Bagaimana proses kerja

download Bagaimana proses kerja

of 14

Transcript of Bagaimana proses kerja

Bagaimana proses kerja ginjalFiled under: gaya hidup sehat, kesehatan Tinggalkan komentar Desember 31, 2010

Pengalaman terkapar dirumah sakit selama tiga minggu karena ginjalku minta perhatian bukanlah pengalaman yang menyenangkan, so pasti, emangnya ada orang yang bercita-cita sakit ya..dasar pikiran yang ngelantur. Terlebih dengan pengalaman guru ngajiku yang begitu sakit langsung divonis gagal ginjal stadium 5, aku tidak berani main-main dalam merawat ginjalku, minimal dengan menjaga pasokan air dalam tubuh. Aku melihat sendiri efek dari kekurangan pasokan air terutama air putih dalam tubuh dalam jangka waktu lama yang berakibat pada kegagalan fungsi ginjal. Kalau fungsi ginjal sudah gagal, maka pasokan cairan harus dibatasi karena ginjal tidak mampu menjalankan fungsinya untuk membuang sampah dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Sebenarnya bagaimanakah proses kerja ginjal kita ini dalam mengelola sampah makanan dan minuman..koq menjadi tertarik juga ya untuk membahasnya. Proses kerja ginjal mengelola sampah dari makan dan minum kita

Bahan ampas dan air berlebihan akan dibuang dalam bentuk air seni, yang mengalir ke kandung kemih melalui pembuluh yang disebut ureter. Kandung kemih kita menyimpan air seni sampai kita buang air kecil. Bahan ampas dalam darah kita berasal dari penguraian jaringan aktif secara normal dan dari makanan yang kita konsumsi. Tubuh kita memakai makanan untuk tenaga dan memperbaiki diri. Setelah tubuh kita sudah mengambil apa yang dibutuhkan dari makanan, bahan ampas dikirim ke darah. Bila ginjal kita tidak menghilangkannya, bahan ampas ini akan bertumpuk dalam darah dan merusak tubuh kita. Pada awal, tubuh tersebut menerima gabungan bahan ampas dan bahan kimia yang masih berguna untuk tubuh kita. Ginjal kita membagikan bahan kimia misalnya zat natrium, fosforus dan kalium, dan mengembalikan bahan tersebut ke tubuh. Dengan cara ini, ginjal kita mengatur tingkat bahan kimia tersebut di tubuh kita. Keseimbangan yang tepat dibutuhkan untuk kehidupan, dan apabila berlebihan dapat berdampak buruk.

Selain menghilangkan bahan ampas, ginjal kita mengeluarkan tiga hormon yang penting:

eritropoietin, atau EPO, yang merangsang sumsum tulang untuk membuat sel darah merah renin, yang mengatur tekanan darah kalsitriol, bentuk aktif vitamin D, yang membantu menahan zat kalsium untuk tulang, dan untuk keseimbangan kimia yang normal dalam tubuh

Semoga berguna untuk memahami organ tubuh sendiri dan menjaganya demi kesehatan kita.

Fungsi dan Cara Kerja GinjalFiled Under: Pengetahuan Umum Ihsan Muhammad Syahid Leave a comment November 5, 2011 1. GAMBARAN UMUM MENGENAI GINJAL Ginjal yang ada didalam tubuh manusia ini merupakan sistem eksresi yang paling penting. Dengan keadaan seperti ini, sudah bisa dinyatakan dan dijelaskan bahwa ginjal ini mempunyai peranan yang sangat luar biasa dalam tubuh manusia.

Ginjal manusia sendiri ada 2, yaitu disebelah kiri juga disebelah kanan bagian pinggang (rongga perut) yang sepintas memiliki bentuk seperti kacang merah. Ukuran ginjal sendiri memiliki dimensi panjang sekitar 10-13 cm, lebar 2-3 cm dengan ketebalan 2.5 cm. Jika dianalogikan, ginjal ini hampir sama dengan mouse yang ada dikomputer. Warna ginjal ini sendiri juga hampir sama dengan kacang merah atau merah keunguan. Ginjal pada sebelah kiri lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan yang sebelah kanan dikarenakan ginjal sebelah kanan terdepak oleh hati. Ginjal ini dilingkupi oleh kapsul renalis yang berfungsi sebagai pelindung dari infeksi dan luka. 2. BAGIAN-BAGIAN GINJAL Ginjal manusia sendiri terdiri atas 3 bagian, yaitu : a. Korteks (bagian Luar/kulit luar) b. Medula (sumsum ginjal) c. Pelvis (Rongga Ginjal) Semua bagian ginjal kecuali pelvis disusun oleh sekitar satu juta nefron. Nefron ini sendiri terdiri atas badan malphighi serta tubula (tubulus).

