BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN …REVISI)docx.pdfemerintah yang profesional dan kompeten pada 80%...
-
Upload
truongminh -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN …REVISI)docx.pdfemerintah yang profesional dan kompeten pada 80%...
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 i
KATA PENGANTAR
LAKIP merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebagai
pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat eselon
II ke atas. LAKIP disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah RI
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, serta berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010.
LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 merupakan
LAKIP tahun keempat dari implementasi Rencana Strategis 2010 - 2014 yang
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka
pencapaian visi dan misi, serta merupakan sarana penyampaian keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan tupoksi, yang dituangkan dalam bentuk laporan
akuntabilitas yang disusun berdasarkan realisasi capaian kinerja sebagaimana
ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2013.
Kami mengharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat menjadi media
pertanggungjawaban capaian kinerja dan dapat mendorong peningkatan
kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan pada tahun berikutnya.
Palembang, 28 Januari 2014
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 i
KATA PENGANTAR
LAKIP merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebagai
pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat eselon
II ke atas. LAKIP disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah RI
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, serta berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010.
LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 merupakan
LAKIP tahun keempat dari implementasi Rencana Strategis 2010 - 2014 yang
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka
pencapaian visi dan misi, serta merupakan sarana penyampaian keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan tupoksi, yang dituangkan dalam bentuk laporan
akuntabilitas yang disusun berdasarkan realisasi capaian kinerja sebagaimana
ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2013.
Kami mengharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat menjadi media
pertanggungjawaban capaian kinerja dan dapat mendorong peningkatan
kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan pada tahun berikutnya.
Palembang, 28 Januari 2014
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 i
KATA PENGANTAR
LAKIP merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebagai
pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat eselon
II ke atas. LAKIP disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah RI
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, serta berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010.
LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 merupakan
LAKIP tahun keempat dari implementasi Rencana Strategis 2010 - 2014 yang
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka
pencapaian visi dan misi, serta merupakan sarana penyampaian keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan tupoksi, yang dituangkan dalam bentuk laporan
akuntabilitas yang disusun berdasarkan realisasi capaian kinerja sebagaimana
ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2013.
Kami mengharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat menjadi media
pertanggungjawaban capaian kinerja dan dapat mendorong peningkatan
kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan pada tahun berikutnya.
Palembang, 28 Januari 2014
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….DAFTAR ISI ………………………………………………………………...DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….....DAFTAR TABEL....................................................………………….......DAFTAR GAMBAR ....……………………………………………………...RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………….......
halaman
iiiiiiivvvi
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN ……………………………………………...A. Tugas , Fungsi, dan Wewenang Organisasi …………...B. Aspek Strategis Organisasi …..………………………….C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi…………….D. Struktur Organisasi……………. …………………………E. SIstematika Penyajian…………………………………….
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA…………..A. Rencana Strategis 2010-2014….………………………….
1. Pernyataan Visi …………………………………………2. Pernyataan Misi .………………………………………..3. Tujuan…………………………………………………….4. Sasaran Strategis……………………………………….5. Indikator Kinerja Utama…………………………………6. Program dan Kegiatan …………………………………
B. Perjanjian Kinerja 2013…………………………………….
AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………A. Capaian Kinerja ..…………………………………………B. Analisis Kinerja …………………………………………...C. Aspek Pendukung Lainnya …………………………….
PENUTUP ………………………………………………………
123568
101111131415192426
32333486
96
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 iii
LAMPIRAN :
Lampiran 1 Capaian IKU Tahun 2013
Lampiran 2Perbandingan Realisasi IKU Tahun 2013 dengan Tahun
2012 dan Target Tahun 2014
Lampiran 3Daftar Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemda Tahun
Buku 2012
Lampiran 4Daftar BUMD/PDAM yang Memperoleh Opini WTP dan WDP
Tahun Buku 2012
Lampiran 5 Daftar BUMN yang GCG/KPI Bernilai Baik
Lampiran 6Daftar BUMN/PDAM yang Kinerjanya Bernilai Baik tahun
2012
Lampiran 7Daftar Pemerintah Daerah yang Telah Memiliki Peraturan
Kepala Daerah tentang SPIP
Lampiran 8 Capaian Kinerja Output BPKP Tahun 2012
Lampiran 9Perbandingan Realisasi Output Tahun 2013 dengan Tahun
2012 dan Target Tahun 2014
Lampiran 10Dukungan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Utama yang
Berisi Perhitungan yang Mendukung Capaian IKU
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 iv
DAFTAR TABELTABEL :
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama
Tabel 2.2 Program Dan Kegiatan
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2013
Tabel 3.1Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2013 Berdasarkan
Sumber Dana
Tabel 3.2 Realisasi Penggunaan Dana Mitra Kerja
Tabel 3.3Realisasi PNBP Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Tahun
2013
Tabel 3.4Diklat Fungsional dan Substansif Perwakilan BPKP
Sumatera Selatan Tahun 2013
Tabel 3.5Aset Tetap Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Per 31
Desember 2013
Tabel 3.6Daftar Rumah Dinas Perwakilan BPKP Sumatera Selatan
Per 31 Desember 2013
Tabel 3.7 Daftar Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP SumateraSelatan Tahun 2013
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 v
DAFTAR GAMBARHalaman
Gambar 1.1 Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Sumatera
Selatan
8
Gambar 1.2 Sistematika Penyajian LAKIP BPKP Tahun 2013 9
Gambar 3.1 Perbandingan Realisasi IKU Tahun 2013 dengan
Tahun 2012 dan Target Tahun 2014
88
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 merupakan wujud
pertanggungjawaban pelaksanaan tupoksi yang ditetapkan dalam Penetapan
Kinerja Tahun 2013, yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun
kegagalan pencapaian target yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang
dihadapi dan pemecahan masalahnya.
Renstra BPKP tahun 2010-2014 telah ditetapkan dan dijadikan sebagai acuan
dalam penyusunan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
tahun 2010-2014. Renstra memuat visi, 4 misi, 6 tujuan, 8 sasaran dan 3
program yang terdiri atas 1 program teknis dan 2 program generik. Kegiatan-
kegiatan yang direncanakan tertuang setiap tahunnya dalam Program Kerja
Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKP2T). Berdasarkan Penetapan
Kinerja tahun 2013 terdapat 8 sasaran, 3 program dengan 39 indikator
kegiatan utama, yang didukung oleh anggaran DIPA yang tersedia sebesar
Rp19.265.353.000,00. (tidak termasuk dana pusat dan obrik).
Realisasi anggaran belanja (1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember
2013) pada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan adalah sebesar
Rp19.254.150.000,00 atau 99,94% dari dana yang tersedia dalam DIPA
sebesar Rp19.265.353.000,00.
Hasil evaluasi kinerja secara mandiri (self assesment) menunjukkan bahwa
rata-rata capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan pada
skor berhasil.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 vii
Nilai capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013
rata-rata sebesar 93,02% dengan rincian :
1. Sasaran strategis “Meningkatnya kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD”
memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 96,15%.
2. Sasaran strategis “Tercapainya optimalisasi penerimaan negara sebesar
87,50%” memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 50%.
3. Sasaran strategis “Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan
terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD” memperoleh rata-rata
capaian kinerja outcome 102,33%.
4. Sasaran strategis “Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda,
BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi
menjadi 80%” memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 70,88%.
5. Sasaran strategis “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70%
K/L/Pemda” memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 120%
6. Sasaran strategis “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern
emerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda” memperoleh
rata-rata capaian kinerja outcome 100%.
7. Sasaran strategis “Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan
sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%”
memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 67,37%.
8. Sasaran strategis “Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan
keputusan bagi pimpinan” memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome
100%
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja, Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Selatan telah dan terus menerus melakukan beberapa strategi
penyempurnaan yang dapat dilakukan, antara lain :
1. Meningkatkan capaian kinerja yang belum maksimal;
2. Meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan kegiatan pada program utama
Tapkin Perwakilan;
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 viii
3. Melakukan program pelatihan mandiri (PPM) setiap akan melaksanakan
penugasan terkait agar pemahaman terhadap materi penugasan lebih
meningkat.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 1 dari 98
BAB I
PENDAHULUAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 2 dari 98
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi
Sejak terbentuk pada tahun 1983, tugas dan fungsi BPKP mengalami beberapa kali
penyesuaian. Tugas dan fungsi BPKP terakhir diatur berdasarkan Keputusan Presiden
(Keppres) Nomor 103 Tahun 2001 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Berdasarkan Perpres tersebut, BPKP
mempunyai tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan
tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan fungsi:
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan;
2. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan
dan pembangunan;
3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP;
4. Pemantauan, pemberian bimbingan, serta pembinaan terhadap kegiatan
pengawasan keuangan dan pembangunan;
5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum,
ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan,
kearsipan, hukum, persandian, serta perlengkapan, dan rumah tangga.
Dengan diterbitkan peraturan pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang sistem
pengendalian intern pemerintah (SPIP), Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, dan
Bupati/Walikota wajib melakukan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan. Menurut PP tersebut, BPKP adalah auditor presiden yang bertugas
melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan melakukan
pembinaan penyelenggaraan SPIP. Berdasarkan PP tersebut, BPKP mempunyai tugas
dan fungsi baru, yaitu melakukan:
1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan
tertentu (Pasal 49 ayat 2), meliputi:
a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan
c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 3 dari 98
2. Pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (Pasal 59
ayat 2).
3. Reviu atas laporan keuangan pemerintah pusat sebelum disampaikan kepada
Menteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4).
4. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional dari hasil
pengawasan BPKP dan APIP lainnya (Pasal 54 ayat 3).
Terkait dengan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara, Presiden
memperkuat wewenang BPKP dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4
tahun 2011 tentang percepatan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara.
Selain itu, untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden
menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2011 tentang rencana aksi pencegahan dan
pemberantasan korupsi, dengan rencana aksi sebagai berikut:
1. Mendiagnosis keandalan sistem pengendalian yang ada;
2. Memperbaiki sistem pengendalian yang lama menjadi sistem pengendalian
baru yang menekankan pada soft control;
3. Menyusun peraturan sistem pengendalian intern.
B. Aspek Strategis Organisasi
Dalam memenuhi amanah rakyat untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil,
dan makmur, pemerintah telah menetapkan target pembangunan nasional untuk jangka
waktu 20 tahun melalui UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang rencana pembangunan
jangka panjang nasional (RPJPN). Target tersebut kemudian dirinci ke dalam target
pembangunan jangka menengah dan jangka pendek. Target pembangunan jangka
pendek, berjangka waktu satu tahun, dituangkan dalam rencana kerja pemerintah (RKP).
Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan dalam rangka mengawal pencapaian target
rencana jangka menengah pemerintah, BPKP telah menyusun rencana strategis
(Renstra) Tahun 2010-2014. Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis,
program, dan kegiatan yang dilakukan dalam tahun 2010-2014 berikut target output dan
outcome yang akan dicapai.
Renstra BPKP Tahun 2010-2014 telah mengalami perubahan yang signifikan
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 4 dari 98
diselaraskan dengan restrukturisasi program yang dilakukan oleh Bappenas dan adanya
mandat baru BPKP seiring dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang sistem
pengendalian intern pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008. Mandat baru
yang diemban BPKP adalah sebagai Auditor Presiden yang memiliki tugas melakukan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan sebagai pembina SPIP
untuk seluruh instansi pemerintah.
Mandat baru tersebut ditindaklanjuti dengan reposisi dan revitalisasi BPKP sebagaimana
dinyatakan oleh Kepala BPKP dalam rapat kerja BPKP pada bulan Desember 2008.
BPKP harus dapat menunjukkan paradigma baru melalui unjuk kerja yang optimal
sebagai Auditor Presiden sehingga peran BPKP semakin nyata dalam membantu
pemerintah menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Strategi
penguatan (reposisi) BPKP tahun 2010–2014 adalah:
1. Product Differences
Kekuatan BPKP bergantung pada kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas produk
BPKP harus bersifat strategis, makro, nasional (lintas sektoral) yang merupakan
jiwa pasal 49 PP Nomor 60 Tahun 2008. Tugas BPKP bersifat spesifik yaitu
melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara oleh para pengguna
anggaran agar tercapai tujuan akuntabilitas Presiden dalam menjalankan amanah
rakyat.
2. Market Differences
Agar produk BPKP menjadi bernilai, maka harus dikenali dengan baik siapa
market BPKP. BPKP memiliki pasar pengawasan yang jelas, yaitu Presiden
sebagai shareholders utama dan stakeholders birokrasi lain yang terdiri dari
eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan usaha milik negara/daerah. Banyak
pihak yang sudah terbantu oleh kinerja BPKP dan membutuhkan BPKP.
3. Methodology Differences
Dengan new BPKP perlu terus dikembangkan metodologi pengawasan yang
kontemporer, spesifik, dan membawa manfaat, misalnya program evaluations,
policy analysis, forensic audit, performance audit, dan internal control review.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 5 dari 98
C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi
Sesuai dengan Renstra, BPKP melaksanakan jenis kegiatan pengawasan sebagai
berikut:
1. Pre-emptif
Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yang
diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik, dan
pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya penyakit
birokrasi yang bersifat laten.
2. Preventif
Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk
memecahkan permasalahan kesisteman yang mempengaruhi penciptaan
peringatan dini (early warning system) atas proses governance, manajemen risiko,
dan pencegahan KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-unsur
manajemen pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluang
berlangsungnya moral hazard di birokrasi.
3. Represif
Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi perhitungan
kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak diketemukannya indikasi
melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya adalah terungkap dan
terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan dan perbuatan melawan hukum.
BPKP telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi
pembenahan manajemen pemerintahan. Selain produk untuk pembinaan
penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 Tahun 2008,
BPKP juga menghasilkan produk unggulan antara lain:
1. Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program pembangunan;
2. Sistem informasi manajemen keuangan daerah (SIMDA);
3. Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Program peningkatan kinerja sektor korporat (Performance EnhancementProgram);
5. Sistem informasi akuntansi PDAM;
6. Program pengembangan manajemen risiko sektor korporat dan sektor publik;
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 6 dari 98
7. Program pengembangan GCG BUMN/BUMD;
8. Program pengembangan internal control BUMN/BUMD berbasis COSO;
9. Program anti korupsi (PAK);
10. Fraud control plan (FCP);
11. Management assessment center (MAC).
D. Struktur Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dipimpin oleh seorang Kepala
Perwakilan dengan jabatan eselon IIa. Susunan organisasi Perwakilan BPKP terdiri
dari:
1. Bagian tata usaha
2. Bidang pengawasan instansi pemerintah pusat
3. Bidang akuntabilitas pemerintah daerah
4. Bidang akuntan negara
5. Bidang investigasi
6. Kelompok jabatan fungsional
Rincian tugas pokok dan fungsi dari masing-masing bidang dan bagian adalah
sebagai berikut:
Bagian Tata Usaha
Tugas pokok Bagian Tata Usaha adalah melaksanakan penyusunan rencana dan
program pengawasan, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, perlengkapan,
rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, dan pelaporan hasil pengawasan.
Fungsi yang diselenggarakan adalah:
1. penyusunan rencana dan program pengawasan;
2. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam,perlengkapan, dan rumah tangga;
3. pengelolaan perpustakaan;
4. penyusunan laporan berkala hasil pengawasan.
Bagian Tata Usaha memiliki sub-sub bagian, yaitu:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 7 dari 98
1. Subbagian Program dan Pelaporan, dengan tugas menyiapkan bahanpenyusunan rencana dan program serta penyusunan laporan berkala hasilpengawasan;
2. Subbagian Kepegawaian, dengan tugas melakukan urusan kepegawaian danpengembangan pegawai;
3. Subbagian Keuangan, dengan tugas melakukan urusan keuangan;
4. Subbagian Umum, dengan tugas melakukan urusan persuratan, perlengkapan,urusan dalam, dan rumah tangga serta pengelolaan perpustakaan.
Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
Tugas pokok Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat adalah melaksanakan
penyusunan rencana, program, pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah pusat
dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, serta
pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat dan evaluasi
hasil pengawasan.
Bidang Akuntabilitas Pemerintah DaerahTugas pokok Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah adalah melaksanakan
penyusunan rencana, program, dan pengawasan instansi pemerintah daerah atas
permintaan daerah, serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas
instansi pemerintah, dan evaluasi hasil pengawasan.
Bidang Akuntan NegaraTugas pokok Bidang Akuntan Negara adalah melaksanakan penyusunan rencana,
program, dan pelaksanaan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan good corporate
governance dan laporan akuntabilitas kinerja badan usaha milik negara, Pertamina,
cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, kontrak kerja sama, badan-badan
lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik
daerah atas permintaan daerah, serta evaluasi hasil pengawasan.
Bidang InvestigasiTugas pokok Bidang Investigasi adalah melaksanakan penyusunan rencana,
program, dan pelaksanaan pengawasan terhadap indikasi penyimpangan yang
merugikan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di
dalamnya terdapat kepentingan pemerintah; pengawasan terhadap hambatan
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 8 dari 98
kelancaran pembangunan; pemberian bantuan pengawasan pada instansi penyidik
dan instansi pemerintah lainnya.
Kelompok Jabatan FungsionalTugas pokok kelompok jabatan fungsional adalah melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan secara rinci adalah
sebagai berikut:
Gambar 1.1Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Sumatera Selatan
E. Sistematika Penyajian
LAKIP BPKP Tahun 2013 melaporkan pencapaian kinerja BPKP selama tahun 2013.
Capaian kinerja 2013 diukur dan dinilai berdasarkan penetapan kinerja (Tapkin) 2013
sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Tapkin sendiri merupakan
penjabaran Renstra BPKP Tahun 2010-2014.
KEPALAPERWAKILAN
KASUBBAG.PROGRAM/PELAPOR
AN
KASUBBAG.
KEPEGAWAIAN
KASUBBAG.
KEUANGAN
KASUBBAG.
UMUM
KABAG TATAUSAHA
KABIDAN
KABIDINVESTIGA
SI
KABIDAPD
KABIDWAS IPP
Kel1
Kel2
Kel3
Kel4
= hubungan mitra Kerja
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 9 dari 98
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2013 memungkinkan
dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan
bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini, sistematika
penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja BPKP Tahun 2013 dapat diilustrasikan dalam
Gambar 1.1 berikut ini.
Gambar 1.2
Sistematika Penyajian LAKIP BPKP Tahun 2013
Referensi Bab
PENDAHULUAN Bab I
Bab IVPENUTUP
RencanaStrategis2010-2014
PerjanjianKinerja/Penetapan Kinerja 2013
Bab II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Bab IIIAKUNTABILITAS KINERJA
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 10 dari 98
BAB II
PERENCANAANDAN PERJANJIANKINERJA
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 11 dari 98
A. Rencana Strategis 2010-2014
Berdasarkan Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
Nomor S-7419/PW07/1/2010 tentang Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2010-2014, yang telah diubah dengan Keputusan Kepala
Perwakilan BPKP Provinsi Selatan Nomor KEP-486/PW07/1/2012, Rencana
strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Pernyataan VisiSebagai pelaksana tugas BPKP di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan merumuskan visi dan misi dengan tetap mengacu kepada visi dan misi
BPKP Pusat.
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan adalah:
“Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya,
untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara
yang Berkualitas”
Pernyataan visi tersebut dilandasi pemikiran bahwa Perwakilan BPKP Sumatera
Selatan sebagai Auditor Presiden yang membedakan dirinya dari lembaga
pengawasan yang lain adalah dimilikinya kompetensi pengawasan di bidang
akuntabilitas keuangan negara. Kompetensi inti ini sejalan dengan kewajiban
Presiden untuk melakukan pengawasan pembangunan nasional sebagai wujud
akuntabilitas keuangan negara seperti diamanatkan dalam 3 paket undang-
undang di bidang keuangan negara, yaitu UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan
Pengelolaan Keuangan Negara.
Responsif berarti cepat memberikan respon (tanggapan), tidak masa bodoh, dan
bereaksi secara tepat dan simpatik kepada seseorang atau suatu peristiwa.
Auditor Presiden yang responsif mengandung makna bahwa dalam menjalankan
perannya, Auditor BPKP tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi
pemerintah dan segera memberikan respon/masukan kepada pengambil
kebijakan.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 12 dari 98
Sifat interaktif memiliki makna saling aktif atau komunikasi dua arah. Interaktif
merupakan perkembangan lebih lanjut dari tahapan sebelumnya yang bersifat
reaktif dan proaktif. Dari reaktif yang berarti bereaksi setelah adanya suatu
kejadian, kemudian berkembang menjadi proaktif yang mengedepankan inisiatif
untuk bertindak namun masih melihat dari sisi BPKP (satu sisi), dan selanjutnya
bersifat interaktif yang mengandung nuansa bahwa BPKP memperhatikan/
mendengarkan kepentingan/kebutuhan stakeholders.
Terpercaya berarti dapat diandalkan, bertanggung jawab, dan dapat
melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan mandat yang diberikan. BPKP
telah menyatakan dalam visinya sebagai Auditor Presiden yang terpercaya,
berarti BPKP memiliki integritas yang tinggi, didukung profesionalisme yang
tinggi, sehingga dapat diandalkan untuk memberikan hasil kerja yang
berkualitas, bermanfaat bagi shareholders dan stakeholders. Kepercayaan
stakeholders kepada BPKP ditunjukkan dengan banyaknya permintaan
stakeholders kepada BPKP untuk membenahi sistem dan tata kelola
pemerintahan.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban, yang dilaksanakan secara
periodik. Sedangkan keuangan negara seperti dinyatakan dalam Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, berarti semua hak
dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas ditunjukkan dengan tiga ciri
yaitu akuntabel, transparan, dan partisipatif. Hal ini berarti bahwa
pertanggungjawaban keuangan negara harus dapat diandalkan,
mengungkapkan secara terbuka informasi yang material dan relevan, serta
berasal dari suatu proses yang melibatkan berbagai pihak terkait. Akuntabilitas
keuangan negara yang berkualitas mendukung akuntabilitas Presiden sebagai
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 13 dari 98
2. Pernyataan MisiMisi adalah pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi.
Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan
kepada BPKP. Sebagai pelaksana tugas BPKP di daerah, Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Selatan merumuskan misi dengan tetap mengacu kepada misi
BPKP Pusat. Misi yang ditetapkan adalah:
a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas
KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan;
b. Membina secara efektif penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan;
c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional
dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan;
d. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan.
Misi pertama berkaitan dengan aktualisasi peran BPKP sebagai auditor
Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan
negara, sekaligus menegaskan bahwa misi ini dilakukan untuk membantu
Presiden selaku shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata
kepemerintahan yang baik dan upaya pencegahan KKN. Dalam misi ini,
tercakup seluruh kegiatan utama (core business) BPKP, baik dalam aktivitas
assurance yang dilakukan dalam bentuk audit, evaluasi, reviu, maupun aktivitas
consulting yang dilakukan dalam bentuk sosialisasi, bimbingan teknis/asistensi,
konsultansi, pengembangan sistem.
Misi kedua dimaksudkan untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPIP
melalui pembinaan penyelenggaraan SPIP. Tugas pembinaan penyelenggaraan
SPIP terhadap seluruh instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP
sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008. Peran BPKP dalam
pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada
di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainya
akuntabilitas kinerja Presiden.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 14 dari 98
Misi ketiga bertujuan untuk melakukan pembinaan terhadap kapasitas sumber
daya manusia. Oleh sebab itu, mengembangkan kapasitas pengawasan intern
pemerintah yang profesional dan kompeten diperlukan sebagai pembimbing
berbagai strategi pemberdayaan, pembelajaran, dan pertumbuhan kapasitas
BPKP sendiri maupun kapasitas APIP secara umum. Hal ini merupakan bentuk
tanggung jawab BPKP sebagai anggota komunitas pengawasan untuk turut
serta dalam mengembangkan sistem pengawasan nasional yang terpadu.
Kinerja yang berorientasi ke luar tak mungkin terwujud tanpa adanya proses
kerja internal yang baik maupun proses kerja sesama APIP yang sinergis. Untuk
itu perlu terus diagendakan dan diberikan perhatian yang memadai terhadap
peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya, kepatuhan pada standar
profesi, penataan proses kerja internal, dan sistem kendali mutu yang dapat
menunjang peningkatan kualitas hasil pengawasan.
Misi keempat merupakan aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden
dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan
Presiden/Pemerintah yang efektif. Dalam rangka mengembangkan pelaporan
akuntabilitas di Indonesia, masing-masing kementerian/lembaga dan pemerintah
daerah dituntut untuk membuat indikator capaian kinerja yang terukur sehingga
dapat membantu Presiden untuk menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat
sesuai dengan amanah UUD. Terkait hal tersebut, sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 54 Ayat 3, secara berkala BPKP
menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada
Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara.
3. TujuanTujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi. Dengan
adanya tujuan akan memberikan arah yang lebih jelas untuk mencapai sasaran
yang diinginkan. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan menetapkan
sejumlah tujuan yang relevan untuk setiap misi, yaitu:
Misi pertama ” Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 15 dari 98
bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan” dijabarkan
dengan tujuan:
a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan;
b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Selatan;
c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan
pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan.
Misi kedua ”Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian
intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan”
dijabarkan dengan tujuan tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem
pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan.
Misi ketiga ” Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan” dijabarkan dengan tujuan meningkatnya kapasitas aparat pengawasan
intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Selatan.
Misi keempat ”Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan
yang andal bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Selatan” dijabarkan dengan tujuan terselenggaranya sistem dukungan
pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan.
4. Sasaran StrategisDelapan sasaran strategis yaitu kondisi yang diharapkan di akhir periode Renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan 2010-2014, yaitu:
a. Meningkatnya kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
Meningkatnya kualitas laporan keuangan kementerian/lembaga dan
Pemerintah Daerah merupakan tekad Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 16 dari 98
Selatan sebagai perwujudan consulting. Upaya strategis ini dilakukan untuk
mencapai persyaratan minimal untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
pengelolaan keuangan negara. Kegiatan yang dirancang untuk mencapai
sasaran strategis ini adalah memberikan pemahaman intensif kepada
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah tentang peran laporan
keuangan yang berkualitas baik dalam forum pertemuan antar
Kementerian/Lembaga/Pemda maupun melalui penggalangan langsung
dengan penandatangan nota kesepahaman antara Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Selatan dengan mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan. Sosialisasi ini diharapkan mengefektifkan fungsi pendampingan
penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh
K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan
dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP.
b. Tercapainya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50%
Sasaran Strategis “Tercapainya optimalisasi penerimaan negara” merupakan
sasaran strategis pengawasan dari sisi penerimaan negara. Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Selatan melihat masih banyak sumber penerimaan negara
yang perlu dioptimalkan melalui strategi intensifikasi dan ekstensifikasi
penerimaan. Sasaran strategis ini memiliki tiga indikator kinerja utama (IKU),
yaitu: Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah
yang ditindaklanjuti; persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke
Pusat; dan persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan
dengan nilai yang diaudit.
c. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%
BUMN/BUMD
Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam
meningkatkan akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD,
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan perlu mendorong pemerintah
daerah untuk menerapkan standar pelayanan minimal (SPM) yang telah
ditetapkan kementerian teknis, dan mendorong BUMN/BUMD untuk
menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Indikator untuk mengukur
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 17 dari 98
sasaran ini adalah Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai
Standar Pelayanan Minimal; persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan
sosialisasi/asistensi GCG/KPI; persentase BUMN yang dilakukan
asistensi/evaluasi PSO; dan persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja.
d. Meningkatnya kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80%
Perpres Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi
jangka panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang
Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”.
