Bab3 Tahapan an Jalan

12

Transcript of Bab3 Tahapan an Jalan

5/13/2018 Bab3 Tahapan an Jalan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab3-tahapan-an-jalan 1/12

 

Bob 3

Tohopon Perenco-

noon Jolon

3 .1 . PENDAHULUAN

Pada Bab III ini akan dibahas tentang tahapan perencanaan jalan, yang

meliputi penentuan trase jalan yang berisi : faktor topografi, faktor geolog4:..-·-

faktor tata guna lahan, faktor lingkungan; penentuan stasiun (stationing) -dan

perencanaan potongan memanjang dan melintang jalan berikut perhitungan

volume pekerjaan tanah (galian dan timbunan).

3.2 P ENEN TUAN TRASEJA LAN

3.2.1. Faktor topografi

Topografi merupakan faktor dalam menentukan lokasi jalan dan pada

umumnya mempengaruhi penentuan trase jalan, seperti ; landai jalan, jarak

pandang, penampang melintang dan lain-lainnya.

Bukit, lembah, sungai dan danau sering memberikan pembatasan terhadap

lokasi dan perencanaan trase jalan. Hal demikian perlu dikaitkan pula pada

kondisi medan yang direncanakan.

Kondisi medan sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:Tikungan

Jari-jari tikungan dan pelebaran perkerasan sedemikian rupa sehingga

terjamin keamananjalannya kendaraan-kendaraan dan pandangan bebas yang

cukup luas.

27

I

1

\

\I

5/13/2018 Bab3 Tahapan an Jalan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab3-tahapan-an-jalan 2/12

 

Tanjakan

Adanya tanjakan yang cukup curam dapat mengurangi kecepatan kendaraan

dan kalau tenaga tariknya tidak cukup, maka berat muatan kendaraan harus

dikurangi, yang berarti mengurangi kapasitas angkut dan sangat merugikan.

Karena itu diusahakan supaya tanjakan dibuat landai sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

Golongan Medan

Datar (D)

Bukit (B)

Gunung (G)

Lerengg melintang

o sampai dengan 9,9%

10 sampai dengan 24,9%

lebih besar dari 25%

Sumber : PPGJR No. 13/1970IBM.

3.2.2. Faktor Geologi

Kondisi geologi suatu daerah dapat mempengaruhi pemilihan suatu trase

jalan. Adanya daerah-daerah yang rawan secara geologis seperti; daerah patahan

atau daerahh bergerak baik vertikal maupun harisontal akan merupakan daerah

yang tidak baik untuk dibuat suatu trase jalan dan memaksa suatu rencana trasejalan untuk dirubah atau dipindahkan.

Keadaan tanah dasar dapat mempengaruhi lokasi dan bentuk geometrik jalan

misalnya; daya dukung tanah dasar yang jelek dan muka air tanah yang tinggi.

Kondisi iklim juga dapat mempengaruhi penetapan lokasi dan bentuk geometrik

jalan.

3.2.3. Faktor Tata Guna Lahan

Tata guna lahan merupakan hal yang paling mendasar dalam perencanaan

suatu lokasi jalan, karen a itu perlu adanya suatu musyawarah yang berhubungan

langsung dengan masyarakat berkaitan ten tang pembebasan tanah sarana

transportasi.

Dengan demikian akan merubah kwalitas kehidupan secara keseluruhan

dari suatu daerah dan nilai lahannya yang akan berujud lain.

Akibat dibangunya suatu lokasi jalan baru pembasab lahan temyata sering

menimbulkan permasalahan yang sulit dan kontroversial. Pada prinsipnya

pembebasan tanah untuk suatu lokasi jalan ialah sama seperti membeli tanah

untuk kegiatan ekonomi lainnya, yang akan menggantikan penggunaa

sebelumnya.

Maka secara prinsip itu tidak akan lebih sukar dari pada membeli sebidan

tanah untuk pembangunan apartemen baru, pabrik dan sebagainya. Tetapi karen

suatu pembangunan jalan akan memerlukan sebidang tanah yang meneru

sepanjang rute dirnana jalan tadi akan dibangun, oleh karena itu maka tana

2 8

I

5/13/2018 Bab3 Tahapan an Jalan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab3-tahapan-an-jalan 3/12

 

I I

o 0o 0

c :i L()

(") C \J

+ +

1

1

1

1

1

1

-----1

1

1

- --I

1

1

J1

1

1

1

1

1

- --I

1

1

------ ---l

1

1

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ J

1

1

1-------------1

1

1

------1

1

1

- - -I1

1

1

- " " " 10 0 0 0 0

~ ~ 0 0 0

0 L() c: i L() c: iC\ J ..- ..-

+ ++ + +

0...

