BADAN PUSAT STATISTIK - sirusa.bps.go.id 3... · dan aktivitas yang dilakukan, maka pengawasan...

download BADAN PUSAT STATISTIK - sirusa.bps.go.id 3... · dan aktivitas yang dilakukan, maka pengawasan pelaksanaan lapangan kegiatan ... RW dan RT sebelum melakukan pencacahan pada wilayah

If you can't read please download the document

Transcript of BADAN PUSAT STATISTIK - sirusa.bps.go.id 3... · dan aktivitas yang dilakukan, maka pengawasan...

BADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2017 TAHUNAN

(VIMK17-TAHUNAN)

BUKU 3 :

PEDOMAN PENGAWAS

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan

iii

KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Pengawas ini disusun dalam rangka kegiatan Survei Industri

Mikro dan Kecil 2017 (VIMK17) Tahunan. Buku ini memuat pedoman bagi petugas

pengawas/pemeriksa.

Mengingat luas dan bervariasinya cakupan kegiatan unit usaha/perusahaan

dan aktivitas yang dilakukan, maka pengawasan pelaksanaan lapangan kegiatan

pendataan dan tatacara pemeriksaan dokumen pendataan mutlak dibutuhkan. Untuk

itu, disusunlah Buku Pedoman Pengawas Survei Industri Mikro dan Kecil 2017

(VIMK17) Tahunan ini sebagai panduan petugas pengawas/pemeriksa (PMS) dalam

melaksanakan tugas.

Selain uraian tentang tata cara pengawasan, buku pedoman ini memuat

pemeriksaan dokumen dan informasi lain yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan

VIMK17 Tahunan. Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam

mengatasi masalah yang terjadi pada saat pelaksanaan pendataan.

Akhirnya, terima kasih dan apresiasi yang tinggi disampaikan kepada seluruh

jajaran BPS RI, BPS Provinsi, BPS Kabupaten/Kota dan segenap petugas pendataan atas

peran serta dalam pelaksanaan kegiatan VIMK17 Tahunan.

Jakarta, Juli 2017 Direktur Statistik Industri Marlina Kamil

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan iv

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan

v

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

I.1 Umum ..................................................................................................... 1

I.2 Fungsi Pengawasan dan Pemeriksaan .................................................... 1

I.3 Tugas Pengawas/PMS ............................................................................. 2

I.4 Pengawasan ............................................................................................ 3

I.5 Pemeriksaan ............................................................................................ 4

I.6 Jadual Kegiatan & Pelaksanaan VIMK17 Tahunan .................................. 5

I.7 Jenis Dokumen yang Digunakan ............................................................. 5

BAB II METODOLOGI ................................................................................. 7 II.1 Kerangka Sampel .................................................................................... 7

II.2 Stratifikasi Blok Sensus ........................................................................... 7

II.2.1 Notasi Dasar .................................................................................. 7 II.2.2 Proses Stratifikasi .......................................................................... 9

II.3. Prosedur Penarikan Sampel .................................................................. 12

II.3.1. Jumlah Sampel ........................................................................... 14 II.3.2. Alokasi Sampel ........................................................................... 14

II.4 Contoh Penarikan Sampel (secara manual) .......................................... 25

BAB III PEMERIKSAAN DAFTAR ................................................................... 27 III.1 Umum ................................................................................................... 27

III.2 Pemeriksaan Secara Umum .................................................................. 27

III.3 Pemeriksaan Isian Daftar VIMK17-L2 ................................................... 28

III.3.1 Pemeriksaan Blok I : Keterangan Tempat ................................ 28 III.3.2 Pengisian Blok II: Ringkasan ...................................................... 28 III.3.3 Pemeriksaan Blok III: PendaftaranBangunan dan

Usaha/Perusahaan halaman .................................................................................... 29

III.3.4 Pemeriksaan Blok IV : Catatan ................................................... 32 III.3.5 Pemeriksaan Blok V : Keterangan Petugas ................................ 32

III.4 Pengisian dan Pemeriksaan Isian Daftar VIMK17-DS2 ......................... 32

