BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

46
FISIKA KELAS XI Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB 1 KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR MOBIL BERGERAK DI JALAN RAYA MEMILIKI KECEPATAN YANG BESARNYA DAPAT DITENTUKAN SEBAGAI KELAJUAN SEDANGKAN ARAHNYA SELALU BERUBAH-UBAH. SELANG BEBERAPA WAKTU LAMANYA MOBIL SUDAH BERUBAH POSISINYA. TERKADANG MOBIL SELAMA PERJALANANNYA HARUS MENAMBAH ATAU MENGURANGI KECEPATANNYA . PERUBAHAN KECEPATAN TIAP SATUAN WAKTU DINAMAKAN PERCEPATAN. DALAM KINEMATIKA MEMBAHAS POSISI, KECEPATAN, MAUPUN PERCEPATAN SUATU BENDA TANPA MEMPERHATIKAN GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA BENDA. 1

Transcript of BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Page 1: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

FISIKA KELAS XI

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

BAB 1KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

MOBIL BERGERAK DI JALAN RAYA MEMILIKI KECEPATAN YANG BESARNYA DAPAT DITENTUKAN SEBAGAI KELAJUAN SEDANGKAN ARAHNYA SELALU BERUBAH-UBAH. SELANG BEBERAPA WAKTU LAMANYA MOBIL SUDAH BERUBAH POSISINYA. TERKADANG MOBIL SELAMA PERJALANANNYA HARUS MENAMBAH ATAU MENGURANGI KECEPATANNYA . PERUBAHAN KECEPATAN TIAP SATUAN WAKTU DINAMAKAN PERCEPATAN. DALAM KINEMATIKA MEMBAHAS POSISI, KECEPATAN, MAUPUN PERCEPATAN SUATU BENDA TANPA MEMPERHATIKAN GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA BENDA.

1

Page 2: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

BAB 1KINEMATIKA

DENGAN ANALISIS VEKTOR

2

Kompetensi Dasar

• Dapat menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabola dengan menggunakan vektor

Pesawat tempur bergerak di angkasa dengan kecepatan 100 km/jam. Ketika pesawat meluncurkan rudal dengan kecepatan 120 km/jam. Semua kecepatan diukur terhadap tanah. Berarti kecepatan rudal 20 km/jam terhadap pesawat. Baik rudal maupun pesawat dikatakan bergerak karena posisinya selalu berubah. Namun tidak demikian dengan kendaraan Buldoser yang tengah meratakan tanah namun rodanya tidak pernah bergeser. Buldoser tidak dapat disebut bergerak pada saat itu karena posisinyaselalu tetap. Buldoser dikatakan bergerak jika sudah bergeser meninggalkan tempat itu. Apakah kamu yang sedang duduk sambil menulis dikatakan bergerak? Marilah kita memperdalam pemahaman tentang gerak atau dalam cabang fisika yang disebut dengan kinematika.

Page 3: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Ind

ikat

orM

enga

nali

sis

gera

k lu

rus

men

urut

be

sara

n-be

sara

n ki

nem

atis

nya

men

ggun

aka

n no

tasi

ve

ktor

.M

enga

nali

sis

gera

k pa

rabo

la

men

urut

be

sara

n-be

sara

n ki

nem

atis

nya

men

ggun

aka

n no

tasi

ve

ktor

.M

enga

nali

sis

gera

k m

elin

gkar

m

enur

ut

besa

ran-

besa

ran

kine

mat

isny

a m

engg

una

kan

nota

si

vekt

or.

A. Posisi, Kecepatan dan Percepatan Partikel pada Gerak Lurus

Amatilah gerakan mobil balap yang sedang

berjalan! Bilakah sebuah mobil dikatakan bergerak?

Bagaimana kedudukan mobil terhadap tempat semula?

Bagaimana kedudukan mobil terhadap sopirnya?

Bagaimana kedudukan sebuah mobil terhadap mobil lain

yang berada di sekitarnya? Semua permasalahan tersebut

menuntut adanya penjelasan tentang gerak mobil.

Kinematika, sebagai cabang dari fisika, mempelajari gerak suatu benda, tanpa

memperhatikan gaya penyebabnya. Dengan demikian berapa kekuatan atau daya yang

dihasilkan oleh mobil tersebut tidak dibahas dalam kajian kali ini. Pada kajian ini hanya

dipelajari tentang kedudukan benda, perubahan kedudukan benda terhadap suatu titik

acuan, yang sering disebut dengan perpindahan. Juga pada kajian ini dibahas segala

permasalahan gerak yang dikaitkan dengan notasi vektor.

1. Posisi Partikel pada Suatu Bidang

Pada bab ini akan dipelajari tentang vektor posisi, perpindahan, kecepatan dan

percepatan dari sebuah partikel, atau benda yang memvisualisasikan sebuah partikel yang

bergerak dua dimensi pada suatu bidang. Oleh karena gerak benda dipandang dalam dua

dimensi, karakterisitiknya akan dianalisis melalui vektor satuan i (sumbu x) dan vektor

satuan j (sumbu y). Untuk memahami berbagai hal seperti tersebut di atas, dapat

diilustrasikan seperti berikut ini. Suatu ketika ada seorang pelaut sedang berlayar di

tengah laut yang luas. Jika ia berangkat dari kota B menuju kota A, maka langkah

pertama yang dia lakukan adalah menganalisis kedudukan awal dan kedudukan akhirnya.

Lebih jelasnya adalah sebagai berikut. Mula-mula pelaut itu berada di kota B. Untuk

mencapai kota A, ia harus berlayar 40 km ke utara, dan dilanjutkan 30 km ke timur, maka

posisi atau kedudukan dari kota A, telah terdefinisikan dengan jelas terhadap kota B

3

Mobil balap formula 1

Page 4: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

sebagai titik acuan. Tanpa kerangka acuan, atau penentuan posisi awal yang dijadikan

acuan, maka pengertian perpindahan akan sulit dipahami.

Saat pilot pesawat terbang akan mendarat di sebuah pelabuhan udara, tentu ia

akan memberi laporan kepada petugas penjaga menara. Pilot akan menginformasikan

kedudukan pesawat tersebut terhadap bandara dan kecepatan pesawat serta berbagai hal

yang berkaitan dengan persiapan pendaratan. Dengan adanya informasi dari pilot

tersebut, petugas menara akan memberi instruksi teknis tentang pendaratan pesawat.

Dengan demikian, informasi tentang posisi atau kedudukan dari suatu titik, seperti pada

keadaan ilustrasi tersebut, sangat diperlukan.

Pada umumnya, posisi atau kedudukan suatu titik ditunjukkan dengan sebuah

koordinat. Sebuah koordinat memiliki suatu titik acuan, atau suatu kerangka acuan.

Berdasarkan kerangka acuan tersebut, akan dapat digambarkan kedudukan suatu titik

dalam koordinat tersebut. Data bahwa pesawat berada pada jarak 20 km akan tidak

bermakna, jika tidak disertai arah petunjuk dan titik acuannya. Namun angka 20 km akan

menjadi informasi penting jika dikatakan, bahwa pesawat berada 20 km sebelah timur

dari menara kontrol. Begitu juga dalam koordinat kartesius, yang umumnya

menempatkan koordinat (0,0) sebagai pusat acuannya. Misalkan dalam koordinat

kartesius titik A berada pada koordinat (2,4), dan titik B pada koordinat (-2,3).

