu strategis di atas, dalam 15 tahun kedepan

PNB akan dihadapkan pada 4 isu besar yang menjadi tren, yaitu

globalisasi (globalization), keterkaitan PT dan industri yang semakin

kuat (higher education-industry linkage), pembangunan ekonomi

(economic development) dan isu pembangunan berkelanjutan

(sustainable development).

Berdasarkan informasi tersebut, PNB dalam 15 tahun mendatang

diharapkan memiliki pengembangan yang mengarah pada karakteristik:

Pengembangan institusi berorientasi global

Memiliki kolaborasi yang kuat dalam bidang tridharma

perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lain, industri dan

pemerintah

Menjadi agen dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat

dengan ikut serta berkontribusi dalam mendorong daya saing

bangsa dan pertumbuhan ekonomi, serta

Memiliki perhatian dan kontribusi terhadap isu sosial dan

lingkungan

Berangkat dari karakteristik perguruan tinggi dalam 15 tahun yang

akan datang sebagaimana dijelaskan di atas, Politeknik Negeri Bali

merumuskan Visi jangka panjangnya sebagai berikut:

“ Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Vokasi Terdepan Penghasil Lulusan Profesional Berdaya saing Internasional Pada tahun 2025 ”

Makna dari pernyataan visi Politeknik Negeri Bali dapat dijabarkan

sebagai berikut:

Terdepan memiliki makna bahwa PNB menjadi institusi pendidikan

yang responsif dan adaptif terhadap perkembangan IPTEKS, serta

bercita-cita maju

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 4

Berdaya saing Internasional memiliki makna bahwa lulusan PNB

diharapkan memiliki kompetensi dalam bidang Ipteks dengan

standar mutu asia-pasific dalam bidangnya,

Profesional memiliki makna bahwa Llulusan PNB menjadi insan yang

bertanggungjawab terhadap tugas yang diembannya, berintegritas,

dan memiliki karakter dan budaya kerja berbasiskan pada nilai-nilai

kearifan lokal.

1.2. Misi

Dari visi yang telah dirumuskan di atas ditetapkan 7 (tujuh) misi

PNB sebagai berikut:

M1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi yang dapat diakses

secara merata dan berkesetaraan bagi masyarakat

M2. Menyelenggarakan pendidikan bidang vokasi yang berkarakter

kebangsaan dengan standar mutu nasional dan regional Asia-

Pasifik.

M3. Melaksanakan penelitian bertaraf internasional pada bidang

keilmuan dan teknologi terapan

M4. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang

berlandaskan pada penerapan keilmuan dan teknologi

M5. Menyelenggarakan kerjasama di kawasan regional aspac

M6. Mengembangkan sistem tata kelola yang inovatif, transparan,

dan akuntabel didukung oleh sumber-sumber daya yang

bertaraf internasional

M7. Membangun keunggulan lembaga yang berorientasi pada

kepariwisataan

1.3. Tujuan

Tujuan dalam hal ini adalah suatu pernyataan yang menunjukan

harapan-harapan yang ingin dipenuhi Politeknik Negeri Bali di tahun

2025 yang akan datang. Tujuan tersebut dirumuskan sebagai berikut:

a. Untuk menjadi pusat pendidikan dan pelatihan Ipteks terapan yang

berbasis keunggulan dalam bidang pariwisata (Pusat Unggulan

Teknologi Bidang Pariwisata)

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 5

b. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan profesional dan

memiliki daya saing internasional dalam bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi terapan dalam upaya penciptaan sumberdaya manusia

yang berkualitas, terampil, cerdas dan berkarakter kebangsaan yang

kuat

c. Sebagai pusat kajian inovasi dan penerapan teknologi terapan yang

berfokus pada sektor kepariwisataan serta berkontribusi dalam

peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan dan

budaya, dan pembangunan berkelanjutan

1.4. Roadmap Pengembangan

Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai oleh PNB tersebut,

dirumuskan Roadmap pengembangan Politeknik Negeri Bali menuju Visi

sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Vokasi yang Terdepan penghasil

lulusan Profesional dan Berdaya saing Internasional di tahun 2025.

Roadmap terbagi dalam 3 tahapan sesuai dengan periode perencanaan

Rencana Strategis (Renstra) PNB dan dimulai pada tahun 2011. Gambar

1.2 berikut menunjukan Roadmap PNB menuju Visi 2025.

Gambar 1.2 Roadmap PNB menuju Visi 2025

Standarisasi Nasional

Tridharma:

Kurikulum (KKNI &

SNPT)

Sarpras

SDM

Riset & Publikasi

Sistem Informasi

Standarisasi ASEAN

Tridharma:

Asean Std. curicullum

Riset & Publikasi

Internasonal

PBM berbasis ICT

Aspac Network

Developing Centre of

excellence on Tourism

INTERNASIONALISASI

PNB:

International accreditation

Riset & Publikasi

Internasional

International Network

International Education

services acces

International certification

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 6

Melihat pada roadmap PNB dalam meraih visinya pada tahun 2025,

tentunya ada beberapa hal yang harus dilakukan. Sebagai langkah awal

dalam menentukan langkah-langkah strategis dan arah pengembangan

jangka panjang PNB ditetapkan berdasarkan atas pertimbangan

potensi, kendala, peluang dan ancaman yang menuntut untuk lebih

efektif dan efisien dalam mengikuti dan mengantisipasi perkembangan

peradaban global yang penuh dengan persaingan.

Adapun arah pengembangan jangka panjang PNB tahun 2011–

2025 adalah penetapan pengembangan PNB untuk mewujudkan:

1. Periode Tahun 2011 – 2015, berupa penguatan mutu pendidikan dan

penguatan mutu layanan yang mengacu pada pemenuhan Standar

Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Penguatan tata kelola PNB

sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi yang mampu

menghasilkan lulusan berkualitas dan relevan dengan kebutuhan

industri yang berpegang teguh pada nilai-nilai kearifan lokal dan

berorientasi pada pengembangan karakter bangsa (Nation Character

Building), menjamin proses dan iklim pembelajaran yang kondusif,

didukung oleh SDM yang kompeten dalam bidang tridharma, serta

pemanfaatan sistem informasi berbasis IT.

2. Periode Tahun 2016–2020, pengembangan diarahkan pada

penguatan layanan pendidikan yang memiliki mutu sama dengan

mutu pendidikan ASEAN. PNB berupaya mencapai kesetaraan mutu

pendidikan dengan mendapatkan pengakuan di kawasan ASEAN

(akreditasi Asean), memiliki kemampuan riset dan publikasi

regional, pengembangan sistem pembelajaran berbasisi ICT,

memperluas akses kerjasama dalam lingkup kawasan regional

Asean, serta mengembangkan daya saing institusi dengan

membangun keunggulan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan

IPTEKS yang berpayung pada bidang kepariwisataan,

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 7

3. Periode Tahun 2021–2025, menuju pada Internasionalisasi PNB

sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi yang mampu bersaing

secara internasional. Target dalam lima tahun ketiga (tahun 2021-

2025) mensejajarkan PNB dengan institusi perguruan tinggi lain

dalam area persaingan global. Penguatan tridharma menjadi fokus

dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan daya saing

secara internasional.

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 8

Bagian 2

Bagian ini menjelaskan mengenai pengembangan kelembagaan

Politeknik Negeri Bali sampai dengan tahun 2025. Bagian ini dimulai

dengan gambaran kondisi (metafora) kelembagaan PNB pada tahun

2011 (menjadi basis kondisi eksisting) menuju pada kondisi

pengembangan kelembagaan yang akan dicapai secara gradual

berdasarkan pencapaian-pencapaian rencana strategis 5 tahunan

seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1.2 di bagian 1 sebelumnya.

Setelah itu, bagian ini juga membahas bagaimana strategi

pengembangan, program utama pengembangan, dan indikator-

indikator serta target-target utama pengembangan kelembagaan PNB

sampai dengan tahun 2025.