Pemerintah merancang enam strategi diantaranya adalah strategi
pencegahan tindak pidana korupsi. Dalam strategi ini Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Selatan perlu mengambil peran dalam mendukung enam
strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat
dilakukan dengan mendorong penerapan sistem pengendalian intern atau
Fraud Control Plan (FCP). Berkaitan dengan penegakan hukum atas tindak
pidana korupsi, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan berperan
membantu aparat penegak hukum (APH) melalui kegiatan audit investigasi,
perhitungan kerugian keuangan negara, serta menjadi saksi ahli kasus tindak
pidana korupsi. Indikator pencapaian sasaran strategis ini adalah
“Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi”. Dengan
pemahaman ini IPP/IPD/BUMN/BUMD yang berisiko fraud dapat
mengimplementasikan FCP, membuat atau mengoreksi kebijakan, atau
memastikan penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan,
menyesuaikan harga, dan menyelesaikan pembayaran klaim pihak ketiga.
Tidak kalah penting dengan pemahaman ini masyarakat diharapkan
meningkatkan pengaduan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan terkait informasi yang berisi tindak pelanggaran yang merugikan
negara yang pada akhirnya Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
menyerahkan kasus kepada APH.
e. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 18 dari 98
masing menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. BPKP
sesuai pasal 59 PP Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pembinaan SPIP
diarahkan agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam
rangka mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan. Sasaran strategis “Meningkatnya
kualitas penerapan SPIP di kementerian/lembaga dan pemerintah daerah”
diindikasikan oleh satu IKU dominan dengan menghitung jumlah K/L/Pemda
yang laporan keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh K/L/Pemda. Opini
WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem pengendalian
yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 2008,
karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian
atas keandalan sistem pengendalian intern K/L/Pemda.
f. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten pada 80% Pemda
Sebagai sebuah organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP
adalah kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena
faktor manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM
yang kompeten adalah SDM yang memiliki penguasaan teoritis, didukung
dengan pengalaman, dan mendapat pengakuan keahlian spesifik
berdasarkan standar yang berlaku umum dalam lingkungan keahlian tersebut.
SDM yang profesional adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas
dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya. Keahlian tersebut perlu
terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan, baik melalui program pendidikan
gelar maupun program pendidikan non-gelar dengan mengacu pada
dokumen Human Capital Development Plan (HCDP) yang merupakan
dokumen perencanaan pengembangan kompetensi pegawai yang terkait
dengan proses pelatihan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat
meningkatkan pengetahuan, keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial
lainnya yang dimiliki pegawai.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 19 dari 98
g. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas
pengelolaan keuangan sebesar 100%
Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem
manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan
pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan.
Perencanaan Pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan
agar sesuai dengan peran dan tujuan BPKP sekaligus media untuk mengukur
tingkat keberhasilan kinerja teknis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan
SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan
gencarnya penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin
dirasakan juga pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran
yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja yang terbaik.
h. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi
pimpinan
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan
terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008, menegaskan identitas BPKP sebagai
Auditor Presiden. Sehubungan dengan itu, Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Selatan dituntut untuk memberikan informasi yang berharga bagi
Presiden dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi
pemerintah. Selain itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan juga
harus mampu memberikan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan internal BPKP.
5. Indikator Kinerja UtamaIndikator kinerja utama BPKP Perwakilan Sumatera Selatan merupakan indikator
kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang
menunjukkan peran utama BPKP Perwakilan Sumatera Selatan dalam
pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP yang terdiri
atas indikator output dan outcome dapat dilihat pada tabel berikut ini:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 20 dari 98
TABEL 2.1INDIKATOR KINERJA UTAMA
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome(IOC) Indikator Kinerja Output (IOP) Penanggung
Jawab
1 Meningkatnyakualitas 95%LKKL, dan 95%LKPD
1 PersentaseIPP yangmendapatpendampinganpenyusunanLaporanKeuangan
% 1 Laporan hasil bimbinganteknis/asistensipenyusunan LKKLbidang Perekonomian
Lap IPP
2 Laporan hasil bimbinganteknis/ asistensipenyusunan LKKLbidang Polsoskam
Lap IPP
2 PersentaseIPD yanglaporankeuangannyamemperolehopini minimalWDP
% 1 Laporan hasilbimtek/asistensipenyusunan LKPD
Lap APD
3 Persentasejumlah laporankeuanganproyek PHLNyangmemperolehopini dukunganWajar
% 1 Laporan hasilpengawasan atas proyekPHLN
Lap IPP
4 Persentasehasilpengawasanlintas sektoralyangdisampaikanke Pusat
% 1 Laporan hasilpengawasan lintas sektorbidang Perekonomian
Lap IPP
2 Laporan hasilpengawasan lintas sektorbidang Polsoskam
Lap IPP
3 Laporan hasilpengawasan lintas sektorbidang keuangan daerah
Lap APD
5 Persentasehasilpengawasanataspermintaanpresiden yangdisampaikanke Pusat
% 1 Laporan hasilpengawasan ataspermintaan presidenbidang Polsoskam
Lap IPP
2 Laporan hasilpengawasan ataspermintaan presidenbidang Keuangan Daerah
Lap APD
6 Persentasehasilpengawasanataspermintaanstakeholdersyang dijadikanbahanpengambilankeputusan olehstakeholders
% 1 Laporan hasilpengawasan ataspermintaan stakeholderbidang Perekonomian
Lap IPP
2 Laporan hasilpengawasan ataspermintaan stakeholderbidang Polsoskam
Lap IPP
7 PersentaseBUMD yangmendapatpendampinganpenyelenggara-an akuntansi
% 1 Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LKBUMD
Lap AN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 21 dari 98
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome(IOC) Indikator Kinerja Output (IOP) Penanggung
Jawab
2 TercapainyaOptimalisasiPenerimaanNegara sebesar87,50%
8 Persentasehasilpengawasanoptimalisasipenerimaannegara/ daerahyangditindaklanjuti
% 1 Laporan hasilpengawasan ataspenerimaan negarabidang Perekonomian
Lap IPP
2 Laporan hasilpengawasan ataspenerimaan negarabidang Polsoskam
Lap IPP
3 Laporan hasilpengawasan ataspenerimaan negarasektor korporat
Lap AN
9 PersentasehasilpengawasanBUN yangdisampaikanke Pusat
% 1 Laporan hasilpengawasan BUNBidang Perekonomian
Lap IPP
2 Laporan hasilpengawasan BUN bidangPolsoskam
Lap IPP
3 Laporan hasilpengawasan BUN bidangKeuangan Daerah
Lap APD
4 Laporan hasilpengawasan BUN bidangAkuntan Negara
Lap AN
10 Persentasepenghematanbiaya (costsaving)dibandingkandengan nilaiyang diaudit
%
3 TerselenggaranyaSPM pada 60%IPD danterselenggaranyaGG pada 75%BUMN/BUMD
11 PersentaseIPD yangmelaksanakanpelayanansesuai StandarPelayananMinimal
% 1 Laporan hasilpengawasan atas kinerjapelayanan publik bidangKeuangan Daerah
Lap APD
12 PersentaseBUMN/D/BLU/D yangdilakukansosialisasi/asistensi GCG/KPI
% 1 Laporan hasilbimtek/asistensiGCG/KPI sektor korporat
Lap AN
13 PersentaseBUMN yangdilakukanasistensi/evaluasi PSO
%
14 PersentaseBUMD yangdilakukan auditkinerja
% 1 Laporan hasilpengawasan atas kinerjaBUMD
Lap AN
4 Meningkatkankesadaran danketerlibatan K/L,Pemda,BUMN/BUMDdalam upaya
15 KelompokMasyarakatyangmendapatkansosialisasiProgram Anti
Kelom-pok
1 Laporan hasil sosialisasimasalah korupsi
Lap INV
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 22 dari 98
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome(IOC) Indikator Kinerja Output (IOP) Penanggung
Jawab
pencegahan danpemberantasankorupsi Menjadi80%
Korupsi
16 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisikofraud yangmendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD
1 Laporan hasilbimtek/asistensiimplementasi FCP
Lap INV
17 JumlahIPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUDyang dilakukankajianperaturan yangberpotensi TPK
IPP/IPD/BUMN
/BUMD/BLU/BLUD
1 Laporan hasil kajianpengawasan
Lap INV
18 PersentasePelaksanaanpenugasanHKP, klaim danpenyesuaianharga
% 1 Laporan hasil auditinvestigasi atas HKP,Eskalasi dan Klaim
Lap INV
19 Persentasepelaksanaanauditinvestigasi/PKKN/PKA
% 1 Laporan hasil auditinvestigasi, perhitungankerugian negara, danpemberian keteranganahli atas permintaanInstansi Penyidik
Lap INV
20 Persentase TLhasil auditinvestigasi nonTPK olehinstansiberwenang
% 1 Laporan hasil auditinvestigasi ataspermintaan Instansilainnya
Lap INV
21 Persentasehasil telaahanpengaduanmasyarakat
%
5 Meningkatnyakualitaspenerapan SPIPdi 70%K/L/Pemda
22 PersentasePemda yangmenyelenggarakan SPIPsesuai PPNomor 60Tahun 2008
% 1 Laporan dukunganpembinaanpenyelenggaraan SPIPbidang Polsoskam
Lap IPP
2 Laporan dukunganpembinaanpenyelenggaraan SPIPbidang Keuangan Daerah
Lap APD
23 Jumlah Pemdayang dilakukanasistensipenyelenggaraan SPIP sesuaiPP No 60Tahun 2008
Pemda
24 Jumlah Pemdayang dilakukanmonitoringSistemPengendalianIntern
Pemda
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 23 dari 98
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome(IOC) Indikator Kinerja Output (IOP) Penanggung
Jawab
6 Meningkatnyakapasitas aparatpengawasanintern pemerintahyang profesionaldan kompetenpada 80% Pemda
25 PersentasePemda yangdilakukanasistensipenerapan JFA
% 1 Jumlah sosialisasi danbimtek penerapantatakelola APIP Daerah
Keg APD
2 Jumlah sosialisasi danbimtek penerapan JFAAPIP Daerah
Keg APD
7 Meningkatnyaefektifitasperencanaanpengawasansebesar 90% dankualitaspengelolaaankeuangan sebesar100%.
26 Persentasejumlah rencanapenugasanpengawasanyangterealisasi
% 1 Laporan DukunganManajemen PerwakilanBPKP
TU
27 PersentasekesesuaianlaporankeuanganPerwakilanBPKP denganSAP
%
28 Persepsikepuasanpegawaiperwakilanterhadaplayanankepegawaian
skalalikert 1-
10
29 PersentasePagu Danayang tidakDiblokir dalamDIPA
%
30 Persepsikepuasanpegawaiperwakilanatas pencairananggaran yangdiajukan sesuaiprosedur
skalalikert 1-
10
31 Persentasepermintaanbantuan hukumyangditindaklanjutiBiro Hukumdan Humas
%
32 JumlahpublikasikegiatanperwakilanBPKP di mediamassa
Berita
33 Persentasepemanfaatanasset
% 1 Jumlah sarana danprasarana
Lap TU
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 24 dari 98
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome(IOC) Indikator Kinerja Output (IOP) Penanggung
Jawab
34 Persepsikepuasanpegawaiperwakilanterhadaplayanansarpras
skalalikert 1-
10
35 Persentasetindak lanjutrekomendasihasil auditInspektorat
% TU
36 Jumlahmasukan topikpenelitian yangdisampaikankepuslitbangwas
% TU
37 Jumlah instansiAPIP yangtelahdisosialisasidan atau di-assessmenttata kelolaAPIP
Instansi 1 Laporan evaluasipenerapan tatakelolaAPIP Daerah
Lap TU
38 TingkatpersepsikepuasanPemda atasauditorbersertifikat
skalalikert 1-
10
1 Diklat Sertifikasi Lap TU
8 Terselenggaranya100% sistemdukunganpengambilankeputusan bagipimpinan
39 Jumlah SistemInformasi yangdimanfaatkansecara efektif
% TU
6. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang dilakukan BPKP menggambarkan domain BPKP
dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara yang meliputi 4 C yaitu
Capacity Building (expertise), Current Issues, Clearing House, dan Check and
Balance. Sebagai pelaksana tugas pokok dan fungsi BPKP di daerah, Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Selatan menjalankan program dan kegiatan yang
mengacu pada program dan kegiatan dari BPKP Pusat.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 25 dari 98
Program dan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan jika
dihubungkan dengan Renstra BPKP Pusat akan terlihat seperti dalam tabel
berikut:
TABEL 2.2PROGRAM DAN KEGIATAN
No PROGRAM KEGIATANPENANGGUNG
JAWABKEGIATAN
1.1.1.1 Program PengawasanIntern AkuntabilitasKeuangan Negara danpembinaanPenyelenggaraan SPIP
Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKLbidang Perekonomian IPPBimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKLbidang Polsoskam IPPBimtek/asistensi penyusunan LKPD APDPengawasan atas Proyek PHLN IPPPengawasan lintas sektor bidang Perekonomian IPPPengawasan lintas sektor bidang Polsoskam IPPPengawasan lintas sektor bidang KeuanganDaerah APDPengawasan atas permintaan presiden bidangPolsoskam IPPPengawasan atas permintaan presiden bidangKeuangan Daerah APDPengawasan atas permintaan stakeholder bidangPerekonomian IPPPengawasan atas permintaan stakeholder bidangPolsoskam IPPBimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD ANPengawasan atas penerimaan negara bidangPerekonomian IPPPengawasan atas penerimaan negara bidangPolsoskam IPPPengawasan atas penerimaan negara sektorkorporat ANPengawasan BUN bidang Perekonomian IPPPengawasan BUN bidang Polsoskam IPPPengawasan BUN bidang Keuangan Daerah APDPengawasan BUN bidang Akuntan Negara ANPengawasan atas kinerja pelayanan publik bidangKeuangan Daerah APDBimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat ANPengawasan atas kinerja BUMD ANSosialisasi masalah korupsi InvestigasiBimtek/asistensi implementasi FCP InvestigasiKajian pengawasan InvestigasiAudit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim InvestigasiAudit investigasi, perhitungan kerugian negara,dan pemberian keterangan ahli atas permintaanInstansi PenyidikLaporan hasil audit investigasi atas permintaanInstansi lainnya
Investigasi
2.1.1.1 Program DukunganManajemen danPelaksanaan Tugas
Pembinaan penyelenggaraan SPIP bidangPolsoskam IPPPembinaan penyelenggaraan SPIP bidangKeuangan Daerah APD
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 26 dari 98
No PROGRAM KEGIATANPENANGGUNG
JAWABKEGIATAN
Teknis Lainnya-BPKP Sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIPDaerah
APD
Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIPDaerah APDEvaluasi Penerapan Tata Kelola APIP Daerah APDKegiatan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPProvinsi Sumatera Selatan TU
2.1.1.2 Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur Negara-BPKP
Kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana danprasarana TU
Kegiatan penggantian dan pemeliharaaninventaris dan peralatan kantor TU
B. Perjanjian Kinerja 2013
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya
yang dikelolanya.
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan telah menandatangani
perjanjian kinerja tahun 2013 dengan Kepala BPKP yang dituangkan dalam
Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013 sesuai dengan kedudukan, tugas dan
fungsi yang ada. Penetapan kinerja telah mengacu pada renstra tahun 2010-2014.
dalam dokumen Penetapan Kinerja 2013, ditetapkan target indikator outcome dan
indikator output sebagai berikut:
TABEL 2.3PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2013
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome (IOC) Indikator Kinerja Output (IOP) PenanggungJawab
1 Meningkatnyakualitas 95%LKKL, dan 95%LKPD
1 PersentaseIPP yangmendapatpendampinganpenyusunanLaporanKeuangan
% 100 1 Laporan hasilbimbinganteknis/asistensipenyusunan LKKLbidangPerekonomian
Lap 6 IPP
2 Laporan hasilbimbingan teknis/asistensipenyusunan LKKLbidang Polsoskam
Lap 14 IPP
2 PersentaseIPD yanglaporankeuangannyamemperolehopini minimal
% 100 1 Laporan hasilbimtek/asistensipenyusunan LKPD
Lap 10 APD
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 27 dari 98
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome (IOC) Indikator Kinerja Output (IOP) PenanggungJawab
WDP
3 Persentasejumlah laporankeuanganproyek PHLNyangmemperolehopinidukunganWajar
% 100 1 Laporan hasilpengawasan atasProyek PHLN
Lap 23 IPP
4 Persentasehasilpengawasanlintas sektoralyangdisampaikanke Pusat
% 100 1 Laporan hasilpengawasan lintassektor bidangPerekonomian
Lap 6 IPP
2 Laporan hasilpengawasan lintassektor bidangPolsoskam
Lap 36 IPP
3 Laporan hasilpengawasan lintassektor bidangKeuangan Daerah
Lap 4 APD
5 Persentasehasilpengawasanataspermintaanpresiden yangdisampaikanke Pusat
% 100 1 Laporan hasilpengawasan ataspermintaan Presidenbidang Polsoskam
Lap 10 IPP
2 Laporan hasilpengawasan ataspermintaan Presidenbidang KeuanganDaerah
Lap 13 APD
6 Persentasehasilpengawasanataspermintaanstakeholdersyang dijadikanbahanpengambilankeputusanolehstakeholders
% 100 1 Laporan hasilpengawasan ataspermintaanstakeholder bidangPerekonomian
Lap 1 IPP
2 Laporan hasilpengawasan ataspermintaanstakeholder bidangPolsoskam
Lap 1 IPP
7 PersentaseBUMD yangmendapatpendampinganpenyelenggara-an akuntansi
% 100 1 Laporan hasilbimtek/ asistensipenyusunan LKBUMD
Lap 17 AN
2 TercapainyaOptimalisasiPenerimaanNegara sebesar87,50%
8 Persentasehasilpengawasanoptimalisasipenerimaannegara/daerahyangditindaklanjuti
% 100 1 Laporan hasilpengawasan ataspenerimaan negarabidangPerekonomian
Lap 1 IPP
2 Laporan hasilpengawasan ataspenerimaan negarabidang Polsoskam
Lap 1 IPP
3 Laporan hasilpengawasan ataspenerimaan negarasektor korporat
Lap 0 AN
9 PersentasehasilpengawasanBUN yang
% 100 1 Laporan hasilpengawasan BUNbidangPerekonomian
Lap 11 IPP
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 28 dari 98
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome (IOC) Indikator Kinerja Output (IOP) PenanggungJawab
disampaikanke Pusat
2 Laporan hasilpengawasan BUNbidang Polsoskam
Lap 10 IPP
3 Laporan hasilpengawasan BUNbidang KeuanganDaerah
Lap 44 APD
4 Laporan hasilpengawasan BUNbidang AkuntanNegara
Lap 0 AN
10 Persentasepenghematanbiaya (costsaving)dibandingkandengan nilaiyang diaudit
% 0
3 TerselenggaranyaSPM pada 60%IPD danterselenggaranyaGG pada 75%BUMN/BUMD
11 PersentaseIPD yangmelaksanakanpelayanansesuaiStandarPelayananMinimal
% 50 1 Laporan hasilpengawasan ataskinerja pelayananpublik bidangKeuangan Daerah
Lap 16 APD
12 PersentaseBUMN/D/BLU/D yangdilakukansosialisasi/asistensi GCG/KPI
% 100 1 Laporan hasilbimtek/asistensiGCG/KPI sektorkorporat
Lap 3 AN
13 PersentaseBUMN yangdilakukanasistensi/evaluasi PSO
% 0
14 PersentaseBUMD yangdilakukanaudit kinerja
% 100 1 Laporan hasilpengawasan ataskinerja BUMD
Lap 17 AN
4 Meningkatkankesadaran danketerlibatan K/L,Pemda,BUMN/BUMDdalam upayapencegahan danpemberantasankorupsi menjadi80%
15 KelompokmasyarakatyangmendapatkanSosialisasiProgram AntiKorupsi
Kelompok 5 1 Laporan hasilsosialisasi masalahkorupsi
Lap 6 INV
16 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUDberisiko fraudyangmendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BL
UD
3 1 Laporan hasilbimtek/asistensiimplementasi FCP
Lap 4 INV
17 JumlahIPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUDyangdilakukankajianperaturanyangberpotensiTPK
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BL
UD
1 1 Laporan hasil kajianpengawasan
Lap 1 INV
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 29 dari 98
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome (IOC) Indikator Kinerja Output (IOP) PenanggungJawab
18 PersentasePelaksanaanpenugasanHKP, klaimdanpenyesuaianharga
% 80 1 Laporan hasil auditinvestigasi atasHKP, Eskalasi danKlaim
Lap 6 INV
19 Persentasepelaksanaanauditinvestigasi/PKKN/PKA
% 75 1 Laporan hasil auditinvestigasi,perhitungankerugian negara,dan pemberianketerangan ahli ataspermintaan InstansiPenyidik
Lap 84 INV
20 Persentase TLhasil auditinvestigasi nonTPK olehinstansiberwenang
% 90 1 Laporan hasil auditinvestigasi ataspermintaan Instansilainnya
Lap 5 INV
21 Persentasehasil telaahanpengaduanmasyarakat
% 0
5 Meningkatnyakualitaspenerapan SPIPdi 70% K/L/Pemda
22 PersentasePemda yangmenyelenggarakan SPIPsesuai PPNomor 60Tahun 2008
% 25 1 Laporan dukunganpembinaanpenyelenggaraanSPIP bidangPolsoskam
Lap 1 IPP
2 Laporan dukunganpembinaanpenyelenggaraanSPIP bidangKeuangan Daerah
Lap 23 APD
23 JumlahPemda yangdilakukanasistensipenyelenggaraan SPIPsesuai PP No60 Tahun2008
Pemda 0
24 JumlahPemda yangdilakukanmonitoringSistemPengendalianIntern
Pemda 0
6 Meningkatnyakapasitas aparatpengawasanintern pemerintahyang profesionaldan kompetenpada 80% Pemda
25 PersentasePemda yangdilakukanasistensipenerapanJFA
% 13 1 Jumlah sosialisasidan bimtekpenerapantatakelola APIPDaerah
Keg 2 APD
2 Jumlah sosialisasidan bimtekpenerapan JFAAPIP Daerah
Keg 10 APD
7 Meningkatnyaefektifitasperencanaanpengawasansebesar 90% dankualitaspengelolaaan
26 Persentasejumlahrencanapenugasanpengawasanyangterealisasi
% 90 1 Laporan DukunganManajemenPerwakilan BPKP
60 TU
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 30 dari 98
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome (IOC) Indikator Kinerja Output (IOP) PenanggungJawab
keuangan sebesar100%.
27 PersentasekesesuaianlaporankeuanganPerwakilanBPKP denganSAP
% 100
28 Persepsikepuasanpegawaiperwakilanterhadaplayanankepegawaian
skala likert1-10
8
29 PersentasePagu Danayang tidakDiblokir dalamDIPA
% 100
30 Persepsikepuasanpegawaiperwakilanatas pencairananggaranyang diajukansesuaiprosedur
skala likert1-10
7,5
31 Persentasepermintaanbantuanhukum yangditindaklanjutiBiro Hukumdan Humas
% 0
32 JumlahpublikasikegiatanperwakilanBPKP dimedia massa
Berita 196
33 Persentasepemanfaatanasset
% 100 1 Jumlah sarana danprasarana
unit 38 TU
34 Persepsikepuasanpegawaiperwakilanterhadaplayanansarpras
skala likert1-10
7,3
35 Persentasetindak lanjutrekomendasihasil auditInspektorat
% 100 TU
36 Jumlahmasukan topikpenelitianyangdisampaikankepuslitbangwas
% 0 TU
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 31 dari 98
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome (IOC) Indikator Kinerja Output (IOP) PenanggungJawab
37 Jumlahinstansi APIPyang telahdisosialisasidan atau di-assessmenttata kelolaAPIP
Instansi 10 1 Laporan evaluasipenerapantatakelola APIPDaerah
Lap 2 TU
38 TingkatpersepsikepuasanPemda atasauditorbersertifikat
skala likert1-10
8 1 Diklat Sertifikasi Lap 1 TU
8 Terselenggaranya100% sistemdukunganpengambilankeputusan bagipimpinan
39 JumlahSistemInformasi yangdimanfaatkansecara efektif
% 100 TU
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 32 dari 98
BAB III
AAKKUUNNTTAABBIILLIITTAASSKKIINNEERRJJAA
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 33 dari 98
AA.. CCaappaaiiaann KKiinneerrjjaa
Pengukuran tingkat capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi
masing-masing indikator kinerja outcome dan output yang mendukung pencapaian
sasaran strategis. Dalam mengukur capaian kinerja, indikator yang dipakai adalah
indikator absolut. Metode yang digunakan dalam pengukuran kinerja atas capaian
output adalah metode pembandingan, yaitu membandingkan antara realisasi target
dengan rencana target.
Berdasarkan uraian pencapaian kinerja outcome dan output dapat disimpulkan
bahwa nilai capaian kinerja outcome dan output Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Selatan tahun 2013 adalah:
1. Sasaran strategis “Meningkatnya kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD”memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 96,15%.
2. Sasaran strategis “Tercapainya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50%”memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 50%.
3. Sasaran strategis “Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranyaGG pada 75% BUMN/BUMD” memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome102,33%.
4. Sasaran strategis “Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda,BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi80%” memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 82,69%.
5. Sasaran strategis “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda”memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 120%
6. Sasaran strategis “Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan InternPemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda” memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 100%.
7. Sasaran strategis “Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%” memperoleh rata-ratacapaian kinerja outcome 92,97%.
