Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara...

85
? BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 2017 PEDOMAN IMPLEMENTASI KADER JKN-KIS

Transcript of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara...

Page 1: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

?oî BPJS KesehatanBadan Penyelenggara Jaminan Sosial

2017PEDOMAN IMPLEMENTASI

KADER J K N -K IS

Page 2: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

PERATURAN DIREKSIBADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

NOMOR 04 TAHUN 2017

¡m BPJS KesehatanBadan Penyelenggara Jaminan Sosial

TENTANGPEDOMAN IMPLEMENTASI KADER JKN-KIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR UTAMABADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kolektabilitas iuran danmempercepat jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan dalam mencapai cakupan semesta dengan kemudahan pendaftaran kepesertaan sebagai satu langkah alternatif yang dapat diimplementasikan dan diterapkan di BPJS Kesehatan serta selaras dengan visi dan misi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Pedoman Implementasi Kader JKN-KIS Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan dengan Peraturan Direksi;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem JaminanSosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);

2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256);

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2013 Nomor 29) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2016 Nomor 62);

Kantor PusatJl. Letjen Suprapto Kav. 20. No. U , Cempaka Putih, PO BOX 1391/JKT, Jakarta Pusat 10510 - Indonesia Telp.+62 21421 2938(Hunting), Fax.+6221 421 2940 www.bpjs-kesehatan.go.id

Page 3: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Menetapkan

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24/P Tahun 2016 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Masa Jabatan Tahun 2016-2021;

5. Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan dan Pembayaran Denda Akibat Keterlambatan Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 938);

6. Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan SosialKesehatan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 52 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Tahun 2015;

7. Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan SosialKesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Peta Strategis Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Tahun 2014-2019;

8. Peraturan Direksi Badan Penyelenggaran Jaminan SosialKesehatan Nomor 01 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Standarisasi Moda Pembayaran dan Penagihan Iuran;

9. Peraturan Direksi Badan Penyelenggaran Jaminan SosialKesehatan Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Implementasi Kader JKN-KIS;

MEMUTUSKAN:

PERATURAN DIREKSI TENTANG PEDOMAN IMPLEMENTASI KADER JKN-KIS

Pasal 1Pedoman Implementasi Kader JKN-KIS merupakan acuan pelaksanaan implementasi Kader JKN-KIS bagi setiap unit kerja yang terkait di Kantor Pusat, D ivisi Regional maupun Kantor Cabang, untuk mendukung terwujudnya upaya meningkatkan kolektabilitas iuran dan percepatan jum lah kepesertaan BPJS Kesehatan dalam mencapai cakupan semesta yang selaras dengan visi dan misi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.

Pasal 2Pedoman Implementasi Kader JKN-KIS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran Peraturan Direksi ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

f

Page 4: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Pasal 3Peraturan Direksi Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Implementasi Kader JKN-KIS dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 4Peraturan Direksi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap Duta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direksi ini dengan penempatannya dalam Lembaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 27 Februari 2017

DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

ttd.

FACHMI IDRIS

LEMBARAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TAHUN 2017 NOMOR 05

Salinan sesuai dengan aslinya KepalaGrup Hukum Regulasi dan Kepatuhan

Page 5: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang 7B. Tujuan 7C. Sasaran 8D. Asas Penyelenggaraan 8E. Ruang Lingkup 8F. Pengertian Umum 9

BAB II. FILOSOFI KADER JKN-KIS 10

BAB III. HUBUNGAN DAN KOORDINASIA. Kantor Pusat, Divisi Regional dan Cabang 11B . Kantor Cabang dengan Pemda Tingkat II 15C . Kantor Cabang dengan Kader JKN-KIS 15D. Kader JKN-KIS dan Pihak Lain 18

(Aparat desa, TOGA/TOMA, FKTP di Desa)

BAB IV. PEMETAAN DESA DAN PESERTAA. Kriteria Pemilihan Desa 19B. Kriteria Peserta Binaan Kader JKN-KIS 19

BAB V. PENERIMAAN DAN PELATIHAN KADER JKN-KISA. Persyaratan Kader JKN-KIS 20B. Pendaftaran Kader JKN-KIS di Kantor Cabang 21C. Pelatihan dan Pembekalan Kader JKN-KIS 22

BAB VI. HAK DAN KEWAJIBAN KADER JKN-KISA. Hak Kader JKN-KIS 26B. Kewajiban Kader JKN-KIS 26

BAB VII. AKTIVITAS KADER JKN-KISA. Pengingat dan Pengumpul Iuran 28B. Pemasaran Sosia l: Sosialisasi dan Edukasi 29C. Pendaftaran Peserta 29D. Pemberi Informasi dan Menerima Keluhan 31E. Aktivitas Periodik Kader JKN-KIS 32F. Aktivitas Periodik Kantor Cabang 34G. Aktivitas Periodik Divisi Regional 35H. Aktivitas Periodik Kantor Pusat 36

BAB VIII. PEMANTAUAN DAN EVALUASIA. Pendahuluan 37B. Ruang Lingkup 37C. Mekanisme 38D. Indikator dan Analisa Data 38E. Pembagian kerja antara

Kantor Pusat, Divisi Regional dan Kantor Cabang. 41

5

Page 6: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

BAB IX. PROSES BISNIS 44

BAB X. MODUL BAHAN AJARA. Kerangka Materi Kepesertaan & Pelayanan Pelanggan 45B. Kerangka Materi Pelayanan 46C. Kerangka Materi Pemasaran 47D. Kerangka Materi Manajemen Kolekting Iuran BPJS Kesehatan 48

FORMULIR Formulir 1 Formulir 2

Formulir 3

Formulir 4 Formulir 5 Formulir 6

Formulir 7 Formulir 8 Formulir 9 Formulir 10 Formulir 11 Formulir 12 Formulir 13 Formulir 14

Formulir 15 Formulir 16 Formulir 17 Formulir 18 Formulir 19

Formulir 20 Formulir 21

Formulir 22

Formulir 23 Formulir 24 Formulir 25

: Formulir A. Tabel Referensi Kader JKN-KIS Per Kantor Cabang : Formulir B. Daftar Peserta PBPU & BP (aktif & non-aktif) per Kader

JKN-KIS per Kantor Cabang per Divisi Regional : Formulir C. Kunjungan ke Rumah atau Sosialisasi Kelompok

(Peserta PBPU, BP & Calon Peserta); Formulir D. Daftar Peserta Tambahan Per Bulan : Formulir E. Tabel Pembayaran Iuran Peserta Binaan Kader JKN-KIS : Formulir F. Tabel Kombinasi Pembayaran Iuran & Kunjungan-

Sosialisasi Peserta Binaan Kader JKN-KIS : Perjanjian Kerjasama Kemitraan : Surat Keterangan Bersedia Menjadi Kader JKN-KIS : Pakta Integritas Kader JKN-KIS : Surat Tugas : Aparatus Kader JKN-KIS: Pemetaan Data Peserta Menunggak Bagi Kader JKN : Mengolah & Menyajikan Data Peserta Menunggak Bagi Kader JKN : Pemetaan Data Peserta Menunggak Iuran Bagi Kader JKN Divisi

Regional: Pendaftaran Kader JKN-KIS di Kantor Cabang : Pelatihan dan Pembekalan Kader JKN: Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Kader JKN KIS Kantor Cabang : Pemantauan Dan Evaluasi Program Kader JKN KIS Divisi Regional : Penyediaan Data Perhitungan Imbalan Jasa Keperantaraan Kader

JKN KIS: Mengolah dan Menyajikan Data: Penyediaan Data Perhitungan Imbalan Jasa Kader JKN Divisi

Regional: Perhitungan Imbalan Jasa Keperantaraan Kader JKN KIS Kantor

Cabang: Tabel Evaluasi Kinerja Kader JKN-KIS : Tabel Alokasi Kader JKN-KIS di Setiap Divisi Regional : Format Entri Data Formulir A.B.C.D,E,F (dalam bentuk CD)

6

Page 7: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

BABIPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai badan hukum publik yang melaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) per 01 Januari 2014, BPJS Kesehatan senantiasa mengembangkan inovasi demi tercapainya visi Cakupan Semesta pada 01 Januari 2019. Visi Cakupan Semesta tersebut merupakan perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 yang menyatakan bahwa seluruh penduduk Indonesia, termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling sedikit 6 bulan, wajib terdaftar menjadi peserta jaminan kesehatan.

Untuk mencapai Cakupan Semesta pada 01 Januari 2019 bukan merupakan hal yang mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh BPJS Kesehatan adalah pada kelompok informal. Karakteristik latar belakang pekerja informal yang unik dan beragam dengan jumlah populasi yang cukup besar, yang tersebar di berbagai daerah terpencil di Indonesia, dan terbatasnya jumlah sumber daya manusia di BPJS Kesehatan, serta pentingnya efisiensi operasional dalam mengelola dana amanat bagi terwujudnya cakupan semesta maka dirasakan perlu BPJS Kesehatan bekerjasama dengan pihak lain dengan tujuan untuk memperluas kepesertaan dan menemukan metode kolekting yang tepat bagi beragam karakter masyarakat. Transformasi BPJS Kesehatan pada 01 Januari 2014, harus diikuti oleh transformasi nasional yang mendukung peran BPJS Kesehatan dalam menjamin kesehatan masyarakat Indonesia.

Peraturan Presiden No 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Jaminan Kesehatan, pasal 17A ayat (5) menyebutkan bahwa BPJS Kesehatan melakukan pengembangan mekanisme penarikan iuran yang efektif dan efisien pada peserta PBPU. Perluasan kepesertaan untuk mencapai cakupan semesta tahun 2019, BPJS Kesehatan memiliki waktu 3 tahun ke depan untuk melakukan perbaikan kebijakan dalam pengumpulan iuran PBPU yang efektif dan berkesinambungan.

Dalam rangka upaya meningkatkan pertumbuhan jumlah kepesertaan dan meningkatkan kolektabilitas iuran BPJS Kesehatan, maka salah satu upaya dengan menggunakan kader JKN-KIS dengan menfokuskan utama kepada fungsi pengingat, penagih dan pengumpul iuran serta melakukan kegiatan pemasaran sosial, kepesertaan, dan pemberi informasi serta menerima keluhan. Oleh karena itu BPJS Kesehatan bermaksud menyelenggarakan kegiatan implementasi kader JKN-KIS.

B. Tujuan

Tujuan UmumTujuan umum adalah memberikan acuan pelaksanaan implementasi kader JKN-KIS untuk meningkatkan kolektabilitas iuran dan pertumbuhan peserta PBPU sebagai fokus utama.

7

Page 8: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Tujuan Khusus:Memberikan acuan pelaksanaan implementasi Kader JKN-KIS bagi Kantor Pusat, Divisi Regional, Kantor Cabang dan Kader JKN-KIS dalam hal:

1. Hubungan tatalaksana dan Koordinasi implementasi kader JKN-KIS2. Pemetaan Desa dan Peserta3. Rekrutmen dan Pelatihan Kader JKN-KIS4. Hak dan Kewajiban Kader JKN-KIS5. Aktivitas Kader JKN-KIS6. Pemantauan dan Evaluasi7. Proses Bisnis8. Modul pembelajaran pembekalan bagi kader JKN-KIS

C. SasaranPedoman ini adalah panduan pelaksanaan implementasi Kader JKN-KIS bagi

unit kerja BPJS Kesehatan yang terkait dalam program Kader JKN-KIS. Pelaksanaan implementasi Kader JKN-KIS di tingkat pusat adalah Tim Task Force yang terdiri atas grup-grup terkait di kantor pusat, sedangkan pihak pelaksana di daerah adalah Divisi Regional dan Kantor Cabang. Di setiap Divisi Regional dan kantor Cabang ditetapkan seorang koordinator yang di SK-kan oleh Ketua Tim Task Force untuk mengkoordinasikan masing-masing rekan unit kerja dalam pelaksanaan program Kader JKN-KIS. Kelompok sasaran program Kader JKN-KIS adalah peserta dan calon peserta dari kelompok Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).

D. Asas Penyelenggaraan1. Responsif: Mampu mengumpulkan iuran, melakukan sosialisasi dan edukasi,

membantu proses pendaftaran, memberikan informasi serta menerima keluhan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan.

2. Partisipatif: Akan melibatkan semua pihak terkait dalam pelaksanaan program Kader JKN-KIS.

3. Akuntabel: Proses sosialisasi dan kunjungan yang dilakukan kepada peserta binaan dapat dipertanggungjawabkan kepada BPJS Kesehatan, masyarakat dan peserta binaan dan calon peserta potensial.

4. Berkelanjutan: Program Kader JKN-KIS dilaksanakan secaraberkesinambungan.

E. Ruang LingkupKader JKN-KIS merupakan orang yang memiliki kapasitas sesuai dengan

kriteria dan direkrut oleh BPJS Kesehatan untuk melakukan fungsi tertentu yaitu:1. Fungsi pengingat dan pengumpulan iuran sebagai fokus utama.

a. Kader JKN-KIS mengingatkan kepada peserta untuk rutin membayar iuran pada periode tertentu (sebelum tanggal 10 atau setelah tanggal 25 setiap bulannya).

b. Kader JKN-KIS mengingatkan peserta yang menunggak untuk melunasi tagihan iuran di kanal pembayaran resmi terdekat atau melalui kader JKN- KIS (skema PPOB).

c. Memberikan informasi hak, tanggung jawab serta informasi update lainnya terkait benefit dan kewajiban peserta dalam kepesertaan BPJS Kesehatan.

8

Page 9: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

2. Fungsi pemasaran sosial: Sosialisasi dan edukasi.Sosialisasi yang dilakukan oleh Kader JKN-KIS melalui kegiatan berinteraksi dengan lingkungan/peserta atau calon peserta untuk mengembangkan pemahaman dan pengetahuan tentang program JKN-KIS. Pemahaman dan pengetahuan yang dimaksud adalah:a. Konsep JKNb. Aktivitas terkait JKN

1) Proses pendaftaran2) Mekanisme pembayaran iuran3) Proses penggunaan dan pemanfaatan

3. Kepesertaan.a. Penjelasan dan edukasi proses pendaftaran calon Peserta,b. Membantu calon Peserta mengisi form pendaftaran Peserta,c. Validasi form isian pendaftaran Peserta, melaporkan nama-nama calon

peserta yang mendaftar menjadi peserta ke Kantor BPJS Kesehatan terdekat

d. Memberikan informasi mengenai:1) Mutasi kepesertaan, tambah kurang anggota keluarga.2) Pemindahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama terdaftar.

4. Fungsi pemberi informasi dan menerima keluhan.

F. Definisi Umum

Kader JKN-KIS adalah individu yang bekerjasama sebagai mitra BPJS Kesehatan berdasarkan hubungan kemitraan yang menjalankan sebagian fungsi BPJS Kesehatan dalam suatu wilayah tertentu. Kader berasal dari masyarakat, tumbuh dan berkembang di lingkungan wilayah tersebut.

Desa/kelurahan adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus pemerintahan, kepentingan msyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintah Negara Republik Indonesia.

Dalam pelaksanaan aktivitas harian Kader JKN-KIS akan mencatat data-data yang terkait program Kader JKN-KIS yang meliputi sebagai berikut:

Formulir A : Tabel Referensi Kader JKN-KIS Per Kantor Cabang.Daftar Peserta per Kader JKN-KIS per Kantor Cabang dan Per Divisi Regional.Tabel Kunjungan ke Rumah atau Sosialisasi Kelompok.Daftar Peserta Tambahan Baru Per Bulan.Tabel Pembayaran Iuran Peserta Binaan Kader JKN-KIS.Tabel Kombinasi Pembayaran Iuran dan Kunjungan Sosialiasi Peserta Binaan Kader JKN-KIS.

1. Formulir A2. Formulir B

3. Formulir C4. Formulir D5. Formulir E6. Formulir F

9

Page 10: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

BAB IIFILOSOFI KADER JKN-KIS

A. Filosofi Kader

Kader berasal dari bahasa Yunani “cadre” yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara luas berarti orang yang mampu menjalankan amanat, memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian, pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan organisasi. Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, Kader//ca-cfer (n) adalah (1) perwira atau bintara dalam ketentaraan; (2) orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting dalam pemerintahan, partai, dan sebagainya. Beberapa pelaksanaan program di Indonesia sudah menggunakan istilah Kader yaitu Kader Kesehatan pada Program Posyandu. Adapun pengertian Kader Kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat. Dalam hal ini kader disebut juga sebagai penggerak atau promotor kesehatan. Kader Kesehatan adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat, serta bekerja di tempat yang dekat dengan pemberian pelayanan kesehatan.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Kader adalah merupakan orang yang mendapat kepercayaan dari suatu organisasi untuk menjalankan amanat/tugas yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi.

B. Filosofi Kader JKN-KIS

Sebagai badan hukum publik yang melaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak 01 Januari 2014, BPJS Kesehatan senantiasa mengembangkan inovasi demi tercapainya visi Universal Health Coverage pada 01 Januari 2019. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh BPJS Kesehatan adalah pada kelompok pekerja informal. Karakteristik latar belakang pekerja informal yang unik dan beragam dengan jumlah populasi yang cukup besar, yang tersebar di berbagai daerah terpencil di Indonesia, dan terbatasnya jumlah sumber daya manusia di BPJS Kesehatan, serta pentingnya efisiensi operasional dalam mengelola dana amanat bagi terwujudnya cakupan semesta, maka dirasakan perlu untuk bekerjasama dengan pihak lain yang bertujuan untuk memperluas kepesertaan dan menemukan metode kolekting dan pendekatan yang tepat bagi beragam karakter masyarakat.

Kader JKN-KIS merupakan orang yang memiliki kapasitas sesuai dengan kriteria tertentu dan direkrut oleh BPJS Kesehatan sebagai mitra, untuk melakukan fungsi tertentu di suatu wilayah tertentu yaitu : (1) Fungsi Pengingat dan pengumpul iuran; (2) Fungsi Pemasaran sosial; (3) Fungsi Kepesertaan; (4) Fungsi Pemberi Informasi dan menerima keluhan.

10

Page 11: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

BAB IIIHUBUNGAN DAN KOORDINASI

Pentingnya hubungan dan koordinasi antara BPJS Kesehatan, Kader JKN-KIS dan stakeholder terkait bertujuan untuk :

1. Hubungan dan koordinasi Kantor Pusat, Kantor Divisi Regional dan Kantor Cabang

• Terlaksananya kegiatan dan tahapan implementasi Kader JKN- KIS dengan baik.

