BAC-PPSD-1

76
Unit 1 HAKIKAT PENELITIAN PENDIDIKAN PENDAHULUAN Penelitian dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu manapun, termasuk terhadap praktik pendidikan. Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep dan teori. Penelitian yang demikian, dikelompokkan sebagai penelitian terapan atau applied reseach. Sedangkan penelitian yang diarahkan untuk menguji konsep, asumsi, dan proposisi maka penelitian tersebut dikategorikan sebagai penelitian dasar. Penelitian bidang pendidikan dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Sesuai dengan judul unit ini, pemahaman lebih rinci tentang hakikat penelitian akan sajikan ke dalam dua subunit, yaitu pengertian penelitian pendidikan yang diawali dengan pertanyaan apakah penelitian itu? dan mengapa penelitian itu dilakukan? dan sumber-sumber ilmu pengetahuan, tujuan dan kegunaan penelitian pendidikan. Melalui pembahasan, latihan-latihan, 1. 1

Transcript of BAC-PPSD-1

Page 1: BAC-PPSD-1

Unit 1

HAKIKAT PENELITIAN PENDIDIKAN

PENDAHULUAN

Penelitian dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu manapun, termasuk

terhadap praktik pendidikan. Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang

lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep dan teori. Penelitian yang demikian,

dikelompokkan sebagai penelitian terapan atau applied reseach. Sedangkan

penelitian yang diarahkan untuk menguji konsep, asumsi, dan proposisi maka

penelitian tersebut dikategorikan sebagai penelitian dasar. Penelitian bidang

pendidikan dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif maupun

kuantitatif.

Sesuai dengan judul unit ini, pemahaman lebih rinci tentang hakikat

penelitian akan sajikan ke dalam dua subunit, yaitu pengertian penelitian

pendidikan yang diawali dengan pertanyaan apakah penelitian itu? dan mengapa

penelitian itu dilakukan? dan sumber-sumber ilmu pengetahuan, tujuan dan

kegunaan penelitian pendidikan. Melalui pembahasan, latihan-latihan, diskusi

yang dilakukan serta mengerjakan tes formatif yang disediakan, Anda diharapkan

dapat menjelaskan secara rinci tentang:

1. Pengertian penelitian pendidikan

2. Alasan-alasan melakukan penelitian

3. Penelitian sebagai pencarian ilmiah

4. Sumber-sumber ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian.

5. Tujuan dan kegunaan penelitian pendidikan.

Untuk membantu mendalami materi bahan ajar ini disarankan untuk

mempelajarinya secara cermat, baik secara mandiri maupun kelompok menelaah

sumber-sumber buku yang relevan untuk membantu pemahaman Anda.

1. 1

Page 2: BAC-PPSD-1

Setelah mengkaji secara saksama uraian materi pada unit ini, selanjutnya Anda diminta

untuk mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat di masing-masing sub unit,

membaca rangkuman, dan mengerjakan soal-soal tes formatif yang disediakan di

bagian akhir tiap-tiap subunit. Pedoman jawaban latihan telah tersedia pada masing-

masing subunit, demikian halnya kunci jawaban tes formatif juga telah disediakan di

bagian akhir unit ini. Namun demikian, Anda diminta untuk menjawab soal-soal latihan

dan soal-soal tes formatif secara mandiri terlebih dahulu sebelum mencocokkannya

dengan pedoman jawaban latihan ataupun kunci jawaban tes formatif yang telah

disediakan. Selain melalui tutorial tatap muka, Anda dapat mengerjakan inisiasi (tugas)

tutorial online melalui web-based.

Selamat belajar, semoga sukses!

1. 2

Page 3: BAC-PPSD-1

SUBUNIT 1

Pengertian Penelitian Pendidikan

Setelah Anda mempelajari seluruh materi dalam bagian unit ini diharapkan

Anda memiliki pemahaman secara mendalam tentang: konsep dan makna

penelitian, karakteristik serta langkah umum penelitian sebagai pencarian

kebenaran ilmiah dan sumber-sumber ilmu pengetahuan. Sebelum Anda mem-

pelajari lebih jauh mengenai pengertian penelitian pendidikan, pada subunit ini,

terlebih dauluhu Anda diajak untuk memahami tentang apakah penelitian itu ?,

mengapa orang melakukan penelitian ? Selanjutnya Anda perlu mengetahui dan

memahami tentang penelitian sebagai upaya pencarian kebenaran secara ilmiah,

serta pengertian dan tujuan penelitian pendidikan.

A. Pengertian Penelitian Pendidikan

Sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian penelitian pendidikan,

pertanyaan awal yang perlu diajukan, pada pembahasan ini adalah apakah

penelitian itu ?

Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menemukan,

mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan

menggunakan metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang

berbeda dalam merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu

masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah..

Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan

analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-

tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode

ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau

noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah

1. 3

Page 4: BAC-PPSD-1

dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki

prosedur yang baku.

Penelitiaan merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, me-

ngembangkan dan menguji teori. Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan

pengetahuan, Welberg (1986) yang mengemukakan lima langkah pengembangan

pengetahuan melalui penelitian, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian,

(2) melakukan studi empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan,

(4) menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan (5) pelaksana menggunakan dan

mengevaluasi (McMillan dan Schumacher, 2001: 6 ).

Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara dan proses penemuan

melalui pengamatan atau penyelidikan yang bertujuan untuk mencari jawaban

permasalahan atau persoalan sebagai suatu masalah yang diteliti. Kerlinger (1986)

mengemukakan, penelitian ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik

sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotensis atau

jawaban sementara. Hasil penemuan tersebut, baik itu discovery atau invention.

Hasil temuan sesuatu yang memang sudah ada dengan dukungan fakta biasa

disebut discovery. Sukardi (2005) mengatakan, discovery diartikan hasil temuan

memang sebetulnya sudah ada. Ia mencontohkan, misalnya penemuan Benua

Amerika. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa invention dapat diartikan sebagai

penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta, misalnya

hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti

untuk menemukan jenis yang baru.

Penggunaan metode ilmiah bertujuan untuk menemukan jawaban terhadap

masalah atau persoalan melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Penerapan

pendekatan ilmiah ini adalah cara untuk memperoleh informasi yang berguna dan

dapat dipertanggungjawabkan.

Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif memiliki dasar

positivis dan banyak diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan alam,

sosial, ekonomi, dan pendidikan. Sukardi (2005) mengemukakan beberapa ciri

penelitian yang memiliki dasar positivis, antara lain sebagai berikut:

1. 4

Page 5: BAC-PPSD-1

a. Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh

ruang dan waktu.

b. Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka

c. Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.

d. Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban

permasalahan yang hendak diteliti.

Suatu kerja penelitian menuntut obyektivitas, terfokus, memerlukan proses

yang intensif, sistematis, dan lebih formal, baik di dalam proses atau pengukuran

maupun penganalisaan dan penyimpulan hasil-hasilnya. Suatu kerja penelitian

bisa juga dilakukan dalam rangka penemuan dan pengembangan pengetahuan.

Metode ilmiah mengikuti proses identifikasi masalah, pengembangan

hipotesis, melakukan observasi, menganalisis, dan kemudian menyimpulkannya.

Proses-proses dimaksud dapat digunakan secara informal dalam kehidupan sehari-

hari dan belum tentu bisa disebut suatu kerja penelitian. Dalam metode ilmiah

yang dipentingkan ialah aplikasi berfikir deduktif-induktif didalam pemecahan

sesuatu masalah.

Contoh: di suatu ruang praktek, seorang dokter sedang melakukan

kegiatan mendiagnosis penyakit pasiennya. Dilihat dari cara kerjanya, dokter

tersebut bisa disebut melakukan metode ilmiah, tetapi belum dapat disebut

melakukan suatu kerja penelitian. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh

metode keilmuan. Metode keilmuan merupakan gabungan antara pendekatan

rasional dan empiris.

Pendekatan rasional memberikan kerangka berpikir yang koheren dan

logis. Sedangkan pendekatan empiris memberikan kerangka pengujian dalam

memastikan suatu kebenaran dengan cara yang ilmiah itu diharapkan data yang

objektif, valid dan reliabel. Objektif berarti semua orang akan memberikan

penafsiran yang sama. Valid berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul

oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya. Sedangkan reliabel berarti

adanya keajekan data yang didapat dari waktu ke waktu.

1. 5

Page 6: BAC-PPSD-1

Untuk jelasnya, Anda dapat memahami pengertian atau batasan dari istilah

penelitian itu sendiri, dengan memperhatikan beberapa ciri suatu kerja penelitian

antara lain sebagai berikut ini :

a) Penelitian dirancang dan diarahkan guna memecahkan sesuatu masalah

tertentu sebagai jawaban terhadap suatu masalah yang menjadi fokus

penelitian.

b) Penelitian memiliki nilai deskripsi dan prediksi serta hasil temuannya

terhadap sampel yang refokus pada suatu kelompok atau situasi objek

tertentu yang spesifik yang penekanannya pada pengembangan

generalisasi, prinsip-prinsip, serta teori-teori.

c) Penelitian memerlukan instrumen dan prosedur pengumpulan data yang

valid sehingga membuahkan hasil analisis/penemuan yang akurat dan

terpercaya.

d) Penelitian berkepentingan bukan sekedar mensintesa atau mereorganisasi

hal-hal yang telah diketahui sebelumnya, tetapi lebih diarahkan untuk

penemuan baru.

e) Penelitian dirancang dengan prosedur-prosedurnya secara teliti dan

rasional.

f) Penelitian menuntut keahlian yang benar mengetahui secara memadai

permasalahan yang diselidikinya.

g) Penelitian yang menggunakan hipotesis, lebih ditekankan pada pengujian

hipotesis, bukan pada pembuktian hipotesis.

h) Penelitian menuntut kesabaran dan tak dilakukan secara tergesa-gesa.

i) Penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara

telit, baik terhadap prosedur maupun hasil-hasil dan kesimpulannya

disajikan atas dasar bukti-bukti yang ada secara obyektif, hati-hati, dan

cermat. sehingga dapat dijadikan bahan yang berharga.

Dalam dunia pendidikan, dengan penelitian bisa membawa pengertian yang

semakin baik terhadap perilaku orang perseorangan, termasuk subyek didik atau

pendidik, proses belajar mengajar serta situasi atau kondisi yang bisa membuat lebih

berhasilnya proses pendidikan. Pada ilmu-ilmu tingkah laku, penelitian mengarah

1. 6

Page 7: BAC-PPSD-1

pada pengembangan dan pengujian teori-teori tingkah laku. Pemahaman terhadap

tingkah laku peserta didik maupun pendidik semakin diperlukan dari hasil-hasil

penelitian dalam bidang pendidikan, baik dari segi ilmu maupun prakteknya.

