Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc
Transcript of Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc
![Page 1: Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/55cf8e75550346703b924a91/html5/thumbnails/1.jpg)
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten Ngawi
Bagian D. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAKD.1. Umum
Kerangka Acuan Kerja yang tersaji beserta Berita Acara Penjelasanya pada
dasarnya sudah lengkap dan mampu menyampaikan pesan dan keinginan pihak
pengguna jasa.
Secara umum konsultan telah mempelajari dan memahami isi Kerangka Acuan Kerja
(KAK), dimana pada bagian-bagian didalamnya telah dirinci hal-hal yang penting
mulai dari bagian yang paling umum, latar belakang diselenggarakannya proyek,
lingkup pekerjaan, maupun maksud dan tujuan. Kerangka acuan tersebut
merupakan acuan dimana Konsultan harus dapat memenuhi keseluruhan ruang
lingkup pekerjaan yang ditentukan.
D.1.1. Latar Belakang
Berdasarkan hasil survey/ identifikasi yang dilakukan ternyata beberapa jembatan di
Kabupaten Ngawi sudah harus mendapatkan penanganan yang memadai berupa
rehabilitasi, agar jembatan-jembatan tersebut dapat berfungsi untuk mendukung
kelancaran arus lalu-lintas penumpang dan barang.
Agar penanganan rehabilitasi nantinya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
yaitu hasil yang dapat memberikan pelaayanan yang maksimal dan memenuhi syarat
baik dari segi teknis, kualitas/ mutu, kuantitas/ volume, biaya/ dana, tepat waktu dan
dapat dipertanggungjawabkan, maka Dinas PU. Bina Marga, Cipta Karya dan
Kebersihan Kabupaten Ngawi yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab
untuk mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan secara
terpadu.
Selanjutnya agar pekerjaan pengawasan teknik juga dapat berjalan maksikal dan sesuai
yang diharapkan, maka pekerjaan pengawasan teknik ini akan dilaksanakan oleh pihak
lain, yaitu oleh Konsultan Pengawas.
Tanggapan dan Saran Terhadap KAK 1
![Page 2: Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/55cf8e75550346703b924a91/html5/thumbnails/2.jpg)
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten Ngawi
Tanggapan Terhadap Latar Belakang
Menanggapi terhadap latar belakang yang tertulis dalam KAK sudah cukup jelas.
D.1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran
Maksud
Maksud Kegiatan Pengawasan Teknik ini adalah penyediaan Jasa Konsultan
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar kabupaten Ngawi dalam
mengawasi pelaksanaan pekerjaan fisik konstruksi, yang dalam penugasan nantinya
akan bertindak sebagai Wakil Direksi Teknis baik di kantor maupun di lapangan,
sehingga akan didapatkan hasil pekerjaan konstruksi dan dana yang tersedia.
Tujuan
Tujuan dari jasa pelayanan Pengawasan Teknik ini adalah :
Menjamin bahwa pekerjaan fisik dilaksanakan sesuai rencana dengan
menggunakan standar prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan
fisik.
Tercapainya penyelesaian penanganan masalah-masalah yang sifatnya khusus
serta memiliki tingkat problematika yang tinggi sehingga tingkat pelaayanan
jembatan yang diinginkan selama umur rrenaca dapat tercapai.
Memperkenalkan pendekatan system mutu untuk mencapai mutu pelaksanaan jasa
kontruksi.
Saran
Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan teknis ini adalah tercapainya hasil
pekerjaan yang sesuai dengan rencana baik dari segi teknis, kualitas/ mutu, kuantitas/
volume, biaya/ dana, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan serta hasil
pekerjaan tersebut harus mencakup semua persyaratan yang ditetapkan dalam
dokumen kontrak konstruksi/ fisiknya.
