BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

24
BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Transcript of BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Page 1: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

BAGIAN HUKUM PIDANA

Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Page 2: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

BAGIAN HUKUM PIDANA

Ketua Bagian Hukum Pidana :Dr. Ida Bagus Surya Dharma Jaya, SH.,MH

Sekretaris Bagian Hukum Pidana :Gusti Agung Ayu Dike Widhiyaastuti, SH.,MH

13 Orang

Anggota Bagian Hukum Pidana

Page 3: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Bagian Hukum Pidana Mengampu : Hukum Pidana smtr 2

Hukum Pidana Lanjutan smtr 3

Tindak Pidana Tertentu dalam KUHP smtr 4

Tindak Pidana Khusus smtr 4

Penologi smtr 4

Hukum Kesehatan smtr 4

Perbandingan Hukum Pidana smtr 5

Hukum Pidana Adat smtr 5

Kriminologi smtr 5

Penitensier smtr 6

Victimologi smtr 6

Kapita Selekta Hukum Pidana smtr 6

Pembaharuan Hukum Pidana smtr 6

Page 4: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Hukum Pidana Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan-

peraturan yang menentukan perbuatan apa yangdilarang dan termasuk ke dalam tindak pidana, sertamenentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkanterhadap yang melakukannya.

Page 5: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Lanjutan.... Hukum pidana merupakan mata kuliah pengetahuan dasar asas-

asas hukum pidana, yang berisikan asas-asas penting hukumpidana untuk dapat memahami bangunan sistem hukum pidanasecara keseluruhan.

Hukum pidana memiliki ciri yang khusus, yang berbeda denganbidang hukum lain. Untuk memberikan suatu pemahaman yanglebih komprehensif, dalam usaha memahami perbedaandimaksud, batasan atau definisi hukum pidana sangatlahpenting dipahami, yang dilanjutkan dengan pemahaman sifathukum pidana sebagai hukum publik.

Pengetahuan dasar asas-asas hukum pidana, sebagai substansibahasan dalam mata kuliah hukum pidana, lebih terfokus padaasas-asas penting dalam hukum pidana, baik mengenai asasberlakunya (asas berlaku hukum pidana menurut waktu, tempatdan orang) maupun pemahaman tiga persoalan pokok dalamhukum pidana, yakni : tindak pidana, pertanggungjawabanpidana serta pidana dan pemidanaan.

Sebagai satu kesatuan sistem, sistem pemidanan dapat diartikansebagai “sistem pemberian atau penjatuhan pidana”.

Page 6: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Lanjutan...... Sistem pemidanaan dapat dilihat dari 2 perspektif, yakni perspektif

fungsional dan perspektif norma substantif. Dalam perspektif fungsional, sistem pemidanaan dapat diartikan

sebagai keseluruhan sistem (aturan perundang-undangan) untukfungsionalisasi/ operasionalisasi/ konkretisasi pidana dan jugakeseluruhan sistem (aturan perundang-undangan) yang mengaturbagaimana hukum pidana ditegakkan atau dioperasionalkan secarakonkrit.

Sedangkan dalam perspektif norma substantif (hanya dilihat darinorma-norma hukum pidana substantif) sistem pemidanaan dapatdiartikan, sebagai keseluruhan sistem aturan / norma hukum pidanamateriil untuk pemidanaan atau keseluruhan sistem aturan / normahukum pidana materiil untuk pemberian/penjatuhan dan pelaksanaanpidana.

Apabila perspektif kedua tersebut kita bawa pada pembahasanmasalah sistem pemidanaan, maka pembicara tidak dapat dilepaskandengan rasionalitas hukum pidana yang bersandar atas 3 konsep yaknitindak pidana, pertanggungjawaban pidana dan pidana sebagaipersoalan pokok dalam hukum pidana

Page 7: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Lanjutan.....

