BABII DESKRIPSILOKASIPENELITIAN A. AwalMulaGerkatin ...

17
49 BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Awal Mula Gerkatin Sejarah berdirinya Gerkatin yakni pada tahun 1960-an. Segelintir penyandang tunarungu alumni SLB-B Bandung dan Wonosobo memelopori mendirikan perkumpulan tunarungu di Bandung. Jumlah anggotanya masih sedikit karena ketika itu penyandang tunarungu yang bersekolah terbilang sangat sedikit. Akhirnya, terbentuklah perkumpulan berdasarkan asas senasib yang memperjuangkan hak-hak kaum tunarungu. Kaum tunarungu pun berhak menuntut peningkatan kesejahteraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Nama perkumpulan yang terbentuk pertama kali yaitu AMKTRI (Angkatan Muda Kaum Tuli Indonesia) di Bandung, Jawa Barat. Kemudian berganti nama menjadi GERKATIN (Gerakan Kaum Tuli Indonesia) di Bandung dan di Jakarta pada tahun 1966. Setelah itu, muncul perkumpulan tunarungu lain di beberapa kota besar seperti Yogyakarta yaitu Persatuan Tunarungu Yogyakarta (PERTRY) tahun 1974 yang kemudian berganti nama menjadi Perhimpunan Tunarungu Indonesia (PERTRI) tahun 1980. Perkumpulan lain juga terbentuk di Semarang dengan nama Persatuan Tuna Rungu Semarang (PTRS) tahun 1976, dan di Surabaya dengan nama Persatuan Tunarungu (PEKATUR) pada tahun 1979. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of BABII DESKRIPSILOKASIPENELITIAN A. AwalMulaGerkatin ...

49

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Awal Mula Gerkatin

Sejarah berdirinya Gerkatin yakni pada tahun 1960-an. Segelintir

penyandang tunarungu alumni SLB-B Bandung dan Wonosobo memelopori

mendirikan perkumpulan tunarungu di Bandung. Jumlah anggotanya masih

sedikit karena ketika itu penyandang tunarungu yang bersekolah terbilang

sangat sedikit. Akhirnya, terbentuklah perkumpulan berdasarkan asas senasib

yang memperjuangkan hak-hak kaum tunarungu.

Kaum tunarungu pun berhak menuntut peningkatan kesejahteraan

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Nama perkumpulan yang terbentuk

pertama kali yaitu AMKTRI (Angkatan Muda Kaum Tuli Indonesia) di

Bandung, Jawa Barat. Kemudian berganti nama menjadi GERKATIN

(Gerakan Kaum Tuli Indonesia) di Bandung dan di Jakarta pada tahun 1966.

Setelah itu, muncul perkumpulan tunarungu lain di beberapa kota besar

seperti Yogyakarta yaitu Persatuan Tunarungu Yogyakarta (PERTRY) tahun

1974 yang kemudian berganti nama menjadi Perhimpunan Tunarungu

Indonesia (PERTRI) tahun 1980. Perkumpulan lain juga terbentuk di

Semarang dengan nama Persatuan Tuna Rungu Semarang (PTRS) tahun

1976, dan di Surabaya dengan nama Persatuan Tunarungu (PEKATUR) pada

tahun 1979.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Terbentuknya perkumpulan tunarungu di banyak tempat dikarenakan

ketidaktahuan dan kurangnya informasi tentang adanya beberapa

perkumpulan yang sudah terbentuk sebelumnya. Pada saat itu masih belum

ada aksesibilitas sarana komunikasi untuk penyandang tunarungu. Berkaitan

dengan hal pendidikan, ketika seorang tunarungu hanaya berbekal ijazah

SLB-B sederajat SD, maka mereka tidak diperkenankan melanjutkan ke

sekolah umum dan sangat kesulitan memperoleh pekerjaan yang layak

karena faktor disabilitas. Hal itulah yang menjadi tantangan besar dan harus

dihadapi dengan keberanian oleh para penyandang tunarungu.

Dalam dunia sunyi, para tunarungu berjuang melawan kebodohan,

keterbelakangan, kemiskinan dalam persaingan keras di tengah masyarakat

umum yang majemuk dan berlapis-lapis status sosialnya, ruang gerak yang

terbatas dan sempit, sehingga tunarungu merasa terpinggir. Dengan susah

payah menggeluti pendidikan hingga berhasil menggapai gelar kesarjanaan.

Sejak saat itu hingga kini, telah berkembang pesat alumni SLB-B di

Indonesia yang telah mengenyam pendidikan terpadu di sekolah menengah

umum dan perguruan tinggi.