Dalam badan malphighi ini terdapat kapsul bowman yang bentuknya pipih seperti mangkuk. Kapsul bowman ini menutup glomerulus yang merupakan unit filtrasi nefron. Glomerulus ini disusun atas jalinan kapiler arterial. Tubulus ini ada 3 macam, yaitu tubulus proksimal, tubulus distal serta tubulus pengumpul yang memiliki fungsi tersendiri. Selain itu juga, dalam ginjal ini terdapat Lengkung Henle. 3. FUNGSI GINJAL Adapun ginjal ini sendiri memiliki fungsi sebagai berikut a. Menyaring dan menyerap sisa-sisa metabolisme di dalam tubuh (dibuang dalam bentuk Urine). b. Mengatur kadar garam. c. Mengatur zat terlarut dalam darah (seperti vitamin yang larut dalam darah) d. Mengatur jumlah air dalam darah. e. Mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh (agar tidak terjadi kelainan dalam darah) f. Memproses vitamin D agar dapat digunakan oleh tubuh. g. Memproduksi hormon eritropoitein. 4. PROSES PEMBENTUKAN URINE Salah satu fungsi dari ginjal adalah menyerap kembali sisa-sisa metabolisme yang masih dapat diserap oleh tubuh dan membuang zat yang tidak berguna lagi melalui urin. Adapun proses pembentukan urine ini sendiri terdiri atas tiga proses, yaitu : a. Filtrasi (Penyaringan) Proses ini terjadi di kapsul bowman dan glomerulus. Awalnya, darah masuk ke glomerulus. Setelah darah masuk, secara tidak langsung tekanan darah dalam ginjal ini menjadi lebih tinggi yang menyebabkan air serta komponen-komponen yang tidak terlarut dalam darah ini akan melewati endotelium kapiler, glomerulus, membran dasar dan melewati lempeng filtrasi. Maka filtrat ini akan masuk ke dalam kapsul bowman yang selanjutnya hasil dari filtrasi ini disebut sebagai urine primer. Namun dalam proses filtrasi ini masih banyak zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. b. Re-Absorpsi (Penyerapan Kembali) Pada proses ini, tempat yang paling berperan adalah tubula. Proses ini terjadi karena pada urine primer masih banyak zat yang diperlukan oleh tubuh, seperti Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-, HbO42-, dan sebagian urea. Proses re-absorpsi ini dimulai ketika urine primer mengalir menuju tubulus proksimal dan lenkung Henle. Pada tubulus proksimal ini terjadi reabsorpsi glukosa dan ion Na+ serta reabsorpsi air dan ion Cl- secara pasif di tubulus distal. Setelah proses reabsorpsi ini selesai, maka terjadilah urine sekunder yang mengandung garam, air, urea dan pigmen empedu yang memberikan warna serta bau dari urine itu sendiri.

c. Augmentasi (Pengumpulan) Proses ini terjadi di tubulus pengumpul. Proses ini dimulai dengan mengalirnya urine sekunder menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini terjadi penyerapan Na+ ,Cl- dan urea. Seteleh penyerapan ini berhasil, maka urine sesungguhnya terbentuk. Urine yang sesungguhnya ini kemudian dipindahkan dari tubulus pengumpul menuju pelvis renalis yang selanjutnya akan dialirkan ke ureter menuju tempat penyimpanan urine sementara, yaitu vesika urinaria. Pada urine yang sesungguhnya tidak terdapat glukosa ataupun protein. Maka apabila pada urine ini terdapat glukosa ataupun protein, maka ginjal orang tersebut memiliki kelainan. 5. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI URINE Jumlah urine yang dihasilkan tiap orang berbeda-beda. Pada hakikatnya, kurang lebih sekitar 180 liter darah mengalir setiap harinya melewati ginjal dan dihasilkan 10 liter urine primer. Tapi pada kenyataannya hanya 1-1.5 liter urine yang dikeluarkan oleh orang pada kebanyakan. Adapun jumlah urine yang dihasilkan oleh manusia ini dipengaruhi oleh : a. b. c. d. e. f. Hormon ADH Hormon Aldosteron Hormon Insulin Jumlah Air yang diminum Suhu Emosi KHATIMAH Ginjal yang ada pada tubuh setiap manusia ini ternyata memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Terbukti dengan fungsinya yang sangat banyak serta kemampuannya untuk menyaring darah menjadi urine adalah kekuasaan maha Pencipta segala untuk para manusia selaku hambanya. Maka apakah kita tidak dapat bersyukur atas-Nya?? Pada akhirnya, manusia patut untuk menjaga ginjal ini pada khususnya, dan pada umumnya seluruh organ tubuh manusia karena kesehatan ini merupakan nikmat dari Yang Maha Kuasa untuk para hamba-Nya yang tidak akan tergantikan dan tidak mampu untuk dibeli dengan apapun. DAFTAR PUSTAKA Arisworo, Djoko dan Yusa. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama.Bandung : Grafindo Media Pratama. Pratiwi, D.A.et al. (2007). Biologi untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Subahar, Tati Suryati Syamsudin. (2007). Biologi SMA Kelas XI. Bogor : Quadra. Wariyono, Sukis dan Muharomah, Yani. (2008). Mari Belajar Ilmu Sekitar Alam; Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTS. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