III.4.1 Pengisian Blok I: Keterangan Tempat ........................................ 33 III.4.2 Pengisian Blok II : Target Sampel Usaha/Perusahaan ............... 33

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan vi

III.4.3 Pengisian Blok III: Keterangan Petugas ...................................... 33 III.4.4 Pengisian Blok IV: Catatan ......................................................... 33 III.4.5 Pengisian Blok V: Keterangan Industri Mikro dan Kecil Terpilih 33

III.5 Pemeriksaan Daftar VIMK17-S2 ............................................................ 34

III.5.1 Pemeriksaan Blok I: Keterangan Tempat ................................... 34 III.5.2 Pemeriksaan Blok II: Keterangan Usaha/Perusahaan ................ 35 III.5.3 Pemeriksaan Blok III: Keterangan Pengusaha ........................... 36 III.5.4 Pemeriksaan Blok IV: Keterangan Pekerja dan Balas Jasa ........ 36 III.5.5 Pemeriksaan Blok V: Biaya Pengeluaran Usaha/Perusahaan

Selama Bulan Oktober 2017 atau Bulan Terakhir Berproduksi . 39 III.5.6 Pemeriksaan Blok VI: Produksi dan Pendapatan

Usaha/Perusahaan Selama Bulan Oktober 2017 atau Bulan Terakhir Berproduksi .................................................................. 41

III.5.7 Pemeriksaan Blok VII : Ringkasan (Diisi oleh Pengawas) ........... 42 III.5.8 Pemeriksaan Blok VIII: Investasi & Modal Usaha/Perusahaan. . 42

BAB IV RANGKUMAN KBLI IMK ................................................................... 49 BAB V PENGENDALIAN MUTU ................................................................... 57

V.1 Pengamatan wawancara ....................................................................... 57

V.2 Evaluasi Hasil Tugas Pencacah............................................................... 58

V.3 Motivasi dan Semangat Kerja Pencacah ............................................... 59

V.4 Mengurangi Non-respon ....................................................................... 60

V.5 Wawancara yang Ditunda ..................................................................... 63

LAMPIRAN ................................................................................................... 64

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis Daftar/Kuesioner VIMK17 Tahunan .................................................... 6

Tabel 2. Jenis Buku Pedoman VIMK17 Tahunan........................................................ 6

Tabel 3. Skema Sampling Survei IMK Tahunan 2017 ............................................... 13

Tabel 4. Rekapitulasi Jumlah Usaha/Perusahaan Industri Kecil dan Mikro Menurut KBLI Per Blok Sensus di Kabupaten/Kota .................................... 16

Tabel 5. Rekapitulasi Jumlah Usaha/Perusahaan Industri Kecil dan Mikro menurut KBLI di Kabupaten/Kota Hasil Pendaftaran IMK ......................... 20

Tabel 6. Alokasi Sampel Usaha/Perusahaan Industri Mikro per Blok Sensus Menurut KBLI di Kabupaten/Kota .............................................................. 21

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan viii

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan 1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Umum

Untuk menghindari kesalahan pelaksanaan Survei Industri Mikro dan Kecil

2017 (VIMK17) Tahunan, maka perlu dilakukan pengawasan jalannya pendataan dan

pemeriksaan kuesioner VIMK17 Tahunan. Sehubungan dengan tujuan tersebut,

diperlukan buku pedoman untuk pengawasan dan pemeriksaan isian kuesioner

VIMK17 Tahunan.

Buku pedoman ini berisi penjelasan tentang pengawasan dan pemeriksaan

secara rinci mengenai konsistensi isian kuesioner baik konsistensi isian dalam blok,

maupun konsistensi isian antar blok VIMK17-L2, VIMK17-DS2 dan VIMK17-S2.

Diharapkan dengan adanya pedoman ini hasil pendataan usaha/perusahaan sesuai

dengan tujuan.