2. Hubungan dan koordinasi Kantor Cabang dengan Pemerintah Daerah

• Pemerintah Daerah dan Stakeholder terkait mengetahui, memahami dan mendukung program Kader JKN-KIS.

3. Hubungan dan koordinasi Kantor Cabang dengan Kader JKN-KIS• Kader JKN-KIS mengetahui, memahami dan mampu menjelaskan

program JKN dan BPJS Kesehatan kepada masyarakat di desa termasuk hak dan kewajiban Kader JKN-KIS.

• Kader JKN-KIS mampu melaksanakan program Kader JKN-KIS4. Hubungan dan koordinasi Kader JKN-KIS dan Stakeholders terkait

(Aparat desa, TOGA/TOMA, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Desa)

• Stakeholders desa terkait mengetahui, memahami dan mendukung program Kader JKN-KIS

A. Hubungan dan Koordinasi Kantor Pusat, Kantor Divisi Regional dan Kantor Cabang

No Kantor Pusat Kantor Divre Kantor Cabang

1 Terlaksananya kegiatan dan tahapan implementasi kader JKN dengan baik di lapangan

Menyampaikan indikator untuk desa yang jumlah iuran PBPU menunggak tertinggi.

Memantau kantor cabang dalam menentukan kab/kota yang menjadi target implementasi berdasarkan jumlah iuran menunggak tertinggi

Memilih desa-desa yang menjadi target implementasi berdasarkan jumlah iuran menunggak tertinggi

PIC : Grup Keuangan & Grup Pemasaran (data tunggakan), Grup Kepesertaan (data desa)

PIC: Kadept. HK3 PIC: Kanit Keuangan

2 Terlaksananya peran Kader JKN-KIS sesuai Bab 5 dan 6 pedoman Implementasi Kader JKN dan ketentuan yang berlaku.

Page 12: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Menetapkan deskripsi tupoksi kader yang jelas dalam pedoman

Mempelajari dengan benar tupoksi kader secara jelas dalam pedoman

Mempelajari dengan benar tupoksi kader secara jelas dalam pedoman

PIC: Grup Keuangan & Grup Pemasaran , Grup Kepesertaan

PIC: Kadept Pemasaran, Kepesertaan dan UPMP4

PIC: Kanit Pemasaran

No Kantor Pusat Kantor Divre Kantor Cabang

3 Terlaksananya sosialisasi kepesertaan, manfaat program JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan

Menetapkan materi yang standar: manfaat JKN KIS BPJSK, metode sosialisasi yang terstruktur, sistematis dan tepat waktu

Menyiapkan materi yang standar, merancang kebutuhan sumber daya terkait metode sosialisasi dan waktu yang ditetapkan

Melaksanakan pembekalan kepada kader JKN dan menyampaikan alat bantu sosialisasi serta kelengkapannya

PIC: Kadept Rekrutmen PBPU dan Kadept. Adm. Kepesertaan PBPU

PIC: Kadept Pemasaran, Kepesertaan dan UPMP4

PIC: Kanit Pemasaran

4 Terlaksananya penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat untuk pentingnya menjaga hidup sehat dan mendapatkan pelayanan kesehatan secara berjenjang

5

6

Menetapkan materi penyuluhan standar: pentingnya hidup sehat dan mekanisme pelkes, metode penyuluhan yang terstruktur, sistematis dan timely

PIC: Grup MPKP

Terkumpulnya iuran peserta peserta

Menetapkan mekanisme kader dalam meningkatkan kesadaran bayar iuran.

Menetapkan kewenangan kader dalam membantu pembayaran iuran

Menetapkan mekanisme laporan dan evaluasi kader secara periodik

PIC: Tim Kantor Pusat

Menyiapkan materi yang standar, merancang kebutuhan sumberdaya terkait metode penyuluhan dan waktu yang ditetapkan

PIC: Kadept MPK

;ara rutin untuk menjamin

Memahami mekanisme kader dalammeningkatkan kesadaran bayar iuran, kewenangan dan laporan kader secara periodik

PIC: Kadept HK3

Melaksanakan Training penyuluhan kepada kader JKN-KIS dan menyampaikan alat bantu penyuluhan dan kelengkapannya

PIC: Kanit MPKP

proteksi layanan kesehatan

Melaksanakan sosialisasi kepada kader dalam perannya untuk meningkatkan kesadaran bayar iuran peserta, kewenangan yang dimiliki laporan kader secara periodik

PIC: Kanit Keuangan

Tersedianya data pembayaran peserta data PBPU menunggak per kader ke Kantor Cabang

12

Page 13: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Menyediakan data pembayaran peserta data PBPU per kader ke Kantor Cabang tanggal 25 setiap bulannya

Menyampaikan data peserta PBPU menunggak kepada kantor cabang dari kantor pusat

Menyampaikan data peserta PBPU menunggak kepada kader SLA 3 hari dan membayar imbalan jasa keperantaraan SLA paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

PIC: Grup Keuangan & Grup Pemasaran , Grup Kepesertaan

PIC : Kadept HK3 PIC : Kanit Keuangan

No Kantor Pusat Kantor Divre Kantor Cabang

7 Tersedianya laporan progress implementasi Kader JKN-KIS

Melakukan evaluasi terhadap Form C (apabila sudah aplikasi)

Melakukan evaluasi terhadap Form C (apabila sudah aplikasi)

Menyampaikan laporan Form C Kader

PIC: Grup Keuangan & Grup Pemasaran, Grup Kepesertaan

PIC: Kadept HK3 PIC : Kanit Keuangan

8 Terlaksananya Kebijakan Implementasi Kader JKN

Pengembangan Kebijakan:• Membuat Juklak

implementasi Kader JKN• Membuat modul

sosialisasi bagi Kader JKN-KIS

• Membuat buku saku bagi Kader JKN-KIS

• Membuat desain media sosialisasi

• Menetapkan standar naskah kontrak KaderJKN

• Melaksanakan pengawasan rekrutmen Kader JKN-KIS

• Melaporkan aktivitas kader JKN-KIS dan wilayah binaan dari tiap Kantor Cabang di wilayahnya.

• Pengadaan dan distribusi media sosialisasi aparatus Kader JKN-KIS

• Melaksanakan rekrutmen Kader JKN-KIS

• Pengumpulan Iuran.• Pelaporan penerimaan

kader dan wilayahbinaan

PIC : Tim Kantor Pusat PIC : Kadept.HK3 dan Umum

PIC : Kanit Umum, Kanit Keuangan (pengumpulan iuran), Kanit HK2 (Pelaporan penerimaan Kader JKN-KIS dan wilayah binaan)

9 Terlaksananya Pengalokasian Anggaran Program

Menetapkan dan mengalokasikan anggaran program

Melaksanakan program yang telah ditetapkan dengan disesuaikan rencana kerja dan anggaran

Melaksanakan program yang telah ditetapkan dengan disesuaikan rencana kerja dan anggaran

PIC : Tim Kantor Pusat PIC : Ka. Dept HK3 PIC: Kanit Keuangan

10 Tersedianya kriteria dan pemetaan daerah implementasi Kader JKN-KIS

13

Page 14: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Menetapkan kriteria dan pemetaan daerah implementasiA. Mengolah data desa

dengan jumlah penunggak iuran terbesar secara periodik

B. Mengirimkan data desa kepada Divisi Regional

• Menetapkan desa- desa yang menjadi target implementasi

• Menetapkan jumlah kader per desa yang dibutuhkan untuk mencakup desa-desa tersebut.

• Menghubungi aparat desa sesuai dengan penetapan desa oleh divre

• Menghubungi aparat desa untuk merekomendasikan calon kader JKN-KIS

PIC : Tim Kantor Pusat PIC : Ka. Dept Pemasaran dan Kepesertaan UPMP4

PIC : Kanit. Pemasaran

No Kantor Pusat Kantor Divre Kantor Cabang

11 Terinformasinya program Kader JKN-KIS

Melakukan sosialisasi dengan Kemendagri mengenai program kader JKN-KIS

Melakukan sosialisasi dengan pemerintah Provinsi

Melakukan sosialisasi dengan Pemerintah Kota/ Kabupaten.

PIC : Tim Kantor Pusat PIC : Kepala Divisi Regional

PIC: Kepala Cabang

12 Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Program

• Monitoring dan Evaluasi program Kader JKN-KIS (organisasi) melalui aplikasi.

• Menyediakan pelaporan program Kader JKN-KIS melalui aplikasi.

• Monitoring dan Evaluasi pencapaian kinerja program Kader JKN (regional)

* Menyediakan pelaporan program Kader JKN-KIS melalui aplikasi.

• Monitoring dan Evaluasi pencapaian kinerja Kader JKN-KIS

PIC : Grup Keuangan PIC : Ka Dept HK3 PIC : Kanit Keuangan

13 Terselesaikannya Penyempurnaan Kebijakan Program JKN

Penyempurnaan kebijakan Program Kader JKN-KIS

Menyampaikan usulan pengembangan program Kader JKN-KIS

Menyampaikan usulan pengembangan program Kader JKN-KIS

PIC : Tim Kantor Pusat PIC : Ka Divre PIC: Ka KC

14 Tersedianya support data dan jumlah iuran

Support data peserta dan jumlah iuran

• Menyediakan pelaporan program Kader JKN melalui aplikasi.

• Monitoring dan Evaluasi pencapaian kinerja program Kader JKN-KIS

■ Menyediakan pelaporan program Kader JKN melalui aplikasi.

• Monitoring dan Evaluasi pencapaian kinerja program Kader JKN-KIS

14

Page 15: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

PIC : Grup Keuangan PIC : Ka Dept PTIMR dan PIC : Kanit Keuangan Ka . Dept HK3

B. Hubungan dan Koordinasi Kantor Cabang dengan Pemerintah Daerah

No Kantor Cabang Pemerintah Daerah

1 Terkoordinasinya pelaksanaan implementasi Kader JKN dengan Pemda

Menyurati dan mendatangi Pemda terkait implementasi program Kader JKN

Mendukung pelaksanaan program Kader JKN

PIC : Kepala Cabang

2 Terpilihnya usulan contact person pihak PEMDA

Meminta dan menerima usulan contact person (PIC) stakeholders terkait

Menyampaikan usulan contact person (PIC) yang dilibatkan dalam implementasi program Kader JKN-KIS

PIC : Kanit Umum

3 Terlaksananya sosialisasi dan advokasi dengan PIC Pemda

Melaksanakan sosialisasi, advokasi kepada contact person (PIC) yang telah ditentukan.

Hadir dan terlibat dalam kegiatan sosialisasi dan advokasi

PIC : Kanit Pemasaran

4 Terlaksananya koordinasi implementasi dengan Program kader JKN dengan PIC Pemda

Berkoordinasi dengan contact person (PIC) terkait dengan implementasi program Kader JKN

Berkoordinasi dengan Kantor Cabang terkait dengan implementasi program Kader JKN

PIC : Kanit Pemasaran

5 Tersusunnya penjadwalan koordinasi dengan Pemda

Menetapkan jadwal koordinasi secara berkala

Hadir dan terlibat dalam kegiatan atau pertemuan koordinasi

PIC : Kanit Umum

C. Hubungan dan Koordinasi Kantor Cabang dengan Kader JKN-KIS

No Kantor Cabang Kader JKN-KIS

1 Terlaksananya standar kriteria Kader

JKN-KIS

Melaksanakan standar kriteria kader JKN- Menjalankan dan berkoordinasi dengan

5

Page 16: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

KIS yang ditetapkan oleh Kantor Pusat Kantor Cabang

PIC: Kepala Cabang

Terpilihnya Koordinator Kader JKN-KIS

Menunjuk 1 Koordinator sebagai

supervisor Kader JKN-KIS

Melakukan koordinasi dengan supervisor yang dipilih oleh Kantor Cabang

PIC : Kanit Keuangan

Terlaksananya mekanisme perekrutan Kader JKN-KIS

terlaksananya mekanisme perekrutan Kader JKN-KIS dari Kantor Pusat

PIC: Kanit umum

Terlaksananya perekrutan kader JKN-KIS

Melaksanakan perekrutan kader JKN-KIS

sesuai ketetapan

PIC : Kanit Umum

Terlaksananya pembekalan kepada kader

JKN-KIS

Melaksanakan pembekalan secara Mengikuti pembekalan secara optimal

terstruktur, sistematis dan timely

PIC: Kepala Cabang

Tersedianya alat bantu dan kelengkapan

sosialisasi dan edukasi

Menyiapkan dan memberikan seluruh alat Menerima alat bantu dan kelengkapan

bantu dan kelengkapan sosialisasi dan sebagai kader JKN-KIS

edukasi kepada kader JKN-KIS

PIC : Kanit umum

Tersusunnya dan tersampaikannya Surat Keputusan dan pakta integritas kader JKN-KIS

Page 17: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

• Pembuatan dan pembaharuan kontrak dan pakta integritas Kader JKN-KIS

• Memberikan surat tugas Kader JKN- KIS

PIC: Kanit Umum

Terselenggaranya sosialisasi program JKN dan BPJS Kesehatan

Melakukan sosialisasi program JKN dan BPJS Kesehatan

PIC: Kepala Cabang

• Menandatangani kontrak kerja dan pakta integritas Kader JKN-KIS

• Melaksanakan penugasan berdasarkan Surat Tugas

Mengikuti kegiatan sosialisasi/diklat program JKN dan BPJS Kesehatan

Kantor Cabang

Terdistribusikan media sosialisasi dan aparatus ke kader JKN-KIS

Distribusi media sosialisasi dan aparatus ke Kader JKN-KIS

PIC: Kanit Umum

Terlaksananya evaluasi kinerja Kader JKN

Mengevaluasi kinerja Kader JKN-KIS berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan dan kontrak

PIC : Kanit Keuangan dan HK2

Tersusunnya umpan balik kinerja kader JKN

Menyampaikan umpan balik kinerja Kader JKN-KIS dengan melampirkan data peserta yang menunggak

PIC: Kanit Keuangan

Terlaksananya pendampingan Kader JKN-KIS

Memberikan pendampingan Kader JKN-KIS bila dibutuhkan

PIC : Kanit Umum

Terkumpulnya laporan kader JKN-KIS

Menerima laporan Kader JKN

PIC: Kanit Keuangan

Terselesaikannya permasalahan dari kader JKN

Penanganan permasalahan yang ditemui Kader JKN dalam pelaksanaan tugas

Kader JKN-KIS

Menerima media sosialisasi untuk didistribusikan ke kelurahan dengan menggunakan aparatus Kader JKN-KIS

Proaktif dalam menjalankan tugas dan peran Kader JKN-KIS

Menerima data peserta yang menunggak untuk menunjang pelaksanaan fungsi pengingat/pengumpul.

Menginventarisir dan mengusulkan kegiatan sosialisasi yang membutuhkan pendampingan dari Kantor Cabang

Menyampaikan laporan secara berkala sesuai dengan format yang ditentukan

Menyampaikan kendala-kendala operasional yang dihadapi Kader JKN-KIS dan alternatif solusinya

Page 18: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

PIC : Kepala Cabang

15 Terealisasinya pembayaran insentif Kader JKN-KIS

Perhitungan dan pembayaran insentif Menerima insentif sesuai dengan pencapaianKader JKN-KIS kinerja pada tanggal 1-3 setiap bulan.

PIC : Kanit Keuangan *jika belum ada aplikasi, maka perhitungan dibantu oleh Kanit Kepesertaan

D. Hubungan dan Koordinasi Kader JKN-KIS dan Stakeholders terkait (Aparat

desa, TOGA/TOMA, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Desa)

No Kader JKN Stakeholder terkait di tingkat Desa

1 Melapor dan Memperkenalkan diri

dengan menunjukkan surat tugas dari

BPJS Kesehatan

2 Mendistribusikan media sosialisasi

dengan menggunakan aparatus Kader

JKN-KIS

3 Menerima usulan contact person (PIC)

stakeholders terkait tingkat desa.

4 Melaksanakan sosialisasi, advokasi

kepada contact person (PIC) stakeholder terkait tingkat desa yang telah ditentukan.

5 Berkoordinasi dengan contact person

(PIC) Stakeholder terkait tingkat desa

dengan implementasi program Kader

JKN-KIS

Menerima keberadaan Kader JKN-KIS

Menerima dan menempatkan media sosialisasi di

tempat yang umum/mudah dibaca

Menyampaikan usulan contact person (PIC) yang

dilibatkan dalam implementasi program Kader

JKN-KIS

Hadir dan terlibat dalam kegiatan sosialisasi dan

advokasi

Berkoordinasi dengan Kader JKN-KIS

18

Page 19: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

BAB IVPEMETAAN DESA DAN PESERTA

A . Kriteria Pemilihan Desa

Pelaksanaan implementasi kader JKN-KIS dilakukan oleh seluruh Divisi Regional. Jumlah alokasi kader per Divisi Regional ditentukan oleh Kantor Pusat sedangkan kriteria pemilihan Kantor Cabang dan jumlah kader per Kantor Cabang dilakukan oleh Divisi Regional dengan pertimbangan sebagai berikut:1. Besaran tunggakan iuran PBPU per Kantor Cabang.2. Letak wilayah (Geografis).3. Diwajibkan pemilihan wilayah desa harus mempertimbangkan ketersediaan dan

keterjangkauan saluran pembayaran iuran.4. Pemerintah Daerah yang telah melaksanakan cakupan semesta melalui

integrasi Jamkesda sehingga sebagian besar masyarakat iurannya dibayarkan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah, tidak menjadi prioritas.

Penentuan desa binaan berdasarkan pertimbangan di atas ditetapkan melalui SK Kepala Cabang.

Wilayah Kader JKN-KIS yang dapat menjadi daerah binaannya sebanyak 1 desa binaan atau lebih (Kantor Cabang melakukan penyesuaian kondisi luas wilayah kader) dalam 1 Kecamatan, namun dalam menentukan cakupan desa binaan perlu mempertimbangkan cakupan peserta binaan ideal dari Kader JKN-KIS. Kader JKN-KIS akan melakukan mapping data peserta binaan di wilayahnya untuk menvalidasi data peserta yang diperoleh untuk menjadi peserta binaannya.

Sumber data dalam menentukan pemilihan desa yaitu data keuangan (laporan peserta menunggak hasil olahan Grup Keuangan dan Grup Pengembangan Teknologi Informasi) dan data kepesertaan terkait peserta per desa yang akan menjadi peserta binaan Kader JKN-KIS.