2.1 Misi

a. Mengembangkan sistem tata kelola yang inovatif, transparan,

dan akuntabel didukung oleh sumber-sumber daya yang bertaraf

internasional

b. Membangun keunggulan lembaga yang berorientasi pada

kepariwisataan

2.2 Tujuan

1. Menjamin pengelolaan pendidikan yang berstandar mutu

internasional, akuntabel, transparan, efektif dan efisien

2. Meningkatkan daya saing lulusan dan lembaga yang berorientasi

pada keunggulan pariwisata

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 9

2.3 Arah Pengembangan Kelembagaan sampai Tahun 2025

Berdasarkan Gambar 1.2 tentang roadmap pengembangan PNB

sampai dengan tahun 2025. Secara garis besar roadmap tersebut

terbagi menjadi dua tahapan besar, yaitu: Teaching University (2011-

2020), dan Applied Research University (2020-2025). Pada setiap

tahapan besar tersebut akan diakhiri dengan pencapaian pada tingkat

global dengan indikator-indikator utama akreditasi regional Asean dan

Akreditasi Internasional, publikasi internasional, dan serifikasi

kompetensi bertaraf internasional yang dapat disetarakan dengan

universitas-universitas dunia yang menjadi benchmark.

Tahap awal yang menjadi skala prioritas pengembangan PNB

dalam konteks menjadi teaching university yang menghasilkan lulusan

professional dan memiliki daya saing berstandar internasional sampai

dengan tahun 2020. Untuk mencapai hal tersebut PNB harus

mengembangkan kelembagaan secara efektif agar memiliki standar

academic excellence yang mendapatkan pengakuan secara

internasional. Hal ini harus dibuktikan dengan pencapaian akreditasi

baik nasional maupun internasional untuk prodi, maupun institusi.

Tahap kedua adalah pengembangan lembaga menuju Applied

Research University yaitu sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2025.

Tahap ini ditandai dengan kontribusi penelitian yang memperkaya body-

of-knowledge maupun produk-produk inovatif dalam konteks kuantitatif

(number of publications) maupun kualitatif (citations index). Research

university harus diperlihatkan dengan fokus yang jelas terhadap riset

pengembangan dan aplikasi yang menjadi andalan PNB, yaitu

berpayung pada keunggulan pada bidang kepariwisataan. Secara linear

fokus dalam riset ini diharapkan mampu membangun keunikan yang

menjadikan PNB memiliki kekhasan dibanding dengan PTN lain secara

nasional.

Pengembangan infrastruktur kelembagaan, serta sarana prasarana

yang mendukung munculnya intelectual property (IP) bagi PNB harus

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 10

menjadi prioritas, dalam rangka mendukung terciptanya academic

excellence dan menuju pada target menjadi pusat unggulan teknologi

dalam bidang kepariwisataan yang didukung oleh kemampuan

akademis yang mumpuni, jumlah grant yang memadai, distinguished

world class conferences, reputable international partners, serta

pengembangan HAKI dan paten.

Hasil dari tahapan kedua ini adalah berupa sumbangan hasil

penelitian yang implementatif dalam memberikan jawaban terhadap

masalah-masalah lokal, nasional, maupun global. Dengan demikian,

keberadaan PNB dan produk-produk hasil penelitiannya betul-betul

dirasakan oleh komunitas yang dituju, bagi peningkatan kinerja industri,

kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan dan budaya, serta

berkontribuasi bagi penguatan daya saing bangsa.

Disamping itu juga, PNB menempatkan entrepreneur sebagai

bagian yang tak terpisahkan dari suatu proses pendidikan, melalui

upaya membangun ekosistem kewirausahawan (entrepreneurship

ecosystem) yang baik untuk mengembangkan benih-benih

wirausahawan muda yang dapat meningkatkan nilai dari produk-produk

intelektual hasil dari riset dan pengembangan pengetahuan.

2.4 Strategi Pengembangan Kelembagaan

Strategi pengembangan kelembagaan yang dilakukan adalah

secara gradual dengan pendekatan baik Top-Down maupun Bottom-Up

berbasis pada rencana strategis. Gradual dalam arti disesuaikan dengan

tahapannya; top-down dalam artian pimpinan berperan sebagai inisiator

kebijakan, motivator, dan fasilitator. Sedangkan bottom-up dalam

artian program dan kegiatan bergerak dari grass root (jurusan, prodi,

mahasiswa dan alumni) berupa kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan

setiap tahapan.

Dilihat dari arah pengembangan kelembagaan, PNB sampai tahun

2025 mengalami dua phase: (1) teaching university, dan (2) research

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 11

university. Dalam dua phase pengembangan ini terdapat fokus yang

berbeda untuk setiap tahapannya. Pada teaching university kebutuhan

terhadap sumberdaya dosen dan sarana prasarana akan sangat besar,

kebutuhan infrastruktur yang harus terus dibangun, skala sistem IT

yang sangat besar, dan lain-lain. Di sisi lain, research university tidak

menuntut skala ekonomi yang besar melainkan menuntut kedalaman

knowledge. Jadi sumberdaya yang dipentingkan adalah pada sisi

kualitasnya bukan kuantitasnya. Sebagai konsekuensinya, biaya

operasional penyelenggaraan pendidikan tidak dapat dipenuhi hanya

dari besaran tuition fee, namun harus dicarikan alternatif sumber-

sumber pembiayaan melalui pengembangan.

Gambar 2.1

Strategic map pengembangan kelembagaan PNB 2011-2025

Fo

cu

s

Targ

et

Bis

nis

Pro

ses

Str

ate

gy

Su

pp

orti

ng

Academic

Excellence Service

Excellence

International on

Applied Research

Mutu Lulusan

Mutu PBM

Mutu

Sarpras

Mutu Riset &

Publikasi

Mutu Tata

Kelola

Capacity Building

COT on

Tourism

Tuition fee APBN

Dana

Kerjasama Hibah

PNB VISION 2025

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 12

2.5 Indikator dan Target Pengembangan Kelembagaan

Tabel 2.1 memperlihatkan indikator dan target Politeknik Negeri

Bali tahun 2011 - 2025. Indikator dan target disesuaikan dengan visi

dan fokus PNB pada setiap periode lima tahunan.

Tabel 2.1

Indikator dan Target Pengembangan Kelembagaan

PNB 2011-2025

Keterangan 2011-2015 2016-2020 2021-2025

Fokus Education & Service Quality

Education quality, Research & Publication

International competitiveness

Target National recognition as Teaching University

Regional recognition (ASPAC) as Teaching and Research

University

International recognition as Research University

Indikator Akreditasi nasional

Jumlah dosen dengan sertifikasi

kompetensi

Jumlah dosen

dengan gelar doktor

% serapan lulusan

Waiting time

Akreditasi Asean

Student mobility di kawasan regional

Jumlah publikasi regional ASPAC

Indeks sitasi

Jumlah partner regional untuk riset

Jumlah Research Grant

Jumlah publikasi internasional

Student mobility di

kawasan internasional

Indeks sitasi

Jumlah partner internasional untuk riset

Jumlah Research Grant

Jumlah dosen

dengan guru besar

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 13

Bagian 3

PNB sebagai salah satu perguruan tinggi milik pemerintah yang

mengemban tugas dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi memiliki

tanggungjawab dalam menghasilkan lulusan yang memiliki

keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Tugas ini

sangatlah relevan dengan persoalan bangsa dalam mengatasi

rendahnya kualitas sumberdaya manusia, yang nantinya dapat

memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya saing bangsa.

Pada bagian lain, PNB sebagai perguruan tinggi di era ketatnya

persaingan dalam dunia pendidikan juga secara konsisten terus

memacu diri menjadi perguruan tinggi yang terdepan di lingkup nasional

dan sekaligus diperhitungkan dalam menembus World Class University.

Berdasarkan rumusan Visi, Misi dan Tujuan Politeknik Negeri Bali di

tahun 2025 dapat diturunkan rumusan misi dan tujuan pengembangan

akademik adalah sebagai berikut :

3.1 Misi

Misi Pengembangan Akademik PNB adalah menyelenggarakan

sistem pendidikan dengan dasar keterampilan yang kuat berlandaskan

pada pengetahuan yang memadai pada bidang keterampilannya. PNB

dalam mendesain pengembangan akademiknya senantiasa

mensinergikan antara sikap, keterampilan dan disiplin ilmu

(pengetahuan), berwawasan kewirausahaan dan berorientasi global

(global innovative education system).

