BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data...

32
BUKU PEDOMAN SISTEMATIKA DAN PENULISAN LAPORAN PROYEK LAPANGAN ANALISIS DAN PRAKTIKUM SURVEILENS Disusun Oleh DR. Ridwan Amiruddin, SKM.,M.Kes Program Pascasarjana

Transcript of BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data...

Page 1: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

BUKU PEDOMAN SISTEMATIKA DAN PENULISAN

LAPORAN PROYEK LAPANGAN

ANALISIS DAN PRAKTIKUM SURVEILENS

Disusun Oleh

DR. Ridwan Amiruddin, SKM.,M.Kes

Program PascasarjanaProgram Studi Ilmu Kesehatan

Konsentrasi EpidemiologiUniversitas Hasanuddin

2007

Page 2: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

BAGIAN AWAL

Sesuai dengan Buku Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis, bagian awal dari laporan ilmiah berisi :

A. HALAMAN JUDULHalaman ini merupakan sampul depan laporan. Halaman ini berisi judul laporan, nama penyusun (ditulis tanpa gelar), nomor mahasiswa, dan instansi yang dituju, ialah Minat Utama Epidemiologi. Program Studi ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin serta penulisan laporan.

HALAMAN PENGESAHANSetiap laporan yang diserahkan kepada pengelola program harus sudah diseminarkan di lapangan. Dalam seminar tersebut dilakukan penilaian terhadap cara penyajian, isi, sistematika dan metodologi. Penilaian sekurang – kurangnya dilakukan oleh : (1)Pembimbing Akademik dan (2)Pembimbing Lapangan. Bila mungkin, ditambah dengan Pembimbing Kampus yang bidang keahliannya sesuai dengan tema pelaporan yang ditulis.Bila dalam seminar tersebut banyak sanggahan yang menuntut perbaikan laporan, revisi harus dilakukan sebelum penyerahan laporan. Oleh karena itu, dalam halaman pengesahan akan terdiri dari :1. Judul Laporan

Judul laporan sama dengan yang tertulis pada halaman judul.2. Maksud penulisan laporan

Ialah untuk melengkapi pelaksanaan mata kuliah lapangan, misalnya Penyidikan KLB Pengesahan Pembimbing/Penguji SeminarUntuk meyakinkan apakah laporan yang ditulis sudah memenuhi standar sebuah laporan ilmiah dan apakah semua perbaikan laporan sudah dilakukan, laporan perlu mendapat pengesahan dari Pembimbing Akademis, Pembimbing Lapangan dan seorang Pembimbing Kampus.

B. PRAKATA

1

Page 3: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

Prakata berisi uraian singkat tentang maksud dan tujuan penulisan pelaporan dan ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah secara langsung membantu jalannya kegiatan mata kuliah lapangan. Prakata bukan merupakan bagian utama, oleh karena itu prakata tidak berisi hal – hal yang ilmiah.

C. DAFTAR ISIDaftar isi memberikan gambaran secara sekilas tentang penulisan laporan. Bagian ini akan membantu seorang pembaca untuk menemukan bagian yang ingin dibaca.

D. DAFTAR TABELDaftar tabel perlu disajikan jika dalam laporan terdapat banyak tabel. Demikian pula untuk penyajian gambar atau grafik. Daftar in tidak perlu jika tabel atau grafiknya hanya beberapa saja.

E. DAFTAR LAMPIRANSebagaimana halnya dalam tabel dan gambar, daftar lampiran perlu dibuat bila lampirannya sangat banyak.

F. INTISARIIntisari ditulis dengan panjang tidak melebihi 300 kata. Oleh karena itu, intisari harus ditulis secara singkat tetapi lengkap dan informative. Intisari lazimnya mencakup, tujuan, cara dan hasil penelitian, yang masing – masing disajikan dalam satu alinea.

2

Page 4: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

EVALUASI DAN IMPLEMENTASI

SISTEM SURVEILENS

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Sebagai latar belakang, sajikan masalah kesehatan masyarakat yang sistem surveilensnya akan diintervensi. Deskripsinya mencakup morbiditas (insidensi dan prevalensi), disabilitasnya serta mortalitasnya. Bandingkan beban sakit daerah setempat dengan data yang berskala nasional dan regional.Sajikan alasan – alasan yang mendorong untuk dilakukannya analisis terhadap sistem surveilens. Misalnya pengamatan sepintas tentang ketidaklengkapan data surveilens, data surveilens tidak bisa mengungkap atau mendeteksi peningkatan kasus atau mungkin belum ada sistem pelaporan untuk penyakit tertentu.

B. TujuanJelaskan tujuan umum dan tujuan khusus dari evaluasi atau analisis terhadap sistem surveilens ini. Tujuan umum dari analisis ini adalah untuk mengetahui kelemahan suatu sistem surveilens . bila sistem surveilensnya belum ada, tujuan umum adalah untuk mengetahui kebutuhan suatu sistem surveilens untuk penyakit tertentu, bila sistem yang sudah ada tidak bisa mencakup masalah kesehatan atau penyakit tersebut.

