BAGAIMANA MANUSIA MEMAHAMI UJARAN -...
Transcript of BAGAIMANA MANUSIA MEMAHAMI UJARAN -...
DAFTAR ISI
1. STRUKTUR BATIN DAN STRUKTUR LAHIR
2. PROPOSISI
3. KONSTITUEN SEBAGAI REALITA PSIKOLOGIS
4. STRATEGI DALAM MEMAHAMI UJARAN
5. AMBIGUITAS
6. PENYIMPANAN KATA
Pengantar
• Dalam memahami makna ujaran kita
menghadapi persoalan berikut:
Bagaimana manusia dapat memahami
kata, frasa, klausa, kalimat, atau wacana
yang mereka dengar?
atau
Bagaimana komprehensi dapat terbentuk?
1. Struktur Batin dan Struktur Lahir
• Perhatikan kalimat berikut ini:
Lelaki tua itu masih dapat bermain tenis.
Interpretasi:
1. Adanya seorang lelaki;
2. Lelaki itu tua;
3. Dia dari dulu sampai sekarang bermain
sesuatu; dan
4. Sesuatu itu adalah tenis.
• Perhatikan kalimat berikut ini:
Lelaki dan wanita tua itu masih dapat
bermain tenis.
KALIMAT DI ATAS MEMILIKI MAKNA YANG RUMIT
Interpretasi:
• Lelaki itu juga tua seperti si wanita (A)
atau
• Hanya wanita sajalah yang tua
sedangkan lelakinya tidak (B)
(B) FN
FN
Adj
N Konj.
N
Lelaki dan wanita tua
Hanya wanita sajalah yang tua sedangkan
lelakinya tidak
1. Flying saucers can be dangerous.
• Perhatikan juga kalimat-kalimat bahasa
Inggris berikut ini:
2. John loves Mary more than his brother.
3. The shooting of the hunter was terrible.
SEMUA KALIMAT DI ATAS MEMILIKI MAKNA YANG RUMIT
PROPOSISI
ARGUMEN PREDIKASI
Perhatikan kalimat-kalimat berikut:
a) Fahri membuka pintu.
b) Aisyah menangis.
c) Maria sakit.
d) Noura dan Nurul bersedih.
2.
Pada contoh kalimat-kalimat tadi, membuka,
menangis, sakit, dan bersedih adalah predikasi
sedangkan Fahri, pintu, Aisyah, Maria, Noura dan
Nurul adalah argumen.
x {y,z}
Proposisi umumnya digambarkan dengan formula:
yang berarti “fungsi x terhadap y”.
• Perhatikan kalimat berikut ini:
Preman tua itu mencuri sepeda saya.
Terdapat proposisi sebagai berikut:
1. Seseorang mencuri sepeda;
2. Seseorang itu adalah preman;
3. Preman itu tua;
4. Sepeda itu sepeda saya; dan
5. Kala yang menyatakan masa lalu
(meskipun ini tidak terwujud tetapi
terasakan dalam kalimat).
SUSUNAN LINEAR SUSUNAN HIERARKHIS
PROSES
MENTAL
FITUR-FITUR PADA UJARAN FITUR-FITUR SEMANTIS
Contoh:
Fitur preman pada kalimat
tadi
preman merupakan
[+manusia], [+jantan],
[+perilaku negatif], dsb.
3. Konstituen Sebagai Realita Psikologis
Preman tua itu mencuri sepeda saya.
K
FN FV
N
PEN V FNFN
ADJ N POS
FV
Preman tua itu mencuri sepeda saya
(A)
Kaidah-kaidah / penyakit ini memang / sukar.
Para mahasiswa sering kurang / dapat
menggunakan kaidah / ini dengan
sempurna. Kaidah / yang tersulit adalah
kaidah / rekaan. Perbedaan / derajat
kesukaran dalam / pengamalan kaidah /
kedua hingga keenam / ini diduga karena /
adanya tuntutan / yang berbeda dalam /
derajat pengolahan / kognitifnya …
(B)
Kaidah-kaidah penyakit ini / memang sukar
//. Para mahasiswa / sering kurang dapat
menggunakan / kaidah ini dengan
sempurna //. Kaidah yang tersulit / adalah /
kaidah rekaan //. Perbedaan derajat
kesukaran / dalam pengamalan kaidah
kedua hingga keenam ini / diduga / karena
adanya tuntutan / yang berbeda / dalam
derajat pengolahan kognitifnya …
• Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini:
Wanita cantik itu berterima kasih kepada
seorang lelaki tua.
