BABIV PROGRAMARSITEKTUR ...repository.unika.ac.id/16229/5/13.11.0154 Ryan Anggoro (8.2%).BAB... ·...

62
204 BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR IV.1 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan Gedung Terminal Pelabuhan Laut IV.1.1 Aspek Citra Pada umumnya kawasan pelabuhan sangat lekat dengan stigma kekumuhan, premanisme, dan kekerasan. Dengan adanya pembangunan terminal Penumpang Pelabuhah Laut Tanjung Kendal ini, di harapkan akan mengubah stigma tersebut menjadi kawasan terminal penumpang yang ramah bagi semua pengunjung dan nyaman. Bebrapa hal yang di lakukan untuk mengubah stigma tersebut antara lain : Pemeriksaan lebih ketat pada calon penumpang untuk mencegah penyelundupan dan tindak kejahatan lainya Pemeriksaan bagasi yang lebih ketat untuk mencegah terjadinya kelebihan muatan pada kapal. Pemisahnan alur antara penumpang datang dan berangkat agar tidak terjadi kekacauan sirkulasi. Penyediaan fasilitas untuk penumpang berkebutuhan khusus agar bangunan terminal penumpang pelabuhan ramah untuk semua pengunjung.

Transcript of BABIV PROGRAMARSITEKTUR ...repository.unika.ac.id/16229/5/13.11.0154 Ryan Anggoro (8.2%).BAB... ·...

204

BAB IV

PROGRAM ARSITEKTUR

IV.1 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan Gedung Terminal

Pelabuhan Laut

IV.1.1 Aspek Citra

Pada umumnya kawasan pelabuhan sangat lekat dengan

stigma kekumuhan, premanisme, dan kekerasan. Dengan

adanya pembangunan terminal Penumpang Pelabuhah Laut

Tanjung Kendal ini, di harapkan akan mengubah stigma

tersebut menjadi kawasan terminal penumpang yang ramah

bagi semua pengunjung dan nyaman. Bebrapa hal yang di

lakukan untuk mengubah stigma tersebut antara lain :

Pemeriksaan lebih ketat pada calon penumpang untuk

mencegah penyelundupan dan tindak kejahatan lainya

Pemeriksaan bagasi yang lebih ketat untuk mencegah

terjadinya kelebihan muatan pada kapal.

Pemisahnan alur antara penumpang datang dan

berangkat agar tidak terjadi kekacauan sirkulasi.

Penyediaan fasilitas untuk penumpang berkebutuhan

khusus agar bangunan terminal penumpang pelabuhan

ramah untuk semua pengunjung.

205

Penyediaan fasilitas kesehtan dan karantina yang layak

untuk memberi pertolongan pertama dan perwatan bagi

seluruh pengguna terminal penumpang pelabuhan.

Penggunaan struktur bentang lebar sebagai elemen

estetis modern pada bangunan.

IV.1.2 Aspek Fungsi

Bangunan Gedung Terminal Penumpang Pelabuhan ini

berfungsi sebagai tempat tunggu kedatangan dan

keberangkatan penumpang kapal laut. Bangunan ini terbagi

menjadi 3 ( tiga ) area yaitu area umum, area semi steril, dan

area steril. Area umum dapat di gunakan oleh semua

pengunjung baik penumpang, pengantar/ penjemput, maupun

petugas pelabuhan. Area semi steril di gunakan untuk

mempersiapkan segala kebutuhan keberangkatan penumpang

seperti lapor kehadiran dan penanganan bagasi. Di area ini

hanya penumpang yang memiliki tiket dan petugas saja yang

boleh memasukinya. Sedangkan untuk area steril digunakan

penumpang sebagai tempat tunggu penumpang. Area steril di

bagi menjadi dua, yaitu area tunggu keberangkatan dan area

tunggu kedatangan. Area tunggu keberangkatan di gunakan

206

untuk menunggu sebelum memasuki kapal. Area tunggu

kedatangan di gunakan setelah penumpang turun dari kapal64.

IV.1.3 Aspek Teknologi

Kebutuhan teknologi di butuhkan untuk mendukung

konsep bangunan modern. Teknologi digunakan untuk

meningkatkan keamanan di sekitar gedung terminal pelabuhan.

Selain untuk meningkatkan keamanan di area gedung terminal

penumpang pelabuhan, sistem teknologi juga dapat mengurangi

resiko kecelakaan pada saat pelayaran. Berikut ini beberapa

teknologi yang di gunakan dalam gedung terminal penumpang

pelabuhan :

Mesin X-ray

Mesin x-ray adalah mesin pemandai barang-barang

penumpang. Barang yang melalui tunnel mesin X-ray akan

terdeteksi oleh sensor Light Barrier. Ketika ada barang

terdeteksi oleh sensor Light Barrier, sensor akan

mengirimkan informasi untuk menghidupkan sinar X-ray. X-

ray yang akan menembus objek di atas konveyor. X-ray

yang ditembakkan akan diserap oleh objek yang diperiksa

dan sisa dari X-ray yang dipancarkan tersebut akan

mengenai detektor-detektor yang bebentuk seperti huruf L.

mesin X-ray berguna untuk mendeteksi jenis barang yang di

64 SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar danPenumpang, Badan Standar Nasional Indonesia

207

bawa oleh calon penumpang untuk menghindari tindakan

seperti penyelundupan dan tindakan kriminal lainya65.

Skema gambar mesin x-ray seperti berikut :

Gambar IV.1 Prinsip Kerja Mesin X-ray

Sumber : 1bp.com

Metal Detector

Metal detector adalah alat yang digubakan untuk

mendeteksi barang semua jenis metal. Sebelum

penumpang melaporkan diri ke meja lapor, penumpang di

wajibkan melulaui mesin pendeteksi metal ini. Alat ini

menggunakan teknologi gelombang elektromagnetik.

Apabila terjadi perubahan gelombang elktro magnetik,

maka akan di deteksi sebagai metal pengganggu. Hal ini

65 Xray Indonesia, Cara Kerja Xray di Bandara, diakses darihttp://www.xrayindonesia.com/article/detail/163/cara-kerja-xray-di-bandara, pada 18 Juli2017

208

untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti

senjata tajam.66

Gambar IV.2 Metal Detector

Sumber : doc. Google

Dimming Led Occupancy Cencor

Dimming led occupancy cencor adalah sistem instalasi

lampu pada bangunan. Sistem ini menggunakan dimmer

untuk mendeteksi kegiatan yang ada di dalam ruangan.

Lampu akan menyala jika sensor mendeteksi adanya

kegiatan di dalam ruangan. Waktu time out lampu bisa

diatur dalam durasi 5-15 detik. Jadi lampu akan mati secara

otomatis beberpa detik sesuai yang telah diatur. Lampu

juga dapat di matikan dengan menggunakan saklar apabila

66 Xray Indonesia, Seberapa Tahukah Kita Mengenai Metal Detector, diakses darihttp://www.xrayindonesia.com/article/detail/129/seberapa-tahukah-pemahaman-kita-mengenai-metal-detector, pada 18 Juli 2017

209

lampu ingin di matikan walaupun ada kegiatan di dalam

ruangan. Hal ini ditujukan agar daya yang dikeluarkan oleh

lampu tidak sia-sia.

Gambar IV.3 Alat Dimmer

Sumber : www.intech.com

IV.1.2 Aspek Lingkungan

Pembangunan pelabuhan merupakan salah satu kegiatan

pembangunan yang perlu disertai dengan dokumen AMDAL.

Dokumen AMDAL diperlukan dalam seliap pembangunan

fasllitas pelabuhan baik fasilitas yang ada di daratan ataupun

fasilitas yang ada di perairan. Bangunan kawasan terminal

penumpang ini akan mempertimbangkan beberapa aspek

lingkungan seperti penetapan ruang terbuka hijau dan

pertimbangan ground cover untuk mengurangi debu yang di

hasilkan dari aktivitas kendaraan dan bongkar muat barang di

area terminal pelabuhan.