II. ANALISIS KELEMAHAN/KEBUTUHAN SISTEM SURVEILENSA. Deskripsi Sistem Surveilens

Sebelum menganalisis pelaksanaan suatu sistem surveilens di daerah kerja tertentu, perlu disajikan terlebih dahulu deskripsi sistem yang ada. Jelaskan sistem tersebut secara sistematis mulai dari tujuan sistem, manajemen organisatoris, job description termasuk di tingkat mana keputusan atau umpan balik dilakukan, path atau jalur informasi yang dilalui, jenis data yang dilaporkan, form – form pendukungnya secara proporsional, syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh suatu pelaporan informasi misalnya validitas dan reliabilitasnya dan sebagainya. Deskripsi ini sangat penting karena akan

3

Page 5: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai pelaksanaan sistem surveilens di daerah kerja tertentu.

B. Evaluasi terhadap Sistem Surveilens Berdasarkan tolak ukur yang telah diuraikan diatas, kemudian dilakukan suatu evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan sistem surveilens. Evaluasi dilakukan mulai dari segmen yang paling bawah (tingkat desa) sampai misalnya ke tingkat provinsi. Evaluasi bisa dilakukan terhadap data yang dihasilkan, penggunaan informasinya atau mungkin dukungan ketenagakerjaan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.Sebagaimana suatu penelitian, maka perlu dijelaskan bagaimana cara yang akan dipergunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem surveilens tersebut. Jelaskan cara, prosedur, dan alat ukur yang dipergunakan. Evaluasi ini bisa dilakukan pada seluruh segmen sistem atau pada critical points yang tertentu, misalnya dengan pertimbangan efisiensi dan sebagainya.Oleh karena itu, bagian ini akan berisi 2 pokok, yaitu : cara (metode) evaluasi serta penyajian dan analisa hasil yang diperoleh.1. Cara evaluasi. Jelaskan cara kerja untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem

surveilens secara terperinci. Bila menggunakan alat ukur, jelaskan alat ukur yang dipakai, bagaimana data dikumpulkan, siapa responden atau subyek penelitiannya. Contoh butir yang bisa diteliti dari suatu sistem surveilens adalah :

a. Ketetapan dan kelengkapan data surveilens b. Ketetapan waktu pelaporanc. Penggunaan datad. Penyajian datae. Penyusunan data

2. Hasil dan analisa. Hasil yang telah diperoleh perlu disajikan secara informatif dan dianalisis sehingga dapat diidentifikasi kelemahan yang ada.

C. Analisis Faktor Penyebab Kelemahan Sistem SurveilensSetelah suatu sistem surveilens diketahui kelemahannya, perlu dianalisis faktor- faktor penyebabnya. Analisis ini [penting, karena hasilnya akan dipakai sebagai dasar untuk melakukan intervensi. Berdasarkan analisis tersebut akan diketahui tindakan-tindakan apa yang diperkirakan bisa memperbaiki kelemahan yang ada.

III. KELEMAHAN IMPLEMENTASI/INTERVENSI SISTEM SURVEILENS A. Aspek yang Diintervensi

Seperti telah dijelaskan di atas, dalam suatu sistem surveilens terlibat banyak sekali aspek. Karena tidak mungkin untuk mengintervensi seluruh kelemahan

4

Page 6: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

yang ada, maka tetapkan aspek mana dan segmen atau tingkat mana suatu sistem akan diintervensi

B. Metode IntervensiJelaskan secara rinci metode yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Misalnya dengan membuat pelatihan, mendesain form baru, menyederhanakan form lama atau mungkin merubah job description sesuai dengan kondisi setempat yang mempunyai implikasi desentralisasi pengambilan keputusan atau umpan balik, dan sebagainya.

C. Cara EvaluasiEfektif atau tidaknya yang dilakukan akan diketahui bila dilakukan evaluasi. Jelaskan cara evaluasinya misalnya apakah evaluasi sesaat atau evaluasi secara longitudinal, kapan dilakukan evaluasi, tolak ukur dan alat ukur yang dipergunakan, siapa yang mengevaluasi dan sebagainya. Setelah dievaluasi, sajikan hasilnya. Dari hasil penyajian hasil ini akan diketahui efektivitas intervensi.

IV. HASIL EVALUASISajikan output maupun outcome dari intervensi yang telah Anda lakukan. Lakukan pula pembahasan terhadap hasil evaluasi tersebut.

V. PENUTUPBagian ini terdiri dari kesimpulan dan saran-saran. Kesimpulan disusun berdasarkan hasil/peningkatan sistem surveilens dalam sistem kewaspadaan dini secara luas. Dari temuan selama evaluasi dan intervensi. Jadi diajukan saran-saran yang akan bisa dimanfaatkan oleh para pengelola program, pada khususnya maupun sistem pelayanan kesehatan pada umumnya.