Namun, hal itu belum cukup karena mereka pada umumnya berasal dari

keluarga dengan golongan menengah ke atas, sementara masih terdapat

banyak golongan menengah ke bawah yang tidak mampu bersaing. Untuk

prestasi apapun harus melalui persaingan keras. Padahal aksesibilitas sarana

komunikasi masih kurang memadai. Demi tercapainya cita-cita perjuangan

dan persatuan tunarungu Indonesia, diadakanlah Kongres Nasional 1 pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

tanggal 21-23 Februari 1981 yang bertepatan dengan tahun cacat

internasional dengan agenda utama mempersatukan perkumpulan tunarungu

dalam satu nama, satu lambang dan satu wadah tingkat nasional. Maka tidak

ada lagi nama perkumpulan tunarungu yang bersifat kedaerahan. Adapun

keputusan dari Kongres Nasional I, yaitu menghasilkan beberapa

kesepakatan berikut (Adriani, 2016:54):

1. Nama organisasi baru yaitu Gerakatan untuk Kesejahteraan Tunarungu

Indonesia (Gerkatin)

2. Gerkatin pusat berlokasi di Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia.

3. Pendiri organisasi Gerkatin terdiri dari 4 perkumpulan tunarungu Bandung,

Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya.

4. Keempat perkumpulan daerah secara otomatis tergabung dalam Gerkatin

cabang tingkat provinsi.

5. Gerkatin adalah organisasi tunarungu tingkat nasional satu-satunya di

Indonesia yang berasas Pancasila, UUD 1945 dan tidak terikat organisasi

politik apapun.

6. Ditetapkan satu lambang Gerkatin yang diterangkan bahwa dalam lambang

tersebut terdapat kata “gerakan”, hal ini bukan berarti aliran politik

melainkan makna perjuangan dengan menggerakkan jiwa para

penyandang tunarungu Indonesia dan merupakan wadah perjuangannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

B. Profil Gerkatin Surakarta

Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) pusat

didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Februari 1981. Sedangkan Gerkatin

cabang Surakarta dibuka mulai tanggal 28 Februari 1982. Organisasi ini

merupakan anggota resmi dari Dewan Nasional Indonesia Kesejahteraan

Sosial (DNIKS) dan Federasi Tunarungu Dunia (World Federation of the

Deaf - WDF). Hingga pada tahun 2005, Gerkatin Surakarta telah mengalami

pergantian pengurus sebanyak 8 kali sejak 18 Februari 1982. (Arsip Gerkatin

Surakarta, 2014). Berikut daftar Ketua GERKATIN Surakarta dari masa ke

masa:

1. Tahun 1982-1985 : Bp. AM Sukardi

2. Tahun 1985-1988 : Bp. Arief Parjanto

3. Tahun 1988-1994 : Bp. Chovi Mahanani

4. Tahun 1994-2000 : Bp. Joko Prasojo

5. Tahun 2000-2004 : Bp. M. Ismail

6. Tahun 2004-2008 : Sdr. Yudi Trilaksono

7. Tahun 2008-2011 : Bp. Jayeng Pranoto

8. Tahun 2011-2014 : Sdr. Mohammad Isnaeni

9. Tahun 2014-2019 : Sdr. Aprilian Bima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

C. Visi, Misi dan Nilai-nilai Gerkatin Surakarta (Arsip Gerkatin Surakarta,

2014)

1. Visi Gerkatin Surakarta:

Terwujudnya kemandirian hidup bagi tunarungu dalam kehidupan

bermasyarakat untuk mencapai kesejahteraan

2. Misi Gerkatin Surakarta:

a. Menyadaran dan penguatan hak-hak bagi tunarungu sebagai warga

negara Indonesia.

b. Mewujudkan Gerkatin Surakarta sebagai wadah untuk pembelajaran

dan sarana aktualisasi diri bagi komunitas tunarungu

c. Meningkatkan sumber daya manusia tunarungu bagi masyarakat.