210

Perencanaan vegetasi juga di tujukan untuk menyerap debu

dan melindungi tanah dari hantaman air hujan. Penyediaan

reception faciities juga diperlukan untuk menjaga kelestarian air

dan biota laut. Reception Facilites ini di haruskan berada di luar

kawasa terminal penumpang pelabuhan67

IV.2 Tujuan, Faktor Penentu, dan Faktor persyaratan Perancangan

Gedung Terminal Pelabuhan Laut Tanjung Kendal

IV.2.1 Tujuan Perancangan Gedung Terminal Pelabuhan Laut

Tanjung Kendal

a) Mendukung peran Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

b) Meningkatkan kegialan pelayanan transportasl yang secara

tidak Iangsung dapat meningkatkan produksi ekonoml dan

pendistribusiannya,

c) Meningkatkan pelayakan dangan cara melakukan sharing

pelayanan melalui upaya pemindahan aktivltas pelabuhan laut

penumpang dan penyeberangan serta angkulan general

cargo pada jenis-jenis tertentu yang ada di Pelabuhan

Tanjung Emas

d) Menjadi ikon baru dan kebanggaan bagi masyarakat kota

Kendal.

67 Menteri Perhubungan, Pm No. 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk PelabuhanTanjung Emas Semarang, Kemenetrian Perhubungan, Jakarta : 2013. Hlm 62

211

e) Menciptakan terminal penupang pelabuhan laut yang layak

dan menarik

f) Mengubah stigma bahwa pelabuhan laut yang identik dengan

kekumuhan, kekerasan, dan premanisme.

IV.2.1 Faktor Penentu Perancangan Gedung Terminal Pelabuhan

Laut Tanjung Kendal

Dalam Perancangan Bangunan Gedung terminal penumpang

pelabuhan Tanjung Kendal ini terdapat beberapa faktor penentu

perancangan yaitu :

SNI mengenai Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk

Pelayanan Kapal dan Penumpang

Peratuan Pemerintah Mengenai Terminal Penumpang

Pelabuhan.

Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas

Rencana Tata Ruang dan Wiayah Kabupaten Kendal

Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Kendal

Proyeksi Jumlah Penumpang 15Tahun ke Depan

IV.2.2 Faktor Persyaratan Perancangaan Gedung Terminal

Pelabuhan Laut

A. Arsitektur

Penataan ruang berdasarkan Zoning setiap kegiatan pelaku,

sehingga alur serta penataan ruang teratur.

212

Langgam yang digunakan merupakan Arsitektur Modern yang

mengedepankan utilitas dan efektivitas ruang

Pemisahan sirkulasi antara embarkasi dan debarkasi dan

antara kendraan pegantar dan kendaraan yang akan menaiki

kapal

B. Bangunan

Penggunaan bahan material lokal uyang ramah lingkungan.

Pemilihan material yang mudah perawatannya dan Heavy

Duty sehingga umur material menjadi lebih lama.

Memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami pada

bangunan, terutama pada area yang tidak terlalu

membutuhkan tingkat kenyamanan tinggi.

C. Lingkungan

Pemberian ruang terbuka hijau minimal sebesar 30%

Perencanaan sistem saluran drainase pada terminal secara

terpadu.

Pengolahan limbah secara mandiri, sehingga limbah yang

dibuang ke saluran kota merupakan limbah yang tidak

berbahaya.

IV.3 Program Arsitektur Terminal Penumpang Pelabuhan Laut

IV.3.1 Pola Kegiatan

Penumpang Berangkat

213

Skema IV.1 Pola Kegiatan Penumpag Berangkat

Penumpang Turun

Skema IV.2 Pola Kegiatan Penumpang Datang

Penumpang Transit

Skema IV.3 Pola Kegiatan Penumpang Transit

214

Kru dan Nahkoda Kapal

Skema IV.4 Pola Kegiatan Kru dan Nahkoda Kapal

Penyedia Jasa Angkutan Laut

Skema IV.5 Pola Kegiatan Penyedia Jasa Angkutan Laut

Pengelola Pelabuhan

Skema IV.6 Pola Kegiatan Pengelola Pelabuhan

Petugas Kesehatan

Skema IV.7 Pola Kegiatan Petugas Kesehatan

215

Petugas Keamanan

Skema IV.8 Pola Kegiatan Petugas Keamanan

Penjual

Skema IV.9 Pola Kegiatan Penjual

Penjemput Pengantar

Skema IV.10 Pola Kegiatan Pengantar/ Penjemput

216

Taxi / Bus

Skema IV.11 Pola Kegiatan Taxi dna Bus

IV.3.2 Program Ruang Gedung Terminal Pelabuhan Laut Tanjung

Kendal

Tabel IV.1 Program Ruang Gedung Terminal

RUANG GEDUNG TERMINAL

NAMA RUANGSYARAT DANKELENGKAPAN

KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFATLUAS(m2))

R. UMUM /ANJUNGAN

SARANAINFORMASI

PAPANINFORMASI/MULTIMEDIA

INDOOR PUBLIK 5.175,9

KANTOR BIROPERJALANAN

BAGIAN KONSESIATM, CAFE, KIOS,DLL

TOILET PRIA DANWANITA

1 BILIK UNTUK 50PENUMPANG

TOILET DIFABELDAPAT UNTUKMEMUTAR KURSIRODA

JALUR KORIDOR

SUDUTMAKSIMUMRAMP 8%

LEBAR PINTUMINIMAL 90 cm

TEMPAT DUDUKUNTUK RUANG

DILENGKAPISARANA

217

TUNGGU INFORMASI

PENCAHAYAANBUATAN

100-150 LUX

TATA UDARAALAMI

R. PELAPORAN

MEJA PELAPORAN

INDOORSEMIPUBLIK

862,6

TIMBANGANBAGASI

MENGGUNAKANTIMBANANANALOG/ DIGITAL

SARANAINFORMASI

PAPANINFORMASI/MULTIMEDIA

CCTV

PENYEDIAAN BILIKBEA CUKAI DANIMIGRASI

JALUR KORIDOR

SUDUTMAKSIMUMRAMP 8%

LEBAR PINTUMINIMAL 90 cm

LIFTLEBAR PINTUMINIMAL 90 cm

PENERANGANALAMI/ BUATAN

INTENSITAS 250LUX

MENGGUNAKANAC

SUHU MAKSIMAL270 C

KELEMBABANANTARA 50-80 %

R. TUNGGUKEBERANGKATAN

CCTV

INDOOR PRIVAT 2.587,9

TOILET PRIA DANWANITA

1 BILIK UNTUK 50PENUMPANG

TOILET DIFABELDAPAT UNTUKMEMUTAR KURSIRODA

218

BAGIAN KONSESIATM, CAFE, KIOS,DLL

LIFTLEBAR PINTUMINIMAL 90 cm

JALUR KORIDOR

SUDUTMAKSIMUMRAMP 8%

LEBAR PINTUMINIMAL 90 cm

PENERANGANALAMI/ BUATAN

INTENSITAS 100-150 LUX

MENGGUNAKANAC

SUHU MAKSIMAL270 C

KELEMBABANANTARA 50-80 %

MENGGUNAKANESKALATOR

LEBAR MINIMAL0.8 m

SUDUT 25

KECEPATAN 0.5m/ det

R. TUNGGUKEDATANAGN

FASILITASINFORMASI

INFORMSI HOTEL& BIROPERJALANAN

INDOOR PRIVAT 2.587,9

FASILITASPEMERIKSAAN

IMIGRASI, BEACUKAI,KARANTINA

BAGAGAE CLAIM

LAYANAN LOSTAND FOUND

JALUR KORIDOR

SUDUTMAKSIMUMRAMP 8%

LEBAR PINTUMINIMAL 90 cm

PENERANGAN INTENSITAS 250

219

ALAMI/ BUATAN LUX

MENGGUNAKANAC

SUHU MAKSIMAL270 C

KELEMBABANANTARA 50-80 %

FASILITASHIBURAN

VIDIO/ AUDIO/TELEVISI/INTERNET

AREA KONSESI

ATM

MUDAH DIAKSESPENYANDANG

CACATINDOOR PUBLIK 1.725,3

KIOS MAJALAH

TELEPON UMUM

KAFETARIA

TELEPON UMUM

PENJUALANCENDERAMATA

UTILITAS

TOILET PRIA DANWANITA

INDOORSEMIPUBLIK

1.181,5TOILET DIFABEL

GENERATOR

Tabel IV.2 Program Ruang Penunjang Terminal

RUANG PENUNJANG

NAMARUANG

SYARAT DANKELENGKAPAN

KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFAT LUAS

R. LOKET

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 4 )