Ayah yang baik itu memanggil anaknya yang
masih kecil.
Pembantu kurus itu sedang melayani
majikannya yang gemuk badannya.
Penyair yang terkenal itu berpuisi tentang
rakyat yang miskin.
4. Strategi dalam Memahami Ujaran
Tiga faktor penting dalam memahami ujaran:
a) Faktor pengetahuan dunia;
b) Faktor sintaktik; dan
c) Faktor semantik.
a) Faktor Pengetahuan Dunia
• Bandingkan dua kalimat berikut ini:
(a) He bought a pair of horse shoes.
(b) He bought a pair of alligator shoes.
GRADASI
PENGETAHUAN
TENTANG DUNIA
UNIVERSAL
LOKAL
AKSIDENTAL
b) Faktor Sintaktik
Strategi-
Strategi
Sintaktik
Mencari kata yang berkolokasi dengankata pertama dari suatu konstituen
Mengidentifikasi kata yang akan meng-akhiri sebuah konstruksi
Mencari argumen suatu verba
Menempelkan tiap kata baru pada katayang baru saja mendahuluinya
Memakai konstituen pertama suatuklausa untuk mengidentifikasi fungsiklausa tersebut
Mengidentifikasi afiksasi
c) Faktor Semantik
Strategi-
Strategi
Semantik
Memakai nalar dalam memahami ujaran
Mencari konstituen yang memenuhisyarat-syarat semantik tertentu
Mengidentifikasi pelaku perbuatan
Menemukan pronomina, kemudian men-cari antesiden untuk pronomina ter-sebut
Informasi lama biasanya mendahuluiinformasi baru
5. Ambiguitas
• Perhatikan kalimat berikut:
Saya minta kopinya saja.
(a) ‘Salinan surat’
atau
(b) ‘Minuman kopi’
Tafsiran:
Macam Ambiguitas
Ambiguitas Leksikal Ambiguitas Gramatikal
• Perhatikan kalimat
berikut:
Saya minta satu buku saja.
He was shot near the bank.
Sementara (Local Ambiguity)
Abadi (Standing Ambiguity)
• Perhatikan kalimat
berikut:
The horse raced past
the barn fell.
Flying saucers can be
dangerous.
Teori Pemrosesan Kalimat Ambigu
Garden Path Theory
(Frazier: 1987)
Minimal
Attachment
Principle
Late
Closure
Principle
Constraint Satisfaction
Theory
Garden Path Theory
(Frazier: 1987)
• Perhatikan kalimat berikut:
We knew Tommy well.
We knew Tommy escaped.
• Masalah Teori GPT:
Teori ini mendasarkan interpretasi
makna hanya pada satu kemungkinan
saja (Gernsbacher 1994: 69-73).
Constraint
Satisfaction Theory
• Perhatikan kata “man” dalam mental akan
muncul fitur-fitur sebagai berikut:
Semantik
man
Peran Tematik
Leksikal
[+bernyawa]
[+manusia], dst.
[+pelaku]
[+pengalam]
[+pasien]
[+tujuan], dst.
[+nomina]
[+verba]
Struktur X-bar
NP
Specifier N
N Comp.
Pemrosesan Kalimat Non-Harfiah
• Perhatikan ujaran-ujaran berikut ini:
Meja Hijau
Bibirnya seperti delima merekah.
Pak, numpang tanya, apa tahu rumah Maria?
6. Penyimpanan Kata
Proses
Meretrif
Penentuan bunyi secara intuitif
Pengumpulan fitur-fitur
Perbandingan dengan benda lain
Seleksi terhadap benda-benda
6.1 Faktor yang Mempengaruhi Akses terhadap Kata
Retrival
Kata
Frekuensi Kata
Ketergambaran
Keterkaitan Semantik
Kategori Gramatikal
Fonologi
6.2 Teori Tentang Makna
Teori
Pemahaman
Makna
Teori Fitur
Teori Berdasarkan Pengetahuan
Mengembangkan Intuisi
Melihat Fitur
Mengembangkan Intuisi
Melihat Esensi Konteks
KESIMPULAN
Pengetahuan yang dimiliki
tentang Budaya dan Bahasa
Didengar secara intuitif
Proses pengenalan kata-kata
MANUSIA DAPAT
MEMAHAMI UJARAN