3. Nilai-nilai yang dianut dalam Gerkatin Surakarta yaitu:

a. Solidaritas

b.Kesetaraan

c.Non Politik

d.Transparansi

e.Akuntabilitas

D. Strategi Gerkatin Surakarta

Strategi Gerkatin Surakarta untuk mencapai visi dan misi, antara lain:

1. Penguatan kapasitas organisasi Gerkatin Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2. Menjadikan komunitas tunarungu sebagai subyek untuk menentukan

hak-hak hidupnya sebagai warga negara

3. Menguatkan kapasitas life-skill bagi tunarungu

E. Anggota Gerkatin Surakarta

Anggota Gerkatin Surakarta adalah semua penyandang disabilitas yang

tidak dapat mendengar sama sekali (tunarungu), yang masih memiliki sisa

pendengaran (kurang mendengar) dan yang tidak dapat berbicara

(tunawicara). Penyandang tersebut telah berusia 17 tahun ke atas serta

memiliki Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) (Adriani,

2016:54)

Di samping itu, anggota Gerkatin diprioritaskan berdomisili di kota

Surakarta serta telah mengisi formulir yang disiapkan oleh pengurus Gerkatin

Surakarta. Adapun keanggotaa di luar Surakarta masih diperbolehkan dengan

syarat memiliki keaktifan yang tinggi. Semua anggota diwajibkan menaati

peraturan yang ada dan mengikuti rangkaian kegiatan yang diadakan

Gerkatin Surakarta.

F. Susunan Kepengurusan Gerkatin Surakarta

Dewan Penasihat

Pelindung : Walikota Surakarta

Pembina : Kepala Dinsosnakertrans Kota Surakarta

Penasihat : Mohammad Ismail, ST

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Pendamping : Drs. Sapto Nugroho

Dewan Pengurus

Ketua : Aprilian Bima Purnanta

Wakil Ketua : Dodi Iswanto

Sekretaris 1 : M Fathoni Ryanto

Sekretaris 2 : Oktaviani Wulansari

Bendahara 1 : Yohanes Yudi Trilaksono

Bendahara 2 : Rizky Amalia

Pengurus Ketua Bidang

1. Humas : 1. Galih Saputro

2. Tissa Lestari

2. Kewanitaan : 1. Herlina Prisca Wijaya

2. Kencana Asri Murni

3. Pelatihan Ketrampilan : 1. Prasetya Utami

2. Nuski Himawan

4. Pemuda/Olah Raga : 1. Agus Jarwanto

2. Samuel Yudha DP

5. Inventaris : 1. Lilik Isyanto

2. Ari Purnomo

6. Pembantu Umum : 1. M. Isna

2. Cahya Esti Aji

3. Sandra Dewi Oktavia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

7. Pembinaan Rohani : 1. Ainur Rildwan M

2. Kristian Hadi Purwanto

8. Kegiatan : 1. Desi Wulansari Marwati

2. Ginanjar Suko W.

9. Advokasi : Mohammad Ismail, S

10. Relawan : Rossi Kristian

G. Program Gerkatin Kota Surakarta

Komunitas Gerkatin memiliki beberapa program untuk menunjang

eksistensi dari komunitas itu sendiri, yang terdiri dari 5 bidang yaitu

pendidikan; aksesibilitas; ekonomi; hukum, pendidikan dan anak; dan

kesehatan. Secara lebih detail terdapat pada tabel di bawah ini (Arsip

Gerkatin Surakarta, 2014)

Tabel 2.1

No Nama Program Tujuan Output

1 Pendidikan bahasa

isyarat bagi masyarakat,

institusi pelayanan

umum dan anak usia

sekolah.

Memberikan pengetahuan

& keterampilan bahasa

isyarat bagi masyarakat.

1. Pelatihan bahasa isyarat.

(Masyarakat mengenal dan

mengetahui bahasa isyarat)

2. Kursus Bahasa Isyarat di

markas & Car Free Day

2 Sekolah inklusi bagi

difabel tuli

Memberikan kemudahan

Sekolah umum dalam

mengakses KBM bagi

difabel tuli bersekolah di

sekolah umum.

1. Sekolah inklusi bagi difabel

Tuli

2. Beasiswa bagi pendidikan

difabel tuli

3. Sosialisasi bahasa isyarat

Bidang Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Sumber: Arsip Gerkatin Surakarta, 2014

bagi peserta didik setiap

sekolah umum maupun

inklusi.

3 Pendidikan ketrampilan

usaha produktif bagi

difabel tuli

Pendidikan Vokasional

(peningkatan skill) di

bidang usaha dan

pengelolaan usaha

produktif.

Difabel tuli trampil dalam

mengelola usaha produktif.

4 Difabilitas dan bahasa

isyarat menjadi kuriku-

lum/ ekstrakurikuler

alam pendidikan di

sekolah umum dan

pelatihan prajabatan

Perspektif difabilitas dan

pembekalan bahasa

isyarat tingkat dasar bagi

pegawai negeri

Pelajar, mahasiswa dan PNS

memiliki kepedulian dan

kemampuan berkomunikasi

dengan difabel tuli

5 Pendidikan agama/

kepercayaan untuk tuli

1. Pemahaman tuli

mengenal islam dan

nasrani

2. Kejiwaan dalam

mengajar itu sangat

penting bagi tuli

1. Kelas pengajian untuk tuli

2. Penceramah tuli maupun

dengar

6 Akses pendidikan

bahasa Indonesia secara

bilingual untuk tuli

1. Pengenalan EYD

bahasa Indonesia

2. Tata bahasa Indonesia

dengan baik sama

seperti orang dengar

3. Bilingual adalah

pengantar bahasa

Indonesia dengan

bahasa isyarat yang tuli

memiliki bahasanya.