Tanggapan Terhadap Maksud, Tujuan Dan Sasaran
Maksud dan tujuan serta sasaran sesuai Kerangka Acuan Kerja sudah cukup jelas,
yang pada intinya adalah mendukung pembangunan/ rehabilitasi jembatan Ngancar
melalui kegiatan Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten
Ngawi Dinas PU. Bina Marga, Cipta Karya dan Kebersihan Kabupaten Ngawi.
Tanggapan dan Saran Terhadap KAK 2
![Page 3: Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/55cf8e75550346703b924a91/html5/thumbnails/3.jpg)
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten Ngawi
D.1.3. Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan/ pekerjaan konsultan pengawasan teknis adalah pekerjaan-
pekerjaan yang berhunbungan dan selama pelaksanaan fisik, meliputi fungsi
administrasi dan fungsi pengawasan (supervise) itu sendiri, yang secara garis besar
antara lain adalah:
Pengawasan dan pengendalian teknis, mutu, volume, waktu dan biaya;
Pengendalian atas proses koordinasi terkait;
Pengendalian admiistrasi kegiatan/ pekerjaan;
Evaluasi rencana kegiatan/ pekerjaan;
Pelaporan.
Layanan Konsultan Pengawas dimulai dari pre construction stage-Mobilisation stage-
construction stage-provisional Hand over. Konsultan Pengawas yang diserahi
pekerjaan ini wajib menyediakan jasa-jasanya semaksimal mungkin pada setiap
tahapan proses pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang
baik dan memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan dan dipertanggungjawabkan.
Lingkup kegiatan/ pekerjaan konsultan pengawasan adalah meliputi:
Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya dalam mengawasi dan pelaksanakaan pekerjaan agar pekerjaan
dapat diselesaikan dengan desain,gambar rencana,spesifikasa persyaratan dan
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Dokumen kontrak serta jadwal
waktu.
Menbantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam memahami dan melaksanakan
ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam Dokumen Kontrak, terutama
sehubungan dengan kewajiban dan tugas kontraktor.
Mengadakan komunikasi dan surat menyturat,membut memorandum atas
pekerjaan kontruksi.
Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara terinci untuk
mendukung peninjauan design(review design), menyusun penyusunan desain,
membuat gambar desain dan menyiapkan perintah kepada kontraktor sehingga
perubahan desain tersebut dapat dilaksanakan.
Membuat dokumentasi hasil-hasil test dan pelaksanaan pekerjaan berupa foto-
foto yang dibuat sebelum pekerjaan berlangsung (mulai), sedang berjembatan
dan perkrjaan selesai sert akejadian-kejadian lapengan lainya.
Tanggapan dan Saran Terhadap KAK 3
![Page 4: Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/55cf8e75550346703b924a91/html5/thumbnails/4.jpg)
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten Ngawi
Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan
volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran didasarkan
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
Memberikan nasehat mengenai perusahaan pekerjaan dan tuntunan (“claim”),
serta menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan “ Contract Change Order
(COO) dan “ Addendum”, sehingga perubahan-perubahan kontrak yang
diperlukan dapat dibuat secara optimal dengan tetap mempertimbangkan semua
aspek yang ada.
Melaksanakann pemeriksaan dan mengawasi pelaksanakan tes-tes/pengujian
terhadap bahan-bahan yang digunakan untuk mutu hasil pekerjaan kontraktor
telah memenuhi syarat.
Meninjau pengadaan personil dan peralatan kontraktor sesuai dengan kebutuhan
persyaratan.
Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan
dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan,serta mengsahken dan
menandatangani “ Monthly Certificate (MC)”, pembayaran termyn dan
pembayaran akhir kepada kontraktor apabila mutu dan pelaksanaan telah
memenuhi sebuah ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.
Konsultan harus memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor atas
penyimpangan- penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan,baik mutu,volume
dan hasil pekerjaan dan copy dary surat2 pemberitahuan tersebut harus
disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan diarsipkan secara baik.
Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam mendapatkan data selengkap-
lengkapnya.