5

Page 7: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

SKRINING MASALAH KESEHATAN

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Sajikan uraian yang sistematis yang mendorong perlukan dilakukan skrining masalah kesehatan tertentu. Uraian bisa berisi gambaran epidemiologis penyakit atau masalah kesehatan yang hendak diskrining dan magnitude-nya saat ini di daerah setempat

B. TujuanUraikan tujuan yang hendak dicapai dengan dilakukannya skrining.

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Epidemiologi

Gunakan sumber-sumber pustaka yang recent dan relevan untuk menguraikan epidemiologi penyakit atau masalah kesehatan yang hendak diskrining. Uraian harus secara komprehensif mencakup penyebaran (distribusi) penyakit menurut variabel orang, waktu dan tempat dan faktor-faktor resiko atau penyebabnya. Uraian ini akan dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan sasaran skrining, yaitu kelompok masyarakat dengan resiko tinggi, agar supaya skrining ini memperoleh yield yang tinggi.

B. Perjalanan Alamiah PenyakitDengan menggunakan sumber pustaka yang recent dan relevan, sajikan uraian tentang perjalanan alamiah penyakit atau masalah kesehatan yang hendak diskrining, mulai dari masuknya agen ke dalam tubuh manusia sampai timbulnya gejala klinis serta akibatnya. Uraian ini akan dipergunakan sebagai dasar dalam penentuan pada titik mana (dalam perjalanan alamiah penyakit) skrining akan dilakukan.

III. METODE SKRININGA. Sasaran dan Lokasi

Tetapkan kelompok sasaran skrining dan sajikan alasan mengapa kelompok tersebut yang dipilih. Penetapan sasaran skrining lazimnya didasarkan atas resiko kelompok tertentu untuk menderita penyakit tertentu.

6

Page 8: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

B. Uji Diagnostik dan Baku EmasSajikan uraian tentang cara penegakan diagnosis penyakit yang hendak diskrining. Berdasarkan uraian tersebut, tetapkan uji diagnostik dan baku emasnya, disertai alasan mengapa hal itu dipilih.

IV. HASIL SKRINING DAN PEMBAHASANA. Hasil Skrining

Dalam bagian ini sajikan hasil skrining yang meliputi prevalensi penyakit/masalah kesehatan yang diskirining. Sajikan dalam bentuk tabel atau grafik penyebaran penyakitnya menurut variabel orang atau tempat (variabel waktu relevan).Dengan menggunakan baku emas, sajikan pula sensitifitas, nilai duga positif dan nilai duga negatif dari uji diagnostik yang telah digunakan.

B. PembahasanDalam bagian ini sajikan uraian mengapa hasil skrining yang diperoleh seperti itu. Bandingkan dengan hasil skrining serupa yang pernah dilakukan oleh peneliti lain. Sajikan pula faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi yield, misalnya lead time bias.

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Rumuskan kesimpulan dan skrining penyakit/masalah kesehatan yang telah dilakukan.

B. SaranSajikan saran-saran yang menyangkut aspek metodologi dan tindak lanjut. Dari aspek metodologi misalnya : penetapan sasaran/lokasi, penetapan uji diagnostik, penetapan baku emas, dan bias yang mungkin terjadi. Saran dalam aspek tindak lanjut mencakup : pencegahan penyakit/masalah kesehatan, tindakan untuk penegakan diagnosis , dan perawatan segera bagi mereka yang tersaring positif.

7

Page 9: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

OPERATIONS RESEARCH/PENELITIAN

EPIDEMIOLOGI ANALITISI. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangLatar belakang berisi uraian yang mengantar kepada adanya permasalahan. Pada dasarnya , masalah ditimbulkan oleh adanya kesenjangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Khusus untuk program epidemiologi , kepentingan daerah terbatas setempat harus diutamakan sebagai alasan pemilihan masalah. Masalah juga bisa ditimbulkan oleh belum adanya kesepakatan di antara para peneliti terdahulu tentang suatu hal. Selain itu, latar belakang juga harus menyajikan alasan-alasan yang mengungkapkan bahwa masalah yang dikemukakan penting untuk diteliti dan belum terjawab secara konklusif.

B. Perumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang, maka timbulnya masalah penelitian yang secara terperinci dan jelas akan dirumuskan pada bagian ini. Masalah harus dirumuskan secara singkat dan jelas. Masalah penelitian lazimnya dalam bentuk interogatif (kalimat tanya). Selain itu, masalah secara implisit harus menghubungkan antara 2 variabel.Perumusan masalah adalah sangat penting dalam konteks penelitian secara keseluruhan, karena masalah penelitian merupakan pangkal tolak adanya suatu penelitian, juga akan menentukan arah penelitian, oleh karena itu perumusan masalah harus cukup singkat, jelas dan operasional. Bila masalahnya kompleks, rumuskan lebih dari satu rumusan.

C. Tujuan PenelitianDalam bagian ini, disebutkan tujuan umum dan tujuan khusus (tujuan jangka panjang dan jangka pendek) dari penelitian ini.

D. Manfaat PenelitianUraian manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian, terutama untuk kepentingan pengelola program di daerah kerja pada khususnya dan kepentingan sistem pelayanan kesehatan pada umumnya.

8

Page 10: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Telaah Pustaka

Telaah pustaka memuat semua kerangka teori yang akan dipergunakan sebagai landasan untuk membangun hipotesis. Oleh karena itu, bagian ini perlu disajikan secara sistematis, sehingga secara logis adalah alasan mengapa hipotesis tertentu dibangun.Telaah pustaka harus memuat semua penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain yang berkaitan dengan penelitian yang hendak dilakukan. Data- data dari penelitian terdahulu akan ditambah dengan fakta-fakta lain berupa konsep maupun teori dan kemudian secara induktif maupun deduktif akan menghasilkan suatu kesimpulan sementara yang disebut hipotesis. Penarikan kesimpulan secara induktif dan deduktif ini dilakukan secara berganti-ganti dan berulangkali. Cara berpikir semacam ini disebut cara berpikir reflektif.