Pada umumnya penelitian–penelitian pendidikan tergolong penelitian jenis

terapan guna mengembangkan generalisasi-generalisasi yang berkenaan dengan

proses belajar mengajar dan bahan-bahan mengajar. Karena itu, penelitian pendidikan

memberikan perhatiannya pada pengembangan dan pengujian teori-teori tentang

bagaimana peserta didik (pelajar, mahasiswa) berperilaku dalam setting pendidikan.

Berangkat dari hakikat penelitian yang dikemukakan di atas, dapat

dikemukakan pengertian penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang

untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan

dalam upaya memahami proses kependidikan dalam lingkungan pendidikan

melalui pendekatan ilmiah, baik di lingkungan pendidikan formal, pendidikan

informal maupun pendidikan nonformal. Menemukan prinsip-prinsip umum atau

penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan

mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan merupakan tujuan

dari suatu kerja penelitian.

B. Mengapa penelitian dilakukan?

Sekurang-kurangnya ada empat sebab yang melatarbelakangi mengapa

penelitian itu perlu dilakukan, yaitu: (1) Kesadaran keterbatasan pengetahuan,

pemahaman, dan kemampuan (2) Pemenuhan rasa ingin tahu; (3) Pemecahan

masalah; dan (4) Pemenuhan pengembangan diri.

Pertama, penelitian didasarkan atas kesadaran

keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan

kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan

masyarakat yang sangat luas. Dalam kehidupan yang

sangat luas tersebut banyak hal yang kita tidak ketahui,

tidak jelas, tidak paham sehingga menimbulkan

kebingungan, karena pengetahuan, pemahaman dan

kemampuan manusia yang sangat terbatas, dibandingkan dengan lingkungannya yang

begitu luas. Bahkan, ketidaktahuan, ketidakpahaman, dan ketidakjelasan terhadap

1. 7

Page 8: BAC-PPSD-1

sesuatu dalam kehidupannya, seringkali menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan

rasa terancam. Kesadaran atas keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan atau

kemampuan manusia dalam perlu diatasi agar manusia dapat menyesuaikan diri di

lingkungan masyarakat.

Kedua, penelitian dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan

rasa ingin tahu. Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang

sesuatu di luar dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu,

menimbulkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas, lebih tinggi, lebih menyeluruh.

Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan

dan pemahaman. Contohnya, manusia selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu,

mengapa begitu, dan sebagainnya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban

sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-

orang tertentu, para ilmuwan, peneliti, dan mungkin juga para pemimpin,

dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci dan lebih komprehensif.

Ketiga, penelitian dilakukan untuk pemecahan masalah. Manusia di

dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, dan

bahkan kesulitan, baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta

di lingkungan kerjanya. Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memecahkan

masalah yang dihadapinya, antara lain:

1) Pemecahan masalah dilakukan secara tradisional atau mengikuti kebiasaan. Cara dan

alat kerja tradisional yang merupakan kebiasaan, misalnya, cara masyarakat petani

memotong padi menggunakan anai-anai yang secara turun tenurun dijadikan

sebagai alat potong padi.

2) Pemecahan masalah secara dogmatis, baik menggunakan dogma agama,

masyarakat, hukum, dan lain lain. Seperti pencuri dipotong tangannya, dll.

3) Pemecahan masalah secara intuitif yaitu berdasarkan bisikan hati, misalnya

seorang ibu kebingungan anaknya terlambat pulang sekolah. Bisikan hatinya,

mengecek anaknya dengan menelepon teman dekat anaknya.

4) Pemecahan masalah secara emosional, umpamanya pintu terkunci dibuka

dengan didobrak.

1. 8

Page 9: BAC-PPSD-1

5) Pemecahan masalah secara spekulatif atau trial and error, suara radio berhenti,

lalu radionya dipukul-pukul dan ternyata bersuara lagi.

6) Pemecahan masalah melalui penelitian. Pemecahan masalah dalam penelitian

dilakukan secara objektif, sistematis, menggunakan metode dan mengikuti

prosedur, serta berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah

pengumpulan, pengolahan data, dan pembuktian secara ilmiah.

Keempat, pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas

dengan apa yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya. Manusia selalu ingin

yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikan kemudahan, selalu ingin

menambah dan meningkatkan “kekayaan” dan fasilitas hidupnya. Keinginan

manusia yang selalu lebih baik itu ada yang dicapai memerlukan waktu relatif

singkat dengan ruang lingkup yang lebih sempit maupun membutuhkan waktu

yang cukup lama dengan ruang lingkup yang lebih luas dan komplek melalui

penelitian. Dengan demikian pencapaian yang diinginkan manusia melalui

penelitian sangat tergantung ruang lingkup penelitian yang dirancang, baik yang

dirancang dan dilaksanakan sendiri, maupun melibatkan banyak orang.

C. Penelitian sebagai pencarian ilmiah

Penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan yang

diperlukan dalam rangka meningkatkan pecapaian usaha manusia. Karena itulah,

pengetahuan tidak akan bertambah maju, tanpa adanya penelitian.

Sebagai pencarian ilmiah, penelitian adalah suatu kegiatan untuk

menemukan pengetahuan dengan menggunakan metode-metode yang diorgani-

sasikan secara sistematis, dalam mengumpulkan, menganalisis dan menginterpre-

tasikan data. Menemukan dan mengembangkan pengetahuan tersebut dilakukan

dengan prosedur dan metode ilmiah. Yang dimaksud ilmiah di sini adalah cara

mengembangkan pengetahuan. McMillan dan Schumacher (2001) membagi atas

empat langkah metode ilmiah, yaitu: (1) Define a problem, (2) State the

hypothesis to be tested, (3) Collect and analyze data, and (4) Interprete the results

and draw conclusions about the problem.

Hampir sama dengan McMillan dan Schumacher, John Dewey membagi

langkah-langkah pencarian ilmiah yang disebutnya sebagai “reflective thinking”,

1. 9

Page 10: BAC-PPSD-1

atas lima langkah, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah, (2) merumuskan dan

membatasi masalah, (3) menyusun hipotesis, (4) mengumpulkan dan menganalisis

data, dan (5) menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.

Empat langkah pencarian ilmiah dari McMillan dan Schumacher, dan lima

langkah berpikir reflektif dari John Dewey, seringkali dijadikan sebagai dasar dari

langkah-langkah utama penelitian. Dengan kata lain, metode ilmiah mengikuti

proses identifikasi masalah, pengembangan hipotesis, melakukan observasi,

menganalisis, dan kemudian menyimpulkannya.

Menurut Suharsimi (1989) salah satu persyaratan penting dalam

melakukan kegiatan penelitian adalah mengikuti konsep ilmiah, artinya mulai

awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan,

yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan. Selanjutnya ia mengemukakan

langkah-langkah penelitian, yaitu: (1) Memilih masalah; (2) Studi pendahuluan;

(3) Merumuskan masalah; (4) Merumuskan anggapan dasar dan hipotesis; (5)

Memilih pendekatan; (6) Menentukan variabel dan sumber data; (7) Menentukan

dan menyusun instrumen; (8) Mengumpulkan data; (9) Analisis data; (10)

Menarik kesimpulan; dan (11) Menyusun laporan.

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang langkah-langkah

penelitian tersebut, secara ringkas akan diuraikan sebagai berikut:

1. Memilih masalah

Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah terutama bagi

orang-orang yang belum banyak berpengalaman meneliti. Kegiatan penelitian

dimulai dengan mengidentifikasi isu-isu dan masalah-masalah penting (esensial),

hangat (aktual), dan mendesak (krusial) yang dihadapi saat ini, dan yang paling

banyak arti atau kegunaannya bila isu atau masalah tersebut diteliti. Dalam memilih

masalah yang hendak diteliti perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:

a. Cakupan masalah tidak terlalu luas.

b. Data yang diperlukan tidak sulit diperoleh.

c. Biaya dan waktu yang dibutuhkan cukup tersedia untuk penyelesaian

penelitian.

1.10

Page 11: BAC-PPSD-1

d. Dukungan teori dari sumber-sumber yang tersedia (referensi, buku, dan

jurnal-jurnal hasil penelitian) yang relevan dengan masalah yang akan

diteliti.

2. Studi pendahuluan

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti perlu mengadakan studi

pendahuluan. Studi pendahuluan ini biasanya disebut studi ekploratoris, yaitu

menjajagi kemungkinan diteruskannya pekerjaan meneliti. Studi pendahuluan

juga dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar

masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.

3. Merumuskan masalah

Perumusan masalah merupakan perumusan dan pemetaan faktor-faktor, atau

variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah. Faktor atau variabel tersebut

yang melatarbelakangi ataupun diakibatkan oleh fokus masalah. Karena faktor

atau variabel yang terkait dengan fokus masalah cukup banyak, maka perlu ada

pembatasan faktor atau variabel, yaitu dibatasi pada faktor atau variabel-variabel

yang dominan. Untuk itu informasi yang cukup dari studi pendahuluan atau studi

eksploratoris sangat diperlukan, sehingga masalah yang akan diteliti menjadi jelas

dan peneliti harus jelas pula apa yang seharusnya ia kerjakan.

4. Merumuskan anggapan dasar dan hipotesis

Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti

yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi

peneliti didalam melaksanakan penelitiannya. Jika anggapan dasar merupakan

dasar pikiran yang memungkinkan kita mengadakan penelitian tentang

permasalahan kita, maka hipotesis merupakan kebenaran sementara yang

ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan atau dites untuk diuji

kebenarannya. Yang perlu diingat bahwa rumusan hipotesis dibuat apabila

penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data

stastistik inferensial. Untuk penelitian kuantitatif yang menggunakan pengolahan

data stastistik deskriptif tidak diperlukan rumusan hipotesis, cukup dengan

pertanyaan-pertanyaan pokok, demikian juga dengan penelitian kualitatif.

1.11

Page 12: BAC-PPSD-1

5. Memilih pendekatan

Dalam menyusun rancangan penelitian biasanya berisi rumusan tentang

langkah-langkah penelitian, termasuk didalamnya adalah pendekatan dan

metode penelitian yang digunakan serta alasan-alasan mengapa menggunakan

pendekatan dan metode tersebut. Metode atau cara mengadakan penelitian

seperti halnya: Eksperimen atau non eksperimen. Tetapi disamping itu juga

menunjukan jenis atau tipe penelitian yang diambil, dipandang dari segi tujuan

misalnya eksploratif, deskriptif atau hitoris. Masih ada lagi pandangan dari

subjek penelitiannya, misalnya populasi atau kasus.