Melaporkan dan mengkonsultasikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen semua
masalah sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan
pencapaian target fisik,serta usaha-usaha penanggulangan dan tidak turun tangan
yang diperlukan serta pemecahanya.
Melakunan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar terlaksana
(“Asbuilt drawing”) yang menggambarkan secara terperinci setiap bagian
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh kontraktor, serta membantu kontraktor
meneruskan gambar-gambar terlaksana tersebut kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.
Tanggapan dan Saran Terhadap KAK 4
![Page 5: Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/55cf8e75550346703b924a91/html5/thumbnails/5.jpg)
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten Ngawi
Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam melaksanakan “Provisional Hand
Over” (PHO)”, terutama dalam menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan
yang perlu diperbaiki.
Bekerjasama dan Direksi Lapangan dalam memecahkan permasalahan teknis,
perhitungan volume,pembayaran dan adninistrasi kegiatan/pekerjaan.
Menyiapkan data dan menyiapkan laporan,masalah-masalah yang ditemui di
lapangan dan progress fisik pekerjaan secara berkala,serta membAntu kontraktor
dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan maupun penyelesaian administrasi
kegiatan/pekerjaan.
1. Persiapan:
A) Tujuan
Tujuan pengawasan teknis jembatan adalah mengawasai pekerjaan jembatan agar
berjembatan efisien dan efektif serta sesuai dengan desain dan spesifikasi yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan.
B) Lingkup
(1) Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pengawasan sesuai dokumen
kontrak pekerjaan konstruksi.
(2) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan konstruksi,
termasuk pengendalian manajemen dan keselamatan lalulintas serta SMK3K,
dan Dokumen Lingkungan.
(3) Membantu PPK dalam pelaksanaan PCM dan mutual check
(4) Mencatat seluruh kesepakatan dalam Pre Construction Meeting dan
dituangkan dalam Berita Acara tersendiri sebagai Dokumen Kegiatan.
(5) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
(a) Laporan Harian
(b) Laporan Mingguan
(c) Laporan Bulanan / Monthly Progress Report
(d) Laporan Teknis (jika diperlukan).
(e) Pengecekan kesesuaian desain di lapangan.
(f) Persiapan Gambar Kerja untuk: Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan
Berkala, Betterment
(g) Perhitungan Volume / Back-up Data serta Monthly Certificate.
(h) Quality Control / kontrol kualitas selama periode pelaksanaan.
Tanggapan dan Saran Terhadap KAK 5
![Page 6: Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/55cf8e75550346703b924a91/html5/thumbnails/6.jpg)
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten Ngawi
(i) Request Penyedia jasa untuk:Memulai Pekerjaan, Pengujian Bahan
(6) Menjelaskan struktur organisasi dan personil Direksi Teknis yang sudah
dimobilisasi dan rencana personil lainnya yang akan dimobilisasi.
(7) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan tugas dari masing-
masing personil Direksi Teknis.
(8) Memberikan usulan teknik pelaksanaan yang lebih efisien.
(9) Menjelaskan rencana kerja (bila ada):
(10) Menyampaikan dan mempresentasikan RMK kepada Direksi Pekerjaan pada
saat PCM.
(11) Membantu PPK dalam mengkaji rencana mutu kontrak (RMK) penyedia jasa
konstruksi.
(12) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan kualitas serta
kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia
Jasa.
(13) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang disampaikan
Penyedia Jasa.
(14) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan digunakan oleh Penyedia
Jasa.
(15) Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan tentang jumlah, mutu
dan kelaikan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia
Jasa.
(16) Menandatangani Berita Acara mobilisasi.
(17) Menyampaikan laporan pelaksanaan mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan.
(18) Membuat analisis untuk merumuskan parameter desain berdasarkan gambar
kerja dan parameter desain;
(19) Melakukan pemeriksaan dan pembahasan konsep gambar kerja;
(20) Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja kepada Direksi
Pekerjaan dan Penyedia Jasa.