Jika digambarkan titik (0,0) yang dijadikan sebagai titik acuan, maka titik A dan B

dapat digambarkan sebagai berikut :

Selain menggunakan grafik kartesius, posisi suatu partikel dapat pula ditunjukkan

dengan menggunakan grafik koordinat polar (r , θ). Di mana r adalah jarak suatu titik ke

pusat koordinat, dan θ adalah sudut dari sumbu x positif dalam koordinat kartesius

menuju titik materi dengan arah berlawanan arah jarum jam. Hubungan antara koordinat

kartesius dan koordinat polar adalah :

4

Gambar 2 :Grafik kartesius yang menggambarkan koordinat A (2,4) dan B (-2,3)

Gambar 1:Pesawat yang akan mendarat selalu melaporkan posisinya kepada petugas menaraAgar dapat dipandu pendaratannya.Posisi pesawat dikontrol pilot melalui sistem navigasi dalam pesawat

Page 5: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

x = r . cos θ y = r . sin θ

r = 22 yx + tan θ = x

y

Misalnya, suatu titik berjarak 10 cm dari titik pusat koordinat dan membentuk

sudut 37° terhadap sumbu x positif, maka gambaran posisi titik tersebut dalam koordinat

polar adalah seperti berikut ini.

Kedudukan dalam koordinat polar dapat diubah dalam koordinat kartesius. Besar

nilai x dan y adalah :

x = r . cos θ y = r . sin θ

x = 10 . cos 37° y = 10 . sin 37°

x = 10 . 0,8 y = 10 . 0,6

x = 8 satuan y = 6 satuan

Kedudukan atau posisi suatu benda dinyatakan dalam vektor satuan. Adapun

persamaan umum vektor posisi dalam dua dimensi adalah :

r = x i + y j di mana besar vektor satuan i = 1

dan besar vektor satuan j = 1

Penulisan suatu vektor satuan dinyatakan dalam huruf miring. Misalnya vektor

satuan yang searah sumbu x dinyatakan dengan i. Vektor itu sendiri diwakili dengan

huruf tebal, seperti vektor kedudukan atau vektor pisisi suatu titik dalam dua dimensi

adalah r. Prinsip penulisan lambang seperti tersebut tidak baku namun lazim digunakan

secara umum. Jika ingin dibuat suatu teknik penulisan yang lain, dan telah disepakati,

maka hal itu dapat dilakukan, seperti penulisan vektor posisi dengan memberi tanda

panah di atas suatu lambang vektor, atau pemberian harga mutlak pada suatu lambang

vektor untuk melambangkan besar dari suatu vektor.

Contoh :

1. Kedudukan suatu titik D ditunjukkan oleh koordinat kartesius (3,6). Nyatakan

koordinat titik tersebut dalam koordinat polar !

Jawab :

5

Gambar 3:Grafik polar yang menunjukkan kedudukan (10, 37°)

Page 6: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

r = 22 63 + = 3 5 dan tan θ = 3

6 maka θ = 63,4°

Jadi koordinat polarnya (3 5 ; 63,4°)

2. Kedudukan titik Y ditunjukkan oleh koordinat polar (4, 45°). Nyatakan koordinat

tersebut dalam koordinat kartesius !

Jawab :

x = r . cos θ y = r . sin θ

x = 4 . cos 45° y = 4 . sin 45°

x = 4 . 22

1y = 4 . 2

2

1

x = 2 2 y = 2 2

3. Suatu titik A mempunyai kedudukan yang ditunjukkan koordinat kartesius (2,4).

Tentukan vektor posisi titik tersebut !

Jawab :

rA = 2 i + 4 j

4. Titik H mempunyai kedudukan (4, 30°). Tentukan vektor posisi titik tersebut !

Jawab :

x = 4 . cos θ y = r . sin θ

x = 4 . cos 30° y = 4 . sin 30°

x = 4 . 32

1y = 4 .

2

1

x = 2 3 y = 2

jadi vektor posisinya adalah rH = 2 3 i + 2 j

Tugas Individual

Buatlah grafik perpindahan yang kamu lakukan saat kamu berangkat dari rumah menuju

sekolah! Gunakan skesta dan acuan arah mata angin. Jika perlu, gunakan kertas milimeter

blok, agar lebih teliti!

2. Perpindahan

Pengertian perpindahan perlu dibedakan dengan jarak. Sebagai sebuah ilustrasi,

seandainya ada seorang anak yang berjalan ke timur sejauh10 m, kemudian kembali ke

arah barat 4 m, maka dikatakan bahwa perpindahan anak tersebut adalah 6 m, namun

jarak yang ditempuhnya sebesar 14 m. Dengan demikian, coba simpulkan perbedaan

perpindahan dan jarak itu!

6

Page 7: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Adanya perbedaan pengertian perpindahan dan jarak, akan berimplikasi terhadap

pengertian akan kecepatan (velocity) dan kelajuan (speed). Perpindahan yang ditempuh

oleh suatu benda tiap satuan waktu akan menunjukkan kecepatan, dan besarnya jarak

yang ditempuh oleh suatu benda tiap satuan waktu disebut dengan kelajuan.

Suatu benda dikatakan melakukan perpindahan jika posisi dari benda tersebut

mengalami perubahan terhadap titik acuan. Seorang kondektur bus - saat meminta karcis

penumpang dari baris kursi terdepan menuju kursi belakang - dikatakan telah melakukan

perpindahan. Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa perpindahan tidak

sama dengan jarak yang ditempuh. Jika perpindahan sebagai suatu besaran vektor

memperhatikan arah, sedang jarak adalah lintasan total yang dilakukan benda tanpa

memperhatikan arah gerakan benda.

Dalam sistem koordinat kartesius, misalkan suatu titik N, mula-mula saat t = 0

berada di titik (1,1) m, kemudian saat t = 4 s berada pada titik (4,5) m, maka besaran-

besaran yang berkaitan dengan vektor perpindahan adalah :

Vektor posisi awal titik N :

rN1 = 1 i + 1 j

rN2 = 4 i + 5 j

Vektor perpindahan titik N :

Δ rN = rN2 – rN1

Δ rN = (4 i + 5 j) – (1 i + 1 j)

Δ rN = 3 i + 4 j

Komponen vektor perpindahan titik N pada sumbu x adalah 3

Komponen vektor perpindahan titik N pada sumbu y adalah 4

Besar vektor perpindahan titik N adalah :

Δ rN = 22 43 + = 5 m

Arah perpindahan titik N adalah :

tan θ = x

y

tan θ = 3

4

maka θ = 53,1° terhadap sumbu x positif dengan arah berlawanan arah jarum jam.

7

Page 8: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Suatu vektor posisi dapat pula dinyatakan dalam sebuah persamaan yang

mengandung unsur t, seperti vektor posisi T = 5t i + 2 t2 j . Sehingga misalkan

ditanyakan vektor posisi titik T saat t = 3 s adalah T = 5 (3) i + 2 (3)2 j = 15 i + 18 j.