I.2 Fungsi Pengawasan dan Pemeriksaan

Kegiatan pengawasan dan pemeriksaan mempunyai fungsi strategis dalam

upaya menghasilkan data berkualitas. Untuk itu pengawasan lapangan dan

pemerikasaan terhadap hasil pencacahan harus dilakukan secara optimal. Dalam

organisasi pengumpulan data, PMS berfungsi sebagai saringan (filter) terdepan. Dalam

kegiatan ini PMS mempunyai peran ganda, tidak hanya terkait aspek lapangan tetapi

juga terkait dengan aspek kualitas data. Pada aspek lapangan PMS bertangung jawab

atas ketepatan waktu, sasaran, dan kelancaran PCS dalam melaksanakan tugas di

lapangan. Sedangkan pada aspek kualitas, lebih ditekankan pada bagaimana PMS

melakukan pemeriksaan terhadap kualitas isian sesuai dengan rambu-rambu yang

ditetapkan dalam kuesioner, sehingga menghasilkan data yang berkualitas dan dapat

dipercaya.

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan 2

I.3 Tugas Pengawas/PMS

1. Menyiapkan sketsa peta blok sensus hasil scan SE2016/SP2010, Daftar

VIMK17-DSBS, VIMK17-L2, VIMK17-DS2, dan VIMK17-S2.

2. Mendistribusikan sketsa peta blok sensus hasil scan SE2016/SP2010, Daftar

VIMK17-DSBS, VIMK17-L2, VIMK17-DS2, VIMK17-S2 kepada pencacah (PCS)

yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Memberitahu dan minta ijin kepada aparat desa/lurah, RW dan RT sebelum

melakukan pencacahan pada wilayah tersebut.

4. Bersama PCS mengenali wilayah kerjanya sebelum melakukan pendaftaran

bangunan dan usaha/perusahaan dengan acuan peta blok sensus hasil

scanning SE2016/SP2010. Hal ini dimaksudkan agar cakupan

usaha/perusahaan tidak terjadi lewat cacah atau cacah ganda.

5. Mendampingi dan membimbing PCS pada awal pencacahan, sehingga

pencacah mampu melaksanakan pencacahan dengan benar sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan.

6. Memantau aktivitas PCS di lapangan, untuk menjamin pekerjaan pencacah

dapat selesai tepat waktu dan membantu memecahkan masalah jika PCS

menghadapi kesulitan di lapangan.

7. Melakukan pertemuan dengan PCS yang menjadi tanggung jawabnya, untuk

mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin dijumpai di lapangan dan

mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut.

8. Memastikan PCS secara rutin mengisi perkembangan pencacahan melalui

daftar VIMK-LPCS dan kemudian menandatanganinya.

9. Melaporkan secara berkala isian daftar VIMK-LPCS ke BPS Kabupaten/Kota

untuk selanjutnya di upload dalam monitoring lapang VIMK17 Tahunan.

10. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan konsistensi

isian Daftar VIMK17-L2 dan Daftar VIMK-S2. Menanyakan kepada PCS apabila

ditemukan isian yang meragukan. Jika diperlukan, melakukan kunjungan ulang

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan 3

ke usaha/perusahaan bersama dengan pencacah.

11. Bersama PCS, melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang

bermasalah.

12. Memberikan kode KBLI 5 digit sesuai dengan kategori dan keterangan produk

(barang dan jasa) yang diproduksi/dihasilkan pada VIMK17-S2.

13. Mengisi Daftar VIMK17-L2 Blok II Ringkasan.

14. Menerima daftar nomor urut usaha/perusahaan terpilih dari BPS

Kabupaten/Kota (VIMK17-LKPS). Berdasarkan daftar nomor urut

usaha/perusahaan tersebut yang disandingkan dengan Daftar VIMK17-L2,

selanjutnya mengisi dan melengkapi informasi sampel usaha/perusahaan

terpilih ke dalam Daftar VIMK17-DS2.

15. Mengumpulkan dan menyerahkan seluruh dokumen hasil pencacahan

(dokumen sketsa peta blok sensus, VIMK17-L2, VIMK17-DS2, VIMK17-S2,

VIMK17-LPCS, dan VIMK17-LKPS) kepada BPS Kabupaten/Kota.