Tujuan :

Dengan konsep dan pemahaman substansi matakuliah hukum pidana mahasiswa memperoleh suatupengetahuan dasar hukum pidana sebagai usaha awalpemahaman bangunan sistem hukum pidana secarakeseluruhan. Sebagaimana diketahui, KUHP sebagaisentral perundang-undangan hukum pidana yangberlaku di Indonesia, ketentuan umumnya jugaberlaku terhadap perbuatan yang diancam denganpidana dalam perundang-undangan lain, kecualiditentukan lain dalam perundang-undangan yangbersangkutan

Page 8: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Hukum Pidana Lanjutan1. Asas Hukum Pidana

Beberapa asas yang terdapat dalam hukum pidana

A. Asas Legalitas

B. Asas Nasionalitas

C. Asas Territorialitas atau Wilayah

2. Peniadaan Hukum

Page 9: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Tindak Pidana Tertentu dalam KUHP Segala Bentuk Tindak Pidana yang termuat dalam KUHP Mata kuliah Tindak Pidana Tertentu Dalam KUHP (TPT

Dalam KUHP) merupakan mata kuliah wajib Fakultas yangmerupakan kelanjutan dari mata kuliah hukum pidana danmata kuliah hukum pidana lanjutan.

Dalam mata kuliah ini mempelajari Pengertian tentangtindak pidana-tindak pidana yang diatur dalam buku ke IIdan III Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),yang mengatur tentang perlindungan kepentingan hukumperorangan (individuale belangen), kepentingan hukummasyarakat (sociale belangen) dan kepentingan hukumNegara (staatsbelangen), yang meliputi tindak pidanadibidang kesusilaan, tindak pidana dibidang tubuh dannyawa, tindak pidana dibidang harta benda, tindak pidanadibidang kehormatan (penghinaan) dan tindak pidanadibidang keamanan Negara.

Page 10: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Lanjutan.... Materi kuliah ini berbasis pada pemahaman hukum pidana

yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana(KUHP) yang merupakan terjemahan dari Wet Boek vanStraftrecht voor Nederlandsch Indie yang merupakanpeninggalan Belanda, tetapi berdasarkan Undang-undangNo 1 tahun 1946 jo Undang-undang No 73 tahun 1958menjadi sumber hukum utama bagi hukum pidanaIndonesia.

Dalam pengajaran mata kuliah TPT dalam KUHP iniditekankan pembahasan dengan mengaitkan asas-asashukum, dengan unsur-unsur tindak pidana yang diaturdalam buku II dan Ke III sehingga diharapakanmahasiswa dapat memahami hukum hukum pidana,khususnya dalam memahami pengertian dan unsur-unsurdelik yang disangkakan atau didakwakan kepada tersangkaatau terdakwa dalam praktek penegakan hukum pidana

Page 11: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Tindak Pidana Khusus Substansi Mata Kuliah Tindak Pidana Khusus

mencakup 3 materi, yaitu : Tindak Pidana Ekonomi,Tindak Pidana Narkotika dan Psikotropika dan TindakPidana Korupsi. Materi mata kuliah tindak pidanakhusus, merupakan materi kuliah di luar tindakpidana umum sebagaimana diatur dalam KUHP.

Substansi pembahasan dalam mata kuliah tindakpidana khusus, dari ketiga substansi tersebut di atas,difokuskan pada 3 (tiga) permasalahan pokok, yakni :tindak pidana, pertanggungjawaban pidana sertapidana dan pemidanaan

Page 12: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Lanjutan.... Tujuan :

Dengan konsep dan pemahaman terhadap mata kuliah tindakpidana khusus mahasiswa mampu memahami serta menjelaskanperaturan perundang-undangan di luar KUHP, sebagai suatuperaturan perundang-undangan yang bersifat khusus.

Sebagai suatu perundang-undangan yang bersifat khusus, dasarhukum maupun keberlakuannya, dapat menyimpang dariketentuan umum Buku I KUHP. Bahkan dalam hukum acara(hukum formal) peraturan perundang-undangan tindak pidanakhusus dapat menyimpang dari UU No. 8 tahun 1981 tentangHukum Acara Pidana.

Kekhususan peraturan perundang-undangan tindak pidanakhusus, dari aspek norma, jelas mengatur hal-hal yang belumdiatur dalam KUHP. Subyek tindak pidana diperluas karenatidak saja meliputi orang pribadi tetapi juga badan hukum.

Page 13: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Lanjutan

Sedangkan dalam masalah pemidanaan, dilihat daripola perumusan maupun pola ancaman sanksi, jugadapat menyimpang dari ketentuan KUHP.

Ruang lingkup materi perkuliahan, terdiri dari : 1)tindak pidana ekonomi; 2) tindak pidana korupsi; dan3) tindak pidana narkotika dan sikotropika.

Substansi tindak pidana ekonomi, dibatasi padapembahasan UU No. 7 Tahun 1955.