Contoh :

1. Titik R pada saat t = 1 s berada pada posisi (2,1) m, dan pada t = 4 s pada posisi

(6,4) m. Tentukan :

a. vektor perpindahannya

b. komponen vektor perpindahan pada sumbu x

c. komponen vektor perpindahan pada sumbu y

d. besar perpindahannya

e. arah perpindahannya

Jawab :

a. ΔrR = (6 i + 4 j) – (2 i + 1 j) = 4 i + 3 j

b. rRx = 4 m

c. rRy = 3 m

d. r = 22 34 + = 5 m

e. tan θ = Rx

Ry

r

r=

4

3 maka θ = 37°

2. Titik I mempunyai vektor posisi r = t 2 i + 2 t j. Tentukan :

a. Vektor posisi awal (saat t = 0 s)

b. Vektor posisi saat t = 2 s

c. Vektor posisi saat t = 4 s

d. Vektor perpindahan dari t = 2 s hingga t = 4 s

e. Besar vektor perpindahannya

Jawab :

a. r(t = 0s) = 0 i + 0 j

b. r(t =2s) = 22 i + 2.2 j = 4 i + 4 j

c. r(t=4s) = 42 i + 2.4 j = 16 i + 8 j

d. Δr = (16 i + 8 j) – (4 i + 4 j) = 12 i + 4 j

e. Δr = 22 412 + = 4 10 m

Tugas Kelompok

8

Page 9: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Buatlah kelompok minimal terdiri atas 3 orang, maksimal 5 orang. kemudian diskusikan

tentang berbagai perpindahan yang telah kamu lakukan pada hari ini! Apakah dapat

dikatakan bahwa kamu telah melakukan perpindahan, jika kamu dari kelas pergi ke

belakang, dan kemudian kembali lagi ke kelas?

Uji Kompetensi

Kerjakan soal-soal berikut ini dengan benar!

1. Gambarkan posisi atau kedudukan dari titik-titik berikut ini:

a. H (1,4) c. Y (5,45°)

b. A (-3,4) d. D (3, 60°)

2. Ubahlah koordinat polar berikut menjadi koordinat kartesius:

a. W (2, 37°) c. T (3, 30°)

b. A (6, 53°) d. I (4, 45°)

3. Ubahlah koordinat kartesius berikut menjadi koordinat polar:

a. K (3,4) d. T (1,2)

b. E (-6,-8) e. I (5,-5)

c. N (8,10) f. K (-4,5)

4. Titik I melakukan perpindahan dari koordinat (1,4) menuju (1,8). Tentukan vektor

perpindahannya!

5. Titik N berpindah dari (-1,1) ke (2,5). Tentukan:

a. vektor perpindahannya

b. komponen vektor perpindahan pada sumbu x

c. komponen vektor perpindahan pada sumbu y

d. besar vektor perpindahannya

e. arah perpindahannya

6. Vektor posisi dari titik D dinyatakan dalam vektor posisi yang mengandung unsur

waktu, yaitu: r = 2t i + 4t2 j. Tentukan:

a. vektor posisi awal

b. vektor posisi saat t = 1 s

c. vektor posisi saat t = 2 s

d. vektor perpindahan dari t = 1 s hingga t = 2 s

e. komponen vektor perpindahan pada sumbu x

f. vektor perpindahan pada sumbu y

g. besar vektor perpindahan

7. Vektor posisi A dinyatakan dalam r = (2 + 3t) i + 2t j. Tentukan besar vektor

perpindahannya dari t = 2 s hingga t = 7 s!

8. Vektor posisi H dinyatakan dalam r = t2 i – 3 j. Tentukan vektor perpindahan dan

arah perpindahannya dari t = 1 s hingga t = 5 s!

9

Page 10: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

3. Kecepatan

Bila suatu partikel mengalami perubahan kedudukan dalam suatu selang waktu

tertentu maka besar perubahan kedudukan dalam selang waktu tesebut disebut kecepatan.

Sebagai misal, jika seorang anak pergi ke arah timur sejauh 8 m dalam 4 sekon, maka

dikatakan kecepatan anak tersebut 2 m/s. Hal ini akan memiliki makna yang berbeda, jika

dalam 4 sekon berikutnya, anak tersebut kembali ke arah barat 8 m, maka kedudukan

anak tersebut berada di titik semula, sehingga dapay dikatakan anak tersebut tidak

melakukan perpindahan, sehingga kecepatannya nol.

a. Kecepatan rata-rata

kecepatan rata-rata dinyatakan sebagai hasil bagi perpindahan terhadap selang

waktu dari perpindahan itu dan dirumuskan:

v = Δt

Δr =

12

12

tt

rr

−−

Dengan memperhatikan uraian sebelumnya tentang vektor posisi dari suatu titik,

maka vektor kecepatan rata-rata dapat ditentukan.

Contoh:

Titik materi D pada detik t = 1 s berada pada posisi (2,0) m dan pada t = 4 s berada pada

posisi (8,8) m. Tentukan :

a. vektor kecepatan rata-ratanya

b. komponen vektor kecepatan rata-rata pada sumbu x

c. komponen vektor kecepatan rata-rata pada sumbu y

d. besar vektor kecepatan rata-rata

e. arah kecepatan rata-ratanya

Jawab :

a. rD1 = 2 i + 0 j

rD2 = 8 i + 8 j

Δr = rD2 – rD1 = 6 i + 8 j dan Δ t = t2 – t1 = 4 s – 1 s = 3 s

v = Δt

Δr =

3

86 ji + = ( 2 i + 4/3 j ) m/s

b. xv = 2 m/s

c. yv = 4/3 m/s

d. v = 2

2

3

42

+ = 2,4 m/s

e. tan θ = x

y

v

v=

( )2

3/4 = 0,666 maka θ = 33,7°

10

Page 11: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

b. Kecepatan Sesaat

Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata untuk selang waktu Δt

yang mendekati nol, yang bila dinyatakan dalam persamaan limit dirumuskan :

v = v0t

lim

→∆ =

t

x

0t

lim

∆∆

→∆

Jika perpindahan suatu titik dilambangkan dalam sumbu x, dan waktu dalam

sumbu y, maka kecepatan sesaat pada suatu perpindahan ditunjukkan oleh kemiringan

garis singgung pada titik tersebut. Perhatikan gambar berikut!

Dengan grafik berikut, tentukan kecepatan saat t = 2 s !

Untuk menentukan kecepatan sesaat dari suatu grafik x – t, yang menunjukkan hubungan

antara perpindahan x terhadap waktu t, maka kecepatan sesaat ditunjukkan dari

kemiringan garis singgung pada titik yang dimaksud. Pada contoh soal di atas,

kemiringan garis singgung pada t = 2 s digambarkan oleh grafik sebagai berikut :

v = tan θ = 3

3 = 1 m/s

Jika dalam suatu penentuan kecepatan sesaat dari suatu grafik bernilai negatif,

berarti arah kecepatan tersebut berlawanan dengan arah gerakan benda atau arah

perpindahan benda. Juga jika kecepatan saat itu adalah nol, maka benda dikatakan tidak

berpindah.

Selain kecepatan sesaat ditentukan dari kemiringan garis singgung di suatu titik,

kecepatan sesaat juga dapat diturunkan dari sebuah persamaan perpindahan.