C)

z z~ : : : J_J C O

« « : : 2 :0 C) i=z« II

C)

§T ] ]_J

0 : : 1 00t:1 00'0t: OOS I OO · ~ 00'000~

...00011 OO '~ I L9 '11 ££.£ 00'000. . . . . .

t- <r./) 0001 00'01 ££·S L9'1 000

00. . . . . .

r./)

U006

OOS OOS

00'0 00'0

00

oo s onos z 000

Uc r : OOL OOS OO S 00'0 00'0

00. . . . . .

ir:t- < 009 00'01 00'01 0 00'0

00. . . . . .

t- <U OO ~ OO '~ I 00~1 0 00'0

000·0z: 00'0t: 0 00'0

0C)

ont: c o o z O~ 'Z 00'0

Ut- < OOZ · 00'0t: 0~'Ll ocz 00'0

0

S

roOO T OO '~ I 00'~1 0 00'000-

< t : : 0 00'01 oszi 0 on

s : : :ros : : :

01) s : : : ; : : : l

s : : : .~...0

; : : : l a "a sf) .

o ~1)"ac

; ..::l

.S . . : ' : !. , . . . . ,

if)en. . . . ,

< t : :o

~

ro. . . . . ,

- @./) l-< . . s : : : :ro rol-<

~

s : : : =ro ro ro. . . . . .

S. . . . . , . . . . . , 01)

. . . . : l-o 01)

0 l-< . . . . : l <l) =ro ~ ~ 0 : : 1 ',p_ ,

I

'III

I

01)Is : : : II

'r o\

'2 I

ro I,

S<l)

Ss : : :ro01)

=0. . . . . ,0p...

N(()l-<ro...0

Sroo

29

 

5/13/2018 Bab3 Tahapan an Jalan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab3-tahapan-an-jalan 4/12

yang harus di beli adalah merupakan tanah-tanah dilokasi tertentu saja dan

bukan tanah yang berlokasi sembarangan.Hal-hal demikian harus kita pertimbangkan kaitanya dengan hak milik,

kepentingan umum dan pemerintahan.

3.2.4. Faktor lingkungan

Dalam beberapa tahunbelakangan ini semakin terbukti bahwa banyak

kegiatan produktif manusioa mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.

Pengaruh ini harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan kegiatantersebut secara keseluruhan, salah satu kegiatan produktif tadi ialah pembangunan

sarana jalan. Oleh karena itu pembangunan jalan harus mempertimbangkan faktor

amdal (Analisa pemengenai dampak lingkungan).

3 .3 . PENETAPAN STASIUN (STATION ING )

Untuk menetukan panjang suatu lokasi jalan atau jarak dari suatu tempat

sampai ke temp at lain pada suatu lokasi jalan perlu di gunakan stationing. Yang

dimaksud dengan stationing adalah penentuan jarak langsung yang diukur darititik awal, sedangkan stasiun (Sta) adalah jarak langsing yang diukur dari titik

awal (Sta. 0+000) sampai titik yang dieari Stasiunnya.

Untuk menentukan stasiun (Sta) pada suatu titik diberikan contoh seperti

pada gambar 3.1.

Dari hasil pengukuran dan perhitungan maka akan didapatkan titik-titik

tertentu yaitu : A; TC ;CT; TSI; SCI; CSI; SCI; DAN B serta panjang dI; Lc;

d2; LtI; dan d3 seperti pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. :Penentuan Stasiun (Stationing)

30

I

II

 

5/13/2018 Bab3 Tahapan an Jalan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab3-tahapan-an-jalan 5/12

MisaI titik awal suatu rencana jalan adalah titik A, maka

Titik A = Sta. a + 000Titik TC = Sta. A + d1

Titik CT = Sta. TC + Lc

Titik TS1 = Sta. CT + d2

Titik St1 = Sta. TS1 + Lt1

Titik B = Sta; STl + d3

dimana:

A = Titik awal jalan

d1 = Panjang bagian lurus (tangen) darii A sarnpai TC

TC = Titik awal lengkung circle

Lc = Panjang lengkung circle ,

CT = Titik akhir lengkung circle

d2 = Panjang bagian lurus antara CT sampai TS1

TS 1= Titik awal tikungan S-C-S

LTl = Panjang total tikungan S-C-S

STl = Titik akhir tikungan S-C-S

d3 = Panjang bagian lurus (tangen) antara ST1 sampai BB

B = Titik akhir jalan

Sumber : jamal Abad, 1981 (dengan perbaikan)

Titik-titik awal penting seperti tersebut diatas harus ditetapkan atau dihitung

stasiunnya.