PERSONALKOMPUTER

INDOOR PUBLIK 17.6MEJA KERJA ( 2 )

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. MENYUSUIPINTU YANG DAPAT DIKUNCI

MUDAHDIBUKATUTUP

INDOORSEMIPUBLIK

12

220

LANTAIKERAMIK/KARPET/SEMEN

VENTILASI DAN SIRKULASICUKUP

BEBAS POTENSI BAHAYA(POLUSI)

PENERANGAN CUKUP TIDAKMEYILAUKAN

WASHTAFEL STANDAR

KELEMBABAN ANTARA30% - 50%

R. MEROKOK

CUKUP LUAS

INDOOR PUBLIK 11.23

JAUH DARI RUANG YANGLAINYA

AIR TIGTH

DILENGKAPI SYSTEM AIRSUPPLY DUCTING

DILENGKAPI KIPAS ANGIN

R. POLIKLINIK

MEJA KAYU ( 1 )STANDAR/KAYU KELAS 1

INDOORSEMIPUBLIK

31.1

KURSI LIPAT ( 2 ) STANDAR

TEMPAT TIDUR PERIKSA( 1 )

LAMPU PERIKSABISADIDORONG

LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

LEMARI ALAT 2 PINTU KACA

ETALSE ALAT PELINDUNGDIRI

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

TABUNG OKSIGEN STANDAR

WASHTAFEL STANDAR

221

KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT

R.OBAT

MEJA PANJANG ( 1 ) 2 X 0.6 m

INDOOR PRIVAT 40.2

LEMARI OBAT KACA ( 2 ) 2 PINTU

LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

WHITE BOARD

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

WASHTAFEL STANDAR

MEJA KERJA ( 1 )STANDAR/KAYU KELAS 1

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )

PERSONALKOMPUTER

R.PELAYANAN

DANDOKUMENKESEHATANTERPADU

MEJA KAYU ( 1 )STANDAR/KAYU KELAS 1

INDOORSEMIPUBLIK

5.5

KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT

KURSI TUNGGU FIBER 4 SUSUN

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

JARINGAN TELPON DANPABX

PORTABLE/ IN-OUT

R. ISOLASI

TEMPAT TIDUR PERIKSA( 1 )

STAINLESS

INDOOR PRIVAT 120.9

MEJA KAYU ( 1 ) STANDAR

KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR

DILENGKAPI EXHAUSTFAN

TERDAPAT RUANG GANTIALAT PELINDUNG

3 x 2,5 m

TERDAPAT KAMARMANDI

COSED DUDUK

LEMARI ALAT ( 1 ) 2 PINTU KACA

222

TEMPAT DESINFEKTAN ( 3X 2,5 M )

3 x 2,5 m

R. PERAWAT

MEJA KERJA ( 2 ) STANDAR

INDOOR PRIVAT 7.85KOMPUTERPERSONALKOMPUTER

LEMARI FILE 4 LACI

Tabel IV.3 Program Ruang Pengelola Terminal Penumpang

RUANG PENGELOLA

NAMA RUANGSYARAT DANKELENGKAPAN

KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFAT LUAS

R. KEPALAUPTD

MEJA KERJA ( 1 ) MEJA BESAR

INDOORSEMIPUBLIK

27.5

KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT

LEMARI KACA ( 1 )3 PINTU/ KAYUKELAS 1

LEMARI BUKU ( 1)

JARINGAN TELPONDAN PABX

PORTABLE/ IN-OUT

PENDINGIN UDARA SPLIT 2 PK

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )

INTERNET

DISPENSER ( 1 ) HOT/COLD

KURSI TAMU ( 1 Set ) MEBELAR

R. KASUBBAGTATA USAHA

KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT

INDOORSEMIPUBLIK

7.9LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )

PERSONALKOMPUTER

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. MEJA KERJA ( 1 ) INDOOR SEMI 6.75

223

WAKASUBBAGTATA USAHA

PUBLIKKURSI HADAP ( 2 )

STANDAR/LIPAT

LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. STAFFADMINISTRASI

LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

INDOORSEMIPUBLIK

6.13MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )

PERSONALKOMPUTER

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. STAFF

MEJA KERJA ( 3 )

INDOORSEMIPUBLIK

9.58JARINGAN TELPONDAN PABX

PORTABLE/ IN-OUT

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. KEPALASYAHBANDAR

MEJA KERJA ( 1 ) MEJA BESAR

INDOORSEMIPUBLIK

27.5

KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT

LEMARI KACA ( 1 )3 PINTU/KAYUKELAS 1

LEMARI BUKU ( 1)

JARINGAN TELPONDAN PABX

PORTABLE/ IN-OUT

PENDINGIN UDARA SPLIT 2 PK

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )

INTERNET

DISPENSER ( 1 ) HOT/COLD

KURSI TAMU ( 1 Set ) MEBELAR

R. SUBBAGTATA USAHASYAHBANDAR

MEJA KERJA ( 1 )

INDOORSEMIPUBLIK

8.32

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )

PERSONALKOMPUTER

JARINGAN TELPONDAN PABX

LEMARI BUKU ( 1)

224

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. SEKSIKELAIKLAUTAN

KAPAL

MEJA KERJA ( 1 )

INDOORSEMIPUBLIK

4.99LEMARI FILE 4 LACI

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. SEKSI LAIKLAYAR DANKELAUTAN

MEJA KERJA ( 1 )

INDOORSEMIPUBLIK

11.1

LEMARI FILE 4 LACI

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 2 )

PERSONALKOMPUTER

LEMARI BUKU ( 1)

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. BID.KETERTIBANDAN PATROLI

MEJA KERJA ( 2 )

INDOORSEMIPUBLIK

8.9

LEMARI FILE 4 LACI

KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. KEPALA BEACUKAI

MEJA KERJA ( 1 ) MEJA BESAR

INDOORSEMIPUBLIK

27.5

KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT

LEMARI KACA ( 1 )3 PINTU/KAYUKELAS 1

LEMARI BUKU ( 1)

JARINGAN TELPONDAN PABX

PORTABLE/ IN-OUT

PENDINGIN UDARA SPLIT 2 PK

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )

INTERNET

DISPENSER ( 1 ) HOT/COLD

KURSI TAMU ( 1 Set ) MEBELAR

R. SUBBAG MEJA KERJA ( 2 ) INDOOR SEMI 10.5

225

UMUM PUBLIKMEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )

PERSONALKOMPUTER

JARINGAN TELPONDAN PABX

PORTABLE/ IN-OUT

LEMARI BUKU ( 1)

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. KASI P2

MEJA KERJA ( 1 )

INDOORSEMIPUBLIK

8.8

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 2 )

PERSONALKOMPUTER

KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. BENDAHARA

MEJA KERJA ( 2 )

INDOORSEMIPUBLIK

12.25

KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT

LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )

PERSONALKOMPUTER

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. PELAYANANKEPBEANANDAN CUKAI

MEJA KERJA ( 3 )

INDOORSEMIPUBLIK

17.95

KURSI HADAP ( 4 )STANDAR/LIPAT

LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )

PERSONALKOMPUTER

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R.PENYULUHANDAN LAYANANINFORMASI

MEJA KERJA ( 1 )

INDOORSEMIPUBLIK

9.8

KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )

PERSONALKOMPUTER

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

226

R. CONCIERGE

MEJA KERJA ( 9 )

INDOORSEMIPUBLIK

36.4LEMARI BUKU ( 1)

PENDINGIN UDARA 2 SPLIT 1 PK

R. RAPAT

MEJA PANJANG KAYU KAYU KELAS 1

INDOOR PRIVAT 154.4

WHITE BOARD 1.2 X 0.9 m

LCD PROYEKOR

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

OHP

KURSI LIPAT ( 45 ) STANDAR

R. ARSIP

RAK BESI

INDOOR PRIVAT 16.5

BOX ARSIP

SCANNER

MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )

PERSONALKOMPUTER

JARINGAN TELPONDAN PABX

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. FOTOKOPI

MEJA KERJA ( 1 )

INDOOR PRIVAT 8.8MESIN FOTOKOPI( 2 )

EXHAUST FAN STANDAR

Tabel IV.4 Program Ruang Service

RUANG SERVICE

NAMARUANG

SYARAT DANKELENGKAPAN

KETERANGAN

INDOOR/OUTDOOR

SIFAT LUAS

R. CCTV KOMPUTER INDOOR PRIVAT 13.3

227

R. GENSET

LOKASI JAUHDARI JANGKAUANANAK-ANAK

INDOOR PRIVAT 81

LOKASI AMANDARI BANJIR

RUANGAN CUKUPLUAS AGARTEKNISI AMANDARI UDARABERACUN

KEDAP SUARA

R. PANEL

BERISI PANEL-PANEL

INDOOR PRIVAT 9

TIDAKMEMBUTUHKANPENDINGINUDARA

LANTAIKERAMIK/BETON

R. POMPA

LOKASI JAUHDARI JANGKAUANANAK-ANAK

INDOOR PRIVAT 12

LOKASI AMANDARI BANJIR

RUANGAN CUKUPLUAS AGARTEKNISI AMANDARI UDARABERACUN

KEDAP SUARA

228

R. BAGASI

BERADA DEKATDENGAN RUANGCHECK IN/ CHECKOUT

INDOOR PRIVAT 594TERDAPATCONVEYOR BELT

CCTV

RUANG UNTUKMOBIL BARANG

ATM CENTER

BERPENDINGINUDARA

3/4 PK

INDOOR PUBLIK 9.75

PENCAHAYAANCUKUP

TIDAK SEMPIT

MEMPUNYAIGROUNDING

MASJID

BERSIH

INDOOR PUBLIK43.75

CUKUP LUAS

TIDAK BANYAKPERABOT

MIMBAR KAYU KELAS 1

TEMPAT WUDHU

TOILETWANITA

MEMILIKIJAMBAN

CLOSEDDUDUK

INDOOR PUBLIK321.4

MEMILIKIWASHTAFEL

STANDAR

KACA CERMIN

229

KAPASITASPENCAHAYAAN50-100 LUX

TOILET PRIA

MEMILIKIJAMBAN

CLOSEDDUDUK

INDOOR PUBLIK175.5

MEMILIKIWASHTAFEL

STANDAR

KACA CERMIN

KAPASITASPENCAHAYAAN50-100 LUX

TOILETDIFABEL

MEMILIKIJAMBAN

CLOSEDDUDUK

INDOOR PUBLIK 6.75

MEMILIKIWASHTAFEL

STANDAR

KACA CERMIN

KAPASITASPENCAHAYAAN50-100 LUX

CUKUP UNTUKMEMUTAR KURSIRODA

R. AHU

KEDAP SUARA

INDOOR PRIVAT 21.6CUKUP LUAS

LANTAIKERAMIK/BETON

PANTRY

KOMPOR LISTRIK

INDOORSEMIPUBLIK

12.2KITCHEN SET

WASHTAFEL STANDAR

230

MEJA MAKAN KAYU KELAS 1

ALAT PEMADAMKEBAKARAN

LEAMARIPENDINGIN

2 PINTU

DISPENSER HOT/COLD

TEMPATPEMBUANGAN SAMPAH

MUDAH DIJANGKAU TRUKPENGANGKUT OUTDOOR PRIVAT 9

JAUH DARIKERMAIAN

STP

MUTU BETONK250 - 300

INDOOR PRIVAT 7.54

BENTUK BETONADALAH UMPAKDAN PLATBERTULANG

MENGGUNAKANPIPA PVC DANPIPA BAJATAHAN ASAM

TEBAL BAJAMINIMAL5mm

AREA PARKIRKENDARAAN

RUANG BEBASKENDARAANPARKIR

5 cm UNTUKARAHLATERAL

OUTDOOR PUBLIK8.625

30 cm UNTUKARAHLONGITUDINAL

JALUR GANGLEBAR 3,5 mUNTUK 1ARAH

231

LEBAR 6,5 mUNTUK 2ARAH

DIASPAL

AREATUNGGU

KENDARAAN

DEKAT DENGANDERMAGA OUTDOOR

SEMIPUBLIK

7.968

DIASPAL

IV.3.3 Pola Hubungan antar Ruang

Skema IV.12 Pola Hubungan antar Ruang

232

IV.3.4 Program Sistem Struktur dan Enclosure

Tabel IV.5 Program Struktur Bangunan

PROGRAM STRUKTUR

STRUKTUR BAWAH

Gambar IV.4 Pancang Baja

Sumber : Buku Perencanaan Pelabuhan

Struktur pondasi untuk menopangbangunan di gunakan pondasiPancang baja, meskipun gedungterminal penumpang pelabuhan inimerupakan low rise building, namunbeban yang di angkut sangat besardan terletak di tepi pantai. Kedalamanpancang baja dapat di variasikansesuai kondisi lapangan.

STRUKTUR TENGAH

Gambar IV.5 Struktur Rangka

Sumber : ilmusipilcom

Pada struktur tengah bangunan digunakan rangka beton. Strukturrangka terdiri atas komposisi darikolom-kolom dan balok-balok. Kolomsebagai unsur vertikal berfungsisebagai penyalur beban dan gayamenuju tanah. Dipilihnya sistemrangka Beton karena memiliki dayatahan yang tinggi terhadap api, biayamurah, dan kekuatan struktur dapat disesuaikan dengan perhitungandimensi.

STRUKUTR ATAS

Struktur atas untuk menopang bahanpenutup atap di gunakan sistemspace frame. Struktur spaceframe

233

Gambar IV.6 Struktur Space frame

Sumber

sangat cocok untuk bangunandengan bentang lebar. Selainmemiliki bentuk yang bisa divariasikan, struktur space frame jugaudah di pasang denganmenyambungkan antarbatangdengan ball joint.

Sumber : Analisa Pribadi

Tabel IV.6 Program Enclosure Banguan

PROGRAM ENCLOSURE

LANTAI

Gambar IV.7 Lantai Karpet

Sumber : Hargasatuan.com

Jenis lantai yang akan di gunakan padagedung terminal adalah lantai granit.selain memiliki nat yang kecil sehinggakelihatan lebih rapi dan presisi, warnayang di tersedia juga bermacam-macam.Lantai granit juga relative mudah di carikarena banyak di pasaran. khusu padaarea ruang tunggu keberangkatan, akandi gunakan penutup lantai dari karpet.Bahan karpet memberikn kesankenyamanan dan kehangatan. Bahankarpet juga bisa berfungsi sebagaiperedam suara

234

DINDING

Gambar IV.8 Struktur dinding Partisi

Sumber :

partisigypsumbandung.blogspot.com

Gambar IV.9 Hebel

Sumber :

kontraktorsamarnda.wordpress.com

Struktur dinding yang utama padagedung terminal penumpang pelabuhanini adalah bata ringan. walaupunmemiliki berat yang ringa, namundinding bata ringan juga dapat digunakan untuk memikul beban. Padaarea konsesi seperti area foodcourt dankios-kios di gunakan dinding partisikalsiboard. pemilihan menggunakandinding partisi kalsiboard pada areakonsesi karena dinding partisi kalsiboardlebih fleksibel untuk di tata ulang tanpamempengaruhi struktur bangunan.Penggunaan dinding partisi kalsi boardjuga dapat memaksimalkan ruangkarena memiliki ketebalan yang tipis.untuk sisi luar ruang tunggu di gunakandinding kaca dengan spyder system.Struktur kaca dapat memberikan kesanmodern dan memberika orientasi keluarpada pengunjung.