Contoh:

11

Gambar 4:Grafik x – t yang menjelaskan hubungan antara perpindahan terhadap waktu, yang digunakan untuk menentukan kecepatan sesaat

Gambar 5:Menganalisis kecepatan sesaat dari kemiringan suatu grafik x - t

Page 12: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

1. Titik Y melakukan perpindahan dengan vektor perpindahan : r = ( 2 t 2 i + 5 t j ) m.

Tentukan :

a. vektor kecepatan sesaat

b. komponen sumbu x vektor kecepatan

c. komponen sumbu y vektor kecepatan

d. vektor kecepatan saat t = 2 s

e. besar kecepatan saat t = 2 s

Jawab :

a. v = dt

dr

v = ( 4 t i + 5 j) m/s

b. vx = 4 t m/s

c. vy = 5 m

d. Saat t = 2 s , maka vektor kecepatan sesaat adalah : v = ( 4 (2) i + 5 j) m/s

v = ( 8 i + 5 j) m/s

e. v = 22 58 + = 89 m/s

Jika vektor kecepatan sesaat dari suatu titik diketahui, maka vektor perpindahan

dapat ditentukan dari kebalikan turunan, yaitu dengan mengintegralkannya. Jadi dengan

melakukan integral dari suatu vektor kecepatan sesaat, maka akan diperoleh vektor posisi

dari suatu titik.

2. Titik A mempunyai kecepatan yang dinyatakan dalam vektor :

vA = ( 8 t i - 2 t2 j ) m/s

Jika posisi awal benda (2i + 3 j) m/s, maka tentukan vektor posisi saat t = 2 s !

Jawab :

r = ro + ∫ av dt

r = (2i + 3 j) + ∫ − )2t(8t 2 ji dt

r = (2i + 3 j) + (4 t2 i - 3

2t3 j)

Saat t = 2 s maka r = (2i + 3 j) + (4 (2)2 i - 3

2(2)3 j)

r = ( 18 i - 3

7j ) m/s

Perbedaan perhitungan perpindahan dan jarak jika diekspresikan dalam sebuah

grafik kecepatan v terhadap waktu t, ditunjukkan dari luas daerah di bawah kurva. Jika

12

Page 13: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

kurva berada di atas sumbu x atau sumbu t, maka luas tersebut bernilai positif, namun

jika di bawah sumbu x atau sumbu t, maka luas daerah tersebut bernilai negatif.

3. Indah melempar benda dengan persamaan kecepatan v = (3t2 – 12) m/s.Tentukan

perpindahan dan jarak antara t = 0 hingga t = 3 s!

Jawab :

Langkah pertama adalah menginterpretasikan persamaan v = (3t2 – 12) m/s dalam

sebuah grafik.

Perpindahan = luas bawah + luas atas

Perpindahan = ∫ −3

0

2 123t dt

Perpindahan = [ ] 3

03 12tt −

Perpindahan = [33 – 12.3] – [03 – 12.0]

Perpindahan = - 9 m (tanda (-) berarti arah perpindahan berlawanan

dengan arah kecepatan

Jarak = - luas bawah + luas atas

Jarak = - ∫ −2

0

2 123t dt + ∫ −3

2

2 123t dt

Jarak = - [ ] 2

03 12tt − + [ ]3

23 12tt −

Jarak = - {[23 – 12.2] – [03 – 12.0]} + {[33 – 12.3] – [23 – 12.2]}

Jarak = - {[8 – 24] – [0 – 0]} + {[27 – 36] – [8 – 24]}

Jarak = - { - 16 } + {7 }

Jarak = 23 m

Contoh 8 :

Fitri mengendarai sepeda dengan kecepatan seperti grafik berikut :

13

Gambar :Menginterpretasikan sebuah persamaan kecepatan dalam sebuah grafik, dapat dilakukan dengan membuat tabel antara t dan v, kemudian menyusunnya dalam sebuah gambar grafik.

Page 14: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Tentukan :

a. Jarak yang ditempuh setelah sepeda Fitri bergerak 2 s.

b. Jarak total yang ditempuh Fitri selama 8 s.

Jawab :

a. Jarak = Luas segitiga = L I

Jarak = ½ . alas . tinggi

Jarak = ½ . 2 . 4 = 4 m

b. Jarak = L I + L II + L III

Jarak = ( ½ . 2 . 4 ) + ( 4 . 4 ) + ( ½ . 2 . 4 )

Jarak = 4 + 16 + 4 = 24 m

Tugas Kelompok

Gambarlah ruang kelasmu dalam sebuah kertas milimeter blok dan tunjukkan posisi meja

masing-masing temanmu! Selanjutnya, tentukanlah jarak dan perpindahan meja teman-

temanmu dalam satu kelas terhadap meja guru! Kumpulkan denah ruang kelasmu pada

guru untuk dinilai. Denah yang terbaik, layak untuk dipasang di dinding.

Pekerjaan Rumah

Amatilah gerakan gereta api pada lintasan rel kereta api. Apakah gerakannya beraturan atau berubah beraturan? Apakah posisi yang ditempuh memiliki vektor satuan j dan k? 1.Buatlah persamaan posisi sebagai fungsi waktu dari gerak kereta tersebut!2.Buatlah persamaan kecepatan fungsi waktu dari kereta tersebut!3. Buatlah persamaan percepatan fungsi waktu dari kereta tersebut.

Gambar 7: Kereta api yang bergerak

14

Gambar 6:Grafik hubungan v dan t yang menggambarkan gerakan sepeda yang dilakukan Fitri.

Page 15: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Uji Kompetensi

Jawablah soal-soal berikut bersama dengan benar!

1. Titik N pada t = 0 berada pada posisi (2,5) m, kemudian pada t = 2 s berada pada

posisi (2,8) m. Tentukan besar vektor kecepatan rata-ratanya!

2. Titik A berada dititik (0,0) saat t = 0 s. Jika pada t = 4 s, berada di (3,4) maka

tentukan vektor kecepatan rata-ratanya!

3. Titik R melakukan gerak dan digambarkan dalam grafik hubungan antara

perpindahan (x) dengan waktu (t). Tentukan besar kecepatan saat t = 5 s !

4. Partikel W melakukan perpindahan sesuai vektor perpindahan:

r = ( 3 t2 i + 4 t j ) m. Tentukan:

a. Vektor kecepatan sebagai fungsi waktu,

b. Besar vektor kecepatan saat t = 2 s.

5. Titik A melakukan gerakan pada arah mendatar dengan vektor kecepatan

v = ( 4 t i + 2 j ) m/s. Jika posisi awal titik berada di posisi 3 m, tentukan

vektor posisi titik saat t = 2 s!

6. Jika benda T bergerak pada suatu arah tertentu dengan persamaan kecepatan

v = (t2 - 2 ) m/s. Tentukan perpindahan dan jarak dari t = 0 s hingga t = 4 s !

7. Titik materi P melakukan gerak sesuai grafik berikut.

Tentukan :

a. Jarak yang ditempuh setelah t = 2 s

b. Jarak yang ditempuh setelah t = 4 s

c. Jarak yang ditempuh setelah t = 5 s

d. Jarak yang ditempuh setelah t = 6 s

e. Jarak yang ditempuh setelah t = 7 s

15

Gambar 8:Grafik hubungan perpindahan terhadap waktu.