B. Kriteria Peserta Binaan Kader JKN-KIS

Peserta yang akan dibina oleh Kader JKN-KIS adalah masyarakat desa yang sudah menjadi peserta dengan kriteria menunggak (lebih dari 2 bulan menunggak) dan calon peserta PBPU. Kader JKN-KIS akan mendapatkan daftar peserta binaan di wilayahnya dari BPJS Kesehatan. Jumlah peserta binaan per Kader JKN-KIS kurang lebih 500 KK/kader atau sebanding dengan 1.500 jiwa/kader (Kantor Cabang melakukan penyesuaian kondisi optimal peserta di sekitar wilayah kader) untuk memastikan kader JKN-KIS dapat membina secara baik dan rutin.

Kader JKN-KIS melakukan pembinaan diutamakan peserta yang ada di dalam daftar dan dapat melakukan pembinaan peserta di luar daftar asalkan masih berada di dalam wilayah binaannya.Diharapkan Kader JKN-KIS dapat mengelola peserta binaannya secara efektif dan tepat sesuai fungsi dan tugasnya.

19

Page 20: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

BAB VPENERIMAAN DAN PELATIHAN KADER JKN-KIS

Untuk memastikan terlaksananya implementasi Kader JKN-KIS sesuai dengan rancangan dan tujuan yang ingin dicapai, perlu dilakukan proses rekrutmen dan seleksi Calon Kader JKN-KIS. Proses penerimaan dan seleksi dilakukan untuk memilih kader yang memiliki kemampuan untuk pengumpulan iuran, pemberian informasi/sosialisasi/edukasi, mampu berkomunikasi dengan baik dan mempunyai integritas yang tinggi dalam menjalankan tugas. Tahapan proses dan persyaratan sebagai berikut:

A. Persyaratan Kader JKN-KIS

Kader JKN-KIS akan menjadi mitra BPJS Kesehatan dalam melakukan pembinaan dan pemantapan indikator yang ingin dicapai. Berikut hal yang dapat menjadi pertimbangan utama untuk menjadi Kader JKN-KIS :

A. Persyaratan Pokok :

1. Penduduk desa setempat atau tetangga desa;2. Diutamakan memiliki pengalaman dalam organisasi kemasyarakatan atau

keagamaan;3. Pendidikan minimal SLTA sederajat;4. Berusia minimal 18 tahun dan maksimal 60 tahun;5. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kantor Polisi setempat;6. Surat Keterangan Sehat dari Dokter/Puskesmas;7. Memiliki kemampuan yang cakap dan gigih;8. Memiliki komunikasi yang baik;9. Sudah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS;10. Bersedia melakukan kunjungan ke rumah-rumah;11. Membuat dan menandatangani Surat Keterangan Kesediaan Menjadi

Kader JKN-KIS sebagai mitra BPJS Kesehatan sesuai dengan format sebagaimana yang akan tertuang dalam surat edaran Direksi;

12. Terdaftar menjadi agen PPOB dari channel pembayaran BPJS Kesehatan;13. Memiliki alat komunikasi/HP berbasis android.

B. Persyaratan Tambahan :1. Memiliki kendaraan pribadi dan memiliki SIM;2. Diutamakan Perempuan;3. Mendapat rekomendasi Kepala Desa.

Persyaratan pokok merupakan persyaratan yang wajib yang dipenuhi sedangkan persyaratan tambahan disesuaikan dengan kebijakan masing-masing Kantor Cabang. Bagi calon Kader JKN-KIS untuk menjadi agen PPOB, diberikan waktu selama 1 bulan untuk menjadi agen PPOB untuk memastikan proses rekrutmen dapat berjalan dengan baik.

20

Page 21: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

B. Pendaftaran Kader JKN-KIS di Kantor Cabang

Proses pendaftaran untuk menjadi Kader JKN-KIS akan dilakukan oleh Kantor Cabang, melalui mekanisme sebagai berikut:

1. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam implementasi Kader JKN-KIS.

2. Melakukan koordinasi dengan aparat desa berdasarkan hasil mapping wilayah desa/kelurahan.

a. Menyampaikan maksud dan tujuan program Kader JKN-KIS beserta persyaratan calon Kader JKN-KIS.

b. Mendata calon Kader JKN-KIS berdasarkan rekomendasi hasil rapat koordinasi dengan aparat desa.

c. Apabila tidak melalui rekomendasi aparat desa, calon kader JKN-KIS yang berasal dari tenaga sukarela tetap melakukan komunikasi dan koordinasi dengan aparat desa.

3. Penyerahan berkas administrasi lamarana. Waktu penyerahan berkas administrasi pendaftaran dilakukan selama

3 (tiga) hari kerja ke Kantor Cabang, setelah rapat koordinasi dengan aparat desa.

b. Kelengkapan berkas administrasi lamaran Kader JKN-KIS, terdiri dari:1) Surat lamaran kerja ditujukan kepada Kepala Kantor Cabang2) Daftar riwayat hidup3) Fotokopi ijazah terakhir sebanyak 1 (satu) lembar4) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk sebanyak 1 (satu) lembar5) Fotokopi Kartu BPJS Kesehatan sebanyak 1 (satu) lembar6) Fotokopi Surat Izin Mengemudi sebanyak 1 (satu) lembar

bila memiliki kendaraan pribadi7) Pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 sebanyak 1 (satu) lembar8) Mendapatkan surat rekomendasi resmi dari aparat desa

(berstempel) bila berasal dari kader binaan aparat desa.

4. Seleksi administrasia. Kantor Cabang melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan

keabsahan berkas sesuai dengan poin 3 (b) di atas.b. Menyampaikan hasil seleksi administrasi kepada Calon Kader

JKN-KIS yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti wawancara dan roleplay secara tertulis dalam waktu 2 hari kemudian.

5. Wawancaraa. Peserta akan mengikuti tahapan wawancara dan roleplay yang

akan dilaksanakan di Kantor Cabang.b. Kantor Cabang akan melakukan proses wawancara menggunakan

toolsAoaien wawancara dan bobot/kriteria kelulusan yang dibuat oleh pihak Kantor Pusat.

c. Tim pewawancara terdiri dari Tim Teknis Kantor Cabang.

21

Page 22: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

6. Pengumuman hasil akhirPengumuman hasil wawancara disampaikan melalui pengumuman di Kantor Cabang, telepon/SMS/surat apabila diperlukan oleh Kantor Cabang, setelah seluruh tahapan seleksi selesai. Jangka waktu pelaksanaan rekrutmen dilakukan selama 3 minggu (periode rekrutmen sampai dengan penandatangan perjanjian kerjasama kemitraan).

7. Kader JKN-KIS mendaftarkan diri sebagai agen PPOB di kantor BPJS Kesehatan melalui persyaratan sebagai berikut:a. Mendaftar menjadi agen PPOB dari channel pembayaran yang sudah

bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.b. Memiliki alat komunikasi / HP berbasis android yang memiliki koneksi

internet, mesin EDC atau fasilitas pembayaran lain yang digunakan sebagai media pembayaran iuran dari peserta.

c. Memiliki deposit dana sejumlah tertentu sesuai ketentuan saluran PPOB yang dipilih.

8. Penetapan Kader JKN-KIS sebagai mitra BPJS Kesehatan. Kemitraan kader JKN-KIS dilakukan dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kemitraan dan pakta Integritas sesuai dengan format sebagaimana tertuang dalam lampiran pedoman ini.

9. Memilih dan menetapkan 1 orang kader per kantor cabang untuk menjadi supervisor yang berfungsi sebagai koordinator dari kader. Profil supervisor adalah orang yang bertanggung jawab, berkinerja baik, mampu memimpin dengan baik dan dapat diandalkan untuk berkoordinasi dengan kantor cabang. Tugas supervisor Kader JKN-KIS adalah mengkoordinir aktivitas dari kader- kader di Kantor Cabang, melaporkan hal-hal terkait pelaksanaan program kader JKN-KIS dan mengikuti pertemuan dengan Kantor Cabang BPJS Kesehatan bila diperlukan.

10. Membuat sarana komunikasi antara Kader JKN-KIS dengan BPJS Kesehatan dan BPJS Kesehatan melibatkan unit terkait dalam sarana komunikasi.

11. Peserta dapat menyampaikan keluhan kepada Kader JKN-KIS dan/atau melaporkan langsung ke BPJS Kesehatan mengenai layanan BPJS Kesehatan, kinerja dan perilaku kader JKN-KIS. BPJS Kesehatan wajib menindaklanjuti keluhan tersebut sesuai ketentuan.

C. Pelatihan dan Pembekalan dan Monitoring Evaluasi bagi Kader JKN-KIS

Materi-materi yang akan terkandung dalam kegiatan Pelatihan dan Pembekalan, diantaranya yaitu:

1. Konsep JKN-KIS;2. Tugas dan fungsi Kader JKN-KIS;3. Kegiatan lapangan;

22

Page 23: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

4. Product knowledge (Konsep JKN, prinsip JKN dan UU BPJS (gotong royong), syarat kepesertaan, prosedur benefit, promotif preventif, iuran dan pembayaran iuran);

5. Penguatan kemampuan sebagai Pengumpul Iuran dan Pemasaran;6. Hubungan Kemitraan Kader JKN-KIS dengan BPJS Kesehatan;7. informasi profil wilayah kerja dan peserta BPJS Kesehatan.

Pelatihan dan pembekalan dilakukan secara rutin setiap triwulan oleh Kantor Cabang dan tiap semester oleh Divisi Regional untuk memastikan produk knowledge Kader JKN-KIS terkini.

Pelaksanaan pelatihan dan pembekalan dilaksanakan minimal 2 (dua) hari setiap kegiatan agar pemahaman dan pengetahuan kader JKN-KIS meningkat. Memastikan materi modul yang disampaikan dapat lebih dipahami dan diterima lebih cepat peserta maka pemateri perlu secara rutin dibekali Training Of Trainers (TOT).

Dalam mendukung fokus utama program kader JKN-KIS diperlukan materi-materi yang fokus terhadap ;

1. Materi simulasi aktivitas kader JKN-KIS dan skema fungsi PPOB lebih diperkuat.

2. Materi tata cara pengisian pelaporan kader JKN-KIS.3. Materi motivasi kader JKN-KIS menjalankan tugas.

Tahapan dalam pengembangan skill dan kompetensi Kader JKN-KIS dalam menjalankan aktivitas dilapangan maka perlu dibuat pertemuan BPJS Kesehatan dan Kader JKN-KIS secara rutin dalam periode 2 mingguan, triwulan dan semesteran. Tujuan pertemuan tersebut untuk meningkatkan kemampuan dan rasa memiliki sebagai Kader JKN-KIS.

Materi Pelatihan dan Monitoring Evaluasi

Berikut adalah materi pelatihan dan monitoring evaluasi yang dapat menjadi acuan pelaksanaan kegiatan dan pelatihan dan monitoring evaluasi lebih menfokuskan kepada fungsi utama pengingat, penagih dan pengumpul iuran selain fungsi pendukung lainnya seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:

1. Materi Pelatihan dan Pembekalan

No. Aktivitas PIC Satuan Waktu

■ Pembukaan oleh Kepala Cabang

- Sosialisasi Program JKN-KIS - Konsep dasar Kader JKN-KIS

Kantor Cabang : 2 jam pelajaran■ Materi Sosialisasi

JKN-KIS■ Materi Konsep

Implementasi kader JKN-KIS

Kantor Cabang 20 menitMateri Mekanisme Pengumpulan Iuran Materi Pemasaran

Materi Kepesertaan

Kanit Keuangan Kanit Pemasaran

Kanit Kepesertaan

2 jam pelajaran 2 jam pelajaran 2 jam pelajaran

&UPMP4

23

Page 24: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

6 Materi Pelayanan Prima Kanit Kepesertaan & UPMP4

1 jam pelajaran

■ Materi Pelayanan Kanit Pelayanan (MPKP/MPKR)

2 jam pelajaran

8 Materi Tugas, Tanggung Jawab, Hak dan Kewajiban Kader JKN-KIS serta Hubungan Kemitraan antara Kader JKN- KIS dan Kantor Cabang

Kepala Cabang 2 jam pelajaran

9 Simulasi Aktivitas Kader JKN-KIS Divisi Regional/Kantor Cabang

1 jam pelajaran

10 Post Test Kantor Cabang 20 menit11 Pelantikan Kader JKN-KIS Kantor Cabang 20 menit

12 Penandatanganan Pakta Integritas Kantor Cabang 15 menit13 Penutupan dan Penyerahan Sertifikat Kepala Cabang

2. Materi Monitoring dan Evaluasi di Kantor Cabang/KLOK (2 mingguan)No. Aktivitas PIC Satuan Waktu

1 Pembukaan Pertemuan Kantor Cabang 15 menit2 Penyampaian Progres Pelaksanaan

Kader JKN-KISKantor Cabang 15 menit

3 Pemaparan tiap kader terkait aktivitas masing-masing

Kanit Keuangan 60 menit

4 Diskusi terkait aktivitas Kader JKN-KIS Kanit Keuangan 20 menit5 Pelaporan Kader JKN-KIS terupdate

terkait sosialisasi & kunjungan (Form C)Kanit Keuangan 30 menit

6 Pembekalan :■ Best Practice Sharring• Simulasi aktivitas Kader JKN-KIS• Informasi terbaru terkait kebijakan

Program JKN-KIS terbaru

Kanit Keuangan 30 menit

7 Penutup

3. Materi Monitoring dan Evaluasi di Kantor Cabang (Triwulanan)No. Aktivitas PIC Satuan Waktu

1 Pembukaan Pertemuan Kepala Cabang 15 menit2 Penyampaian Progres Pelaksanaan

Kader JKN-KISKantor Cabang 45 menit

3 Pre test Kantor Cabang 20 menit

3 Penyampaian Materi Pemasaran, Kepesertaan, Pelayanan Prima dan Pelayanan

Kanit Pemasaran, Kepesertaan UPMP4, MPKP dan MPKR

90 menit

■ Materi Mekanisme Pengumpulan Iuran Kanit Keuangan 45 menit

5 Simulasi Aktivitas Kader JKN-KIS Kanit Keuangan 60 menit

6 Post Test Kantor Cabang 20 menit

■ Pembekalan :■ Best Practice Sharring■ Informasi terbaru terkait kebijakan

Kepala Cabang dan Perwakilan Divisi Regional

45 menit

Page 25: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Program JKN-KIS terbaru ■ Pemberian Materi Motivasi bagi Kader

JKN-KIS8 Penyampaian Kinerja Kader JKN-KIS Kanit Keuangan

selama triwulan20 Menit

9 Penutup

4. Materi Monitoring dan Evaluasi di Divisi Regional (Semesteran)

No. Aktivitas PIC Satuan Waktu

1 Pembukaan Pertemuan Kepala Divisi Regional 20 menit2 Penyampaian Progres Pelaksanaan

Kader JKN-KIS tiap CabangDivisi Regional 60 menit

3 Pemaparan Konsep Program Kantor Pusat atau 60 menitImplementasi Kader JKN-KIS Divisi Regional

3 Diskusi bersama Kader JKN-KIS perwakilan dari tiap cabang

Ka. Dept HK3 60 menit

4 Simulasi Aktivitas kader JKN-KIS Ka. Dept HK3 60 menit

6 Pembekalan :■ Best Practice Sharring Kader JKN-KIS■ Pemaparan dari Kantor Cabang/Divisi

Divis Regional 60 menit

Regional7 Pemilihan Kader JKN-KIS terbaik Ka. Dept HK3 30 Menit

8 Penutup

Catatan: Kegiatan pelatihan dan monitoring evaluasi dapat dikembangkan oleh Divisi Regional dan Kantor Cabang dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi.

25

Page 26: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

BAB VIHAK DAN KEWAJIBAN KADER JKN-KIS

Secara umum kader JKN-KIS memiliki hak dan kewajiban dengan rincian sebagai berikut:

A. Hak Kader JKN-KIS1. Mendapatkan pelatihan dan informasi kebijakan terkini seputar BPJS

Kesehatan setiap triwulan oleh Kantor Cabang dan tiap semester oleh Divisi Regional.

2. Mendapatkan product knowledge mengenai kepesertaan, pelayanan, pemasaran, keuangan dan iuran, channel perbankan dan PPOB (Payment Point Online Bank).

3. Mendapatkan materi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) berupa buku saku terkait product knowledge mengenai kepesertaan, pelayanan dan chanel perbankan, leaflet mengenai hak dan kewajiban peserta.

4. Mendapatkan mapping peserta PBPU BPJS Kesehatan berdasar mapping peserta menunggak by name by address per tingkat desa/ kelurahan.

5. Mendapatkan aparatus Kader JKN-KIS dalam menjalankan tugas di lapangan sebagai bukti identitas Kader JKN-KIS berupa jaket, topi, tanda pengenal khusus dan surat tugas.

6. Mendapatkan buku saku untuk buku khusus pendukung melaksanakan tugas sebagai Kader JKN-KIS.

7. Mendapatkan simulasi dan bestpractice sharing atas aktivitas kader8. Bergabung dalam grup media sosial kader dan Kantor Cabang9. Mendapatkan simulasi pelaporan secara rutin setiap pertemuan pemantauan

dan evaluasi10. Mendapatkan feedback kinerja laporan bagi Kader secara triwulan.11. Memperoleh imbalan dari BPJS Kesehatan berupa Imbalan Jasa

Keperantaraan. Imbalan jasa keperantaraan bagi Kader JKN-KIS akan diatur tersendiri dalam Keputusan dan Edaran Direksi.

B. Kewajiban Kader JKN-KIS

1. Pengingat dan pengumpulan iuran dari peserta binaan Kader JKN-KIS sebagai fokus utama

2. Wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan dan tidak ada tunggakan iuran.3. Melakukan sosialisasi kepada peserta secara perorangan maupun

berkelompok dengan melampirkan daftar hadir peserta sosialisasi. Berikut isi Sosialisasi:a. Sosialisasi tentang JKN yaitu program pemerintah untuk memberikan

layanan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia berdasarkan asas gotong royong;

b. Mekanisme pendaftaran dan update data peserta;c. Hak dan kewajiban peserta;d. Prosedur mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk fasilitas

kesehatan yang bekerja sama;

26

Page 27: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

e. Iuran dan tata cara pembayaran (saluran pembayaran, waktu pembayaran, denda pembayaran);

f. Petunjuk pindah kelas rawat dan perubahan FKTP.4. Melaporkan kegiatan sosialisasi (kelompok/ kunjungan) sebagai dasar

perhitungan imbalan jasa keperantaraan dengan melampirkan dokumen di bawah ini:a. Daftar kunjungan ke peserta dan calon peserta (formulir C dan D);b. Daftar hadir peserta dan calon peserta sosialisasi kelompok (formulir

dibuat oleh KC);c. Foto kegiatan sosialisasi dan kegiatan kunjungan.