LANGIT-LANGIT

Gambar IV.10 Panel PVC

Sumber : jadhomes.com

Plafond pada gedung terminalpenumpang pelabuhan di gunakanbahan PVC. Bahan PVC memilikberaneka ragam warna dan corak sesuaikeinginan. plafon berbahan PVC tidakmudah pecah karena memiliki pori-poriyang rapat dan kuat. Bahan PVC jugaberdifat anti rayap. Ketebalan plafonPVC yang di gunakan minimal 8mm

235

PENUTUP ATAP

Gambar IV.11 Penutup Atap PVC

Sumber : Alibaba.com

Untuk bahan penutup atap di gunakandari bahan PVC. Bahan PVC dapatmemantulkan sinar uv sebanyak 71%dan sisanya di serap sehungga dapatmengurangi panas. Atap berbahan pvcmeiliki berbagai macam warna. Atap pvcjuga sangat awet dan tahan lama. bahanatap pvc sangat cocok untuk cuacaIndonesia dan anti karat.

IV.3.5 Studi Sistem Utilitas

Sistem Distribusi Air Bersih

Sumber air bersih pada lingkungan terminal penumpang

Pelabuhan Tanjung Kendal adalah dari pasokan PDAM dan

juge bersumber artetis sesuai kondisi eksisting. Sistem

pendistribusian air akan menggunakan Down Feed Sistem.

Pada sistem air dai sumber akan di tampun pada ruang

ground tank. Ruang ground tank adalah ruang penampung air di

buat dari beton yag ukuranya di sesuaikan berdasarkan

hitungan kebutuhan. Setalah itu air akan di pompa ke tandon

atas dengan mesin pompa yang bertenaga besar. sebelum di

distribusikan keseluruh bangunan dengan mengandalkan gaya

gravitasi.

236

Gambar IV.12 Down Feed System

Sumber : doc. Google

Kebutuhan Air untuk gedung terminal pelabuhan Tanjung

Kendal adalah sebagai berikut :

Jumlah Penghungi :

Tabel IV.7 Jumlah Pelaku

Jenis Pelaku Jumlah Pelaku

Penumpang / Pengantar 2000

Pengelola/ PetugasPelabuhan

120

Total 2120

Tabel IV.8 Kenutuhan Air Berdasrkan Peruntukan Bangunan

PERUNTUKAN BANGUNANPEMAKAIANAIR BERSIH

SATUAN

Rumah Biasa 150Liter/ Penghuni/

Hari

237

Apartment 250Liter/ Penghuni/

Hari

Rusun 100Liter/ Penghuni/

Hari

Asrama 120Liter/ Penghuni/

Hari

Klinik 3Liter/ Penghuni/

Hari

Rumah Sakit Umum 425Liter/ Penghuni/

Hari

Ruko / Kantor 50Liter/ Penghuni/

Hari

Pabrik/ Industri 50Liter/ Penghuni/

Hari

Stasiun Terminal 3Liter/ Penghuni/

Hari

Bandara 3Liter/ Penghuni/

Hari

Restoran 15Liter/ Penghuni/

Hari

Gedung Bioskop 10Liter/ Penghuni/

Hari

Gedung Peribadatan 5Liter/ Penghuni/

Hari

Gedung Pertemuan 25Liter/ Penghuni/

Hari

Sumber : Pergub DKI Jakarta No. 122/ 2005

Maka Kebutuhan air perhari adalah sebagai berikut :

Jumlah Pemakai x banyaknya pengguna air bersih dalam

sehari (lihat Tabel)

238

Fungsi pelabuhan dianggap sama dengan bandara maka

2120 x 3 Liter = 6360 liter/ hari

Sistem Pencahayaan

Ruang Umum

Ruang umum merupakan ruang yang di gunakan oleh

semua pihak baik dari penumpang, pengantar/ penjemput,

maupun petugas pelabuhan. Penerangan diruangan ini

direncanakan dengan intensitas setara dengan

pencahayaan umum untuk interior dengan tingkat minimum

sebesar 100-150 lux. Sumber penerangan utama pada

siang hari menggunakan cahaya alam, sedangkan pada

malam hari menggunakan lampu dengan cahaya putih

alami (daylight). 68

Jumlah lampu TL dengan intensitas 54 watt/ 4050

lumen yang di gunakan adalah 285 buah dan jumlah watt

yang diperlukan pada ruang tersebut adalah 285 x 54 =

15.390 watt

Ruang Semi Steril

Pada bagian ini terdapat segala aktivitas persiapan

keberangkatan penumpang seperti pemeriksaan

penumpang, penanganan bagasi, dan lapor kehadiran

penumpang. Penerangan menggunakan lampu dengan

68 SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar danPenumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 18

239

cahaya putih alami (daylight) dengan intensitas setara

dengan pencahayaan setingkat dengan pencahayaan ruang

untuk pekerjaan rutin administrasi sebesar 250 lux.69

Jumlah lampu Lampu Downlight 250 watt/ 18.740

lumen yang di butuhkan adalah 20 buah dan jumlah watt

yang diperlukan pada ruang tersebut adalah 20 x 250 =

5000 watt

Ruang Steril

Ruang steril digunakan penumpang yang akan menaiki

kapal, transit, dan yang baru turun dari kapal. Ruang steril

biasa di sebut ruang tunggu keberangkatan dan ruang

tunggu kedatangan. Penerangan menggunakan kombinasi

cahaya alam dan lampu dengan intensitas setara dengan

pencahayaan umum untuk interior dengan tingkat minimum

sebesar 100-150 lux. Khusus untuk toilet menggunakan

tingkat pencahayaan 50-100 lux dan smoking room tingkat

pencahayaan 100-150 lux. 70

Jumlah lampu Lampu downlight Halogen 50 watt/

3750 lumen yang di butuhkan adalah 257 buah dan jumlah

watt yang diperlukan pada ruang tersebut adalah 257 x 125

= 32125 watt

69 SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar danPenumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 19

70 SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar danPenumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 20

240

Sistem Utilitas Supply Udara Bersih

Untuk ruang steril dan semi steril, tata udara di ruang

tersebut digunakan sistem pengatur suhu (air conditioner

system) dengan suhu udara maksimal 27°C dan

kelembaban antara 50-80%. Untuk ruang umum, apabila di

ruang umum tersebut dibuat anjungan pengantar/penjemput

maka tata udara di ruang umum dirancang menggunakan

aliran udara alami yang diatur menggunakan kisi-kisi atau

pengaturan panel dinding dengan bukaan yang memadai

untuk sirkulasi udara. Untuk ruang umum yang berupa hall

tanpa sekat tidak diatur tata udara. Berikut ni bebrapa jenis

ac yang dapat diaplikasikan ke dalam gedung terminal

penumpang :

Standing Floor AC

Ac ini merupakan ac portabel yang mudah di pindah-

pindah. Pemasanganya pun tidak perlu menggunakan

tukang ac. Ac jenis ini cocok di untuk di tambahkan ke

dalam area tunggu penumpang karena mudah dipindah-

pindah sesuai kebutuhan71

71 Author, Jenis dan Tipe Air Conditioner, diakses dari http://www.hargaac.co.id/jenis-tipe-air-conditioner-ac-yang-perlu-kamu-ketahui/ , pada 17 Juli 2017

241

Gambar IV.13 Standing Floor AC

Sumber : www.lg.com

Ceiling Cassette AC

AC Ceiling Cassette ini di pasang di plafond ruangan.

Ac ini di gunakan pada ruang yang luas karena lebih cepat

mendinginkan untuk ruang yang luas, ac ini cocok

diaplikasikan ke area ruang tunggu kedatangan dan

keberangkatan penumpang. Karena letaknya di plafon,

maka ac ini akan terlihat menyatu pada ruangan.72

Gambar IV.14 Ceiling Cassette AC

Sumber : www.daikinindia.com

AC Split

Ac split biasanya di tempatkan untuk ruangan yang

tidak terlalu besar. Ac jenis ini nantinya akan di aplikasikan

72 Author, Jenis dan Tipe Air Conditioner, diakses dari http://www.hargaac.co.id/jenis-tipe-air-conditioner-ac-yang-perlu-kamu-ketahui/ , pada 17 Juli 2017

242

di ruang-ruang pengelola dan ruang yang bersifat privat

lainya agar mudah diatur oleh pengguna ruangan. Area

pengelola biasanya ac tidak harus beroprasi selama 24 jam.