16. Menepati jadual yang telah ditentukan.

I.4 Pengawasan

PMS bertugas membimbing PCS yang dibawahinya. Pada hari pertama

pelaksanaan listing, PMS mendampingi PCS melakukan pencacahan diwilayah

tugasnya. Kemudian PMS memeriksa secara langsung isian Daftar VIMK17-L2 hasil

pencacahan PCS, memberi tahu apabila ada kekeliruan/kesalahan dan memberi

petunjuk cara mengatasinya. Selain itu, PMS juga memberikan saran-saran dan

pengarahan kepada PCS tentang tata cara wawancara atau memberikan penjelasan

kepada responden.

Pada tahap pengawasan dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Periksa apakah lokasi dan batas-batas blok sensus yang dikerjakan oleh PCS

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan 4

harus sesuai dengan beban tugasnya.

2. Yakinkan bahwa tidak ada satupun sampel usaha/perusahaan terlewat cacah

atau dobel cacah yang dilakukan PCS satu dengan PCS lainnya.

3. Ikut terjun ke lapangan pada tahap awal pencacahan untuk mengawasi dan

melakukan pemeriksaan isian Daftar VIMK17-DSBS, VIMK17-L2, VIMK17-DS2,

dan VIMK17-S2. Hal ini dilakukan jika terjadi kekeliruan atau kesalahan, dapat

diketahui lebih dini dan segera beritahukan kepada PCS untuk menghindari

kesalahan yang sama pada pencacahan berikutnya.

4. Selama pencacahan, PMS secara berkala mendampingi PCS untuk memastikan

apakah PCS benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik.

5. Lakukan pertemuan dengan PCS secara periodik untuk mengidentifikasi

berbagai masalah yang muncul di lapangan dan mencari solusi untuk

mengatasi permasalahan tersebut.

6. Ingatkan PCS agar melakukan pencacahan sesuai dengan wilayah kerjanya.

7. Ingatkan PCS agar menepati jadual pencacahan yang telah ditetapkan, karena

keterlambatan pencacahan akan mengganggu jadual kegiatan selanjutnya.

I.5 Pemeriksaan

Kegiatan pemeriksaan ditekankan pada aspek kualitas data (isian) di dalam

kuesioner. PMS harus melakukan pemeriksaan terhadap Daftar VIMK17-L2, VIMK17-

DS2, danVIMK 17-S2 hasil pencacahan PCS secara seksama. Pemeriksaan dilakukan

pada setiap Rincian dan kaitan dengan Rincian lain. Perhatikan kewajaran isian sesuai

dengan aktivitas ekonomi yang dilakukan, terutama untuk pengisian kode KBLI, serta

nilai produksi dan pendapatan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pemeriksaan:

Periksa Daftar VIMK17-L2, VIMK17-DS2, dan VIMK17-S2 berpedoman pada buku

pengawas. Jika ditemukan isian tidak lengkap, salah, atau meragukan, beritahu kepada

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan 5

PCS dan berikan pula penjelasan bagaimana seharusnya. Bila perlu perbaikan isian

dilakukan bersama-sama PCS dengan berkunjung ulang ke lapangan

Pemeriksaan dilakukan secara bertahap, artinya dilakukan sesegera mungkin

setelah sejumlah Daftar VIMK17-L2, VIMK17- DS2, dan VIMK 17-S2 diterima

(tanpa harus menunggu seluruh dokumen diterima dari petugas PCS).

Pengiriman Daftar VIMK17-L2, VIMK17-DS2, VIMK 17-S2 dan dokumen lain

setelah pencacahan dan pemeriksaan selesai dalam satu blok sensus/subblok

sensus.