5. Memenuhi undangan Kantor Cabang untuk kegiatan monitoring dan evaluasi yang diselenggarakan setiap triwulan.

6. Memenuhi undangan Divisi Regional untuk kegiatan monitoring dan evaluasi yang diselenggarakan setiap semesteran.

7. Mengikuti pertemuan koordinasi dengan BPJS Kesehatan 2 kali dalam sebulan.

8. Memberikan laporan kepada BPJS Kesehatan setiap bulan (cut off tanggal 25 setiap bulannya)

9. Memiliki rekening tabungan pada salah satu bank mitra BPJS Kesehatan;10. Tunduk kepada peraturan yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan;11. Mengelola data peserta baru dan peserta lama sebagai alat bantu pengingat

dan pengumpul iuran.12. Melayani dengan sikap senyum, sapa, dan salam.13. Memberikan informasi secara jelas dan tidak menyesatkan kepada pihak lain

yang memerlukan informasi.14. Tidak menerima imbalan dari peserta dalam bentuk apapun.15. Menggunakan aparatus Kader JKN-KIS minimal tanda pengenal dan surat

tugas (kewajiban digunakan selama bertugas).16. Memenuhi kriteria penilaian kinerja yang diberikan oleh BPJS Kesehatan

terkait dengan reward dan punishment sebagai evaluasi dalam periode triwulan. Kriteria pencapaian kinerja meliputi pelaporan, keaktifan dan target yang diberikan.

17. Tetap melaporkan secara manual kegiatan pelaksanaan sehari-hari apabila terjadi kendala aplikasi dalam pelaporan aktivitas Kader JKN-KIS.

18. Wajib menjaga kerahasiaan atas data/informasi dalam bentuk apapun yang disampaikan oleh BPJS Kesehatan.

27

Page 28: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

BAB VIIAKTIVITAS KADER JKN-KIS

Secara umum kader JKN-KIS melakukan aktivitas dengan fokus utama pengumpulan iuran, sedangkan tugas tambahan dan sekaligus dalam mendukung tugas utama adalah melakukan pemasaran sosial, pendaftaran, pemberi informasi dan menerima keluhan. Rincian aktivitas-aktivitas yang dilakukan Kader JKN-KIS sebagai berikut:

A. Pengingat dan Pengumpul IuranTugas Kader JKN-KIS sebagai pengingat iuran adalah :1. Memberikan informasi saluran pembayaran (Bank dan Non Bank) serta

biaya administrasi saluran pembayaran (bila ada)2. Memberikan informasi tentang batas waktu terakhir pembayaran iuran dan

mengingatkan untuk membayar iuran per keluarga tepat waktu.3. Memberikan informasi mengenai denda pelayanan.4. Menyampaikan surat tagihan peserta PBPU.5. Melakukan rekapitulasi dan pelaporan tanggal 25 setiap bulan atas peserta

binaan Kader JKN-KIS yang sudah dilakukan sosialisasi / kunjungan dan melakukan pembayaran iuran.

Tugas Kader JKN-KIS sebagai Pengumpul Iuran (Jika Kader JKN-KIS sebagaiAgen PPOB):1. Menawarkan pembayaran iuran sekaligus maksimal 12 (dua belas) bulan.2. Melakukan pembayaran iuran ke Rekening Virtual Account Keluarga

melalui Aplikasi PPOB yang diakses oleh Kader JKN-KIS sebagai Agen PPOB.

3. Memberikan bukti / struk pembayaran kepada peserta serta dihindarkan kader tidak dapat menerima uang tunai dari peserta yang disertai kwitansi atau bukti lain tidak resmi. Bukti / struk pembayaran dapat diberikan dalam bentuk:a. struk luaran dari mesin EDO,b. sms notifikasi ke nomor handphone peserta sesuai ketentuan yang

berlaku sebagai Agen PPOB BPJS Kesehatan.4. Melakukan rekapitulasi dan pelaporan tanggal 25 setiap bulan atas peserta

binaan Kader JKN-KIS yang sudah dilakukan sosialisasi / kunjungan dan melakukan pembayaran iuran.

5. Melakukan rekapitulasi pembayaran iuran melalui Kader JKN-KIS sebagai Agen PPOB dengan disesuaikan kebijakan VA satu keluarga dan kunjungan diakui 1 keluarga.

6. Menempelkan stiker sebagai bukti kunjungan rumah.7. Kebijakan Pembayaran iuran langsung oleh BPJS Kesehatan dengan

mobile di satu tempat untuk antisipasi pembayaran iuran yang terhambat atau meminjam EDO milik kantor cabang untuk pembayaran iuran sementara.

8. Skema pengakuan kunjungan dilakukan dengan bukti yang kuat selain tanda tangan keluarga melalui dokumentasi kunjungan atau dokumentasi lain.

28

Page 29: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

B. Pemasaran Sosial: Sosialisasi dan Edukasi1. Pemasaran sosial langsung dengan pembekalan informasi yang terupdate

(cara pembayaran, denda, VA 1 Keluarga, benefit, pendaftaran, dsb)2. Memberikan informasi kepada peserta mengenai hak dan kewajiban dari

peserta.3. Memberikan leaflet dan stiker kepada peserta dan calon peserta di rumah

peserta4. Melakukan pemasangan spanduk/banner di lokasi-lokasi strategis bersama

kantor cabang dan aparat desa setempat.5. Sosialisasi dalam melakukan pemasaran sosial adalah :

a. Kunjungan kepada Peserta dan Calon Peserta PBPU dan BP1) Pengenalan JKN-KIS dan BPJS Kesehatan (sesuai modul ajar)2) Program JKN-KIS untuk PBPU dan BP (menyampaikan informasi

wajib)3) Status Iuran: mengingatkan waktu jatuh tempo dan besaran yang

harus dibayarkan dan sanksi pelayanan, (khusus peserta)b. Sosialisasi kepada masyarakat Desa/Kelompok (dapat didampingi oleh

Kantor Cabang) dan dilakukan minimal setiap 2x/bulan (peserta bergilir)1) Pengenalan JKN-KIS dan BPJS Kesehatan (sesuai modul ajar)2) Program JKN-KIS

6. Mendapatkan form daftar hadir kegiatan sosialisasi kelompok (Form dibuat oleh Kantor Cabang dengan isian wajib yaitu nama, nomor NIK dan nomor peserta JKN) untuk dilaporkan pada Formulir C.

7. Melaporkan kegiatan sosialisasi yang dilakukan setiap bulan (sesuai format yang diberikan)a. Sosialisasi Individu merujuk pada formulir Cb. Sosialisasi Masyarakat desa/Kelompok merujuk pada formulir C

8. Bekerjasama dengan aparat desa untuk bersinergi dalam sosialisasi masyarakat

C. Pendaftaran PesertaPendaftaran peserta PBPU-BP dapat dilakukan secara individu maupun kolektif

oleh Kader JKN-KIS paling lambat 2 minggu setelah berkas diterima, peserta dapat datang langsung ke Kantor Operasional terdekat atau melalui website, Bank (sudah bekerjasama dan sudah ditunjuk untuk dapat melakukan pendaftaran) atau melalui chanel lainnya. Berikut syarat-syarat pendaftaran melalui Kantor Operasional dan melalui website:

1. Pendaftaran melalui Kantor Operasionala. Persyaratan pendaftaran peserta :

1) Mendaftarkan satu keluarga dengan kelas perawatan yang sama2) menyerahkan formulir Daftar Isian Peserta (DI P) yang telah di isi3) Menyerahkan 1 lembar pas foto ukuran 3 x 4 cm peserta4) Memperlihatkan KTP dan Kartu Keluarga asli5) Nomor rekening bank bagi peserta yang memilih kelas 1 dan 26) Menandatangani persetujuan untuk mematuhi syarat dan ketentuan

yang berlaku.29

Page 30: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

b. Pembayaran iuran melalui Virtual Account oleh Calon Peserta1) Pembayaran Iuran paling cepat 14 hari kalender dan paling lambat 30

hari kalender setelah proses pendaftaran melalui nomor VA calon peserta saat mendaftar

2) kepesertaan aktif setelah melakukan pembayaran iuran

Adapun tahapan Kader JKN-KIS dalam membantu proses pendaftaran peserta yang dilakukan melalui pendaftaran mandiri/reguler sebagai berikut:

1. Pendaftaran Manual/Regular:a. Tahap Pengisian DIP

1) Kader JKN-KIS menyiapkan lembar tanda terima berkas DIP (Form tanda terima berkas DIP dibuat oleh Kantor Cabang sesuai kelengkapan berkas)

2) Kader JKN-KIS menyiapkan DIP3) Calon Peserta menyiapkan KTP dan KK dan nomor Hand Phone (HP)4) Kader JKN-KIS menjelaskan dan memandu cara pengisian DIP atau

membantu mengisi DIP (bagi yang perlu bantuan)5) Kader JKN-KIS memastikan semua data sudah terisi lengkap dan

benar, terutama: Nama, tanggal lahir, NIK, FKTP dan nomor HP6) Kader JKN-KIS menerima DIP yang telah terisi7) Kader JKN-KIS menyerahkan Form Pendaftaran-“inisial kader” yang

telah terisi kepada Peserta8) Kader JKN-KIS menjelaskan bahwa pendaftaran (entry data di BPJS

Kesehatan) akan dilakukan pada tanggal 14-15 setiap bulan.9) Kader JKN-KIS menjelaskan bahwa bukti sah sudah terdaftar (data

sudah dientry), calon Peserta akan menerima VA luaran aplikasi BPJS Kesehatan (menunjukkan contoh VA dan contoh slip pembayaran iuran).

10) Kader JKN-KIS mendokumentasikan berkas DIP calon Peserta yang sudah diterima ke dalam Form Rekapitulasi Pendaftaran Bulanan (Form C).

b. Tahap Pendaftaran/Entry data1) Range tanggal 11-15, menyerahkan DIP kepada BPJS Kesehatan.2) Kader JKN-KIS menyerahkan berkas DIP calon Peserta kepada

Petugas BPJS-Kesehatan3) Kader JKN-KIS menerima tanda terima berkas DIP yang telah

diserahkan ke Petugas BPJS Kesehatan (Form dibuat oleh Kantor Cabang sesuai kelengkapan berkas)

4) Tanggal 14 atau 15 Petugas BPJS Kesehatan melakukan entry data dari DIP yang diberikan Kader JKN-KIS

5) Kader JKN-KIS menerima VA calon peserta yang sudah dientri oleh Petugas BPJS Kesehatan

6) Kader JKN-KIS memastikan VA yang diterima sudah benar.

30

Page 31: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

c. Tahap Penyerahan VA1) Kader JKN-KIS menyerahkan VA kepada calon Peserta dan menarik

kembali Form Pendaftaran-A yang diserahkan sebelumnya.2) Kader JKN-KIS mengingatkan pembayaran iuran pertama adalah

tanggal 1 sd 12 bulan berikutnya (paling cepat 14 hari dan paling lambat 30 hari setelah didaftar).

d. Tahap Pembayaran Iuran Pertama (Kader sebagai PPOB)1) Kader JKN-KIS memastikan nomor VA dan besaran tagihan iuran dari

calon Peserta.2) Kader JKN-KIS menerima iuran sejumlah yang tertera pada VA3) Kader JKN-KIS melakukan SOP penyetoran iuran melalui PPOB4) Kader JKN-KIS menyerahkan slip pembayaran iuran (atau bentuk lain)

luaran sistem (EDC) kepada Peserta sebagai bukti bahwa calon Peserta sudah membayar iuran

5) Kader JKN-KIS menganjurkan agar slip pembayaran iuran (atau bentuk lain) yang diterima agar disimpan dengan baik.

6) Kader JKN-KIS menginformasikan bahwa kepesertaannya sudah aktif.e. Tahap Pencetakan & Penyerahan Kartu dari BPJS Kes - Kader JKN-KIS

1) Petugas BPJS Kesehatan melakukan pencetakan Kartu2) Kader JKN-KIS menerima Kartu sesuai waktu yang disepakati4) BPJS Kesehatan mendokumentasikan tanda terima Kartu JKN-KIS

(Form dibuat oleh Kantor Cabang sesuai kelengkapan berkas)3) Kader JKN-KIS memastikan Kartu sudah tepat data, tepat jumlah

f. Tahap Penyerahan Kartu dari Kader JKN-KIS - Peserta1) Kader JKN-KIS memastikan Kartu tepat orang2) Kader JKN-KIS menyerahkan Kartu kepada Peserta5) Kader JKN-KIS mendokumentasikan tanda terima Kartu JKN-KIS

(Form dibuat oleh Kantor Cabang sesuai kelengkapan berkas)3) Kader JKN-KIS menyampaikan bahwa Kartu JKN-KIS tsb sebagai

identitas untuk mendapatkan pelayanan4) Kader JKN-KIS mengucapkan terima kasih.5) Selesai.

2. Pendaftaran PBPU KolektifApabila di wilayah desa tersebut terdapat potensi pendaftaran peserta PBPU kolektif, Kader JKN-KIS dapat mengagendakan langkah-langkah yang dijalankan dengan berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan setempat. Perhitungan kinerja kader JKN-KIS yang melakukan perekrutan PBPU kolektif akan diatur dalam Surat Edaran.

D. Pemberi Informasi dan KeluhanKader JKN-KIS - KIS diharapkan dapat memberikan informasi singkat terkait:1. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan baik ditingkat

pertama maupun tingkat lanjutan.2. Informasi tentang motivasi bahwa program ini bermanfaat bagi peserta dan

calon peserta3. Memberikan informasi tentang saluran penanganan keluhan di BPJS

Kesehatan dimana Kader JKN-KIS - KIS akan dibekali dengan formulir C.31

Page 32: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Hasil isian formulir tersebut akan diserahkan ke BPJS Kesehatan cabang setempat ke Unit Kepesertaan dan pelayanan pelanggan untuk selanjutnya akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku. Pemberian Informasi dilakukan kepada peserta binaan baru dan minimal setiap 3 bulan wajib melakukan update penyampaian informasi kepada seluruh peserta binaannya.

Pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh Kader JKN-KIS - KIS mencakup:1. Cara mengakses layanan kesehatan di FKTP

Kader JKN-KIS - KIS memiliki tugas untuk memberikan informasi kepada peserta mencakup beberapa hal sebagai berikut:a. Pencantuman nama FKTP pada kartu pesertab. Keberadaan faskes diwilayah kerjanya. Kader JKN-KIS - KIS dibekali

dengan daftar nama dan alamat FKTP diwilayah kerjanya.c. Tatalaksana/prosedur penggunaan layanan FKTP (persyaratan yang

harus dibawa oleh peserta, jam praktek layanan)d. Pengetahuan tentang cara mengakses FKTP pada kondisi dimana FKTP

tempat peserta terdaftar sedang tidak dapat diakses (layanan FKTP tutup, peserta sedang dinas luar, dan sebagainya).

e. Cakupan dan mekanisme pelayanan rawat inap di FKTP untuk kasus persalinan, demam berdarah, typhoid, gastroenteritis dan diagnosis lain yang dapat ditangani oleh FKTP dengan tetap mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana di FKTL.

2. Cara mengakses layanan kesehatan di FKRTLKader JKN-KIS - KIS sebaiknya dapat memahami alur pelayanan baik pada kondisi umum maupun emergensi. Kader JKN-KIS - KIS harus memiliki kemampuan dasar tentang beberapa hal te rka it:a. Cakupan dan mekanisme pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan (kartu

JKN - KIS, surat rujukan FKTP)b. Pengetahuan tentang tatalaksana pelayanan pada kondisi emergensi

dan prosedur pemanfaatan ambulans antar fasilitas kesehatanc. Sistem rujukan yang dimulai dari RS Kelas C, D dan Bd. Cakupan dan mekanisme pelayanan rawat inap tingkat lanjutane. Pengetahuan tentang hal yang tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan

3. Cara melakukan perubahan fasilitas kesehatan tingkat pertamaKader JKN-KIS - KIS memiliki kewajiban untuk memberikan informasi persyaratan dan tatalaksana penggantian FKTP termasuk informasi tentang jangka waktu yang diperbolehkan untuk melakukan perubahan kartu.

4. Penyampaian keluhanKader JKN-KIS - KIS akan dibekali dengan formulir pencatatan keluhan. Hasil isian formulir tersebut akan diserahkan ke BPJS Kesehatan cabang setempat ke Unit Kepesertaan dan pelayanan pelanggan untuk selanjutnya akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku.

32

Page 33: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

E. A k t iv i ta s P e r io d ik d a r i K a d e r J K N -K IS

Aktivitas kader JKN-KIS yang dilakukan periode tanggal 1-25 setiap

bulannya adalah sebagai berikut:

a. Mengingatkan kepada peserta untuk membayar iuran dengan batas waktu tanggal 10 setiap bulannya (Poin A)

b. Mengumpulkan iuran peserta yang menunggak sesuai daftar peserta binaan yang diberikan.

c. Kader mulai melaksanakan tugas dan sudah mendapatkan pelatihan, product knowledge, materi KIE dan atribut Kader JKN-KIS.

d. Memetakan peserta berdasarkan data referensi Kantor Cabang.e. Melakukan sosialisasi kelompok berkordinasi dengan Kantor Cabang

berdasarkan data referensi Kantor Cabang.f. Melakukan kunjungan ke rumah peserta berdasarkan data referensi

Kantor Cabang.g. Mengisi Formulir C untuk Kunjungan dan Sosialisasi.h. Menyampaikan calon peserta baru dan tambahan untuk Formulir D.i. Mengikuti pertemuan monitoring dan evaluasi tanggal 15 dan 30 setiap

bulannya (Poin B)j. Penyerahan laporan formulir C dan pelaporan atas kegiatan kunjungan

dan sosialsiasi (Poin C)

Kegiatan rutin Kader JKN-KIS yang dilakukan dari awal sampai dengan akhir

bulan diantaranya sebagai berikut:

a. Fokus utama Kader JKN-KIS adalah mengingatkan dan mengumpulkan iuran dari peserta menunggak.

b. Menawarkan pembayaran iuran sekaligus maksimal 12 bulan (Jika Kader JKN-KIS masuk dalam agen PPOB).

c. Menginformasikan mengenai denda pelayanan.d. Menyerahkan DIP kepada BPJS Kesehatan (waktu penyerahan DIP 2

minggu sekali).e. Membantu proses pendaftaran peserta yang dilakukan melalui

pendaftaran mandiri dan kolektif dengan berkoordinasi Kantor Cabang setempat

f. Merekrut Peserta baru (PBPU) langsung di lapangan.g. Memberikan leaflet dan stiker pada setiap sosialisasi, kunjungan dan

rekrut peserta baru (PBPU).h. Memasang spanduk/banner di lokasi strategis.i. Menginformasikan saluran pembayaran serta biaya administrasi saluran

pembayaran (bila ada).