Substansi mata kuliah tindak pidana korupsi dantindak pidana narkotika dan psikotropika, lebihterfokus pada kebijakan kriminalisasi serta pidana danpemidanaan

Page 14: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Hukum Kesehatan

Hukum kesehatan merupakan cabang dari ilmuhukum yang relatif baru, namun sangat pentingdiketahui untuk dijadikan dasar pemahaman

tentang pengertian, sumber hukum, sejarah hukumkesehatan, profesi bidang kesehatan, transaksiterapetik, pola hubungan terapetik, kegawatan medik,Informed concernt, Medical record, hubungan dokterdengan pasien dan tanggung jawab dokter dalamhukum.

kemudian dapat dipakai mengambil langkah-langkahdalam mencegah terjadinya kesalahan dalammengambil tindakan medis atau malpraktek.

Page 15: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Lanjutan...

Substansi Mata Kuliah hukum kesehatan yangbersumber pada UU Kesehatan beserta peraturannyayang juga mencakup kode etik profesi kedokteranyang dilihat dari sudut pandang hukum perdata,hukum pidana serta dari sudut pandang hukumadministrasi negara, yang dalam hal ini berkaitandengan perjanjian antara dokter dengan pasien dalaminformed consent, euthanasia, transaksi terapetik danijin praktek seorang dokter.

Membahas mengenai sanksi hukum yang dikenakandalam Hukum Administrasi Negara, KUHPer danKUHP.

Page 16: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Perbandingan Hukum Pidana Studi perbandingan hukum sebagai bagian dari ilmu tentang

kenyataan, sebenarnya merupakan studi yang sangat luas dan sulit.Perbandingan hukum tidak hanya bermaksud untuk memahamiberbagai sistem hukum asing dilihat dari sudut substansinya semata,tetapi ingin lebih memehami dari sudut kenyataan dan konteks yanglebih luas (yaitu dari sudut motivasi, latar belakang kebijakan serta nlai-nilai filosofis/ideologis, sosial, budaya, ekonomi, politik dansebagainya).

Perbandingan hukum pidana sebagai bagian dari studi hukum, lebihbanyak ditujukan pada tinjauan hukum pidana substantif dilihat darisudut perbandingan normatif. Perbandingan hukum pidana, lebihdifokuskan pada perbandingan hukum pidana substantif Inggris,tentang prinsip-prinsip umum hukum pidana di Inggris, diantaranyatentang asas legalitas, mens rea, pertanggungjawaban pidana,penyertaan dalam tindak pidana, permufakatan jahat (conspiracy),percobaan, alasan penghapus pidana dan sebagainya.

Di samping itu pula, perbandingan akan dilakukan juga dengan hukumpidana negara lain, khususnya yang menyangkut perbuatan pidana,pertanggungjawaban pidana serta pidana dan pemidanaan.

Page 17: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Lanjutan....

Tujuan :

Dengan kajian komparatif mahasiswa diharapkandapat menambah wawasan serta dapat memberikankontribusi teoritik dalam rangkaian pembaharuanhukum pidana di Indonesia. Penal reform padahakikatnya termasuk bidang kebijakan/politik hukumpidana (penal policy) yang tentunya juga memerlukanbahan kajian komparatif, di samping pula kajian yangberlandaskan pada nilai-nilai nasional, baik nilaisosio-filosofik, sosio-politik, sosio kltural maupunsosio-historik

Page 18: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Kriminologi

Substansi Mata Kuliah Kriminologi mencakup aspek-aspektentang kausa kejahatan.

kejahatan adalah sesuatu konsepsi yang bersifat abstrak. Abstrakdalam artian tidak dapat diraba dan tidak dapat dilihat, kecualiakibatnya saja. Banyak sarjana berusaha menemukan danmenerangkan kausa kejahatan.

Usaha untuk menerangkan kausa kejahatan tersebutberkembang, dari madzab klasik, madzab kartografik, madzabsosialis, madzab tipologik, sampai terakhir muncul aliran multifaktor.

Kriminologi mempunyai perkaitaan yang erat dengan ilmu-ilmulain, seperti ilmu sosial, ekonomi maupun ilmu hukum.Kejahatan merupakan produk perkembangan sosial, dalamartian pula masyarakat yang sedang membangun tidak luputdari perkembangan kejahatan itu sendiri.

