Bagi Hasil Bank Syariah

download Bagi Hasil Bank Syariah

of 4

description

islamic banking

Transcript of Bagi Hasil Bank Syariah

  • 5/20/2018 Bagi Hasil Bank Syariah

    1/4

    BAGI HASIL BANK SYARIAH

    Bagi Hasil adalah sebuah bentuk pengembalian dari kontrak investasi, berdasarkan

    suatu periode tertentu dengan karakteristiknya yang tidak tetap dan tidak pasti besar kecilnyaperolehan tersebut Karena perolehan itu sendiri bergantung pada hasil usaha yang telah

    terjadi. Perbankan syariah pada umumnya mengaplikasikannya dengan menggunakan

    sistem profit sharing maupun revenue sharing tergantung kepada kebijakan masing-masing

    bank untuk memilih salah satu dari sistem yang ada. Bank-bank syariah yang ada di

    Indonesia saat ini semuanya menggunakan perhitungan bagi hasil atas dasar revenue sharing

    untuk mendistribusikan bagi hasil kepada para pemilik dana (deposan).

    BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH

    Penentuan bunga dibuat pada waktu akad

    tanpa berpedoman pada untung rugi

    Penentuan besarnya ratio bagi hasil dibuat

    pada waktu akad dengan berpedoman pada

    kemungkinan untung rugi.

    Pembayaran bunga tetap seperti yang

    dijanjikan tanpa pertimbangan

    apakah proyek yang dijalankan oleh pihak

    nasabah untung atau rugi.

    Bagi hasil tergantung pada keuntungan

    proyek yang dijalankan. Sekiranya rugi akan

    ditanggung bersama oleh kedua pihak.

    Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat,

    sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau

    keadaan ekonomi sedang booming

    Jumlah pembayaran laba meningkat sesuai

    dengan peningkatan jumlah pendapatan

    Eksistensi bunga diragukan oleh semua

    agama termasuk Islam

    Tidak ada yang meragukan kebasahan

    keuntungan bagi hasil.

    Investasi yang halal dan haram Melaksanakan investasi yang halal saja.

    Tidak terdapat dewan pengawas syariah Pengerahan dan penyaluran dana sesuai

    pendapat melalui dewan pengawas syariah.

    Prinsip revenue sharingditerapkan berdasarkan pendapat dari Syafii yang mengatakan

    bahwa mudharib tidak boleh menggunakan harta mudharabah sebagai biaya baik dalam

    keadaan menetap maupun bepergian (diperjalanan) karena mudharib telah mendapatkan

    bagian keuntungan maka ia tidak berhak mendapatkan sesuatu (nafkah) dari harta itu yang

    pada akhirnya ia akan mendapat yang lebih besar dari bagian shahibul maal. Sedangkan,

  • 5/20/2018 Bagi Hasil Bank Syariah

    2/4

    untuk profit sharing diterapkan berdasarkan pendapat dari Abu hanifah, Malik, Zaidiyah yang

    mengatakan bahwa mudharib dapat membelanjakan harta mudharabah hanya bila

    perdagangannya itu diperjalanan saja baik itu berupa biaya makan, minum, pakaian dan

    sebagainya. Hambali mengatakan bahwa mudharib boleh menafkahkan sebagian dari

    harta mudharabah baik dalam keadaan menetap atau bepergian dengan ijin shahibul maal,

    tetapi besarnya nafkah yang boleh digunakan adalah nafkah yang telah dikenal (menurut

    kebiasaan) para pedagang dan tidak boros.

    Konsep bagi hasil adalah sebagai berikut:

    1. Pemilik dana akan menginvestasikan dananya melalui lembaga keuangan syariah yang

    bertindak sebagai pengelola;

    2.

    Pengelola atau lembaga keuangan syariah akan mengelola dana tersebut dalam sistempool

    of fund selanjutnya akan menginvestasikan dana tersebut ke dalam proyek atau usaha yang

    layak dan menguntungkan serta memenuhi aspek syariah;

    3.

    Kedua belah pihak menandatangani akad yang berisi ruang lingkup kerja sama,

    nominal, nisbah dan jangka waktu berlakunya kesepakatan tersebut.

    PENETAPAN MARJIN KEUNTUNGAN

    Bank syariah menerapkan marjin keuntungan terhadap produk-produk pembiayaan

    yang berbasis Natural Certainty Contract (NCC), yaitu akad bisnis yang memberikan

    kepastian pembiayaan, baik dari segi jumlah maupun waktu, seperti halnya pembiayaan

    mudorobah, ijarah, ijarah muntahia bit-tamlik, salam, danistisna. Marjin keuntungan adalah

    persentase tertentu yang ditetapkan pertahun perhitungan marjin keuntungan secara harian,

    maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan marjin keuntungan secara

    bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan.