6. Variabel dan sumber data.

Penentuan variabel penelitian berkaitan dengan penggunaan teknik

pengumpulan data dan sumber data yang diperlukan dalam suatu kegiatan

penelitian. Aspek-aspek apa yang diteliti dengan teknik pengumpulan data dan

dari mana sumber data diperleh adalah persolaan penting bagi peneliti yang

harus diketahui sebelum melakukan penelitian di lapangan..

7. Menentukan dan menyusun instrumen

Dalam suatu kerja peneltian, kegiatan pengumpulan data didahului oleh

penentuan teknik, penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data

yang akan digunakan. Selain objektivitas dan keakuratan data yang akan

diperoleh, segi-segi legal dan etis dalam proses pelaksanaannya perlu

mendapatkan perhatian peneliti. Peneliti perlu menentukan jenis data dan dari

mana serta dengan instrumen apa data diperoleh. Sebagai contoh misalnya

peneliti akan mengumpulkan data tentang tingkah siswa. Data tentang tingkah

laku siswa pada kelas tertentu, tentu hanya dapat diperoleh dari siswa dengan

cara mengobservasi dengan menggunakan seperangkat pedoman observasi

dan/atau melalui interview atau kuisioner.

8. Mengumpulkan data

Dalam kegiatan pengumpulan data ini yang perlu mendapat perhatian

peneliti adalah objektivitas dan keakuratan data yang diperoleh, segi-segi legal

dan etis dalam proses pelaksanaannya. Dalam prakteknya, mengumpulkan data

1.12

Page 13: BAC-PPSD-1

adalah pekerjaan yang sukar, karena apabila diperoleh data yang salah, tentu

saja kesimpulannya pun salah pula. Oleh karena itu, peneliti harus sungguh-

sungguh dengan cermat dan jeli dalam menghimpun, mencatat atau merekam

data yang diperlukan.

9. Analisis data

Analisis data menjelaskan teknik dan langkah-langkah yang ditempuh

dalam mengolah atau menganalisis data. Menganalisis data membutuhkan

ketekunan dan pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan menuntut teknik

analisis data. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis

statistik deskriptif, berupa table, grafik, profil, bagan, atau menggunakan statistik

inferensial berupa korelasi, regresi, perbedaan, analisis jalur, dll. Data kualitatif

dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif naratif-logis.

10. Menarik kesimpulan

` Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil interpretasi

temuan penelitian. Meskipun penelitian kualitatif tidak bersifat generalisasi,

tetapi unsur generalisasi tetap ada, yaitu menemukan hal-hal yang esensial

atau prinsipil dari suatu deskripsi. Terhadap kesimpulan-kesimpulan yang

telah dirumuskan, disusunlah implikasi dan rekomendasi atau saran. Implikasi

merupakan akibat logis dari temuan-temuan penelitian yang terkandung

dalam kesimpulan. Rekomendasi merupakan hal-hal yang sebaiknya

Sesuaikah data yang terkumpul dengan hipotesis atau dugaan peneliti

sebelumnya? Disinilah peneliti bisa merasa lega karena hipotesisnya terbukti.

Tidak terbuktinya suatu hipotesis bukanlah suatu pertanda bahwa apa yang

dilakukan oleh peneliti itu salah dan harus merasa malu.

11. Menyusun laporan

Menyusun laporan penelitian sebenarnya lebih menitik beratkan pada

kegiatan administratif. Ada kalanya laporan hasil penelitian dianggap bukan

dari pekerjaan meneliti. Laporan penelitian dapat dijadikan sebagai dokumen

ilmiah dan merupakan bukti fisik dari kegiatan penelitian yang

dipertanggungjawabkan, termasuk skripsi, tesis maupun disertasi.

1.13

Page 14: BAC-PPSD-1

Kesebelas langkah penelitian di atas, divisualisasikan dalam bentuk

bagan-arus, seperti berikut:

1.14

Langkah 1Memilih masalah

Langkah 2Studi pendahuluan

Langkah 3Merumuskan masalah

Langkah 4Merumuskan anggapan dasar

Langkah 5Memilih pendekatan

Langkah 4aHipotesis

Langkah 6aMenentukan variable

Langkah 6bMenentukan sumber

data

Langkah 7Menentukan dan menyusun instruman

Langkah 8Mengumpulkan data

Langkah 9Analisis data

Langkah 10Menarik kesimpulan

Langkah 11Menyusun laporan

Page 15: BAC-PPSD-1

Gambar 1.1.1: Bagan Arus Kegiatan Penelitian (Suharsimi Arikunto; 1989: 16)Langkah-langkah penelitian tersebut dikelompokkan menjadi tiga

kegiatan, yaitu: (1) Langkah ke-1 sampai dengan ke-6 mengisi kegiatan

pembuatan rancangan penelitian, (2) Langkah ke-7 sampai denga ke-11 meru-

pakan pelaksanaan penelitian, dan (3) Langkah terakhir sama dengan pembuatan

laporan penelitian. Ketiga langkah tersebut dapat digambarkan seperti gambar

berikut:

Gambar 1.1.2: Langkah-langkah kegiatan utama penelitian

Dalam bidang pendidikan, pendidik adalah seorang pengambil keputusan.

Setiap hari, pada waktu melaksanakan proses pendidikan, pendidik dihadapkan

kepada tugas mengambil keputusan tentang bagaimana meren-canakan pengalaman

belajar, mengajar, membimbing siswanya, mengorganisasikan sistem sekolah, dan

banyak lagi hal-hal lain yang memerlukan perhatiannya.

Pendekatan ilmiah dalam pendidikan menjadi salah satu cara yang dapat

dipergunakan oleh pendidik (guru) dalam menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya untuk memecahkan masalah atau persoalan pendidikan. Mereka

(pendidik) dianggap telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk mengambil keputusan-keputusan tentang apa yang harus

dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Namun, bagaimana para pendidik

dapat mengetahui jawaban yang tepat terhadap masalah atau persoalan yang

dihadapi dalam kondisi tertentu? Kendati ada sumber-sumber pengetahuan lain,

seperti pengalaman, otoritas, dan tradisi, hanya pengetahuan ilmiah tentang proses

pendidikanlah yang memberikan sumbangan paling berharga dalam pengambilan

keputusan di bidang pendidikan. Para pendidik perlu memanfaatkan sumber-

1.15

Merancang penelitian

Melaksanakanpenelitian

Laporanpenelitian

Page 16: BAC-PPSD-1

sumber pengetahuan guna memperolah informasi dan saran-saran yang dijadikan

pedoman dalam pengambilan keputusan.

D. Sumber-sumber ilmu pengetahuan

Manusia diberi banyak kelebihan oleh Tuhan. Sebagai makhluk Tuhan

mereka belajar atau berusaha survive. Salah satu usaha tersebut, manusia belajar

menguasai ilmu pengetahuan. Beberapa sumber ilmu pengetahuan yang tersedia

sebagai hasil penelitian ilmiah terhadap masalah-masalah pendidikan. Sumber-

sumber pengetahuan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima ), yaitu: (1)

Pengalaman, (2) Otoritas, (3) Cara berpikir deduktif. (4) Cara berpikir induktif

dan (5) Pendekatan ilmiah. Untuk lebih jelasnya berikut ini, secara singkat dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Melalui pegalaman. Sebagaimana biasa kita dengar orang mengatakan

”guru yang paling baik adalah pengalaman”. Orang dapat belajar dari

pengalamannya karena mereka melakukan, mengalami dan menghadapi

masalah hidup. Sejumlah pengalaman tersebut dapat dikembangkan

manusia dalam berbagai aktivitas atau usaha untuk dimanfaatkan dalam

kehidupannya. Misalnya, seorang petani bekerja langsung sebagai petani

dan menjadi petani tanpa sekolah. Seorang anak pandai berdagang karena

sejak kecil, disamping sekolah sudah diajak untuk melayani bapaknya

berjualan dipasar atau dirumahnya. Setelah belajar, mereka mempunyai

keahlian khusus dalam berjual beli dan bahkan mengembangkannya

menjadi pedagang yang besar.

Cara pendekatan orang belajar dari pengalaman sendiri sering tersebut

trial and error atau coba dan salah dan mencobanya lagi. Semakin orang

tersebut gigih dan tidak putus asa ketika terjadi salah atau jatuh, semakin

besar kemungkinan orang tersebut untuk lebih berhasil dalam hidupnya.

Cara lain seorang belajar melalui pengalaman untuk menguasai suatu ilmu

1.16

Page 17: BAC-PPSD-1

pengetahuan adalah menggunakan modal tradisi atau cara tradisi yang

berlaku didalam masyarakat.

Sebagai contoh, misalnya anggota atau kelompok masyarakat

menurut pandangan orang tua pada suku di daerah tertentu dimana suatu

“tradisi” turun temurun tidak boleh dilanggar. Artinya, perbuatan

melanggar tradisi perlu dicegah karena sudah menjadi tradisi lama bagi

kehidupan suatu kelompok masyarakat tertentu yang diyakini bahkan

dianggap “tabu”. Melarang anak-anaknya melakukan pekerjaan yang

disebutnya sebagai bentuk pengajaran kepada generasi yang lebih muda.

Contoh lain, misalnya tentang “kampunan” yang oleh sebagian

masyarakat Melayu di daerah tertentu di Kalimantan. Ketika seseorang

hendak berangkat keluar rumah atau melakukan perjalanan/pekerjaan,

ketika itu juga orang mengajak kita makan atau minum. Orang tua

mengajar anaknya tidak boleh menolak jika seseorang menawarkan

makanan (nasi ketan) atau minuman (kopi), harus disentuh atau cicipi

sedikit saja, agar terhindar “mendapat celaka”. Selain dimaksudkan

menghargai orang yang memberi atau menawarkan makanan atau

minuman. Melarang anak duduk di depan pintu menjelang malam

(maghrib), tidak boleh makan di depan pintu adalah contoh lain mengajar

anak berangkat dari tradisi. Anak tidak perlu tahu, mengapa orang tua

mereka tidak membolehkan melakukan pekerjaan tersebut? Jika anak

mereka bertanya alasan larangan, jawaban yang diperoleh dari orang tua

biasanya “tabu, tidak boleh atau tidak baik”. Cara tradisi ini akan semakin

kuat jika setiap kali terjadi peristiwa yang membenarkan tradisi berlaku.