Kriminologi sebagai disiplin yang ”nonmaking policy” hasil-hasilkajiannya telah diakui sebagai masukan dalam pembentukankebijakan hukum pidana

Page 19: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Lanjutan

Tujuan :

Dengan konsep dan pemahaman terhadapKRIMINOLOGI mahasiswa mampu menjelaskan /merumuskan gejala-gejala timbulnya kejahatan dalammasyrakat. Oleh karena itu perkuliahan ini diawalidengan pemahaman tentang pengertian kejahatan,metode-metode yang dipakai dalam peneltianKRIMINOLOGI, faktor-faktor yang menyebabkantimbulnya kejahatan ataupun tindak pidana, tipe-tipepenjahat serta reaksi masyarakat terhadap kejahatan

Page 20: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Penitensier Materi kuliah Penitensier merupakan mata kuliah wajib

bagian untuk Fakultas Hukum. Dalam mata kuliah ini akanmempelajari Pengertian Penitensier, sistem pemidanaan,teori-teori pemidanaan, jenis-jenis pidana.

Materi kuliah Penitensier ini berbasis pada hukum pidanapositif, yaitu

Kitab undang-undang Hukum Pidana (khususnya Pasal 10– Pasal 17 KUHP),

Undang-undang No. 12 tahun 1995 tentangPemasyarakatan, serta teori-teori yang berkembangtentang pidana dan pemidanaan.

Namun demikian dalam pengajaran hukum pidana tetapakan melihat ke depan, melihat perkembangan sistempidana dan pemidanaan dalam pembaharuan HukumPidana Indonesia (ius constituendum)

Page 21: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Lanjutan....

Tujuan :

Mempelajari mata kuliah Penitensier mahasiswamenjadi lebih paham tentang jenis sanksi ataspelanggaran yang telah dilakukan, beratnya sanksiyang dijatuhkan, lamanya sanksi yang dijalani, cara &tempat dilaksanakannya sanksi serta memahamisistem pemberian sanksi (hukuman atau tindakan).

Page 22: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Victimologi Dalam perkuliahan Viktimologi akan lebih fokus pada korban

kejahatan dalam Sistem Peradilan Pidana (Penal Viktimologi).Perkuliahan akan dimulai dengan memahami apakah Viktimologitersebut dan melihat latar belakang perkembangannya (melihat sudutpandang para sarjana dalam melihat korban kejahatan dan melihatproses penimbulan korban), manfaat dan bagaimana kedudukannyadalam khasanah ilmu pengetahuan, terutama hubungannya denganKriminologi, Hukum Pidana dan Sistem Peradilan Pidana.

Selanjutnya obyek kajian Viktimologi, yaitu korban, akan menjadisorotan, khususnya korban kejahatan. Pembahasan akan lebihmengarah pada penyebab viktimisasi, bukan saja karena kejahatantetapi perhatian juga akan diberikan pada sistem yang berperan pulasehingga timbunya korban, dan munculnya secondery victim, ataubahkan tertiary victim.

Upaya pencegahan dan perlindungan terhadap korban kejahatan akandipelajari bersamaan dengan keberadaan hak-hak dan kewajibankorban kejahatan. Perlindungan lebih diarahkan pada access to justice,pengakuan terhadap victim impact statement, dan upaya untukmemberikan ganti kerugian serta santunan (kompensasi) pada korbankejahatan. Hal yang penting juga akan dilihat paradigma yangbertentangan antara restoratif justice dengan restributif justice.

Page 23: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH

Pembaharuan Hukum Pidana Pembaharuan hukum pidana pada hakekatnya merupakan

suatu upaya melakukan peninjauan dan pembentukankembali (reorientasi dan reformasi) hukum pidana yangsesuai dengan nilai-nilai sentral sosio-politik, sosio-filosofik, dan nilai-nilai sosio-kultural masyarakatIndonesia.

Dalam usaha pembaharuan hukum pidana Indonesia harusdilakukan agar hukum pidana Indonesia masa depansesuai dengan sosio-politik, sosio-filosofik, dan nilai-nilaisosio-kultural masyarakat Indonesia.

Pada pelaksanaannya, penggalian nilai ini bersumber padahukum adat, hukum pidana positif (KUHP), hukumagama, hukum pidana negara lain, serta kesepakatan-kesepakatan internasional mengenai materi hukumpidana.

Page 24: BAGIAN HUKUM PIDANA Sagung Putri M.E. Purwani, SH.,MH