I.6 Jadual Kegiatan & Pelaksanaan VIMK17 Tahunan

Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan VIMK17 Tahunan dan pengolahan

hasilnya, maka jadwal kegiatan disusun sebagai berikut:

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

(1) (2) (3)

1 Listing 1 - 20 Oktober 2017

2 Penentuan Alokasi Sampel di BPS Provinsi 23 - 24 Oktober 2017

3 Penyerahan Alokasi Sampel ke BPS Kabupaten/Kota 25 - 27 Oktober 2017

4 Pencacahan Sampel (Daftar-VIMK17 S-2) 1 - 28 November 2017

5 Pemeriksaan 6 - 30 November 2017

6 Editing & Coding 8 November 4 Desember 2017

7 Data Entri dan Evaluasi di BPS Propinsi 13 November - 22 Desember 2017

8 Batas akhir penerimaan data hasil pengolahan di BPS RI

29 Desember 2017

I.7 Jenis Dokumen yang Digunakan

Jenis daftar/kuesioner dan buku pedoman yang digunakan untuk pencacahan

usaha/perusahaan VIMK17 Tahunan serta kegunaannya seperti tabel di bawah ini :

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan 6

BPS RI BPS PROVINSI BPS KAB/KOTA PENGAWAS PENCACAH

1. VIMK17-DSBS 2. VIMK17-L2 3. VIMK17-DS2 4. VIMK17-S2 5. BUKU 1 6. BUKU 2 7. BUKU 3 8. BUKU 4 9. VIMK17-LPCS

1. VIMK17-DSBS 2. VIMK17-L2 3. VIMK17-DS2 4. VIMK17-S2 5. VIMK17-LKPS 6. BUKU 1 7. BUKU 2 8. BUKU 3 9. BUKU 4 10. VIMK17-LPCS

1. VIMK17-DSBS 2. VIMK17-L2 3. VIMK17-DS2 4. VIMK17-S2 5. VIMK17-LKPS 6. BUKU 1 7. BUKU 2 8. BUKU 3 9. BUKU 4 10. SKETSA PETA HASIL SCAN 11. VIMK17-LPCS

1. VIMK17-DSBS 2. VIMK17-L2 3. VIMK17-DS2 4. VIMK17-S2 5. VIMK17-LKPS 6. BUKU 2 7. BUKU 3 8. SKETSA PETA HASIL SCAN 9. VIMK17-LPCS

1. VIMK17-DSBS 2. VIMK17-L2 3. VIMK17-DS2 4. VIMK17-S2 5. BUKU 2 6. SKETSA PETA HASIL SCAN 7. VIMK17-LPCS

1. VIMK17-DSBS 2. VIMK17-L2 3. VIMK17-DS2 4. VIMK17-S2 5. VIMK17-LKPS 6. SKETSA PETA HASIL SCAN 7. VIMK17-LPCS

1. VIMK17-DSBS 2. VIMK17-L2 3. VIMK17-DS2 4. VIMK17-S2 5. VIMK17-LKPS 6. SKETSA PETA HASIL SCAN 7. VIMK17-LPCS

1. VIMK17-DSBS 2. VIMK17-L2 3. VIMK17-DS2 4. VIMK17-S2 5. VIMK17-LKPS

DATA VIMK17_pp00.krm

Tabel 1. Jenis Daftar/Kuesioner VIMK17 Tahunan

No. Nama Daftar /

Kuesioner Kegunaan Petugas

Waktu Penggunaan Kuesioner

(1) (2) (3) (4) (5)

1. VIMK17-DSBS (Daftar Sampel Blok Sensus)

Mengetahui identitas blok sensus terpilih

Pengawas/ Pencacah

Mei Juli 2017

2. VIMK17-L2 (Listing)

Pendaftaran usaha/ perusahaan dalam blok sensus terpilih

Pengawas/ Pencacah

Oktober 2017

3. VIMK17-LKPS Penentuan no urut sampel Pengawas Oktober 2017

4. VIMK17-DS2 (Daftar Sampel)

Pengisian daftar sampel usaha/perusahaan terpilih

Pengawas Oktober 2017

5. VIMK17-S2 Pencacahan sampel usaha/perusahaan

Pencacah November 2017

Tabel 2. Jenis Buku Pedoman VIMK17 Tahunan

No Jenis Buku Kegunaan Pengguna (1) (2) (3) (4)