Sebaliknya, akan hilang nilai kepercayaan jika kebenaran yang ada

menyimpang dengan teradisi yang telah dilakukan. Semakin banyak

terjadi penyimpangan tradisi semakin menghilangkan kebenaran tradisi

yang berlaku. Penguasaan ilmu pengetahuan melalui cara tradisi ini

mempunyai berapa ciri seperti: (1) memegang teguh kebenaran warisan

dari orang tua atau nenek moyang; (2) ada pengulangan yang sifatnya

membenarkan, berarti akan semakin menambah “valid” cara tersebut,

1.17

Page 18: BAC-PPSD-1

semakin terjadi pengulangan yang bersifat menyimpang dari yang

membenarkan, akan dapat mereduksi kepercayaan yang ada; dan

(3) menimbulkan ketidak pastian nilai kepercayaan, ketika terjadi konflik

dalam masyarakat.

b. Melalui metode otoritas. Metode ini digunakan untuk menguasai ilmu

pengetahuan jika metode pengalaman tidak dapat digunakan secara

efektif. Cara lain dengan bertanya atau menggunakan pengalaman orang

lain. Seorang mahasiswa tidak perlu pergi kebulan untuk mengetahui

tentang keadaan dan situasi bulan. Mereka dapat bertanya pada dosennya

atau orang yang mempunyai pengalaman pada bidangnya. Orang yang

mempunyai otoritas ini dapat diinterpretasikan sebagai orany yang

berwenang dibidangnya, orang yang mempunyai kuasa, dan orang lain

yang berhubungan erat dengan permasalahan dan buku literatur dan

termasuk pula hasil para pendahulu. Menguasai ilmu pengetahuan,

melalui cara otoritas lebih efektif dan dapat dilaksanakan, jika sekitar

orang tersebut ada lembaga atau orang yang termasuk dalam kriteria

berwenang.

c. Melalui metode deduktif. Dalam mengembangkan dan menguasai ilmu

pengetahuan, alasan logika, merupakan cara yang paling lama digunakan

oleh para ilmuan sejak zaman Yunani dan Mesir kuno. Dengan

menggunakan alasan logika yang sudah mendekati ilmiah mereka dapat

mengembangkan ilmu pengetahuan sedemikian maju dan dapat digunakan

sebagai kajian pustaka sampai sekarang. Mereka melakukan alasan logis

untuk membangun suatu dalil, preposisi, hukum, dan teori baru. Deduktif

pada prinsipnya ialah cara berfikir untuk mencari atau menguasai ilmu

pengetahuan yang berawal dari alasan umum menuju kearah yang lebih

spesifik. Logika deduktif merupakan sistem berpikir untuk

mengorganisasi faktual dan mencapai suatu kesimpulan dengan

menggunakan argumentasi logika.

1.18

Page 19: BAC-PPSD-1

Contoh: setiap binatang menyusui mempunyai kaki. Semua kucing

mempunyai kaki. Oleh karena itu sebagai kesimpulannya, kucing adalah

binatang menyusui.

d. Melalui metode induktif. Cara ini merupakan proses berfikir yang diawali

dari fakta pendukung yang spesifik, menuju pada arah yang lebih umum

guna mencapai suatu kesimpulan.

Contohnya ialah: Ayam hitam yang kita amati mempunyai hati. Ayam

putih yang diamati juga mempunyai hati. Kesimpulannya ialah setiap ayam

mempunyai hati. Dalam logika induktif seorang peneliti berangkat dari

pengamatan dan mungkin secara eksperimentasi untuk melihat hati ayam.

Dari bervariasi warna ayam semuanya mempunyai hati. Kesimpulannya

adalah bentuk terakhir yang berupa generalisasi dan pengamatan banyak

ayam tersebut.

e. Menggunakan pendekatan ilmiah. Merupakan metode untuk menguasai dan

mengembangkan ilmu pengetahuan yang paling tinggi nilai validitas dan

ketepatannya, jika dibandingkan dengan beberapa macam pendekatan yang

telah didiskusikan diatas. Sangat dianjurkan bagi para peneliti maupun

profesional untuk selaku menggunakan pendekatan tersebut dalam setiapa

kesempatan maupun waktu. Metode ilmiah pada prinsipnya adalah metode

gabungan secara integral antara dua logika deduktif dan induktif yang

kemudian menghasilkan langkah penting sebagai strategi ilmiah.

Latihan:

Setelah mengkaji keseluruhan materi yang dipaparkan pada subunit ini,

pemahaman Anda akan lebih mantap lagi, kerjakan latihan-latihan berikut:

1. Dalam suatu kerja penelitian, ditemukan dalam penggunaan “metodologi

penelitian” dan “metode penelitian” masih mencampuradukkan kedua istilah

tersebut sehingga terkesan sama maksudnya. Coba Anda temukan dan

jelaskan perbedaan antara metode penelitian dengan metodologi penelitian.

tersebut !

1.19

Page 20: BAC-PPSD-1

2. Anggapan dasar dan hipotesis merupakan salah satu langkah penelitian ilmiah.

Yang keduanya berbeda pengertian. Kemukakan pengertian anggapan dasar

dan hipotesis dalam kaitannya dengan penelitian yang menggunakan

pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

3. Sebagai pencarian ilmiah, penelitian adalah suatu kegiatan untuk menemukan

pengetahuan dilakukan dengan prosedur dan metode ilmiah. Coba Anda

kemukakan perbedaan antara metode ilmiah dengan suatu kerja penelitian

4. Dalam mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan, alasan logika,

merupakan cara yang paling lama digunakan oleh para ilmuan, yaitu metode

deduktif dan induktif. Coba Anda kemukakan apa yang dimaksud dengan

metode deduktif dan induktif disertai memberikan contoh penggunaan logika

dari masing-masing metode tersebut.

Agar latihan yang Anda kerjakan sesuai dengan arah yang diharapkan,

bacalah rambu-rambu atau petunjuk latihan.

Petunjuk mengerjakan latihan:

1. Sesungguhnya antara metodologi penelitian dengan metode penelitian memiliki

arti atau makna yang berbeda. Perbedaan pengertian keduanya, terutama

penggunaannya dalam praktek penelitian atau suatu kerja penelitian di

lapangan. Kaji kembali materi yang telah Anda pelajari dan ajak teman-teman

Anda berdiskusi untuk memperoleh pemahaman yang sama tetang perbedaan

antara metodologi penelitian dan metode penelitian.

2. Telaah kembali langkah-langkah penelitian tentang anggapan dasar dan

hipotesis, kemudian Anda kaji tentang pendekatan penelitian kuantitatif dan

pendekatan kualitatif sehingga Anda memperoleh pemahaman terhadap

anggapan dasar dan hipotesis serta fungsi hipotesis dalam suatu penelitian.

Diskusikan bersama mengenai pendekatan kuantitatif dan kualitip untuk

memperoh pemahaman yang jelas tentang apakah rumusan hipotesis

diperlukan oleh masing-masing pendekatan penelitian..

3. Metode ilmiah dan suatu kerja penelitian memiliki perbedaan dari segi cara

melakukan pekerjaan ilmiah. Untuk memperoleh pemahaman yang jelas Anda

1.20

Page 21: BAC-PPSD-1

menggunakan contoh suatu profesi dokter atau akuntan. Lakukan telaah

bersama (diskusi) sehingga Anda menemukan prosedur dan karakteristik

metode ilmiah dan suatu kerja penelitian.

4. Alasan logika, dengan metode deduktif dan induktif penekanannya pada suatu

kerangka berpikir dalam membuat suatu kesimpulan dari masalah-masalah yang

diteliti.

RANGKUMAN

Penelitian adalah seni dan ilmu (art and science) guna mencari jawaban

terhadap suatu permasalahan. Penelitian–penelitian pendidikan, umumnya

tergolong penelitian jenis terapan yang digunakan untuk mengembangkan

generalisasi-generalisasi yang berkenaan dengan proses belajar mengajar dan

bahan-bahan mengajar yang memberikan perhatiannya pada pengembangan dan

pengujian terori-teori tentang bagaimana pelajar (peserta didik) berperilaku

dalam setting pendidikan, baik di lingkungan pendidikan formal, pendidikan

informal maupun pendidikan nonformal.

Ada dua pendekatan penelitian yang biasa dipakai dalam penelitin, yaitu

pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif bersandar

pada pandangan positivis. Sedangkan pendekatan kualitatif bersandar dari pandangan

fenomenologis. Penemuan dari hasil kerja penelitian berupa temuan sesuatu yang

memang sebetulnya sudah ada disebut discovery. Sedangkan penelitian hasil

penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta disebut invention.

Beberapa alasan yang melatarbelakangi penelitian itu perlu dilakukan,

yaitu: (1) Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan (2)

Pemenuhan rasa ingin tahu; (3) Pemecahan masalah; dan (4) Pemenuhan

pengembangan diri.

Pada dasarnya terdapat tiga langkah utama dalam suatu kerja penelitian ,

yaitu: (1) Kegiatan pembuatan rancangan penelitian, (2) Pelaksanaan penelitian,

dan (3) Pembuatan laporan penelitian. Dari kegiatan tersebut dirinci menjadi

langkah-langkah penelitian atau prosedur penelitian ilmiah, yaitu: (1) Memilih

1.21

Page 22: BAC-PPSD-1

masalah; (2) Studi pendahuluan; (3) Merumuskan masalah; (4) Merumuskan

anggapan dasar dan hipotesis; (5) Memilih pendekatan; (6) Menentukan variabel

dan sumber data; (7) Menentukan dan menyusun instrumen; (8) Mengumpulkan

data; (9) Analisis data; (10) Menarik kesimpulan; dan (11) Menyusun laporan.

Usaha manusia belajar menguasai ilmu pengetahuan bersumber dari:

(1) Pengalaman, (2) Otoritas, (3) Cara berpikir deduktif. (4) Cara berpikir induktif

dan (5) Pendekatan ilmiah.

TES FORMATIF 1

Di bawah ini disediakan tes formatif yang bertujuan untuk mengukur pemahaman

Anda mengenai uraian, contoh, dan rangkuman materi yang disajikan dan telah

Anda pelajari.

Petunjuk: Pilihlah alternatif A, B, C atau D dengan cara memberikan tanda silang

(X) pada jawaban yang Anda anggap paling benar!

1. Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran

suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah adalah ...

A. prosedur penelitian

B. metode penelitian

C. hakikat penelitian

D. pendekatan penelitian.

2. Hasil temuan penelitian yang memang sebetulnya sudah ada, disebut ...

A. discovery

B. invention

C. eksplorasi

D. dokumentasi.

3. Penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta,

disebut ...

A. discovery

B. deskripsi

C. eksplorasi

D. invention

1.22

Page 23: BAC-PPSD-1

4. Dalam memastikan suatu kebenaran dengan cara yang ilmiah itu diharapkan

semua orang akan memberikan penafsiran yang sama, biasa disebut ...

A. reliabel

B. valid

C. objektif

D. solid.

5. Suatu kebenaran terhadap data yang dikumpulkan dari lapangan data tersebut

harus valid, artinya ...