MEKANISME PROSES DASAR GINJALTuesday, April 22, 2008

Terdapat 3 proses dasar Ginjal, yaitu : 1. 2. 3.

Filtrasi Reabsorpsi Sekresi

Ketiga proses dasar diatas berperan didalam pembentukan urin.

1. FiltrasiFiltrasi di dalam ginjal terjadi didalam Glomerulus, sehingga disebut Filtrasi Glomerulus. Filtrasi Glomerulus merupakan langkah pertama didalam pembentukan Urin pada manusia. Membran Glomerulus seratus kali lipat lebih permeabel daripada kapilerkapiler di tempat lain. Tekanan darah kapiler glomerulus adalah gaya pendorong utama yang berperan untuk menginduksi filtrasi glomerulus. Mekanisme kerja Filtrasi Glomerulus : Pada saat darah mengalir melalui glomerulus, terjadi filtrasi plasma bebasprotein menembus kapiler glomerulus kedalam kapsul Bowman. Cairan yang difiltrasi dari glomerulus ke dalam kapsul Bowman harus melewati 3 lapisan yang membentuk membran glomerulus : 1. Dinding kapiler Glomerulus 2. Lapisan gelatinosa aseluler = Membran basal ( basement membrane ). 3. Lapisan dalam kapsul Bowman. Secara kolektif, keti-3 lapisan ini berfungsi sebagai saringan molekul halus yang menahan sel darah merah dan protein plasma, tetapi melewatkan H2O dan zat terlarut lain yg memiliki ukuran molekul lebih kecil. Melalui Filtrasi Glomerulus, setiap hari terbentuk rata-rata 180 liter ( sekitar 47,5 galon ) filtrat glomerulus. Pada saat filtrat mengalir melalui tubulus, zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan bahan bahan yang bersifat selektif dari bagian dalam tubulus ( lumen tubulus ) ke dalam darah ini disebut reabsorpsi tubulus.

2. ReabsorpsiReabsorpsi ini terjadi di tubulus, reabsorpsi tubulus bersifat sangat selektif, bervariasi, dan sangat luar biasa. Zat-zat yang direabsorpsi tidak keluar dari tubuh melalui urin,

tetapi diangkut oleh kapiler peritubulus ke sistem vena dan kemudian ke jantung untuk kembali diedarkan. Dari 180 liter plasma yang difiltrasi setiap hari, rata-rata 178,5 liter diserap kembali dengan 1,5 liter sisanya terus mengalir ke pelvis ginjal untuk dikeluarkan sebagai urin. Semua konstituen plasma, kecuali protein, secara nondiskriminatif difiltrasi bersama-sama melintasi kapiler glomerulus. Mekanisme Reabsorpsi Tubulus : Reabsorpsi tubulus melibatkan transportasi Transepitel. Ada 5 langkah yang terjadi didalam reabsorpsi tubulus transepitel, yaitu : 1. Bahan-bahan yang akan direabsorpsi kecuali H2O harus meninggalkan cairan tubulus dengan melintasi membran luminal sel tubulus. 2. Bahan tersebut harus berjalan melewati sitosol dari satu sisi sel tubulus ke sisi lainnya. 3. Bahan tersebut harus menyeberangi membran basolateral sel tubulus untuk masuk ke cairan interstisium. 4. Bahan tersebut harus berdifusi melintasi cairan intertisium. 5. Bahan tersebut harus menembus dinding kapiler untuk masuk ke plasma darah. Terdapat 2 jenis reabsorpsi tubulus yaitu : 1. Reabsorpsi Aktif : memerlukan energi. 2. Reabsorpsi Pasif : Tidak memerlukan energi. Secara umum, zat-zat yang perlu disimpan oleh tubuh akan secara selektif direabsorpsi, sedangkan zat-zat yang tidak dibutuhkan dan perlu dieliminasi akan tetap berada didalam urin.

