BADAN PEMERIKSA KEUANGAN EVALUASI DETEKSI...

3
Seksi Informasi Hukum Ditama Binbangkum BADAN PEMERIKSA KEUANGAN EVALUASI DETEKSI DINI KORUPSI www.sosbud.kompasiana.com Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan mengevaluasi penerapan sistem deteksi dini korupsi, termasuk sistem kendali kecurangan fraud control system/ (FCS) di setiap entitas pengelola keuangan negara i , seperti Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengantisipasi terjadinya tindak pidana korupsi ii . "Kemarin kita melihat dari pemeriksaan kinerja iii terkait fraud control system. Kita mendorong bagaimana upaya pencegahan itu bisa lebih efektif," kata Sekretaris Jenderal BPK Hendar Ristriawan di Jakarta. FCS ke depannya, menurut Hendar Ristriawan, harus lebih diberdayakan dan efektif memberikan informasi awal mengenai potensi adanya kecurangan atau korupsi agar dapat diantisipasi, dan ditindaklanjuti untuk mencegah kerugian keuangan negara iv . Hendar Ristriawan mengakui hal tersebut juga berangkat dari pemikiran bahwa opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK tidak serta merta dapat menegaskan bahwa entitas tersebut bersih dari tindak pidana korupsi. Frasa "wajar" dalam opini WTP menunjukkan bahwa hasil audit v memang hanya berdasarkan laporan pemeriksaan administrasi keuangan yang sesuai Standar Pemeriksaan Keuangan Negara dan Sistem Manajemen Kinerja. Hendar Ristriawan mengisyaratkan hingga saat ini, masih terdapat entitas yang belum menerapkan FCS. Evaluasi FCS akan dilakukan BPK bersama aparat penegak hukum, Kejaksaan Agung, Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada rapat koordinasi (rakor). Rakor itu juga bertujuan untuk menyimpulkan langkah konkrit BPK dan aparat penegak hukum dalam mencegah terjadinya tindak pidana di dalam pengelolaan keuangan negara dan percepatan pemeriksaan indikasi kerugian negara. "Ada keluhan terkait percepatan pemeriksaan dari

Transcript of BADAN PEMERIKSA KEUANGAN EVALUASI DETEKSI...

Page 1: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN EVALUASI DETEKSI …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/BPK-EVALUASI-DETEKSI... · BADAN PEMERIKSA KEUANGAN EVALUASI DETEKSI ... efektif dan lebih cepat

Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN EVALUASI DETEKSI DINI KORUPSI

www.sosbud.kompasiana.com

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan mengevaluasi penerapan sistem deteksi dini

korupsi, termasuk sistem kendali kecurangan fraud control system/ (FCS) di setiap entitas

pengelola keuangan negarai, seperti Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, dan Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengantisipasi terjadinya tindak pidana korupsiii. "Kemarin

kita melihat dari pemeriksaan kinerjaiii

terkait fraud control system. Kita mendorong bagaimana

upaya pencegahan itu bisa lebih efektif," kata Sekretaris Jenderal BPK Hendar Ristriawan di

Jakarta.

FCS ke depannya, menurut Hendar Ristriawan, harus lebih diberdayakan dan efektif

memberikan informasi awal mengenai potensi adanya kecurangan atau korupsi agar dapat

diantisipasi, dan ditindaklanjuti untuk mencegah kerugian keuangan negaraiv

. Hendar Ristriawan

mengakui hal tersebut juga berangkat dari pemikiran bahwa opini laporan keuangan Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK tidak serta merta dapat menegaskan bahwa entitas tersebut

bersih dari tindak pidana korupsi.

Frasa "wajar" dalam opini WTP menunjukkan bahwa hasil auditv memang hanya

berdasarkan laporan pemeriksaan administrasi keuangan yang sesuai Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara dan Sistem Manajemen Kinerja. Hendar Ristriawan mengisyaratkan hingga

saat ini, masih terdapat entitas yang belum menerapkan FCS.

Evaluasi FCS akan dilakukan BPK bersama aparat penegak hukum, Kejaksaan Agung,

Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada rapat koordinasi (rakor). Rakor itu juga

bertujuan untuk menyimpulkan langkah konkrit BPK dan aparat penegak hukum dalam

mencegah terjadinya tindak pidana di dalam pengelolaan keuangan negara dan percepatan

pemeriksaan indikasi kerugian negara. "Ada keluhan terkait percepatan pemeriksaan dari

Page 2: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN EVALUASI DETEKSI …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/BPK-EVALUASI-DETEKSI... · BADAN PEMERIKSA KEUANGAN EVALUASI DETEKSI ... efektif dan lebih cepat

Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum

permintaan penegak hukum. Kami perlu cari ruang untuk koordinasi agar pencegahan tindak

pidana, dan juga percepatan pemeriksaan dari permintaan penegak hukum bisa terjadi," ujar

Hendar Ristriawan.

Hendar Ristriawan merinci akan dilakukan diskusi untuk membahas secara mendalam

perbaikan sistem dan prosedur internal BPK. Hal itu agar prosedur yang dijalankan BPK lebih

efektif dan lebih cepat dalam menyampaikan hasil audit yang di dalamnya terdapat indikasi

tindak pidana korupsi.

Sumber Berita:

1. antaranews.com, Kamis, tanggal 25 September 2014.

2. viva.co.id, Kamis, tanggal 25 September 2014.

Catatan:

OPINI PEMERIKSAAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2004

TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB

KEUANGAN NEGARA

Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat

kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

Pemberian Opini didasarkan pada kriteria (i) kesesuaian dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan, (ii) kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), (iii) kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan, dan (iv) efektivitas sistem pengendalian intern.

Opini BPK dimuat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan.

Opini diberikan terhadap penilaian tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan pemerintah.

Opini yang diberikan oleh BPK RI terhadap Pemeriksaan atas Laporan Keuangan

Pemerintah:

o Opini wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)

Menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa, menyajikan secara wajar

dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas

tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;

o Opini wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion)

Page 3: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN EVALUASI DETEKSI …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/BPK-EVALUASI-DETEKSI... · BADAN PEMERIKSA KEUANGAN EVALUASI DETEKSI ... efektif dan lebih cepat

Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum

Menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa menyajikan secara wajar

dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas

tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk

dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan;

o Opini tidak wajar (Adversed Opinion)

Menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa tidak menyajikan secara

wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;

o Pernyataan menolak memberikan opini (Disclaimer of Opinion)

Menyatakan bahwa Auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan apabila lingkup

audit yang dilaksanakan tidak cukup untuk membuat suatu opini.

i Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu

baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak

dan kewajiban tersebut. ii Korupsi adalah setiap orang yang secara melawan hukum, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau

sarana yang ada padanya melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang

dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara (Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi). iii

Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek

ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas. Dalam melakukan pemeriksaan kinerja, pemeriksa juga

menguji kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan serta pengendalian intern. iv Kerugian Negara/Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya

sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai. v Audit atau pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara

independen, obyektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan,

kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.