A. semua orang akan memberikan penafsiran yang sama

B. adanya ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data yang

terjadi sesungguhnya.

C. adanya keajekan data yang didapat dari waktu kewaktu.

D. semua data yang dikumpulkan berarti valid.

6. Salah satu yang menjadi perhatian penelitian pendidikan pada pengembangan dan

pengujian teori-teori pendidikan yang ditujukan kepada peserta didik di

lingkungan pendidikan formal (sekolah) adalah ...

A. tingkah laku peserta didik

B. unjuk kerja kepala sekolah

C. unjuk kerja pengawas

D. administrasi guru kelas.

7. Cara berfikir untuk mencari atau menguasai ilmu pengetahuan yang berawal

dari alasan umum menuju ke arah yang lebih spesifik disebut ...

A. induktif

B. intuitif

C. preskriptif

D. deduktif.

8. Ayam hitam yang kita amati mempunyai hati. Ayam putih yang diamati juga

mempunyai hati. Kesimpulannya ialah setiap ayam mempunyai hati.

Argumentasi logika yang digunakan adalah ...

A. deduktif

B. induktif

1.23

Page 24: BAC-PPSD-1

C. intuitif

D. deduktif dan induktif.

9. Kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus

dibuktikan atau dites untuk diuji kebenarannya, disebut ...

A. anggapan dasar

B. kerangka teori

C. hipotesis

D. kerangka konsep.

10. Pendekatan yang digunakan dipakai untuk memberikan kerangka pengujian

dalam memastikan suatu kebenaran data dengan cara ilmiah diharapkan

datanya objektif, valid dan reliabel. Pendekatan ini disebut ...

A. pendekatan empiris

B. pendekatan rasional

C. metode keilmuan

D. metode ilmiah.

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di

bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian

pergunakanlah rumus perhitungkan di bawah ini untuk mengetahui tingkat

penguasaan Anda tentang bahan ajar dalam sub unit ini.

Rumus Perhitungan:

Jumlah jawaban yang benarTingkat Penguasaan Anda = X 100

10

Hasil perhitungan tersebut di atas dapat diberikan makna sebagai berikut:

Skor 90 – 100, berarti sangat baik

Skor 80 – 89, berarti baik

Skor 70 – 79, berarti cukup baik

Skor 0 – 69, berarti kurang

1.24

Page 25: BAC-PPSD-1

Apabila skor Anda mendapat 80 ke atas, berarti bahwa penguasaan Anda tentang

bahan ajar dalam sub unit ini ”Baik” atau bahkan ”Sangat Baik”, maka Anda

dapat melanjutkan ke sub unit berikutnya. Namun, apabila tingkat penguasaan

Anda masih mendapatkan skor di bawah 80, maka Anda disarankan untuk

mempelajari kembali sub unit ini, khususnya pada bagian-bagian yang belum

Anda kuasai dengan baik. Perhatikan pada nomor soal yang mana Anda masih

keliru menjawabnya.

1.25

Page 26: BAC-PPSD-1

SUBUNIT 2

Tujuan dan Fungsi Penelitian Pendidikan

Dalam uraian-uraian bagian terdahulu telah dikemukakan bahwa cara

mencari kebenaran yang dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian.

Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam

merancang, melaksanakan, pengolahan data dan menarik kesimpulan terhadap

masalah penelitian. Bidang garapan penelitian pendidikan menekankan sekitar

masalah pendidikan, baik yang mencakup guru, siswa, kurikulum, sistem

pengajaran, manajeman, dan hubungan lembaga dengan masyarakat dan lain-lain.

Subunit ini membahas tujuan dan kegunaan penelitian pendidikan. Dalam

kaitannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kegiatan penelitian merupakan

salah satu media yang andal untuk memenuhi bermacam-macam fungsi penelitian,

termasuk penelitian pendidikan.

A. Tujuan Penelitian Pendidikan

Pada dasarnya tujuan penelitian pendidikan ialah menemukan prinsip-

prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk

menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam

lingkungan pendidikan, baik pendidikan formal, nonformal maupun informal.

Dalam kegiatan penelitian memang mengandung kegiatan yang kadang

sulit dan melelahkan, karena memerlukan biaya, tenaga, dan waktu, tetapi

penelitian memiliki tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti. Secara umum

beberapa tujuan penelitian yang hendak dicapai, termasuk penelitian pendidikan

antara lain: (1) memperoleh informasi baru, (2) mengembangkan dan

menjelaskan, dan (3) menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan.

Tujuan-tujuan penelitian tersebut secara singkat akan diuraikan sebagai

berikut:

1.26

Page 27: BAC-PPSD-1

1. Memperoleh informasi baru

Pada manusia terdapat naluri ingin tahu. Karena dorongan kebutuhan ingin

tahu ini, manusia ingin mengetahui sesuatu di luar yang ia ketahui. Salah satu cara

untuk menemukan sesuatu yang baru adalah melakukan penyelidikan atau

penelitian. Penelitian biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang

masih baru jika dilihat dari aspek si peneliti. Data dalam penelitian tidak boleh

dikumpulkan sekedar data yang sesuai dengan keinginan pribadi si peneliti

Walaupun mungkin saja suatu data atau fakta tersebut telah ada dan berada

disuatu tempat dalam waktu lama. Yang perlu diingat, dalam mengumpulkan data,

harus dilakukan secara obyektif. Pencarian dan pengumpulan informasi atau data,

peneliti dapat menggunakan data skunder. Apabila fakta tersebut baru diungkap

dan disusun secara sistematis oleh seorang peneliti pada saat itu maka dapat

dikatakan bahwa data peneliti tersebut dikatakan data baru. Sebagai contoh, hasil

belajar para siswa, hasil produksi suatu perusahaan, persepsi masyarakat terhadap

isu yang berkembang atau program pemerintah dan sebagainya. Jika informasi

atau data dapat dikumpulkan oleh peneliti berdasarkan fakta-fakta, maka data

tersebut sebagai data baru bagi peneliti.

Untuk menemukan sesuatu yang baru bidang pendidikan dilakukan

melalui penelitian pendidikan. Artinya, dalam perkembangan pengetahuan,

temasuk juga ilmu atau pengetahuan di bidang pendidikan, penemuan sesuatu

yang baru mengenai berbagai persoalan pendidikan dapat dilakukan dengan

metode atau cara penelitian yang hasilnya berupa temuan-temuan baru. Karena

itu, kegiatan penelitian harus dilakukan dengan cara-cara yang benar, dalam arti

dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode-metode ilmiah.

2. Mengembangkan dan menjelaskan

Tujuan yang kedua adalah mengembangkan dan menjelaskan.

Mengembangkan hasil kajian dari suatu kegiatan penelitian pendidikan berarti

mengembangkan perubahan-perubahan dan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh

individu, kelompok ataupun organisasi dalam kurun waktu tertentu. Temuan- dari

hasil penelitian pendidikan, misalnya peneliti menjelaskan bahwa faktor penciptaan

suasana dan iklim belajar di kelas yang menyenangkan secara signifikan

1.27

Page 28: BAC-PPSD-1

mendorong peningkatan motivasi belajar siswa dan kerja sama untuk berprestasi.

Motivasi belajar dan iklim kerja sama sebagai suatu perubahan akibat suasana dan

iklim belajar di kelas yang menyenangkan. Mereka perlu menggali dari variasi

sumber-sumber pengetahuan yang relevan agar dapat menerangkan pentingnya

permasalahan pendidikan yang dipecahkan. Peneliti berupaya mengkaji teori-teori

yang didukung fakta-fakta yang ada, sehingga peneliti akan sampai pada

pemberian pernyataan sementara yang sering disebut sebagai hipotesis penelitian.

Tujuan dari hasil penelitian dianggap penting karena bermanfaat secara

signifikan ketika para peneliti berusaha memecahkan permasalahan dengan tidak

menginginkan terjadinya pengulangan kerja atau penggunaan tenaga yang sia-sia.

3. Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan

Ubahan yang dalam istilah penelitian disebut variable. Variabel adalah

gejala yang sedang diteliti. Variabel atau ubahan adalah simbol yang digunakan

untuk mentransfer gejala ke dalam data penelitian. Biasanya variabel muncul pada

tingkat intensitas yang berbeda sehingga variabel itu adalah variabel lebel. Ada

beberapa variabel yang biasa digunakan dalam suatu penelitian, yaitu: variabel

bebas dan variabel terikat.. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel

yang memberi pengaruh atau diuji pengaruhnya terhadap variabel lain, disebut

juga variabel perlakuan, variabel eksperimen atau variabel intervensi. Variabel

terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas,

disebut juga variabel hasil, variabel pos tes atau variabel kriteria.

Seorang peneliti perlu mengetahui variable yang disebut variable bebas

(independent variable) dan variable tergantung (dependent variable), sehingga ia

dapat mengetahui secara pasti pengaruh variabel satu terhadap variable lainnya.

Dan kemudian dapat menerangkan keterkaitan dan keterikatan variable yang ada;

dapat memprediksi apa yang akan terjadi di antara vartiabel atau bahkan

mengontrol mereka untuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat.

Selain dua variabel tersebut di atas, dalam suatu penelitian biasa dijumpai

variabel ekstranus dan variabel penyela. Variabel ekstranus (extraneous variabel) dan

variabel penyela (intervening variable). Variabel ekstranus adalah variabel-variabel

yang apabila tidak dikontrol akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan

1.28

Page 29: BAC-PPSD-1

variabel penyela adalah variabel yang kemungkinan besar berpengaruh terhadap

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tetapi sulit untuk dikontrol.

B. Fungsi Penelitian Pendidikan

Pemahaman tentang bagaimana penelitian berperan dalam mengembang-

kan pengetahuan dan memperbaiki praktik pendidikan dikaitkan dengan

perbedaan macam-macam penelitian berkenaan dengan fungsinya. Secara umum

penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan

dan memperbaiki praktek

Penelitian dasar, misalnya mempunyai andil yang sangat besar dalam

mengembangkan batang ilmu pengetahuan (a scientific body of knowledge).

Temuan-temuan penelitian dasar dapat memperkaya teori. Selain pengembangan

ilmu pengetahuan peranan penelitian lain yang berfungsi memperbaiki praktek

(pendidikan) adalah penelitian terapan dan evaluatif yang ditujukan untuk meneliti

praktik pendidikan, meneliti penerapan teori atau mengevaluasi pelaksanaan

program dan kegiatan. Karena itu, hasil-hasil penelitian terapan dan evaluasi

tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki praktik pendidikan.