3. Sekresi.Sekresi tubulus, mengacu pada perpindahan selektif zat-zat dari darah kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus, merupakan rute kedua bagi zat dari darah untuk masuk kedalam tubulus ginjal. Proses sekresi terpenting adalah sekresi H+, K+, dan ion-ion organik. Sekresi tubulus dapat dipandang sebagai mekanisme tambahan yang meningkatkan eliminasi zat-zat tersebut dari tubuh. Semua zat yang masuk ke cairan tubulus, baik melalui fitrasi glomerulus maupun sekresi tubulus dan tidak direabsorpsi akan dieliminasi dalam urin Mekanisme Kerja sekresi Tubulus : Sekresi tubulus melibatkan transportasi transepitel seperti yang dilakukan reabsorpsi tubulus, tetapi langkah-langkahnya berlawanan arah. Seperti reabsorpsi, sekresi tubulus dapat aktif atau pasif. Bahan yang paling penting yang disekresikan oleh tubulus adalah ion hidrogen (H+), ion kalium (K+), serta anion dan kation organik, yang banyak diantaranya adalah senyawa senyawa yang asing bagi tubuh. Sekresi Ion Hidrogen. Sekresi hidrogen ginjal sangatlah penting dalam pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh. Sekresi ion Kalium Ion kalium adalah contoh zat yang secara selektif berpindah dengan arah berlawanan di berbagai

bagian tubulus; zat ini secara aktif direabsorpsi di tubulusproksimal dan secara aktif disekresi di tubulus distal dan pengumpul. Sekresi anion dan kation Organik Tubulus proksimal mengandung dua jenis pembawa sekretorik yang terpisah, satu untuk sekresi anion organik dan suatu sistem terpisah untuk sekresi kation organik. Pemeriksaan fisik Urine Ciri-Ciri Urine normal : 1. Volume urine rata-rata : 1-1,5 liter setiap hari; tergantung luas permukaan tubuh dan intake cairan. 2. Warna kuning bening oleh adanya urokhrom. Secara normal warna dapat berubah, tergantung jenis bahan /obat yang dimakan. banyak carotein, warna kuning banyak melanin, warna coklat kehitam-hitaman. banyak darah, warna merah tua ( hematuria ) banyak nanah, warna keruh ( piuria ) adanya protein, warna keruh ( proteinuri ) 3. Bau Urine baru, bau khas sebab adanya asam-asam yg mudah menguap Urine lama, bau tajam sebab adanya NH3 dari pemecahan ureum dalam urine Bau busuk, adanya nanah dan kuman-kuman Bau manis, adanya asetan 4. Berat jenis Urine Normal : 1,002-1,045, rata-rata 1,008 5. PH Urine Kurang lebih ph = 6 atau sekitar 4,8-7,5 Px dgn kertas lakmus (reaksi) : Urine asam, warna merah Urine basa, warna biru Peran Hormon dalam proses dasar ginjal Hormon Aldosteron dan ADH. Hormon-mormon ini turut berperan dalam pengaturan reabsorpsi dan sekresi air. Hormon Aldosteron. Fungsi fisiologis hormon aldosteron yaitu mengatur unsur-unsur mineral (mineralo kottikoid / dihasilkan oleh bagian korteks glandula suprarenalis / adrenalis ) Antara lain Na+ dan K+, yakni terutama mengatur reabsorpsi Na+ dan sekresi K+. Dalam hal ini apabila aldosteron meningkat, menyebabkan reabsorpsi Na+ bertambah dan sekresi K+ bertambah pula. Aldosteron membantu ginjal mengatur volume plasma atau cairan ekstra sel. Anti Diuretic Hormon (ADH) Vasopresin. Hormon ini mempuyai fungsi fisiologi sebagai anti diuretik dengan pekerjaan utama untuk retensi cairan. Terutama untuk pengaturan volume cairan ekstra sel dan konsentrasi Na+ dan membantu ginjal mengatur tekanan osmotik plasma. Mekanisme pengaturan sekresi ADH dipengaruhi oleh : 1. Penurunan volume cairan ekstra sel. 2. Peningkatan osmolaritas CES ( terutama bila kadar Na+ meningkat ). RENIN Selain itu ginjal menghasilkan Renin; yang dihasilkan oleh sel-sel aparatus juxtaglomerularis pada waktu : 1. 2. 3. 4. 5. Konstriksi arteria renalis ( iskhemia ginjal ) Terdapat perdarahan ( iskhemia ginjal ) Uncapsulated ren (ginjal dibungkus dengan karet atau sutra ) Innervasi ginjal dihilangkan Transplantasi ginjal ( iskhemia ginjal )