Gambar 9:Grafik v – t dari gerak titik materi P

Page 16: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

4. Percepatan

Perubahan kecepatan tiap satuan waktu disebut dengan percepatan. Sebagai

contoh, saat kamu berangkat ke sekolah naik motor, motor yang kamu kendarai tentu

tidak berjalan pada kecepatan yang tetap. Motor yang kamu naiki kadang bergerak

dengan kecepatan tinggi, kadang lambat, dan kadang harus berhenti karena terhalang

lampu pengatur lalu lintas.

a. Percepatan rata-rata

Adapun pengertian percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang

waktu tertentu. Semakin besar perubahan kecepatan yang dilakukan, maka tentu

percepatan yang dihasilkan semakin besar. Begitu juga jika selang waktu yang digunakan

untuk melakukan perubahan semakin sempit, maka besar percepatan yang dilakukan

semakin besar. Adapun besar dari percepatan rata-rata dirumuskan :

a = Δt

Δv =

12

12

tt

vv

−−

Penguraian besaran-besaran yang berhubungan dengan percepatan rata-rata

diperoleh dengan proses yang analogi dengan memperoleh kecepatan rata-rata seperti

diuraikan pada bagian sebelumnya.

Contoh :

1. Hafidz menaiki motor dengan persamaan kecepatan v = ( 2t2 i + 8 t j ) m/s.

Tentukan:

a. vektor percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s

b. komponen sumbu x percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s

c. komponen sumbu y percepatan rata-rata t = 1 s hingga t = 3 s

d. besar percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s

e. arah percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s

Jawab:

a. a = Δt

Δv =

12

12

tt

vv

−−

a = )13(

)]1.81.2()3.83.2[( 22

−+−+ jiji

= ( 8 i + 8 j ) m/s2

b. xa = 8 m/s2

c. ya = 8 m/s2

16

Page 17: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

d. a = 22 88 + = 8 2 m/s2

e. tan θ = 8

8 maka θ = 45°

b. Percepatan sesaat

Percepatan sebagai perubahan kecepatan terhadap waktu dapat ditentukan dengan

analogi seperti kecepatan sesaat, maka percepatan sesaat dapat ditentukan dengan

menentukan kemiringan garis singgung pada kurva v - t.

Selain dengan menentukan kemiringan suatu grafik v - t, vektor percepatan dapat

juga ditentukan dengan menurunkan fungsi v terhadap t. Dengan demikian terdapat dua

cara yang dapat digunakan dalam menentukan percepatan sesaat, yaitu melalui

kemiringan grafik, atau dengan cara menurunkan fungsi dari kecepatan sesaat.

Contoh:

1. Tentukan percepatan saat t = 2 s, berdasar grafik v - t berikut ini:

Jawab:

Jika dianalisis, saat t = 2 s maka kemiringan garis singgungnya adalah:

a = tan θ

a = 10

9 = 0,9 m/s2

17

Gambar 10:Grafik v - t untuk menentukan percepatan rata-rata.

Gambar 11:Menganalisis grafik v-t untuk menentukan percepatan rata-rata melalui kemiringan grafik pada suatu titik.

Page 18: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

2. Kecepatan mobil Watik digambarkan oleh grafik berikut:

Tentukan percepatan mobil saat:

a. t = 1 s

b. t = 5 s

c. t = 7 s

Jawab:

a. a = tan θ = 2

4 = 2 m/s2 (t = 1 s bagian kemiringan garis t = 0 sampai t =

2 s)

b. a = tan θ = 4

0 = 0 m/s2

c. a = tan θ = 2

4− = - 2 m/s2

3. Luqman menaiki motor dengan kecepatan v = (3 t2 -5) m/s

Tentukan percepatan motor Luqman saat t = 3 s!

Jawab:

a = dt

dv

a = 6 t m/s2

saat t = 3 s, maka a = 6 .3 = 18 m/s2

4. Percepatan motor yang dinaiki Noval adalah a = 2t i + 3 t2 j

Jika kecepatan awal motor Noval adalah nol, tentukan kecepatan motor Noval

saat

t = 2 s!

Jawab :

v = vo + ∫ (2t i + 3 t2 j) dt

v = 0 + t2 i + t3 j

Saat t = 2 s maka v = 22 i + 23 j = 4 i + 8 j

3. Suatu titik zat bergerak dengan percepatan fungsi dari waktu yaitu a = 4t –2, dan

dengan kecepatan awal vo= 10 m/s. Ternyata pada suatu saat kecepatannya ialah v =

50 m/s. Berapa lama titik zat bergerak ?

to = 0 → Vo = 10 m/s

18

Gambar 12:Grafik hubungan v - t untuk menetukan percepatan sesaat.

Page 19: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

t = …? → V = 50 m/s

a = 4t –2

dv = a dt

]002240

221050

)24(

2

2

0

−−−=

−=−

−=−

=

∫∫∫

tt

tt

dttVV

dtdv

t

o

t

to

t

to

v

Vo

4. Suatu titik zat bergerak pada sumbu x secara GLBB dengan percepatan 5m/s2. Pada

saat bergerak 2 sekon kecepatannya 20 m/s. Mulai berangkat kedudukannya di x =

-15m. Tentukan persamaan posisi titik zat tersebut.

105tv

10c

c5.220

m/s 20v2t

c5tv

5tv

adtdv

adtdv

+=∴=

+==→=

+=

=

=

=

∫∫∫

105tv

10c

c5.220

m/s 20v2t

01t2

5x

)10(5tx

dt vdx

dt vdx

2

+=∴=

+==→=

+=

+=

=

=

∫∫∫

dt

Persamaan posisi :

5. Sebuah partikel bergerak lurus dengan percepatan a = 12-3s dengan a dalam m/s2 dan

s dalam m.

Cari hubungan antara kecepatan dan perpindahan jika s = 2 m, v = 4 m/s

19

(TM) (M)

4det t5det,t

04 tV 05t

04)(t 5)(t

020tt

0402t2t2

2

===+=−

=+−=−−

=−−

15)i10tt2

5( r 2 −++=

Page 20: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

203s24sv

203s24sv

10s2

312sv

2

1

10c

c6248

c22

312.2.4

2

1

4v2s

s2

312sv

2

1

3s)ds(12sv2

1

adsvdv

2

2

22

22

22

2

−−=

−−=

−−=

−=+−=

+−=

=→=

−=

−=

=

∫∫ ∫

Jika dalam permasalahan yang ditemui adalah penentuan kecepatan dari grafik a – t atau

penentuan kecepatan dari fungsi percepatan, maka kecepatan suatu titik, dapat ditentukan

dari integral fungsi dari percepatan tersebut. Secara matematis, fungsi integral tersebut

senilai dengan luas daerah di bawah grafik. Dengan demikian, jika kita mengetahui luas

daerah dibawah grafik percepatan terhadap waktu maka nilai kecepatan sesaat dapat

ditentukan.

Persamaan vektor kecepatan dapat ditentukan dengan mengintralkan persamaan vektor

percepatan, sehingga persamaan vektor kecepatan

v = vX i + vY j → vX = v0X + ∫ aX dt

vY = v0Y + ∫ aY dt

Contoh:

1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan v = ( t2 -5t) m/s

Tentukan percepatan mobil saat t = 4 s !

Jawab :

a = dt

dv

a = 2t - 5 m/s2 = 2.4 – 5 = 3 m/s2

jadi a = 3 m/s2

2. Percepatan yang dimiliki mobil eko dalah a = t 3i + 3 t2 j

Jika kecepatan awal adalah 2i, tentukan vektor kecepatan mobil tersebut dan

besarnya kecepatan ketika t = 4 s !