B. HipotesisHipotesis secara logis merupakan kesimpulan yang ditarik dari telaah pustaka, yang merupakan jawaban dari masalah penelitian. Disebut juga jawaban sementara, karena hipotesis masih perlu diuji kebenarannya secara empiris. Hipotesis sudah benar menurut kerangka pikir yang logis dan teoritis akan tetapi belum tentu benar secara empiris.Jadi penelitian yang akan dilakukan pada hakekatnya adalah suatu proses untuk menguji hipotesis harus baik. Hipotesis yang baik akan memenuhi beberapa kriteria yaitu :1. Sajikan secara desklaratif. Berbeda dengan masalah penelitian yang

disajikan secara interogatif, maka hipotesis dinyatakan secara deklaratif.2. Mempertautkan antara sedikitnya 2 variabel.3. Hipotesis yang baik adalah yang bersifat operasional, artinya bisa diuji.

Hipotesis bersifat operasional jika variabel-variabel yang terlibat bersifat operasional.

4. Hipotesis dinyatakan secara singkat dan jelas sehingga tidak memberikan pengertian yang berbeda-beda.

III. CARA PENELITIANA. Bahan Penelitian

Yang dimaksud dengan bahan penelitian adalah subyek utama dari penelitian yang akan kita laksanakan. Oleh karena penelitian ini adalah penelitian epidemiologis, sedangkan epidemiologi adalah ilmu pengetahuan tentang distribusi penyakit dan faktor-faktor penyebabnya, maka subyek penelitiannya adalah manusia.Lazimnya, karena subyek penelitian kita terlalu banyak, kita melakukan pengambilan sampel atau contoh dari seluruh subyek tersebut. Keseluruhan

9

Page 11: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

subyek yang akan kita teliti tersebut kita sebut populasi, sedangkan bagian populasi yang kita kenai tindakan kita sebut sampel.Bila penarikan sampel dilakukan, perlu dideskripisikan terlebih dahulu batasan-batasan populasi yang hendak disampel. Selain untuk menentukan frame (kumpulan subyek yang akan dipilih), batasan populasi akan berguna untuk generalisasi hasil penelitian.

1. Batasan populasiDeskripsikan dengan jelas batasan atau kriteria subyek yang menjadi anggota populasi, misalnya golongan umumnya., daerah tempat tinggal yang dicakup, karakteristik lainnya seperti mengidap penyakit tertentu selama periode tertentu.

2. Besar sampelKarena akan mewakili seluruh populasi, sampel harus cukup besar. Artinya sampel harus lebih dari batas sampel minimal yang disyaratkan secara statistik. Penghitungan besar sampel biasanya menggunakan dasar tingkat signifikansi, kuasa uji (power of the test) dan parameter lainnya tergantung desain yang dipergunakan.

3. Cara pengambilan sampelKarena tidak semua anggota populasi akan terpilih sebagai anggota sampel, uraikan cara pemilihannya. Cara pemilihan atau cara pengambilan sampel ini lazimnya disebut sampling.

B. AlatUraikan semua alat yang dipergunakan dalam penelitian ini termasuk alat ukur yang dipakai. Sebutkan alasan mengapa alat itu yang dipergunakan. Bila alat ukurnya bukan ukuran standar, sajikan pula validitas dan reliabilitas alat tersebut. Untuk menentukan validitas dan reliabilitas alat ukur yang dipergunakan, perlu dilakukan uji coba.

C. Jalan PenelitianUraikan dengan terperinci jalannya penelitian1. Jenis penelitian. Sebutkan apakah penelitian ini penelitian analitik

(observasional) atau penelitian eksperimental (intervensi)2. Rancangan penelitian. Sebutkan rancangannya.3. Identifikasi variabel. Dalam penelitian analitik atau eksperimental, secara

umum ada 3 macam variabel, yaitu variabel bebas (independent variables) variabel terpengaruh (dependent variables) dan variabel pengganggu (confounding variables). Sebutkan masing – masing variabel dengan skala pengukurannya.

4. Definisi operasional. Semua konsep yang bisa diartikan secara lain harus didefinisikan dengan jelas. Definisi ini disebut definisi operasional.

10

Page 12: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

5. Cara analisa data. Jelaskan car analisa data yang diperoleh. Bila dilakukan analisa statistik, jelaskan uji statistik yang dipergunakan. Agar lebih jelas, sajikan pula dummy table untuk data hasil penelitian.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian

Hasil penelitian disajikan secara tekstual, tabular dan grafik atau kombinasi dari ketiganya, atau bentuk penyajian lainnya seperti spot maps dan sebagainya. Hasil harus disajikan secara terinci dan mengikuti pola yang sistematis. Perlu diingat bahwa bagian ini tidak mendeskripisikan tentang metode penelitian.Bila tabel atau grafik bentuk penyajian visual lainnya dipergunakan, perhatikan kaidah-kaidah penyusunannya. Lazimnya tabel atau grafik harus sederhana, jelas dan informative. Tabel atau grafik harus berdiri sendiri dan independen terhadap teks.