Sel aparatus juxtaglomerularis merupakan regangan yang apabila regangannya turun akan mengeluarkan renin. Renin mengakibatkan hipertensi ginjal, sebab renin mengakibatkan aktifnya angiotensinogen menjadi angiotensin I, yg oleh enzim lain diubah menjadi angiotensin II; dan ini efeknya menaikkan tekanan darah . Renin cepat menghilang di dalam sirkulasi, karena mempunyai half life 30 menit, dalam sirkulasi dirusak oleh angiotensinase ; sedang angiotensinogen berasal dari plasma protein yaitu dari fraksi alfa-2 globulin. Mekanisme proses Miksi ( Mikturisi ) Miksi ( proses berkemih ) ialah proses dimana kandung kencing akan mengosongkan dirinya waktu ia sudah penuh dgn urine. Mikturisi ialah proses pengeluaran urine sebagai gerak refleks yang dapat dikendalikan (dirangsang/dihambat) oleh sistim persarafan dimana gerakannya dilakukan oleh kontraksi otot perut yg menambah tekanan intra abdominalis, dan organ organ lain yang menekan kandung kencing shg membantu mengosongkan urine. Pada dasarnya, proses miksi/mikturisi merupakan suatu refleks spinal yg dikendalikan oleh suatu pusat di otak dan korteks cerebri. Faal kandung kencing pd dasarnya sbb : 1. Bekerja sebagai alat kantong tempat menampung cairan tubuh yang akan dibuang sbg urine. 2. Mendorong urine keluar dari kandung kencing itu ke dalam uretra melalui mekanisme kontraksi. Jadi dgn kata lain proses berkemih dimulai sbb : Pertambahan vol urine tek intra vesicalis keregangan dinding vesicalis (m.detrusor) sinyal-sinyal miksi ke pusat saraf lebih tinggi (pusat kencing) untuk diteruskan kembali ke saraf saraf spinal timbul refleks spinal melalui n. Pelvicus timbul perasaan tegang pada vesica urinaria shg akibatnya menimbulkan permulaan perasaan ingin berkemih. Refleks miksi dapat mulai terjadi pd keadaan dimana volume urine kandung kencing sekitar 200-400 cc. Tetapi kadang-kadang, keinginan untuk miksi dapat terjadi walaupun urine dlm kandung kencing blm mencapai 200-400 cc. mis : oleh karena pengaruh psihis ( kejiwaan ). FUNGSI GINJAL Fungsi ginjal dpt dibagi atas dua bagian besar yaitu: Fungsi ekskresi non ekskresi ( fungsi endokrin ) = Fungsi sekresi. Fungsi ginjal sbg alat ekskresi terdiri atas : 1. Sebagai alat untuk mengatur volume plasma dan cairan tubuh ( Ces ). 2. Sebagai alat untuk mengatur keseimbangan osmotik dan elektrolit dalam plasma. 3. Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh. 4. Sebagai alat pembuangan ( pengeluaran ) sampah-sampah sisa metabolisme akhir bersama urine. Fungsi ginjal sebagai alat endokrin : 1. 2. 3. 4. 5. Mengahasilkan renin. Menghasilkan eritropoetin Membentuk prostaglandin Turut berperan dalam degradasi insulin. Berperan dalam metab.vit D menjadi btk aktifnya.

6. Beberapa prostaglandin yg lain dan prostasiklin ( PGI2 ) yg disekresi oleh arteriol dan glomerulus. 7. Menghasilkan Kinin.