Jawab :

v = vo + ∫ ( t 3i + 3 t2 j ) dt

20

Page 21: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

v = 2 i + 4

1t4 i + t3 j→ v = (2 +

4

144) i + 43 j→ v = 68 i +64 j

Vektor kecepatan mobil v = 68 i +64 j dan

besarnya v = 22 6468 + = 8720 = 93,4 m/s.

Demikian pula penentuan posisi dari grafik v – t atau penentuan posisi dari fungsi

kecepatan, maka posisi suatu titik, dapat ditentukan dari integral fungsi dari kecepatan

tersebut. Secara matematis, fungsi integral tersebut senilai dengan luas daerah di bawah

grafik. Dengan demikian, jika kita mengetahui luas daerah dibawah grafik kecepatan

terhadap waktu maka nilai posisi dapat ditentukan.

Rumus menentukan posisi dengan mengintegralkan kecepatan sebagai berikut.

r = x i + y j dimana x = x0 + ∫ vx dt dan y = y0 + ∫ vy dt

atau r = ro + ∫ v dt

Contoh:

1. Suatu benda dari keadaan diam dan mengalami percepatan seperti grafik berikut ini.

Tentukan kecepatan saat:

a. t = 1 s

b. t = 5 s

c. t = 7 s

Jawab:

a. v = v0 + Luas segi tiga dengan alas 1

v = 0 + ½ . 1 . 3

v = 1,5 m/s

b. v = v0 + Luas segi tiga + Luas persegi panjang

v = 0 + ½ . 2 . 3 + 3 . 3

v = 12 m/s

c. v = v0 + Luas segi tiga + Luas persegi panjang + L trapesium

21

Gambar 13:Grafik a – t untuk menentukan kecepatan sesaat.

Page 22: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Mengingat saat t = 7 s, nilai a belum diketahui, maka langkah yang ditempuh

adalah dengan menetukan persamaan garis melalui (6,3) dan (8,0), yaitu:

y – y1 = m (x - x1) sehingga y = -1,5 x + 12,

maka saat t = 7 diperoleh nilai a = -1,5 . 7 + 12 = 1,5 m/s2

v = 0 + ½ . 2 . 3 + 4 . 3 + (3 + 1,5) . ½ . 1

v = 0 + 3 + 12 + 2,25 = 17,25 m/s

2. Suatu Partikel posisi awalnya berada pada (i + 2 j) bergerak dengan kecepatan v =

( 2 t2 i - t j ) m/s, maka tentukan vektor posisi partikel saat t = 1 s !

Jawab :

r = ro + ∫ av dt

r = (i + 2 j) + ∫ − )2( 2 jtit dt

r = (i + 2j) + (3

2 t3 i -

2

1t2 j)

Ketika t = 1 s maka r = (i + 2 j) + (3

2 (1)3 i -

2

1(1)2 j) = 1

3

2i - 1

2

1 j

r = (3

5 i -

2

3j ) m/s

3. Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu x dengan percepatan 4 ί m/s2 dan

kecepatan awal 20 ί m/s2. Jika posisi awal benda itu Xo = 10 ί meter, tentukan

persamaan benda untuk setiap saat.

Jawab : a = 4 ί m/s2 x = …?

νo = 20 ί m/s

Xo = 10 ί m

dv = a.dt

∫∫ =t

to

V

Vp

adtdv

V - Vo = [ ]

∫t

pt

4dt

V – 20 = 4t ]t

o

V – 20 = 4t – 0

V = (4t + 20) ί m/s

dx = V.dt

∫∫ =t

to

x

XoV.dtdx

x - xo = ∫ +t

to20)dt(4t

x – 10 = 2t2 + 20t ]t

o

x – 10 = 2t2 + 20t – 0 – 0

∴x = (2t2 + 20t +10) ί m

4. Suatu titik zat bergerak pada bidang datar pada sumbu cartesius yang

kecepatannya merupakan fungsi dari waktu dengan persamaan sebagai berikut :

22

Page 23: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

vx = 4t + 4 (untuk t = 0 → x = 1)

vy = 4 (untuk t = 0 → y = 2)

Tentukan persamaan posisi titik zat tersebut.

Tentukan pula posisi pada t = 1 sekon

Jawab :

dt

dxVx =

4t + 4 = dt

dx

dx = ( 4t + 4) dt

∫ dx = ∫ (4t + 4) dt

x = 2t2 + 4t + c

t = 0 → x = 1

1 = 2.02 + 4 + 1

C = 1

Maka x =2t2 + 4t +m 1

dt

dyVy =

dt

dy4 =

dy = 4 dt

∫dy = ∫ 4t + C

t = 0 → y = 2

2= 4.0 + C

C = 2

Maka y = 4t + 2

∴ r = x ί + y j

r = (2t2 + 4t + 1) ί + (4t +2)j

Atau dengan integral batas sebagai berikut :

to = 0 → xo = 1

∫∫ +=t

to

x

xo4)dt(4tdx

x-xo = 2t2 + 4t ] tto 0=

x-1 = 2t2 + 4t – (2.02 + 4.0)

x = 2t2 + 4t + 1

to = 0 → yo = 2

∫∫ =t

to

y

yo4dtdy

y – yo = 4t ] tto 0=

y –2 = 4t – 4.0

y = 4t + 2∴ r = (2t2 + 4t + 1)ί + (4t + 2) j

Uji Kompetensi

Kerjakan soal-soal berikut bersama kelompokmu!

1. Doni mengendarai motor dengan vektor kecepatan v = 7 t2 i – 3 t j. Tentukan:

a. vektor percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s

b. besar vektor percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s

2. Witri mengendarai motor dengan kecepatan seperti grafik berikut:

23

Gambar 14 :Grafik v – t untuk menentukan percepatan sesaat, dengan menentukan kemiringan dari grafik pada suatu saat.

Page 24: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Tentukan percepatan saat:

a. t = 2 s

b. t = 8 s

c. t = 12 s

3. Akmal mengendarai mobil dengan vektor kecepatan v = (3 t – 2 ) i + 4 t2 j

Tentukan:

a. vektor percepatannya

b. komponen sumbu x vektor percepatannya

c. komponen sumbu y vektor percepatannya

d. besar percepatan saat t = 2 s

e. arah percepatan saat t = 2 s

4. Mobil Pak Tomy mula-mula diam, kemudian selama 4 s dipercepat dengan

percepatan a = 2 t i + 3 t2 j

Tentukan:

a. vektor kecepatannya

b. komponen sumbu x vektor kecepatannya

c. komponen sumbu y vektor kecepatannya

d. besar kecepatan mobil Pak Tomy saat t = 2 s

5. Mobil Ajeng yang mula-mula diam, kemudian bergerak dengan percepatan seperti

grafik berikut ini:

Tentukan kecepatan saat:

a. t = 5 s

b. t = 15 s

c. t = 18 s

24

Gambar 15:Grafik a – t untuk menentukan kecepatan sesaat dengan menghitung luas daerah di bawah kurva

Page 25: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

6. Sebuah titik D melakukan perpindahan yang ditunjukkan dengan vektor

perpindahan sebagai berikut:

r = (4 t2 + 6 t) i + (8 + 2 t3) j m

Tentukan:

a. vektor kecepatannya

b. kecepatan saat t = 4 s

c. vektor percepatan

d. percepatan saat t = 2 s

7. Jika mobil Husien mula-mula diam dan berada di pusat koordinat, kemudian diberi

percepatan selama 3 s, maka tentukan besar perpindahannya, jika vektor

percepatannya adalah:

a = 3 t i + 2 j

8. Balon gas terbang keatas mula-mula berada pada kecepatan v 0 = i + 2 j. Kemudian

selama 2 s dipercepat dengan percepatan a = ( t 3 -2t) i + 3 t2 j

Tentukan :

a. vektor kecepatannya sebagai fungsi waktu

b. besarnya kecepatan ketika t = 4 sekon.

c. Vektor posisi sebagai fungsi waktu jika posisi mula-mula. (2,4 ) m.

d. Tentukan perpindahan dan jarak yang ditempuh dari t = 0 sampai t = 4 sekon.