B. PembahasanPembahasan berisi kajian analitis terhadap data-data hasil penelitian. Berdasarkan analisa data penelitian, hipotesa dapat ditolak atau diterima. Bila hipotesa ditolak atau diterima, jelaskan mengapa demikian. Bandingkan hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu, apakah ada perbedaannya. Kalau ada perbedaan, jelaskan bagaimana hal ini bisa terjadi.Dalam bagian ini perlu ditambahkan juga kelemahan-kelemahan penelitian yang dilakukan baik dari segi metodologi maupun substansi, yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian. Informasi semacam ini akan sangat bermanfaat bagi peneliti yang lain yang akan melakukan penelitian sejenis.

V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

Kesimpulan harus disajikan dengan ringkas dan jelas. Kesimpulan harus linear dengan masalah penelitian dan hipotesis penelitian.

B. SaranCantumkan saran-saran yang dianggap perlu baik yang bersifat operasional (yang ditujukan kepada pengelola program kesehatan masyarakat di lapangan), teori/substansif dan metodologis, yang ditujukan kepada para akademisi maupun peneliti yang lain untuk penyempurnaan penelitian dan kerangka konsep.

11

Page 13: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Dalam bagian ini disajikan gambaran umum tentang morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh penyakit yang programnya hendak dievaluasi. Kecuali itu, disajikan pula gambaran geografis daerah yang hendak dievaluasi. Secara umum, latar belakang hendaknya mencerminkan pentingnya untuk dilakukan evaluasi.

B. Tujuan1. Tujuan Umum

Uraian tujuan umum evaluasi ini. Tujuan umum dari suatu evaluasi program adalah untuk mengetahui keberhasilan evaluasi program bila dilihat pada aspek outcomenya.

2. Tujuan KhususTujuan khusus evaluasi program bisa berupa :a. pencapaian hasil pada aspek input, proses dan output.b. kendala-kendala dalam pencapaian program.c. tindak lanjut yang harus dilakukan d. umpan balik

II. DESKRIPSI PROGRAM YANG DIEVALUASIDalam bagian ini disajikan secara lengkap dan sistematis deskripsi program yang hendak dievaluasi. Deskripsi seperti ii pada umumnya ada pada petunjuk pelaksanaan suatu program.

III. METODE EVALUASIA. Subyek Evaluasi

Subyek evaluasi adalah kumpulan dari unit analisis yang handal diambil datanya. Subyek bisa berupa individu (manusia), binatang (misalnya nyamuk), atau benda mati (misalnya slide pemeriksaan BTA). Yang harus dideskripsikan di sini adalah populasinya, besar sampel, dan cara pengambilan

12

Page 14: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

sampelnya. Bila seluruh sampel hendak diukur, maka besar sampel dan cara pengambilan sampel tidak perlu disajikan.

B. Rancangan EvaluasiSuatu evaluasi program lazimnya akan mencakup 2 jenis kajian, yaitu kajian deskriptif dan kajian analitis. Kajian deskriptif lazimnya dilakukan untuk mengevaluasi aspek input dan proses. Aspek output dan outcome lazimnya dievaluasi secara analitis. Terhadap aspek yang terakhir, diperlukan rancangan penelitian tertentu. Tetapkan rancangan yang dipergunakan dalam evaluasi ini, bisa berupa : rancangan paralel, rancangan pre-test dan post –test, atau rancangan lain yang lebih complicated.

C. Alat UkurTerhadap semua mata amatan (variabel) yang hendak dianalisis, tetapkan semua alat ukur yang digunakan. Jelaskan pula mengapa alat ukur itu yang digunakan bila terdapat banyak alat ukur yang bisa digunakan.

D. Cara Analisis DataUntuk kajian analisis terhadap aspek output dan outcome, pilih dan sajikan uji statistik yang digunakan.

IV. HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASANA. Input (Masukan)

Evaluasi terhadap input mencakup :1. Tenaga

Dalam aspek ini dinilai kelengkapan dan jenis tenaga yang tersedia dalam program dan dibandingkan dengan jenis, kualifikasi dan kuantitas yang seharusnya ada di dalam program.

2. Bahan dan AlatLakukan evaluasi terhadap tersedianya bahan dan alat untuk program. Sajikan pula evaluasi terhadap penguasaan teknologinya.

B. ProsesDalam bagian ini kajian lebih menekankan pada aspek manajemen programnya, yang mencakup :1. perencanaan2. struktur organisasi3. staffing dan job analysis4. proses pengambilan keputusan5. supervisi6. dukungan finansial

13

Page 15: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

C. OutputKajian terhadap out put (keluaran) adalah evaluasi terhadap hasil kegiatan. Perbedaan output dan outcome adalah bahwa output lebih merupakan pencapaian hasil jangka pendek, lebih kuantitatif dan lebih terukur. Bila outcome (dampak) adalah hasil akhir, maka outputnya adalah hasil antara.Sebagai contoh, bila kita mengevaluasi program DBD misalnya, maka outputnya berupa : (1) angka bebas jentik. (2) house index, (3) container index, dan sebagainya.