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 14

3.2 Tujuan Pengembangan Akademik

Tujuan Pengembangan Akademik PNB adalah: (1) Menghasilkan

lulusan yang berkarakter yang berorientasi pada standar mutu dan

berdaya saing global (global competitive graduate) pada bidang ilmu

dan teknologi terapan, (2) Memberikan kesempatan belajar bagi

masyarakat dalam kesetaraan gender, dan pemerataan pendidikan

berdasarkan strata sosial-ekonomi, dan wilayah, serta (3)

Mengembangkan karakter dan jiwa kewirausahaan mahasiswa.

3.3 Harapan Kondisi Akademik tahun 2025

Pada tahun 2025, diharapkan PNB telah sampai pada tahapan

Research University. Capaian yang diharapkan ini memberikan

konsekuensi logis bahwa telah terbentuk keseimbangan antara

pengembangan keterampilan dan keilmuan yang kuat, sistem

pembelajaran yang sangat baik dan dinamis, pengembangan penelitian

lanjut (advance research) yang menghasilkan pengetahuan praktis baru

(new practical knowledge) serta menghasilkan produk–produk

intelektual bernilai ekonomi sehingga mendorong terciptanya unit-unit

bisnis baru pada masyarakat.

Gambar 3.1

Evolusi Pengembangan Akademik PNB 2011-2025

T

PS

R

T R

PS

T = Teaching R = Research PS = Public Service

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 15

Evolusi/pengembangan Politeknik Negeri Bali diperkirakan akan

mengikuti kondisi pada Gambar 3.1 yaitu dimulai dari teaching

university, diikuti dengan penguatan pada penelitian terapan atau

research university dengan berpayung pada keunggulan pada bidang

pariwisata. Stabilitas mutu akademik terus terjaga, namun pada bagian

lain porsi riset terus ditambah dalam konteks penguatan pada bidang

riset unggulan PNB. Fungsi penting yang terus dijaga oleh PNB adalah

peran sebagai PTN yang mampu memberi kontribusi bagi pembangunan

bangsa dalam ketersediaan tenaga terampil yang relevan dengan

kebutuhan pasar kerja, serta mampu membangun kekuatan daya saing

bangsa.

Sejalan dengan perkembangan regulasi dalam bidang pendidikan

nasional dan perkembangan arus global bidang pendidikan, PNB telah

memetakan pengembangan akademiknya untuk terus menjaga

harmonisasi penyelenggaraan sistem akademik dengan para

stakeholders dalam maupun luar negeri. Globalisasi dan regulasi

dijadikan peluang bagi PNB dimana peserta didik yang akan dilayani

semakin beragam. Customer yang dilayani yaitu national student,

international student, dan industry/professional. Usia peserta didik juga

tidak dibatasi, sebagai sebuah PTN yang bergerak dalam bidang

pendidikan tinggi vokasi, PNB mempunyai kewajiban dalam

pengembangan akademiknya untuk terus menjaga keharmonisan dalam

fungsi sosial (layanan pada masyarakat) dan environment interests.

Pengembangan akademik PNB sampai dengan tahun 2025

diarahkan pada luaran produk layanan pendidikan yang meliputi:

vocational and further education and training programs, dan higher

education programs (Diploma 3, Sarjana Terapan, S2 Terapan, dan S3

Terapan). Harapan core disiplin ilmu yang dimiliki oleh PNB di tahun

2025 dalam bidang Engineering dan Business. Untuk mencapai harapan

tersebut PNB harus melakukan penguatan pada Learning Programs,

student services, sistem tata kelola dan penguatan penunjang proses

akademik.

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 16

Gambar 3.2

Potential Academic Future Model

Customer/ Stakeholders

National students Industry/ Profesionals Inter. students

Outcome offering

Vocational and further education and training

Higher Education Programs Research & Publication

School leavers Community D3 S.Tr S2Tr S3Tr

Competencies Bussiness Technology

Learning Programs

On Campus Distance Learning Partnership

Students Services

Student Administration Career Development Centre Business Incubator

3.4 Strategi Pengembangan Akademik

Strategi umum (general strategy) pengembangan akademik

menuju Research University adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3

General Strategy Pengembangan Akademik

Current area focus Increased area of focus in the future

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 17

Sedangkan strategi khusus pada kurun waktu 2011-2025 adalah

sebagai berikut:

1) Penguatan kapasitas lembaga dalam menunjang pembelajaran

bermutu (Strengthening the capacity of Supporting Academic)

2) Penguatan kualitas iklim akademik (Strengthening the quality

of Academic Atmosphere)

3) Penguatan budaya akademik (Strengthening the quality of

Academic Culture)

4) Penguatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan

(Strengthening the quality of Teachers and Education Staff)

5) Penguatan sistem penjaminan mutu jurusan yang berhubungan

dengan peningkatan proses pembelajaran (Strengthening the

ability of faculty to conduct quality improvement process of

Learning and Teaching)

6) Peningkatan kemampuan dosen dalam bidang penelitian

(Improving the ability of teachers to make improvements to the

quality and quantity of Research)

7) Peningkatan kesejahteraan (Employee welfare improvement)

3.5 Indikator Pengembangan Akademik

Indikator ketercapaian pengembangan akademik pada tahun 2025

ditandai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) bidang akademik untuk

mengukur pencapaian masing-masing bidang. IKU ini meliputi beberapa

luaran penting untuk menunjukan ketercapaian visi PNB tahun 2025,

yaitu menghasilkan lulusan yang professional dan berdaya saing

internasional (global competitive graduate) dan memiliki karakter dan

jiwa entrepreneur.

Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai pengukur capaian

pengembangan bidang akademik pada tahun 2025 adalah sebagai

berikut:

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 18

1) Institusi yang terakreditasi nasional dengan indeks A,

2) Jumlah prodi yang terakreditasi regional, internasional,

3) Jumlah prodi yang terakreditasi nasional dengan indeks A,

4) Waktu tunggu lulusan,

5) Jumlah Lulusan yang diterima dan berkarier di perusahaan

nasional dan multinasional,

6) Proporsi Jumlah mahasiswa kerjasama dengan pihak

pemerintah/industri/profesional terhadap jumlah mahasiswa,

7) Keragaman lulusan sesuai dengan keragaman customer:

national students, International student, Industry/Professional

8) Proporsi jumlah mahasiswa Sarjana Terapan, S3Tr dan S2Tr

terhadap jumlah mahasiswa Diploma 3

9) Proporsi jumlah mahasiswa asing terhadap jumlah mahasiswa

domestik

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 19

Bagian 4

Penganalisaan terhadap kecenderungan berkembangnya ilmu dan

teknologi diharapkan dapat membantu PNB dalam memetakan

posisinya dan menentukan arah pengembangannya di masa

mendatang, khususnya di bidang riset dan inovasi. Riset ilmiah dan

inovasi memainkan peran yang sangat penting bagi kehidupan sebuah

perguruan tinggi. Bahkan dapat dikatakan, setelah pembelajaran

(teaching and learning), riset dan inovasi adalah roh bagi sebuah

perguruan tinggi. Bahkan dikatan oleh Beury (1936) dalam risalahnya

yang sekarang sudah menjadi klasik, The Mission of Modern University,

menyatakan bahwa pembelajaran, riset, dan inovasi menjadi misi

utama perguruan tinggi. Melalui riset dan inovasi ini perguruan tinggi

memiliki relevansi sosial yang baik bagi kehidupan masyarakat

sekitarnya.

4.1 Visi dan Misi Penelitian

Dalam menjalankan dharma penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) PNB

telah menetapkan visi “Sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan dan

teknologi terapan dengan payung kepariwisataan menuju pada

peningkatan daya saing dan kesejahteraan masyarakat pada tahun

2025”. Misi Pengembangan Penelitian PNB adalah melaksanakan

penelitian bertaraf internasional pada bidang keilmuan dan teknologi

terapan.