33

Page 34: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

j. Memberikan informasi Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan baik ditingkat pertama maupun tingkat lanjutan dan perubahan FKTP.

k. Memberikan informasi tentang saluran penanganan keluhan di BPJS Kesehatan dimana Kader JKN-KIS akan dibekali dengan formulir pencatatan keluhan.

l. Melakukan pembayaran iuran ke rekening VA melalui Aplikasi PPOB (jika Kader JKN-KIS masuk dalam Agen PPOB)

m. Melakukan pertemuan monitoring dan evaluasi di akhir bulan (Poin D).

F. Aktivitas Periodik Kantor Cabang

Aktivitas kantor cabang yang dilakukan periode tanggal 1- 30/31 setiap bulannya adalah sebagai berikut:

a. Kantor Cabang sudah memberikan pelatihan, product knowledge, materi KIE dan atribut Kader JKN-KIS diawal pelaksanaan dan secara rutin triwulanan.

b. Melakukan koordinasi dan komunikasi perijinan dengan aparat desa.c. Memberikan leaflet dan stiker pada setiap sosialisasi, kunjungan dan

rekrut peserta baru (PBPU) kepada kader JKN-KIS.d. Memastikan Kader JKN-KIS memasang spanduk/banner di tempat lokasi

strategis.e. Menerima dan menyiapkan lembar tanda terima berkas Daftar Isian

Peserta (DIP) (poin A).f. Melakukan entry data dari DIP yang diberikan oleh Kader JKN-KIS (poin

A).g. Menyiapkan daftar hadir peserta dan calon peserta pada sosialisasi

kelompok.h. Mengisi data referensi kader (Profil Kader JKN-KIS) Formulir A.i. Menerima dan mengisi rekapitulasi Formulir C Kunjungan ke Rumah atau

Sosialisasi Kelompok (Peserta PBPU, BO & Calon Peserta) dan rekapitulasi Formulir D (Formulir Data Tambahan Peserta) (poin B).

j. Melakukan rekapitulasi pelaporan dari Kader JKN-KIS (poin B).k. Memberikan mapping peserta PBPU dan BP secara bertahap.l. Memberikan imbalan jasa keperantaraan bagi Kader JKN-KIS untuk jasa

pengingat iuran paling lambat akhir bulan dan jasa pengumpul iuran paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

m. Melakukan pencetakan dan membuat tanda terima Kartu JKN-KIS.n. Melakukan supervisi dan spotcheck secara rutin untuk memastikan kinerja

Kader JKN-KIS dan pengawasan terhadap perilaku dan integritas Kader JKN-KIS di lapangan.

34

Page 35: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

o. Mengisi Formulir A. Tabel Referensi Kader JKN-KIS per Kantor Cabang.p. Mengirim Formulir C dan D ke Divisi Regional setiap tanggal 27 tiap

bulannya (poin C).q. Melakukan pertemuan monitoring dan evaluasi tanggal 15 dan 30 setiap

bulannya (poin A).r. Menerima Formulir F dari Divisi Regional setiap tanggal 3 tiap bulannya.

G. Aktivitas Periodik Divisi Regional

A

27 29 31

Aktivitas Divisi Regional yang dilakukan periode tanggal 1-30/31 setiap bulannya adalah sebagai berikut:

a. Dept. PTIMR merekap Form A Kantor Cabang dari seluruh Kantor Cabang di wilayah kerjanya.

b. Dept. PTIMR mengirim rekap Form A Kantor Cabang via email ke Grup Kepesertaan dan ditembuskan ke Grup Keuangan dan Akuntansi.

c. Dept. PTIMR merekapitulasi Form B dari setiap Kantor Cabang per kader JKN-KIS.

d. Dept. PTIMR mengirim softcopy Form B ke Grup Kepesertaan cc Grup Keuangan.

e. Dept. PTIMR merekap kolektif softcopy Form C dari Kantor Cabang setiap tanggal 29 dikirimkan ke Grup Kepesertaan cc Grup Keuangan, (poin B).

f. Dept. PTIMR melakukan verifikasi dan mengirim rekapitulasi softcopy Form D seluruh cabang ke Grup Kepesertaan dan ditembuskan ke grup Keuangan, Akuntansi dan Litbang setiap tanggal 29 setiap bulannya, (poin C).

g. Menerima Formulir E (Tabel Pembayaran Iuran Peserta Binaan Kader JKN-KIS) dan Formulir F (Tabel Kombinasi Pembayaran Iuran dan Kunjungan Sosialiasi Peserta Binaan Kader JKN-KIS) dari Kantor Pusat untuk dikirimkan kembali ke Kantor Cabang (poin A).

h. Mengirimkan softcopy Formulir F sebagai dasar pembayaran imbalan Jasa Keperantaraan Kader JKN-KIS di bulan sebelumnya paling lambat tanggal 3 bulan berikutnya.

i. Menerima masukan upaya strategis untuk peningkatan kinerja dari Departemen lainnya.

j. Menghitung dan melakukan evaluasi pencapaian dibandingkan target tingkat kolektibilitas iuran per Divre dan per KC

k. Menghitung dan melakukan evaluasi pencapaian dibandingkan target cakupan dan pertumbuhan peserta per Divre dan per KC.

35

Page 36: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

l. Memberikan umpan balik progres pencapaian target Program Kader JKN- KIS.

m. Merumuskan upaya strategis untuk peningkatan kinerja berasal masukan Kantor Cabang.

n. Dept. PTIMR mengirim materi evaluasi ke masing-masing KC ditembuskan ke Grup keuangan dan akuntansi setiap tanggal 15 tiap bulannya.

o. Dept. HK3 memberikan data untuk kebutuhan evaluasi Kader JKN dan materi monitoring dan evaluasi Kader JKN-KIS.

p. Melakukan supervisi secara rutin ke kantor cabang untuk monitoring aktivitas Kader JKN-KIS di lapangan dan pelaksanaan program Kader JKN-KIS.

q. Melakukan pertemuan secara rutin secara semesteran untuk memberikan pembekalan dan evaluasi terhadap pelaksanaan di Kantor Cabang.

H. Aktivitas Periodik Kantor Pusat

Aktivitas Kantor Pusat yang dilakukan periode tanggal 1-30/31 setiap bulannya adalah sebagai berikut:

a. Menyampaikan indikator untuk desa yang jumlah iuran PBPU menunggak tertinggi.

b. Grup PTI menerima Formulir A. Tabel Referensi Kader JKN-KIS per Kantor Cabang melalui laporan Grup kepesertaan.

c. Grup Kepesertaan mengirimkan Form B dari seluruh Divre ke Grup PTI untuk diolah terkait informasi pembayaran iuran ke dalam formulir E dan F yang akan dibandingkan dengan Formulir C.

d. Menyediakan data pembayaran peserta data PBPU per kader ke Kantor Cabang tanggal 2 setiap bulannya.

e. Grup Keuangan dan Kepesertaan melakukan rekapitulasi Form C dan diteruskan ke Grup PTI setiap tanggal 30 untuk diolah menjadi Form E dan F.

f. Grup kepesertaan merekap softcopy Form D dari seluruh Divre dan dikirimkan kepada Grup PTI setiap tanggal 30 untuk ditambahkan ke daftar peserta binaan kader untuk menjadi form E dan F.

g. Grup PTI menghasilkan Form E (pembayaran iuran) yang sudah membayar dan menunggak berdasarkan peserta binaan (Form B) dan daftar calon peserta (Form D) dan mengirimkan softcopy Form E dan F ke Divisi Regional setiap tanggal 2 bulan berikutnya.

h. Melakukan supervisi ke kantor cabang untuk memastikan kinerja dan pelaksanaan program kader JKN-KIS berjalan baik di lapangan.

36

Page 37: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

BAB VIIIPEMANTAUAN DAN EVALUASI

A. PendahuluanPemantauan dan evaluasi merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan program Kader JKN-KIS. Pemantauan dan evaluasi Kader JKN-KIS dilakukan dengan cara penyampaian kinerja kegiatan dengan menunjukkan bukti-bukti terkait hasil yang dicapai oleh Kader JKN-KIS. Selanjutnya dilakukan konsolidasi/diskusi atau klarifikasi hasil kegiatan antara Kader JKN-KIS dengan Kantor Cabang BPJS Kesehatan setempat. Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh Bussines Proces Owner (BPO) yang ditetapkan melalui Keputusan Direksi BPJS Kesehatan. Tim Task Force memantau pelaksanaan Kader secara periodik dengan fokus utama yaitu kolektabilitas iuran peserta PBPU.

B. Ruang LingkupHubungan tugas dalam BPO dengan Tim Task Force digambarkan dalam Gambar 1. Berdasarkan gambar tersebut, apabila dalam pelaksanaan program Kader ditemukan ketidaksesuaian, maka Tim Task Force dapat menyampaikan masukan dan rekomendasi untuk perbaikan masalah/hambatan di desa tempat ditugaskan.

T im K an to r I T im D iv is i I T im Kan to r P u sa t I Reg iona l I C abang

Gambar 1. Organisasi Pelaksana BPO dan Tim Task Force Implementasi Kader JKN-KIS 2017

a PemantauanPemantauan pelaksanaan program Kader JKN-KIS dilaksanakan setiap minggu oleh Tim KC dan Divre. Dengan pemantauan yang baik, setiap ada permasalahan, penyimpangan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan dapat segera dikoreksi atau dicarikan solusinya sehingga tidak menimbulkan masalah yang lebih besar.

b EvaluasiEvaluasi pelaksanaan program Kader JKN-KIS dilaksanakan setiap 2 minggu sekali oleh Tim Kantor Cabang dan Divisi Regional. Evaluasi dilaksanakan dengan mengumpulkan bukti-bukti dan isian formulir untuk dianalisis pencapaiannya terhadap indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Ruang lingkup kegiatan evaluasi implementasi Kader JKN-KIS yaitu capaian peningkatan kolektabilitas iuran PBPU. Evaluasi bertujuan untuk menilai efektifitas program dalam mencapai output program.

37

Page 38: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Setiap Kantor Cabang ditunjuk satu orang staf yang menjankan tugas sebagai PIC dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program Kader JKN-KIS.

C. Mekanisme Kontrol

1. Tujuan mekanisme kontrol adalah untuk memastikan laporan kunjungan Kader JKN-KIS kepada peserta dilakukan secara benar dan sesuai dengan pelaporan. Mekanisme kontrol dilakukan dengan m etode:a. Observasi Langsung

Observasi langsung dilakukan dengan kunjungan secara rutin dan waktu acak oleh supervisor/Kantor Cabang/KLOK kepada peserta sesuai dengan daftar laporan yang dikunjungi Kader JKN-KIS, dipilih secara sampling. Apabila menemukan bahwa data yang dilaporkan Kader JKN-KIS tidak benar, maka petugas membuat tanda bukti klarifikasi yang ditandatangani peserta sebagai bukti. Selain diatas dapat dilibatkan melalui peserta dan aparat desa. Pertama, peserta dapat menyampaikan secara langsung kepada Kantor Cabang untuk menanyakan kebenaran atas pembayaran iuran peserta sebagai crosscheck pembayaran. Kedua, Kantor Cabang dapat berkoordinasi dengan aparat desa setempat melalui forum koordinasi untuk melihat sejauhmana gambaran aktivitas yang sudah dilakukan oleh Kader JKN-KIS di wilayahnya secara periodik.Apabila dalam proses pelaporan kunjungan telah menggunakan teknologi aplikasi maka tetap perlu dilakukan sampling melalui observasi untuk memastikan kebenaran kunjungan dan kualitas tugas yang dilakukan oleh Kader JKN-KIS

b. Observasi Tidak LangsungObservasi tidak langsung dilakukan dengan cara membuktikan kebenaran laporan Kader JKN-KIS tanpa harus mengunjungi peserta. Metode yang dilakukan dengan cara mengkonfirmasi data tersebut baik kepada Kader JKN-KIS dengan meminta bukti-bukti (misalnya foto kunjungan, dokumen lain) atau mengkonfirmasi peserta melalui telephone yang nomornya telah dicatat sewaktu dilakukan kunjungan. Metode observasi langsung maupun tidak langsung dapat dikembangkan oleh Divisi Regional maupun Kantor Cabang.

2. Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Kader JKN-KIS petugas BPJS Kesehatan melakukan kunjungan spotcheck pada Kader JKN-KIS minimal 50% dari total jumlah Kader JKN-KIS. Melalui spotcheck diharapkan dapat diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program dan mengetahui kendala-kendala di lapangan untuk dicarikan solusinya.

D. Indikator dan Analisis Data a Indikator yang dipantau

Indikator program Kader JKN-KIS yang akan dipantau adalah indikator proses dari program tersebut yaitu:

38

Page 39: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

1. Kendala, hambatan atau permasalahan yang dialami Kader JKN-KIS dalam menjalankan kunjungan ke rumah masyarakat (peserta PBPU yang menunggak dan calon peserta)Dalam menjalankan tugasnya -terutama di hari-hari dan minggu- minggu awal- Kader JKN-KIS bisa saja mengalami kendala yang belum diantisipasi oleh BPO. Tim BPO perlu mengidentifikasi permasalahan tersebut untuk dicarikan solusinya. Kader JKN-KIS juga bisa menghubungi Koordinator KC secara langsung apabila permasalahan tersebut bersifat mendesak.Untuk mengukur indikator ini, Kader JKN-KIS harus melakukan kunjungan ke rumah dan sosialisasi kelompok. Untuk kunjungan ke rumah, Kader JKN-KIS harus menemui kepala keluarga atau suami/istri dari kepala keluarga. Apabila keduanya tidak bisa ditemui, Kader JKN-KIS dapat membuat janji untuk mengunjungi kembali rumah tersebut ketika keduanya bisa ditemui.Ketika melakukan kunjungan ke rumah, Kader JKN-KIS mengisi Formulir C (Formulir Kunjungan ke Rumah atau Sosialisasi Kelompok Peserta PBPU, BP dan Calon Peserta). Pada Formulir C, kolom-kolom yang diisi dengan menggunakan data dari BPJS Kesehatan adalah identitas peserta PBPU dan BP (Nama, Nomor kartu peserta JKN-KIS, Nomor Induk Kependudukan bila peserta baru, Alamat Rumah, Keterangan status peserta, Jumlah bulan menunggak dan Jumlah iuran menunggak.

Sementara identitas calon peserta diisi oleh Kader JKN-KIS secara mandiri ketika melakukan kunjungan ke rumah atau sosialisasi kelompok. Kolom Nomor kartu peserta baruA/irtual AccountA/A diisi oleh KC apabila ada calon peserta binaan Kader JKN-KIS yang mendaftar menjadi peserta JKN. Selanjutnya Kader mengisi kolom- kolom lainnya secara mandiri sebagai berikut:a. Identitas Kader

Kader mengisi identitas diri berupa nama, nomor Kader, nama divisi regional, nama kantor cabang, dan nama desa tempat Kader bertugas.

b. Demografi keluargac. Alasan menunggakd. Permasalahan dalam kunjungane. Informasi dan keluhanf. Tanggal dilakukannya kunjungan ke rumah dan tanda tangan

peserta (Validasi kunjungan)g. Tanggal dilakukannya sosialisasi kelompok dan tanda tangan

peserta (Validasi kunjungan)2. Jumlah peserta atau masyarakat calon peserta yang

berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi/kunjunganIndikator ini diukur dari rekapitulasi Formulir C. Contoh perhitungan jumlah peserta atau masyarakat calon peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi.

39

Page 40: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

b Indikator yang dievaluasiIndikator program Kader JKN-KIS yang akan di evaluasi adalah indikator output dari program tersebut yaitu:

1. Banyaknya total iuran tertagih dari peserta binaan Kader JKN-KISIndikator ini diperoleh dari Formulir F yang diperoleh dari Divre. Pada formulir tersebut dapat diketahui peserta binaan Kader JKN- KIS yang telah membayar iuran dan sudah dilakukan kunjungan ke rumah. Kedua syarat ini juga menjadi syarat pembayaran insentif Kader JKN-KIS.Apabila perhitungan waktu kunjungan berbeda dengan pembayaran, maka pengenaan insentif tetap dilakukan apabila kunjungan minimal sekali dilakukan sebelum pembayaran iuran. Hal tersebut berlaku apabila peserta membayar iuran di bulan berbeda dengan waktu bulan kunjungan dari kader kepada peserta tersebut.

Contoh: Pada bulan Februari 2017 Kader JKN-KIS “A” berhasil mengumpulkan iuran dari 100 keluarga (500 jiwa) dengan besaran premi sebesar Rp 25.500 per jiwa per bulan. Ke-100 keluarga tersebut juga sudah mendapatkan sosialisasi (baik kunjungan ke rumah maupun sosialisasi kelompok).

Maka banyaknya total iuran yang tertagih dari Kader JKN-KIS “A” adalah:

Rp 25.500 per jiwa per bulan x 500 jiwa = Rp 12.750.000

2. Tingkat kolektabilitas peserta yang menjadi binaan Kader JKN-KISIndikator ini mengukur perbandingan antara banyaknya total iuran yang terkumpul dengan target iuran yang seharusnya ditagih (menggunakan Formulir F). Tingkat kolektabilitas berbentuk persentase yang merupakan pembagian antara ‘penerimaan iuran di bulan berjalan’ dan ‘tagihan iuran bulan sebelumnya’ untuk peserta yang dikunjungi dalam kegiatan sosialisasi.

Contoh: Kader JKN-KIS “A” berhasil mengumpulkan iuran sebesar Rp 12.750.000 sebagaimana contoh pada nomor 1 diatas. Kader JKN-KIS “A” sudah melakukan sosialisasi ke 100 keluarga dengan total tagihan iuran sebesar Rp 40.000.000. Maka tingkat kolektabilitas Kader JKN-KIS “A” adalah:

12.750.00040.000.000

31.86%

3. Pertumbuhan tingkat kolektabilitas iuran peserta yang menjadi binaan Kader JKN-KISIndikator ini mengukur pertumbuhan tingkat kolektabilitas iuran peserta yang menjadi binaan Kader JKN-KIS dari satu bulan ke bulan berikutnya.