8. Sasaran strategis “Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilankeputusan bagi pimpinan” memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 100%
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 34 dari 98
BB.. AAnnaalliissiiss KKiinneerrjjaa
LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 adalah LAKIP
tahun keempat dari pelaksanaan Renstra Perwakilan Tahun 2010-2014 yang
mendukung pelaksanaan Renstra BPKP Pusat. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan melakukan analisis capaian kinerja dari sasaran strategis, program, dan
kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja tahun 2013.
Pengukuran dilakukan terhadap 8 Sasaran Strategis, 39 Indikator Kegiatan Utama,
dan 3 program. Capaian kinerja output menggambarkan realisasi output menurut
PKP2T dan Non PKP2T sesuai kelompok kegiatan pendukungnya dibandingkan
dengan rencana target output.
Capaian kinerja (performance results) untuk tiap sasaran strategis dalam tahun 2013
dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD
Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui Program
Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dengan 7 Indikator
Kegiatan Utama sebagai berikut:
No Indikator Kinerja OutcomeCapaian Tahun 2013 Penanggung
JawabSatuan Target Realisasi %
1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan PembinaanPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
1 Persentase IPP yang mendapatpendampingan penyusunanLaporan Keuangan
% 100 100 100,00 IPP
2 Persentase IPD yang laporankeuangannya memperoleh opiniminimal WDP
% 100 100 100,00 APD
3 Persentase jumlah laporankeuangan proyek PHLN yangmemperoleh opini dukungan Wajar
% 100 100 100,00 IPP
4 Persentase hasil pengawasan lintassektoral yang disampaikan ke Pusat % 100 104,35 104,35 IPP, APD
5 Persentase hasil pengawasan ataspermintaan presiden yangdisampaikan ke Pusat
% 100 108,70 108,70 IPP, APD
6 Persentase hasil pengawasan ataspermintaan stakeholders yangdijadikan bahan pengambilankeputusan oleh stakeholders
% 100 100 100 IPP
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 35 dari 98
No Indikator Kinerja OutcomeCapaian Tahun 2013 Penanggung
JawabSatuan Target Realisasi %7 Persentase BUMD yang mendapat
pendampingan penyelenggaraanakuntansi
% 100 60 60,00 AN
Rata rata Capaian % 96,15
Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan
kegiatan belum efektif, hal ini nampak dari capaian indikator kinerja sasaran rata-
rata baru mencapai 96,15 %.
Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut
dalam tahun 2013 sebesar Rp 1.686.976.000,00 atau sebesar 94,42% dari
anggaran sebesar Rp 1.786.686.000,00. Sedangkan realisasi OH sebesar 7.735
atau 108,08% dari target sebesar 7.157 OH.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa telah dilakukan penghematan penggunaan
dana dan pemanfaatan sumber daya manusia secara optimal untuk
melaksanakan program dan kegiatan dalam mencapai target sasaran.
Dilihat dari perbandingan realisasi tahun 2013 dengan realisasi tahun 2012 dapat
diuraikan sebagai berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Realisasi2012
Kenaikan/PenurunanRealisasi
Ket
1 2 3 4 5 6 = 4-5 71. Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP
1 Persentase IPP yang mendapatpendampingan penyusunanLaporan Keuangan
% 100 100 0 tetap
2 Persentase IPD yang laporankeuangannya memperoleh opiniminimal WDP
% 100 100 0 tetap
3 Persentase jumlah laporankeuangan proyek PHLN yangmemperoleh opini dukungan Wajar
% 100 100 0 tetap
4 Persentase hasil pengawasan lintassektoral yang disampaikan ke Pusat % 104,35 100 4,35 naik
5 Persentase hasil pengawasan ataspermintaan presiden yangdisampaikan ke Pusat
% 108,70 120 11,30 turun
6 Persentase hasil pengawasan ataspermintaan stakeholders yangdijadikan bahan pengambilankeputusan oleh stakeholders
% 100 100 0 tetap
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 36 dari 98
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Realisasi2012
Kenaikan/PenurunanRealisasi
Ket
1 2 3 4 5 6 = 4-5 77 Persentase BUMD yang mendapat
pendampingan penyelenggaraanakuntansi
% 60 100 -40 turun
Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja outcome tahun 2013
dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai
berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Target2014
Realisasi 2013dibandingkanTarget 2014
1. Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danpembinaan penyelenggaraan SPIP
1 Persentase IPP yang mendapatpendampingan penyusunan LaporanKeuangan
% 100 100 100
2 Persentase IPD yang laporankeuangannya memperoleh opiniminimal WDP
% 100 100 100
3 Persentase jumlah laporan keuanganproyek PHLN yang memperoleh opinidukungan Wajar
% 100 100 100
4 Persentase hasil pengawasan lintassektoral yang disampaikan ke Pusat % 104,35 100 104,35
5 Persentase hasil pengawasan ataspermintaan presiden yang disampaikanke Pusat
% 108,70 100 108,70
6 Persentase hasil pengawasan ataspermintaan stakeholders yang dijadikanbahan pengambilan keputusan olehstakeholders
% 100 100 100
7 Persentase BUMD yang mendapatpendampingan penyelenggaraanakuntansi
% 60 100 60
Uraian pencapaian kinerja masing-masing IKU dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.1.Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan LaporanKeuangan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan berupaya mendorong
terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LKPP di wilayah
Provinsi Sumatera Selatan dengan IKU “Persentase IPP yang mendapat
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 37 dari 98
pendampingan penyusunan Laporan Keuangan”. Keberhasilan pencapaian
IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi vertikal yang mendapat
pendampingan dibanding target dalam PKPT.
Jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan selama tahun 2013
sebanyak 16 instansi di Sumatera Selatan yaitu satker-satker di lingkungan
Kementerian Kelautan & Perikanan, Kemenakertrans, BPS, Kementerian
Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kesehatan Provinsi,
Kementerian Sosial, KPUD Provinsi Sumsel, KPUD Kota Palembang, KPUD
Kabupaten Empat Lawang, Bawaslu Provinsi Sumsel, Kanwil BPN Sumsel,
Kejaksaan Tinggi Provinsi Sumsel, Poltekes Palembang, Pengadilan Tinggi
Palembang, dan KPUD Muara Enim. Bila dibandingkan dengan target dalam
PKPT yaitu sebanyak 16 instansi di Sumatera Selatan, antara lain
Kementerian Kelautan & Perikanan, Kemenakertrans, BPS, Kementerian
Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Sosial, KPUD Provinsi Sumsel, KPUD Kab/Kota A, KPUD Kab/Kota B, KPUD
Kab/Kota C, Bawaslu Prov Sumsel, Kanwil BPN Sumsel, K/L A, K/L B, K/L C,
maka Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan
Keuangan sebesar 100%.
Dibandingkan dengan target tahun 2014, IKU ini telah mencapai target yang
diinginkan yaitu sebesar 100%.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 2 indikator kinerja output (IOP) dengan
capaian output sebesar 120% antara lain:
URAIAN TARGET REALISASI (%) ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1 Laporan hasil
bimbingan teknis/asistensipenyusunan LKKLbidangPerekonomian
Lap 6 7 120 33,644,000 27,165,000 80.74 252 276 109.52 IPP
2. Laporan hasilbimbingan teknis/asistensipenyusunan LKKLbidang Polsoskam
Lap 14 17 120 88,298,000 99,610,000 112.81 423 407 96.22 IPP
Jumlah Lap 20 24 120 121,942,000 126,775,000 103.96 675 683 101.19
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja
OutputKEUANGANSATUAN
Kegiatan pendukung pencapaian target IOP sebanyak 24 PP yaitu 15 PP
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 38 dari 98
pendampingan penyusunan laporan keuangan, 2 PP reviu laporan
keuangan, 1 PP pendampingan reviu laporan keuangan, 1 PP
pendampingan penyusunan anggaran, 1 PP pendampingan pelaksanaan
pengelolaan dan pelaporan dana hibah, 1 bimbingan teknis pengelolaan
keuangan, dan 1 PP sosialisasi pendampingan penyusunan laporan
keuangan, dan 1 PP pemberi materi kegiatan manajemen dan
pengadministrasian dana BOS.
Selain penugasan tersebut diatas, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera juga
melaksanakan 10 penugasan lainnya yaitu 6 PP pendampingan penyusunan
laporan keuangan, 1 PP pembicara materi sistem pencatatan dan pelaporan
barang persediaan dan aset, 1 PP sosialisasi BOK, 1 PP narasumber TOT
E-monitoring dan konsolidasi LK satker, dan 1 PP asistensi tentang
pengelolaan anggaran pemilukada.
1.2.Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimalWDP
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan berupaya mendorong
akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih baik dengan
IKU “Persentase instansi pemerintah daerah (IPD) yang laporan
keuangannya memperoleh opini minimal WDP” dari BPK RI.
Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang
laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 15 Pemda
dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 15 Pemda.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 indikator kinerja output (IOP) dengan
capaian output sebesar 120% yaitu:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1. Laporan hasil
bimtek/ asistensipenyusunan LKPD
Lap 10 12 120 106,365,000 101,369,000 95.30 495 618 124.85 APD
No PenanggungJawab
SATUAN KEUANGAN OHIndikator KinerjaOutput
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 39 dari 98
Di Provinsi Sumatera Selatan terdapat 5 pemda yang sudah memperoleh
opini WTP yaitu Kota Palembang, Kota Lubuklinggau, Kabupaten
Banyuasin, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten OKU Timur,
namun terdapat 1 Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini
TMP yaitu Kabupaten Empat Lawang. Sampai dengan tahun 2013 Pemkab
Empat Lawang tidak pernah mengajukan permintaan asistensi kepada
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka peningkatan
laporan keuangan.
Adapun dilihat dari tren perkembangan opini BPK tiap Pemerintah Daerah,
maka dapat disimpulkan bahwa sampai dengan tahun 2013, Pemerintah
Kabupaten OKU Timur mengalami peningkatan. Sebaliknya Pemerintah
Kabupaten Empat Lawang mengalami penurunan.
Belum diperolehnya opini WTP dari BPK sebanyak 11 (sebelas) pemda
menunjukkan bahwa pelaporan keuangan pemerintah daerah masih belum
sepenuhnya dapat diyakini kewajarannya oleh BPK yang disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain:
a. Adanya kelemahan sistem pengendalian intern;
b. Belum tertatanya barang milik negara/daerah dengan tertib;
c. Tidak sesuainya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa denganketentuan yang berlaku;
d. Penyajian laporan keuangan yang belum sesuai dengan StandarAkuntansi Pemerintahan (SAP);
e. Kelemahan dalam sistem penyusunan laporan keuangan;
f. Kurang memadainya kompetensi SDM pengelola keuangan padapemerintah daerah
1.3.Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperolehopini dukungan wajar
IKU “Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh
opini dukungan wajar” merupakan pendukung dalam pencapaian sasaran
meningkatnya sasaran strategis 1. IKU ini diukur dari jumlah laporan
keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar
dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 40 dari 98
Jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan
Wajar selama tahun 2013 sebanyak 28 dengan jumlah laporan keuangan
proyek PHLN yang diaudit yaitu sebanyak 28 laporan, maka Persentase
jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan
Wajar sebesar 100%
Tercapainya target IKU didukung dengan komitmen pengelola kegiatan dan
tambahan cakupan audit, sehingga perolehan opini dukungan wajar atas
laporan keuangan melebihi target yang ditetapkan.
Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014, IKU ini telah
mencapai target yang diinginkan yaitu sebesar 100%.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
capaian output sebesar 120% yaitu:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %
1 Laporan hasilpengawasan atasProyek PHLN
Lap 23 28 120 335,355,000 316,270,000 94.31 1022 1619 158.41 IPP
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja
OutputSATUAN KEUANGAN
Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini, yaitu 28 PP Audit atas Laporan
Keuangan PHLN dengan hasil 28 Laporan Audit Independen yang
memperoleh opini dukungan wajar tanpa pengecualian (WTP).
Selain penugasan tersebut diatas, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan juga melaksanakan 3 penugasan lainnya yaitu 2 PP audit atas
laporan keuangan PHLN, dan 1 PP sosialisasi PHLN.
1.4.Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan kepusat
Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) mandat yang diberikan kepada BPKP antara lain
melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas
kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Dengan PP tersebut, BPKP
mempunyai kewenangan yang lebih luas dan juga keunggulan kompetensi
dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat lintas sektoral, sehingga
pengawasan atas program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 41 dari 98
terkait dengan berbagai aspek dapat dilakukan oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Selatan.
Keberhasilan pencapaian IKU “Persentase hasil pengawasan lintas sektoral
yang disampaikan ke Pusat” diukur dari jumlah laporan yang dikirim ke Pusat
dibandingkan target laporan dari Pusat.
Jumlah laporan yang dikirim ke Pusat selama tahun 2013 sebanyak 48
laporan sedangkan target laporan dari Pusat sebanyak 46 laporan, sehingga
Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat
sebesar 104,35%
Realisasi IKU ini di tahun 2013 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu
mengalami kenaikan sebesar 4,35%. Sedangkan bila dibandingkan dengan
target tahun 2014, IKU ini telah mencapai lebih dari target yang diinginkan
yaitu sebesar 100%.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 3 Indikator Kinerja Output (IOP) dengancapaian output sebesar 104,35% seperti rincian dibawah ini:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %
1. Laporan hasilpengawasanlintas sektorBidangPerekonomian
Lap 6 7 116.67 54,800,000 67,937,000 123.97 168 306 182.14 IPP
2. Laporan hasilpengawasanlintas sektorbidangPolsoskam
Lap 36 36 100 441,502,000 346,354,000 78.45 1738 1814 104.37 IPP
3. Laporan hasilpengawasanlintas sektorbidang KeuanganDaerah
Lap 4 5 120 53,318,000 100,695,000 188.86 148 297 200.68 APD
Jumlah Lap 46 48 104.35 549,620,000 514,986,000 93.70 2054 2417 117.67
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja
Output
SATUAN KEUANGAN
Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini antara lain 7 PP audit kinerja dan
interim PPIP, 6 PP audit kinerja BOK, 5 PP monitoring TL audit BOK, 9 PP
monev Bansos, 9 PP audit operasional Bansos, 1 PP audit operasional haji,
5 PP audit kinerja program Raskin, 1 PP rakor APIP Raskin, 2 PP monitoring
dan TL hasil pengamatan Korsupgah KPK, serta 3 PP asistensi pengelolaan
aset.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 42 dari 98
1.5.Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yangdisampaikan ke Pusat
Dalam rangka pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan melakukan pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya
berdasarkan penugasan dari Presiden, sesuai amanat pasal 49 ayat 2 butir c
PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP.
Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan yang dikirim ke Pusat
dibandingkan target laporan dari Pusat.
Jumlah laporan yang dikirim ke Pusat selama tahun 2013 sebanyak 25
laporan sedangkan target laporan dari Pusat sebanyak 23 laporan, sehingga
Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden ke Pusat sebesar
108,70%.
Realisasi IKU ini di tahun 2013 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu
mengalami penurunan sebesar 11,30%, namun bila dibandingkan dengan
target tahun 2014, IKU ini telah mencapai target yang diinginkan sebesar
100%.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 2 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
capaian output sebesar 108,70% seperti rincian berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1 Laporan hasil
pengawasan ataspermintaan presidenbidang Polsoskam
Lap 10 12 120 198.140.000 241.807.000 122,04 280 515 183,93 IPP
2 Laporan hasilpengawasan ataspermintaan presidenbidang KeuanganDaerah
Lap 13 13 100 234.376.000 153.186.000 65,36 1330 541 40,68 APD
Jumlah Lap 23 25 108,70 432.516.000 394.993.000 91,32 1610 1056 65,59
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja
OutputSATUAN KEUANGAN
Indikator ini diukur dengan jumlah laporan Bidang IPP yang dikirim ke Pusat
sebanyak 12 laporan yaitu Laporan monitoring prioritas pembangunan
nasional dan jumlah laporan Bidang APD yang dikirim ke pusat sebanyak 13
laporan (9 pemda) dibandingkan target laporan Pusat sebanyak 23 laporan.
Laporan hasil evaluasi atas penugasan presiden melalui Mendagri adalah 4
Laporan evaluasi penyerapan anggaran pemda dan 9 Laporan EKPPD
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 43 dari 98
kabupaten/kota sebanyak 9 pemda dan telah dikirim tepat waktu ke Pusat
untuk divalidasi pusat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yaitu pada
bulan Agustus 2013 sebanyak 9 pemda sesuai dengan yang ditargetkan
yaitu Kota Palembang, Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih, Kabupaten OKI,
Kabupaten OKUS, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Lahat dan Kabupaten
Musi Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir.
Selain penugasan tersebut di atas, masih terdapat 13 penugasan
pengawasan atas permintaan presiden yang telah dilaksanakan.
1.6.Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yangdijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
IKU ini merupakan IKU lainnya untuk mencapai sasaran strategis
meningkatnya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat/kementerian/
lembaga/pemerintah daerah. IKU ini diukur dengan persentase laporan
pengawasan atas permintaan stakeholders disampaikan tepat waktu (sesuai
RPL dalam KM4).
Jumlah laporan pengawasan atas permintaan stakeholders disampaikan
tepat waktu (sesuai RPL dalam KM4) selama tahun 2013 sebanyak 2 laporan
sedangkan jumlah laporan pengawasan atas permintaan stakeholders
sebanyak 2 laporan, sehingga Persentase laporan pengawasan atas
permintaan stakeholders disampaikan tepat waktu (sesuai RPL dalam KM4)
sebesar 100%.
Realisasi IKU ini di tahun 2013 telah mencapai target yang diinginkan yaitu
sebesar 100%
Pencapaian IKU ini didukung oleh 2 indikator kinerja Output (IOP) dengan
capaian output sebesar 100% antara lain:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 44 dari 98
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1. Laporan hasil
pengawasan ataspermintaanstakeholderbidangPerekonomian
Lap 1 1 100 27,484,000 26,309,000 95.72 58 30 51.72 IPP
2. Laporan hasilpengawasan ataspermintaanstakeholderbidangPolsoskam
Lap 1 1 100 20,014,000 32,313,000 161.45 37 40 108.11 IPP
Jumlah Lap 2 2 100 47,498,000 58,622,000 123.42 95 70 73.68
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja
OutputSATUAN KEUANGAN
Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini, yaitu kegiatan audit atas BMN di
lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan audit
operasional dana dekonsentrasi KLH pada BLHD.
Disamping 2 penugasan pengawasan diatas yang telah mencapai target
100%, masih terdapat 8 penugasan lain, yaitu:
1) Pendampingan Pembebasan Tanah Irigasi Komering Balai Besar
Wilayah Sungai Sumatera VIII;
2) Verifikasi Pembayaran TUnggakan Pelaksanaan paket Pekerjaan
Peningkatan Struktur Jalan Raya Jalan SP. Belimbing-Muara Enim pada
SNVT Pelaksanaan jalan Nasional II Sumsel;
3) Verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPM) bantuan program
Penguatan Politeknik Sekayu;
4) Wasrik Itwasda Sumsel Tahun Anggaran 2014;
5) Bantuan Personel Wasrik Itwasda Sumsel;
6) Verifikasi Tagihan Bahan Makanan NAPI/Tahanan TA 2012 di Kanwil
Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sumsel;
7) Verifikasi sisa pekerjaan pembangunan gedung pelayanann rawat jalan
RSUP Mohammad Hoesin Palembang;
8) Pendampingan penyelenggaraan Islamic Solidarity Games III Tahun
2013.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 45 dari 98
1.7.Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraanakuntansi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan berperan aktif dalam
pendampingan penyusunan laporan keuangan BUMD agar sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu pendampingan ini
dianggap mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 dengan IKU
“Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan
akuntansi”. IKU ini diukur dengan jumlah BUMD yang mendapat
pendampingan penyelenggaraan akuntansi dibagi dengan jumlah seluruh
BUMD di wilayah kerja Perwakilan.
Angka capaian 60% didapat dari: 12/20 x 100% (12 merupakan BUMD yang
sudah didampingi, sedangkan 20 merupakan BUMD yang ada di Sumatera
Selatan)
Capaian kinerja 60% disebabkan tidak adanya permintaan dari BUMD yang
belum dilakukan pendampingan penyelanggaraan akuntansi, sedangkan
dana yang ada terbatas untuk digunakan jika pendampingan dilakukan
dengan biaya perwakilan.
Terjadi penurunan realisasi sebesar 40% dari realisasi tahun 2012 sebesar
100% ke realisasi tahun 2013 sebesar 60%. Hal ini disebabkan tidak adanya
permintaan dari BUMD untuk pendampingan penyelenggaraan akuntansi,
sedangkan dana yang ada terbatas untuk digunakan jika dilakukan dengan
biaya perwakilan.
Untuk mencapai target tahun 2014 sebesar 100%, Bidang Akuntan Negara
akan melakukan pendekatan kepada BUMD mitra baik secara formal
maupun informal agar penyelanggaraan akuntansinya dapat didampingi.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
capaian output sebesar 120% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1. Laporan hasil
bimtek/ asistensipenyusunan LKBUMD
Lap 17 20 120 193.390.000 173.961.000 89,95 1206 1272 105,47 AN
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja
OutputSATUAN KEUANGAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 46 dari 98
Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini antara lain 4 PP Bimbingan Teknis
SAK ETAP pada PDAM, 2 PP Asistensi/Pendampingan RBA RSUD, 3 PP
asistensi/pendampingan penyusunan laporan keuangan RSUD, 1 PP
Pendampingan Peningkatan Tata Kelola Keuangan pada PDSPME, 1 PP
Pendampingan Kegiatan Inventarisasi Aset pada RSUD, 1 PP Narasumber
asistensi BLUD, 1 PP Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan pada
BLUD, 1 PP Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan PDAM, 2 PP
Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan pada PDAM, 1 PP
Pendampingan Sistem Informasi Keuangan RSUD, dan 3 PP Bimtek
Penyusunan SIA PDAM.
2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui program
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dengan 2 indikator
kegiatan utama sebagai berikut:
No Indikator Kinerja OutcomeCapaian Tahun 2013 Penanggung
JawabSatuan Target Realisasi %
1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan PembinaanPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
8 Persentase hasil pengawasanoptimalisasi penerimaannegara/daerah yang ditindaklanjuti
% 100 0 0 IPP
9 Persentase hasil pengawasanBUN yang disampaikan ke Pusat % 100 100 100 IPP, APD
10 Persentase penghematan biaya(cost saving) dibandingkandengan nilai yang diaudit
% 0 0 0 Tidak adatarget
Rata rata Capaian % 50
Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan
kegiatan belum efektif, hal ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran rata-
rata baru mencapai 50%.
Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut
dalam tahun 2013 sebesar Rp 393.810.000,00 atau sebesar 107,55% dari
anggaran sebesar Rp 366.169.000,00. Sedangkan realisasi OH sebesar 1.052
atau 50,14% dari target sebesar 2.098 OH.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 47 dari 98
Dilihat dari perbandingan realisasi tahun 2013 dengan realisasi tahun 2012
dapat diuraikan sebagai berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Realisasi2012
Kenaikan/PenurunanRealisasi
Ket
1 2 3 4 5 6 = 4-5 71. Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP
8 Persentase hasil pengawasanoptimalisasi penerimaannegara/daerah yang ditindaklanjuti
% 0 100 -100 turun
9 Persentase hasil pengawasanBUN yang disampaikan ke Pusat % 100 120 -20 turun
10 Persentase penghematan biaya(cost saving) dibandingkandengan nilai yang diaudit
% 0 0 0 tetap
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja outcome tahun 2013
dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai
berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Target2014
Realisasi 2013dibandingkanTarget 2014
1. Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danpembinaan penyelenggaraan SPIP
8 Persentase hasil pengawasanoptimalisasi penerimaannegara/daerah yangditindaklanjuti
% 0 100 0
9 Persentase hasil pengawasanBUN yang disampaikan kePusat
% 100 100 100
10 Persentase penghematan biaya(cost saving) dibandingkandengan nilai yang diaudit
% 0 0 0
Uraian pencapaian kinerja masing-masing IKU dapat dijabarkan sebagai berikut:
2.8. Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerahyang ditindaklanjuti
Dalam rangka berperan melakukan optimalisasi penerimaan negara, BPKP
menetapkan “Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan
negara/daerah yang ditindaklanjuti” sebagai IKU yang dominan dalam
mengindikasikan ketercapaian sasaran strategis tercapainya optimalisasi
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 48 dari 98
penerimaan negara. Pengawasan atas penerimaan negara antara lain
untuk mendorong upaya perbaikan sistem manajemen penerimaan negara
bukan pajak (PNBP) yang transparan dan akuntabel, sehingga penerimaan
yang berasal dari PNBP menjadi meningkat sesuai dengan potensi yang
diharapkan. Kinerja IKU ini diukur berdasarkan Jumlah tindak lanjut
(rekomendasi/saran) dibagi dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit
OPN/OPAD.
Jumlah rekomendasi/saran hasil audit OPN/OPAD selama tahun 2013
sebanyak 2 kejadian namun belum ada tindak lanjut atas
rekomendasi/saran selama tahun 2013 sehingga persentase hasil
pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
sebesar 0%.
Tidak tercapainya target IKU ini disebabkan oleh:
1. Kurangnya komitmen pihak auditan memantau dan proaktif
menyelesaikan tunggakan PNBP.
2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dan instansi swasta terhadap
kewajiban PNBP.
Realisasi IKU ini di tahun 2013 bila dibandingkan dengan realisasi tahun
lalu mengalami penurunan sebesar 100%. Sedangkan bila dibandingkan
dengan target tahun 2014, IKU ini belum mencapai target yang diinginkan
yaitu sebesar 100%.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 2 indikator kinerja output (IOP) dengan
pencapaian output sebesar 100% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %
1. Laporan hasilpengawasan ataspenerimaan negaraBidang Perekonomian
Lap 1 1 100 23,934,000 20,349,000 85.02 55 60 100 IPP
2. Laporan hasilpengawasan ataspenerimaan negarabidang Polsoskam
Lap 1 1 100 - 15,041,000 100.00 30 60 100 IPP
3. Laporan hasilpengawasan ataspenerimaan negarasektor korporat
Lap 0 0 0 - - 0.00 0 0 0 AN
Jumlah Lap 2 2 100 23,934,000 35,390,000 147.86 85 120 100
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja Output
SATUAN KEUANGAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 49 dari 98
Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini antara lain Kegiatan Audit PNBP
pada Dirjen Perhubungan laut di Sumatera Selatan Tahun 2012 dan
semester I 2013 pada KSOP Palembang dan kegiatan verifikasi dan
validasi uang pengganti TPK dan denda tilang verstek pada Kejaksaan
Tinggi Sumatera Selatan.