1. Buku 1 Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota

BPS Provinsi/ Kabupaten/Kota

2. Buku 2 Pedoman Pencacah Pengawas/ Pencacah

3. Buku 3 Pedoman Pengawas Pengawas

4. Buku 4 Pedoman Pengolahan Kasie Integrasi Pengolahan Data dan Kasie Industri

I.8 Alur Dokumen Pelaksanaan VIMK17 Tahunan Alur pendistribusian dokumen VIMK17 Tahunan seperti pada gambar di bawah ini :

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan 7

BAB II METODOLOGI

II.1 Kerangka Sampel

Kerangka sampel yang digunakan pada Survei Industri Mikro dan Kecil (IMK)

Tahunan 2017 ada dua jenis, yaitu:

1. Kerangka sampel blok sensus, digunakan untuk pemilihan sampel blok sensus.

Kerangka sampel ini merupakan daftar blok sensus yang dilengkapi dengan

informasi jumlah usaha industri mikro dan kecil hasil pencacahan Sensus Ekonomi

2016 (SE 2016). Blok sensus eligible adalah blok sensus yang memuat usaha

industri mikro atau industri kecil dengan KBLI 2 digit 10 s.d. 33.

2. Kerangka sampel usaha/perusahaan IMK, digunakan untuk pemilihan sampel

usaha industri mikro dan kecil. Kerangka sampel ini merupakan daftar usaha hasil

pendaftaran usaha industri mikro dan kecil dengan Daftar VIMK17-L2. Kerangka

sampel usaha ini dibedakan menurut usaha industri kecil dan usaha industri mikro.

II.2 Stratifikasi Blok Sensus

Stratifikasi mencakup seluruh blok sensus pada kerangka sampel blok sensus

dengan tujuan membentuk strata konsentrasi usaha berdasarkan jumlah relatif usaha

industri mikro dan kecil menurut jenis golongan pokok Klasifikasi Baku Lapangan Usaha

Indonesia (2 digit KBLI) 2015. Untuk setiap jenis usaha (2 digit KBLI), strata konsentrasi

adalah sekelompok blok sensus dengan komposisi usaha didominasi oleh jenis usaha

tertentu. Stratifikasi blok sensus ini dilakukan pada level kabupaten.

II.2.1 Notasi Dasar

Untuk memudahkan pemahaman terhadap proses stratifikasi blok sensus,

berikut ini notasi-notasi yang digunakan:

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan 8

h : menyatakan blok sensus (h k)

i : menyatakan jenis usaha sesuai 2 digit KBLI (i 24)

i = 1 : Industri Makanan,

i = 2 : Industri Minuman,

i = 3 : Industri Pengolahan Tembakau,

i = 4 : Industri Tekstil,

i = 5 : Industri Pakaian Jadi,

i = 6 : Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki,

i = 7 : Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk

Furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya,

i = 8 : Industri Kertas dan Barang dari Kertas,

i = 9 : Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman,

i = 10 : Industri Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi,

i = 11 : Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia,

i = 12 : Industri Farmasi, Produk Obat Kimia, dan Obat Tradisional,

i = 13 : Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik,

i = 14 : Industri Barang Galian Bukan Logam,

i = 15 : Industri Logam Dasar,

i = 16 : Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya,

i = 17 : Industri Komputer, Barang Elektronik, dan Optik,

i = 18 : Industri Peralatan Listrik,

i = 19 : Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL,

i = 20 : Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer,

i = 21 : Industri Alat Angkutan lainnya,

i = 22 : Industri Furnitur,

i = 23 : Industri Pengolahan Lainnya,

i = 24 : Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan.

Nhi : jumlah usaha IMK dengan KBLI i dalam blok sensus h.

N.i : jumlah usaha IMK dengan KBLI i.

Ai : jumlah blok sensus yang paling sedikit memuat satu usaha IMK dengan KBLI i.

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan 9

Bi : rata-rata jumlah usaha IMK dengan KBLI i pada blok sensus usaha.

Ihi : indeks konsentrasi usaha IMK dengan KBLI i dalam blok sensus h.

Rhi : peringkat dari indeks konsentrasi usaha IMK dengan KBLI i dalam blok sensus h.