D. OutcomeEvaluasi terhadap outcome (dampak)dilakukan terhadap variabel-variabel :1. angka kesakitan (insidensi dan prevalensi), dan2. angka kematianEvaluasi terhadap dampak dan keluaran inilah yang lazimnya menggunakan rancangan tertentu. Rancangan yang paling sering digunakan adalah rancangan pre-test dan post-test. Artinya pencapaian program tahun ini dibandingkan dengan pencapaiannya tahun lalu atau pada saat program belum dilaksanakan.

E. PembahasanSajikan analitis dan sistematis yang menjelaskan secara komprehensif mengapa hasil pencapaian programnya seperti itu. Di dalamnya masukkan asumsi-asumsi yang mendukung fakta-fakta bahwa tujuan program telah tercapai atau belum tercapai.

V. KESIMPULAN DAN SARANDalam bagian ini sajikan kesimpulan terhadap hasil evaluasi yang telah anda lakukan. Kemudian berikan pula saran-saran terhadap peningkatan pelaksanaan program, baik berupa : substansi programnya sendiri, implementasinya, atau manajemennya.

14

Page 16: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

PENYIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Bagian ini merupakan pengantar yang mendasari mengapa dilakukan penyelidikan KLB. Bagian ini diawali dengan sedikit patofisiologi dan epidemiologi penyakit yang diduga sedang berjangkit.Kemudian pada bagian selanjutnya disajikan mengapa timbul dugaan adanya KLB. Adanya dugaan bahwa telah terjadi KLB dilakukan dengan pengamtan terhadap data surveilens (misalnya W2) yang menunjukkan indikasi peningkatan daripada biasnya. Sudah barang tentu dilaporkan juga secara sepintas apakah data surveilens tersebut valid dan reliabelSelain itu pengamatan data surveilens , kecurigaan bisa timbul atas dasar laporan pejabat Dinas Kesehatan Dati II atau Kepala Puskesmas, atau bahkan laporan dari media massa.Bila beritanya diperoleh dari media massa, perlu dilakukan konfirmasi untuk memperoleh informasi yang lebih terperinci seperti jumlah kasus, daerah terjadinya KLB, jumlah kasus yang meninggal (dan CFR-nya) dan sebagainya.

B. Tujuan Penyelidikan1. Umum2. KhususDeskripsikan tujuan penyelidikan KLB secara umum dan khusus

II. ANALISA SITUASI DAN TELAAH PUSTAKABab ini menyajikan data-data yang mungkin mempunyai kaitan dengan terjadinya KLB. Oleh karena itu, dalam bab ini perlu disajikan secara cermat semua faktor yang berhubungan dengan terjadinya penyakit, seperti faktor lingkungan, sanitasi, demografi, kondisi pelayanan kesehatan, ratio petugas kesehatan dengan penduduk, cakupan pelayanan (misalnya imunisasi) dan sebagainya.Kecuali itu perlu juga ditampilkan pula semua faktor resiko yang berkaitan dengan terjadinya penyakit yang diduga sedang mewabah. Untuk menyajikan semua faktor resiko yang berkaitan dengan terjadinya penyakit tersebut, harus diketahui terlebih dahulu perjalanan alamiah penyakit (PAP) tersebut. Oleh karena itu, sebelumnya perlu dideskripsikan secara terperinci patofisologi penyakitnya.

15

Page 17: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

Kemudian untuk mendapatkan masukan tentang metode penyelidikan KLB penyakit tersebut yang dilakukan sebelumnya, perlu dilaporkan juga artikel tentang penyelidikan KLB sejenis.Informasi tersebut diatas bisa ditambah dengan keterangan atau wawancara singkat dengan para pejabat kesehatan di tingkat Puskesmas maupun Kabupaten. Semua informasi tersebut kemudian dirangkum dan dipergunakan untuk sebagai dasar pengajuan hipotesis tentang diagnosis penyakit yang menimbulkan KLB, sumber dan cara penularan. Oleh karena itu, bagian ini terdiri dari :A. Kondisi GeografisB. Kondisi DemografisC. Kondisi Pelayanan KesehatanD. Telaah Pustaka

1. Patofisiologi penyakit2. perjalanan alamiah penyakit dan faktor resiko3. Laporan KLB sejenis

E. Hipotesis

III. BAHAN DAN CARABagian ini merupakan deskripsi operasional tentang bagaimana penyelidikan akan dijalankan. Dalam bagian ini dijelaskan batasan wilayah pelacakan, kriteria diagnosa yang dipergunakan untuk mendefinisikan kasus, cara pengumpulan data baik primer maupun sekunder, darimana dan dengan cara apa data dikumpulkan.A. Batasan Wilayah Pelacakan

Sebutkan dengan jelas batasan wilayah pelacakan, misalnya Desa Gedang, kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

B. Memastikan DiagnosaSebutkan dengan jelas kriteria diagnosa yang dipergunakan baik secara klinis maupun laboratories, yang dipergunakan untuk mendefinisikan kasus kemudian disebutkan kriteria untuk pengelompokan kasus dalam definite, probable dan suspect cases, bila diperlukan.