9. Sebuah titik A melakukan perpindahan dengan vektor perpindahan sebagai berikut :

r = (3 t2 + 3 t) i + (2 + 4 t3) j m

Tentukan :

a. vektor kecepatannya sebagai fungsi waktu

b. kecepatan saat t = 2 s

c. vektor percepatan sebagai fungsi waktu

d. percepatan saat t = 2 s

10. Suatu benda bergerak dengan persamaan kecepatan v = (3t2 – 3t-6) m/s.Tentukan

perpindahan dan jarak antara t = 0 hingga t = 4 s !

B. Gerak Parabola

Gerak parabola merupakan kombinasi dua gerak sekaligus, yaitu gerak mendatar

dengan kecepatan tetap, artinya tanpa percepatan, dan gerak vertikal yang merupakan

gerak berubah beraturan, yang artinya mempunyai percepatan tetap.

Gerak parabola dapat diamati pada pertandingan sepak bola. Saat kiper

melakukan tendangan gawang, umumnya kiper akan melakukan tendangan yang jauh ke

depan, menuju daerah lawan dengan menggunakan tendangan yang menghasilkan

lintasan berupa gerak parabola atau gerak peluru. Pada sudut berapakah tendangan kiper

25

Page 26: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

tersebut akan mencapai jarak tendangan yang terjauh? Diskusikanlah bersama teman

sebangkumu!

Kegiatan Kelompok :

Lakukanlah kegiatan kelompok sebagai berikut :

1. Ambil dua bola ping pong!

2. Letakkan dua bola ping pong tersebut di tepi sebuah meja yang cukup tinggi!

3. Jatuhkan secara bersamaan kedua bola tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Bola pertama jatuh bebas dari tepi meja

b. Bola kedua diberi kecepatan mendatar sejajar meja

4. Catat waktu yang diperlukan bola pertama dan kedua untuk sampai di tanah!

5. Buat perbandingan kesimpulan dari kedua waktu tibanya kedua bola di tanah!

6. Analisislah gerakan kedua bola tersebut!

Beberapa asumsi penyederhanaan yang digunakan dalam membahas gerak parabola

dalam kajian ini adalah bahwa hambatan udara dan rotasi bumi tidak mempengaruhi

dalam perhitungan, dan nilai pecepatan gravitasi bumi dianggap 10 m/s2, kecuali terdapat

penjelasan dalam soal.

Gambar 16: Grafik lintasan parabola.

Beberapa persamaan yang berhubungan dengan gerak parabola adalah :

Sumbu X :

vox = vo . cos θ

vx = vo . cos θ

x = vx . t = vo . cos θ . t

Sumbu Y :

voy = vo . sin θ

26

Page 27: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

vy = vo . sin θ – g . t

y = vo . sin θ . t – ½ . g . t 2

Persamaan kecepatan dan arah gerakan partikel :

v = 32yx vv +

tan α =x

y

v

v

Keterangan :

1. vo = kecepatan awal (m/s)

2. vox = kecepatan awal pada sumbu x (m/s)

3. voy = kecepatan awal pada sumbu y (m/s)

4. vx = kecepatan pada sumbu x (m/s)

5. vy = kecepatan pada sumbu y (m/s)

6. v = kecepatan pada suatu saat (m/s)

7. x = kedudukan atau posisi pada sumbu x (m)

8. y = kedudukan atau posisi pada sumbu y (m)

9. α = arah gerakan partikel (°)

10. θ = sudut elevasi (°)

11. g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Beberapa hal penting berkaitan dengan gerak parabola:

1. Persamaan yang tersebut pada bagian awal didasarkan pada gerakan benda yang

mengarah ke atas, sedang arah percepatan gravitasi bumi ke bawah, sehingga

persamaan di atas menggunakan tanda negatif (-) untuk nilai g. Namun jika

gerakan diawali dengan gerak ke bawah, seperti gerakan bom yang dijatuhkan dari

pesawat, maka arah gerak benda searah dengan percepatan gravitasi, sehingga

27

Gambar 17: berbagai posisi pada lintasan gerak parabola

X

y

Page 28: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

persamaan yang mengandung unsur g yang semula negatif, berubah menjadi positif,

karena arah gerak benda searah dengan arah percepatan benda.

2. Pada titik tertinggi nilai vy = 0 m/s, sehingga nilai v = vox = vx

3. Pada titik terjauh nilai y = 0. Jika saat mencari t dari y = 0, diperoleh dua nilai t, di

mana salah satu nilainya umumnya nol, maka nilai t yang digunakan adalah yang

besar.

Diskusi Kelompok

Buatlah kelompok maksimum 5 orang untuk berdiskusi secara matematis dan

membuktikan persamaan matematis berikut ini :

a. Koordinat titik puncak (xMAX , y MAX )

dimana xMAX = g

v

2

2sin20 α

, y MAX = g

v

2

sin 220 α

, α = sudut elevasi

g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

vo = kecepatan awal (m/s)

b. Waktu untuk mencapai titik tertinggi atau tinggi maksimum tP = g

v αsin0

Waktu untuk mencapai jarak mendatar terjauh atau jatuh kembali ke tanah tJ = 2. tP

c. Jarak mendatar terjauh x Jauh = 2 xMAX

Jarak mendatar mencapai maksimum ketika sudut elevasi α = 450

d. Pasangan sudut elevasi (α1 dan α2 ) akan mencapai jarak mendatar terjauh yang

sama jika

α1 + α2 = 900

Contoh :

1. Sebuah panah dilepaskan dari busur dengan kecepatan awal 100 m/s dan sudut

elevasi 37° Tentukan :

a. vektor posisi panah saat t = 1 s

b. vektor posisi ketika panah mencapai titik tertinggi.

c. vektor posisi di titik mendatar terjauh

d. vektor kecepatan dan besarnya saat t = 1 s

e. arah kecepatan saat t = 1 s

Jawab :

a. x = vo . cos θ . t = 100 . cos 37° . 1 = 100 . 0,8 = 80 m

28

Page 29: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

y = vo . sin θ . t – ½ g t 2 = 100 . sin 37° . 1 – ½ .10.12 = (100 .0,6– 5) = 55 m

Jadi vektor posisi panah setelah 1 s adalah r = (80 i + 55 j) m

b. Pada titik tertinggi vy = 0 sehingga :

vy = vo sin θ – g . t

0 = 100 . sin 37° – 10 . t maka diperoleh nilai t

t = 6 s

Nilai t tersebut kemudian dimasukkan pada

x = vo . cos θ . t = 100 . cos 37° .6 = 100 . 0,8 . 6 = 480 m

y = vo . sin θ . t – ½ . g . t 2 = 100 . sin 37° 6– ½ .10. (6)2 = 360 – 180 =180 m