40

Page 41: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Contoh: Tingkat kolektabilitas iuran peserta binaan pada bulan Februari 2017 adalah 31.86%. Tingkat kolektabilitas pada bulan Maret 2017 adalah 50%. Maka pertumbuhan tingkat kolektabilitas iuran adalah:

50% - 31.86% 31.86%

56.93%

4. Tingkat rekrutabilitas peserta PBPU dan BPIndikator ini mengukur persentase calon peserta yang telah disosialisasikan dan berhasil direkrut menjadi peserta PBPU atau BP (memanfaatkan kolom 15 Formulir F), dibandingkan dengan jumlah calon peserta yang telah disosialisasikan (memanfaatkan Formulir C).Contoh: Kader JKN-KIS “A” telah melakukan sosialisasi(baik kunjungan ke rumah maupun sosialisasi kelompok) kepada 50 keluarga (200 jiwa) calon peserta (berdasarkan Formulir C). Di akhir bulan, sebanyak 30 keluarga (120 jiwa) memiliki kode angka ‘T di kolom ‘Keterangan status peserta’ (kolom 15 Formulir F) yang menunjukkan bahwa mereka telah menjadi peserta baru JKN-KIS. Maka tingkat rekrutabilitas adalah:

5. Pertumbuhan tingkat rekrutabilitas peserta PBPU atau BP antar buianIndikator ini mengukur pertumbuhan tingkat rekrutabilitas peserta PBPU atau BP dari satu bulan ke bulan berikutnya (memanfaatkan perhitungan di nomor 5). Misalnya pada bulan Februari 2017 tingkat rekrutabilitas peserta PBPU atau BP adalah 60%. Pada bulan Maret 2017 tingkat rekrutabilitas peserta PBPU atau BP menjadi 30%. Maka pertumbuhannya adalah sebesar:

30% - 60% 30%----------------= ----------= —50%

60% 60%

E. Pembagian kerja antara Kantor Pusat, Divisi Regional dan Kantor Cabang

Dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi, pembagian kerja antara Tim Task Force dan BPO Kantor Pusat, Divisi Regional dan Kantor Cabang adalah sebagai berikut:

No P e k e rja a n KC D ivre P u s a t

1. Form A (Tabel - Unit HK2 mengentri Form - Dept. PTIMR merekap Grup PTI menerimaReferensi A segera setelah Kader Form A dari seluruh KC Form A dari seluruhKader JKN- JKN-KIS direkrut di wilayah kerjanya Divre melalui laporanKIS) - Unit HK2 mengirim

softcopy Form A via email ke Divre (Dept. PTIMR)

- Dept. PTIMR mengirim rekap Form A via email ke Grup Kepesertaan dan ditembuskan ke

Grup Kepesertaan

41

Page 42: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

2.

3.

Form B Awal dikirim (Daftar Peserta per Kader JKN- KIS)

Form C (Kunj. & Sos.)

- Unit HK2 menginput Form B untuk setiap peserta binaan Kader JKN-KIS per Desa by name by address

- Unit HK2 memberikan nama dan nomor kader

- Unit HK2 mengirimkanpeserta per Kader Form B ke Dept. PTIMR_______

- Unit Keuangan menerima Form C dalam bentuk excell yang sudah diisi Kader setiap tanggal 25

- Unit Pemasaran atau Unit Keuangan spotcheck ke desa secara rutin dalam sebulan untuk memeriksa kebenaran Formulir C secara sampling (Terutama bukti kunjungan/sosialisasi Kader)

• Spotcheck dilakukan dengan membawa Form C isian Kader dan diberi centang (‘V') apabila peserta benar-benar dikunjungi atau disosialisasi

- Unit Keuangan mengirim softcopy hasil entri Form C ke Dept. PTIMR setiap tanggal 27

Grup Keuangan, Akuntansi dan Litbang

- Dept. PTIMR merekapitulasi Form B dari setiap KC per kader

- Dept. PTIMR mengirim softcopy Form B ke Grup Kepesertaan ditembuskan ke grup Keuangan, Akuntansi dan Litbang

Dept. PTIMR merekap kolektif softcopy Form C dari KC setiap tanggal 29 dikirimkan ke Grup Keuangan dan Kepesertaan serta ditembuskan ke Grup Akuntansi dan Litbang

-Grup Kepesertaan mengirimkan Form B dari seluruh Divre ke Grup PTI untuk diolah terkait informasi pembayaran iuran ke dalam formulir E

Grup Keuangan dan Kepesertaan melakukan rekapitulasi Form C dan diteruskan ke Grup PTI setiap tanggal 30 untuk diolah menjadi Form E dan F

4. Form D (Calon peserta & peserta lama diluar mapping dalam 1 wilayah binaan /1 kecamatan)

Unit Kepesertaan menerima laporan data (format excell) form D dari kader setiap tanggal 25 Unit Kepesertaan mengirimkan laporan data form D ke Dept. PTIMR tanggal 27 setiap bulannya

- Dept. PTIMR melakukan verifikasi dan mengirim rekapitulasi softcopy Form D seluruh cabang ke Grup Kepesertaan dan ditembuskan ke grup Keuangan, Akuntansi dan Litbang setiap tanggal 29 setiap bulannya

Grup kepesertaan merekap softcopy Form D dari seluruh Divre dan dikirimkan kepada Grup PTI setiap tanggal 30 untuk ditambahkan ke daftar peserta binaan kader JKN-KIS untuk menjadi form E dan F

5. Form E (iuran) Unit Keuangan menerima Form E dan menggunakannya sebagai dasar perhitungan besaran Imbalan Jasa Keperantaraan Kader

-Dept. PTIMR mendistribusikan Form E ke Unit Keuangan -Dept. PTIMR mengirim softcopy Form F ke Unit Keuangan setiap tanggal 3 bulan berikutnya

-Grup PTI menghasilkan Form E (pembayaran iuran) yang sudah membayar dan menunggak berdasarkan peserta binaan (Form B) dan daftar calon peserta (Form D)

-Grup PTI mengirimkan softcopy Form E ke Dept. PTIMR setiap tanggal 2 dan

42

Page 43: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

ditembuskan ke Grup Keuangan, Kepesertaan, Akuntansi dan Litbang

6. Form F (komb. Unit Keuangan menerima - Dept. PTIMR -GrupPTI mengirimLaporan Iuran Form F dan mendistribusikan Form F Form F hasil kombinasi& kunjungan) menggunakannya sebagai ke Unit Keuangan hasil Form E (pembayaran

dasar perhitungan besaran kombinasi Form E iuran) dan Form CImbalan Jasa (pembayaran iuran) dan (kunjungan)Keperantaraan Kader JKN- Form C (kunjungan) -Grup PTI mengirimKIS - Dept. PTIMR mengirim softcopy Form F ke Unit

softcopy Form F ke Unit Keuangan setiapKeuangan setiap tanggal 2 bulantanggal 3 bulan berikutnya

berikutnya

7. Monitoring dan - Unit Keuangan - Dept. HK3 memberikanEvaluasi memberikan data untuk data untuk kebutuhanKader JKN- kebutuhan monitoring dan evaluasi Kader JKNKIS di tingkat evaluasi Kader JKN - Dept. PTIMR membuatDivre - Unit Keuangan materi monitoring dan

menmpersiapkan materi evaluasi Kader JKN-KISmonitoring dan evaluasi (format powerpointsetiap triwulan dan sudah tersedia)semesteran - Dept. PTIMR mengirim

materi evaluasi ke masing-masing KC ditembuskan ke Grup keuangan,akuntansi dan litbang setiap tanggal 15

8. Monitoring dan Grup Keuangan danEvaluasi Akuntansi merekapitulasiKader JKN- materi evaluasi dariKIS di tingkat setiap Divre danPusat melakukan analisis

tambahan

43

Page 44: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

BAB IX

PROSES BISNIS

Dalam pedoman ini, terdapat 11 (sebelas) bisnis proses baru diantaranya yaitu proses bisn is:

1. Pemetaan Data Peserta Menunggak Bagi Kader JKN.2. Mengolah dan Menyajikan Data Peserta Menunggak Bagi Kader JKN3. Pemetaan Data Peserta Menunggak Iuran Bagi Kader JKN Divisi Regional4. Pendaftaran Kader JKN-KIS di Kantor Cabang5. Pelatihan dan Pembekalan Kader JKN6. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Kader JKN KIS Kantor Cabang7. Pemantauan Dan Evaluasi Program Kader JKN KIS Divisi Regional8. Penyediaan Data Perhitungan Imbalan Jasa Keperantaraan Kader JKN9. Mengolah dan Menyajikan Data10. Penyediaan Data Perhitungan Imbalan Jasa Kader JKN-KIS Divisi Regional11. Perhitungan Imbalan Jasa Keperantaraan Kader JKN KIS Kantor Cabang

Sedangkan bisnis proses yang terkait penempatan/distribusi media iklan (spanduk, leaflat, standing banner, dll) dan penagihan iuran Bukan Pekerja, mengacu pada alur kerja existing.

44

Page 45: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

BAB XMODUL PEMBELAJARAN KADER JKN-KIS

A. MATERI KEPESERTAAN DAN PELAYANAN PELANGGAN

I. Tujuan Pembelajaran UmumSetelah mengikuti materi Kader JKN-KIS diharapkan dapat memahami tentang prosedur terkait manajemen kepesertaan BPJS Kesehatan

Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti materi Kader JKN-KIS dapat:

a. Memahami kebijakan terkait kepesertaan BPJS Kesehatanb. Mengetahui cakupan kepesertaan BPJS Kesehatanc. Mengimplementasikan Pelayanan Pelanggan BPJS Kesehatan

II. Pokok Bahasan1. Kebijakan dan konsep Kepesertaan BPJS Kesehatan

a. Kebijakan kepesertaan BPJS Kesehatanb. Konsep dan cakupan kepesertaan BPJS Kesehatanc. Konsep Pelayanan Pelanggan

2. Prosedur administrasi kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan BPJSKesehatan

a. Prosedur administrasi kepesertaan BPJS Kesehatanb. Pelayanan Prima BPJS Kesehatanc. Penanganan Keluhan

III. Segmentasi Peserta1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan terdiri atas :

PBI APBN atau PBI APBD.2. Pekerja Penerima Upah.3. Pekerja Bukan Penerima Upah.4. Bukan Pekerja.

IV. Skema Pendaftaran Peserta1. Pendaftaran Peserta

a. Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatanb. Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan

1) Pendaftaran Kolektif.2) Pendaftaran Perorangan.

2) Pendaftaran Anggota Keluarga Tambahan3) Pendaftaran Melalui Website4) Pendaftaran Melalui Bank/Pihak Ketiga5) Identitas Peserta Bpjs Kesehatan6) Besaran Iuran Dan Tata Cara Pembayaran Iuran Program Jaminan

Kesehatan7) Hak Dan Kewajiban Peserta8) Pengelolaan Data PBI Jaminan Kesehatan

45

Page 46: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

V. Penanganan Keluhan Pesertaa. Definisib. Jenis Keluhan

1. Media Penyampaian Keluhan

a. BPJS Kesehatan Care Center 1500400b. Unit Penanganan Pengaduan Pesertac. Hotline Serviced. Menu “Hubungi Kami” pada Website BPJS Kesehatane. Telepon Regulerf. Media Sosialg. BPJS Kesehatan Center

2. Mekanisme Penanganan Keluhan

3. Kewenangan Kader JKN-KIS dalam Penanganan Keluhan

VI. Pelayanan Prima BPJS Kesehatan

1. Pelayanan Publik2. Definisi layanan dan siapa Customer3. Fokus Layanan BPJS Kesehatan4. Pedoman Umum dalam Berinteraksi

B. MATERI PELAYANAN

I. Tujuan Pembelajaran1.1 Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti materi peserta dapat memahami mekanisme pelayanan kesehatan JKN - KIS

1.2 Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti materi peserta dapat:

a. Menjelaskan kembali tentang kebijakan operasional JKN - KIS baikpada pelayanan kesehatan tingkat pertama maupun tingkat lanjutan

b. Menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam menjalankan tugassehari-hari sebagai Kader JKN-KIS - KIS.

II. Pokok Bahasan1. Fasilitas Kesehatan2. Cakupan Pelayanan Kesehatan3. Sistem Rujukan beijenjang4. Pelayanan yang tidak dijamin

III. Bahan Pembelajaran1. Pedoman Administrasi Pelayanan Kesehatan2. Pedoman Promotif dan Preventif

46

Page 47: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

IV. Uraian Materi1. Pokok Bahasan 1 : Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Kesehatan adalah sarana pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta JKN - KIS baik pelayanan tingkat pertama maupun tingkat lanjutan

a. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)b. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL)/ Rumah

sakit2. Pokok Bahasan 2 : Cakupan pelayanan kesehatan

a. Ruang lingkup pelayanan yang dapat diberikan oleh FKTP mencakup:1) Administrasi pelayanan2) Pelayanan promotif dan Preventif3) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis4) Tindakan medis5) Pelayanan gigi6) Pelayanan bagi ibu, bayi dan balita7) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)8) Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat

pertama9) Rawat inap Tingkat Pertama (RITP) sesuai indikasi medis

b. Ruang lingkup pelayanan yang dapat diberikan oleh FKRTL mencakup:1) Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)2) Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)

c. Hak Kelas Perawatand. Tata Laksana Pelayanan Kesehatan

1) Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap Tingkat Pertama di FKTP (Puskesmas/klinik)

2) Pelayanan Rujukan Tingkat Lanjutan di RS3) Pelayanan Rawat Inap Tingkat Lanjutan di RS4) Pelayanan Gawat Darurat5) Pelayanan ambulan6) Pelayanan Gigi7) Pelayanan Persalinan, Kebidanan dan Neonatal (bayi lahir

s/d 28 hari setelah lahr)8) Pelayanan KB9) Pelayanan Promotif Preventif

3. Pokok Bahasan 3 : Sistem Rujukan Berjenjang dan rujuk balika. Tata Cara Rujukanb. Pelayanan Rujuk Balik

4. Pokok Bahasan 4 : Pelayanan yang tidak ditanggung

C. MATERI PEMASARAN

1. Tujuan Pembelajarana. Tujuan Pembelajaran Umum

Peserta memahami program BPJS Kesehatan dan ilmu pemasaran

47

Page 48: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

b. Tujuan Pembelajaran KhususSetelah mengikuti materi peserta dapat:1) Peserta mampu menjelaskan pentingnya mengikuti program jaminan

kesehatan, prosedur pendaftaran peserta dan prosedur pelayanan kesehatan serta manfaat yang didapat peserta BPJS Kesehatan, hak dan kewajiban serta sanksi

2) Peserta dapat menetapkan kegiatan pemasaran untuk merekrut peserta sesuai target yang ditetapkan

2. Pokok Bahasan3.1 Pendahuluan3.2 Product Knowledge

3. Bahan Pembelajaran Pedoman pembelajaran:a. Undang - Undang, Keputusan Presiden dan Peraturan Pemerintah yang

terkait pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)b. Peraturan BPJS Kesehatan, Peraturan Direksi BPJS Kesehatan

4. Langkah-Langkah PembelajaranBerikut langkah-langkah kegiatan pembelajaran :a. Pokok Bahasan 1: PENDAHULUANb. Pokok Bahasan 2 : PRODUCT KNOWLEDGE

D. MATERI MANAJEMEN KOLEKTING IURAN BPJS KESEHATAN1. Jenis Dan Besaran Iuran Pekerja Bukan Penerima Upah Dan Bukan Pekerja

(Non Pensiunan)2. Ketentuan Pembayaran Iuran3. Pembayaran Iuran4. Pembayaran Denda Pelayanan

48

Page 49: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Formulir 1 : Formulir ALAMPIRAN

TABEL REFERENSI KADER JKN-KIS PER KANTOR CABANG

Page 50: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Formulir 2 : Formulir 6

DAFTAR PESERTA PBPU & BP (AKTIF & NON-AKTIF) PER KADER JKN-KIS PER KANTOR CABANG PER DIVRE

50

Page 51: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Fo rrod lrî: Formulir CFMMUURKUNIUNGAN KE RUMAH ATAU SOSUUSAS! KELOMPOK (PBEKTA P8MJ, K ' & CALON PESBOA)

51

Page 52: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Formulir 4 : Formulir O

TABEL CALON PESERTA BARU dan TAMBAHAN PER BULAN

No Nama KaderNomor Kader (Kode KG-NOKA

JKN'KIS KADER = > Co: (ffiMjnwinnnnnniw)

KodeKC KodeKab/kota KOde Kecamatan Kode Desa Nama DesaNama Peserta Binaan

BaruNIK/Nomor Induk Kependudukan

Nomor Virtual Account keluarga (untuk calon peserta baru diisi Kantor Cabang BPJS Kesehatan)

Nomor Kartu JKN-KIS/Nokapst (untuk calon peserta baru diisi Kantor

Cabang BPJS Kesehatan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1

2

3

4

5

6

7i i \ \ i £ -

Xo < 5 ? > ^

8

9

U)

11

12

13

14

15

16

17

52

Page 53: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

fom vUrS: FomuIirE

Nama Regional

TABaPEMBAYARAN IURAN PESERTA BINAAN KAOERJKN-MS

53

Page 54: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

faaäi:kmftfHarraOibíRtponal:

TWinsraFBIiOttMUWIIDJNUISMSISWQffiinHMMMEBUDHS

54

Page 55: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 7 :

r ;BPJS KesehatanBadan Penyelenggara Jaminan Sosial

PERJANJIAN KERJASAMA KEMITRAAN ANTARA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

KANTOR CABANG (............... )DENGAN

(nama kader)

TENTANGKADER JAMINAN KESEHATAN NASIONAL - KARTU INDONESIA SEHAT

Nomor: ...........

Perjanjian Kerjasama Kemitraan Kader Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat dibuat di (.............) pada hari tanggal (..........) bulan (......... ) tahun (.............) (... - ... - 20....) oleh dan antara:

I. (.................... ) selaku Kepala BPJS Kesehatan Cabang (........) yang berkedudukan danberkantor di (........................ ), dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut berdasarkanKeputusan (.................) Nomor: (................... ) tanggal (.................... ) karenanya sah bertindakuntuk dan atas nama serta mewakili BPJS Kesehatan, selanjutnya disebut "PIHAK PERTAMA"; dengan

II. (Nama Pekerja), (Jenis Kelamin), (Tempat/Tanggal Lahir), (Usia), No.KTP: [........ ]bertempat tinggal di [Alamat Sesuai KTP], [Kelurahan], [Kecamatan] [Kotamadya] dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, selanjutnya disebut "PIHAK KEDUA".