    Referensi marjin keuntungan adalah penetapan marjin keuntungan yang ditetapakan

    dalam rapat ALCO Bank Syariah, penetapan marjin keuntungan pembiayaan berdasarkan

    rekomendasi, usul dan saran dari tim ALCO sebagai kompetitor langsung terdekat.

    a. Direct competitors market rate (DCMR)

    DCMR adalah tingkat marjin keuntungan rata-rata perbankan syariah atau tingkat marjin

    keuntungan rata-rata beberapa Bank Syariah yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai

  • 5/20/2018 Bagi Hasil Bank Syariah

    3/4

    kelompok kompetitor langsung atau tingkat marjin keuntungan Bank Syariah tertentu yang

    ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai competitor langsung terdekat.

    b. Indirect competitors market rate (ICMR)

    ICMR adalah tingkat suku bunga rata-rata perbankan konvensional atau tingkat rata-rata

    suku bunga beberapa bank konvensional yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai

    kelompok kompetitor tidak langsung, atau tingkat rata-rata suku bunga bank konvensional

    tertentu yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kompetitor tidak langsung yang

    terdekat.

    c. Expected competitive return of investors (ECRI)

    ECRI adalah target bagi hasil kompetitif yang diharapkan dapat diberikan kepada dana

    pihak ketiga.

    d. Acquiring cost

    Acquiring cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang langsung terkait dengan

    upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga.

    e. Overhead cost

    Overhead cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang tidak langsung terkait

    dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga.

    Setelah memperoleh referensi marjin keuntungan, bank melakukan penetapan harga

    jual. Harga jual adalah penjumlahan harga beli atau harga pokok atau harga perolehan bank

    dan marjin keuntungan. Angsuran harga jual terdiri dari angsuran harga beli atau harga pokok

    dan angsuran marjin keuntungan. Pengakuan angsuran dapat dihitung dengan menggunakan

    empat metode:

    a. Metode marjin keuntungan menurun (sliding)

    Merupakan keuntungan marjin keuntungan yang semakin menurun sesuai dengan

    menurunya harga pokok sebagai akibat adanya cicilan atau angsuran harga pokok, jumlah

    angsuran (harga pokok dan marjin keuntungan) yang dibayar nasabah setiap bulan

    semakin menurun.

    b.

    Marjin keuntungan rata-rata

    Merupakan marjin keuntungan menurun yang perhitungannya secara tetap dan jumlah

    angsuran (harga pokok dan marjin keuntungan) dibayar nasabah tetap setiap bulan.

  • 5/20/2018 Bagi Hasil Bank Syariah

    4/4

    c. Marjin keuntungan flat

    Merupakan perhitungan marjin keuntungan terhadap nilai harga pokok pembiayaan secara

    tetap dari satu periode ke periode lainya, walaupun debetnya menurun sebagai akibat dari

    adanya angsuran harga pokok.

    d.

    Marjin keuntungan annuitas

    Merupakan marjin keuntungan yang diperoleh dari perhitungan secara annuitas,

    perhitungan annuitas adalah suatu cara pengembalian dengan pembayaran angsuran harga

    pokok dan marjin keuntungan secara tetap.

    Bank Syariah menerapkan nisbah bagi hasil terhadap produk-produk pembiayaan yang

    berbasis Natural Uncertanty Contracts (NUC), yaitu akad bisnis yang tidak memberikan

    kepastian pendapatan (return), baik dari segi jumlah maupun waktu, seperti mudorobahdan

    musyarakah. Penetapan nisbah bagi hasil pembiayaan ditentuka dengan mempertimbangkan

    sebagai berikut:

    1. Referensi tingkat marjin keuntungan.

    2.

    Perkiraan tingkat keuntungan bisnis yang dibiayai

    Terdapat tiga metode dalam menentukan nisbah bagi hasil pembiayaan yakni:

    1.

    Penentuan nisbah bagi hasil keuntunganNisbah bagi hasil pembiayaan untuk bank di tentukan berdasarkan perkiraan keuntungan

    yang diperoleh nasabah dibagi dengan referensi tingkat keuntungan yang telah ditetapkan

    dalam rapat ALCO.

    2. Penentuan nisbah bagi hasil pendapatan

    Nisbah bagi hasil pembiayaan untuk bank ditentukan berdasarkan pada perkiraan

    pendapatan yang diperoleh nasabah dibagi dengan referensi tingkat keuntungan yang telah

    ditetapkan dalam rapat ALCO.

    3. Penentuan nisbah bagi hasil penjualan.

    Nisbah bagi hasil pembiayaan untuk bank ditentukan berdasarkan pada perkiraan

    penerimaan penjualan yang diperoleh nasabah dibagi dengan pokok pembiayaan dan

    referensi tingkat keuntungan yang telah ditetapkan dalam rapat ALCO.