Gambar IV.15 AC Split

Sumber : 4bp.com

Manajemen Sampah

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor :

18 tahun 2008, yang dimaksud dengan pengelolaan

sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan

berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan

penanganan sampah.

Pengelolaan sampah sangat penting dimana

bangunan publik pasti akan menghasilkan banyak sampah.

Banyaknya sampah yang menumpuk akan menimbulkan

berbagai masalah seperti kesehatan dan bau tak sedap.

Pemisahan sampah menjadi kunci utama pengelolaan

sampah. Sampah di pisah berdasarkan jenisnya.

Sampah dari tiap-tiap ruang diambil oleh petugas

kebersihan. Setelah itu sampah dikumpulkan pada pos 1.

243

setelah sampah terkumpul di pos 1, kemudian sampah

akhirnya diangkut menuju TPA.

Untuk pengelolaan air limbah, air sebelum di buang

akan dioalh terlebih dahulu menggunakan pengolahan air

terlebuh dahulu melaui sistem STP, dan untuk grey water

akan diolah oleh grey water recyler. Sehingga bisa diapakai

lagi untuk air penyiram wc, urinoir, dan tanaman.73

Skema IV.13 Pengolahan Limbah Terminal Penumpang

Sumber : Studi Pengelolaan Sampah Bandara Hasanudin

Koridor Penumpang

Jalur koridor merupakan jalur penghubung antara

gedung terminal penumpang menuju ke dermaga ataupun

sebaliknya. Jalur ini memnadu penumpang menuju kapal

yang akan dinaiki sesuai boarding pass. Koridor ini di

lengkapi dengan penutup atap agar calon penumpang tidak

kepanasan dan kehujanan. Untuk siang hari digunakan

73 Leoni, Yemima Agnes, Studi Pengelolaan Sampah Bandara Hasanuddin, JurnalMahasiswa S1 Unhas.

244

pencahayaan alami, dan untuk malam hari digunakan

penerangan buatan denan kekuatan 100-150 lux.74

Berikut ini persyaratan teknis koridor :

a) Ukuran lebar koridor minumal 75cm, sebaiknya lebih

dari 120cm.

b) Dilengkapi pagar pengaman di kedua sisinya

c) Ketinggian handrail minimum 110cm

d) Lantai terbuat dari bahan anti slip

e) Kemiringan koridor maksimum 12%, sebaiknya antara

5-8%

Sistem Pengumuman Publik

Siistem pengumuman pada gedung terminal

penumpang harus di rancang dengan baik untuk

operasional gedung terminal maupun dalam keadaan gawat

darurat. Jumlah alat pengeras suara harus dalam jumlah

yang cukup diletkkan di setiap bagian dari bangunan atau

harus sesuai intensitas yang cukup. Sistem pengumuman

publik harus bisa di tangkap dengan jelas oleh penumpang

di gedung terminal.75

Berikut ini adalah tabel tingkat intensitas suara yang

harus dipenuhi :

74 SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar danPenumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 2175 SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar danPenumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 41

245

Tabel IV.9 Intensitas Suara Pengumuman Publik di Terminal

Penumpang

Sumber : SNI Fasilitas dan peralatan di pelabuhan untukpelayanan kapal pesiar dan penumpang internasional

Fire Fighting System

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No.26/PRT/M/2008 tentang persyaratan sistem

pengamanan kebakaran pada bangunan gedung dan

lingkungan dijelaskan bahwa: Pengelolaan sistem

pencegahan kebakaran adalah upaya mencegah terjadinya

musibah kebakaran atau meluasnya area kebakaran ke

ruangan lain, atau upaya pencegahanya meluasnya

kebakaran ke gedung atau bangunan lainnya.

Berikut ini peralatan yang di gunakan untuk upaya

pencegahan dan penanganan bahaya kebakaran :

Sprinkler System

Sistem ini menggunakan sistem dengan pipa berisi

air bertekanan dengan head sprinkler diujung untuk

menyemburkan air. Tekanan air di dalam pipa senantiasa

selalu dijaga. Apabila tekanan menurun maka jockey pump

246

akan dengan otomatis menstabilkan tekanan air didalam

pipa. Jika tekanan masih terus menurun, maka pompa

elektrik akan bekerja menggantikan tugas jockey pump.

Jika pompa elektrik kembali gagal menstabilkan tekanan,

maka pompa disesl cadangan akan bekerja menstabilkan

tekanan air di dalam pipa.76

Sprinkler

Gambar IV.16 Sprinkler System Scheme

Sumber : www.bromindo.com

Sistem Hydrant dan Hydrant Pilar

Sistem ini pemipaanya mirip dengan sistem

pemipaan yang ada di rumahan. Yang membedakan sistem

hydrant dengan sistem pompa air biasa adalah pompa

hydrant menggunakan pompa khusus hydrant. Rata-rata

76 Bromindo, Sistem Kerja Fire Hydrant, diakses dari https://www.bromindo.com/prinsip-kerja-fire-hydrant/ pada 17 Juli 2018

247

pompa hydrant mampu menghasilkan kekuatan antara 9-10

bar keatas.77 Prinsip kerja pompa hydrant adalah sebagai

berikut :

o Di perlukan tandon atau reservoir tank untuk

menyimpan pasokan air yang cukup

o Fire hydrant pump yang meliputi diesel pump, electrical

pump, dan jockey pump.

o Air yang berada di reservoir tank di pompa oleh fire

hydranr pump selama minimal 30 menit sebelum

akhirnya bisa di gunakan oleh pemadam kebakaran.

o Air yang telah dipompa dari reservoir tank akan

mengalir ke fire house. Pada fire house dibutuhkan

tambahan nozzle untuk memaksimalkan pancaran ke

titik api.

Detektsi Kebakaran

Untuk mendeteksi kebakaran digunakan alat bernama

smoke detctor. Smoke detector bekerja jika dipicu oleh

adanya asap. Smoke detector di tempatkan pada daerah-

daerah rawan kebakaran. Prinsip kerja alat ini adalah

adanya pantulan cahaya dari lampu LED pada alat

terhadap photodiode akibat asap, inilah yang membuat

detektor bereaksi.

77 Bromindo, Sistem Kerja Fire Hydrant, diakses dari https://www.bromindo.com/prinsip-kerja-fire-hydrant/ pada 17 Juli 2018

248

Gambar IV.17 Smoke Detector

Sumber : Bromindo.com

Sistem Kelistrikan

Sumber daya listrik yang di gunakan pada gedung

terminal penumpang pelabuhan ini akan mengandalkan

suplai dari Perusahaan Listrik Negaara (PLN) dan sistem

generator set sebagai cadangan. Tegangan yang di

butuhkan oleh gedung terminal pelabuhan adalah tegangan

rendah.

Listrik yang di hasilkan oleh PLN adalah listrik tegangan

tinggi, maka harus diubah terlebih dahulu menjadi listrik

bertegangaan rendah oleh trafo. Setalah diubah menjadi

tegangan rendah, listrik akan di didtibusikan ke panel utama

dan di teruskan ke sub panel sebelum akhirnya

didistribusikan ke panel-panel peralatan.

249

Skema IV.14 Sistem Kelistrikan Gedung

Sirkulasi Vertikal

Ramp

Fungsi ramp adalah selain untuk jalur troli bagasi,

juga direncakan untuk memfasilitasi bagi pengguna

berkebutuhan khsusus. Kemiringan sudut ramp

maksimum adalah 8% atau dengan rasio tidak lebih dari

1:12. untuk lebar minimum ramp adalah 95 cm.

Lift / Elevator

Lift adalah salah satu alat transportasi vertikal

untuk mengangkut orangbataupun barang. Lift umum

dipasang untuk bangunan bertingkat 3 (tiga) atau lebih.

Dalam perencanaan lift akan di gunakan pada area

tunggu kedatangan dan area tunggu keberangkatan.

Pada perhitungan jumlah penumpang, diproyeksikan

gedung terminaal penumpang akan melayani sebanyak

1725 orang perhari. Pengguna lift pada bangunan gedung

terminal diasumsikan adalah 3% dari seluruh jumlah

250

penumpang. Untuk melayani jumlah tersebut, maka

dibutuhkn masing-masing 2 unit lift pada area ruang

tunggu keberangkatan dan ruang tunggu kedatangan.