1. Fungsi penelitian berdasarkan jenis penelitian.

Berangkat dari peranan penelitian tersebut di atas, dapat dikemukan bahwa

secara mendasar dapat dibedakan tiga jenis atau macam penelitian, yaitu

penelitian dasar atau basic research, penelitian terapan (applied research) dan

penelitian evaluatif (evaluative research). Hasil-hasil penelitian tersebut,

memberikan gambaran bagi kita tentang fungsi-fungsi penelitian pendidikan:

a. Penelitian Dasar

Tujuan penelitian dasar adalah: pertama, menambah pengetahuan kita

dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah, dan kedua, meningkatkan

pencarian dan metodologi ilmiah (Nana Syaodih, 2005).

Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure

research) atau penelitian pokok (fundamental research) diarahkan pada pengujian

teori, dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk

1.29

Page 30: BAC-PPSD-1

kepentingan praktik. Penelitian ini memberikan sumbangan besar terhadap

pengembangan dan pengujian teori-teori.

Sebagai contoh, teori yang dikemukan oleh Newton, yaitu gaya grafitasi

yang telah lama dan sampai sekarang masih berlaku. Tidak tertutup kemungkinan

para peneliti akan menguji teori ini dengan mengajukan pertanyaan: Apakah ada

gaya lain selain gaya tarik bumi yang menyebabkan suatu benda jika dijatuhkan

dari ketinggian tertentu tidak selalu jatuh mengarah ke pusat bumi (Andaikan

tidak selalu tepat ke pusat bumi atau melenceng). Kalau hasil temuan ternyata

demikian, maka temuan hasil penelitian tersebut memunculkan pertanyaan baru

tentang kehandalan teori gaya grafitasi yang telah berlaku lama dan universal

tersebut. Contoh lain, mengenai hasil penelitian yang sampai sekarang dan

mungkin akan tetap berlaku misalnya dalil Phytagoras, dan lain-lain..

Dalam bidang pengetahuan sosial, termasuk hasil penelitian bidang

pendidikan, ada dua kemungkinan terjadi, yaitu pertama, dapat memperkuat,

mengubah, atau menolak hasil temuan dari paradigma lama. Yang kedua, . hasil

penelitian yang baru menghasilkan suatu yang memperkuat, membedakan, atau

bertentangan dengan hasil penelitian yang lama.

Bertolak dari suatu teori, prinsip dasar atau generalisasi, Syaodih (2005)

menjelaskan bahwa penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan

dan memprediksi fenomena-fenomena alam dan sosial. Teori bisa didukung atau

tidak didukung oleh pengalaman. Teori yang didukung oleh kenyataan-kenyataan

empiris disebut hukum ilmiah (scientific law).

Meskipun ada yang berpendapat bahwa penelitian dasar tidak diarahkan

untuk memecahkan masalah-masalah sosial dan para ilmuwan berperan

mengembangkan pengetahuan dan tidak perlu selalu memiliki implikasi praktis,

tetapi dalam kenyataan hasil-hasil penelitian dasar memberikan tantangan nilai-

dan dogma-dogma yang telah terbentuk dalam kehidupan praktis setelah periode

waktu tertentu. Pengetahuan baru secara tidak langsung akan mempengaruhi

pemikiran dan persepsi orang, yang akibatnya bisa mempengaruhi atau tidak

mempengaruhi perbuatan.

b. Penelitian Terapan

1.30

Page 31: BAC-PPSD-1

Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-

kenyataan praktis, penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan

oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian dasar berfungsi

menghasilkan pengetahuan untuk mencari solusi tentang masalah-masalah dalam

bidang tertentu.

Penelitian ini menguji manfaat dan teori-teori ilmiah, mengetahui

hubungan empiris dan analitis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari

penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan yang bersifat umum, bukan

rekomendasi yang merupakan tindakan langsung. Penelitian terapan seperti halnya

penelitian dasar bersifat abstrak dan umum dalam bidang tertentu, bukan

pengetahuan yang bersifat universal. Hasil penelitian terapan menambah

pengetahuan yang berbasis penelitian dalam bidang-bidang tertentu. Dampak dari

penelitian terapan terasa setelah periode waktu tertentu. Setelah jumlah hasil studi

dipublikasikan dan dibicarakan dalam periolde waktu tertentu, pengetahuan

tersebut akan mempengaruhi cara berpikir dan persepsi para praktisi. Penelitian

terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktek baru

serta mendorong pengembangan metodologi.

c. Penelitian Evaluatif

Penelitian evaluatif (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan

dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses,

ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun

lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan, sumbangan dan

kelayakan dari sesuatu kegiatan dalam satu unit. Apakah suatu kegiatan, program

atau pekerjaan memberikan manfaat, sumbangan atau hasil seperti yang

diharapkan ? Apakah sesuatu kegiatan, program atau pekerjaan yang layak dilihat

dari segi biaya, pengembangan, implementasi dan penyebaran, biaya untuk bahan-

bahan, tempat, pengembangan staf, dukungan masyarakat.

Penelitian evaluatif berbeda dengan evaluasi formal. Evaluasi formal bisa

dilakukan oleh para peneliti atau pelaksana dalam bidangnya, tidak membutuhkan

pelatihan-pelatihan khusus. Untuk dapat melakukan penelitian evaluatif

membutuhkan latihan khusus dalam beberapa disiplin ilmu, metodologi dan

1.31

Page 32: BAC-PPSD-1

keterampilan berhubungan dengan komunikasi secara interpersonal. Penelitian

evaluatif yang bersifat komprehensif membutuhkan data kuantitatif dan kualitatif

dari berbagai studi terkait yang dilaksanakan dalam berbagai tahapan kegiatan.

Pelaksanaan penelitian evaluatif membutuhkan kemampuan berkomuni-

kasi dengan bahasa praktis sesuai dengan situasi yang diteliti, tetapi juga terfokus

pada segi-segi yang berarti bagi para penentu kebijakan. Hasil-hasil penelitian

evaluatif kurang bersifat generalisasi, sebaba evaluasi terkait dengan kegiatan

yang berlangsung dalam unit tertentu.

Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan

tertentu, dan dapat mendorong penelitian atau penbangan lebih lanjut. Sejumlah

penelitian evaluatif dalam kegiatan sejenis yang dilaksanakan dalam unit-unit

yang berbeda dapat menambah pengetahuan dalam bidang aplikatif.

Ada dua macam penelitian evaluatif, yaitu penelitian tindakan (action

research) dan penelitian kebijakan (policy research). Penelitian tindakan

dilakukan oleh para pelaksana untuk memecahkan masalah yang dihadapi atau

memperbaiki suatu pelaksanaan suatu kegiatan. Guru melakukan penelitian

tindakan untuk memecahkan masalah atau meningkatkan program pengajarannya.

Penelitian tindakan yang dewasa ini banyak dilakukan dalam penelitian tindakan

kolaboratif (collaborative action research). Dalam penelitian ini para pelaksana

bekerjasama dengan konsultan atau para peneliti luar untuk merancang dan

melaksanakan penelitiannya. Penelitian tindakan menekankan baik pada proses

maupun hasil dari perubahan-perubahan strategi dan teknik yang digunakan.

Analisis kebijakan mengevaluasi kebijakan pemerintah untuk membantu

para penentu kebijakan memberikan rekomendasi-rekomendasi yang praktis.

Penelitian kebijakan memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang lalu atau yang

berlaku sekarang, dan diarahkan untuk: (1) meneliti formulasi kebijakan,

sasarannya siapa-siapa saja, (2) menguji pelaksanaan suatu program terkait dengan

sesuatu kebijakan, (3) menguji keefektifan dan keefisienan kebijakan (Syaodih,

2005: 17).

1.32

Page 33: BAC-PPSD-1

McMillan dan Schumacher (2001:18) membedakan penelitian dasar,

terapan dan evaluatif berdasarkan bidang penelitian, tujuan, tingkat generalisasi

dan penggunaan hasilnya, digambarkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1.1

Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif

Penelitian Dasar

Penelitian Terapan

Penelitian Evaluatif

Bidang Penelitian

Tujuan

Tingkat Generalisasi

Penggunaan hasil

1. Penelitian bidang fisik, perilaku dan sosial

1. Menguji teori, dalil, prinsip dasar.

2. Menentukan hubungan empiris antar fenomena dan mengadakan generalisasi analitis

1. Abstrak, umum

1.Menambah penge-tahuan ilmiah dari prinsip-prinsip dasar dan hukum tertentu.

2. Meningkatkan metodologi dan cara-cara pencarian

1. Bidang aplikasi: kedokteran, rekayasa, pendidikan

1. Menguji keguna-an teori dalam bidang tertentu.

2. Menentukan hubungan empiris dan generalisasi analitis dalam bidang tertentu

1. Umum tetapi dalam bidang tertentu

1. Menambah penge-tahuan yang didas-arkan penelitian dalam bidang tertentu.

2. Meningkatkan penelitian dan metodoogi dalam bidang tertentu.

1. Pelaksanaan berbagai program atau kegiatan berbagai tempat

1. Menilai keberhasilan kegiatan secara spesifik

2. Menilai manfaat kegiatan secara spesifik

1. Konkrit, spesifik dalam aspek tertentu.

2.Diterapkan dalam praktik aspek tertentu.

1. Menambah pe-ngetahuan yang didasarkan pene-litian secara spesifik.

2. Meningkatkan penelitian dan metodologi secara spesifik

3.Membantu dalam pembuatan keputusan bidang tertentu.

1.33

Page 34: BAC-PPSD-1

Sumber: Reseach in Education (McMillan dan Schumacher, 2001:18)

2. Fungsi penelitian berdasarkan tujuan

Selain berdasarkan jenis-jenis atau macam-macam penelitian, fungsi

penelitian juga dapat dibedakan berdasarkan tujuannya. Berdasarkan tujuan

dibedakan antara penelitian deskriptif, prediktif, improftif, dan eksplanatif.

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskrip-

sikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya pada saat penelitian

dilakukan. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau

memberikan perlakuan-perlakuan tertentu tehadap objek penelitian, semua

kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat

berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau sesuatu populasi yang cukup luas.

Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi

bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya.

Penelitian demikian disebut penelitian perkembangan (developmental studies).

Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang

waktu, dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu.

Dalam penelitian deskriptif dapat digunakan pendekatan kuantitatif,

pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka-angka, atau pendekatan

kualitatif, penggambaran keadaan secara naratif kualitatif. Penelitian deskriptif

dapat dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat

juga dilakukan dalam waktu yang cukup panjang disebut penelitian longitudinal.