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 20

4.2 Tujuan Pengembangan Penelitian

Tujuan pengembangan penelitian PNB adalah dalam rangka turut

serta berkontribusi bagi pemecahan masalah praktis dan peningkatan

daya saing bangsa. Secara lebih rinci, tujuan penelitian sampai dengan

tahun 2025 antara lain:

a. Tumbuhnya budaya penelitian yang berorientasi pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mendorong

kemandirian bangsa (Entrepreneurship).

b. Terselenggaranya peningkatan mutu penelitian secara

berkelanjutan didukung oleh “reward system" yang memotivasi

kinerja kegiatan.

c. Terselenggaranya program penelitian unggulan institusi.

d. Mendorong dan memfasilitasi dosen/mahasiswa untuk

mengembangkan inovasi dalam berbagai disiplin ilmu.

4.3 Harapan Kondisi Penelitian tahun 2025

Arah pengembangan penelitian PNB sampai pada tahun 2025

meliputi tiga bidang fokus utama yaitu bidang teknik, bisnis dan

humaniora. Penelitian dalam semua bidang diarahkan pada fokus

unggulan penelitian yang bertemakan “green sustainable tourism”.

Penelitian yang dikembangkan PNB dari tahun 2011-2020 atas dasar

skala prioritas suatu masalah yang sedang dan akan dipecahkan dengan

target untuk menghasilkan produk/model/prototype/Teknologi Tepat

Guna (TTG), desain/rekayasa sosial/Hak Kekayaan Intlektual (HKI) dan

buku ajar yang memberi manfaat langsung secara nyata bagi

peningkatan materi pembelajaran, kesejahtraan masyarakat dan

pembangunan nasional.

Harapan pengembangan penelitian sampai dengan tahun 2025

adalah memfokuskan penelitian untuk menghasilkan produk-produk

yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mengurangi efek

kerusakan lingkungan, pelestarian dan peningkatan peluang penemuan

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 21

sumber energi terbarukan yang berorientasi internasional. Dipetakan

seperti gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1

Strategic Issue Research 2011-2015

Gambar 4.1 menunjukan isu-isu strategis dalam bidang penelitian

yang dikembangkan sampai dengan tahun 2025, meliputi:

1) Safe, Green, and Sustainable Construction

Penelitian bidang Konstruksi yang ramah lingkungan dan

berkelanjutan (green construction) sebagai konsep pemikiran

Konstruksi yang aman, ramah lingkungan, hemat energi, dan

Green &

Sustainable

tourism

Riset Pemberdayaan

masyarakat

Green Management and Business Administration

Economics,

cultural, and

environment

tourism

Green

technology

Safe, Green, and

sustainable Construction

Green Tourism Governance &

Accounting

Appropriate

Technology

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 22

berkelanjutan untuk memecahkan masalah desain dan perancangan,

metode pelaksanaan dan pemeliharaan, pemilihan material yang

ramah lingkungan dan hemat energi.

2) Green technology

Penelitian bidang Green Energy dan Teknologi informasi

pendukungnya dilakasanakan berdasarkan isu yang berkembang.

Meningkatkan Penggunaan Energi bersih yang ramah ligkungan dan

menerapkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,

untuk memecahkan masalah Desain Pembangkit, Strategi Kontrol,

Manajemen, Monitoring serta Pemanfaatan Teknologi Informasi.

3) Teknologi Tepat Guna–TTG (Appropriate Technology)

Penelitian bidang Teknologi Tepat Guna adalah penelitian yang

konsep pemikiran Rancang bangun yang Enase (Efektif, Nyaman,

Aman, Sehat dan Efisien) untuk memecahkan masalah Desaian dan

Perancangan, Metode Pelaksanaan dan pemeliharaan, pemilihan

material.

Penelitian bidang Mesin Pendingin Dengan Refrigrant Ramah

Lingkungan dan Energi Baru dan Terbarukan adalah penelitian yang

konsep pemikiran Pemanfaatan refrigrant yang tidak merusak ozon

dan menciptakan sistem yang mampu menghemat dan menyimpan

energy.

4) Green Management and Business Administration

Penelitian bidang Green Management and Business Administration

dilakasanakan berdasarkan konsep pemikiran meningkatkan

kemampuan keterampilan manajemen dan administrasi bisnis untuk

mendukung keberhasilan stakeholders untuk memecahkan masalah

model manajemen dan administrasi bisnis yang berkelanjutan.

5) Pariwisata berkelanjutan berbasis ekonomi, budaya dan lingkungan

(economics, cultural, and environment tourism)

Penelitian bidang Pariwisata berkelanjutan berbasis budaya dan

lingkungan sebbagai penelitian yang berdasarkan konsep pemikiran

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 23

Pengembangan kepariwisataan berbasis Tri hita karana untuk

memecahkan masalah perancangan dan pengembangan pariwisata

berorientasi global yang berbasis pada kearifan lokal dan kelestarian

lingkungan.

6) Green Tourism Governance & Accounting

Penelitian bidang Green Tourism Accounting sebagai penelitian

berdasarkan konsep pemikiran Meningkatkan Accountability, Good

Governance, Transparansi; Model penganggaran; Model

pemanfaatan berbasis kinerja; Siklus quality Cost; Pengembangan

model pemeriksaan akuntansi. Fokus kajian diarahkan pada

peningkatan kinerja kepariwisataan berbasis biaya dan kinerja

akuntansi kepariwisataan, serta perancangan model quality cost

tourism.

4.4 Strategi Pengembangan Penelitian

Paradigma baru tentang makna riset pada sebuah perguruan tinggi

menggeser pandangan lama bahwa program pembelajaran merupakan

pendorong aktivitas riset, namun sebaliknya bahwa risetlah pendorong

dan penopang kegiatan pembelajaran. Pernyataan ini diperkuat dengan

berbagai alasan yang rasional, dimana kegiatan pendidikan dan

pembelajaran secara umum merupakan upaya untuk menumbuhkan

jiwa yang kritis (critical mind) pada para peserta didik. Riset merupakan

aktivitas yang selalu mengajarkan bagaimana mengembangkan

pemikiran yang kritis.

Peluang riset bagi PNB masih terbuka secara luas merujuk pada

MP3EI 2011-2025; kebijakan Direktorat Riset dan Pengabdian kepada

Masyarakat (DRPM) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

(Kemenristekdikti), Program Utama Nasional (PUNAS); Riset sesuai

dengan amanat RPJMN 2015-2019, Agenda Riset Nasional (ARN). Dilihat

dari skim riset yang dikeluarkan oleh DRPM, PNB belum mampu

berkontribusi secara maksimal. Pada sisi lain, PNB masih memiliki

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 24

peluang yang cukup potensial untuk dapat mengembangkan kerjasama

riset dengan berbagai stakeholder’s dalam maupun luar negeri.

Pengembangan penelitian masih bertumpu pada kepentingan

umum pemerintah dalam menentukan kebijakan-kebijakan nasional.

Dalam komunikasi yang melibatkan empat pemangku kepentingan

utama yaitu: akademik, bisnis, pemerintahan dan komunitas,

pemerintah memiliki peran utama sebagai pemegang hak pengaturan.

Walau demikian, kebijakan-kebijakan pemerintah sesungguhnya

dipengaruhi juga oleh perkembangan pemangku kepentingan lain dan

perkembangan dunia. Mengingat kondisi tersebut maka strategi

pengembangan penelitian perlu melihat perkembangan yang terjadi

pada keempat bidang lain yaitu kebijakan pemerintah, perkembangan

industri bisnis, perilaku masyarakat dan isu-isu global yang dapat

mempengaruhi semua pemangku kepentingan.

Pengembangan penelitian di PNB diklasifikasikan ke dalam tiga

jenis penelitian dalam empat kategori utama penelitian. Ketiga jenis

penelitian tersebut yaitu: penelitian terapan (aplikatif-kreatif),

fundamental, dan pemberdayaan masyarakat dengan empat kategori

penelitian dengan skema sebagai berikut:

1) Penelitian Reguler/Dosen Muda

Penelitian yang dilaksanakan seleksinya secara rutin perbulan.