Eskalator

Eskalataor adalah tangga otomatis yang dignakan

untuk memindahkan barang atau penumpang secara

diagonal dari lantai atas ke lantai bawah atau sebaliknya.

Gambar IV.18 Tangga Berjalan

Sumber : /thangmaydaithiena.com

Tangga dan Tangga Darurat

Tangga digunakan oleh penumpang untuk

berpindah antara satu lantai ke lantai yang lain secara

diagonal. Lebar tangga minimum 60cm, lebih baik diatas

120cm. Tangga juga harus dilegkapi dengan handrail

setinggi minimum 70cm. Tinggi tiap anak tangga tidak

boleh melebihi 19cm. Sedangkan tangga darurat adalah

tangga yang digunakan untuk mengevakuasi atau

menyelamaatkan pengunjung dari bahaya. Letak tangga

251

darurat adalah berhubungn dengan bangunan paling luar

bangunan agar memberikan akses langsung ke luar

bangunan. Ruang tangga darurat hasrus selalu tertutup

dan tahan terhadap api minimal selama 2 jam.

IV.3.6 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Kualitas Udara dan Kebisingan

Jenis Dampak Penting

Penurunan kualitas udara melaui kandungan debu, SO2,

NO2, timbal (Pb) dan hidrokarbon. Serta terjadinya

peningkatan bising akibat kegiatan yang ada di pelabhan.78

Sumber Dampak Penting

Berasal dari kegiatan transportasi darat dan laut

( transportasi pengangkutan hasil bongkar muat barang dan

petikemas), penggunaan alat-alat berat untuk keperluan

bongkar muat barang kawasan pelabuhan, operasional

genset dan aktivitas kegiatan industri yang ada di sekitar

Pelabuhan.79

Tolok Ukur Dampak

Toiok ukur dampak yang digunakan adalah Keputusan

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep-

48/MENLH/11/1996, Keputusan Gubemur Provinsi Jawa

78 Menteri Perhubungan, Pm No. 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk PelabuhanTanjung Emas Semarang, Kemenetrian Perhubungan, Jakarta : 2013. Hlm 6679 Menteri Perhubungan, Pm No. 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk PelabuhanTanjung Emas Semarang, Kemenetrian Perhubungan, Jakarta : 2013. Hlm 66

252

Tengah Nomor 8 Tahun 2000, Keputusan Gubemur

Provinsl Jews Tengah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Baku

Motu Sumber rldak Bergerak, Keputusan Gubemur Provinsi

Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2004 dan Peraturan Daerah

Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006. Bobot dampak

dinilai dengan seberapa jauh kualltas udara dan bising

melampaui baku mutu udara ambien dan seberapa besar

pengaruhnya terhadap lingkungan serta berupaya

memenuhi ketentuan yang berlaku80

Pengolahan Dampak Penting

Pengaspalan jalan yang dilalui kendaraan dalam

pelabuhan

Pembuatan taman dengan pohon pelindung

umtukmenetralisisr gas pencemaran.

Penyiraman lokasi rawan debu

Penggunaan ruang kedap suara untuk runag genset

b) Lingkungan Biologi

Jenis Dampak Penting

Perubahan jumlah jenis dan kelimpahan flora dan

fauna darat yang berada dalam kawasan pelabuhan.

Sumber Dampak Penting

80 Menteri Perhubungan, Pm No. 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk PelabuhanTanjung Emas Semarang, Kemenetrian Perhubungan, Jakarta : 2013. Hlm 66

253

Sumber dampak paling potensial ada dalam kawasan

pelabuhan bersumber dari gas buang kapal dan kendaraan-

kendaraan yang keluar masuk daerah pelabuhan.

Tolok Ukur Dampak Penting

Tolok ukur dampak penting adalah besarnya perbedaan

julmlah jenis dan kelimpahan flora dan fauna darat yang

ada pada kawasan pelabuhan

Pengelolaan Dampak

Mengatur kepadatan kendaraan yang keluar dan

masuk pelabuhan.

Melakukan penanaman pohon/ tanaman hias pada

lokasi yang tidak terpakai dalam kawasan pelabuhan.

IV.3.7 Studi Pemanfaatan Teknologi

Mesin X-ray

Mesin x-ray adalah mesin pemandai barang-barang

penumpang. Barang yang melalui tunnel mesin X-ray akan

terdeteksi oleh sensor Light Barrier. Ketika ada barang

terdeteksi oleh sensor Light Barrier, sensor akan mengirimkan

informasi untuk menghidupkan sinar X-ray. X-ray yang akan

menembus objek di atas konveyor. X-ray yang ditembakkan

akan diserap oleh objek yang diperiksa dan sisa dari X-ray

yang dipancarkan tersebut akan mengenai detektor-detektor

yang bebentuk seperti huruf L. mesin X-ray berguna untuk

254

mendeteksi jenis barang yang di bawa oleh calon penumpang

untuk menghindari tindakan seperti penyelundupan dan

tindakan kriminal lainya. Untuk mengakomodir kebutuhan

lebih dari 1700 penumpang diperlukan 2 unit x-ray.81

Skema gambar mesin x-ray seperti berikut :

Gambar IV.19 Prinsip Kerja Mesin X-ray

Sumber : 1bp.com

Metal Detector

Metal detector adalah alat yang digubakan untuk

mendeteksi barang semua jenis metal. Sebelum penumpang

melaporkan diri ke meja lapor, penumpang di wajibkan

melulaui mesin pendeteksi metal ini. Alat ini menggunakan

teknologi gelombang elektromagnetik. Apabila terjadi

perubahan gelombang elktro magnetik, maka akan di deteksi

81 Xray Indonesia, Cara Kerja Xray di Bandara, diakses darihttp://www.xrayindonesia.com/article/detail/163/cara-kerja-xray-di-bandara, pada 18 Juli2017

255

sebagai metal pengganggu. Hal ini untuk menghindari hal-hal

yang tidak diinginkan seperti senjata tajam. Untuk

mengakomodir kebutuhan lebih dari 1700 penumpang

diperlukan 2 unit metal detector82

Gambar IV.20 Metal Detector

Sumber : doc. Google

Dimming Led Occupancy Cencor

Dimming led occupancy cencor adalah sistem instalasi

lampu pada bangunan. Sistem ini menggunakan dimmer

untuk mendeteksi kegiatan yang ada di dalam ruangan.

Lampu akan menyala jika sensor mendeteksi adanya

kegiatan di dalam ruangan. Waktu time out lampu bisa diatur

dalam durasi 5-15 detik. Jadi lampu akan mati secara

82 Xray Indonesia, Seberapa Tahukah Kita Mengenai Metal Detector, diakses darihttp://www.xrayindonesia.com/article/detail/129/seberapa-tahukah-pemahaman-kita-mengenai-metal-detector, pada 18 Juli 2017

256

otomatis beberpa detik sesuai yang telah diatur. Lampu juga

dapat di matikan dengan menggunakan saklar apabila lampu

ingin di matikan walaupun ada kegiatan di dalam ruangan.

Gambar IV.21 Alat Dimmer

Sumber : www.intech.com

IV.3.8 Program Lokasi dan Tapak

Lokasi Pelabuhan Tanjung Kendal berada di kecamatan

Kaliwungu, Kabupaten Kendal.

Gambar IV.22 Peta Kecamatan Kaliwungu

Sumber : bappeda.kendal.go.id

257

Secara Geografis Kecamatan Kaliwungu berada diwilayah

administrasi Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah berkisar

antara 6 0 55’ 30” - 6 0 59’ 10” Lintang Selatan dan 110 0 14’

00” - 1100 18’ 00” Bujur timur dengan ketinggian tanah 4.5

meter di atas permukaan air laut , Batas wilayah Kecamatan

Kaliwungu sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa sebelah

barat berbatasan dengan Kecamatan Brangsong sebelah

selatan dengan Kecamatan Kaliwungu selatan dan sebelah

timur berbatasan dengan Kota Semarang. 83

Pelabuhan Tanjung Kendal adalah Pelabuhan Perintis yang

masuk dalam Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas

Semarang sebagai pelabuhan pengumpul.