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut "PARA PIHAK" PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

A. Bahwa sesuai dengan Peraturan Direksi BPJS Kesehatan N om or.... Tahun 2017 tentangPedoman Implementasi Kader Jaminan Kesehatan Nasional, BPJS Kesehatan menjalin hubungan kemitraan dengan Kader Jaminan Kesehatan Nasional untuk menjalankan berbagai fungsi didalam optimalisasi penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional.

B. Bahwa PIHAK KEDUA secara sukarela dan beritikad baik ingin menjadi mitra BPJS Kesehatan sebagai Kader Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu indonesia Sehat.

Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, PARA PIHAK dengan ini setuju dan sepakat dengan itikad baik untuk saling terikat dalam Perjanjian Kerjasama Kemitraan tentang Kader Jaminan Kesehatan Nasional untuk selanjutnya disebut "Perjanjian" dengan ketentuan sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 56: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

PASAL 1DEFINISI DAN INTERPRETASI

Kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini, istilah-istilah dan frase-frase dibawah ini memilikipengertian-pengertian sebagai berikut:

1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan untuk selanjutnya disebut BPJS Kesehatan adalah Badan Hukum Publik yang dibentuk oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial untuk menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional serta bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.

2. Kader Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat untuk selanjutnya disebut Kader JKN-KIS adalah individu yang bekerjasama sebagai mitra BPJS Kesehatan berdasarkan hubungan kemitraan yang menjalankan sebagian fungsi BPJS Kesehatan dalam suatu wilayah tertentu.

3. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.

4. Pekerja Bukan Penerima Upah untuk selanjutnya disebut PBPU adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas resiko sendiri.

5. Kemitraan adalah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara PARA PIHAK dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

6........

PASAL 2MAKSUD DAN TUJUAN

PARA PIHAK bermaksud menjalin hubungan kemitraan dengan tujuan mengoptimalkan kolektabilitas iuran, sosialisasi/edukasi, pertumbuhan Peserta PBPU.

PASAL 3HUBUNGAN KERJA

(1) PARA PIHAK menyetujui dan memahami bahwa Perjanjian ini tidak terdapat dan tidak seharusnya diartikan menciptakan suatu hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, melainkan suatu hubungan kemitraan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.

(2) Atas dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas maka PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala ganti rugi, tuntutan, dan/atau gugatan untuk mengangkat sebagai pegawai dan/atau hak yang timbul atas hubungan kerja.

PASAL 4PELAKSANAAN FUNGSI

(1) Fungsi yang ditugaskan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA antara lain sebagai berikut:a. Melaksanakan Fungsi Pengingat dan Kolekting Iuran;b. Melaksanakan Fungsi Pemasaran Sosial;c. Melaksanakan Fungsi Administrasi Kepesertaan;d. Melaksanakan Fungsi Pendampingan Pelayanan Kesehatan (informasi, edukasi dan

koordinasi pelayanan keluhan).

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 57: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

(2) PIHAK KEDUA setuju serta bersedia dan sanggup untuk bekerja melaksanakan semua tugas dan/atau kewajiban yang dibebankan oleh PIHAK PERTAMA dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab.

(3) PIHAK KEDUA bersedia melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di seluruh wilayah kerja PIHAK PERTAMA dan akan mematuhi serta akan melaksanakan semua kewajiban dan tugas-tugas yang dibebankan dan ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai ayat (1) dituangkan dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan Perjanjian ini.

PASAL 5JANGKA WAKTU PERJANJIAN

PARA PIHAK sepakat bahwa jangka waktu hubungan kerja berdasarkan Perjanjian ini adalah ......bulan terhitung sejak....... sampai dengan 31 Desember........

PASAL 6 PEMBIAYAAN

(1) PARA PIHAK setuju dan sepakat atas pelaksanaan Perjanjian ini PIHAK KEDUA diberikan Imbalan Jasa Keperantaan oleh PIHAK PERTAMA antara lain:a. jasa pengingat iuran; danb. jasa pengumpul iuran

(2) Besaran jasa pengingat iuran dan jasa pengumpul iuran dan ............. sebagaimanadimaksud pada ayat (1) sebesar.........(catatan disesuaikan dengan Surat Keputusan Direksi BPJS Kesehatan)

PASAL 7 PAJAK

Segala Pajak yang timbul atas Perjanjian ini menjadi kewajiban masing-masing PIHAK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 8HAK DAN KEWAJIBAN

Tanpa mengurangi hak dan kewajiban PARA PIHAK yang diatur dalam pasal-pasal lainnya dalam Perjanjian ini, maka hak dan kewajiban PARA PIHAK sebagai berikut:

1. PIHAK PERTAMA berhak untuk:a. Mendapatkan laporan aktivitas dan pencapaian kegiatan PIHAK KEDUA sebagai bahan

monitoring dan evaluasi;b. Mendapatkan laporan secara periodik; danc........................

57

Page 58: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

2. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:a. Melakukan pelatihan dan informasi kebijakan seputar BPJS Kesehatan;b. Memberikan imbalan jasa keperantaraan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1);c. Memberikan product knowledge mengenai kepesertaan, pelayanan dan channel

perbankan;d. Memberikan materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi berupa buku saku terkait product

knowledge mengenai kepesertaan, pelayanan dan channel perbankan, leaflet mengenai hak dan kewajiban peserta, daftar faskes, jadwal program promotif preventif;

e. Memberikan aparatus atau tanda pengenal khusus sebagai Kader JKN-KIS; danf. Memberikan mapping peserta PBPU BPJS Kesehatan berdasarkan mapping peserta yang

menunggak by name by address per tingkat desal/kelurahan.g. Memberikan buku saku untuk buku khusus pendukung melaksanakan tugas sebagai Kader

JKN-KIS;h. Memberikan simulasi dan best practice sharing atas aktivitas Kader JKN-KIS;i. Membuatkan dalam grup media sosial kader JKN-KIS dan Kantor Cabang;j. Memeberikan simulasi pelaporan secara rutin setiap pertemuan pemantauan dan evaluasi;k. Memberikan feedback kinerja laporan bagi Kader JKN-KIS secara triwulan;

3. PIHAK KEDUA berhak untuk:a. Mendapatkan Pelatihan dan informasi seputar BPJS Kesehatan setiap triwulan oleh Kantor

Cabang dan tiap semester oleh Divisi Regional;b. Menerima imbalan jasa keperantaraan sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1);c. Menerima product knowledge mengenai kepesertaan, pelayanan dan channel

perbankan;d. Menerima materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi berupa buku satu terkait product

knowledge mengenai kepesertaan, pelayanan dan channel perbankan, leaflet mengenai hak dan kewajiban peserta, daftar faskes, jadwal program promotif preventif;

e. Mendapatkan aparatus atau tanda pengenal khusus sebagai Kader JKN-KIS;f. Mendapatkan mapping peserta PBPU dan Bukan Pekerja BPJS Kesehatan berdasarkan

mapping peserta yang menunggak byname by address per tingkat desa/kelurahan;g. Mendapatkan buku saku untuk buku khusus pendukung melaksanakan tugas sebagai Kader

JKN-KIS;h. Mendapatkan simulasi dan best practice sharing atas aktivitas Kader JKN-KIS;i. Bergabung dalam grup media sosial kader dan Kantor Cabang;j. Mendapatkan simulasi pelaporan secara rutin setiap pertemuan pemantauan dan evaluasi;k. Mendapatkan feedback kinerja laporan bagi Kader secara triwulan;l. Memperoleh imbalan dari BPJS Kesehatan berupa Imbalan Jasa Keperantaraan,

terdiri atas:a. Jasa Pengingat Iuran;b. Jasa Pengumpul Iuran.

58

Page 59: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

4. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk:a. Pengingat dan pengumpulan iuran dari peserta binaan Kader JKN-KIS sebagai fokus utama;b. Wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan dan tidak ada tunggakan iuran;c. Melakukan sosialisasi kepada peserta secara perorangan maupun berkelompok dengan

melampirkan daftar hadir peserta sosialisasi. Berikut isi Sosialisasi:

1) Sosialisasi tentang JKN yaitu program pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia berdasarkan asas gotong royong;

2) Mekanisme pendaftaran dan update data peserta;3) Hak dan kewajiban peserta;4) Prosedur mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk fasilitas kesehatan yang bekerja

sama;5) Iuran dan tata cara pembayaran (saluran pembayaran, waktu pembayaran, denda

pembayaran);6) Petunjuk pindah kelas rawat dan perubahan FKTP.

d. Melaporkan kegiatan sosialisasi (kelompok/ kunjungan) sebagai dasar perhitungan imbalan jasa keperantaraan dengan melampirkan dokumen di bawah ini:1) Daftar kunjungan ke peserta dan calon peserta (formulir C dan D);2) Daftar hadir peserta dan calon peserta sosialisasi kelompok (formulir dibuat oleh KC);3) Foto kegiatan sosialisasi dan kegiatan kunjungan.

e. Memenuhi undangan Kantor Cabang untuk kegiatan monitoring dan evaluasi yang diselenggarakan setiap triwulan;

f. Memenuhi undangan Divisi Regional untuk kegiatan monitoring dan evaluasi yang diselenggarakan setiap semesteran;

g. Mengikuti pertemuan koordinasi dengan BPJS Kesehatan 2 kali dalam sebulan;h. Memberikan laporan kepada BPJS Kesehatan setiap bulan (cut off tanggal 25 setiap

bulannya);i. Memiliki rekening tabungan pada salah satu bank mitra BPJS Kesehatan;j. Tunduk kepada peraturan yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan;k. Mengelola data peserta baru dan peserta lama sebagai alat bantu pengingat dan

pengumpul iuran;l. Melayani dengan sikap senyum, sapa, dan salam;m. Memberikan informasi secara jelas dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang

memerlukan informasi;n. Tidak menerima imbalan dari peserta dalam bentuk apapun;o. Menggunakan aparatus Kader JKN-KIS minimal tanda pengenal dan surat tugas (kewajiban

digunakan selama bertugas);p. Memenuhi kriteria penilaian kinerja yang diberikan oleh BPJS Kesehatan terkait dengan

reward dan punishment sebagai evaluasi dalam periode triwulan. Kriteria pencapaian kinerja meliputi pelaporan, keaktifan dan target yang diberikan;

q. Tetap melaporkan secara manual kegiatan pelaksanaan sehari-hari apabila terjadi kendala aplikasi dalam pelaporan aktivitas Kader JKN-KIS.

59

Page 60: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

PASAL 9PENILAIAN KINERJA

(1) Setiap saat selama Jangka Waktu Perjanjian PIIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan evaluasi atas kinerja PIHAK KEDUA.

(2) PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan penilaian kinerja PIHAK KEDUA sekurang- kurangnya setiap 3 (tiga) bulan selama jangka waktu perjanjian sebagaimana dimaksud pada Pasal 5.

(3) Penilaian kinerja dilakukan dengan mempertimbangkan termasuk tetapi tidak terbatas pada:a. Laporan-laporan;b. Pelaksanaan Fungsi-fungsi;c. Observasi;d. Supervisi; dane. Pelanggaran atau Penyalahgunaan wewenang PIHAK KEDUA;

(4) Hasil evaluasi atas kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi salah satu pertimbangan bagi PIHAK PERTAMA untuk keberlangsungan hubungan kemitraan dengan PIHAK KEDUA.

PASAL 10PENGAKHIRAN PERJANJIAN

(1) Pengakhiran jangka waktu Perjanjian sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) dapat dilakukan dengan cara:a. Jangka waktu perjanjian telah berakhir; ataub. Jangka waktu perjanjian belum berakhir.

(2) Pengakhiran Perjanjian sebelum habis jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dibatalkan dan atau diakhiri oleh PIHAK PERTAMA tanpa menggunakan ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 KUH Perdata setiap saat sebelum Jangka Waktu Perjanjian berakhir, dalam hal:a. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya;b. PIHAK KEDUA dengan sengaja atau karena kelalaian melakukan perbuatan yang secara

langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan kerugian, merusak nama baik, derajat atau martabat PIHAK PERTAMA; danlatau

c. Penilaian kinerja PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 menunjukkan hasil

(3) Dalam hal terjadinya Pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PIHAK PERTAMA tidak mempunyai kewajiban untuk:a. Memberikan PIHAK KEDUA atas uang penghargaan masa kerja dan atau Uang

Pesangon;b. Mengangkat PIHAK KEDUA menjadi Calon Pegawai/Pegawai tetap BPJS Kesehatan

kecuali melalui prosedur pengangkatan Pegawai berdasarkan ketentuan yang berlaku di BPJS Kesehatan;

c...........

60

Page 61: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(4) Dalam hal terjadinya Pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban untuk:a. Mengembalikan apparatus atau tanda pengenal sebagai Kader JKN-KIS; b.........

(5) Pengakhiran berlaku efektif secara seketika pada tanggal surat pemberitahuan pengakhiran dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 11 PERSELISIHAN

(1) Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul sehubungan dengan Perjanjian ini akan diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarah dan mufakat oleh PARA PIHAK.

(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal initidak berhasil mencapai mufakat, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut melalui Pengadilan Negeri (........... ).

PASAL 12 KERAHASIAAN

(1) PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan membocorkan atau pun mengungkapkan kepada PIHAK KETIGA sebagian atau seluruh informasi dan data yang terkait dengan pelaksanaan Perjanjian ini baik yang diketahui danlatau dipertukarkan selama berlakunya dan sesudah berakhirnya Perjanjian ini.

(2) Informasi dan data terkait pelaksanaan Perjanjian ini wajib diperlakukan sebagai informasi rahasia, dan tidak akan diberikan kepada PIHAK KETIGA dengan alasan apapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 13 KORESPODENSI

(1) Semua surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan atau pernyataan-pernyataan atau persetujuan-persetujuan yang wajib dan perlu dilakukan oleh salah satu Pihak kepada Pihak lainnya dalam pelaksanaan Perjanjian ini, harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan secara langsung atau melalui faksimile dan dialamatkan kepada:PIHAK PERTAMA:BPJS Kesehatan Kantor... U.p. Kepala ...Jl....Tip. (...)... Fax. (...)...

PIHAK KEDUA:Jl....Telp. (...)... Fax. (...)...

61

Page 62: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Pemberitahuan yang diserahkan secara langsung dianggap telah diterima pada hari penyerahan dengan bukti tanda tangan penerimaan pada buku ekspedisi atau buku tanda terima pengiriman, pengiriman melalui telex atau faksimile dianggap telah diterima pada saat telah diterima kode jawabannya (answerback) pada pengiriman telex dan konfirmasi faksimile pada pengiriman faksimile, sedangkan pengiriman melalui email dianggap telah diterima setelah salah satu pihak mengkonfirmasi ke pihak lainnya dengan menggunakan sarana telekomunikasi

(2) Perubahan alamat sebagaimana tercantum dalam ayat (1) di atas akan diberitahukan secara tertulis dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 14 LAIN-LAIN

(1) Perjanjian ini beserta lampiran-lampirannya, perubahan-perubahannya, penambahan- penambahannya, penggantian-penggantiannya, dan/atau pembaharuan-pembaharuannya merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan;

(2) Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur atau adanya perubahan serta penambahan dalam Perjanjian ini akan ditetapkan oleh Para Pihak secara musyawarah dengan membuat suatu addendum tersendiri yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dengan Perjanjian ini;

(3) Perjanjian ini tidak dapat dialihkan oleh salah satu Pihak tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak lainnya. Setiap usaha untuk mengalihkan suatu hak, tugas dan kewajiban masing-masing Pihak sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perjanjian ini tanpa persetujuan dari masing-masing Pihak adalah tidak sah.

Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga), dimana rangkap pertama dan kedua bermeterai cukup, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Rangkap pertama dan ketiga dipegang oleh PIHAK PERTAMA, sedang rangkap kedua dipegang oleh PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUABPJS KESEHATAN

KANTOR CABANG (.............. )

Inisial konseptor /pengetik/.

62

Page 63: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Lampiran I Perjanjian Kerjasama Kemitraan Nomor...........

FUNGSI DAN TUGAS KADER JAMINAN KESEHATAN NASIONAL-KARTU INDONESIA SEHAT (Menyesuaikan dengan Perdlr Pedoman Implementasi Kader JKN)

63

Page 64: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Lampiran 8 :

SURAT KETERANGAN KEBERSEDIAAN MENJADI KADER JKN-KIS

SEBAGAI MITRA BPJS KESEHATAN

Yang bertandatangan di bawah ini:Nama : (sesuai KTP)....................................................................................................

NIK : ....................................................................................................................

Pekerjaan:....................................................................................................................

Alamat : (sesuai KTP)..............................................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Saya bersedia secara sukarela menjadi Kader JKN-KIS sebagai mitra BPJSKesehatan selama......bulan dengan tujuan mengoptimalkan kolektabilitas iuran,sosialisasi/edukasi, pertumbuhan Peserta Pekerta Bukan Penerima Upah.

2. Saya menyetujui dan memahami hubungan yang terjalin dengan BPJS Kesehatan adalah hubungan kemitraan yang bersifat sukarela dan tidak seharusnya diartikan menciptakan suatu hubungan kerja sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan sehingga di kemudian hari tidak akan mengajukan tuntutan, gugatan atau hal-hal lain yang dapat merugikan BPJS Kesehatan.

3. Saya bersedia melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku secara jujur, berintegritas dan professional untuk memberikan yang terbaik bagi keberhasilan program Jaminan Kesehatan Nasional.

4. Saya bersedia menerima imbalan jasa dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kader Jaminan Kesehatan Nasional yang diberikan oleh BPJS Kesehatan.

5. Saya bersedia mempertanggungjawabkan secara hukum apabila saya sebagai Kader JKN-KIS yang bermitra dengan BPJS Kesehatan melakukan pungutan liar, penggelapan, pemalsuan, penipuan dan/atau perbuatan lain yang terkatagori perbuatan pidana yang patut diduga karena menyalahgunakan penunjukan sebagai Kader Jaminan Kesehatan Nasional.

6. Saya bersedia mengembalikan aparatus dan/atau tanda pengenal apabila saya tidak lagi menjadi Kader JKN-KIS.

Surat Keterangan ini saya buat dengan sebenarnya dan dibuat dalam keadaan sadar dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup menanggung segala risiko sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

.............................. /...../20..