Penelitian ini untuk mengakomodasi kebutuhan penelitian rutin yang

bias dilakukan oleh dosen terhadap penunjang proses akademik.

Penelitian regular mencakup semua disiplin keilmuan. Penelitian ini

bersifat penelitian pembinaan bagi dosen muda, dikelompokkan

berdasarkan bidang kajian, yaitu: Rekayasa, Pariwisata, Ekonomi

dan Manajemen, Pendidikan, Sosial dan Humaniora.

2) Penelitian Kolaboratif

Penelitian ini adalah merupakan penelitian yang dilakukan secara

bekerjasama antara dosen dan mahasiswa. Penelitian ini

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 25

dilaksanakan untuk mendorong pelibatan mahasiswa dalam

penelitian yang dilakukan dosen.

3) Penelitian Kompetitif.

Penelitian ini besifat kompetisi dengan standar penilaian proposal

yang lebih ketat, sehingga tiap-tiap program studi memungkinkan

melakukan proses penelitian sesuai bidang dan tingkat kebutuhan

masingmasing. Penelitian ini dilaksanakan berbasis produk pada

level prodi atau pusat studi. Bentuk penelitian ini multi tahun

mencakup 3 skim penelitian yaitu: Hibah Bersaing, Fundamental,

dan Kerjasama Perguruaan Tinggi.

4) Penelitian Unggulan Institusi (PUI).

PUI dilaksanakan sesuai dengan tingkat kebutuhan dilevel Politeknik,

dengan topic dan roadmap yang harus sesuai dengan Rencana Induk

Penelitian ditingkat Politeknik. Penelitian ini dilaksanakan atas dasar

keunggulan suatu masalah yang sedang dan akan digeluti dengan

target memperoleh produk riil, baik berupa konsep, model, teknik,

metode, sistem, prototype dan karya lain yang memberi manfaat

langsung secara nyata bagi masyarakat pada khususnya dan

pembangunan nasional pada umumnya. PUI merupakan Pembibitan

(nursery) untuk Penelitian Dasar dan Terapan.

4.5 Indikator Kinerja Penelitian

Indikator ketercapaian pengembangan penelitian pada tahun 2025

ditandai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) bidang penelitian untuk

mengukur pencapaian masing-masing bidang. IKU ini meliputi beberapa

luaran penting untuk menunjukan ketercapaian visi PNB pada tahun

2025 yaitu menghasilkan lulusan professional dengan daya saing

berskala internasional. IKU bidang penelitian adalah sebagai berikut:

a. Jumlah penelitian dengan tema isu-isu global

b. Jumlah kerjasama penelitian berskala Interasional

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 26

c. Jumlah produk penelitian yang menghasilkan produk teknologi

tepat guna

d. Jumlah dosen memenangkan hibah penelitian

e. Jumlah HAKI

f. Jumlah paten nasional

g. Jumlah paten Internasional

h. Jumlah paten yang menghasilkan royalti

i. Jumlah pemenang hibah buku ajar

j. Jumlah management tools/models baru/prototype

k. Jumlah publikasi internasional

l. Jumlah dosen sebagai pemakalah pada seminar internasional

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 27

Bagian 5

Dharma lain yang diemban oleh PNB selain pendidikan dan

penelitian adalah bidang pengabdian kepada masyarakat. Sejalan

dengan Undang-Undang No.12 tahun 2012, disebutkan bahwa

pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh perguruan tinggi

diharapkan memiliki peran dalam memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa. Hasil pengabdian pada masyarakat

digunakan sebagai proses pengembangan ipteks, pengayaan sumber

belajar, dan/atau untuk pembelajaran dan pematangan sivitas

akademika.

5.1 Misi

Misi PNB dalam pengembangan pengabdian pada masyarakat

2011-2025, adalah:

a. Turut serta dalam meningkatkan kemajuan bangsa dan dunia

melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat

mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat dan

berkontribusi bagi kelestarian lingkungan dan budaya.

b. Menjalankan fungsi perguruan tinggi secara harmonis

(harmony) antara kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan

(economic, social and environment interests)

5.2 Tujuan

Tujuan pengabdian pada masyarakat Politeknik Negeri Bali tahun

2011-2025: (1) Mendorong percepatan proses transfer ipteks kepada

masyarakat yang mampu memberikan dampak pada peningkatan

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 28

kesejahteraan masyarakat, mendorong kemajuan bangsa, (2) Menjadi

agen kemajuan daya saing bangsa dan dunia serta turut serta dalam

menjaga kelestarian budaya bangsa dan lingkungan dunia (sustainable

development).

5.3 Harapan Kondisi Pengabdian Masyarakat tahun 2025

Program pengabdian pada masyarakat PNB pada tahun 2025

merupakan pengembangan dari program-program pengabdian pada

masyarakat yang sudah berjalan pada saat ini berdasarkan bidang-

bidang yang sesuai dengan karakteristik pendidikan dan kompetensi

yang dimiliki yaitu dalam penerapan ipteks pada bidang teknik, seni dan

bisnis. Pada prinsipnya, program pengabdian pada masyarakat yang

diemban oleh PNB dengan sivitas akademiknya adalah tetap sesuai

dengan visinya, yaitu untuk berkontribusi pada kesejahteraan

masyarakat dan peradaban bangsa baik lokal, nasional, regional, dan

global secara berkelanjutan.

Sejalan dengan itu, program yang dirancang dan dilaksanakan oleh

PNB mengikuti kebutuhan dan isu-isu sentral di masyarakat terkait

permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan memerlukan solusi

praktis dengan segera. Beberapa isu yang berkembang menjelang

tahun 2025 adalah global competitiveness, environmental sustainability

dan renewable energy. Isu tersebut menjadi penting sejalan dengan era

globalisasi yang menimbulkan intensitas persaingan yang semakin

ketat, pertumbuhan industri yang begitu pesat dan perilaku masyarakat

modern.

Program pengabdian pada masyarakat idealnya adalah

mengejawantahkan dan mengimplementasikan hasil-hasil dari

riset/penelitian untuk menjadi solusi real di masayarakat dalam

memecahkan dan menyelesaikan permasalahan yang ada terkait isu-isu

sentral yang berkembang. Isu permasalahan strategis secara global

yang menjadi prioritas program pengabdian pada masyarakat dalam 15

tahun yang akan datang adalah evolusi dan perubahan pada sosial,

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 29

ekonomi, budaya, dan hubungan kemasyarakatan sebagai imbas dari

kemajuan/revolusi teknologi yang pesat, perubahan prilaku/pola hidup

virtual, persaingan kualitas SDM di era pasar bebas, keterbatasan

sumber energi, dan persaingan serta tuntutan ekonomi baik lokal,

nasional, maupun global/ internasional.

Program pengabdian pada masyarakat yang akan dilaksanakan

oleh PNB dalam 10 tahun mendatang harus mampu berkontribusi dalam

membentuk, mengelola, dan mendampingi masyarakat mandiri sebagai

masyarakat/wilayah binaan yang dapat berkontribusi secara ekonomi,

baik untuk wilayahnya sendiri, nasional, maupun global secara bertahap

dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi dan

zaman.

Program unggulan PNB dalam bidang pengabdian pada masyarakat

adalah dalam bentuk Bina Desa. Program pengabdian Bina Desa ini

merupakan kegiatan yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu

untuk membantu masyarakat dalam memecahkan persoalan riil secara

komprehensif dalam bentuk kegiatan yang fokus pada peningkatan

kompetensi SDM, pengembangan potensi wilayah, dan penguatan

ekonomi berbasis pada masyarakat baik secara individu maupun secara

kelompok.

Bidang pengabdian pada masyarakat PNB dapat dipetakan sebagai

berikut:

Education & Solution Focus: community engagement and

understanding

Program pengabdian yang dikembangkan lebih ditekankan pada

implementasi dan bantuan sosial kemasyarakatan sesuai

dengan bidang keilmuan yang ada di PNB untuk memberikan

pemahaman, pendidikan, dan solusi kepada masyarakat atau

mitra. Simbiosis mutualisme terjadi antara pihak PNB dan

mitra, dimana masyarakat menerima manfaat bantuan sosial

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 30

kemasyarakatan serta sharing ilmu pengetahuan serta

keterampilan.