Gambar IV.23 Masterplan Kawasan Pelabuhan Kendal

Sumber : Gambar DED Dermaga dan Fasilitas PenunjangPelabuhan Terminal Kendal

83 bps Kab. Kendal, Kendal dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kab. Kendal, Kendal2012. Hlm 1 & 2

258

Gambar IV.24 Site Plan Kawasan Terminal PenumpangPelabuhan Kendal

Sumber : Gambar DED Dermaga Dermaga dan HasilitasPenunjang Pelabuhan Terminal Kendal

Gambar IV.25 Tampak Selatan dan Utara Gedung TerminalPenumpang

Gambar IV.26 Tampak Timur Dan Barat Gedung TerminalPenumpang

259

A. Terminal Kendal dalam RTRW Kabupaten Kendal

Lokasi Pelabuhan Kendal tepat berada pada kawasan

yang direncanakan sebagai kawasan strategis ekonomi

dimana kawasan ini memiliki nilai komersil yang sangat

menguntungkan apabla dikembangkan pelabuhan terutama

untuk pendukung pelabuhan penyeberangan yang ada saat

ini.

Gambar IV.27 Posisi Pelabuhan Kendal Terhadap Rencana Tata Ruang

Sumber : Peraturan Menteri no. 18 th 2013

Rencana pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi

merupakan salah satu yang dapat meningkatkan

perekonomian wilayah. KSE Kendal merupakan merupakan

salah satu kawasan yang di teteapkan sebagai kawasan

strategis Provinsi Jawa Tengah dalam sudut kepentingan

pertumbuhan ekonomi.

Penetapan batas wilayah kawasan strategis ekonomi

Kendal di dasarkan pada Peratura Daerah Kabupaten Kendal

260

nomor 25 Tahun 2007 tentang Rencana Detail Tata Ruang

Kawasan Industri Kaliwungu Kendal. Berdasarkan Rencana

Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kabupaten Kendal telah

di rencanakan Kawasan Strategis Ekonomi (KSE) yang

merupakan bagian dari pengembangan area yang terapat di

Kawasan Industri Kaliwungu Kendal. Kawasan ini

dialokasikan berada ddi selatan kaewasan pelabuhan Kendal.

Adanya pemabngunan Kawasan Strategis Ekonomi nantinya

akan mendorong daya saing industri di Kawasan Industri

Kaliwungu sehingga kawasan ini akan cepat berkembang.

Kawasan STrategis Ekonomi ini menempati ruang seluas

1.000 Ha.

Kawasan Strategis Ekonomi (KSE) Kendal merupakan

kawasan strategis Provinsi, karena peran dan fungsinya

sebagai salah satu simpul perekonomian antara Wilayah

Regional, Nasional, bahkan Internasional. Secara

administrasif terletak di Kabupaten Kendal yang merupakan

bagian dari Kawasan Kedungsepur. Pengembangan

Kawasan Strategis Ekonomi ini sesuai dengan tata ruang

wilayah provinsi Jawa Tengah yang tercantum dalam perda

Provinsi No.6 Tahun 2010. Kawasan ini merupakan kawasan

strategis provinsi, diman dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah

Kawasan Strategis Ekonomi Kabupaten Kendal seluas 1.000

261

Ha berada di dala kawasan pelabuhan dan kawasan industri

Kabupaten Kendal dengan luas lahan 2.830 Ha.84

B. Studi Tapak

Luas Lahan Tersedia : 57 Ha

Luas Kawasan Terminal Penumpang : 30.000 m2

Luas Bangunan Gedung Terminal : 600m2

Kapasitas : 500 penumpang

Luas Kamar Mandi : 36m2

Luas Musholla : 36m2

Luas Kantor Pengelola : 220m2

Kedalaman Kolam : -3 m

Kecepatan Angin

Pagi : 3 km/jam dari Arah Utara

Sore : 13 km/jam dari Timur Laut

Kemiringan Tanah : 2% (landai)

Kebutuhan Ruang Keseluruhan

Tabel IV.10 Kebutuhan Ruang Gedung

JENIS RUANG LUAS ( m2 )

AREA GEDUNG TERMINAL 13645.1

AREA PENGELOLA 471.82

AREA PENUNJANG 246.38

84 Menteri Perhubungan, Pm No. 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk PelabuhanTanjung Emas Semarang, Kemenetrian Perhubungan, Jakarta : 2013. Hlm 37

262

AREA SERVICE 1307.79

+ SIRKULASI ANTAR RUANG 30%

TOTAL 20.372,5

Tabel IV.11 Kebutuhan Ruang Parkir dan Ruang Tunggu Kendaraan

Tabel IV. 12 Total Kebutuhan Seluruh Ruang

Maka kebutuhan tapak untuk bangunan terminal

penumpang pelabuhan Tanjung Kendal adalah :

KLB : 0,4

KDB : 60 %

Jumlah Lantai Maksimal : 2 lt.

a) Luas Lahan

= Luas Bersih Bangunan : KLB

= 20.372,5 m2 : 0,4

JENIS RUANG LUAS ( m2 )

PARKIR 8625

RUANG TUNGGU KENDARAAN 7968

TOTAL 16.593

JENIS RUANG LUAS ( m2 )

Ruang Gedung 20.372,5

Ruang Parkir 16593

TOTAL 36.965,5

263

= 50.931,25 m2

b) Luas Maksimum Lantai Dasar Bangunan

= Luas Lahan x KDB

= 50.931,25 m2 x 60%

= 30.558,75 m2

Gambar IV.28 Tapak yang Diperlukan

Dari studi kebutuhan ruang yang telah di lakukan, maka

ada penambahan lahan 20.000 m2 ke arah selatan hingga

mencapai jalan menuju terminal barang yang telah terbangun

sepanjang 100 m. Hal itu di karenakan luas tapak seksistting

hanya 30.000 m2.

ASPEK KEKUATAN ALAM

Iklim Kendal pada umumnya beriklim tropis dengan tingkatkelembapan dengan suhu rata-rata 26,2 C dengantitik tertinggi 32,8 C dan Terendah 19,58C

264

Topografi Kemiringan tanah untuk kaliwungu relative datardengan kemiringan antara 0-8%

Vegetasi Pada Sekitar gedung terminal penumpang terdapatbebrapa jenis pohon seperti kiara payung danglodokan pecut

Potensi Sumber Air Sumber air pada lokasi eksisting adalah sumur artetis

Angin Angin pada pagi sampai sore hari bertiup dari arahutara dan pada malam hari bertiup dari selatan

Keadaan Lingkungan Lingkungan lokasi pelabuhan kendal adalah berupatambak ikan dan kawasan industri

ASPEK KEKUATAN BUATAN

Peraturan Pemerintah Peraturan Daerah No. 20 Tahun 2011 tentangRencana Tata Ruang Wilyah Kabupaten Kendal Tahun2011-2031

Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2013 tentangrencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas

Peraturan Daerah Kabupaten Kendal No. 25 Tahun2007 tentang Rencana Detail Tata Ruang KawasanPelabuhan Kaliwungu Kendal

Regulasi KDB 60 %

KLB 0,4

Fungsi Hirarki Pusat Industri

Kawasan Ekonomi Strategis

Perdagangan

Pelayanan Transportasi Laut Skala Nasional

ASPEK AMENITAS ALAMI

View View yang dapat dilihat dari Pelabuhan Kendal adalahlaut, tambak, dan kawasan Industri

Topografi Kemiringan 0-8%

265

Air Curah hujan etahun rata-rata 2.025 mm dankelembaban rata-rata 87,67 %

ASPEK AMENITAS BUATAN

Jaringan Kota/ Kawasan Jarak dengan Jl. Lingkar Kaliwungu 4,2 KM

Jalan menuju lokasi selebar 14 meter

Terdapat instalasi sistem hydrant

Terdapat jaringan listrik, telfon, dan drainase

Citra Arsitekturl Bangunan di sekitar tapak didominasi oleh bangunanpabrik dengan konsep industrialis