2.9. Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, pasal 49 ayat 2 butir b menegaskan bahwa BPKP melakukan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan
kebendaharaan umum negara dengan tujuan untuk memberikan masukan
kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti amanat tersebut, dalam
Renstranya, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan membentuk IKU
berupa “Persentase hasil Pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat”.
Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan yang dikirim ke Pusat
dibandingkan target laporan dari Pusat.
Jumlah laporan yang dikirim ke Pusat selama tahun 2013 sebanyak 65
laporan sedangkan target laporan dari Pusat sebanyak 65 laporan,
sehingga Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
sebesar 100%
Realisasi IKU ini di tahun 2013 bila dibandingkan dengan realisasi tahun
lalu mengalami penurunan sebesar 20% namun bila dibandingkan dengan
target tahun 2014, IKU ini telah mencapai target yang diinginkan yaitu
sebesar 100%.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 3 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
pencapaian output sebesar 100% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI
%
1. Laporan hasil pengawasan BUNBidang Perekonomian
Lap 11 9 81.82 47,454,000 17,597,000 37.08 333 256 76.88 IPP
2. Laporan hasil pengawasan BUNbidang Polsoskam
Lap 10 12 120.00 47,350,000 73,908,000 156.09 316 208 65.82 IPP
3. Laporan hasil pengawasan BUNbidang Keuangan Daerah
Lap 44 44 100.00 247,431,000 266,915,000 107.87 1364 468 34.31 APD
4. Laporan hasil pengawasan BUNbidang Akuntan Negara
Lap 0 0 0.00 - - 0.00 0 0 0.00 AN
Jumlah Lap 65 65 100.00 342,235,000 358,420,000 104.73 2013 932 46.30
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja Output
SATUAN KEUANGAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 50 dari 98
Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini, yaitu 21 PP evaluasi penyerapan
anggaran dan 44 PP monitoring DAK pada 4 Pemda yaitu Pemkab Lahat,
Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir dan OKU Selatan. Adapun monitoring DAK
dilaksanakan pada bidang pendidikan SD, pendidikan SMP, pelayanan
dasar kesehatan, farmasi, infrastruktur jalan, infrastruktur irigasi,
infrastruktur air minum, infrastruktur sanitasi, prasarana pemda dan sarpras
daerah tertinggal. Laporan hasil monitoring tersebut telah dikompilasi per
pemda dan telah disampaikan ke Pusat sesuai dengan Pedoman dan
target yang telah ditetapkan.
Selain penugasan tersebut diatas, masih terdapat 3 penugasan Evaluasi
penyerapan anggaran yang telah dilaksanakan.
2.10.Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengannilai yang diaudit
Secara signifikan, BPKP berperan aktif dalam pengawasan atas BUMN
antara lain pengelolaan migas nasional yang meliputi pengawasan atas
aktivitas kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), joint operation contract
(JOC), technical assistance contract (TAC). Tujuan yang diharapkan
adalah pengelolaan migas yang efisien sehingga menguntungkan negara
dari sisi biaya operasional dan efektif sehingga mencapai target output
produksi.
IKU “Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan
nilai yang diaudit” dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan
intern yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dalam
peningkatan penerimaan negara yang berasal dari pendapatan BUMN atau
pihak lainnya yang terkait dengan BUMN.
Capaian IKU ini diukur dari jumlah nilai rupiah koreksi audit (penghematan)
dibandingkan dengan nilai rupiah yang diaudit.
Terhadap indikator ini tidak dilakukan pengukuran pencapaian kinerjanya
karena Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan tidak menetapkan
target untuk indikator ini.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 51 dari 98
3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%BUMN/BUMD
Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui Program
Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dengan 3 Indikator
Kegiatan Utama sebagai berikut:
No Indikator Kinerja OutcomeCapaian Tahun 2013 Penanggung
JawabSatuan Target Realisasi %
1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan PembinaanPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
11 Persentase IPD yangmelaksanakan pelayanan sesuaiStandar Pelayanan Minimal
% 50 60 120 APD
12 Persentase BUMN/D/BLU/D yangdilakukan sosialisasi/asistensiGCG/KPI
% 100 100 100 AN
13 Persentase BUMN yang dilakukanasistensi/ evaluasi PSO % 0 0 0 AN
14 Persentase BUMD yang dilakukanaudit kinerja % 100 87 87 AN
Rata rata Capaian % 102,33
Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan
kegiatan telah efektif, hal ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran rata-
rata mencapai 102,33 %.
Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut
dalam tahun 2013 sebesar Rp 625.016.000,00 atau sebesar 140,98% dari
anggaran sebesar Rp 443.341.000,00. Sedangkan realisasi OH sebesar 1.694
atau 77,53% dari target sebesar 2.185 OH.
Dilihat dari perbandingan realisasi tahun 2013 dengan realisasi tahun 2012
dapat diuraikan sebagai berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Realisasi2012
Kenaikan/PenurunanRealisasi
Ket
1 2 3 4 5 6 = 4-5 71. Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP
11 Persentase IPD yangmelaksanakan pelayanan sesuaiStandar Pelayanan Minimal
% 60 50 10 naik
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 52 dari 98
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Realisasi2012
Kenaikan/PenurunanRealisasi
Ket
1 2 3 4 5 6 = 4-5 712 Persentase BUMN/D/BLU/D yang
dilakukan sosialisasi/asistensiGCG/KPI
% 100 120 -20 Turun
13 Persentase BUMN yang dilakukanasistensi/ evaluasi PSO % 0 0 0 Tetap
14 Persentase BUMD yang dilakukanaudit kinerja % 87 118,75 -31,75 turun
Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja outcome tahun 2013
dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai
berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Target2014
Realisasi 2013dibandingkanTarget 2014
1. Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danpembinaan penyelenggaraan SPIP
11 Persentase IPD yangmelaksanakan pelayanan sesuaiStandar Pelayanan Minimal
% 60 100 60
12 Persentase BUMN/D/BLU/Dyang dilakukansosialisasi/asistensi GCG/KPI
% 100 100 100
13 Persentase BUMN yangdilakukan asistensi/ evaluasiPSO
% 0 0 0
14 Persentase BUMD yangdilakukan audit kinerja % 87 100 87
Uraian pencapaian kinerja masing-masing IKU dapat dijabarkan sebagai berikut:
3.11. Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai standarpelayanan minimal
Dasar hukum pelaksanaan standar pelayanan minimal (SPM) adalah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2010–2014, yang
mewajibkan setiap Pemda untuk menerapkan standar pelayanan minimal.
Selain itu juga terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 yang
mensyaratkan implementasi SPM dilakukan dengan menuangkan indikator
SPM pada dokumen perencanaan jangka menengah dan tahunan serta
pada dokumen penganggaran daerah. Selanjutnya Inpres Nomor 1 Tahun
2010 juga mengharuskan Pemda melakukan SPM yang ditetapkan oleh
kementerian teknis. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 53 dari 98
Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 48 ayat 2 butir a dan pasal 50 ayat
1 butir a, menyebutkan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern antara
lain melalui audit kinerja diantaranya dimaksudkan untuk memperbaiki
pelayanan publik.
IKU ini diukur dengan menghitung jumlah IPD yang mencantumkan SPM
dalam dokumen perencanaan dibagi jumlah IPD yang diaudit kinerja
pelayanan.
Capaian kinerja indikator “Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan
sesuai standar pelayanan” telah mencapai 120%. Indikator ini diukur
melalui jumlah pemda yang mencantumkan indikator SPM dalam
dokumen perencanaan sebanyak 2 (dua) pemda dibandingkan dengan
jumlah pemda yang diaudit kinerja pelayanan sebanyak 2 (dua) pemda.
Dalam tahun 2013, pemda yang telah mencantumkan SPM ke dalam
dokumen perencanaan adalah Pemda Musi Banyuasin dan Pemda OKI.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
capaian output sebesar 100% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI
%
1. Laporan hasilpengawasan ataskinerja pelayananpublik BidangKeuangan Daerah
Lap 16 16 100 207,522,000 346,690,000 167.06 1078 663 61.50 APD
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja
Output
SATUAN KEUANGAN
Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini antara lain 4 PP Asistensi
Peningkatan Kapabilitas APIP Pemda, 4 PP Audit Kinerja Pelayanan
Pemda, 2 PP Asistensi Perencanaan Pembangunan Daerah, 3 PP
Evaluasi AKIP Pemda, dan 1 PP Narasumber Penilaian Resiko, 1 PP
Pendampingan Penyusunan Dokumen SAKIP, dan 1 PP Bimbingan Teknis
Penyusunan Renstra.
3.12. Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensiGCG/KPI
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan berperan melakukan
pengawasan intern melalui pemberian pelayanan jasa manajemen kepada
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 54 dari 98
BUMN/BUMD/BLU/BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan dapat
memperbaiki kinerja BUMN/BUMD/BLU/ BLUD. Untuk mengukur manfaat,
ditetapkan IKU berupa “Persentase BUMN/D/ BLU/D yang dilakukan
sosialisasi/asistensi GCG/KPI”.
IKU ini diukur dengan menghitung Jumlah BUMN/D/BLU/D yang dilakukan
sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI dibandingkan dengan target PKPT.
Angka capaian kinerja adalah100% yang didapat dari: 3/3 X 100% (3
merupakan jumlah BUMN/BUMD/BLUD yang dilakukan sosialisasi/
asistensi GCG/KPI).
Terjadi penurunan realisasi sebesar 20% dari realisasi tahun 2012 sebesar
120% ke realisasi tahun 2013 sebesar 100%.
Untuk mencapai target tahun 2014 sebesar 100% Bidang Akuntan Negara
akan melakukan pendekatan kepada BUMN/BUMD/BLUD Mitra baik
secara formal maupun informal agar dapat dilakukan sosialisasi dan/atau
asistensi GCG/KPI.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
capaian output sebesar 100% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI
%
1. Laporan hasilbimtek/asistensiGCG/KPI sektorkorporat
Lap 3 3 100 27,594,000 88,004,000 318.92 96 234 243.75 AN
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja
Output
SATUAN KEUANGAN
Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini adalah bimbingan teknis self
assessment GCG pada PT Pusri Palembang, GCG pembimbingan dan
konsultasi pengawasan PDAM Tirta Prabujaya, dan Penilaian Implementasi
GCG Tahun 2012 pada PT Bank Sumsel Babel.
3.13. Persentase BUMN yang dilakukan asistensi/evaluasi PSODalam menilai keberhasilan PSO, kriteria yang digunakan tidak hanya
aspek keuangan, tetapi mencakup kriteria keberhasilan PSO, yaitu tepat
sasaran, tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat waktu dan tepat biaya.
Terhadap indikator ini tidak dilakukan pengukuran pencapaian kinerjanya
karena Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan tidak menetapkan
target indikator ini.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 55 dari 98
3.14. Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
Penetapan IKU “Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja”,
dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan intern yang
dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dalam
meningkatkan tata kelola BUMD. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah
BUMD yang diaudit kinerja dibandingkan target PKPT.
Angka capaian kinerja adalah 87% yang didapat dari: 13/15*100% (13
merupakan jumlah BUMD yang diaudit kinerja oleh BPKP Sumatera
Selatan, sedangkan 15 merupakan jumlah BUMD yang masuk dalam
PKPT).
Capaian kinerja tidak mencapai 100% disebabkan adanya dua PDAM yang
tidak dapat dilakukan audit kinerja karena belum memiliki laporan
keuangan.
Terjadi penurunan realisasi sebesar 31,75% dari realisasi tahun 2012
sebesar 118,75% ke realisasi tahun 2013 sebesar 87%. Hal ini disebabkan
PKPT pada tahun 2012 belum mencakup seluruh BUMD yang ada untuk
diaudit kinerja, sehingga realisasinya menjadi lebih tinggi dibandingkan
tahun 2013.
Untuk mencapai target tahun 2014 sebesar 100% Bidang Akuntan Negara
akan melakukan pendekatan kepada BUMD mitra baik secara formal
maupun informal agar dapat diaudit kinerjanya."
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
pencapaian output sebesar 94,12% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI
%
14 Laporan hasil pengawasan ataskinerja BUMD
Lap 17 16 94.12 208,225,000 190,322,000 91.40 1011 797 78.83 AN
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja Output
SATUAN KEUANGAN
Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini antara lain 16 PP Audit Kinerja
BUMD/BLUD. Rencana kegiatan yang tidak terlaksana adalah Audit Kinerja
PDAM Kabupaten Musi Rawas, hal ini karena PDAM tersebut belum
membuat laporan keuangan sehingga kegiatan audit tidak dapat
dilaksanakan.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 56 dari 98
4. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalamupaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80%
Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui program
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dengan 6 indikator
kegiatan utama sebagai berikut :
No Indikator Kinerja OutcomeCapaian Tahun 2013 Penanggung
JawabSatuan Target Realisasi %
1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan PembinaanPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
15 Kelompok masyarakat yangmendapatkan sosialisasiprogram anti korupsi
Kelompok 5 6 120 INV
16 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yangmendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Instansi 3 4 133,33 INV
17 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukankajian peraturan yangberpotensi TPK
Instansi 1 0 0 INV
18 Persentase Pelaksanaanpenugasan HKP, klaim danpenyesuaian harga
% 80 87,57 109,46 INV
19 Persentase pelaksanaan auditinvestigasi/ PKKN/ PKA % 75 100 133,33 INV
20 Persentase TL hasil auditinvestigasi non TPK olehinstansi berwenang
% 90 0 0 INV
21 Persentase hasil telaahanpengaduan masyarakat % 0 0 0 tidak ada
targetRata-Rata Capaian % 82,69
Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan
kegiatan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi ini capaian rata-ratanya
sebesar 82,69%.
Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut
dalam tahun 2013 sebesar Rp 1.052.838.000,00 atau sebesar 102.11% dari
anggaran sebesar Rp 1.031.064.000,00. Sedangkan realisasi OH sebesar 3.243
atau 63% dari target sebesar 5.144 OH.
Bila dilihat dari perbandingan realisasi tahun 2013 dengan realisasi tahun 2012
dapat diuraikan sebagai berikut:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 57 dari 98
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Realisasi2012
Kenaikan/PenurunanRealisasi
Ket
1 2 3 4 5 6 = 4-5 71. Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP
15 Kelompok Masyarakat yangmendapatkan SosialisasiProgram Anti Korupsi
Kelompok 8 8 0 Tetap
16 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraudyang mendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Instansi 4 5 -1 Turun
17 JumlahIPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukankajian peraturan yangberpotensi TPK
Instansi 0 0 0 Tetap
18 Persentase Pelaksanaanpenugasan HKP, klaim danpenyesuaian harga
% 87,57 83,83 3,74 Naik
19 Persentase pelaksanaan auditinvestigasi/ PKKN/ PKA % 100 78,26 21,74 Naik
20 Persentase TL hasil auditinvestigasi non TPK olehinstansi berwenang
% 0 94,44 -94,44 Turun
21 Persentase hasil telaahanpengaduan masyarakat % 0 0 0 Tetap
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja outcome tahun 2013
dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai
berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Target2014
Realisasi 2013dibandingkanTarget 2014
1. Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danpembinaan penyelenggaraan SPIP
15 Kelompok Masyarakat yangmendapatkan Sosialisasi ProgramAnti Korupsi
Kelompok 8 5 160
16 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUDberisiko fraud yang mendapatkansosialisasi/DA/asistensi/ evaluasiFCP
Instansi 4 1 400
17 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajianperaturan yang berpotensi TPK
Instansi 0 1 0
18 Persentase Pelaksanaanpenugasan HKP, klaim danpenyesuaian harga
% 87,57 100 87,57
19 Persentase pelaksanaan auditinvestigasi/ PKKN/ PKA
% 100 80 125
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 58 dari 98
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Target2014
Realisasi 2013dibandingkanTarget 2014
1. Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danpembinaan penyelenggaraan SPIP
20 Persentase TL hasil auditinvestigasi non TPK oleh instansiberwenang
% 0 90 0
21 Persentase hasil telaahanpengaduan masyarakat
% 0 0 0
Uraian pencapaian kinerja masing-masing IKU dapat dijabarkan sebagai berikut:
4.15. Kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program antikorupsi
Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktek-praktek
penyelenggaraan good governance, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan menetapkan suatu IKU berupa kelompok masyarakat yang
mendapatkan sosialisasi program anti korupsi. keberhasilan iku diukur dari
jumlah kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti
korupsi.
Kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi
selama tahun 2013 sebanyak 8 kelompok dari 5 kelompok yang
ditargetkan.
Keberhasilan ini antara lain disebabkan adanya kesiapan materi SOSPAK,
kesiapan SDM, pendanaan, dan kerjasama yang baik dengan mitra kerja.
Realisasi IKU tahun 2013 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu
tidak mengalami perubahan yaitu sebanyak 8 kelompok.
Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014, IKU ini telah
mencapai target yang diinginkan yaitu sebesar 5 kelompok.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 indikator kinerja output (IOP) dengan
capaian output sebesar 117% dengan rincian sebagai berikut:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 59 dari 98
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %
1. Laporan hasilsosialisasimasalah korupsi
Lap 6 7 117 47.155.000 57.537.000 122,02 89 38 42,70 INV
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja
Output
SATUAN KEUANGAN
Pencapaian IOP ini didukung oleh kegitan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan SOSPAK dengan focus group mahasiswa baru tahun
ajaran 2013/2014 IAIN Raden Fatah Palembang pada Fakultas
Syariah
2. Pelaksanaan SOSPAK dengan focus group mahasiswa baru tahun
ajaran 2013/2014 IAIN Raden Fatah Palembang pada Fakultas
USHPI
3. Pelaksanaan SOSPAK dengan focus group mahasiswa baru tahun
ajaran 2013/2014 IAIN Raden Fatah Palembang pada Fakultas
Dakwah
4. Pelaksanaan SOSPAK dengan focus group mahasiswa baru tahun
ajaran 2013/2014 IAIN Raden Fatah Palembang pada Fakultas
Tarbiyah
5. Pelaksanaan SOSPAK dengan focus group mahasiswa baru tahun
ajaran 2013/2014 IAIN Raden Fatah Palembang pada Fakultas
Adab
6. Pelaksanaan SOSPAK di lingkungan Kementerian Agama
Kabupaten OKI
7. Pelaksanaan SOSPAK di lingkungan Kementerian Agama
Kabupaten Ogan Ilir
8. Pelaksanaan SOSPAK bagi calon penerima dana hibah dan
bantuan sosial pada Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
4.16. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap
kualitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan, sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan korporasi dapat memenuhi prinsip-
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 60 dari 98
prinsip Good Governance. FCP merupakan suatu pengendalian yang
dirancang secara spesifik untuk mencegah, menangkal, dan memudahkan
pengungkapan kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan
negara. FCP terdiri dari atribut-atribut spesifik, yaitu kebijakan anti fraud,
struktur pertanggungjawaban, penilaian risiko, kepedulian pegawai,
kepedulian pelanggan dan masyarakat, sistem pelaporan fraud,
perlindungan pelapor, pengungkapan kepada pihak eksternal, prosedur
investigasi dan standar perilaku dan disiplin.
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP selama tahun 2013 sebanyak 4
instansi dari 3 instansi yang ditargetkan. Tercapainya target IKU ini
didukung oleh kesiapan materi bahan implementasi FCP, dan kesiapan
SDM Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan untuk memenuhi
permintaan mitra kerja dalam implementasi FCP.
Realisasi IKU ini di tahun 2013 bila dibandingkan dengan realisasi tahun
lalu mengalami penurunan sebesar 1 instansi, hal ini disebabkan
disebabkan belum adanya permintaan dari mitra kerja untuk implementasi
FCP.
Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014, IKU ini telah
mencapai target yang diinginkan yaitu sebesar 1 instansi.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
pencapaian output sebesar 100% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %
1. Laporan hasilbimtek/asistensiimplementasi FCP
Lap 4 4 100 59.815.000 39.492.000 66,02 155 90 58,06 INV
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja Output
SATUAN KEUANGAN
Pencapaian IOP ini didukung oleh kegitan sebagai berikut:
1 Diagnostic assessment FCP pada RSUD Prabumulih
2 Sosialisasi FCP pada RSUD Kayu Agung
3 Sosialisasi FCP pada RSUD OKU Timur
4 Sosialisasi FCP pada RSUD Prabumulih
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 61 dari 98
4.17. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajianperaturan yang berpotensi TPK
Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern
akuntabilitas keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan yang
mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan KKN. Indikator ini
dimaksudkan untuk mengukur Jumlah instansi yang dilakukan kajian
peraturan yang berpotensi TPK tahun berjalan. Untuk merealisasikan IKU,
perlu terus dikembangkan kualitas kajian atas kebijakan/peraturan
perundang-undangan yang berindikasi KKN dan menyusun/
menyempurnakan pedoman pelaksanaan kegiatan.
Selama tahun 2013 tidak ada IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang
dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK karena tidak ada objek
dan subjek kegiatan tidak didapatkan.
Realisasi IKU ini di tahun 2013 bila dibandingkan dengan realisasi tahun
lalu tidak mengalami penurunan. Sedangkan bila dibandingkan dengan
target tahun 2014, IKU ini belum mencapai target yang diinginkan yaitu
sebesar 1 instansi.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
pencapaian output sebesar 0% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %
1. Laporan hasil kajianpengawasan
Lap 1 0 0 8.040.000 - 0 60 0 0 INV
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja Output
SATUAN KEUANGAN
4.18. Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim, dan penyesuaianharga
Kasus hambatan kelancaran pembangunan (HKP), klaim dan penyesuaian
harga merupakan bagian dari hambatan/kendala terhadap peningkatan
kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan
negara. Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi
terhadap pencapaian sasaran strategis. Persentase pelaksanaan
penugasan HKP, klaim, dan penyesuaian harga ditetapkan sebagai salah
satu IKU yang harus dicapai.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 62 dari 98
Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan HKP, klaim, dan
penyesuaian harga yang terbit dibagi dengan permintaan HKP, klaim dan
eskalasi yang memenuhi syarat (diterbitkan ST).
Jumlah laporan HKP, klaim, dan penyesuaian harga yang terbit sebanyak
11 laporan, sedangkan jumlah permintaan HKP, klaim dan eskalasi yang
memenuhi syarat (diterbitkan ST) sebanyak 14 permintaan sehingga
Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
sebesar 87,57%
Realisasi IKU ini di tahun 2013 bila dibandingkan dengan realisasi tahun
lalu sebesar 83,83% mengalami kenaikan sebesar 3,74%, hal ini
disebabkan meningkatnya jumlah permintaan audit Hambatan kelancaran
Pembangunan, klaim dan penyesuaian harga dari pihak stakeholder yang
diterima oleh Perwakilan BPKP.
Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014, IKU ini belum
mencapai target yang diinginkan yaitu sebesar 100%, ke depan diharapkan
jumlah peningkatan permintaan audit HKP, klaim, dan penyesuaian harga
ini seiring dengan jumlah penugasannya, yang didukung oleh tersedianya
SDM dan dana.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
pencapaian output sebesar 116% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %
1. Laporan hasil auditinvestigasi atas HKP,Eskalasi, dan Klaim
Lap 6 7 116 118.117.000 196.383.000 166,26 360 583 161,94 INV
Jumlah Lap 6 7 116 118.117.000 196.383.000 166,26 360 583 161,94
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja Output
SATUAN KEUANGAN
Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini yaitu:
Evaluasi HKP atas penyelesaian pajak mineral bukan logam dan batuan
dalam pembangunan Bandara Kota Pagaralam
Evaluasi HKP atas pembangunan ruas jalan Mayjen Yusuf Singadikane
Palembang
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 63 dari 98
Evaluasi HKP atas pelaksanaan pekerjaan pembangunan Stasiun Air
Asam Baru, Stasiun Tiga Gajah Baru, dan Stasiun Metur Baru pada PT
KAI (Persero).
Evaluasi HKP atas penyelesaian pembebasan lahan pada rencana
lokasi pembangunan irigasi Lintang Kiri Kabupaten Lahat.
Evaluasi HKP atas penyelesaian lahan IUP PT Bukit Asam (Persero)
Tbk dengan HGU PT Bumi Sawindo Permai.
Audit HKP TK dan SD Model Kabupaten OKU
Audit klaim “Damage Closure Dyke Under Contruction Due Flood May
26, 2012”
Audit klaim pembayaran pembangunan Stasiun KA Kertapati Palembang
Audit penyesuaian harga satuan dan nilai kontrak Pekerjaan Irigasi DI
Air Lakitan untuk paket AMS 10.
4.19. Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA
Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas
penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara antara
lain dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang berindikasi
KKN yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
menjadi lengkap setelah dilimpahkan kepada instansi penegak hukum.
Dengan demikian “Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA”
menjadi salah satu IKU Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
dalam upaya pencapaian sasaran strategis.
Pengukuran IKU dihitung berdasarkan Jumlah laporan audit
investigasi/PKKN/PKA dibagi dengan permintaan audit investigasi/ PKKN/
PKA dari instansi penegak hukum.
Jumlah laporan audit investigasi/PKKN/PKA sebanyak 101 laporan
sedangkan jumlah permintaan audit investigasi/ PKKN/ PKA dari instansi
penegak hukum sebanyak 101 sehingga Persentase pelaksanaan audit
investigasi/ PKKN/PKA harga sebesar 100%.
Realisasi IKU ini di tahun 2013 bila dibandingkan dengan realisasi tahun
lalu sebesar 78,26% mengalami kenaikan sebesar 21,74%, hal ini
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 64 dari 98
disebabkan, hal ini disebabkan kesiapan SDM, dan kerjasama yang
semakin baik dengan aparat penegak hukum.
Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014, IKU ini telah
melebihi target yang diinginkan yaitu sebesar 80%.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
pencapaian output sebesar 120% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %
1. Laporan hasil auditinvestigasi, perhitungankerugian negara, danpemberian keterangan ahliatas permintaan instansipenyidik
Lap 84 101 120 712.314.000 759.426.000 106,61 3880 2532 65,26 INV
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja Output
SATUAN KEUANGAN
Pencapaian IOP ini didukung oleh kegitan sebagai berikut:
No Uraian Kegiatan Jumlah Laporan
1 Perpanjangan audit reguler 2
2 Audit investigasi atas permintaanKepolisian
4
3 Perhitungan Kerugian Negara ataspermintaan Kepolisian
18
4 Perhitungan Kerugian Negara ataspermintaan Kejaksaan
9
5 Pemberian Keterangan Ahli ataspermintaan kepolisian
22
6 Perhitungan Kerugian Negara ataspermintaan Kejaksaan
46
Jumlah 101
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 65 dari 98
4.20. Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansiberwenang
Indikator kinerja utama, persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh
instansi berwenang dimaksudkan untuk mengukur rekomendasi non tindak
pidana korupsi pada suatu instansi pemerintah/BUMN/BUMD yang
disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti sesuai dengan
rekomendasi yang disarankan.
Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah TL atas temuan investigasi
non TPK dibagi dengan jumlah temuan non TPK sampai dengan tahun
berjalan.
Di tahun 2013 tidak ada realisasi kegiatan pendukung pencapaian IKU ini.
Hal ini disebabkan belum ada instansi pemerintah yang memanfaatkan
jasa audit investigasi yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Selatan.
Realisasi IKU ini di tahun 2013 bila dibandingkan dengan realisasi tahun
lalu mengalami penurunan sebesar -94,44.
Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014, IKU ini belum
mencapai target yang diinginkan yaitu sebesar 90%.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
pencapaian output sebesar 0% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %
1. Laporan hasil audit investigasi ataspermintaan instansi lainnya
Lap 5 0 0 85.623.000 - 0 600 0 0 INV
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja Output
SATUAN KEUANGAN
4.21. Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat
Pengaduan masyarakat dapat menjadi salah satu sumber data bagi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dalam melaksanakan fungsi
pengawasan. Setiap surat pengaduan atau tembusan surat pengaduan
dilakukan penelaahan untuk ditindaklanjuti . Untuk itu, dalam Renstranya,
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan membentuk IKU “Persentase
hasil telaahan pengaduan masyarakat”.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 66 dari 98
Realisasi IKU dihitung berdasarkan persentase Jumlah hasil telaahan
dibandingkan dengan jumlah pengaduan yang masuk.
Terhadap indikator ini tidak dilakukan pengukuran pencapaian kinerjanya
karena Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan tidak menetapkan
target indikator ini.
5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui program
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dengan 1 indikator
kegiatan utama sebagai berikut:
No Indikator Kinerja OutcomeCapaian Tahun 2013 Penanggung
JawabSatuan Target Realisasi %
1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan PembinaanPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
22 Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIP sesuaiPP Nomor 60 Tahun 2008
% 25 31,25 120 APD, IPP
23 Jumlah Pemda yang dilakukanasistensi penyelenggaraan SPIPsesuai PP No. 60 Tahun 2008
Pemda 0 6 100 APD
24 Jumlah Pemda yang dilakukanmonitoring Sistem PengendalianIntern
Pemda 0 5 100 APD
Rata-rata Capaian % 120
Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan
kegiatan telah efektif, hal ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran rata-
rata baru mencapai 120 %.
Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut
dalam tahun 2013 sebesar Rp 216.504.000,00 atau sebesar 66,11% dari
anggaran sebesar Rp 327.515.000,00. Sedangkan realisasi OH sebesar 543
atau 50,05% dari target sebesar 1.085 OH.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa telah dilakukan penghematan penggunaan
dana dan efisiensi sumber daya manusia untuk melaksanakan program dan
kegiatan dalam mencapai target sasaran.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 67 dari 98
Dilihat dari perbandingan realisasi tahun 2013 dengan realisasi tahun 2012
dapat diuraikan sebagai berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Realisasi2012
Kenaikan/PenurunanRealisasi
Ket
1 2 3 4 5 6 = 4-5 71. Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP
22 Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIP sesuaiPP Nomor 60 Tahun 2008
% 31,25 25 6,25 Naik
23 Jumlah Pemda yang dilakukanasistensi penyelenggaraan SPIPsesuai PP No. 60 Tahun 2008
Pemda 6 6 0 Tetap
24 Jumlah Pemda yang dilakukanmonitoring Sistem Pengendalian Pemda 5 6 -1 turun
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja outcome tahun 2013
dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai
berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Target2014
Realisasi 2013dibandingkanTarget 2014
1. Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danpembinaan penyelenggaraan SPIP
22 Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIP sesuaiPP Nomor 60 Tahun 2008 % 31,25 56,25 55,56
23 Jumlah Pemda yang dilakukanasistensi penyelenggaraan SPIPsesuai PP No. 60 Tahun 2008 Pemda 6 12 50
24 Jumlah Pemda yang dilakukanmonitoring Sistem Pengendalian Pemda 5 12 41,67
Uraian pencapaian kinerja masing-masing IKU dapat dijabarkan sebagai berikut:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 68 dari 98
5.22.persentase pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60Tahun 2008Penyelenggaraan SPIP dinilai sesuai PP 60 Tahun 2008 melalui tingkat
maturitas. Sebelum penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP
dapat dilaksanakan, maka IKU “Persentase Pemda yang
menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008” diukur dengan
menghitung jumlah Pemda yang opini LK WTP dibandingkan Jumlah
seluruh Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili
sistem pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP
Nomor 60 Tahun 2008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh
BPK RI mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian
K/L/Pemda.
Dalam tahun 2012, Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini WTP
sudah mencapai target yaitu sebanyak 5 pemda atau 31,25 % dari 16
Pemda.
Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP pada tahun
2013 sebanyak 5 pemda yaitu Kota Palembang, Kota Lubuklinggau,
Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Banyuasin, dan Kabupaten
OKU Timur.
Realisasi IKU ini di tahun 2013 bila dibandingkan dengan realisasi tahun
lalu mengalami kenaikan sebesar 6,25%.
Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014, IKU ini belum
mencapai target yang diinginkan yaitu sebesar 56,25%.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 2 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan
capaian output sebesar 116.67% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %
1. Laporan dukungan pembinaanpenyelenggaraan SPIP bidangPolsoskam
Lap 1 1 100 4,064,000 404,000 100.00 25 3 100.00 IPP
2. Laporan dukungan pembinaanpenyelenggaraan SPIP bidangKeuangan Daerah
Lap 23 27 117.39 323,451,000 216,100,000 66.81 1060 540 50.94 APD
Jumlah Lap 24 28 116.67 327,515,000 216,504,000 66.11 1085 543 50.05
PenanggungJawab
OHNo Indikator Kinerja Output
SATUAN KEUANGAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 69 dari 98
Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini antara lain Kegiatan Sosialisasi
dan Asistensi Penerapan SPIP melalui reviu Laporan Keuangan pada Balai
Besar POM Palembang, 8 PP Sosialisasi SPIP pada Pemda, 12 Bimtek
SPIP pada Pemda dan 7 PP Monitoring Perbaikan SPIP pada Pemda.
5.23.Jumlah pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIPsesuai PP No 60 Tahun 2008Penyelenggaraan SPIP di Pemda diawali dengan pembuatan desain
penyelenggaraan SPIP yaitu dokumen yang berisi tahap-tahap
pengembangan detil SPIP yang akan dilakukan. Manfaat desain adalah
sebagai acuan dan alat untuk memantau perkembangan penyelenggaraan
SPIP. Untuk itu, dalam Renstranya, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan membentuk IKU “Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi
penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008”.
Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah pemda yang dilakukan asistensi
penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 sampai dengan
tahun berjalan.
Tahun 2013 Perwakilan BPKP tidak menetapkan target atas IKU ini, namun
terdapat realisasi kegiatan asistensi penyelenggaraan SPIP sebanyak 6
Pemda yaitu pada Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Ogan Komering Ilir,
Kabupaten Muara Enim, Kota Lubuklinggau, Kota Palembang dan
Kabupaten Lahat.
Pelaksanaan kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP di wilayah
Sumatera Selatan belum sepenuhnya berjalan lancar. Hal ini antara lain
disebabkan:
a. Belum seluruh kepala daerah dan sekretaris daerah berkomitmen
penuh dalam penyelenggaraan SPIP.
b. Satgas penyelenggaraan SPIP pemerintah daerah belum efektif karena
tidak didukung dengan penyelenggaraan kegiatan.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala/hambatan adalah
mensosialisasikan kepada pemerintah daerah Surat Edaran Mendagri
Nomor 120/2536/SJ tanggal 25 Juni 2010 tentang penyelenggaraan SPIP.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 70 dari 98
5.24.Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
BPKP selaku pembina penyelenggaraan SPIP, berkewajiban memantau
perkembangan penyelenggaraan SPIP K/L/Pemda. Pelaksanaan
monitoring dan perbaikan SPI di lingkungan instansi pemerintah didasarkan
pada Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-852/K/2011 tentang Pedoman
Monitoring Perbaikan SPI di Lingkungan Instansi Pemerintah Tahun
Anggaran 2011.
Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah pemda yang dilakukan
monitoring sistem pengendalian intern pemerintah sampai dengan tahun
berjalan.
Tahun 2013 Perwakilan BPKP tidak menetapkan target atas IKU ini, namun
terdapat realisasi kegiatan monitoring SPIP berbasis resiko sebanyak 5
Pemda yaitu pada Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Pagaralam,
Kabupaten Lahat, Kota Prabumulih, dan Kabupaten OKU Timur.
6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yangprofesional dan kompeten pada 80% Pemda
Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan 1
Indikator Kegiatan Utama sebagai berikut :
No Indikator Kinerja OutcomeCapaian Tahun 2013 Penanggung
JawabSatuan Target Realisasi %2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
25 Persentase Pemda yangdilakukan asistensi penerapanJFA
% 13 13 100 % Bidang APD
Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan
kegiatan telah efektif, hal ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran rata-
rata baru mencapai 100 %.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 71 dari 98
Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut
dalam tahun 2013 sebesar Rp 105.209.000,00 atau sebesar 87,67% dari
anggaran sebesar Rp 120.009.000,00. Sedangkan realisasi OH sebesar 335
atau 36,73% dari target sebesar 912 OH.
Apabila dilihat dari perbandingan realisasi tahun 2013 dengan realisasi tahun
2012 dapat diuraikan sebagai berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Realisasi2012
Kenaikan/PenurunanRealisasi
Ket
25 Persentase Pemda yangdilakukan asistensi penerapanJFA
% 100 100 100 tetap
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja outcome tahun 2013
dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai
berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Target2014
Realisasi 2013dibandingkanTarget 2014
25 Persentase Pemda yangdilakukan asistensipenerapan JFA
% 100 100 100
Uraian lebih lanjut atas pencapaian sasaran strategis ini sebagai berikut:
6.25. Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
Pelaksanaan audit intern di lingkungan pemerintah daerah dilakukan oleh
pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah
memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Syarat kompetensi
keahlian sebagai auditor dipenuhi melalui keikutsertaan dan kelulusan
dalam program sertifikasi, sesuai dengan Pasal 51 PP 60 Tahun 2008
tentang SPIP.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 2 Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai
berikut:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 72 dari 98
URAI AN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1 Jumlah sosialisasi
dan bimtekpenerapantatakelola APIPDaerah
Kegiatan 2 2 100 18.684.000 17.402.000 93,14 152 34 22,37
2 Jumlah sosialisasidan bimtekpenerapan JFAAPIP Daerah
Kegiatan 10 8 80 101.325.000 87.807.000 86,66 760 301 39,61
Jumlah 12 10 83,33 120.009.000 105.209.000 87,67 912 335 36,73
Bidang APD
No.Indikator Kinerja
OutputSATUAN KEUANGAN OH Penanggung
Jawab
Capaian indikator kinerja output jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan
tatakelola APIP Daerah adalah 100% yaitu dengan terealisasinya kegiatan
penugasan Sosialisasi Penerapan Tata Kelola APIP pada Inspektorat di
Kabupaten Empat Lawang dan Kota Prabumulih.
Sementara untuk indikator Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA
APIP Daerah, capaiannya adalah 80% yaitu dengan terealisasinya 8
kegiatan penugasan Sosialisasi/ Bimtek Penerapan JFA pada inspektorat
dari 10 kegiatan yang direncanakan di tahun 2013. Kedelapan Kabupaten
tersebut adalah Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Lahat, Kabupaten
Sekayu, Kota Pagar Alam, kabupaten OKU Selatan, Kabupaten OKU
Timur, Kota Prabumulih dan Kabupaten Banyuasin.
Capaian IKU ini menggunakan dana yang terealisasi sebesar
Rp105.209.000 atau sebesar 88% dari rencana sebesar Rp120.009.000
dan pemanfaatan SDM sebanyak 335 Orang Hari (OH) atau 37% dari
target sebanyak 2.493 OH.
7. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dankualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%
Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan 11
Indikator Kegiatan Utama sebagai berikut :
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 73 dari 98
No Indikator Kinerja OutcomeCapaian Tahun 2013 Penanggung
JawabSatuan Target Realisasi %2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
26 Persentase jumlah rencanapenugasan pengawasan yangterealisasi
% 90 96,22 106,91TU
(Prolap)
27 Persentase kesesuaianlaporan keuangan PerwakilanBPKP dengan SAP
% 100 100 100TU
(Keu)
28 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanankepegawaian
skalalikert 1-
108 7,29 91,13
TU(Kepeg)
29 Persentase Pagu Dana yangtidak Diblokir dalam DIPA % 100 100 100
TU(Keu)
30 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan atas pencairananggaran yang diajukansesuai prosedur
skalalikert 1-
107,5 7,23 96,4 TU
(Kepeg)
31 Persentase permintaanbantuan hukum yangditindaklanjuti Biro Hukum danHumas
% 0 0 0 tidak adatarget
32 Jumlah publikasi kegiatanperwakilan BPKP di mediamassa
Berita 196 231 118 TU(Humas)
33 Persentase pemanfaatanasset % 100 99,94 99,94 TU
(Umum)
34 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanansarpras
skalalikert 1-
107,3 7,5 102,74 TU
(Kepeg)
35 Persentase tindak lanjutrekomendasi hasil auditInspektorat
% 100 80,76 80,76 TU(Prolap)
36 Jumlah masukan topikpenelitian yang disampaikanke puslitbangwas
% 0 0 0 tidak adatarget
37 Jumlah instansi APIP yangtelah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
Instansi 10 3 30 TU(Kepeg)
38 Tingkat persepsi kepuasanPemda atas auditorbersertifikat
skalalikert 1-
108 7,74 96,76 TU
(Kepeg)
Rata Rata Capaian % 92,97
Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan
kegiatan belum efektif, hal ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran rata-
rata baru mencapai 92,97%.
Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut
dalam tahun 2013 sebesar Rp15.173.393.000,00. atau sebesar 99,89% dari
anggaran sebesar Rp15.190.569.000,00. Sedangkan realisasi OH sebesar
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 74 dari 98
10.935 atau 150,32% dari target sebesar 7.274 OH.
Apabila dilihat dari perbandingan realisasi tahun 2013 dengan realisasi tahun
2012 dapat diuraikan sebagai berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Realisasi2012
Kenaikan/PenurunanRealisasi
Ket
1 2 3 4 5 6 = 4-5 7
26 Persentase jumlah rencanapenugasan pengawasan yangterealisasi
% 96,22 92,34 3,88 naik
27 Persentase kesesuaianlaporan keuangan PerwakilanBPKP dengan SAP
% 100 100 0 tetap
28 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanankepegawaian
skalalikert 1-
107,29 8 -0,71 turun
29 Persentase Pagu Dana yangtidak Diblokir dalam DIPA % 100 100 0 tetap
30 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan atas pencairananggaran yang diajukansesuai prosedur
skalalikert 1-
107,23 7,5 -0,27 turun
31 Persentase permintaanbantuan hukum yangditindaklanjuti Biro Hukum danHumas
% 0 0 0 tetap
32 Jumlah publikasi kegiatanperwakilan BPKP di mediamassa
Berita 231 196 35 naik
33 Persentase pemanfaatanasset % 99,94 99,83 0,11 naik
34 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanansarpras
skalalikert 1-
107,5 7,3 0,2 naik
35 Persentase tindak lanjutrekomendasi hasil auditInspektorat
% 80,76 100 -19,24 turun
36 Jumlah masukan topikpenelitian yang disampaikanke puslitbangwas
% 0 0 0 tetap
37 Jumlah instansi APIP yangtelah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
Instansi 3 10 -7 turun
38 Tingkat persepsi kepuasanPemda atas auditorbersertifikat
skalalikert 1-
107,74 8 -0,26 turun
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja outcome tahun 2013
dengan target kinerja lima tahunan dalam Renstra Perwakilan BPKP dapat
diuraikan sebagai berikut:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 75 dari 98
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Target2014
Realisasi 2013dibandingkanTarget 2014
26 Persentase jumlah rencanapenugasan pengawasanyang terealisasi
% 96,22 100 96,22
27 Persentase kesesuaianlaporan keuanganPerwakilan BPKP denganSAP
% 100 100 100
28 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanankepegawaian
skalalikert 1-
107,29 8 91,13
29 Persentase Pagu Dana yangtidak Diblokir dalam DIPA % 100 100 100
30 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan atas pencairananggaran yang diajukansesuai prosedur
skalalikert 1-
107,23 8 90,375
31 Persentase permintaanbantuan hukum yangditindaklanjuti Biro Hukumdan Humas
% 0 0 0
32 Jumlah publikasi kegiatanperwakilan BPKP di mediamassa
Berita 231 200 115,5
33 Persentase pemanfaatanasset % 99,94 100 99,94
34 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanansarpras
skalalikert 1-
107,5 8 93,75
35 Persentase tindak lanjutrekomendasi hasil auditInspektorat
% 80,76 100 80,76
36 Jumlah masukan topikpenelitian yang disampaikanke puslitbangwas
Topik 0 0 0
37 Jumlah instansi APIP yangtelah disosialisasi dan ataudi-assessment tata kelolaAPIP
Instansi 3 2 150
38 Tingkat persepsi kepuasanPemda atas auditorbersertifikat
skalalikert 1-
107,74 8 96,75
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 76 dari 98
Uraian Pencapaian kinerja masing-masing IKU dapat dijabarkan sebagai berikut:
7.26. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari
sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu
keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis BPKP.
IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang
Terealisasi” diukur dengan Realisasi PP PKPT dibandingkan dengan
target PP dalam PKPT.
Capaian kinerja 106,91% didapat dari persentase jumlah rencana
penugasan pengawasan yang terealisasi sebesar 96,22 % dari 90% yang
direncanakan. Realisasi tersebut tercapai dari jumlah penugasan
pengawasan PKP2T yang terealisasi sebesar 382 PP dibandingkan
dengan jumlah rencana PKP2T sebanyak 397 PP.
Bila dibandingkan dengan tahun 2012 capaian kinerja ini mengalami
kenaikan sebesar 3,88% dari capaian IKU sebasar 92,34%. Namun
capaian kinerja masih relatif dibawah target capaian kinerja output untuk
periode tahun 2014 sebesar 100%.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai
berikut:
URAI AN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1 Laporan Dukungan
Manajemen PerwakilanBPKP
Lap 14 16 1,14 0 0 0 2.848 5.081 178,41 TU
PenanggungJawabNo Indikator Kinerja Output
SATUAN KEUANGAN OH
Sasaran ini indikator kinerja outputnya memperoleh capaian 114,29%
yaitu dengan terealisasinya 16 laporan dari 14 laporan yang ditargetkan.
Capaian IKU ini menggunakan sumber daya manusia yang terealisasi
sebanyak 5.081 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 2.848 OH.
7.27. Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP denganSAPPencapaian IKU ini dibuat untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam
membina satuan kerja terkait penyusunan laporan keuangan sesuai
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 77 dari 98
dengan SAP. Kinerja sasaran dinilai berdasarkan hasil reviu Inspektorat
BPKP terhadap laporan keuangan perwakilan, dengan nilai 100% apabila
tidak ada catatan, dan 80% apabila ada catatan. Berdasarkan reviu
mandiri atas Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan oleh Inspektorat, untuk Laporan Keuangan Tahun 2012 mendapat
nilai 100% atau tanpa catatan.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2012, IKU ini mencapai 100%.
Capaian ini juga sesuai dengan rencana capaian untuk periode tahun
2014 sebesar 100%, yang berarti keberhasilan pencapaian kinerja dapat
dipertahankan.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai
berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1 Laporan
DukunganManajemenPerwakilan BPKP
Lap 14 15 107,14 13.880.565 13.874.962 99,96 1351 1.534 113,55 TU
No. Indikator KinerjaOutput
SATUAN KEUANGAN OH PenanggungJawab
Indikator kinerja output memperoleh capaian 107,14% yaitu dengan
terealisasinya 15 laporan dari 14 laporan yang ditargetkan. Capaian output
ini menggunakan sumber daya manusia yang terealisasi sebanyak 1.534
Orang Hari (OH) dari target sebanyak 1.351OH.
7.28. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanankepegawaianCapaian kinerja outcome ini sebesar 7,29 skala likert yang diperoleh dari
hasil survei kepada pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
atas hasil rata-rata 20 pertanyaan berkaitan dengan pelayanan pengelola
kepegawaian dan organisasi pada Subbag Kepegawaian dengan rentang
nilai 1-10 skala likert. Capaian kinerja outcome sebesar 7,29 skala likert ini
relatif dibawah target yang direncanakan sebesar 8 skala likert.
Diharapkan capaian kinerja ini dapat ditingkatkan sesuai dengan target
capaian Renstra BPKP tahun 2010-2014 untuk periode tahun 2014
sebesar 8 skala likert.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 78 dari 98
berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI REALISASI RENCANA REALISASI %1 Laporan Dukungan
Manajemen PerwakilanBPKP
Lap 20 20 100 0 0 0 430 1.735 403,49 TU
No.Indikator Kinerja
OutputSATUAN KEUANGAN OH Penanggung
Jawab
Sasaran ini indikator kinerja outputnya memperoleh capaian 100% yaitu
dengan terealisasinya 20 laporan dari 20 laporan yang ditargetkan.
Capaian output ini menggunakan sumber daya manusia yang terealisasi
sebanyak 1.735 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 430 OH.
7.29. Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPACapaian kinerja outcome ini adalah sebesar 100% yang diperoleh
berdasarkan pelaksanaan anggaran selama tahun 2013 diketahui bahwa
tidak terdapat pagu dana yang diblokir dalam DIPA. Capaian kinerja
outcome sebesar 100% ini sesuai dengan target capaian kinerja tahun
2013 sebesar 100%.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2012, IKU ini mencapai 100%.
Capaian ini juga sesuai dengan rencana capaian untuk periode tahun
2014 sebesar 100%, yang berarti keberhasilan pencapaian kinerja dapat
dipertahankan.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai
berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1 Laporan Dukungan
ManajemenPerwakilan BPKP
Lap 1 1 100 - - - - - - TU
No.Indikator Kinerja
OutputSATUAN KEUANGAN OH Penanggung
Jawab
Sasaran ini indikator kinerja output-nya memperoleh capaian 100% yaitu
dengan terealisasinya 1 dokumen RKA K/L sesuai yang ditargetkan, yang
berarti proses penyusunan anggaran menghasilkan dokumen berupa
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) telah dilengkapi dengan data
pendukung yang memadai/lengkap.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 79 dari 98
7.30. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaranyang diajukan sesuai prosedurCapaian kinerja outcome ini sebesar 7,23 skala likert yang diperoleh dari
hasil survei kepada pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
atas hasil rata-rata 13 pertanyaan berkaitan dengan pelayanan pengelola
keuangan dengan rentang nilai 1-10 skala likert. Capaian kinerja sebesar
sebesar 7,23 skala likert ini relatif dibawah target yang direncanakan di
tahun 2013 sebesar 7,5 skala likert.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2012, IKU ini mencapai sebesar
7,5 skala likert atau mengalami penurunan sebesar 0,27% di tahun 2013.
Diharapkan capaian kinerja ini dapat ditingkatkan sesuai dengan target
capaian Renstra BPKP tahun 2010-2014 untuk periode tahun 2014
sebesar 8 skala likert.
7.31. Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti BiroHukum dan Humas
Perhitungan persepsi kepuasan pegawai atas pembinaan dan bantuan
hukum dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji
petik kepada para pengguna/ pegawai. di Perwakilan. IKU ini tidak
menjadi target Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan.
7.32. Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa
Persepsi publik terhadap Perwakilan BPKP Sumatera Selatan menjadi
salah satu alat ukur yang relevan dalam menilai kinerja Perwakilan.
Kinerja IKU ini diukur dengan jumlah berita tentang kegiatan Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Selatan di media massa.
Capaian kinerja outcome ini adalah sebesar 118% yang diperoleh
berdasarkan jumlah berita selama tahun 2013 sebanyak 231 berita
dibandingkan dengan jumlah target berita di tahun 2013 dan 2012
sebanyak 196 berita, baik di media harian umum/majalah maupun media
online.
Bila dibandingkan dengan rencana capaian untuk periode tahun 2014
sebanyak 200 berita bisa disimpulkan bahwa keberhasilan pencapaian
kinerja dapat dipertahankan.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 80 dari 98
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai
berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1 Laporan Dukungan
Manajemen PerwakilanBPKP
Lap 6 6 100 - - - 2.493 2.495 100,08 TU
No.Indikator Kinerja
OutputSATUAN KEUANGAN OH Penanggung
Jawab
Sasaran ini indikator kinerja outputnya memperoleh capaian 100% yaitu
dengan terealisasinya 6 laporan yang ditargetkan, yang terdiri dari
Laporan Triwulan Pelaksanaan Kegiatan Kehumasan dan 2 Laporan
Semesteran Hasil Pengawasan atas Kualitas Akuntabilitas Keuangan
Negara/Daerah (Laporan Gubernur).
Capaian IKU ini menggunakan sumber daya manusia yang terealisasi
sebanyak 2.495 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 2.493 OH.
7.33. Persentase pemanfaatan aset
Kebehasilan pencapaian IKU Persentase pemanfaatan aset diukur
melalui Indeks Efektivitas Pengelolaan Aset guna mengukur hasil
pengelolaan dan pengembangan kapasitas sarana dan prasarana di
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. IKU ini diukur dengan
perbandingan antara Total asset dikurangi aset kondisi baik/kurang baik
yang tidak digunakan dibandingkan total aset.
Capaian kinerja outcome ini sebesar 99,94% yang diperoleh berdasarkan
perhitungan total aset dikurangi aset kondisi baik/kurang baik yang tidak
digunakan sebesar 3.771 unit dibandingkan dengan total aset sebanyak
3773 unit. IKU ini mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 sebesar
99,83%. Bila dibandingkan dengan rencana capaian untuk periode tahun
2014 sebanyak 100 persen, pencapaian kinerja ini masih harus
ditingkatkan.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai
berikut:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 81 dari 98
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1 Pengelolaan
SaranaPrasarana
Lap 4 4 100 - - - - - - TU
PenanggungJawab
No.Indikator
Kinerja OutputSATUAN KEUANGAN OH
Sasaran ini indikator kinerja outputnya memperoleh capaian 100% yaitu
dengan terealisasinya 4 laporan yang ditargetkan, yang terdiri dari
Laporan Semester BMN, Laporan Hemat Energi, dan Dokumen
Kebutuhan Sarana Prasarana.