National Economic Contribution Focus: Developing

community economic potential

Program pengabdian yang dikembangkan lebih ditekankan pada

pelatihan-pelatihan keterampilan yang sesuai dengan potensi

daerah binaan. Program ini diarahkan untuk mengembangkan

potensi ekonomi masyarakat yang dapat dikelola secara mandiri

dan berkelanjutan dalam lingkup lokal dan nasional. Potensi

ekonomi yang dibangun dan dikembangkan diarahkan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat binaan agar dapat

berkontribusi dalam skala nasional.

Research Quality Focus: Community Solution and Funding

Program pengabdian yang dikembangkan lebih ditekankan pada

implementasi hasil riset praktis untuk dimanfaatkan oleh

masyarakat sekaligus menggali permasalahan-permasalahan

baru yang ada di masyarakat. Permasalahan baru tersebut

diharapkan dapat diangkat menjadi topik penelitian baru serta

dapat diajukan sebagai hibah penelitian-penelitian unggulan

untuk mendapatkan dana dari pihak eksternal/sponsor. Hasil

penelitian tersebut dapat dipublikasikan dan dimanfaatkan oleh

masyarakat pada kegiatan pengabdian selanjutnya.

International Economic Contribution Focus: Internationalisation

Issue

Program pengabdian yang dikembangkan lebih ditekankan pada

pelatihan-pelatihan keterampilan khusus sesuai dengan potensi

daerah-daerah binaan PNB. Program ini diarahkan untuk

potensi lokal yang diharapkan dapat dikelola secara mandiri dan

dikembangkan secara bertahap dalam lingkup regional maupun

Internasional. Potensi ekonomi yang dibangun dapat

berkontribusi secara ekonomi dalam skala nasional, dan

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 31

hasilnya dapat diekspor ke luar wilayah negara dalam scope

regional maupun global.

5.4 Strategi Pengembangan Pengabdian Pada Masyarakat

Siklus kontinuitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi oleh

sivitas akademika merupakan sinergi yang terbangun antara PNB

dengan stakeholder dan mitra lain yang diharapkan mampu

memberikan solusi-solusi untuk menciptakan dan mendukung

kehidupan yang lebih baik. Program pengabdian pada masyarakat

(PPM) adalah implementasi dan pengejawantahan hasil riset/ penelitian

yang secara berkelanjutan memungkinkan ditemukannya permasalahan

dan isu-isu baru selama pelaksanaan PPM untuk nantinya diangkat

kembali menjadi tema riset/ penelitian agar diperoleh solusisolusi real

dan praktis sebagai bekal program pengabdian selanjutnya.

Hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dapat digunakan

untuk pengayaan pengajaran baik dalam pengayaan materi maupun

pengayaan metode dan teknologi pengajaran. Strategi pengembangan

program pengabdian pada masyarakat dilaksanakan mengikuti pola

siklus kontinuitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi seperti pada

Gambar 5.1.

Gambar 5.1

Strategi Pengembangan Program Pengabdian pada Masyarakat

Pengajaran Riset

Praktik

Kerja

Pengayaan Hasil

PPM

Solusi Praktis

Industri

Hasil

Research

Problems

Solusi Praktis

Umum

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 32

Secara umum, strategi pelaksanaan Program Pengabdian

Masyarakat PNB tahun 2011-2025 dibagi menjadi 3 program besar,

yaitu:

1. Implementasi dan pengejawantahan hasil-hasil riset penelitian

praktis dan berkelanjutan terhadap penyelesaian masalah-

masalah yang ada di masyarakat.

2. Pembinaan keterampilan masyarakat dalam bidang teknologi,

manajemen, dan seni dalam rangka menciptakan masyarakat

mandiri dengan memanfaatkan potensi dan keunggulan wilayah

masing-masing secara bertahap dan berkelanjutan.

3. Kegiatan sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan

kemasyarakatan bekerjasama dengan industri dan pemerintah.

5.5 Indikator Kinerja Pengabdian Pada Masyarakat

Indikator ketercapaian pengembangan pengabdian pada

masyarakat (PPM) pada tahun 2025 ditandai dengan Indikator Kinerja

Utama (IKU), yaitu:

a. Jumlah PPM yang dilaksanakan

b. Jumlah PPM yang dilaksanakan dan didanai oleh pihak Eksternal

c. Peningkatan Jumlah Desa binaan PNB

d. Jumlah program PPM berkelanjutan kerjasama dengan Industri

dan Pemerintah

e. Jumlah Desa Mandiri yang terbentuk sebagai hasil PPM

f. Indeks Kualitas SDM desa binaan meningkat

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 33

Bagian 6

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selanjutnya akan

mengubah wajah perguruan tinggi. Kemajuan teknologi informasi dan

komunikasi membuat peran dosen, staf admin, dan pustakawan

menjadi perlu diredefinisikan. Ketika masyarakat semakin begerak ke

arah situasi nirbatas (borderless) tentu saja pendidikan tinggi tidak

dapat tinggal diam untuk tidak merespons perubahan tersebut.

Kemajuan yang dicapai di bidang teknologi informasi dan komunikasi

misalnya, membuat mode pembelajaran menjadi semakin beragam.

6.1 Misi Pengembangan Sumberdaya Manusia

Misi PNB dalam pengembangan sumberdaya manusia dalam tahun

2011-2025, adalah:

a. Mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki pengetahuan

dan keterampilan dalam penguasaan iptek yang berstandar

mutu global,

b. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berdaya saing kuat,

adaptif, berintegritas, dan memiliki karakter serta budaya kerja

berbasiskan pada nilai-nilai kearifan lokal.

6.2 Tujuan

Tujuan pengembangan sumberdaya manusia di Politeknik Negeri

Bali sampai dengan tahun 2025 adalah menjamin ketersediaan

sumberdaya manusia secara kualitas dan kuantitas sejalan dengan

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 34

tuntutan kebutuhan tata kelola institusi seperti tertuang dalam roadmap

pengembangan kelembagaan.

6.3 Strategi Pengembangan Sumberdaya Manusia

Politeknik Negeri Bali dalam menghadapi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta perubahan global wajib memberikan

respon positif melalui peningkatan kemampuan akademik-ilmiah dari

sumberdaya manusia yang ada dalam memecahkan sejumlah besar

masalah global saat ini, seperti: perubahan iklim, kemiskinan,

ketergantungan sumberdaya, kerusakan lingkungan dan sebagainya.

Isu-isu strategis yang melatar belakangi pengembangan sumberdaya

manusia PNB adalah:

a) National Competitiveness; bahwa dalam membangun kekuatan

daya saing bangsa, maka penguasaan iptek merupakan salah

satu indikator yang sangat menentukan.

b) Perguruan tinggi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi

(Stephan, 2008), diharapkan dapat memberikan sumbangan

yang berarti bagi masyarakat melalui riset dan penerapan iptek.

c) Agent of change; bahwa Perguruan tinggi harus mampu sebagai

motor penggerak dalam melakukan perubahan dan memobilisasi

sumber-sumber daya manusia untuk memiliki kemampuan dalam

merespon berbagai tantangan yang diakibatkan oleh kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mengacu pada isu-isu strategis pengembangan sumberdaya

manusia sampai dengan tahun 2025, PNB mengambil langkah-langkah

strategis pengembangan SDM:

1) Peningkatan kualifikasi pendidikan

2) Penguatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan

menuju pada kompetensi internasional sesuai bidang tugas

3) Peningkatan kualitas akses kerjasama dengan PT di kawasan

regional ASEAN dan Internasional

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 35

4) Penguatan layanan institusi yang dapat menjamin iklim

akademik yang kondusif

6.4 Indikator Pengembangan Sumberdaya Manusia

Sebagai tolok ukur ketercapaian kinerja pengembangan

sumberdaya manusia, ditetapkan indikator kinerja sebagai berikut:

1) Persentase jumlah guru besar yang dimiliki

2) Persentase perbandingan jumlah dosen yang bergelar doktor

dengan dosen yang bergelar magister

3) Persentase jumlah dosen yang memiliki sertifikasi kompetensi

nasional, regional, dan internasional

4) Jumlah dosen yang terlibat dalam asosiasi profesi

5) Perbandingan jumlah staf pegawai yang bergelar sarjana dan

magister

6) Persentase tenaga kependidikan dengan sertifikasi kompetensi

nasional, regional, dan internasional

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 36

Bagian 7

Pengembangan tata kelola Sistem Informasi/Teknologi Informasi

(SI/TI) menjadi sangat penting bagi PNB dalam rangka melakukan tata

kelola institusi yang efektif, efisien dan transparan. Di era keterbukaan

informasi, peran sistem informasi menjadi tools yang sangat strategis

dalam upaya penyebaran informasi bagi stakeholders dan juga dalam

kepentingan penyediaan data bagi pengambilan keputusan yang tepat.