Penelitian longitudinal ini menunjuk pada penelitian-penelitian individu atau

satuan-satuan lain, dimana pengukuran unit yang sama diulang diberbagai waktu

sepanjang jalannya penelitian. Sedangkan penelitian cross sectional, meneliti

perkembangan kemampuan berbahasa pada tahap-tahap dalam potongan waktu

misalnya kemampuan berbahasa pada masa atau tahapan perkembangan seseorang

berdasarka usia kronologis: bayi, anak kecil, anak sekolah, remaja, dan adolesen

dilakukan secara bersamaan.

1.34

Page 35: BAC-PPSD-1

b. Penelitian Prediktif

Penelitian prediktif (predictive research) Studi ini ditujukan untuk

memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada

saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian

deskriptif dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional (correlational

studies) dan kecenderungan (trend studies). Melalui penelitian korelasional, selain

dapat dicari korelasi antara dua atau lebih dari dua variabel juga dapat dihitung

regresinya. Melalui perhitungan regresi ini, baik regresi parsial maupun multiple

dapat diprediksi dampak atau kontribusi dari satu atau lebih dari satu variabel

terhadap variabel lainnya.

Penelitian prediktif juga dapat dilakukan melalui studi kecenderungan.

Dengan melihat perkembangan selama jangka waktu tertentu, pada saat ini atau saat

yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang. Prediksi

tentang jumlah penduduk lima atau sepuluh tahun yang akan datang bisa dihitung

berdasarkan perkembangan penduduk selama lima sampai sepuluh tahun yang lalu.

c. Penelitian Improftif

Penelitian improftif (improvetive research) ditujukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan

suatu program. Banyak kegiatan atau program dalam pelaksanaan pendidikan,

seperti pelaksanaan: kurikulum, pembelajaran, evaluasi berbagai mata pelajaran,

program: praktik laboratorium, praktik keterampilan, bimbingan siswa,

ekstrakurikuler, pengawasan sekolah, layanan perpustakaan, program pelatihan

pemimpin sekolah, guru, staf adminstrasi, dll. Untuk memperbaiki dan

menyempurnakan pelaksanaa program atau kegiatan digunakan penelitian

tindakan atau action research, sedang untuk memperbaiki, meningkatkan atau

menghasilkan program yang standar atau model digunakan penelitian dan

pengembangan atau research and development. Penelitian eksperimental sebagai

bagian dari metode penelitian dan pengembangan atau sebagai metode tersendiri

1.35

Page 36: BAC-PPSD-1

untuk mengetahui pengaruh dari suatu hal terhadap hal lainnya juga dapat

dilakukan dalam penelitian improftif.

d. Penelitian Eksplanatif

Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan

penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Peneliti berusaha

menjelaskan melalui teori yang didukung fakta-fakta yang menunjang yang ada,

peneliti akan dapat sampai pemberian pernyataan sementara yang sering disebut

sebagai hipotesis penelitian. Variabel dalam pendidikan bisa berupa, antara lain:

guru mengajar, membimbing, mengevaluasi, murid belajar, mengerjakan tugas,

bolos, lulus ujian, buku kurang, kelas sempit.

Penelitian eksplanatif mencoba mencari kejelasan hubungan antar hal

tersebut. Hubungan tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling

hubungan, sumbangan atau konstribusi satu variabel terhadap variabel lainnya

ataupun hubungan sebab akibat. Hubungan-hubungan tersebut dikaji dalam

penelitian korelasional, dan penelitian eksperimental. Hubungan juga dapat dilihat

dari perbedaan yang melatarbelakanginya, yang dapat diungkap melalui penelitian

kausal komparatif.

Latihan:

Setelah mengkaji keseluruhan materi yang dipaparkan pada subunit ini,

pemahaman Anda akan lebih mantap lagi, kerjakan latihan-latihan berikut:

1. Salah satu bidang garapan penelitian pendidikan diantaranya menekankan

sekitar masalah profesionalisme guru. Lakukan identifikasi masalah-masalah

profesioanlisme guru, ambil contoh di Sekolah Dasar dimana Anda bertugas.

Coba diskusikan bersama teman-teman Anda sehingga menemukan satu atau

lebih masalah yang akan dijadikan sebagai masalah penelitian.

2. Ada beberapa variabel yang biasa digunakan dalam suatu penelitian, yaitu:

variabel bebas dan variabel terikat.. Masih terkait dengan latihan nomor satu,

Anda diminta menentukan varibel bebas dan varibel terikat. Dari setiap

variabel tersebut kemukakan aspek-aspek dari masing-masing. Untuk itu ada

lakukan telaah teori-teori yang relevan dengan masalah yang akan Anda teliti.

1.36

Page 37: BAC-PPSD-1

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang memberi pengaruh

atau diuji pengaruhnya terhadap variabel lain, disebut juga variabel perlakuan,

variabel eksperimen atau variabel intervensi. Variabel terikat (dependent

variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, disebut juga

variabel hasil, variabel pos tes atau variabel kriteria.

Petunjuk mengerjakan latihan:

Agar latihan yang Anda kerjakan sesuai dengan arah yang diharapkan,

bacalah rambu-rambu berikut:

1. Profesionalisme guru lebih mengacu pada sikap dan komitmen guru untuk

senantiasa berusaha belajar untuk meningkatkan dan meningkatkan

kemampuannya dalam menjalankan pekerjaan profesinya sebagai guru yang

profesional. Hal ini diantaranya dapat dilakukan dengan belajar mandiri

dan/atau bersama teman sejawat.

2. Telaah ulang materi bahasan tentang variabel bebas (independent variable) dan

variabel terikat (dependent variable). Setelah Anda memperoleh pemahaman

yang jelas tentang variabel-varibel tersebut, lanjutkan diskusi Anda dengan

teman-teman Anda untuk menentukan aspek dari masing-masing variabel

tersebut. Perlu diingat, pilih masalah yang tidak terlalu luas agar tidak

menyulitkan Anda ketika akan melakukan penelitian.

RANGKUMAN

Secara umum penelitian pendidikan mempunyai dua fungsi utama, yaitu

mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek pendidikan. Dari

fungsi utama tersebut dapat dijabarkan lagi berdasarkan jenis-jenis penelitian,

yaitu: fungsi penelitian berdasarkan jenis penelitian dibedakan tiga jenis atau

macam penelitian, yaitu penelitian dasar atau basic research, penelitian terapan

atau applied research dan penelitian evaluatif atau evaluative research. Dan

fungsi penelitian berdasarkan tujuan penelitian, dibedakan antara penelitian

deskriptif, prediktif, improftif, dan eksplanatif. Penelitian pendidikan tersebut

1.37

Page 38: BAC-PPSD-1

menekankan sekitar masalah pendidikan, baik yang mencakup guru, siswa,

kurikulum, sistem pengajaran, manajeman, dan hubungan lembaga dengan

masyarakat dan lain-lain

Ubahan didalam istilah penelitian disebut variable. Variabel adalah gejala

yang sedang diteliti. Variabel atau ubahan adalah simbol yang digunakan untuk

mentransfer gejala kedalam data penelitian. Biasanya variabel muncul pada

tingkat intensitas yang berbeda sehingga variabel itu adalah variabel lebel.

Ada beberapa variabel yang biasa digunakan dalam suatu penelitian, yaitu:

variabel bebas dan variabel terikat.. Variabel bebas (independent variable) adalah

variabel yang memberi pengaruh atau diuji pengaruhnya terhadap variabel lain,

disebut juga variabel perlakuan, variabel eksperimen atau variabel intervensi.

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas, disebut juga variabel hasil, variabel pos tes atau variabel kriteria.

Dalam suatu penelitian juga biasa dijumpai variabel ekstranus dan variabel

penyela. Variabel ekstranus (extraneous variabel) dan variabel penyela

(intervening variable). Variabel ekstranus adalah variabel-variabel yang apabila

tidak dikontrol akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel

penyela adalah variabel yang kemungkinan besar berpengaruh terhadap hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat tetapi sulit untuk dikontrol.

TES FORMATIF 2

Di bawah ini disediakan tes formatif yang bertujuan untuk mengukur pemahaman

Anda mengenai uraian, contoh, dan rangkuman materi yang disajikan dan telah

Anda pelajari..

Petunjuk: Pilihlah alternatif A, B, C atau D dengan cara memberikan tanda silang

(X) pada jawaban yang Anda anggap paling benar!

1. Penelitian yang bertujuan untuk menguji teori, dalil, dan prinsip dasar disebut …

A. penelitian deskripsi

B. penelitian dasar

C. penelitian evaluasi

D. penelitian terapan.

1.38

Page 39: BAC-PPSD-1

2. Berikut ini yang termasuk bidang garapan penelitian terapan, kecuali bidang …

A. bidang kedokteran

B. bidang rekayasa

C. bidang pendidikan

D. bidang fisik atau alam.

3. Beberapa tujuan penelitian pendidikan di bawah ini, kecuali ...

A. memperoleh informasi baru

B. mengembangkan dan menjelaskan

C. mempertahankan teori yang sudah mapan

D. menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan.

4. Tujuan penelitiannya adalah untuk menilai keberhasilan dan manfaat kegiatan

secara spesifik adalah jenis penelitian …

A. penelitian dasar

B. penelitian evaluasi

C. penelitian terapan

D. penelitian deskripsi.

5. Penelitian yang bertujuan menguji pelaksanaan suatu program terkait dengan

sesuatu kebijakan, disebut …

A. penelitian longitudinal

B. penelitian fundamental

C. penelitian kebijakan

D. penelitian tindakan.

6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek adalah termasuk

fungsi utama …

A. penelitian pendidikan

B. penelitian murni

C. penelitian evaluasi

D. penelitian kebijakan.

7. Didalam istilah penelitian disebut variable disebut …

A. perubahan gejala dalam penelitian

B. ubahan atau gejala yang sedang diteliti

1.39

Page 40: BAC-PPSD-1

C. ubahan data yang diperoleh

D. perubahan masalah yang diteliti.

8. Variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, dalam suatu penelitian disebut …

A. variabel terikat

B. variabel ektranus

C. variabel penyela

D. variabel kontrol.

9. Yang bukan termasuk fungsi penelitian pendidikan berdasarkan tujuan

penelitian berikut ini adalah …

A. prediktif

B. deskriptif

C. aplikatif

D. eksplanatif.

10. Penelitian ini berfungsi untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyem-

purnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program berdasar

tujuan penelitian …

A. penelitian evaluatif (evaluation research)

B. penelitian dasar (basic research)

C. penelitian terapan (applied research)

D. penelitian improftif (improvetive research)

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di

bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian

pergunakanlah rumus perhitungkan di bawah ini untuk mengetahui tingkat

penguasaan Anda tentang bahan ajar dalam sub unit ini.