Dalam menghitung stasiun patok-patok pengukuran memanjang yang lain diluar

.patok-patok penting diatas dilakukan dengan cara yang sarna.

Perlu diperhatikan dalam memasang patok-patok pengukuran sebaiknya:

Untuk daerah dataraN, jarak antar patok + 100m

Untuk daerah perbukitan, jarak antar patok + 50 mUntuk daerah pegunungan, jarak antar patok + 25 mUntuk bagian lengkung, jarak patok harus dibuat lebih pendek menurut

keperluan ketelitian.

3.4. PERENCANAAN POTONGAN MEMANJANG DAN

MELINTANG

Perencanaan potongan memanjang dan melintang pada suatu parencanaan

jalan berkaitan erat dengan kondisi tanah yang ada sebagaimana di gambarkan

pada potongan memanjang dan melintang hasil pengukuran sipat datar

(waterpassing) .

Secara garis besar perancangan potongan memanjang dan melintang adalah

sebagai berikut :

31

 

5/13/2018 Bab3 Tahapan an Jalan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab3-tahapan-an-jalan 6/12

3.4.1. Potongan memanjang

Potongan memanjang biasanya digambar dengan skala:harisontal 1:1000 atau 1: 2000

vertikal 1: 100

Potongan memanjang perencanaan digambarkan lang sung pada gambar

potongan memanjang pada hasil pengukuran, sehingga akan diketahui bagian-

bagian yang harus digali maupun bagian-bagian yang hams ditimbun dalam

arah memanjang trase.

Dalam gambar perencanaan ini didasarkan pada hasil perhitungan alinyemen

vertikal serta standar-standar yang digunakan. Gambar 3.2. adalah contoh

perencanaan potongan memanjang. situasi, data-data alinyemen (vertikal maupunharisontal) dari hasil perhitungan.

lebar perkerasan

lebar bahu

3.4.2. Potongan melintang

Sebagai contoh dalam hal ini kita ambil titik Sta. A si d TC yang akan kita

gambarkan profil melintang nya sebagai jalan raya sekunder kelas II B dengan

data-data:

2x3,5m

3m

lebar saluran 1m

lereng melintang perkerasan: 2%

lereng melintang bahu 6%

A. PROFIL MELINTANG STA. A

V

25

20

15

1,5

10

1,5

5

0 10

Sumbu jalan

Propi l tanah asl i

20 30 500

32

!

III

II 

5/13/2018 Bab3 Tahapan an Jalan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab3-tahapan-an-jalan 7/12

15

25

1,5

B. PR0FIL M ELINTANG STA A

V Sumbu jalan

20

1,5

15

1,5

10

5

25

Propil tanah asli

a----------------,

- - - - - - - - - - - - - - - - + - - - - - - - - - - - - - - -,,,

o 10 20400

Ag2

Galian

H

50

C. PROFIL MEL IN TANG STA. TC

v

Propil tanah asf

20 -- >

,TC

1,5 ~_----- _

,

10

5

50o 10 20 30 40

Sumbu jalan

H

Ag3

Gambar 3.3. Potongan MeIintang

33

_

 

5/13/2018 Bab3 Tahapan an Jalan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab3-tahapan-an-jalan 8/12

3.5. PERHITUNGAN G AL/AN D AN TIM BUNAN

C ara m en ghitung volum e galian m aupun tim bu n an d id as ar ka n d ar i g amb ar

p oto ng an m elin ta ng . D ari g am bar -g am ba r terse bu t d ap at d ih itu ng lu as g alia d an

tim bu na n p ro fil, sed an gk an m asin g-m asin g ja ra k a nta ra p ro fil d ap at d ilih at d ari

p oto ng an m ema nja ng . S ela nju tn ya p er hitu ng an d ib ua t d alam d aft ar s ep er ti c on to h

berik ut :