Pengembangan sistem informasi diperuntukkan bagi kepentingan

penyebaran informasi baik secara internal maupun secara eksternal

dengan maksud memberikan layanan terhadap informasi secara cepat

dan akurat.

7.1 Manfaat Strategis Pengembangan SI/TI

Seperti telah disinggung pada awal bagian ini, bahwa secara

strategis pengembangan sistem informasi bagi PNB memberikan

manfaat untuk:

a. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong

operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional

membuat organisasi dapat menjalankan strategi keunggulan

biaya low-cost leadership.

b. Memberikan layanan informasi bagi pemangku kepentingan

Sebagai instansi publik, PNB sudah selayaknya melakukan tata

kelola yang akuntabel dan transparan. Pengembangan sistem

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 37

informasi diarahkan bagi kepentingan memudahkan para

pemangku kepentingan untuk dapat mengakses informasi sesuai

dengan kebutuhan. Sekaligus juga sebagai media promosi dan

publikasi bagi PNB, serta membangun jejaring dengan pihak

eksternal dalam bidang tridharma dan juga kerjasama lainnya.

c. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis

Teknologi sistem informasi memampukan PNB untuk membangun

sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan

dalam kemanfaatan strategis.

7.2 Misi Pengembangan SI/TI

Misi pengembangan SI/TI bagi PNB adalah mengembangkan

sistem tata kelola sistem informasi yang inovatif, transparan, dan

akuntabel yang selaras dengan pengembangan lembaga, serta

memberikan layanan informasi yang cepat, tepat dan kekinian yang

dapat mendukung institusi dalam pengambilan keputusan (supporting

decision system).

7.3 Harapan Kondisi SI/TI tahun 2025

Pengelolaan informasi di PNB ditangani secara khusus oleh Unit

Sistem Informasi Manajemen (SIM). Infrastruktur SI/TI PNB meliputi:

Jaringan Lokal (Intranet), Jaringan Internet dan software. Jaringan

Intranet diperuntukkan bagi akses database lokal (LAN) dalam lingkup

layanan kepada stakeholders internal. Sedangkan jaringan Internet

(berbasis WAN) digunakan untuk keperluan penyebaran informasi baik

secara internal maupun eksternal sebagai pemberian layanan secara

umum dalam bidang tridharma dan bersifat lebih luas.

Saat ini, SI/TI yang dimiliki PNB relatif masih tertinggal

dibandingkan dengan perkembangan IT dan pemanfaatan informasi

teknologi dalam tata kelola organisasi modern. Berbagai kendala

dihadapi oleh PNB dalam mendorong tata kelola berbasis sistem

informasi/teknologi informasi. Rendahnya kemampuan sumberdaya

manusia dalam penguasaan IT, ketersediaan infrastruktur yang masih

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 38

terbatas secara kualitas maupun kuantitas, dan pemanfaatannya masih

bersifat parsial (tidak terintegrasi) satu dengan yang lainnya. Akibatnya

ketersediaan informasi dalam kepentingan pelayanan dan pengambilan

keputusan manajemen masih sangat jauh dari yang diharapkan.

Ke-depan, SI/TI menjadi salah satu fokus yang terus harus

dikembangkan. Dinamisasi perubahan lingkungan yang begitu cepat,

dan memasuki era global sudah barang tentu peran dari SI/TI akan

sangat menentukan pengembangan organisasi terutama dalam

kecepatan dan akurasi pengambilan keputusan organisasi, dan

membangun jejaring kerjasama dengan pihak eksternal. Harapannya

SI/TI Politeknik Negeri Bali berkembang mengikuti trend perkembangan

ICT, sehingga dapat mendukung visi terdepan dan berdaya saing

internasional dari lembaga.

7.4 Strategi Pengembangan SI/TI

Strategi pengembangan SI/TI dibuat selaras dengan dengan arah

pengembangan lembaga seperti yang telah disebutkan pada pada

bagian I (Pendahuluan) yaitu periode Tahun 2011 – 2015 berupa

penguatan mutu pendidikan dan penguatan mutu layanan yang

mengacu pada pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT),

periode Tahun 2016–2020 pengembangan diarahkan pada penguatan

layanan pendidikan yang memiliki mutu sama dengan mutu pendidikan

ASEAN, dan periode Tahun 2021–2025, menuju pada Internasionalisasi

PNB sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi yang mampu bersaing

secara internasional. Tahapan pengembangan SI/TI dapat dilihat pada

gambar 7.1.

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 39

Gambar 7.1

Roadmap Pengembangan Program SI/TI tahun 2011-2025

Strategi pengembangan SI/TI Politeknik Negeri Bali diawali dengan

memenuhi kebutuhan operasional proses akademik dan penyampaian

informasi melalui website di tahun 2011 – 2015, sehingga operasional

utama dari lembaga dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Pada

tahun 2016 – 2020, pengembangan SI/TI tidak hanya pada bidang

akademik namun sudah merujuk pada tri dharma perguruan tinggi.

Strategi pengembangan SI/TI dimulai dengan melakukan penyusunan

Blueprint Pengembangan SI/TI. Gambar 7.2 menunjukkan concept map

pengembangan SI/TI berdasarkan tugas, pokok dan fungsi masing –

masing sub satuan kerja pada lembaga guna mewujudkan sistem

informasi yang terintegrasi (Integrated Information System).

2011-2015 (Education & Service Quality Focus)

•Academic Information System

•Website

2016 - 2020 (Education Quality, Research & Publication Focus)

• Integrated Information System

• E-learning

•High Rank Website

• E-library

•Repository

•Mobile Application

2021 - 2025 (International Competitiveness)

•Center of green tourism content and repository

•Distance Learning Services

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 40

Gambar 7.2

Concept Map Pengembangan Program SI/TI

Pembuatan Blueprint SI/TI diawali dengan kegiatan Observasi

Existing IT Environment yaitu melakukan pengamatan dan analisis

terhadap kondisi: (a) infrastruktur, meliputi: jaringan, server, PC,

router, Access Point, dan Access Coverage; (b) konfigurasi

interoperabilitas system, meliputi: pemetaan perangkat lunak ke

perangkat keras, pembagian resource; (c) sumberdaya manusia,

meliputi: ketersediaan Programmer, Network Engineer, Analyst, System

Integrator dan Supporting Admin. Dilanjutkan dengan kegiatan

Perencanaan SIM; tahapan perencanaan SIM dilakukan proses Desain

Infrastruktur, Desain Sistem, Desain Konfigurasi Interoperabilitas

Sistem dan Manajemen SDM.