C. Pengumpulan Data SekunderSebutkan data sekunder yang akan dikumpulkan dan sebutkan darimana data tersebut dapat diperoleh. Data tersebut misalnya :1. Data Puskesmas2. Data Rumah Sakit3. Data Laboratorium4. Data Dinas Kesehatan Dati II5. Data Penunjang lainData tersebut dapat berupa distribusi kejadian penyakit di wilayah penyelidikan atau wilayah Kabupaten selama periode beberapa tahun ke belakang. Juga data mengenai status kesehatan lingkungan, cakupan imunisasi

16

Page 18: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

sesuai dengan keperluan. Sumber data dapat berupa laporan bulanan, register atau profil kesehatan.

D. Pengumpulan Data PrimerData primer yang dikumpulkan berupa pelacakan penderita dan pencarian kasus tambahan. Perlu dijelaskan juga bagaimana cara pelacakan penderita dan pencarian kasus tambahan.

E. Penelitian Kasus Kontrol.Untuk membantu menentukan sumber dan cara penularan, perlu dilakukan studi kasus kontrol. Dalam studi ini perlu dijabarkan. :1. Batasan kasus2. Batasan kontrol3. Cara pengambilan sampel/kontrol4. Variabel –variabel penelitian

F. Cara Analisa DataUntuk menolak atau mendukung hipotesis dan untuk mencapai tujuan khusus penyelidikan, data yang telah terkumpul harus disajikan dengan jelas dan dianalisa. Jelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

G. Definisi OperasionalSemua istilah, ungkapan atau variabel yang secara operasional memberikan pengertian yang berbeda harus didefinisikan dengan jelas. Definisi semacam ini disebut dengan definisi operasional. Definisi ini merupakan pedoman pengukuran atau pengumpulan data bagi penyidik dalam melakukan tugasnya di lapangan.

IV. HASIL PENYELIDIKANSetelah dianalisis, semua data hasil penyelidikan harus disajikan dengan cara sederhana, ringkas tapi jelas dan informative, dalam bentuk tekstual, tabular dan grafik atau kombinasi.A. Pemastian Diagnosa

Bagian pertama dari bab hasil penyelidikan adalah hasil pemeriksaan/verifikasi terhadap diagnosa yang telah dipergunakan untuk menetapkan kasus. Bila kasusnya sangat banyak, dan pemastian diagnosanya tidak fleksibel, verifikasi cukup dilakukan terhadap sampel kasus.

B. Penetapan KLBUntuk menetapkan terjadinya KLB, sajikan data W2 selama 5 tahun terakhir. Tunjukkan bahwa memang terjadi pelonjakan, kasus bila dibandingkan dengan jumlah kasus yang “biasa”. Perlu diingat bahwa data W2 tersebut

17

Page 19: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

mungkin kurang valid atau reliabel, oleh karena itu perlu dikonfirmasi atau di cross-check dengan data lain misalnya LB1, RL 2a, dan RL 2b serta data dari laboratorium baik swasta maupun pemerintah yang ada di daerah itu yang mungkin memberikan data yang lebih lengkap.Bila ternyata memang telah terbukti terjadi KLB, tetapkan waktu mulai terjadinya KLB tersebut dengan menentukan titik peningkatan kasus yang disajikan dalam grafik batang. Penetapan waktu ini sangat penting artinya dalam menetapkan sumber penularan, karena dengan mengetahui lama pemaparan, akan dapat diduga di mana seorang penderita tertular oleh sumber penularan.

C. Deskripsi KLBDalam bab ini digambarkan bagaimana besarnya(magnitude) dari KLB yang sedang terjadi, karakteristik kasus menurut variabel orang (misalnya umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya), variabel tempat (desa mana, lingkungan topografis, lingkungan fisik, lingkungan udara/kimia), dan variabel waktu (misalnya bulan tertentu, musim penghujan/kemarau, musim panen/tanam dan sebagainya). Periksa apakah memang ada pengelompokan (clustering) kasus berdasarkan variabel-variabel tersebut.Secara sistematis sajikan data dalam sub judul berikut :1. Daftar kasus

Sajikan jumlah kasus dari minggu ke minggu berikutnya. Berdasarkan diagnosanya, kelompokkan kasus dalam definite, probable, dan suspect. Sajikan dalam bentuk grafik garis (line curve), sehingga bisa diamati puncak kejadian, periode terjadinya KLB

2. Deskripsi kasus menurut variabel tempat, orang dan waktuSajikan kurva epidemi dan tabel silang yang menggambarkan jumlah kasus versus variabel tempat, orang dan waktu seperti yang dijelaskan diatas. Sajikan pula spot map yang menggambarkan kasus berdasarkan tempat tinggal kasus.

3. Lama PemaparanDalam bagian ini disajikan data tentang masa epidemi dan masa inkubasi berdasarkan data primer (wawancara dengan kasus) maupun lama pemaparan secara teoritis.

4. Attack rate menurut golongan umurSebagai pelengkap dari penyajian data, jumlah kasus versus variabel orang, tempat dan waktu, hitung attack rate menurut pengelompokan karakteristik.

