BAB_I

3
i BAB I PENDAHULUAN Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan spektrum manifestasi klinis yang bervariasi antara penyakit paling ringan (mild undifferentiated febrile illness), demam dengue, demam berdarah dengue (DBD) sampai demam berdarah dengue disertai syok (dengue shock syndrome = DSS). Gambaran manifestasi klinis yang bervariasi ini memperlihatkan fenomena gunung es, dengan kasus DHF dan DSS yang dirawat di rumah sakit sebagai puncak gunung es yang terlihat di atas permukaan laut, sedangkan kasus dengue ringan (silent dengue infection dan demam dengue) merupakan dasarnya. 1 Demam berdarah dengue terjadi dimana banyak tipe virus dengue secara simultan atau berurutan ditularkan. Demam ini adalah endemik di Asia tropik, dimana suhu panas dan praktek penyimpanan air dirumah menyebabkan populasi Aedes aegypti besar dan permanen. Wabah tahun 1981 di Kuba, dimana anak dan dewasa terpajan sama, telah menunjukkan bahwa sindrom permeabilitas vaskuler akut, terjadi hampir selalu pada anak usia 14 tahun dan yang lebih muda. 2 Patogenesisnya belum dimengerti secara sempurna, penelitian epidemiologi memberi kesan bahwa biasanya disertai dengan infeksi dengue tipe 2,3,dan 4 sekunder.

description

,bguikgtuk

Transcript of BAB_I

BAB IPENDAHULUANInfeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan spektrum manifestasi klinis yang bervariasi antara penyakit paling ringan (mild undifferentiated febrile illness), demam dengue, demam berdarah dengue (DBD) sampai demam berdarah dengue disertai syok (dengue shock syndrome = DSS). Gambaran manifestasi klinis yang bervariasi ini memperlihatkan fenomena gunung es, dengan kasus DHF dan DSS yang dirawat di rumah sakit sebagai puncak gunung es yang terlihat di atas permukaan laut, sedangkan kasus dengue ringan (silent dengue infection dan demam dengue) merupakan dasarnya. 1Demam berdarah dengue terjadi dimana banyak tipe virus dengue secara simultan atau berurutan ditularkan. Demam ini adalah endemik di Asia tropik, dimana suhu panas dan praktek penyimpanan air dirumah menyebabkan populasi Aedes aegypti besar dan permanen. Wabah tahun 1981 di Kuba, dimana anak dan dewasa terpajan sama, telah menunjukkan bahwa sindrom permeabilitas vaskuler akut, terjadi hampir selalu pada anak usia 14 tahun dan yang lebih muda. 2Patogenesisnya belum dimengerti secara sempurna, penelitian epidemiologi memberi kesan bahwa biasanya disertai dengan infeksi dengue tipe 2,3,dan 4 sekunder. Ada bukti bahwa antibodi non netralisasi menaikkan infeksi seluler dan memperbesar keparahan penyakit.2Sebagian besar menganut the secondary heterologous infection hypothesis atau the sequential infection hypothesis yang menyatakan bahwa DHF dapat terjadi apabila seseorang setelah terinfeksi virus dengue pertama kali mendapatkan infeksi kedua dengan virus dengue serotipe lain dalam jarak waktu 6 bulan sampai 5 tahun.1,3Empat manifestasi klinis mayor: demam tinggi, fenomena hemoragis,dan sering hepatomegali, dan kegagalan sirkulasi. Trombositopenia sedang sampai nyata dengan hemokonsentrasi secara bersamaan adalah temuan laboratorium klinis khusus dari DHF. Perubahan patologis utama yang menentukan keparahan penyakit pada DHF dan membedakannya dari DF adalah rembesan plasma.4Pada dasarnya pengobatan DHF bersifat suportif ,yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan sebagai akibat perdarahan. Pasien DD dapat berobat jalan sedangkan pasien DHF dirawat diruang perawatan biasa tetapi pada kasus DHF dengan komplikasi diperlukan perawatan intensif.1Manajemen memerlukan evaluasi segera tanda-tanda vital dan tingkat hemokonsentrasi, dehidrasi, dan ketidakseimbangan elektrolit. Pemantauan ketat adalah sangat penting selama sekurang-kurangnya 48 jam karena syok dapat terjadi.2Kematian telah terjadi pada 40-50 % penderita dengan syok, tetapi dengan perawatan intensif yang cukup kematian akan kurang dari 2%. Ketahanan hidup secara langsung terkait dengan manajemen awal dan intensif.2

i

ii