Rumus Perhitungan:

Jumlah jawaban yang benarTingkat Penguasaan Anda = X 100

10Hasil perhitungan tersebut di atas dapat diberikan makna sebagai berikut:

1.40

Page 41: BAC-PPSD-1

Skor 90 – 100, berarti sangat baik

Skor 80 – 89, berarti baik

Skor 70 – 79, berarti cukup baik

Skor 0 – 69, berarti kurang

Apabila skor Anda mendapat 80 ke atas, berarti bahwa penguasaan Anda

tentang bahan ajar dalam sub unit ini ”Baik” atau bahkan ”Sangat Baik”, maka

Anda dapat melanjutkan ke unit berikutnya. Namun, apabila tingkat penguasaan

Anda masih mendapatkan skor di bawah 80, maka Anda disarankan untuk

mempelajari kembali sub unit ini, khususnya pada bagian-bagian yang belum

Anda kuasai dengan baik. Perhatikan pada nomor soal yang mana Anda masih

keliru menjawabnya.

DAFTAR PUSTAKA

1.41

Page 42: BAC-PPSD-1

Arikunto, Suharsimi. (1989). Prosedur Peneneltian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Benua.

Elliot, J. (1991). Action Reseach For Education Change. Philadelphia: Open University Press.

Faisal, Sanafiah. (1982). Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional

McMillan, J.H dan Schumacher, S (2001). Research in Education: A Conceptual Intro-duction (5th ed.), US, Longman.Inc.

Mc. Taggar, R. (1991). Action Reseach: A Short Modern History. Geelong, Victoria: Deaking University Press.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta. Bumi Aksara.

Syaodih. N. (2005). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Rosda.

Wardani, I G.A.K, dkk. (2003). Hakikat Penelitian Tindakan Kelas. Buku Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

1.42

Page 43: BAC-PPSD-1

Tes Formatif 1:

1. B Metode penelitian adalah cara yang dipakai untuk menemukan,

mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan

dengan menggunakan metode-metode ilmiah.

2. A Discovery adalah penelitian yang hasilnya memang betul sudah ada

3. D Invention adalah penelitian yang hasilnya betul-betul baru dengan

dukungan fakta

4. C Objektif berarti semua orang akan memberikan penafsiran sama

5. B Ada ketepatan antara data dengan kenyataan yang sesungguhnya

6. A Tingkah laku peserta didik merupakan salah satu aspek penting yang perlu

dikembangkan melalui pendidikan, karena itu perlu diteliti.

7. .D Deduktif adalah suatu proses berpikir untuk mencari kesimpulan berawal

dari alasan umum menuju ke arah yang lebih khusus.

8. B Induktif adalah proses berpikir untuk mencari kesimpulan dari fakta

pendukung yang spesifik atau khusus ke arah yang lebih umum.

9. C Hipotesis adalah dugaan sementara yang masih perlu dibuktikan

kebenarannya.

10. D Metode ilmiah sangat mempersyaratkan data yang digunakan sebelum

digunakan dan diolah terlebih dahulu harus obyektif, harus diuji validitas

dan reliabelitas datanya.

Tes Formatif 2:

1. A Penelitian deskriptif menggambarkan gejala-gelaja apa adanya pada saat

penelitian dilakukan

2. D Kajian tentang gejala alam atau fisik, termasuk bidang gsrspsn penelitian

dasar

3. C. Tujuan ini tidak termasuk tujuan penelitian pendidikan

4. B. Penelitian evaluasi bertujuan melakukan penilaian terhadap tingkat

berhasilan dan manfaat suatu kegiatan secara spesifik

5. C. Penelitian ini berkenaan dengan kebijakan yang diterapkan oleh pihak

yang memiliki otoritas, misalnya tentang kebijakan pemerintah

1.43

Page 44: BAC-PPSD-1

6. D Pengembangan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek pendidikan

adalah fungsi utama penelitian pendidikan

7. B. Istilah lain variabel dalam penelitian disebut ubahan atau gejala yang

sedang diteliti

8. A. Dalam penelitian variabel terikat (dependent variable) dipengaruhi oleh

variabel bebas (indevendent variable)

9. C. Penelitian aplikatif termasuk fungsi penelitian berdasarkan jenis-jenis

penelitian.

10. D. Penelitian improftif (improvetif research) adalah fungsi penelitian

berdasarkan tujuan penelitian.

GLOSARIUM

1.44

Page 45: BAC-PPSD-1

Desain penelitian (reseach design): merupakan prosedur atau langkah-langkah

yang ditempuh dalam mengumpulkan dan menganalisa data, mecakup

metode penelitian, sumber dan teknik pengumpulan daya yang digunakan,

analisis dan interprestasi penyempurnaan program.

Evaluasi formatif (formative evaluation): evaluasi yang di arahkan pada

mengukur prose,dan di gunakan untuk memperbaiki atau menyempurnakan

program.

Eksperimen lemah (weak experimental): penelitian eksperimental tanpa

pengontrolan variabel, di sebut juga pra-eksperimen.

Eksperimen kuasi (quasi exsperimental): penelitian eksperimental yang

penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen hanya dalam

satu karakter saja, dan minimal dilakukan dengan cara menjodohkan atau

matching anggota kelompok.

Eksperimen murni (true experimental) : penelitian experimental yang kelompok

kontrol dan kelompok experiemntalnya betul-betul homogen karena semua

karakteristik disamakan atau dikontrol.

Experimen subyek tunggal (single subject experimental) : penelitian experimantal

yang sampel experimen dan sampel kontrolnya masing-masing hanya satu

subyek, atau satu lembaga organisasi.

Fokus masalah (problems focus) : isu-isu, masalah-masalah atau hal-hal isensial,

penting dalam suatu bidang atau sub bidang keahlian atau kegiatan tertentu

yang mendesak atau urgen untuk dikaji atau diteliti untuk memperoleh

kejelasan atau untuk pemecahan masalah.

Hipotesis (hypothesis) : dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah

yang akan dibuktikan secara statistik.

Masalah penelitian (reseach problems) : cara-cara yang digunakan peneliti dalam

merancang, melaksanakan, pengolah data dan menarik kesimpulan

berkenaan dengan masalah penelitian tertentu.

Pendekatan penelitian (reseach approaches): adalah suatu model atau sistem

pencarian dengan menggunakan dasar-dasar pemikiran atau landasan teoritis

tertentu.

1.45

Page 46: BAC-PPSD-1

Penelitian (reseach): proses pengumpulan dan analisa serta interprestasi data yang

dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode-metode ilmiah.

Penelitian dasar (basic reseach): peneltian yang diarahkan kepada pengembangan

atau pengujian teori, disebut juga peneltian murni (pure reseach) atau

penelitian pokok (fundamental reseach).

Penelitian deskriptif (descridtive reseach): penelitian yang diarahkan pada

memperolah gambaran keadaan pada saat ini.

Penelitian ekperimental (experimental reseach): penelitian yang ditujukan untuk

menguji pengaruh satu atau lebih dari suatu variabel terhadap variabel lain.

Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan

penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel.

Penelitian ekspos (expost facto reseach): penelitian yang diarahkan pada

mengetahui hubungan-hubungan (sebab-akibat) pada situasi atau kegiatan

yang sedang berlangsung.

Penelitian etnografik (ethnograpic reseach): peneltian yang ditujuan untuk

mendeskripsikan dan menginterprestasikan aspek-aspek budaya, sosial dan

sistem.

Penelitian evaluasi (evaluative reseach): penentlian yang diarahkan pada

mengkur pelaksanaan suatu program atau kegiatan yang digunakan untuk

mementukan suatu keputusan atau mengadakan perbaikan.

Penelitian fenomenologis (phenomenological reseach): penelitian yang diarahkan

pada mencari arti atau makna dari pengalaman dan kehidupan.

Penelitian historis (histirical reseach) : peneltiian yang diarahkan unutk

mengumpulkan, menganalisakan dan menginterprestasikan peristiwa-

peristiwa sejarah.

Penelitian improftif (improvetive research): ditujukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau

pelaksanaan suatu program.

Penelitian kebijakan (policy research): memfokuskan kajiannya pada kebijakan

yang lalu atau yang berlaku sekarang

1.46

Page 47: BAC-PPSD-1

Penelitian komparatif (comparative reseach): termasuk penelitian deskriptif yang

ditujukan untuk mengetahui perbedaan antara dua atau lebih variabel

kegiatan atau situasi.

Penelitian korelasional (correlational reseach): termasuk penelitan deskriptif

yang duarahkan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Penelitian kualitatif (qualitative reseach): penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripdikan dan menganalisis fenomena-fenomena, peristiwa, aktivitas

sosial secara ilmiah.

Penelitian noninteraktif (non-interactive reseach): penelitian kualitatif yang

diarahkan untuk menghimpun menganalisis dan mengiterprestasikan

dokumen-dokumen.

Penelitian prediktif (predictive reseach): merupakan bagian dari penelitian

deskriptif yang analisisnya diarahkan pada saat yang akan datang.

Penelitian survai (survey reseach) : penelitian yang diarahkan pada megumpulkan,

menganalisis dan menginterprestasikan opini tentang hal-hal tertentu dari

populasi yang cukup besar.

Penelitian terapan (applied reseach): penelitian yang diarahkan pada mengetahui,

atau menguji penerapan dari suatu teori, kebijakan. Menganalisis hubungan

antar hal dalam sesuatu situasi atau kegiatan.

Penelitian tindakan (action reseach): penelitian yang diarahkan untuk

mengumpulkan dan menganalisis data untuk kemudiaan mengadakan

perbaikan atau penyempurnaan tentang kegiatan, program, atau kegiatan,

dan dilakukan oleh para pelaksana kegiatan itu sendiri. Penelitian termaksud

penelitian bersifai memperbaiki atau improftif.

Penelitian dan pengembangan (reseach and development): penelitian yang

diarahkan pada pengembangan suatu produk, baik produk perangkat keras

atau perangkat lunak.

Teknik pengumpulan data (collecting data techniques): cara-cara yang ditempuh

dalam menghimpun data seperti: interview, angket, observasi test, dll.

1.47

Page 48: BAC-PPSD-1

Tujuan pendidikan (educational goal): sasaran-sasaran yang ingin dicapai dengan

sesuatu program pendidikan, mencakup sasaran segi kognitif, efektif dan

psikomotor.

Variabel bebas (independent variables): variabel yang memebrikan pengaruh atau

diuji pengaruhnya terhadap variabel lain, disebut juga variabel perlakuan,

variabel experimen atau variabel intervensi.

Variabel terikat (dependent variables): adalah variabel yang dipengaruhi variabel

oleh bebas disebut juga variabel hasil, variabel pos tes atau variabel kriteria.

1.48