5. Populasi resiko tinggiBerdasarkan data yang telah disajikan di atas, tetapkan populasi dengan resiko untuk terserang penyakit yang sedang berjangkit, baik menurut variabel orang, tempat dan waktu.

18

Page 20: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

D. Identifikasi Sumber dan Cara PenularanBila dilakukan studi kasus kontrol, sajikan hasil studi dalam bagian in, dengan urutan sebagai berikut :1. Hasil penelitian kasus kontrol

Sajikan perhitungan odds ratio ke faktor-faktor resiko terhadap terjadinya penyakit. Faktor resiko yang mempunyai odds ratio terbesar dan bermakna, mempunyai potensi untuk menjelaskan sumber dan cara penulisan (meskipun tidak selalu demikian).

2. Sumber penularanUntuk menetapkan sumber penularan, selain dengan menggunakan odds ratio, bisa juga digunakan indeks kasus, terutama pada kasus yang terjadi pada awal periode KLB. Hal ini lebih mudah ditentukan bila KLBnya masih dalam tahap awal.

3. Cara PenularanUntuk menetapkan cara penularan, selain dengan menggunakan indeks kasus, odds ratio juga haus dipertimbangkan semua faktor lain (misalnya sosial budaya, geografi, topografi dan sebagainya) yang tidak tercakup dalam studi kasus kontrol.

V. PEMBAHASANPembahasan berisi kajian analitis terhadap (terutama) diagnosa penyakit KLB, sumber dan cara penularan. Dalam pembahasan, semua faktor yang mempengaruhi terjadinya KLB dianalisis baik secara deskriptif maupun analitis, dan pada akhirnya diketahui atau dipastikan sumber dan cara penularan.Pembahasan juga berisi deskripsi tentang alasan mengapa hipotesis yang diajukan telah ditolak atau diterima. Hipotesis diterima bila sumber dan cara penularan yang diketahui dari hasil penyelidikan sesuai dengan yang diduga. Bandingkan pula dengan hasil penyelidikan KLB sejenis terdahulu tentang sumber dan cara penularan, apakah ada persamaan atau perbedaan. Bila ada perbedaan, berikan analisa mengapa demikian, faktor-faktor apa yang mempengaruhinya dan sebagainya.

VI. KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan berisi deskripsi singkat jawaban terhadap tujuan penyelidikan, baik tujuan umum maupun tujuan khusus. Karena salah satu tujuan penyelidikan KLB adalah untuk mengetahui cara pengendaliannya, maka dalam bab ini disajikan pula saran-saran yang merupakan langkah-langkah operasional untuk penanggulangan KLB tersebut

19

Page 21: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

BAGIAN AKHIR

DAFTAR PUSTAKADaftar pustaka disusun menurut abjad nama akhir pengarang pertama. Penulisan daftar pustaka tidak diberi nomor urut. Penulisan sumber berupa buku (textbook) dan majalah (journal) tidak ada perbedaan yang berarti kecuali urutannya ke kanan.A. Sumber berupa buku

Bila sumber berupa buku, penulisan daftar pustaka mengikuti urutan sebagai berikut :

Nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan (edisi) ke, nomor halaman yang diacu (kecuali bila seluruh buku diacu), nama penerbit dan nama kota tempat penerbitan.

B. Sumber berupa majalah

Bila sumber berupa majalah, penulisan artikel daftar pustaka mengikuti urutan sebagai berikut :

Nama penulis, tahun terbit, judul artikel, nama majalah dengan singkatan resminya, volume : nomor halaman yang diacu.

Urutan aturan yang lebih terinci tentang penulisan daftar pustaka, periksa buku Petunjuk Penulisan Usulan dan Tesis.

LAMPIRANLampiran memuat semua informasi yang tidak layak disajikan dalam bagian utama dengan alasan : terlalu rumit, terlalu rinci atau kurang relevan dengan teks. Masuk dalam lampiran antara lain : daftar nama kasus spot map, rumus untuk menentukan besar sampel, rumus dan tabel untuk menghitung odds ratio, kuesioner, susunan tim penyelidikan dan data lain yang belum diolah ke bentuk penyajian yang lebih sederhana.

20

Page 22: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

Contoh Halaman Judul

LAPORAN PENYIDIKAN KLB HEPATITIS ADI KELURAHAN SAKTI KECAMATAN BUA

KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN

Disusun Oleh :

Ridwan Amiruddin, SKM.,M.Kes

Minat Utama Epidemiologi LapanganProgram Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Program Pasca Sarjana-Universitas Hasanuddin2006

21

Page 23: BAGIAN AWAL - "New Paradigm for Public Health" – · Web viewJelaskan cara analisa data yang akan digunakan. Bila akan dilakukan analisa statistik, sebutkan uji statistik yang dipergunakan.

Contoh Halaman Pengesahan

LAPORAN PENYIDIKAN KLB HEPATITIS ADI KELURAHAN SAKTI KECAMATAN BUA

KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN

Disusun untuk melengkapi pelaksanaan mata kuliah lapanganPENYIDIKAN KLB

Telah Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademis,

Ridwan Amiruddin, SKM.,M.Kes tanggal ………….

Terima kasih

22