7.34. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarprasCapaian kinerja outcome ini sebesar 7,5 skala likert yang diperoleh dari
hasil survei kepada pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
berkaitan dengan pelayanan pengelola sarana prasarana dengan rentang
nilai 1-10 skala likert. Capaian kinerja sebesar sebesar 7,5 skala likert ini
sesuai target yang direncanakan di tahun 2013 sebesar 7,5 skala likert.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2012, IKU ini mencapai sebesar
7,3 skala likert yang berarti mengalami kenaikan sebesar 0,2% di tahun
2013. Diharapkan capaian kinerja ini dapat ditingkatkan sesuai dengan
target capaian Renstra BPKP tahun 2010-2014 untuk periode tahun 2014
sebesar 8 skala likert.
7.35. Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat
Kebehasilan pencapaian IKU Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil
audit Inspektorat diukur dengan membandingkan jumlah tindak lanjut
rekomendasi hasil audit Inspektorat dibandingkan dengan jumlah
rekomendasi Inspektorat yang diterima sampai dengan tahun berjalan.
Capaian kinerja outcome ini sebesar 80,76% yang diperoleh berdasarkan
perhitungan jumlah saran/rekomendasi Laporan Hasil Evaluasi Kinerja
dan laporan Hasil Evaluasi Penyelenggaraan SPIP di Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012 yang sudah ditindaklanjuti
sebanyak 21 rekomendasi dibandingkan dengan 26 jumlah rekomendasi
Inspektorat yang diterima sampai dengan tahun 2013.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 82 dari 98
Dibandingkan dengan IKU tahun 2012 ini mengalami penurunan 19,24%.
Bila dibandingkan dengan rencana capaian untuk periode tahun 2014
sebanyak 100%, keberhasilan pencapaian kinerja ini diharapkan dapat
mengalami peningkatan.
7.36. Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan kepuslitbangwasCapaian IKU “Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke
puslitbangwas” merupakan salah satu IKU lainnya untuk mencapai
Sasaran Strategis 7. IKU ini diukur dari Jumlah masukan topik penelitian
yang disampaikan ke puslitbangwas. IKU ini tidak ditargetkan pada
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan.
7.37. Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan selaku instansi Pembina JFA
dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten, serta tata
kelola yang baik di lingkungan APIP non BPKP.
Kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah
melaksanakan tata kelola APIP yang baik adalah berdasarkan hasil
assessment (evaluasi) penerapan tata kelola APIP yang mengacu kepada
model internal audit capability model (IACM).
Capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 30%, yaitu sebanyak 3 kabupaten
dari target 10 kabupaten yang disosialisasi dan atau di asessment tata
kelola APIP. Ketiga kabupaten tersebut adalah Kabupaten Empat Lawang,
Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Prabumulih.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai
berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1 Laporan evaluasi
penerapan tatakelola APIP Daerah
Lap 2 2 100 23.004.000,00 14.808.000,00 64,37 152 90 59,21 TU
PenanggungJawab
No.Indikator Kinerja
OutputSATUAN KEUANGAN OH
Indikator kinerja output memperoleh capaian 100%, yaitu dengan
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 83 dari 98
terealisasinya 2 laporan yang ditargetkan, yaitu Laporan Evaluasi Tata
Kelola APIP pada Inspektorat Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten
Banyuasin. Selain itu juga dilaksanakan sosialisasi tata kelola APIP pada
Inspektorat Kabupaten Empat Lawang dan Bimtek tata kelola APIP pada
Insepktorat Kabupaten Prabumulih.
7.38. Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat
IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan
BPKP selaku instansi pembina JFA dalam mewujudkan auditor berkualitas
yaitu auditor yang professional, efisien, dan efektif sehingga dapat
meningkatkan mutu pengawasan.
IKU ini diukur dari survey kepuasan pejabat struktural Pemda terhadap
pejabat fungsional auditor (PFA) di lingkungan APIP Pemda.
Capaian IKU ini mencapai kinerja sebesar 96,75%, yang dicapai dengan
hasil survey kepuasan tentang Persepsi Instansi Pemerintah atas Auditor
Bersertifikat pada 6 kabupaten di wilayah kerja Perwakilan BPKP
Sumatera Selatan yaitu pada Kabupaten Kota Prabumulih, kabupaten
Lahat, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten OKU Timur, Kota Lubuk Linggau
dan Kabupaten OKU Selatan.
Pencapaian IKU ini didukung oleh 1 Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai
berikut:
URAIAN TARGET REALISASI % ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1 Diklat Sertifikasi Lap 1 1 100 0 0 0 152 90 59,21 TU
PenanggungJawab
No. Indikator Kinerja OutputSATUAN KEUANGAN OH
Sasaran ini indikator kinerja outputnya memperoleh capaian 100% yaitu
dengan terealisasinya kegiatan Diklat sertifikasi Auditor Muda dengan
peserta sebanyak 24 orang di Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Selatan. Atas kegiatan ini telah terbit Laporan Penyelenggaraan Diklat
Auditor Muda di lingkungan Inspektorat Wilayah Sumatera Selatan,
Bengkulu, Sumatera Utara dan Kepulauan Bangka Belitung dengan
Nomor LAP-251/PW07/1/2013 tanggal 14 Juni 2013.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 84 dari 98
Capaian IKU ini menggunakan dana dan sumber daya manusia yang
terealisasi sebesar Rp.14.808.000 dari rencana sebesar Rp.23.004.000
dan pemanfaatan SDM sebanyak 2.495 Orang Hari (OH) dari target
sebanyak 2.493 OH.
8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagipimpinanUntuk mencapai sasaran strategis ini terdapat 1 Indikator Kinerja Utama (IKU)
dengan capaian kinerja tahun 2013 sebesar 100%. Realisasi IKU ini bila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 sebesar 100% sedangkan bila
dibandingkan dengan target capaian kinerja output Renstra Perwakilan BPKP
tahun 2010-2014 untuk periode tahun 2014, IKU ini dapat dipertahankan pada
capaian 100%.
Untuk mencapai sasaran strategis ini terdapat 1 Indikator Kinerja Utama (IKU)
dengan rata-rata capaian kinerja tahun 2013 sebesar 100% dengan rincian
sebagai berikut:
No Indikator Kinerja OutcomeCapaian Tahun 2013 Penanggung
JawabSatuan Target Realisasi %
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP
39 Jumlah Sistem Informasi yangdimanfaatkan secara efektif
SistemInforma
si100 100 100 TU
Apabila dilihat dari perbandingan realisasi tahun 2013 dengan realisasi tahun
2012 dapat diuraikan sebagai berikut:
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Realisasi2012
Kenaikan/PenurunanRealisasi
Ket
39 Jumlah Sistem Informasi yangdimanfaatkan secara efektif % 100 100 -
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja outcome tahun 2013
dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai
berikut:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 85 dari 98
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi2013
Target2014
Realisasi 2013dibandingkanTarget 2014
39 Jumlah Sistem Informasiyang dimanfaatkan secaraefektif
% 100 100 100
Rincian Pencapaian kinerja sasaran strategis ini sebagai berikut :
8.39. Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan secara efektif
IKU ini digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian
sistem informasi yang dikembangkan oleh BPKP Pusat untuk
menghasilkan/menyediakan informasi yang dibutuhkan di Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Selatan.
IKU ini diukur dengan jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan dibagi
dengan jumlah sistem informasi yang wajib dimanfaatkan BPKP.
Capaian IKU ini mencapai kinerja sebesar 100% yang dicapai dengan
terlaksananya 100% sistem informasi yang wajib digunakan di BPKP.
Berikut adalah daftar inventarisasi aplikasi dukungan yang telah
dimanfaatkan:
NO Nama Aplikasi Pengguna Kegunaan
1 SIM-HP Seluruh BidangSebagai alat pengelolaan hasilpengawasan yang telah dilaksanakanoleh perwakilan
2 SIM-MONEV Seluruh Bidang
Sebagai alat untuk pemantauanpelaksanaan tugas yang dilakukanselama tahun berjalan, baik itu PKPTmaupun non PKPT
3 SIM-RKT Prolap Sebagai alat untuk penyususnanPKPT dan PKAU
4 SIM SPPD Seluruh Bidang danbagian
Sebagai alat kontrol perjalanan dinasyang dilakukan oleh pegawai dalamrangka pelaksanaan tugas
5 Aplikasi PP 39Tahun 2006 Prolap
Monitoring dan EvaluasiPembangunan Berdasarkan PP39/2006
6SimmoneKedeputianAkuntan Negara
Bidang AkuntanNegara
Sebagai alat untuk pemantauanpelaksanaan tugas yang dilakukanselama tahun berjalan baik itu PKPTmaupun non PKPT
7 RKAKL/DIPA Subbag Keuangan Penyusunan DIPA
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 86 dari 98
NO Nama Aplikasi Pengguna Kegunaan
8 RKAKL/DIPAOnline Subbag Keuangan Revisi DIPA
9Monitoring danEvaluasiAnggaran
Subbag Keuangan Monev Output
10 AplikasiSAKPA/SAKPAW Subbag Keuangan Pengolah data Realisasi
11 AplikasiKonfirmasi Subbag Keuangan Konfirmasi Penerimaan Pajak
12 Aplikasi SPM Subbag Keuangan Pembuatan SPM13 Aplikasi Gaji Subbag Keuangan Penyusunan SPM14 SIMAK BMN Subbag Umum Internal/Ekxternal Aset15 Persediaan Subbag Umum Persediaan16 Kearsipan Subbag Umum Pencatatan Arsip
17 SISPEDAP SubbagKepegawaian Daftar Seluruh Pegawai
18 Report Sispedap SubbagKepegawaian Daftar Seluruh Pegawai
19 SIMPEG SubbagKepegawaian Daftar Seluruh Pegawai
20 SIMPKS SubbagKepegawaian Penyusunan Laporan PKS
21 Lotus Notes Seluruh Pegawai
22 SIAPD Bidang APD Sebagai alat pelapor kegiatan BidangAPD
C. ASPEK PENDUKUNG LAINNYA1. Keuangan
Pengelolaan keuangan tahun anggaran 2013 pada Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Selatan terdiri atas:
a. Realisasi Anggaran Belanja
b. Realisasi penggunaan dana mitra kerja
c. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Rincian atas pengelolaan keuangan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Realisasi Anggaran Belanja
Alokasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan tahun
2013 ditetapkan dengan DIPA Nomor DIPA-089.01.2.450573/2013
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 87 dari 98
tanggal 5 Desember 2012 dengan nilai Rp19.965.353.000,00. Terdapat
revisi DIPA ke-04 tanggal 15 Juli 2013 berupa pemotongan anggaran
belanja barang non operasional sebesar Rp249.973.000,00 dan revisi
DIPA ke-05 tanggal 7 Oktober 2013 berupa penambahan anggaran
belanja pegawai sebesar Rp552.870.000,00.
Ikhtisar anggaran (revisi) dan realisasi tahun 2013 dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:Tabel. 3.1
Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2013 Berdasarkan Sumber Dana
NO. JENIS BELANJA ANGGARAN(Rp) REALISASI (Rp) % SISA (Rp)
1. Belanja Pegawai 10.169.641.000 10.168.350.940 99,99 1.290.0602. Belanja Barang 7.786.612.000 7.780.175.989 99,92 6.436.0113. Belanja Modal 1.309.100.000 1.305.623.100 99,73 3.476.900
JUMLAH 19.965.353.000 19.245.193.427 99,94 11.202.971
Penyerapan anggaran tahun 2013 sebesar 99,94% tersebut meningkat
sebesar 5,14% dibandingkan dengan tahun 2012 (94,80% atau
Rp17.327.168.627,00 dari Rp18.277.483.000,00) dan melebihi target
penyerapan sebesar 97,18%.
Kinerja penyerapan anggaran yang cukup tinggi tersebut juga dibarengi
dengan konsistensi dengan rencana penarikan dana (RPD/ disbursement
plan). Hal ini dapat dilihat dari dashboard e-monev anggaran Direktorat
Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan untuk satuan kerja Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Selatan dibawah ini:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 88 dari 98
Gambar 3.1Grafik Perbandingan Penyerapan Anggaran
dan Rencana Penarikan Dana
Dari grafik diatas terlihat bahwa konsistensi penyerapan anggaran
dibandingkan dengan rencana penarikan dana mencapai 100%.
b. Realisasi penggunaan dana mitra kerja
Penugasan pengawasan oleh Perwakilan BPKP Sumatera Selatan
khususnya di Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat (IPP),
Bidang Akuntabilitas Daerah (APD), dan Bidang Akuntan Negara (AN)
diantaranya merupakan permintaan K/L/Pemda/BUMN/BUMD, dan diluar
PKP2T serta biayanya menjadi beban K/L/Pemda/BUMN/BUMD yang
meminta. Realisasi biaya penugasan yang biaya perjalanan dinasnya
menjadi beban K/L/Pemda mitra kerja selama tahun 2013 sebagai berikut:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 88 dari 98
Gambar 3.1Grafik Perbandingan Penyerapan Anggaran
dan Rencana Penarikan Dana
Dari grafik diatas terlihat bahwa konsistensi penyerapan anggaran
dibandingkan dengan rencana penarikan dana mencapai 100%.
b. Realisasi penggunaan dana mitra kerja
Penugasan pengawasan oleh Perwakilan BPKP Sumatera Selatan
khususnya di Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat (IPP),
Bidang Akuntabilitas Daerah (APD), dan Bidang Akuntan Negara (AN)
diantaranya merupakan permintaan K/L/Pemda/BUMN/BUMD, dan diluar
PKP2T serta biayanya menjadi beban K/L/Pemda/BUMN/BUMD yang
meminta. Realisasi biaya penugasan yang biaya perjalanan dinasnya
menjadi beban K/L/Pemda mitra kerja selama tahun 2013 sebagai berikut:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 88 dari 98
Gambar 3.1Grafik Perbandingan Penyerapan Anggaran
dan Rencana Penarikan Dana
Dari grafik diatas terlihat bahwa konsistensi penyerapan anggaran
dibandingkan dengan rencana penarikan dana mencapai 100%.
b. Realisasi penggunaan dana mitra kerja
Penugasan pengawasan oleh Perwakilan BPKP Sumatera Selatan
khususnya di Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat (IPP),
Bidang Akuntabilitas Daerah (APD), dan Bidang Akuntan Negara (AN)
diantaranya merupakan permintaan K/L/Pemda/BUMN/BUMD, dan diluar
PKP2T serta biayanya menjadi beban K/L/Pemda/BUMN/BUMD yang
meminta. Realisasi biaya penugasan yang biaya perjalanan dinasnya
menjadi beban K/L/Pemda mitra kerja selama tahun 2013 sebagai berikut:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 89 dari 98
Tabel 3.2Realisasi Penggunaan Dana Mitra Kerja
No. Bidang PPRealisasi Dana
(Rp)
1 Instansi Pemerintah Pusat 77 1.009.384.156
2 Akuntabilitas Pemerintah Daerah 136 2.285.015.700
3 Akuntan Negara 42 1.252.113.312
Jumlah 255 4.546.513.168
c. Realisasi penerimaan negara
Realisasi penerimaan negara melalui Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Selatan mencakup penerimaan pajak dan penerimaan negara
bukan pajak (PNBP). Penerimaan negara dari pajak yang
pemungutannya dilakukan oleh bendahara pengeluaran selama tahun
2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3Realisasi Penerimaan Negara Perwakilan BPKP Sumatera Selatan
Tahun 2013
No. Jenis Pajak Pungut (Rp) Setor (Rp) Saldo (Rp)
1 PPN 88.315.426 88.315.426 0
2 PPh 21 7.221.000 7.221.000 0
3 PPh 22 14.995.599 14.995.599 0
Jumlah 110.532.025 110.532.025 0
Realisasi PNBP tahun 2013 sebesar Rp44.803.354,00 seluruhnyamerupakan PNBP Lainnya sebagaimana dapat dilihat pada tebel dibawah ini.
Tabel 3.3Realisasi PNBP Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Tahun 2013
No. Uraian Rp
1 Pendapatan dari pengelolaan BMN 44.344.652
2 Pendapatan lain-lain 1.458.702
Jumlah 44.803.354
Seluruh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tersebut telah
disetorkan ke Kas Negara.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 90 dari 98
2. Personalia/sumber daya manusia
Jumlah sumber daya manusia Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
per 31 Desember 2013 adalah sebanyak 173 orang. Jumlah tersebut dapat
diklasifikasikan berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan dengan uraian
sebagai berikut:
a. Jumlah pegawai berdasarkan golongan
Golongan A b c d JumlahI - - - - -II - - 28 15 43III 14 16 23 47 101IV 8 18 - 30
Jumlah 173
b. Jumlah pegawai berdasarkan jabatan
No. Jabatan Jumlah1 Struktural 102 Jabatan Fungsional Auditor 1113 Calon PFA 224 Arsiparis 25 Pranata Komputer 16 Staf Administrasi/Tata Usaha 27
Jumlah 173
c. Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan
No. Pendidikan Jumlah1 S-3 -2 S-2 123 S1/DIV 834 D III 545 D I -6 SLTA 257 SLTP -8 SD -
Jumlah 173
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 91 dari 98
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia selalu dilakukan untuk
meningkatkan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan.
Peningkatan kapasitas tersebut dilakukan melalui pelatihan kantor sendiri
(PKS) dan pengiriman pegawai untuk mengikuti Diklat Fungsional maupun
Diklat Substantif. Pada tahun 2013 pegawai yang mengikuti Diklat Fungsional
sebanyak 11 orang dan yang mengikuti Diklat Substantif berjumlah 44 orang.
Rincian kegiatan peningkatan kapasitas pegawai yang mengikuti Diklat
Fungsional dan Diklat Substantif sebagai berikut:
Tabel 3.4Diklat Fungsional dan Substansif
Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Tahun 2013
No Nama Diklat Jumlah Peserta(Orang)
Diklat Fungsional:
1 Diklat Penjenjangan Auditor Utama 1
2 Diklat Penjenjangan Auditor Madya 4
3 Diklat Penjenjangan Ketua Tim 2
4 Diklat Auditor Muda 3
5 Diklat Alih Jabatan Terampil ke Ahli 1
Jumlah 11
Diklat Substantif
1 Diklat Pengeloaan Teknologi Informasi 1
2 Diklat Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa 1
3 Diklat Audit Pinjaman dan Hibah Luar Negeri 2
4 Diklat SIA PDAM 1
5 Diklat Audit Forensik 2
6 Diklat SIMAK Barang Milik Negara 2
7 Diklat SIMDA 1
8 Diklat Probity Audit Pengadaan Barang dan Jasa 1
9 Diklat Audit Investigatif 5
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 92 dari 98
No Nama Diklat Jumlah Peserta(Orang)
10 Diklat Kesekretariatan 1
11 Seleksi Beasiswa Spirit 1
12 Diklat Audit Penyesuaian Harga dan KlaimEvaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan 2
13 Diklat Fraud Control Plan 2
14 Diklat Good Corporate Governance 3
15 Diklat Keprotokolan 1
16 Diklat Audit Penyesuaian Harga 2
17 Diklat Rencana Ujian Sertifikasi Auditor(Inpassing) 1
18 Diklat TOT SPIP 2
19 Diklat TOT Audit Investigatif 1
20 Diklat PIM IV 1
21 Diklat PIM II 1
22 Diklat Forum Komunikasi Kediklatan SPIP 2
23 Diklat SIA Rumah Sakit Daerah 1
24 Diklat Penyusunan Laporan Keuangan denganSIMDA 1
25 Diklat Kompetensi Peneliti 1
26 Panel I dan II 3
27 Workshop PMPRB Online 2
Jumlah 44
3. Sarana dan prasarana penunjangDalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian tugas pokok dan fungsi,Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dilengkapi dengansarana dan prasarana yaitu:
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 93 dari 98
Tabel 3.5Aset Tetap Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Per 31 Desember 2013
No Uraian Nilai 1. Tanah Rp22.560.845.000,001. 2. Peralatan dan Mesin Rp 1.134.913.849,00
2. 3. Gedung dan Bangunan Rp 8.758.641.559,00
4. Jalan dan Jembatan 0,005. Irigasi Rp 5.531.250,006. Aset Tetap Lainnya Rp 63.050.000,00
Jumlah Rp32.522.981.658,00
Rincian penjelasan terkait dengan sarana dan prasarana tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Tanah
Luas tanah yang dimiliki adalah 32.498 M2 yang terdiri dari:
- Tanah Kosong : 9.144 M2
- Tanah Bangunan Kantor : 5.640 M2
- Tanah Bangunan Rumah Negara : 17.714 M2
Luas tanah yang telah bersertifikat adalah 29.969 M2, sedang sisanya
masih dalam pengurusan sertifikasi di kantor Pertanahan Kota
Palembang.
b. Peralatan dan mesin
Peralatan dan mesin kantor yang dimiliki antara lain terdiri dari: peralatan
komputer yaitu PC 70 unit, printer 60 unit, AC Split 80 unit , meja kerja
kayu 367 unit, serta berbagai macam meubelair dan peralatan kantor
lainnya yang diperoleh dari pengadaan anggaran rutin dan anggaran
pembangunan.
Kendaraan dinas yang dimiliki per 31 Desember 2013 sebanyak 15 unit
yang terdiri dari 11 (sebelas) unit kendaraan bermotor roda 4 dengan jenis
minibus 10 unit dan sedan 1 unit, sedangkan kendaraan bermotor roda 2
sebanyak 4 (empat) unit.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 94 dari 98
c. Gedung dan bangunan
Gedung kantor yang dimiliki terdiri atas:
1) Gedung kantor permanen 3 lantai terletak di Jalan Bank Raya No. 2
Palembang senilai Rp7.044.798.869,00
2) Gedung pos jaga permanen sebanyak 1 unit senilai Rp32.980.000
3) Gedung garasi/pool permanen sebanyak 1 unit senilai Rp30.213.000
4) Bangunan gudang tertutup semi permanen sebanyak 1 unit senilai
Rp4.416.000,00
5) Gedung tempat kerja lainnya permanen sebanyak 2 unit senilai
Rp59.600.000,00
6) Bangunan Rumah Negara beserta tanda batasnya senilai
Rp1.411.684.390,00
Bangunan rumah dinas sebanyak 50 unit, yang terdiri dari 13 (tiga belas)
unit rumah dalam kondisi kosong dan 37 unit rumah ditempati karyawan.
Dari 37 unit rumah dinas yang dihuni, sebanyak 10 unit dihuni oleh
pejabat struktural, 25 unit dihuni oleh PFA, dan 2 unit dihuni oleh staf
Fungsional Umum. Bangunan rumah dinas tersebut tersebar di
beberapa lokasi, yaitu:Tabel 3.6
Daftar Rumah Dinas Perwakilan BPKP Sumatera SelatanPer 31 Desember 2013
No Lokasi Unit 1 Komplek Kenten 253. 2 Jalan Bangau/Beo 54. 3 Jalan Sekip Lebak Rejo 45. 4 Jalan Tribrata 6
5 Jalan Ariodillah 46 Jalan YKP Pakjo 3
7 Jalan Bank Raya (termasuk fasilitasolahraga) 3
Jumlah 50
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 95 dari 98
d. Irigasi
Aset irigasi berupa bak penyimpanan air sebanyak 6 unit.
e. Aset tetap lainnya
Fasilitas/perlengkapan lainnya berupa:
1) Poliklinik
Poliklinik yang dibuka sejak tahun 1997/1998 telah berjalan dengan
baik dan lancar. Dalam rangka menjaga kesehatan para pegawai
kantor, pada tahun 2013 pelayanan poliklinik kantor dijalankan oleh
dokter Hj. Alma Yulianti Lani, M.Kes. dibantu oleh Yusnita sebagai
perawat.
2) Fasilitas olahraga
Fasilitas olah raga terdiri dari lapangan tenis (di belakang rumah dinas
jalan Bank Raya III), lapangan voli dan badminton (di halaman kantor),
serta tenis meja.
Keberhasilan pencapaian kinerja juga didukung hhaassiill ppeennggaaddaaaann ddaann
ppeennyyaalluurraann ssaarraannaa ddaann pprraassaarraannaa sseellaammaa ttaahhuunn 22001133 sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt::
Tabel 3.7
Daftar Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP Sumatera SelatanTahun 2013
No Sarana dan Prasarana Jumlah(unit/set)
1 Personal Komputer 52 Notebook 53 Printer 54 LCD Proyektor 55 UPS1200VA 56 Alat Pendingin Ruangan AC 1 PK 57 Alat Pendingin Ruangan AC 2 PK 58 Sepeda motor 19 Alat sound system speaker aktif 2
Jumlah 38
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 96 dari 98
BAB IV
PPEENNUUTTUUPP
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 97 dari 98
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 PerwakilanBPKP Provinsi Sumatera Selatan sebagai wujud pertanggungjawaban ataspelaksanaan kegiatan pada Tahun Anggaran 2013.
Materi LAKIP Tahun 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan yangdisajikan ini berisikan pelaksanaan serangkaian program dan kegiatan yangmengacu kepada 8 sasaran strategis dari Rencana Strategis Perwakilan BPKPProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2014. Dalam pencapaian sasaran tersebutsesungguhnya sangat tergantung pada ketersediaan dana dan sumber dayamanusia yang memadai. Selain itu diperlukan adanya keserasian kerjasama antarseluruh Bidang Pengawasan dan Bagian Tata Usaha sebagai unsur perencanasekaligus pelaksana dari kegiatan program yang dilaksanakan pada TahunAnggaran 2013.
Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis pencapaian sasaran strategis tahun
2013 yang didukung dengan 39 indikator kinerja utama adalah sebagai berikut :
1. Rata-rata capaian kinerja di atas 80 % sebanyak 7 sasaran.
2. Sasaran yang tingkat capaiannya masih di bawah 80% sebanyak 1 sasaran.
Secara umum 8 sasaran strategis tahun 2013 dapat dicapai, dengan rata-rata
capaian sebesar 93,02%. Hal ini menunjukkan adanya komitmen Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Selatan dalam mewujudkan visi Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Selatan.
Meskipun capaian indikator kegiatan utama secara keseluruhan cukup
menggembirakan akan tetapi masih terdapat hambatan tidak tercapainya target
yaitu:
1. Banyaknya permintaan sosialisasi, asistensi dan bimbingan teknis dari
Pemerintah Daerah tidak sebanding dengan anggaran dalam PKP2T yang
tersedia pada Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah.