1. Kelas bahasa Indonesia

(BASINDO) untuk tuli

setiap hari Minggu (rutin)

2. Belajar bersama teman tuli

dan dengar di rumah tuli

masing-masing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 2.2

Bidang Aksesibilitas

Sumber: Arsip Gerkatin Surakarta, 2014

Tabel 2.3

Bidang Ekonomi

No Nama Program Tujuan Output

1 Aksesibilitas pada

fasilitas publik

1. Memberikan kemuda-

han bagi tuli wicara

dalam mengikuti

forum/ kegiatan yang

difasilitasi oleh

pemerintah/masyarakat.

2. Sarana & prasarana

yang akses bagi difabel

tuli wicara terutama

untuk media informasi.

1. Penerjemahan bahasa

isyarat dalam forum/

kegiatan di pemerintah dan

masyarakat.

2. Petugas di fasilitas umum

dapat berkomuikasi secara

efektif dengan difabel tuli.

3. Aksesibilitas pada fasilitas

publik terutama media

informasi dan simbol-

simbol yang aksesibel bagi

tuli.

No Nama Program Tujuan Output

1 Ekonomi produktif dan

Kewirausahan bagi

difabel tuli.

1. Pemberdayaan usaha

ekonomi produktif

bagi difabel tuli.

2. Diversifikasi usaha

produktif yang

dikelola oleh difabel

tuli

1. KUBE (kelompok usaha

bersama). Akses pasar untuk

produk-produk usaha

produktif yang dikelola

difabel tuli.

2. Media informasi dan

promosi produk difabel tuli.

3. Fasilitasi akses permodalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Sumber: Arsip Gerkatin Surakarta, 2014

3. Memberikan life skill

bagi tuli

bagi usaha produktif difabel

tuli.

4. Quality control produk

usaha.

5. Inovasi kreatif dalam

pengembangan usaha yang

dikelola difabel tuli.

6. Pengembangan dan variasi

produk yang layak jual di

pasar.

7. Difabel tuli dapat

menghasilkan produk layak

jual sesuai standart pasar .

2 Akses pekerjaan formal

bagi difabel tuli

1. Penyaluran kerja bagi

difabel tuli di

perusahaan.

2. Perusahaan mengimple-

mentasikan kuota 100:1

untuk difabel bekerja.

Difabel tuli dapat mengakses

pasar kerja umum (perusahan,

dll)

3 Akses PNS bagi difabel

tuli

Implementasi kuota 100:1

bagi difabel dalam CPNS

pada setiap pengangkatan

PNS baru.

Pengangkatan pegawai negeri

bagi difabel tuli

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 2.4

Bidang Hukum, Perempuan dan Anak

No Nama Program Tujuan Output

1 Sosisalisasi tentang

perlakukan terhadap

anak tuli

Memberikan pengetahuan

& mendidik anak agar

tidak terlambat sekolah &

menghindari perlakuan

yang salah terhadap anak

tuli

Masyarakat tahu cara

memperlakukan anak tuli

dengan baik dan benar

2 Perlindungan hukum

bagi difabel tuli baik

sebagai korban maupun

difabel tuli yang

berurusan dengan

hukum.

Akses hukum yang

berkeadilan bagi difabel

anak tuli

1. Standart pelayanan dan

perlindungan hukum bagi

difabel tuli sebagai korban

maupun yang berurusan

dengan hukum.

2. Sistem dan prosedur

pembuatan BAP yang

aksesibel bagi difabel

3. Fasilitasi penerjemah bahasa

isyarat dan pendamping

bagi difabel tuli sebagai

korban atau berurusan

dengan hukum.

4. Fasilitasi saksi ahli dalam

proses hukum dan peradilan.

3 Pendampingan korban

pasca proses hukum

Pemulihan psikologi dan

ekonomi korban

1. Aksesibilitas bagi difabel

dalam WCC

2. Difabel korban atau yang

berurusan dengan hukum

dapat berinteraksi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Sumber: Arsip Gerkatin Surakarta, 2014

Tabel 2.5

Bidang Kesehatan

wajar di masyarakat.