Mengenal Cara Kerja Ginjal Tribun Kaltim - Sabtu, 25 Februari 2012 08:02 WITA Share |

TRIBUNKALTIM.co.id - Selain memproduksi urine, ginjal sebenarnya memiliki sejumlah fungsi yang sangat vital. Seperti mengatur keseimbangan dan komposisi cairan di tubuh, mengatur keseimbangan asam basa, mengatur tekanan darah, menghasilkan hormon eritropoetin (EPO) untuk membantu pembentukan sel darah merah serta mengatur metabolisme tulang. Ginjal juga merupakan penyaring zat-zat yang tidak terpakai (zat buangan atau sampah) yang merupakan sisa metabolisme tubuh, menyaring darah dan menjaga keseimbangan kimiawi tubuh. Setiap harinya ginjal akan memproses sekitar 200 liter darah untuk menyaring atau menghasilkan sekitar 2 liter sampah dan ekstra kelebihan air. "Sampah" dan ekstra air ini akan menjadi urine, yang mengalir ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Urine akan disimpan di dalam kandung kemih sebelum dikeluarkan saat berkemih. Zat-zat yang sudah tidak terpakai lagi atau sampah tersebut diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Tubuh akan memakai makanan tersebut sebagai energi dan untuk perbaikan jaringan. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan, sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian disaring di ginjal. Jika fungsi ginjal terganggu maka kemampuan menyaring zat sisa ini dapat terganggu pula dan terjadi penumpukan dalam darah sehingga dapat menimbulkan berbagai manifestasi gangguan terhadap tubuh. Contohnya protein sangat dibutuhkan untuk membangun semua bagian tubuh, seperti otot, tulang, rambut dan kuku. Protein-protein yang ada dalam darah dapat keluar bersama urine (bocor) bila unit penyaring ginjal glomerulus sudah mengalami kerusakan. Protein yang terkandung di dalam urine, disebut dengan albumin. Bila kerja organ yang berbentuk seperti kacang merah dan berukuran kira-kira sebesar kepalan tangan ini sudah tidak bisa bekerja seperti semula, terapi seperti hemodialisis dan transplantasi ginjal dapat menjadi harapan baru bagi penderita gangguan fungsi ginjal. MEREKA yang BERISIKO

Penderita diabetes Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyebab nomor satu penyakit ginjal kronik (PGK). Dengan mengendalikan kadar gula darah risiko terjadinya kerusakan ginjal dapat dicegah. Penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) Tekanan darah tinggi yang berkelanjutan dapat merusak atau mengganggu pembuluh darah halus dalam ginjal yang lama-kelamaan dapat mengganggu kemampuan ginjal untuk menyaring darah. Menjaga berat badan tetap ideal, berolahraga secara teratur, dan mengendalikan tekanan darah dapat membantu mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit ginjal menjadi gagal ginjal. Pelaku penyalahgunaan obat-obatan/zat tertentu Pemakaian obat-obatan terlarang, seperti heroin atau kokain, dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal yang dapat mengarah pada gagal ginjal. Penyakit pada ginjal Penyakit radang pada glomerulus/unit penyaring ginjal, dapat merusak ginjal, sehingga ginjal tidak bisa lagi menyaring zat-zat sisa metabolisme tubuh. Untuk mengetahui lebih lanjut, biasanya dokter akan meminta Anda melakukan serangkaian pemeriksaan lab. Riwayat keluarga penyakit ginjal Salah satu jenis penyakit yang bersifat diturunkan adalah penyakit ginjal polikistik, yaitu penyakit ketika jaringan normal ginjal secara perlahan digantikan oleh kista-kista berisi cairan. Kelahiran prematur Bayi prematur (lahir kurang dari 32 minggu kehamilan) berisiko memiliki penumpukan endapan kalsium di bagian nefron ginjal, yang dikenal dengan nefrokalsinosis. Bayi yang memiliki kondisi seperti ini memiliki risiko untuk menderita gangguan fungsi ginjal di kemudian hari. Usia Seiring dengan pertambahan usia, fungsi ginjal pun dapat menurun/degeneratif. Trauma atau kecelakaan Kecelakaan, cedera, beberapa jenis operasi, juga dapat mengganggu atau merusak ginjal. Akibat penyakit tertentu

Penyakit-penyakit seperti penyakit lupus, anemia sel sabit (sickle cell anemia ), kanker, AIDS, hepatitis C dan gagal jantung berat dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan ginjal kronis.