2. Terdapat hambatan dari pihak luar yaitu tidak ada/kurangnya permintaan dari
stakeholder terutama dari penugasan Bidang Akuntan Negara dan Bidang
Investigasi.
3. Tidak meratanya kompetensi tenaga fungsional terhadap pemahaman tugas-
tugas.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 98 dari 98
Adapun langkah-langkah perbaikan kinerja yang akan dilakukan untuk
mengantisipasi hambatan dalam pencapaian sasaran strategis antara lain:
1. Meningkatkan capaian kinerja yang belum maksimal.
2. Meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan kegiatan pada program utama
Tapkin Perwakilan.
3. Melakukan program pelatihan mandiri (PPM) setiap akan melaksanakan
penugasan terkait agar pemahaman terhadap materi penugasan lebih
meningkat.
Lampiran 1/1 -17
Rumus Pengukuran ANGGARAN (Rp000) REALISASI (Rp000) % RENCANA REALISASI %
1 Meningkatnya Kualitas1 LKPP, 95% LKKL, dan95% LKPD 1 Persentase IPP yangmendapatpendampinganpenyusunan LaporanKeuanganJumlah Instansi vertikal yangmendapat pendampingandibanding Target dalam PKPT % 100 100 100 121.942 126.775 103,963 675 683 101,185
2 Persentase IPD yanglaporan keuangannyamemperoleh opiniminimal WDPJumlah IPD yang memperolehopini minimal WDPdibandingkan dengan jumlahIPD yang diasistensi
% 100 100 100 106.365 101.369 95,30 495 618 124,848
3 Persentase jumlahlaporan keuanganproyek PHLN yangmemperoleh opinidukungan WajarJumlah laporan keuangan proyekPHLN yang memperoleh opinidukungan Wajar dibandingkandengan jumlah laporankeuangan proyek PHLN yangdiaudit
% 100 100 100 335.355 316.270 94,309 1.022 1.619 158,415
4 Persentase hasilpengawasan lintassektoral yangdisampaikan kePusatJumlah laporan yang dikirim kePusat dibandingkan targetlaporan dari Pusat % 100 104,35 104,35 549.620 514.986 93,70 2.054 2.417 117,673
5 Persentase hasilpengawasan ataspermintaanpresiden yangdisampaikan kePusatJumlah laporan yang dikirim kePusat dibandingkan targetlaporan dari Pusat % 100 108,7 108,7 432.516 394.993 91,32 1.610 1.056 65,5901
PengawasanInternAkuntabilitasKeuanganNegara danPembinaanPenyelenggaraan SistemPengendalianInternPemerintah
96,15
PERWAKILAN BPKP SUMATERA SELATANCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2013
SATUAN TARGET REALISASI %CAPAIAN
% CAPAIANKINERJA PROGRAMNo
Uraian IKU
Indikator Kinerja KeteranganKEUANGAN SDM (OH)
Sasaran Strategis
5 Persentase hasilpengawasan ataspermintaanpresiden yangdisampaikan kePusatJumlah laporan yang dikirim kePusat dibandingkan targetlaporan dari Pusat % 100 108,7 108,7 432.516 394.993 91,32 1.610 1.056 65,5901
6 Persentase hasilpengawasan ataspermintaanstakeholders yangdijadikan bahanpengambilankeputusan olehstakeholders
Persentase laporan pengawasanatas permintaan stakeholderdisampaikan tepat waktu (sesuaiRPL dalam KM4)% 100 100 100 47.498 58.622 123,42 95 70 73,6842 Berlaku untuk
perwakilan yangmelaksanakanpengawasanterkait
7 Persentase BUMDyang mendapatpendampinganpenyelenggaraanakuntansiJumlah BUMD yang mendapatpendampingan penyelenggaraanakuntansi dibagi dengan jumlahseluruh BUMD di wilayah kerjaperwakilan
% 100 60 60 193.390 173.961 89,95 1.206 1.272 105,473
2 TercapainyaOptimalisasiPenerimaan Negarasebesar 87,50%8 Persentase hasilpengawasanoptimalisasipenerimaannegara/daerah yangditindaklanjuti
Jumlah tindak lanjut(rekomendasi/saran) dibagidengan jumlahrekomendasi/saran hasil auditOPN/OPAD% 100 0 0 23934 35390 147,865 85 120 141,176 Berlaku untuk
perwakilan yangmelaksanakanpengawasanterkait9 Persentase hasilpengawasan BUNyang disampaikanke Pusat
Jumlah laporan yang dikirim kePusat dibandingkan targetlaporan dari Pusat % 100 100 100 342235 358420 104,729 2.013 932 46,2991 Berlaku untukperwakilan yangmelaksanakanpengawasanterkait10 Persentasepenghematan biaya(cost saving )dibandingkandengan nilai yangdiaudit
jumlah nilai rupiah koreksiaudit (penghematan)dibandingkan dengan nilairupiah yang diaudit.% 0 0 - Berlaku untuk
perwakilan yangmelaksanakanpengawasanterkait
PengawasanInternAkuntabilitasKeuanganNegara danPembinaanPenyelenggaraan SistemPengendalianInternPemerintah
96,15
50
10 Persentasepenghematan biaya(cost saving )dibandingkandengan nilai yangdiauditjumlah nilai rupiah koreksiaudit (penghematan)dibandingkan dengan nilairupiah yang diaudit.
% 0 0 - Berlaku untukperwakilan yangmelaksanakanpengawasanterkait
PengawasanInternAkuntabilitasKeuanganNegara danPembinaanPenyelenggaraan SistemPengendalianInternPemerintah
50
Lampiran 1/2 -17
Rumus Pengukuran ANGGARAN (Rp000) REALISASI (Rp000) % RENCANA REALISASI %SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN% CAPAIAN
KINERJA PROGRAMNoUraian IKU
Indikator Kinerja KeteranganKEUANGAN SDM (OH)
Sasaran Strategis
3 Terselenggaranya SPMpada 300 IPD danterselenggaranya GGpada 75%BUMN/BUMD11 Persentase IPD yangmelaksanakanpelayanan sesuaiStandar PelayananMinimal
Jumlah IPD yangmencantumkan SPM dalamdokumen perencanaan dibagijumlah IPD yang diauditkinerja pelayanan% 50 60 120 207.522 346.690 167,06 1.078 663 61,5028
12 PersentaseBUMN/D/BLU/D yangdilakukansosialisasi/asistensiGCG/KPIJumlah BUMN/D/BLU/D yangdilakukansosialisasi/asistensi/evaluasiGCG/KPI dibandingkan dengantarget PKPT
% 100 100 100 27.594 88.004 318,92 96 234 243,75
13 Persentase BUMNyang dilakukanasistensi/evaluasi PSO jumlah BUMN yangdiasistensi/evaluasi PSOdibandingkan target PKPT % - - - - - - - Berlaku untukperwakilan yangmelaksanakanpengawasan14 Persentase BUMDyang dilakukan auditkinerja jumlah BUMD yang diauditkinerja dibandingkan targetPKPT % 100 87 87 208.225 190.322 91,40 1.011 797 78,8328 -
4 MeningkatkanKesadaran danKeterlibatan K/L,Pemda, BUMN/BUMDDalam UpayaPencegahan danPemberantasan KorupsiMenjadi 80%
15 KelompokMasyarakat yangmendapatkanSosialisasi ProgramAnti KorupsiJumlah Kelompok Masyarakatyang mendapatkan SosialisasiProgram Anti Korupsi kelompok 5 6 120 47.155 57.537 122,02 89 38 42,6966 Berlaku untuk
perwakilan yangmelaksanakanpengawasanterkait
102,33
70,884 MeningkatkanKesadaran danKeterlibatan K/L,Pemda, BUMN/BUMDDalam UpayaPencegahan danPemberantasan KorupsiMenjadi 80%
15 KelompokMasyarakat yangmendapatkanSosialisasi ProgramAnti KorupsiJumlah Kelompok Masyarakatyang mendapatkan SosialisasiProgram Anti Korupsi kelompok 5 6 120 47.155 57.537 122,02 89 38 42,6966 Berlaku untuk
perwakilan yangmelaksanakanpengawasanterkait
16 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUDberisiko fraud yangmendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCPJumlah instansi yangmendapatkan sosialisasi/DA/bimtek/ evaluasi FCP Instansi 3 4 120 59.815 39.492 66,02 155 90 58,0645 -
17 JumlahIPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yangdilakukan kajianperaturan yangberpotensi TPKJumlah instansi yang dilakukankajian peraturan yangberpotensi TPK th berjalan Instansi 1 0 0 8.040 - - 60 - - Berlaku untuk
perwakilan yangmelaksanakanpengawasanterkait18 PersentasePelaksanaanpenugasan HKP, klaimdan penyesuaianharga
Jumlah laporan HKP, klaim danpenyesuaian harga yang terbitdibagi dengan permintaan HKP,klaim dan eskalasi yg memenuhisyarat (diterbitkan ST)% 80 87,57 109,46 118.117 196.383 166,26 360 583 161,944
19 Persentasepelaksanaan auditinvestigasi/PKKN/PKAJumlah laporan auditinvestigasi/PKKN/PKA dibagidengan permintaan auditinvestigasi/PKKN/PKA dariinstansi penegak hukum
% 75 100 133,33 712.314 759.426 106,61 3.880 2.532 65,2577
20 Persentase TL hasilaudit investigasi nonTPK oleh instansiberwenangJumlah TL atas temuaninvestigasi non TPK dibagidengan jumlah temuan non TPKs.d. tahun berjalan
% 90 0 0 85.623 - 0 600 - 0
21 Persentase hasiltelaahan pengaduanmasyarakat Jumlah hasil telaahandibandingkan dengan jumlahpengaduan yang masuk % 0 0 0 - - 0 - - 0
5 Meningkatnya KualitasPenerapan SPIP di 70%K/L/Pemda 22 Persentase PemdayangmenyelenggarakanSPIP sesuai PP Nomor60 Tahun 2008Jumlah Pemda yang opini LKWTP dibandingkan Jumlahseluruh Pemda % 25 31,25 120 120 327.515 216.504 66,11 1.085 1.085 543
70,88
5 Meningkatnya KualitasPenerapan SPIP di 70%K/L/Pemda 22 Persentase PemdayangmenyelenggarakanSPIP sesuai PP Nomor60 Tahun 2008Jumlah Pemda yang opini LKWTP dibandingkan Jumlahseluruh Pemda % 25 31,25 120 120 327.515 216.504 66,11 1.085 1.085 543
Lampiran 1/3 -17
Rumus Pengukuran ANGGARAN (Rp000) REALISASI (Rp000) % RENCANA REALISASI %SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN% CAPAIAN
KINERJA PROGRAMNoUraian IKU
Indikator Kinerja KeteranganKEUANGAN SDM (OH)
Sasaran Strategis 23 Jumlah Pemda yangdilakukan asistensipenyelenggaraan SPIPsesuai PP No 60Tahun 2008Jumlah Pemda yang dilakukanasistensi penyelenggaraan SPIPsesuai PP No 60 Tahun 2008sampai dengan tahun berjalan
Pemda 0 6 100 - - - -
24 Jumlah Pemda yangdilakukan monitoringSistem PengendalianInternJumlah Pemda yang dilakukanmonitoring Sistem PengendalianIntern Pemerintah sampaidengan tahun berjalan
Pemda 0 5 100 - - - -
6 Meningkatnyakapasitas aparatpengawasan internpemerintah yangprofesional dankompeten pada 80%K/L/Pemda
25 Persentase Pemdayang dilakukanasistensi penerapanJFAJumlah Pemda yang dilakukanasistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruhPemda
% 13 13 100,00 100 120.009 105.209 87,67 912 335 36,73
7 Meningkatnyaefektifitas perencanaanpengawasan sebesar90% dan kualitaspengelolaaan keuangansebesar 100%.26 Persentase jumlahrencana penugasanpengawasan yangterealisasi
Realisasi PP PKPT dibandingkandengan target PP dalam PKPT % 90 96,22 106,91 DukunganManajemendanPelaksanaanTugas TeknisLainnya-BPKP
- - 2.848 5.081 178,4194,297 Meningkatnyaefektifitas perencanaanpengawasan sebesar90% dan kualitaspengelolaaan keuangansebesar 100%.26 Persentase jumlahrencana penugasanpengawasan yangterealisasi
Realisasi PP PKPT dibandingkandengan target PP dalam PKPT % 90 96,22 106,91 DukunganManajemendanPelaksanaanTugas TeknisLainnya-BPKP
- - 2.848 5.081 178,41
27 Persentase kesesuaianlaporan keuanganPerwakilan BPKPdengan SAPHasil reviu Inspektorat terhadaplaporan keuangan perwakilan,dengan nilai 100% apabila tidakada catatan, dan 80% apabilaada catatan.
% 100 100 100 13.881 13.875 99,96 1.351 1.534 113,55
28 Persepsi kepuasanpegawai perwakilanterhadap layanankepegawaianHasil survai kepuasan pegawaiperwakilan layanankepegawaian % 8 7,29 91,13 - - 430 1.735 403,49
29 Persentase Pagu Danayang tidak Diblokirdalam DIPA Jumlah dana DIPA Perwakilanyang tidak diblokir DJA dibagidengan jumlah dana DIPAPerwakilan (tahun n+1)% 100 100 100 - - - -
30 Persepsi kepuasanpegawai perwakilanatas pencairananggaran yangdiajukan sesuaiprosedurHasil survai kepuasan pegawaiperwakilan atas layanankeuangan Sklala Likert 1-
107,5 7,23 96,4 - - - -
31 Persentasepermintaan bantuanhukum yangditindaklanjuti BiroHukum dan HumasJumlah permintaan bantuanhukum yang ditindaklanjuti BiroHukum dan Humasdibandingkan dengan jumlahpermintaan bantuan hukum
% - - - - - - -
32 Jumlah publikasikegiatan perwakilanBPKP di media massa Jumlah Berita tentang kegiatanperwakilan BPKP di mediamassa - 196 231 117,86 - - 2.493 2.495 100,08
33 Persentasepemanfaatan asset Total asset dikurangi assetkondisi baik/kurang baik yangtidak digunakan dibandingkantotal asset% 100 99,94 99,94 - - - -
34 Persepsi kepuasanpegawai perwakilanterhadap layanansarprasHasil survai kepuasan pegawaiperwakilan atas layanan sarpras Sklala Likert 1-
107,3 7,5 102,74 - - - -
94,29
34 Persepsi kepuasanpegawai perwakilanterhadap layanansarprasHasil survai kepuasan pegawaiperwakilan atas layanan sarpras Sklala Likert 1-
107,3 7,5 102,74 - - - -
94,29
Lampiran 1/4 -17
Rumus Pengukuran ANGGARAN (Rp000) REALISASI (Rp000) % RENCANA REALISASI %SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN% CAPAIAN
KINERJA PROGRAMNoUraian IKU
Indikator Kinerja KeteranganKEUANGAN SDM (OH)
Sasaran Strategis 35 Persentase tindaklanjut rekomendasihasil audit Inspektorat Jumlah tindak lanjutrekomendasi hasil audiInspektorat dibandingkandengan jumlah rekomendasiInspektorat yang diterimasampai dengan tahun berjalan% 100 80,76 80,76 - - - -
36 Jumlah masukan topikpenelitian yangdisampaikan kepuslitbangwasJumlah masukan topik penelitianyang disampaikan kepuslitbangwas Topik
Penelitian - - - - - - -
37 Jumlah instansi APIPyang telahdisosialisasi dan ataudi-assessment tatakelola APIPJumlah instansi APIP yang telahdisosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP APIP 10 3 30 23.004 14.808 64,37 152 90 59,21
38 Tingkat persepsikepuasan Pemdaatas auditorbersertifikatSurvey kepuasan pejabatstruktural Pemda terhadappejabat fungsional auditor (PFA)di lingkungan APIP Pemda.
Sklala Likert 1-10
8 7,74 96,76 - - - -
8 Terselenggaranya 1sistem dukunganpengambilan keputusanbagi pimpinan39 Jumlah SistemInformasi yangdimanfaatkan secaraefektif
Jumlah sistem informasi yangdimanfaatkan dibagi denganjumlah sistem informasi yangwajib dimanfaatkan BPKP (SIMHP, SIM RKT, SIM MonevRKT,SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL,SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)
SI 100 100 100 100 - - - -8 Terselenggaranya 1sistem dukunganpengambilan keputusanbagi pimpinan39 Jumlah SistemInformasi yangdimanfaatkan secaraefektif
Jumlah sistem informasi yangdimanfaatkan dibagi denganjumlah sistem informasi yangwajib dimanfaatkan BPKP (SIMHP, SIM RKT, SIM MonevRKT,SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL,SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)
SI 100 100 100 100 - - - -
Lampiran 2/5 - 17
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9=6/8 10
1 Meningkatnya Kualitas1 LKPP, 95% LKKL, dan95% LKPD Persentase IPP yang mendapatpendampingan penyusunanLaporan Keuangan % 100 100 0 100 100
Persentase IPD yang laporankeuangannya memperolehopini minimal WDP % 100 100 0 100 100
Persentase jumlah laporankeuangan proyek PHLN yangmemperoleh opini dukunganWajar% 100 100 0 100 100
Persentase hasil pengawasanlintas sektoral yangdisampaikan ke Pusat % 100 104,35 4,35 100 104,35
Persentase hasil pengawasanatas permintaan presidenyang disampaikan ke Pusat % 132,14 108,7 -23,44 100 108,7
Persentase hasil pengawasanatas permintaanstakeholders yang dijadikanbahan pengambilankeputusan oleh stakeholders
% 100 100 0 100 100 Berlaku untuk perwakilanyang melaksanakanpengawasan terkait
Persentase BUMD yangmendapat pendampinganpenyelenggaraan akuntansi % 100 60 -40 100 60
2 TercapainyaOptimalisasiPenerimaan Negarasebesar 87,50%Persentase hasil pengawasanoptimalisasi penerimaannegara/daerah yangditindaklanjuti
% 100 0 -100 100 0 Berlaku untuk perwakilanyang melaksanakanpengawasan terkait
PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2013 DENGAN TAHUN 2012 DAN TARGET TAHUN 2014PERWAKILAN BPKP SUMATERA SELATAN
No SASARANSTRATEGIS SATUAN REALISASI
2012 REALISASI 2013 KENAIKAN/PENURUNAN
TARGET IKU2014 Keterangan
% REALISASI2013 THD
TARGET 2014IKU
2 TercapainyaOptimalisasiPenerimaan Negarasebesar 87,50%Persentase hasil pengawasanoptimalisasi penerimaannegara/daerah yangditindaklanjuti
% 100 0 -100 100 0 Berlaku untuk perwakilanyang melaksanakanpengawasan terkaitPersentase hasil pengawasanBUN yang disampaikan kePusat % 165,06 100 -65,06 100 100 Berlaku untuk perwakilanyang melaksanakanpengawasan terkait
Persentase penghematanbiaya (cost saving )dibandingkan dengan nilaiyang diaudit% 0 0 0 0 Berlaku untuk perwakilan
yang melaksanakanpengawasan terkait
3 Terselenggaranya SPMpada 300 IPD danterselenggaranya GGpada 75%BUMN/BUMDPersentase IPD yangmelaksanakan pelayanan sesuaiStandar Pelayanan Minimal % 50 60 10 100 60
Persentase BUMN/D/BLU/Dyang dilakukansosialisasi/asistensi GCG/KPI % 275 100 -175 100 100
Persentase BUMN yangdilakukan asistensi/evaluasiPSO % 0 0 0 0 0 Berlaku untuk perwakilanyang melaksanakanpengawasan terkait
Persentase BUMD yangdilakukan audit kinerja % 118,75 87 -31,75 100 87 -
4 Kelompok Masyarakat yangmendapatkan SosialisasiProgram Anti Korupsi Kelompok 8 6 -2 5 120 Berlaku untuk perwakilanyang melaksanakanpengawasan terkait
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yangmendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCPInstansi 5 4 -1 1 400 -
MeningkatkanKesadaran danKeterlibatan K/L,Pemda, BUMN/BUMDDalam UpayaPencegahan danPemberantasan KorupsiMenjadi 80%
Lampiran 2/6 - 17
No SASARANSTRATEGIS SATUAN REALISASI
2012 REALISASI 2013 KENAIKAN/PENURUNAN
TARGET IKU2014 Keterangan
% REALISASI2013 THD
TARGET 2014IKU
JumlahIPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajianperaturan yang berpotensi TPKInstansi 0 0 0 1 0 Berlaku untuk perwakilan
yang melaksanakanpengawasan terkait
Persentase Pelaksanaanpenugasan HKP, klaim danpenyesuaian harga % 83,83 87,57 3,74 100 87,57
Persentase pelaksanaan auditinvestigasi/ PKKN/PKA % 78,26 100 21,74 80 125
Persentase TL hasil auditinvestigasi non TPK olehinstansi berwenang % 94,44 0 -94,44 90 0
Persentase hasil telaahanpengaduan masyarakat % 0 0 0 0 0
5 Meningkatnya KualitasPenerapan SPIP di 70%K/L/Pemda Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIP sesuaiPP Nomor 60 Tahun 2008 % 25 31,25 6,25 56,25 55,56
Jumlah Pemda yang dilakukanasistensi penyelenggaraan SPIPsesuai PP No 60 Tahun 2008 Pemda 6 6 0 12 50
Jumlah Pemda yang dilakukanmonitoring SistemPengendalian Intern Pemda 6 5 -1 12 41,67
6 Meningkatnyakapasitas aparatpengawasan internpemerintah yangprofesional dankompeten pada 80%K/L/Pemda
Persentase Pemda yangdilakukan asistensi penerapanJFA % 6 13 7 6 216,67
7 Persentase jumlah rencanapenugasan pengawasan yangterealisasi % 92,34 96,22 3,88 100 96,22Meningkatnyaefektifitas perencanaanpengawasan sebesar90% dan kualitaspengelolaaan keuangansebesar 100%.7 Persentase jumlah rencanapenugasan pengawasan yangterealisasi % 92,34 96,22 3,88 100 96,22
Persentase kesesuaian laporankeuangan Perwakilan BPKPdengan SAP % 100 100 0 100 100
Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanankepegawaian % 8 7,29 -0,71 8 91,13
Persentase Pagu Dana yangtidak Diblokir dalam DIPA % 100 100 0 100 100Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan atas pencairananggaran yang diajukan sesuaiprosedurSklala Likert 1-10 7,5 7,23 -0,27 8 90,375
Persentase permintaanbantuan hukum yangditindaklanjuti Biro Hukum danHumas% 0 0 0 0 0
Jumlah publikasi kegiatanperwakilan BPKP di mediamassa 196 231 35 200 115,5
Persentase pemanfaatan asset % 99,83 99,94 0,11 100 99,94
Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanansarpras Sklala Likert 1-10 7,3 7,5 0,2 8 93,75
Persentase tindak lanjutrekomendasi hasil auditInspektorat % 100 80,76 -19,24 100 80,76
Jumlah masukan topikpenelitian yang disampaikan kepuslitbangwas Topik Penelitian 0 0 0 0 0
Jumlah instansi APIP yang telahdisosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP APIP 10 3 -7 2 150
Tingkat persepsi kepuasanPemda atas auditorbersertifikat Sklala Likert 1-10 8 7,74 -0,26 8 96,76
Meningkatnyaefektifitas perencanaanpengawasan sebesar90% dan kualitaspengelolaaan keuangansebesar 100%.