3. Stabilitas ekonomi korban

pasca proses hukum dan

peradilan.

No Nama Program Tujuan Output

1 Pengadaan ABD Membantu ATRW (Anak

Tuna Rungu Wicara) agar

mempunyai ABD

ATRW dapat mendengar lebih

baik

2 Sosialisasi resiko

penggunaan obat secara

berlebih yang mengaki

batkan ketunarunguan

Memberikan pemahaman

kepada masyarakat

tentang dampak terhadap

ketunarunguan

Masyarakat memahami, dapat

& dapat melakukan pence-

gahan

3 Pemeriksaan & peme-

liharan kesehatan THT

yang tersedia dan

mudah diakses oleh

ATRW.

ATRW mendapat kemu-

dahan pelayanan kese-

hatan (THT ).

ATRW terpelihara kesehatan

terutama THT

4 Pemeriksaan balita

terhadap

kecenderungan

ketunarunguan

Mendeteksi lebih awal

perkembangan anak

Terdeteksi & dapat pena-

nganan lebih awal (intervensi

& deteksi dini)

5 Perumusan sehat

jasmani dan rohani.

1. Memberikan peluang

bagi difabel untuk

mengakses pendidikan,

pekerjaan.

Standarisasi istilah sehat

jasmani & rohani

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Sumber: Arsip Gerkatin Surakarta, 2014

H. Media sosial Gerkatin Surakarta:

1. Facebook

Gambar. 2.1 Akun Facebook Gerkatin Surakartahttps://www.facebook.com/gerkatin.solo (Diakses pada

7 Oktober 2018)

Pada akun Facebook Gerkatin Surakarta, lebih menginformasikan

kegiatan yang akan berlangsung seperti seminar bahasa isyarat, atau

2. Pemahaman perbedaan

pemaknaan kecacatan

dengan sehat secara

jasmani.

6 Program jaminan

kesehatan akses bagi

difabel

Peningkatan kualitas

kesehatan bagi difabel

Kuota bagi difabel unuk

mendapat akses jamkesmas,

jamkesda, jampersal, PKMS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

informasi yang relevan dengan teman tuli. Informasi berupa video pun juga

diunggah dalam akun ini, seperti motivasi atau dukungan untuk teman tuli.

Sehingga pengikut dari akun tersebut dapat terfasilitasi informasi dan

pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan teman tuli.

2. Instagram

Gambar. 2.2 Akun Instagram Gerkatin Surakartahttps://www.instagram.com/gerkatinsolo/ (Diakses pada

7 Oktober 2018)

Pada akun Instagram Gerkatin Surakarta, cenderung lebih aktif

dibanding media sosial lainnya. Hal tersebut terlihat dari beragamnya

informasi terkhusus bagi teman tuli seperti agenda belajar bahasa isyarat di

Car Free Day, informasi film khusus tuli, hingga promosi produk komunitas

Gerkatin Surakarta. Selain itu, juga terdapat instastory yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

menginformasikan ajakan untuk mengikuti belajar bahasa isyarat rutin setiap

minggunya.

3. Twitter

Gambar. 2.3 Akun Twitter Gerkatin Surakartahttps://twitter.com/gerkatinsolo (Diakses pada 7

Oktober 2018)

Pada akun Twitter Gerkatin Surakarta, juga menginformasikan berbagai

hal terkait tuli ataupun bahasa isyarat. Hal yang membedakan dengan media

sosial lainnya, pada akun Twitter ini lebih mengunggah ulang atau repost

informasi dari media lokal maupun nasional yang berkaitan dengan Gerkatin,

bahasa isyarat ataupun teman tuli. Beberapa hal yang disampaikan di Twitter

lebih bersifat real time. Kondisi tersebut terlihat ketika adanya kegiatan yang

sedang berlangsung seperti seminar motivasi ataupun bahasa isyarat.

Informasi tersebut terlihat kronologis saat dimulainya kegiatan hingga akhir

kegiatan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

4. Website

Gambar. 2.4 Website Gerkatin Surakartahttps://www.facebook.com/gerkatin.solo (Diakses

pada 7 Oktober 2018)

Pada website Gerkatin Surakarta, terlihat menampilkan informasi

mengenai sejarah berdiri Gerkatin yang muncul pada halaman muka (home)

dari website tersebut. Selain itu juga terdapat informasi kegiatan ataupun

artikel yang berhubungan dengan teman tuli, Gerkatin, ataupun bahasa

isyarat. Sehingga, pada website Gerkatin Surakarta, lebih menyajikan

informasi berupa tulisan dibandingkan dengan gambar atau video.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user