(Nama dan tanda tangan)

Mengetahui: Kepala Desa

64

Page 65: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 9 :PAKTA INTEGRITAS

KADER JAMINAN KESEHATAN NASIONAL-KARTU INDONESIA SEHAT SEBAGAI MITRA BPJS KESEHATAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:Nama : (sesuai KTP)

Pekerjaan:

Alamat : (sesuai KTP)

Menyatakan bahwa saya akan melaksanakan ketentuan sebagai berikut:1. Bersedia melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan ketentuan peraturan yang

berlaku secara jujur, berintegritas dan profesional untuk memberikan yang terbaik bagi keberhasilan program Jaminan Kesehatan Nasional.

2. Bersedia mematuhi dan melaksanakan Kode Etik yang telah ditetapkan BPJS Kesehatan.

3. Bersedia menjungjung tinggi tata nilai Organisasi BPJS Kesehatan antara lain integritas, profesional, pelayanan prima dan efisiensi operasional.

4. Bersedia tidak membocorkan ataupun mengungkapkan kepada pihak lain sebagian atau seluruh informasi dan data yang terkait dengan pelaksanaan implementasi Kader Jaminan Kesehatan Nasional, baik yang diketahui dan/atau dipertukarkan selama berlakunya dan sesudah berakhirnya hubungan kemitraan dengan BPJS Kesehatan. Informasi dan data diperlakukan sebagai informasi rahasia, dan tidak akan diberikan kepada pihak lain dengan alasan apapun tanpa persetujuan tertulis dari BPJS Kesehatan.

5. Bersedia mempertanggungjawabkan secara hukum apabila saya sebagai Kader JKN- KIS yang bermitra dengan BPJS Kesehatan melakukan pungutan liar penggelapan, pemalsuan, penipuan dan/atau perbuatan lain yang terkatagori perbuatan pidana dan/atau perbuatan melawan hukum yang patut diduga karena menyalahgunakan penunjukan sebagai Kader JKN-KIS.

Demikian Pakta Integritas ini saya buat, bila saya melanggar hal-hal tersebut diatas dan/atau tidak dapat menjalankan tugas dan fungsi yang diamanahkan kepada saya, maka saya bersedia menerima sanksi baik pidana atau bukan, serta siap menghadapi segala konsekuensinya dan siap diberhentikan sebagai Kader JKN-KIS.

./..... /2016

(Nama dan tanda tangan)

65

Page 66: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 10 :

SURAT TUGASNomor:..... /...... /....... /..17

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Kemitraan Nomor .................... tertanggal ............... , bersama ini saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : ..........NPP : ..........Jabatan : Kepala Cabang................

MENUGASKAN

Nama : ..........NIKSebagai : Kader JKN-KISWilayah Tugas : .........

Untuk melaksanakan :1. Melakukan Sosialisasi dan Edukasi tentang Program JKN-KIS, antara lain:

a. Cara mendaftar sebagai peserta JKN-KIS;b. Pembayaran dan denda pelayanan akibat tunggakan iuran;c. Tempat-tempat pembayaran iuran dan keluhan peserta JKN-KIS;d. Sistem rujukan berjenjang; dane. Manfaat yang diberikan oleh puskesmas, klinik, dokter gigi dan rumah sakit;

2. Membantu masyarakat untuk mendaftar sebagai Peserta JKN-KIS;3. Mengumpulkan Iuran JKN-KIS melalui mekanisme PPOB; dan4. Mengingatkan dan menyampaikan surat tagihan tunggakan iuran JKN-KIS

kepada Peserta;

Surat Tugas ini berlaku 3 (tiga) bulan sejak ditandatanganinya atau paling lambatpada tanggal...............2017. Demikian Surat Tugas ini diberikan untuk dilaksanakansebaik-baiknya serta dipergunakan sebagaimana mestinya.

.......... ...................... 2017Kepala Cabang.........

Tembusan:1. Kecamatan....2. Kelurahan... / Kepala Desa.

66

Page 67: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 11 :

APARATUS KADER JKN-KIS

Aparatus Kader JKN-KIS diberikan sebagai media informasi bagi masyarakat

terkait program tentang JKN-KIS dan Kader JKN-KIS sehingga masyarakat di desa

tersebut dapat mengetahui lebih banyak terkait program tersebut. Aparatus wajib

dipakai oleh Kader JKN-KIS dalam melaksanakan tugas dan aktivitas sehingga

diharapkan menjadi identitas dan bukti resmi keberadaan Kader JKN-KIS untuk

menghindari risiko kader tidak resmi. Aparatus yang berupa leaflet, poster dan

spanduk wajib dipasang secepatnya di wilayah strategis desa setempat untuk

mensosialisasikan program JKN-KIS dengan jelas dan terlihat di wilayah

binaan Kader JKN-KIS. Aparatus Kader JKN-KIS yang wajib dimiliki dalam

pelaksanaan tugas di lapangan berupa :

1. Topi, Rompi (Vest), PIN, Tanda Pengenal/ID-Card

Aparatus ini wajib dipakai oleh Kader JKN-KIS untuk melaksanakan tugas

di lapangan sehingga memudahkan dan memastikan bagi peserta mengenali

secara langsung Kader JKN-KIS.

67

Page 68: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

2. B u k u S a k u

BUKU SAKUIMPLEMENTASI KADER JKN-KIS

Buku saku juga menjadi salah satu jenis aparatus yang dimiliki oleh Kader

JKN-KIS yang berisikan sebagai berikut:

a. Produk Knowledge, Informasi terkait program JKN-KIS dan BPJS

Kesehatan dalam memudahkan Kader JKN-KIS menjelaskan kepada

peserta.

b. Frequently Asked Question (FAQ), informasi yang berisi pertanyaan

yang sering menjadi pertanyaan peserta dan memudahkan Kader

JKN-KIS menjawab dengan pertanyaan yang sama.

c. Aktivitas Harian Kader JKN-KIS, informasi bagi Kader JKN-KIS dalam

menjalankan tugas dan aktivitas sehari-hari sehingga menunjang bagi

pencapaian target kerja dan kemudahan mengelola aktivitas secara

rutin.

d. Hak dan Kewajiban, informasi bagi Kader JKN-KIS dalam mengetahui

apa yang menjadi hak dan kewajibannya sehingga diharapkan

Kader JKN-KIS dapat menjadi mitra ideal BPJS kesehatan.

3. Surat Tugasrs j bpjski

Surat tugas merupakan surat resmi yang diberikan BPJS Kesehatan kepada

Kader JKN-KIS untuk disampaikan kepada peserta bahwa kader JKN-KIS tersebut

merupakan mitra BPJS Kesehatan secara resmi dan melaksanakan tugas

68

Page 69: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

seputar terkait program JKN-KIS dan fungsi sebagai pengingat dan pengumpul

iuran. Surat tugas wajib digunakan sewaktu melaksanakan tugas di lapangan

(bentuk Surat Tugas terlampir).

4. Sticker

fo * BPJS Kesehatan» . > • ».»iiui ir Vfu.il

Segera Daftarkan Seluruh Anggota Keluarga Anda Menjadi Peserta JKN-KIS Sebelum Sakit

Bayarlah Iuran JKN-KIS Keluarga Anda Paling Lambat Tanggal 10 Setiap Bulan.

Sticker diberikan dan dipasang di rumah peserta oleh Kader JKN-KIS setelah

selesai melakukan kunjungan ke rumah peserta dan tidak diberikan sewaktu

kegiatan sosialisasi kelompok. Sticker menjadi lambang rumah peserta tersebut

sudah pernah dikunjungi oleh kader. Isi stiker memberikan informasi kepada peserta

untuk membayar iuran secara rutin dan segera mendaftar bagi masyarakat yang

belum ikut supaya kesehatan keluarga terjaga. Pesan disampaikan dalam stiker

agar memuat pesan yang tepat terkait keberlangsungan program.

5. Leaflet

Leaflet merupakan media informasi singkat terkait dengan informasi program

JKN-KIS diperuntukkan kepada setiap peserta yang di kunjungi baik kunjungan

69

Page 70: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

kepada peserta maupun sosialisasi kelompok. Penyerahan leaflet perlu disertai

dengan penjelasan secara singkat kepada peserta agar dapat memahami dan

menyimpan dengan baik oleh peserta untuk kemudahan dalam layanan

program JKN-KIS.

6. Poster

Poster merupakan media informasi singkat terkait informasi program JKN-KIS

seputar cara pendaftaran, alur pelayanan dan chanel pembayaran serta

menyampaikan profil Kader JKN-KIS yang secara resmi menjalankan tugas sebagai

pengumpul iuran, peamasaran sosial, kepesertaan dan pemberi informasi serta

menerima keluhan. Poster ini dapat dipasang di tempat strategis, lokasi aparat desa

sehingga masyarakat dapat mengetahui, mengingat dan menyampaikan

informasi/keluhan seputar program JKN-KIS.

7. Sertifikat

Sertifikat adalah salah satu aparatus yang diterima oleh Kader JKN-KIS sebagai

bukti kader JKN-KIS telah mendapatkan pelatihan dan pembekalan dari

BPJS Kesehatan.

70

Page 71: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

8. S p a n d u k

Spanduk merupakan media informasi singkat terkait dengan informasi

program JKN-KIS dan dipasang di setiap tempat strategis agar masyarakat

dapat mudah melihat, memahami dan mengetahui informasi Program

JKN-KIS.

71

Page 72: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 12 : Pemetaan Data Peserta Menunggak Bagi Kader JKN.

2. Mengolah dan Menyajikan Data Peserta Menunggak

Bagi Kader JKN

3. Pemetaan Data Peserta Menunggak Iuran Bagi Kader

JKN Divisi Regional

72

Page 73: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 13 : Mengolah & Menyajikan Data Peserta Menunggak Bagi Kader JKN

1. Pemetaan Data Peserta Menunggak Bagi Kader JKN

Menunggak Bagi Kader JKN

73

Page 74: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 14 :Pemetaan Data Peserta Menunggak Iuran Bagi Kader JKN Divisi Regional

1. Pemetaan Data Peserta Menunggak Bagi Kader JKN

JKN-KIS di Kantor Cabang

74

Page 75: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 15 : Pendaftaran Kader JKN-KIS di Kantor Cabang

Ponotapan Koputusan Kepala Cabang

Staf SDM Dan Kom unikasi Internal

Menyerahkan berkas administrasi pendaftaran

irima infMenerima informasi

1

Membuat surat pernyataan sesuai

format *

Menyerahkan surat penyataan

: «input: Pembuatan SK»

«output: Salinan SK»

Menandatangani surat perjanjian kemitraan dan pakta integritas

sesuai dengan format

Mengikuti pelatihan dan pembekalan kader

JKN-KIS

Mendata calon kader JKN-KIS berdasarkan

rekomendasi hasil rapat

Kepala Unit Pem asaran

' 'S?Menerima berkas

Melakukan verifikasi berkas administrasi

pendaftaran

WMelakukan koordinasi dengan aparat desa berdasarkan hasil

mapping w ¡layah desa atau kelurahan

yMengumumkan hasil

seleksi administrasi dan tahapan seleksi

selanjutnya

Y/Melakukan w aw ancara

dan roleplay

VMembuat laporan hasil

seleksi dan merekomendasikan peserta yang lulus

seleksi

Menyampaikan draft SK dan materi substansi

Mengumumkan hasil seleksi akhir dan pembagian tugas

v melalui telepon, email, sms, dll

V SMendokumentasikan

sebagai arsip

Kepala Unit SDM dan Um um Atau Umum

dan Keuangan

VMenerima disposisi dan

arahan tindakJanjut

' 'P /Memeriksa dan

memberikan rekomendasi persetujuan

1 /.

Kepala Cabang

Melakukan inisiasi pendaftaran Kader

JKN-KIS

‘ T -Setuju

► ^Memeriksa dan

menandatangani

!— 't

Setuju

'Memeriksa dan

memberikan rekomendasi persetujuan

./•%Setuju •Ttdak

r /Memberikan disposisi

dan arahan

«inp|ut for»

Memeriksa dan menandatangani

Setuju

3. Pemetaan Data Menunggak Iuran Ba

JKN Divisi Rogloi

Peserta gi Kador nal

6. Pelatihan dan Pembekalan KaderJKN

75

Page 76: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 16 : Pelatihan dan Pembekalan Kader JKN

4. Pendaftaran Kador JKN-KIS di Kantor Cabang

Kinerja Kader JKN KIS Kantor Ca ba ng

76

Page 77: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 17 : Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Kader JKN KIS Kantor Cabang

6. Pelatihan dan Rombokalan Kado r JKN

Program Kador JKN KIS Divisi Roglonal

77

Page 78: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 18 :Pemantauan Dan Evaluasi Program Kader JKN KIS Divisi Regional

6 . P o m a n t a u a n d a n E v a l u a s i K i n o r j a K a d o r J K N K I S K a n t o r

C a b a n g

8 . P o n y o d l a a n D a t a P o r h i t u n g a n I m b a l a n J a s a K o p o r a n t a r a a n K a d o r J K N

K I S 0 1

78

Page 79: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 19 :Penyediaan Data Perhitungan Imbalan Jasa Keperantaraan Kader JKN

7. Pemantauan Dan Evaluasi Program Kader JKN KIS Divisi

Regional

79

Page 80: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 20 : Mengolah dan Menyajikan Data

8. Penyediaan Data Perhitungan Im balan Jasa Keperantaraan Kader JKN

KIS 01

8. Penyediaan Data Perhitungan Im balan Jasa K eperantaraan Kader JKN

KIS 01

80

Page 81: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 21 : Penyediaan Data Perhitungan Imbalan Jasa Kader JKN-KIS Divisi Regional

8. Penyediaan Data Perhitungan Im balan Jasa K eperantaraan K ader JKN

KIS 01

11. Perhitungan Im balan Jasa K ep eran taraan K ader JKN

KIS Kantor Cabang

8 I

Page 82: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 22 : Perhitungan Imbalan Jasa Keperantaraan Kader JKN KIS Kantor Cabang

10. Penyediaan Data Perhitungan Imbalan Jasa Kader JKN Divisi Regional

Verifikasi Tagihan Internal Kantor Cabang

82

Page 83: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 23 :Tabel Evaluasi Kinerja Kader JKN-KIS

No A k t iv ita s K ad e r JKN-KIS Bobo t D e fin is i N ila i To ta l (B obo t x N ila i)

U) (2) (3) «) (5) » (4) (6) = (3) x (S)

1 . Kunjungan ke rum ah 15% M e la ku ka n kun jungan ke rum ah pese rta dan ca lon p ese rta

0 : tidak ada kunjungan 0

1 : 1-100 kunjungan

2 : 101-200 kunjungan

3 : >200 kunjungan

K e te ran g a n : 1 kunjungan = 1 rum ah tangga (KK)

2. So sia lisa s i K e lo m p o k 15% M e la ku ka n so s ia lisa s i k e lo m p o k kepada pese rta dan ca lon peserta

0 : tida k m e lakukan so sia lisa s i ke lom pok 0

1 : 1-3 ka li so s ia lisa s i ke lom pok

2 : 4-6 ka li so s ia lisa s i ke lom pok

3 : >6 ka li so s ia lisa s i ke lom pok

3. Pe laporan 30% lap o ran fo rm u lir C dan D kepada Kantor Cabang lengkap

0 : T idak m em be rikan laporan 0

1 : Hanya m e laporkan Fo rm u lir C atau D

2 : M e lapo rkan lengkap Fo rm u lir C dan D te tap i m asih ada ko lom yang tida k te r is i

3 : M e lapo rkan lengkap Fo rm u lir C dan D sem ua ko lom lengkap te r is i

4. Pengum pu l Iuran 40% Sebagal pengum pu l pem bayaran iu ran p ese rta b inaan K ad e r JKN-KIS (KK)

0 : t ida k ada pem bayaran iuran 0

1 : 1-100 KK m em baya r iuran

2 : 101-200 KK m em baya r iuran

3 :> 20 0K K m em b aya r iu ran

TOTAL 0

83

Page 84: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 24 : Tabel Alokasi Kader JKN-KIS di Setiap Divisi Regional

Page 85: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial · 2021. 2. 18. · peraturan direksi badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nomor 04 tahun 2017 m¡ bpjs kesehatan badan penyelenggara jaminan

Lampiran 23 :Tabel Evaluasi K inerja Kader JKN-KIS

No Aktivitas Kader JKN-KIS Bobot Definisi Nilai Total (Bobot x Nilai)

(D (2) (3) «=<«) l«)= (3)*(5)

L Kunjungan ke rumah 15% Melakukan kunjungan ke rumah peserta dan calon peserta

0 : t id a k ad a kun jung an 0

1 :1 -1 0 0 ku n ju n g an

2 :1 01 -200 k un jung an

3 : >200 ku n ju n g an

K e te ra n g a n : 1 k un jung an = 1 ru m ah tan gga (KK)

2. Sosialisasi Kelompok 15% Melakukan sosialisasi kelompok kepada peserta dan calon peserta

0 : t id a k m e la k u k a n s o s ia lis a s i k e lo m p o k 0

1 :1 -3 k a li s o s ia l is a s i k e lo m p o k

2 :4 -6 k a li s o s ia l is a s i k e lo m p o k

3 : >6 k a li s o s ia l is a s i k e lo m p o k

3. Pelaporan 30% Laporan formulir C dan D kepada Kantor Cabang lengkap

0 -.T idak m e m b e r ik a n la p o ra n 0

1 :H a n y a m e la p o rk a n F o rm u l ir C a ta u D

2 : M e la p o rk a n le n g ka p F o rm u l ir C d an D te ta p i m as ih ad a k o lo m yang t id a k te r is i

3 : M e la p o rk a n le n g ka p F o rm u l ir C d an D s e m u a k o lo m le n g k a p te r is i

4. Pengumpul Iuran 40% Sebagai pengumpul pembayaran iuran peserta binaan Kader JKN-KIS (KK)

0 : t id a k ada p e m b a y a ra n Iu ran 0

1 : l- 1 0 0 K K m e m b a y a r iu r a n

2 :101 -200 KK m e m b a ya r iu ra n

3 : >200 KK m e m b a ya r iu ra n

TOTA l 0

Lampiran 24 : Tabel Alokasi Kader JKN-KIS di Setiap Divisi Regional Lampiran 25 : Format Entri Data Formulir A,B,C,D,E,F (dalam bentuk CD)

DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

ttd.

FACHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya f -Kepala Grup Hukum Regulasi dan Kepatuhan