Tingkat persepsi kepuasanPemda atas auditorbersertifikat Sklala Likert 1-10 8 7,74 -0,26 8 96,76
8 Terselenggaranya 1sistem dukunganpengambilan keputusanbagi pimpinanJumlah Sistem Informasi yangdimanfaatkan secara efektif SI 100 100 0 100 100
Lampiran 3/7-17
2011 20121 Provinsi Sumatera Selatan WDP WDP2 Kota Palembang WTP WTP3 Kab. Musi Banyuasin WDP WDP4 Kota Prabumulih WDP WDP5 Kota Lubuk Linggau WTP WTP6 Kab. Ogan Komering Ulu WDP WDP7 Kab. Ogan Komering Ulu Timur WDP WTP8 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan WDP WDP9 Kab. Ogan Komering Ilir WTP WTP
10 Kab Ogan Ilir WDP WDP11 Kab. Banyuasin WTP WTP12 Kab. Empat Lawang WDP TMP13 Kab. Muara Enim WDP WDP14 Kab. Pagar Alam WDP WDP15 Kab. Lahat WDP WDP16 Kab Musi Rawas WDP WDP
Sumber: Bidang APD
Daftar Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerahdi Wilayah Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2012
No. Nama Pemda Opini BPK
16 Kab Musi Rawas WDP WDP
: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK: WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) WDP (Wajar Dengan Pengecualian) TMP (Tidak Memberikan Pendapat) TW (Tidak Wajar)
Sumber: Bidang APDKeterangan
Lampiran 4/8-17
2012 2013
Sumber Bidang : Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK
Keterangan : WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) WDP (Wajar Dengan Pengecualian) TMP (Tidak Memberikan Pendapat) TW (Tidak Wajar)
Keterangan :BPK tidak melakukan audit atas Laporan Keuangan BUMD/PDAM di wilayah Provinsi Sumatera Selatan
Daftar Opini BPK atas Laporan Keuangan BUMD/PDAMdi Wilayah Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2013
No. Nama BUMD/PDAM Opini BPK
Lampiran 5/9-17
2012 20131 PT PUSRI Palembang Baik Baik2 PT Bukit Asam Baik Baik
Sumber Bidang : Bidang Akuntan Negara Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
Daftar BUMN GCG yang Mendapat Skor Baikdi Wilayah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013
SkorNo BUMN
LAmpiran 6/10-17
No BUMD Skor Kategori1 PDAM Lematan Enim Kabupaten Muara Enim 49,34 cukup2 PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih 66,19 baik3 PDAM OKU Kabupaten Ogan Komering Ulu 60,60 baik4 PDAM Tirta Saka Selabung Kab. OKU Selatan 39,64 kurang5 PDAM Way Komering Kab. OKU Timur 41,45 kurang6 PDAM Tirta Lematang Kabupaten Lahat 33,66 kurang7 PDAM Tirta Ogan Kabupaten Ogan Ilir 44,89 kurang8 PDAM Tirta Agung Kab. Ogan Komering Ilir 47,80 cukup9 PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau 43,55 kurang
10 PDAM Tirta Randik Kab. Musi Banyuasin 44,89 kurang11 PDAM Tirta Betuah Kab. Banyuasin 48,29 cukup12 PDAM Tirta Musi Kota Palembang 72,56 baik
Skor rata-rata 49,40 cukup
Daftar Kinerja BUMDdi Wilayah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013
Sumber : Bidang Akuntan Negara Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
Lampiran 7/11-17
1 Provinsi Sumatera Selatan √2 Kota Palembang √3 Kab. Musi Banyuasin √4 Kota Prabumulih √5 Kota Lubuk Linggau √6 Kab. Ogan Komering Ulu √7 Kab. Ogan Komering Ulu Timur √8 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan √9 Kab. Ogan Komering Ilir √
10 Kab Ogan Ilir √11 Kab. Banyuasin √12 Kab. Empat Lawang √13 Kab. Muara Enim √
Daftar Pemerintah Daerah yang Telah MemilikiPeraturan Kepala Daerah tentang SPIP
di Wilayah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013
No. Nama Pemda Perkada SPIP (√)
13 Kab. Muara Enim √14 Kab. Pagar Alam √15 Kab. Lahat √16 Kab Musi Rawas √
Sumber: Bidang APD Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
Lampiran 8/ 12 - 17
Rencana(Rp000)
Realisasi(Rp000)
% Target Realisasi %1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP,95% LKKL, dan 95% LKPD Hasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIPLaporan hasil bimbingan teknis/ asistensipenyusunan LKKL Laporan 20 24 120,00 121.942,00 126.775,00 103,96 675 683 101,19Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunanLKPD Laporan 10 12 120,00 106.365,00 101.369,00 95,30 495 618 124,85Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan 23 28 120,00 335.355,00 316.270,00 94,31 1.022 1.619 158,41Laporan hasil pengawasan lintas sektor Laporan 46 48 104,35 549.620,00 514.986,00 93,70 2.054 2.417 117,67Laporan hasil pengawasan atas permintaanpresiden Laporan 23 25 108,70 432.516,00 394.993,00 91,32 1.610 1056 65,59Laporan hasil pengawasan atas permintaanstakeholder Laporan 2 2 100,00 47.498,00 58.622,00 123,42 95 70 73,68Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunanLK BUMD Laporan 17 20 117,65 193.390,00 173.961,00 89,95 1.206 1272 105,472 Tercapainya Optimalisasi PenerimaanNegara sebesar 87,50% Hasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIPLaporan hasil pengawasan atas penerimaannegara/daerah Laporan 2 2 100,00 23.934,00 35.390,00 147,86 85 120 141,18Laporan hasil pengawasan BUN Laporan 65 65 100,00 342.235,00 358.420,00 104,73 2.013 932 46,30Laporan hasil pengawasan atas penerimaannegara sektor korporat Laporan 0 0 0,00 0 0 0,00 0
No. SDM (OH) Dana
Target Realisasi Capaian
(%)
CAPAIAN KINERJA OUTPUTPERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2013
SASARAN STRATEGIS Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan
Laporan hasil pengawasan atas penerimaannegara sektor korporat Laporan 0 0 0,00 0 0 0,00 03 Terselenggaranya SPM pada 300 IPDdan terselenggaranya GG pada 75%BUMN/BUMD Hasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIP
Laporan hasil pengawasan atas kinerjapelayanan publik bidang Keuangan Daerah Laporan 16 16 100,00 207.522,00 346.690,00 167,06 1.078 663 61,50Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPIsektor korporat Laporan 3 3 100,00 27.594,00 88.004,00 318,92 96 234 243,75Laporan hasil pengawasan atas kinerja PSOBUMN Laporan 0 0 0 0 0 0 0 0 0Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 17 16 94,12 208.225,00 190.322,00 91,40 1.011 797 78,83
4 Meningkatkan Kesadaran danKeterlibatan K/L, Pemda,BUMN/BUMD Dalam UpayaPencegahan dan PemberantasanKorupsi Menjadi 80%Hasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIP
Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 6 7 120,00 47.155,00 57.537,00 122,02 89 38 42,70Laporan hasil bimtek/asistensi implementasiFCP Laporan 4 4 100,00 59.815,00 39.492,00 66,02 155 90 58,06Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1 0 0,00 8.040,00 0 0,00 60 0 0Laporan hasil audit investigasi atas HKP,Eskalasi dan Penyesuaian Harga Laporan 6 7 120,00 118.117,00 196.383,00 166,26 360 583 161,94Laporan hasil audit investigasi, perhitungankerugian negara, dan pemberian keteranganahli atas permintaan Instansi Penyidik Laporan 84 101 120,24 712.314,00 759.426,00 106,61 3.880 2532 65,26Laporan hasil audit investigasi ataspermintaan Instansi lainnya Laporan 5 0 0,00 85.623,00 0 0,00 600 0 0
5 Meningkatnya Kualitas PenerapanSPIP di 70% K/L/Pemda Hasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIPLaporan pelaksanaan pembinaanpenyelenggaraan SPIP Laporan 24 21 87,50 327.515,00 216.504,00 66,11 1.085 543 50,05
6 Meningkatnya kapasitas aparatpengawasan intern pemerintah yangprofesional dan kompeten pada 80%K/L/PemdaHasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIP
Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFAAPIP Daerah Kegiatan 10 8 80,00 101.325,00 87.807,00 86,66 760 301 39,616 Meningkatnya kapasitas aparatpengawasan intern pemerintah yangprofesional dan kompeten pada 80%K/L/PemdaHasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIP
Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFAAPIP Daerah Kegiatan 10 8 80,00 101.325,00 87.807,00 86,66 760 301 39,61
Lampiran 8/ 13 - 17
Rencana(Rp000)
Realisasi(Rp000)
% Target Realisasi %No.
SDM (OH) DanaTarget Realisasi
Capaian(%)SASARAN STRATEGIS Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan
Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapantatakelola APIP Daerah Kegiatan 2 2 100,00 18.684,00 17.402,00 93,14 152 34 22,37Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIPDaerah Laporan 2 2 100,00 23.004,00 14.808,00 64,37 152 90 59,217 Meningkatnya efektifitas perencanaanpengawasan sebesar 90% dan kualitaspengelolaaan keuangan sebesar 100%. Hasil penyelenggaraan DukunganManajemen Perwakilan BPKP Laporan Dukungan Manajemen PerwakilanBPKP/Perencanaan/Kepegawaian/Keuangan/Hukum dan Humas/Umum Laporan 60 63 105,00 13.880.565,00 13.874.962,00 99,96 7.122 10.845 152,27Hasil Pengadaan dan penyaluranSarana dan Prasarana PerwakilanBPKP Jumlah Sarana dan Prasarana Unit 38 38 100,00 195.590,00 195.504,00 99,96 120 90,00 75,00
8 Terselenggaranya 1 sistemdukungan pengambilan keputusanbagi pimpinanHasil penyelenggaraan sistemdukungan pengambilan keputusanPimpinan
Laporan Dukungan Manajemen PerwakilanBPKP/Perencanaan/Kepegawaian/Keuangan/Hukum dan Humas/Umum Laporan 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0,00Catatan:Uraian Indikator Output (IOP) disesuaikan dengan Tapkin masing-masing unit kerja.
Lampiran 9/ 14 - 17
1 2 3 4 5 6 7 = 6-5 8 9 = 6 /81 Meningkatnya Kualitas 1LKPP, 95% LKKL, dan 95%LKPD Hasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIPLaporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunanLKKL Laporan 28 24 -4 21 114,29Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan 126 12 -114 22 54,55Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan 39 28 -11 39 71,79Laporan hasil pengawasan lintas sektor Laporan 62 48 -14 43 111,63Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Laporan 41 25 -16 28 89,29Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Laporan 35 2 -33 30 6,67Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Laporan 21 20 -1 18 111,112 Tercapainya OptimalisasiPenerimaan Negara sebesar87,50% Hasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIPLaporan hasil pengawasan atas penerimaannegara/daerah Laporan 8 2 -6 1 200,00Laporan hasil pengawasan BUN Laporan 137 65 -72 55 118,18Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negarasektor korporat Laporan 0 0 0 0 0,003 Terselenggaranya SPM pada300 IPD dan terselenggaranyaGG pada 75% BUMN/BUMD Hasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIPLaporan hasil pengawasan atas kinerja pelayananpublik bidang Keuangan Daerah Laporan 32 16 -16 4 400,00Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektorkorporat Laporan 22 3 -19 7 42,86Laporan hasil pengawasan atas kinerja PSO BUMN Laporan 0 0 0 0 0,00Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 19 16 -3 21 76,194 Meningkatkan Kesadaran danKeterlibatan K/L, Pemda,BUMN/BUMD Dalam UpayaPencegahan danPemberantasan KorupsiMenjadi 80%
Hasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIPLaporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 8 7 -1 6 116,67
NO SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Output Satuan
% Realisasi2013
dibandingkanTarget 2014
PERBANDINGAN REALISASI OUTPUT 2013 DENGAN REALISASI OUTPUT 2012 DAN TARGET OUTPUT 2014PERWAKILAN BPKP SUMATERA SELATAN
TAHUN 2013
KegiatanRealisasi
2012 Realisasi
2013
Kenaikan/Penurunan
RealisasiTarget 2014
4 Meningkatkan Kesadaran danKeterlibatan K/L, Pemda,BUMN/BUMD Dalam UpayaPencegahan danPemberantasan KorupsiMenjadi 80%Hasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIP
Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 8 7 -1 6 116,67
Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan 5 4 -1 5 80,00Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 0 0 0 1 0,00Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi danPenyesuaian Harga Laporan 5 7 2 7 100,00Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugiannegara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaanInstansi Penyidik Laporan 81 101 20 84 120,24Laporan hasil audit investigasi atas permintaanInstansi lainnya Laporan 2 0 -2 5 0,00
5 Meningkatnya KualitasPenerapan SPIP di 70%K/L/Pemda Hasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIPLaporan pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP Laporan 33 21 -12 27 77,78
6 Meningkatnya kapasitas aparatpengawasan internpemerintah yang profesionaldan kompeten pada 80%K/L/PemdaHasil pelaksanaan pengawasanintern Akuntabilitas KeuanganNegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIP
Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIPDaerah Kegiatan 0 8 8 5 160,00
Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelolaAPIP Daerah Kegiatan 2 2 0 13 15,38Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan 9 2 -7 10 20,007 Meningkatnya efektifitasperencanaan pengawasansebesar 90% dan kualitaspengelolaaan keuangansebesar 100%.Hasil penyelenggaraan DukunganManajemen Perwakilan BPKP Laporan Dukungan Manajemen PerwakilanBPKP/Perencanaan/Kepegawaian/Keuangan/ Hukumdan Humas/Umum Laporan 60 63 3 60 105,00
Hasil Pengadaan dan penyaluranSarana dan Prasarana PerwakilanBPKP Jumlah Sarana dan Prasarana Unit 53 38 -15 32 118,758 Terselenggaranya 1 sistemdukungan pengambilankeputusan bagi pimpinan Hasil penyelenggaraan sistemdukungan pengambilankeputusan Pimpinan Laporan Dukungan Manajemen PerwakilanBPKP/Perencanaan/Kepegawaian/Keuangan/ Hukumdan Humas/Umum Laporan 0 0 0 0,00
Uraian Indikator Output (IOP) disesuaikan dengan Tapkin masing-masing unit kerja.Catatan:
Lampiran 10/15 -17
Rumus Pengukuran
1 Meningkatnya Kualitas1 LKPP, 95% LKKL, dan95% LKPD 1 Persentase IPP yangmendapat pendampinganpenyusunan LaporanKeuanganJumlah Instansi vertikal yang mendapatpendampingan dibanding Target dalamPKPT Instansi vertikal yang mendapat
pendampingan sebanyak 16 dibandingdengan target dalam PKPT sebanyak 16instansi
100,00
2 Persentase IPD yang laporankeuangannya memperolehopini minimal WDP Jumlah IPD yang memperoleh opiniminimal WDP dibandingkan denganjumlah IPD yang diasistensi IPD yang memperoleh opini minimal WDPsejumlah 15 Pemda dibanding dengan IPDyang diasistensi sebanyak 15 Pemda
100,00
3 Persentase jumlah laporankeuangan proyek PHLN yangmemperoleh opini dukunganWajarJumlah laporan keuangan proyek PHLNyang memperoleh opini dukungan Wajardibandingkan dengan jumlah laporankeuangan proyek PHLN yang diaudit
Laporan Keuangan proyek PHLN denganopini dukungan wajar sebanyak 28dibanding dengan jumlah laporan keuanganproyek PHLN yg diaudit sebanyak 28
100,00
4 Persentase hasilpengawasan lintas sektoralyang disampaikan ke Pusat Jumlah laporan yang dikirim ke Pusatdibandingkan target laporan dari Pusat Laporan dikirim ke pusat sebanyak 48dibanding dengan target laporan dari pusatsebanyak 46
104,35
5 Persentase hasilpengawasan ataspermintaan presiden yangdisampaikan ke PusatJumlah laporan yang dikirim ke Pusatdibandingkan target laporan dari Pusat Laporan dikirim ke pusat sebanyak 25
dibanding dengan target laporan dari pusatsebanyak 23
108,70
6 Persentase hasilpengawasan ataspermintaan stakeholdersyang dijadikan bahanpengambilan keputusanoleh stakeholdersPersentase laporan pengawasan ataspermintaan stakeholder disampaikantepat waktu (sesuai RPL dalam KM4) Laporan pengawasan atas permintaan
stakeholders yg disampaikan tepat waktusebanyak 2 dibanding dengan jumlahlaporan pengawasan atas permintaanstakeholders sebanyak 2 laporan
100,00
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2013PERWAKILAN BPKP SUMATERA SELATAN
Indikator KinerjaNo Sasaran StrategisUraian IKU
Uraian Perhitungan PendukungPencapaian IKU
Realisasi (%)
6 Persentase hasilpengawasan ataspermintaan stakeholdersyang dijadikan bahanpengambilan keputusanoleh stakeholdersPersentase laporan pengawasan ataspermintaan stakeholder disampaikantepat waktu (sesuai RPL dalam KM4) Laporan pengawasan atas permintaan
stakeholders yg disampaikan tepat waktusebanyak 2 dibanding dengan jumlahlaporan pengawasan atas permintaanstakeholders sebanyak 2 laporan
100,00
7 Persentase BUMD yangmendapat pendampinganpenyelenggaraan akuntansi Jumlah BUMD yang mendapatpendampingan penyelenggaraanakuntansi dibagi dengan jumlah seluruhBUMD di wilayah kerja perwakilanBUMD yang mendapat pendampingansebanyak 12 dibanding dengan jumlahBUMD di Sumatera Selatan sebanyak 20
60,00
2 TercapainyaOptimalisasiPenerimaan Negarasebesar 87,50%8 Persentase hasil pengawasanoptimalisasi penerimaannegara/daerah yangditindaklanjuti
Jumlah tindak lanjut(rekomendasi/saran) dibagi denganjumlah rekomendasi/saran hasil auditOPN/OPADTindak lanjut sebanyak 0 dibanding denganjumlah rekomendasi/saran hasil auditOPN/OPAD sebanyak 2
0,00
9 Persentase hasilpengawasan BUN yangdisampaikan ke Pusat Jumlah laporan yang dikirim ke Pusatdibandingkan target laporan dari Pusat Laporan dikirim ke pusat sebanyak 65dibanding dengan target laporan dari pusatsebanyak 65
100,00
10 Persentase penghematanbiaya (cost saving )dibandingkan dengan nilaiyang diauditjumlah nilai rupiah koreksi audit(penghematan) dibandingkan dengannilai rupiah yang diaudit. Tidak dilakukan pengukuran pencapaian
kinerja
3 Terselenggaranya SPMpada 300 IPD danterselenggaranya GGpada 75%BUMN/BUMD11 Persentase IPD yangmelaksanakan pelayanansesuai Standar PelayananMinimal
Jumlah IPD yang mencantumkan SPMdalam dokumen perencanaan dibagijumlah IPD yang diaudit kinerjapelayananIPD yang mencantumkan indikator SPMsebanyak 2 dibanding dengan pemda yangdiaudit kinerja pelayanannya sebanyak 2pemda
60,00
12 Persentase BUMN/D/BLU/Dyang dilakukansosialisasi/asistensi GCG/KPI Jumlah BUMN/D/BLU/D yang dilakukansosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPIdibandingkan dengan target PKPT BUMN/D/BLU/BLUD yang mendapatsosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPIsebanyak 3 dibanding dengan target PKPTsebanyak 3
100,00
13 Persentase BUMN yangdilakukan asistensi/evaluasiPSO jumlah BUMN yangdiasistensi/evaluasi PSOdibandingkan target PKPT Tidak dilakukan pengukuran pencapaiankinerja
0,00
14 Persentase BUMD yangdilakukan audit kinerja jumlah BUMD yang diaudit kinerjadibandingkan target PKPT BUMD yang diaudit kinerja sebanyak13 dibandingkan target PKPT sebanyak15 87,0014 Persentase BUMD yangdilakukan audit kinerja jumlah BUMD yang diaudit kinerjadibandingkan target PKPT BUMD yang diaudit kinerja sebanyak13 dibandingkan target PKPT sebanyak15 87,00
Lampiran 10/16 -17
Rumus PengukuranIndikator KinerjaNo Sasaran StrategisUraian IKU
Uraian Perhitungan PendukungPencapaian IKU
Realisasi (%)
4 MeningkatkanKesadaran danKeterlibatan K/L,Pemda, BUMN/BUMDDalam UpayaPencegahan danPemberantasanKorupsi Menjadi 80%
15 Kelompok Masyarakatyang mendapatkanSosialisasi Program AntiKorupsiJumlah Kelompok Masyarakat yangmendapatkan Sosialisasi ProgramAnti Korupsi Kelompok Masyarakat yangmendapatkan Sosialisasi Program AntiKorupsi sebanyak 8 dibanding dengantarget dalam PKPT sebanyak 5
6,00
16 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yangmendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCPJumlah instansi yang mendapatkansosialisasi/DA/ bimtek/ evaluasi FCP Instansi yang mendapatkansosialisasi/DA/ bimtek/ evaluasi FCPsebanyak 4 dibanding dengan target dalamPKPT sebanyak 3
4,00
17 JumlahIPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajianperaturan yang berpotensiTPKJumlah instansi yang dilakukan kajianperaturan yang berpotensi TPK thberjalan Tidak dilakukan kajian peraturan yang
berpotensi TPK0,00
18 Persentase Pelaksanaanpenugasan HKP, klaim danpenyesuaian harga Jumlah laporan HKP, klaim danpenyesuaian harga yang terbit dibagidengan permintaan HKP, klaim daneskalasi yg memenuhi syarat (diterbitkanST)Laporan HKP, klaim dan penyesuaianharga yang terbit sebanyak 11 dibandingdengan permintaan HKP, klaim daneskalasi yg memenuhi syarat (diterbitkanST) sebanyak 14
87,57
19 Persentase pelaksanaan auditinvestigasi/ PKKN/PKA Jumlah laporan auditinvestigasi/PKKN/PKA dibagi denganpermintaan audit investigasi/PKKN/PKAdari instansi penegak hukumLaporan audit investigasi/PKKN/PKAsebanyak 101 dibagi dengan permintaanaudit investigasi/PKKN/PKA dari instansipenegak hukum sebanyak 101
100,00
20 Persentase TL hasil auditinvestigasi non TPK olehinstansi berwenang Jumlah TL atas temuan investigasi nonTPK dibagi dengan jumlah temuan nonTPK s.d. tahun berjalan Tidak ada Instansi Pemerintah yangmemanfaatkan jasa audit investigasi BPKPProv Sumsel
0,0020 Persentase TL hasil auditinvestigasi non TPK olehinstansi berwenang Jumlah TL atas temuan investigasi nonTPK dibagi dengan jumlah temuan nonTPK s.d. tahun berjalan Tidak ada Instansi Pemerintah yangmemanfaatkan jasa audit investigasi BPKPProv Sumsel
0,00
21 Persentase hasil telaahanpengaduan masyarakat Jumlah hasil telaahan dibandingkandengan jumlah pengaduan yang masuk Tidak dilakukan pengukuran pencapaiankinerja
0,00
5 Meningkatnya KualitasPenerapan SPIP di 70%K/L/Pemda 22 Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIPsesuai PP Nomor 60 Tahun2008Jumlah Pemda yang opini LK WTPdibandingkan Jumlah seluruh Pemda Pemda yang opini LK WTP sebanyak 5dibanding dengan 16 Pemda 31,25
23 Jumlah Pemda yangdilakukan asistensipenyelenggaraan SPIP sesuaiPP No 60 Tahun 2008Jumlah Pemda yang dilakukan asistensipenyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60Tahun 2008 sampai dengan tahunberjalan
Pemda yang diasistensi penyelenggaraanSPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 sampaidengan tahun berjalan sebanyak6 Pemda 6,00
24 Jumlah Pemda yangdilakukan monitoring SistemPengendalian Intern Jumlah Pemda yang dilakukanmonitoring Sistem Pengendalian InternPemerintah sampai dengan tahunberjalanPemda yang dimonitoring SistemPengendalian Intern Pemerintah sebanyak5 Pemda 5,00
6 Meningkatnyakapasitas aparatpengawasan internpemerintah yangprofesional dankompeten pada 80%K/L/Pemda
25 Persentase Pemda yangdilakukan asistensipenerapan JFA Jumlah Pemda yang dilakukan asistensipenerapan JFA di bandingkan jumlahseluruh Pemda Pemda yang dilasistensi penerapan JFAsebanyak 2 dibanding dengan jumlahseluruh Pemda sebanyak 2 100,00
7 Meningkatnyaefektifitas perencanaanpengawasan sebesar90% dan kualitaspengelolaaan keuangansebesar 100%.26 Persentase jumlah rencanapenugasan pengawasan yangterealisasi Realisasi PP PKPT dibandingkan dengantarget PP dalam PKPT Realisasi PP PKPT yaitu 382 dibandingkandengan target PP dalam PKPT 397 96,22
27 Persentase kesesuaianlaporan keuanganPerwakilan BPKP denganSAPHasil reviu Inspektorat terhadap laporankeuangan perwakilan, dengan nilai 100%apabila tidak ada catatan, dan 80%apabila ada catatan.
Hasil reviu Inspektorat terhadap laporankeuangan perwakilan tanpa catatan 100,0027 Persentase kesesuaianlaporan keuanganPerwakilan BPKP denganSAPHasil reviu Inspektorat terhadap laporankeuangan perwakilan, dengan nilai 100%apabila tidak ada catatan, dan 80%apabila ada catatan.
Hasil reviu Inspektorat terhadap laporankeuangan perwakilan tanpa catatan 100,00
28 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanankepegawaian Hasil survai kepuasan pegawaiperwakilan layanan kepegawaian Hasil survai kepuasan pegawai perwakilanlayanan kepegawaian 7,29 dari target 8
7,29
Lampiran 10/17 -17
Rumus PengukuranIndikator KinerjaNo Sasaran StrategisUraian IKU
Uraian Perhitungan PendukungPencapaian IKU
Realisasi (%)29 Persentase Pagu Dana yangtidak Diblokir dalam DIPA Jumlah dana DIPA Perwakilan yang tidakdiblokir DJA dibagi dengan jumlah danaDIPA Perwakilan (tahun n+1) Dana DIPA Perwakilan yang tidak diblokirDJA Rp 0 100,00
30 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan atas pencairananggaran yang diajukansesuai prosedurHasil survai kepuasan pegawaiperwakilan atas layanan keuangan Hasil survei kepuasan pegawai perwakilan
atas layanan keuangan 7,23 dari target 7,57,23
31 Persentase permintaanbantuan hukum yangditindaklanjuti Biro Hukumdan HumasJumlah permintaan bantuan hukum yangditindaklanjuti Biro Hukum dan Humasdibandingkan dengan jumlah permintaanbantuan hukum
Permintaan bantuan hukum yangditindaklanjuti Biro Hukum dan Humassebanyak 0 dibandingkan denganpermintaan bantuan hukum sebanyak 00,00
32 Jumlah publikasi kegiatanperwakilan BPKP di mediamassa Jumlah Berita tentang kegiatanperwakilan BPKP di media massa Jumlah Berita tentang kegiatan perwakilanBPKP di media massa sebanyak 231dibanding dengan target dalam PKPTsebanyak 196
231,00
33 Persentase pemanfaatanasset Total asset dikurangi asset kondisibaik/kurang baik yang tidak digunakandibandingkan total asset Asset dikurangi asset kondisi baik/kurangbaik yang tidak digunakan sebesar 3771dibandingkan total asset sebesar 3773 99,94
34 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanansarpras Hasil survei kepuasan pegawaiperwakilan atas layanan sarpras Hasil survei kepuasan pegawai perwakilanatas layanan sarpras yaitu 7,5 dari target7,3 7,50
35 Persentase tindak lanjutrekomendasi hasil auditInspektorat Jumlah tindak lanjut rekomendasi hasilaudit Inspektorat dibandingkan denganjumlah rekomendasi Inspektorat yangditerima sampai dengan tahun berjalanJumlah tindak lanjut rekomendasi hasilaudit Inspektorat yaitu 21 dibandingdengan jumlah rekomendasi Inspektoratyang diterima sampai dengan tahunberjalan yaitu 26
80,76
36 Jumlah masukan topikpenelitian yang disampaikanke puslitbangwas Jumlah masukan topik penelitian yangdisampaikan ke puslitbangwas Jumlah masukan topik penelitian yangdisampaikan ke puslitbangwas sebanyak 0 0,0036 Jumlah masukan topikpenelitian yang disampaikanke puslitbangwas Jumlah masukan topik penelitian yangdisampaikan ke puslitbangwas Jumlah masukan topik penelitian yangdisampaikan ke puslitbangwas sebanyak 0 0,00
37 Jumlah instansi APIP yangtelah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Jumlah instansi APIP yang telahdisosialisasi dan atau di-assessment tatakelola APIP
Instansi APIP yang telah disosialisasi danatau di-assessment tata kelola APIP sebanya 3dibanding dengan target dalam PKPT sebanyak103,00
38 Tingkat persepsi kepuasanPemda atas auditorbersertifikat Survey kepuasan pejabat strukturalPemda terhadap pejabat fungsionalauditor (PFA) di lingkungan APIP Pemda. Survey kepuasan pejabat struktural Pemdaterhadap PFA di lingkungan APIP Pemdadengan nilai 7,74 dari target 8 7,74
8 Terselenggaranya 1sistem dukunganpengambilankeputusan bagipimpinan39 Jumlah Sistem Informasiyang dimanfaatkan secaraefektif Jumlah sistem informasi yangdimanfaatkan dibagi dengan jumlahsistem informasi yang wajibdimanfaatkan BPKP (SIM HP, SIM RKT,SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN,RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)
Sistem informasi yang dimanfaatkansejumlah 22 dibanding dengan sisteminformasi yang wajib dimanfaatkan BPKPsejumlah 22100,00