II.2.2 Proses Stratifikasi

Proses stratifikasi blok sensus dilakukan dengan tahapan berikut:

1. Menghitung Nhi, N.i, dan Ai.

2. Menghitung rata-rata jumlah usaha IMK dengan KBLI i pada blok sensus usaha

dengan rumus:

i

ii

A

NB . .

3. Menghitung indeks konsentrasi pada setiap blok sensus dan jenis usaha IMK

dengan rumus:

i

hihi

B

NI .

4. Membuat peringkat (Rhi) dari indeks konsentrasi Ihi di antara seluruh Ihi (i

24) untuk setiap blok sensus dengan ketentuan:

Rhi = 1 untuk nilai Ihi terbesar pertama,

Rhi = 2 untuk nilai Ihi terbesar kedua, dst.

Rhi = 0 untuk i dengan Nhi = 0.

Jika pada suatu blok sensus terdapat lebih dari satu nilai indeks konsentrasi

tertinggi sehingga terdapat lebih dari satu peringkat pertama, maka peringkat

pertama blok sensus ditetapkan berdasarkan jumlah jenis usaha (i) yang paling

sedikit menjadi peringkat pertama blok sensus pada level provinsi. Iterasi

dilakukan setiap kali mengeksekusi satu blok sensus.

5. Menentukan peringkat pertama indeks konsentasi usaha blok sensus h (R1h = i),

yaitu jenis usaha IMK dengan KBLI i untuk Rhi = 1 dalam blok sensus h. Jika N.h = 0

maka R1h = 0.

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan 10

6. Menentukan peringkat kedua indeks konsentrasi usaha blok sensus h (R2h = i), yaitu

jenis usaha IMK dengan KBLI i untuk Rhi = 2 dalam blok sensus h. Jika N.h = 0 maka

R2h = 0.

7. Menentukan strata berdasarkan kombinasi dari R1h dan R2h. Jika Nhi = 0 untuk

semua i maka blok sensus tersebut langsung digolongkan sebagai strata nonusaha.

Skema pembentukan blok sensus konsentrasi menurut jenis usaha IMK sesuai

dengan KBLI i sebagai berikut:

BS Jumlah Usaha

(Nhi) Indeks

Konsentrasi (Ihi)

Peringkat Indeks Konsentrasi (Rhi)

R1h

R2h

Strata

i=1 i i=24 i=1 i i=24 i=1 i i=24

1

h Nh

1 .

Nhi

.

Nh24

Ih1

Ihi

Ih24

Rh1

Rh

i

Rh24

k

N.i N.1 .

N.i .

N.24

Ai A1 .

Ai .

A24

Bi B1 .

Bi .

B24

Contoh:

R1h = 1 dan R2h = 0, adalah blok sensus dengan komposisi jenis usaha industri

makanan.

R1h = 1 dan R2h = 2, adalah blok sensus dengan komposisi jenis usaha industri

makanan sebagai peringkat pertama indeks konsentrasi dan jenis usaha industri

minuman sebagai peringkat keduanya.

II.2.3 Evaluasi

Proses stratifikasi blok sensus pada butir 2.b menghasilkan strata konsentrasi

awal yang perlu dievaluasi untuk menghasilkan kelompok-kelompok blok sensus yang

Pedoman Pengawas VIMK17 Tahunan 11

lebih masuk akal. Prosedur evaluasi terhadap strata konsentrasi awal adalah sebagai

berikut:

1. Untuk simplifikasi, notasi yang digunakan:

k : blok sensus

j : peringkat pertama indeks konsentrasi usaha dengan KBLI j (j = 1, 2,

...,24)

j : peringkat kedua indeks konsentrasi usaha dengan KBLI j j

Untuk j

dengan KBLI j.

jjjkN )',( : jumlah usaha IMK dengan KBLI j dalam substrata (j,j

jjN : rata-rata jumlah usaha IMK dengan KBLI j dalam strata j

2. Prosedur Evaluasi

Jika jjj

jjk NN '),( maka j = 25, artinya blok sensus k digolongkan ke dalam

strata non konsentrasi usaha.

0

Jika j jjkN '),(jjN maka j = j

Jika j jjkN '),(