(21) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode kerja diajukan oleh
Penyedia Jasa dan kontrol terhadap kuantitas pekerjaan..
(22) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia Jasa.
(23) Membuat daftar kekurangan (Defect & Dificiencies) berdasarkan hasil
pemeriksaan lapangan.
(24) Membantu PPK dalam pengecekan data adminstras dan teknis pekerjaan.
Tanggapan dan Saran Terhadap KAK 6
![Page 7: Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/55cf8e75550346703b924a91/html5/thumbnails/7.jpg)
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten Ngawi
(25) PPK dalam pelaksanaan PCM dan mutual check.
2. Pelaksanaan Pengawasan:
a) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan membantu memeriksa
shopdrawing yang disiapkan oleh Penyedia Jasa.
Melaksanakan pengawasan teknis pada jembatan kali Opak di daerah
kecamatan Cangkringan secara professional, efektif dan efisien sesuai dengan
spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan konstruksi.
b) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan pekerjaan
konstruksi.
c) Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC).
d) Pengendalian mutu pekerjaan dilapangan dengan menerapkan prosedur kerja dan
uji mutu pada setiap tahapan kegiatan pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
e) Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan dilapangan dan membuat
rekomendasi setiap permasalahan yang timbul dilapangan kepada Pengguna
Jasa.
f) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya perubahan
kinerja pekerjaan.
3. Pengendalian Pekerjaan Fisik
1). Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan perencanaan, proses, metode kerja
dan pelaksanaan kegiatan yang akan diperlukan hingga hasil suatu kegiatan sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan. Untuk setiap unit kerja/unit pelaksana
kegiatan harus merencanakan dan melaksanakan proses dan pelaksanaan kegiatan
secara terkendali yang meliputi :
a. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam rencana mutu unit kerja atau rencana mutu pelaksanaan
kegiatan atau rencana mutu kontrak.
b. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi yang menggambarkan
karakteristik kegiatan dan ketersediaan dokumen kegiatan.
c. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan sumber daya yang
diperlukan dalam proses kegiatan.
d. Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran pelaksanaan pekerjaan serta
mekanisme proses penyerahan dan pasca penyerahan hasil pekerjaan.
Tanggapan dan Saran Terhadap KAK 7
![Page 8: Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/55cf8e75550346703b924a91/html5/thumbnails/8.jpg)
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten Ngawi
Setiap jenis kegiatan harus mempunyai petunjuk pelaksanaan yang merupakan
dokumen standar kerja yang diperlukan guna memastikan perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian proses dilakukan secara efektif dan efisien. Adapun Petunjuk
Pelaksanaan sekurang-kurangnya :
a. Halaman Muka berisi :
- Judul dan nomor identifikasi petunjuk pelaksanaan
- Status validasi dan status perubahan.
- Kolom sahkan petunjuk pelaksanaan.
b. Riwayat Perubahan;
c. Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan;
d. Ruang Lingkup penerapan;
e. Referensi atau acuan yang digunakan;
f. Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika diperlukan;
g. Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir jika perlu);
h. Ketentuan Umum (penjelasan tentang persyaratan persyaratan yang harus
Dipenuhi dalam melaksanakan proses);
i. Tanggung jawab dan wewenang;
j. Kondisi khusus (penyimpangan dsb.);
k. Rekaman/Bukti kerja (yang menjadi persyaratan)
l. Lampiran berupa contoh format rekaman/bukti kerja.
Sedangkan untuk melaksanakan Validasi terhadap proses pelaksanaan pekerjaan
dalam kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan dengan hasil kegiatan setelah
selesai dilaksanakan harus dapat dilakukan pada setiap tahap kegiatan, jika verifikasi
tidak dapat dilakukan secara langsung melalui monitoring atau pengukuran secara
berurutan. Validasi pada plekasanaan kegiatan harus mempertimbangkan ketentuan
berikut: - Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan dan persetujuan
proses.
- Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan, setelah dilakukan perbaikan atau penyempurnaan.
Disamping itu setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan harus mampu mengidentifikasi
hasil setiap tahapan kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan dan mengidentifikasi
status hasil kegiatan tersebut. Tujuan identifikasi untuk memastikan pada hasil
Tanggapan dan Saran Terhadap KAK 8
![Page 9: Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/55cf8e75550346703b924a91/html5/thumbnails/9.jpg)
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten Ngawi
kegiatan dapat dilakukan analisis apabila terjadi ketidaksesuaian pada proses dan hasil
kegiatan. Rekaman hasil identifikasi harus
selalu terpelihara dalam pengendalian rekaman/bukti kerja. Untuk memastikan bahwa
pemeliharaan hasil pekerjaan pada saat penyerahan tetap sesuai sebagaimana pada saat
produksi maka harus dilakukan pemeliharaan hingga sampai waktu penyerahan. Pada
proses penyerahan hasil pekerjaan, setiap unit kerja harus mensyaratkan dan
menerapkan proses pemeliharaan hasil pekerjaan dan yang menjadi bagian hasil
pekerjaan agar mutu tetap terjaga.
2. Monitoring dan Pengendalian Kegiatan
Monitoring dan pengendalian Kegiatan merupakan suatu proses evaluasi yang harus
dilaksanakan untuk mengetahui kinerja hasil pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat
dilakukan pengukuran atau penilaian hasil dari produk penyedia jasa. Monitoring
merupakan bagian dari pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil kegiatan
yang diserahkan dapat memenuhi persyaratan kriteria penerimaan pekerjaan. Hal – hal
yang harus diperhatikan dalam melaksanakan monitoring antara lain :
a. Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan harus menetapkan metode yang
tepat untuk monitoring dan pengukuran hasil pekerjaan dari setiap tahapan
pekerjaan.
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara memverifikasi bahwa
persyaratan telah dipenuhi.
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan yang sesuai
berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan.
d. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan harus dipelihara kedalam
pengendalian rekaman/bukti kerja.
Disamping itu setiap unit kerja harus menentukan, mengumpulkan dan menganalisis
data yang sesuai dan memadai untuk memperagakan kesesuaian dan keefektifan.
Analisis data bertujuan untuk mengevaluasi dimana dapat dilaksanakan perbaikan
berkesinambungan dan analisis harus didasarkan pada data yang dihasilkan dari
kegiatan monitoring dan pengukuran atau dari sumber terkait lainnya. Hasil analisis
harus berkaitan dengan manfaat hasil pekerjaan, kesesuaian terhadap persyaratan hasil
pekerjaan dan karakteristik dari proses-proses kegiatan termasuk peluang untuk
tindakan pencegahan. Sedangkan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai atau
tidaknmemenuhi persyaratan harus di-identifikasi dan dipisahkan dari hasil pekerjaan
Tanggapan dan Saran Terhadap KAK 9
![Page 10: Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/55cf8e75550346703b924a91/html5/thumbnails/10.jpg)
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten Ngawi
yang sesuai untuk mencegah penggunaan yang tidak terkendali. Tindakan yang harus
dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan antara lain :
a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus memastikan bahwa hasil dari setiap
tahapan kegiatan yang tidak memenuhi persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan
untuk tindak lanjut tahapan kegiatan yang berhubungan dengan tahapan
sebelumnya.
b. Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai harus diatur dalam
prosedur pengendalian hasil pekerjaan tidak sesuai yang merupakan bagian dari
prosedur mutu.
c. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal harusn mencakup :
- Penetapan personil yang kompeten dan memiliki kewenangan untuk menetapkan
ketidaksesuaian hasil pekerjaan untuk setiap tahapan.
- Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak sesuai termasuk tatacara pelepasan
hasil kegiatan tidak sesuai.
- Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukkan kesesuaian dengan persyaratan
yang ditetapkan.
d. Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus dilaksanakan dengan mengesahkan
penggunaan dan penerimaannya berdasarkan konsensi oleh pengguna atau
pemanfaatan hasil pekerjaan.
Dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya
hasil pekerjaan yang tidak sesuai, diperlukan tindakan korektif dan tindakan
pencegahan yang diatur dalam prosedur mutu. Prosedur tindakan korektif minimal
harus mencakup kegiatan antara lain :
a. Menguraikan ketidaksesuaian,
b. Menentukan/menganalisa penyebab ketidaksesuaian
c. Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan, bahwa ketidaksesuaian tidak
akan terulang dan jadwal waktu penanganan.
d. Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak perbaikan.
e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan.
f. Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
Sedangkan tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya meminimalkan potensi
ketidaksesuaian yang akan terjadi termasuk penyebabnya. Tindakan pencegahan harus
mempertimbangkan dampak potensialnya dan efek dari tindakan pencegahan kegiatan
yang lainnya. Untuk itu perlu mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian dan
Tanggapan dan Saran Terhadap KAK 10
![Page 11: Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/55cf8e75550346703b924a91/html5/thumbnails/11.jpg)
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten Ngawi
merencanakan kebutuhan tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian serta
melakukan verifikasi tindakan pencegahan yang telah dilaksanakan.
C) Data dan Fasilitas Penunjang
1). Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Data dan fasilitas yang
disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat digunakan dan harus
dipelihara oleh penyedia jasa:
a). Laporan dan Data (bila ada)
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta photografi
(bila ada).
(nyatakan bila ada laporan dan data/informasi yang dapat dipakai sebagai
referensi oleh penyedia jasa)
b). Akomodasi dan Ruangan Kantor (bila ada)
Akomodasi yang berupa kendaraan roda dua dan roda empat dan fasilitas
lainnya termasuk kantor dan lain – lainnya harus disediakan sendiri oleh
Penyedia Jasa dengan cara sewa yang akan dibayarkan kontrak. Untuk
kendaraan roda 4, konsultan agar menyewa pada perusahaan/ perorangan
dimana kendaraan roda empat yang digunakan dalam paket ini adalah jenis
MPV/SUV/Jeep minimal 1800 cc untuk keluaran tahun 2000 atau minimal
1300 cc keluaran tahun 2005.
Akomodasi dan fasilitas dimaksud, selengkapnya seperti dalam Rincian
Biaya Langsung Non Personil.
c). Staf Pengawas/Pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau wakilnya yang
bertindak sebagai pengawas atau Project Officer (PO) dalam rangka
Pelaksanaan jasa Konsultansi.
d). Tidak ada Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang
dapat digunakan oleh penyedia jasa (bila ada, cantumkan nama barang
tersebut)*)
2). Penyediaan oleh penyedia jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan antara lain :
(kendaraan roda dua, kendaraan roda 4, ruangan kantor, peralatan kantor computer
+ printer yang kesemuannya dengan cara sewa).
Tanggapan dan Saran Terhadap KAK 11
![Page 12: Bagian D Tanggapan dan Saran Terhadap KAK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/55cf8e75550346703b924a91/html5/thumbnails/12.jpg)
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Ngancar Kabupaten Ngawi
D) Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka penyedia jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf di lingkungan
organisasi Pejabat Pembuat Komitmen.
D.2 Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja
Tidak ada hal khusus yang perlu ditanggapi dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
tetapi secara umum konsultan menaggapi beberapa hal sebagai berikut :
a. Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan, dirangkum dalam satu
bagan alir dan secara rinci akan diuraikan dalam pendekatan teknis dan
metodologi.
b. Diperlukan penyusunan rencana kerja yang mantap dan tepat untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan ini tepat waktu.
Tanggapan dan Saran Terhadap KAK 12