Tabel 3.1. : p erh itu ng an vo lu me ga lia n tim bu na n

Luas penampang JarakVolume (3 )

melintang (m") (m)No. STARata- rata

G T Galian TimbunanG T

1 AGl AT l

Agl+Ag2 A tl+AT 2 10 0 50 (Agl+ 50«AgI

2 2 AG2) +Ag2)

2 AG2 A t2

Ag2+Ag3 A t2+A t3 10 0 50 (Ag2+ 50 (AgI+

2 2 Ag3) Ag3)

3 Ag3 A t3

Jum lah 50 (Ag+Ag3) 5 0 (A tl +A t3 )+10 0 A g2 + 10 0 A t2

34

~ ~T r ~ ... . ' r

IIIII

I

II

IIIII

III

II

/I

III

I

IIII

III

I

 

5/13/2018 Bab3 Tahapan an Jalan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab3-tahapan-an-jalan 9/12

CONTOH SOAL.

Suatu rencana trase jalan lihat Gambar 3.1 dengan potongan memanjanglihat Gambar 3.2 dan potongan melintang profil A, a dan TC lihat Gambar 3.3,

a,b,dan c]

Pertanyaan:

a) Tentukan stasiun (Sta) titik-titik A; TC; CT; ST1 dan B bila panjang

lengkung circle = 280,00 meter dan panjang total tikungan S-C-S =

365,00 meter. kemudian gambarkan dan hitung panjang jalan A sampai

ke B.

b) Hitung volume galian dan timbunan antara profil A sampai profil TC;

bila dari penampang melintang didapatkan :

Profil A: - Luas galian = 3,00 m2

- Luas Timbunan = 10,00 m'

Profil a : luas galian =8,00 m2

- Luas timbunan = 2,00 m2

Profil TC :- Luas galian = 20,00 m2

. - Luas timbunan = 0 m2

Penyelesaian :

a. Menentukan Stasiun titik-titik

1. Sta. A = 0+000 (titik awal)

2. Sta TC = Sta A+d1

=0+00 + (200) = 0+200

3. Sta. CT= sta. TC+Lc

= 0+200 + (280) = 0 + 480

4. Sta. TS1= Sta. CT+d2

= 0+480 + (100) =0 + 580

5. Sta. STl = Sta. TS1 +Lt

= 0 + 580 + (365) = 0+ 945

6. Sta. B = Sta. ST1 + d3

= 0 + 945 + (200) = 1 + 145

Jadi panjang jalan dari A sampai B = 1,145 km

35

 

5/13/2018 Bab3 Tahapan an Jalan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab3-tahapan-an-jalan 10/12

TC

/L,/ 1 - <,

/ ,/ ,

/ ,/ ,

"

B

+480 Sta 1+145

,, " ST1,

'/" ~ Sta 0+945

' ' f ' '

g)

berikut : I !

JarakVolume (3)

(rn)

Galian Timbunan

00 100,OC 550,00 600,00

00 100.OC 1400.00 100.00

lah 200.0C 1950.00 700.00

~I

-~--~ -~~~ ~, -

j

CTSta 0

Sta 0+200

TS1

Sta 0+580

A

Sta 0+000

G amba r P en en tu an Sta siu n (Sta tio nin

b) p erh itu ng an g alia n d an tim bu na n

P erh itu ngan d i bu at dalam tabel

Luas penampal1g

mel in tang (rn')No. STA Rata-rata

G TG T

0+000 3,00 10,00

5,50 6,

0+100 8,00 2.00

14.00 1.

0+200 20.0 0.00

Jum

36

J

I

I

 

5/13/2018 Bab3 Tahapan an Jalan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab3-tahapan-an-jalan 11/12

Latihan Soal :

1. Faktor-faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam menentukan

suatu rute jalan, sebutkan dan jelaskan !

2. Ada berapa klasifikasi medan yang anda ketahui, sebutkan dan berilah

batasannya!

3. Jalan Tol Krapyak-Srondol di Semarang temyata rute didaerah Manyaran

merupakan lokasi tanah yang labil, bagaimana menurut pendapat anda ?

4. Jelaskan langkah-langkah untuk menghitung volume galian dan

timbunan pada perencanaan jalan secara rinei 1 .

5. Bila terjadivolume galian dan timbunan terlalu besar bedanya, apa akibatnya

dan jelaskan penyebabnya yang berhubungan dengan topografi !

37

5/13/2018 Bab3 Tahapan an Jalan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab3-tahapan-an-jalan 12/12