Selanjutnya dari hasil pengembangan Blueprint SI/TI

ditindaklanjuti dengan langkah-langkah berikut:

Internal User:

DSS

External User:

Layanan informasi stakeholders

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 41

1) Implementasi SIM; Pengadaan Infrastruktur, Pengadaan Aplikasi

dan Setting Konfigurasi

2) Audit SIM; proses audit sistem informasi secara berkala

7.5 Indikator Pengembangan SI/TI

Sebagai tolok ukur ketercapaian kinerja pengembangan sistem

informasi/teknologi informasi, ditetapkan indikator kinerja sebagai

berikut:

Tabel 7.1

Indikator dan Target Pengembangan Sistem Informasi/Teknologi

Informasi (SI/TI) PNB 2011-2025

Keterangan 2011-2015 2016-2020 2021-2025

Fokus Education & Service Quality

Education quality, Research & Publication

International competitiveness

Target Academic Information System

• Website

• Integrated Information System

• E-learning

• High Rank Website

• E-library

• Repository

• Mobile Application

• Digital Library (center of green tourism content)

• Distance Learning Services

Indikator Jumlah operasional proses akademik yang ditangani sistem informasi

Jumlah

pengunjung website

Jumlah di unit kerja yang menerapkan sistem e-Layanan

Jumlah pengguna e-Layanan

Ranking Website

Jumlah koleksi digital pada repository

Jumlah koleksi digital bidang green tourism

Jumlah pengguna distance learning

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 42

Bagian 8

Di lingkup lokal Bali, PNB yang berada pada kawasan tujuan wisata

dunia juga memiliki tanggungjawab yang cukup besar. Bagaimana

memajukan pembangunan kepariwisataan Bali, pelestarian nilai-nilai

kearifan lokal (local wisdom), dan pelestarian lingkungan menjadi

bagian yang tak terpisahkan dalam pengembangan programnya.

Dengan tugas tridharma yang melekat sebagai sebuah perguruan tinggi,

PNB merasa terpanggil untuk menggali lebih jauh lagi ipteks untuk

dapat diterapkan bagi kemajuan pembangunan di sektor kepariwisataan

Bali khususnya dan nasional pada umumnya untuk dapat mendorong

daya saing bangsa yang lebih baik.

8.1 Misi Pengembangan Pusat Unggulan Teknologi (PUT)

Misi PNB dalam pengembangan PUT dalam tahun 2011-2025,

adalah:

a. mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan

iptek terapan dalam bidang pariwisata

b. mendorong inovasi untuk mendukung pengembangan sektor

pariwisata yang berwawasan lingkungan dalam rangka

mewujudkan daya saing bangsa

8.2 Tujuan dan Sasaran Strategis Pengembangan PUT

Pengembangan PUT Politeknik Negeri Bali secara umum memiliki

tujuan meningkatnya relevansi, kualitas pembelajaran, dan kualitas

sumberdaya manusia berpendidikan tinggi, serta meningkatnya

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 43

kemampuan iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing lembaga.

Sedangkan sasaran strategis yang ingin dicapai dengan pengembangan

PUT adalah:

1. Meningkatnya kualitas pembelajaran

2. Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas kelembagaan

3. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia pendidikan tinggi

4. Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan

pengembangan

5. Menguatnya kapasitas inovasi sebagai keunggulan daya saing

PNB

6. Meningkatnya kualitas pengabdian kepada masyarakat

Bagan alur kontribusi pengembangan PUT dalam mencapai tujuan

dan sasaran strategis yang hendak dicapai oleh PNB dalam membangun

daya saing digambarkan pada bagan sebagai berikut.

Gambar 8.1.

Tujuan dan Sasaran Strategis PUT-PNB

Ada dua hal pokok yang menjadi sasaran dalam pengembangan PUT di

PNB, yaitu dengan adanya PUT akan memberikan dampak pada

meningkatnya academic ecxellence dan meningkatnya kapasitas dan

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 44

kapabilitas dalam transfer iptek kepada masyarakat secara luas melalui

media publikasi dan paket-paket teknologi yang tepat guna.

8.3 Konsep Pengembangan PUT

Sebagai langkah nyata kepedulian PNB bagi pengembangan sektor

kepariwisataan, berupaya mengembangkan Pusat Unggulan Teknologi

(PUT) yang mengusung tema Green Tourism. Gambar 8.2 menunjukan

konsep sinergi peran PNB dan Industri Pariwisata.

Gambar 8.2

Konsep Pengembangan PUT

Melihat pada karakteristik industri pariwisata, terdapat dua isu

strategis yang memberikan pengaruh signifikan terhadap

perkembangan pembangunan sektor pariwisata. Dua isu strategis yang

dimaksud meliputi:

a. Isu global warming atau pemanasan global; pemanasan

global sejauh ini membawa interconnectivity of effect bagi

negara-negara di dunia dalam mempertahankan kemanan

sektor pariwisata. Meningkatnya suhu global pada satu negara,

membawa dampak destruktif dan merata pada seluruh dunia.

Akibat munculnya isu ini mendorong tumbuhnya inovasi sektor

Po

lite

knik

Neg

eri B

ali

Ind

ust

ri P

ariw

isat

a

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 45

wisata menuju tren ecotourism dan green tourism. Masih dalam

lingkup isu yang sama, selanjutnya adalah mengenai mitigasi

bencana. Di satu sisi, Indonesia dengan eksotismenya sebagai

destinasi wisata, disisi lain juga terkenal sebagai negara yang

rawan bencana. Kondisi ini diperparah dengan lemahnya sistem

mitigasi bencana/manajemen bencana yang ada di Indonesia.

b. Isu krisis keuangan global. Bagi sektor pariwisata krisis

keuangan global juga memberikan pengaruh yang cukup

signifikan. Pengaruhnya antara lain, menipisnya dana traveling

sehingga membawa implikasi pada berkurangnya lama tinggal

wisatawan dan kecenderungan wisatawan untuk mencari

destinasi wisata dengan harga yang murah.

8.4 Strategi Pengembangan PUT

Merujuk pada hasil pemetaan potensi, PNB dalam mewujudkan

terbentuknya PUT disamping memiliki beberapa keuatan dan peluang

juga masih memiliki kelemahan-kelemahan dan tantangan yang harus

dihadapi. Berdasarkan pada model pengembangan PUT dari Lakitan

(2012), terdapat tiga kapasitas yang harus dipersiapkan oleh lembaga.

Tiga kapasitas teresebut meliputi:

1) Sourcing capacity; memiliki kemampuan dalam penyerapan

informasi, sumberdaya manusia yang memadai, dan anggaran

yang cukup dalam pengembangan PUT

2) Research and Development capacity; berkaitan dengan

kemampuan dalam melaksanakan riset dan pengembangan

yang memiliki relevansi dengan kebutuhan stakeholders, riset

yang berkualitas tinggi, dan produktivitas yang tinggi

3) Diseminating capacity; adanya kemampuan dalam

mendesiminasikan hasil-hasit riset dan pengembangan tidak

saja dalam bentuk publikasi ilmiah, tetapi juga terwujudnya

paket-paket teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh para

Rencana Induk Pengembangan PNB tahun 2011-2015 | 46

stakeholders untuk mendorong produktivitas dan pemecahan

masalah dilapangan yang berdampak pada peningkatan

kesejahteraan.

8.5 Indikator Kinerja Pengembangan PUT

Indikator pengukuran terhadap capaian kinerja pengembangan

PUT dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu: (1) tercapainya

academic excellence; dan (2) komersialisasi dan pemanfaatan iptek.

Secara lebih rinci pegukuran capaian kinerja untuk PUT dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1. Academic Ecxellence:

a. Jumlah dosen menjadi pembicara dalam konferensi internasional

b. Jumlah dosen sebagai pemakalah internasional

c. Jumlah kunjungan lembaga internasional ke PUT

d. Jumlah publikasi ilmiah pertahun dalam jurnal ilmiah nasional

terakreditasi

e. Jumlah publikasi ilmiah per-tahun pada jurnal internasional

f. Jumlah paten terdaftar atau rezim HKI lainnya yang terkait

teknologi (khusus untuk lembaga litbang yang telah ditetapkan

sebagai Pusat Unggulan Iptek minimal 1 paten granted);

g. S3 per tahun berbasis riset yang dikembangkan PUI.

2. Academic Ecxellence:

a. Jumlah kontrak riset pada tingkat nasional dan tingkat

internasional

b. Jumlah kontrak non riset (pelatihan, transfer teknologi, dan jasa

konsultasi);

c. Jumlah produk berbasis sumber daya lokal;

d. Jumlah produk yang dilisensikan dan atau dimanfaatkan

e. Jumlah kontrak bisnis dalam rangka komersialisasi produk

dengan industri;

f. Jumlah unit bisnis yang melayani jasa sesuai dengan kompetensi

inti lembaga