Jadi vektor posisi panah pada titik tertinggi adalah r = (480 i + 180 j) m

c. Pada titik mendatar terjauh y = 0, kemudian nilai t tersebut dimasukkan ke x

y = vo . sin θ . t – ½ . g . t 2

0 = 100 . sin 37° . t – ½ .10. t2 → 0 = 60 t – 5 t2

- 60 t = - 5 t2 → t = 12 sekon

maka x = vo . cos θ . t = 100 . cos 37° .12 = 720 m

Jadi vektor posisi panah di titik mendatar terjauh adalah r = (720 i + 0 j) m

d. vx = vo . cos θ = 100 . cos 37° = 100 . 0,8 = 80 m/s

vy = vo . sin θ – g . t = 100 sin 37° – 10 . 1 = (60 - 10) = 50 m/s

jadi vektor kecepatan panah v = vX i + vY j = 80 i + 50 j

Besarnya v = 32yx vv + = ( ) ( ) 22 5080 + = 25006400 + = 94,33 m/s

e. tan θ =x

y

v

v =

80

50 = 0,625 maka θ = 32°

2. Ketika terjadi bencana Tsunami, banyak daerah yang membutuhkan bantuan

makanan dan alat-alat kesehatan, akan tetapi lokasi bantuan sulit terjangkau. Untuk

mengatasinya bahan makanan dan bantuan alat kesehatan tersebut dijatuhkan dari

pesawat militer. Jika bantuan makanan dijatuhkan pada ketinggian 500 dari pesawat

pengangkut yang bergerak mendatar dengan kecepatan 50 m/s, maka hitunglah

jarak mendatar dari pesawat ke lokasi agar bantuan makanan jatuh tepat pada

sasaran ?

Jawab :

x = ....? y0 = 500 m y = 0 θ = 0 0

y = y0 + vo . sin θ . t + ½ . g . t 2

0 = 500 + 0 - ½ . 10 . t 2 maka t = 10 s

x = vox . t = vo . cos θ . 10 . = 50 . 1 .10 = 500 m

3. Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi 45° dan kecepatan awal 20 m/s.

Tentukan:

a. posisi saat t = 1 s

b. koordinat titik tertinggi

29

Page 30: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

c. koordinat titik terjauh

d. kecepatan saat t = 1 s

e. arah kecepatan saat t = 1 s

Jawab :

a. x = vo . cos θ . t = 20 . cos 45° . 1 = 10 2 m/s

y = vo . sin θ . t – ½ . g . t 2 = 20 . sin 45° . 1 – ½ .10.12 = (10 2 – 5) m/s

Jadi posisi bola setelah 1 s adalah (10 2 ; 10 2 – 5) m/s

b. Pada titik tertinggi vy = 0 sehingga :

vy = vo . sin θ – g . t

0 = 20 . sin 45° – 10 . t maka diperoleh nilai t

t = 2 s

Nilai t tersebut kemudian dimasukkan pada:

x = vo . cos θ . t = 20 . cos 45° . 2 = 20 m/s

y = vo . sin θ . t – ½ . g . t 2 = 20.sin 45° . 2 – ½ .10. ( 2 )2 = 10 m/s

Jadi posisi bola pada titik tertinggi adalah (20, 10) m/s.

c. Pada titik terjauh y = 0, kemudian nilai t tersebut dimasukkan ke x

y = vo . sin θ . t – ½ . g . t 2

0 = 20 . sin 45° . t – ½ .10. t2

maka diperoleh nilai t = 0 atau t = 2 2 s. Gunakan t = 2 2 s maka

x = vo . cos θ . t = 20 . cos 45° . 2. 2 = 40 m

Jadi posisi bola di titik terjauh adalah (40 , 0) m

d. vx = vo . cos θ = 20 . cos 45° = 10 2 m/s

vy = vo . sin θ – g . t = 20 . sin 45° – 10 . 1 = (10 2 - 10) m/s

v = 32yx vv + = ( ) ( ) 22

10210210 −+ = 10 225 − m/s

e. tan α =x

y

v

v =

210

)10210( − = 0,293 maka α = 16,3°

4. Dari puncak gedung setinggi 125 m, Arsa melempar bola mendatar dengan

kecepatan 10 m/s. Tentukan :

a. waktu yang diperlukan bola untuk mencapai tanah

b. jarak mendatar yang ditempuh bola

Jawab :

a. vox = 10 m/s dan voy = 0 m/s

y = vo . sin θ . t + ½ . g . t 2

125 = 0 + ½ . 10 . t 2 maka t = 5 s

b. x = vox . t = 10 . 5 = 50 m

30

Page 31: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Uji Kompetensi

1. Sebuah anak panah dilepaskan dari busur dengan kecepatan awal 50 m/s dan sudut

elevasi 60°. Tentukan vektor posisi ketika anak panah menyentuh tanah.

2. Jika sebuah rudal kendali dijatuhkan dari pesawat pada ketinggian 1000 m di atas

permukaan tanah, dengan kecepatan mendatar 100 m/s, maka tentukan jarak

mendatar yang ditempuh rudal kendali.

3. Sebuah bola ditendang dengan kecepatan awal 50 m/s dengan sudut elevasi 53°

membentuk lintasan gerak parabola dengan percepatan gravitasi bumi g =10 m/s.

Tentukan :

a. vektor posisi bola ketika t = 2 sekon.

b. vektor posisi dan kecepatan bola ketika mencapai titik tertinggi.

c. vektor kecepatan dan besar kecepatan bola saat t = 4 sekon.

d. arah kecepatan bola ketika t = 4 sekon.e. vektor posisi bola ketika mencapai tanah.f. waktu untuk mencapai tanah.

4. Anggun melemparkan bola basket dengan vektor posisi r = 2 t i + (4 t2 -2) j.

Tentukan vektor posisi dan vektor kecepatan ketika bola mencapai tertinggi.

5. Perhatikan gambar di bawah. Sebuah anak panah dilepaskan dengan vektor

kecepatan vektor v = 2 i + 8t j maka tentukan vektor posisi sebagai fungsi waktu

dan vektor kecepatan panah ketika tiba ditanah.

Kegiatan Kelompok

• Bentuklah sebuah kelompok yang beranggotakan 3 – 5 orang!

• Diskusikan dalam kelompokmu tentang beberapa jenis gerak yang ada di sekitar kita

yang termasuk gerak parabola! Apakah gerakan pesawat terbang saat naik termasuk

gerak parabola? Apakah gerak bom atom saat dijatuhkan dari pesawat pengebom di

Hirosima termasuk gerak parabola? Apakah gerakan roket Eksoset saat diarahkan ke

31

Gambar 18: Anak panah dilepaskan membentuk lintasan parabola.

1,5 m

Page 32: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

pesawat tempur merupakan gerak parabola? Apakah gerak peluru yang ditembakkan

ke atas merupakan gerak parabola?

Pekerjaan Rumah

1. Yanti memukul shuttle cock dengan kecepatan awal 20 m/s dan sudut elevasi 60°.

Tentukan jarak terjauh yang ditempuh shuttle cock tersebut !

2. Sebuah bom dijatuhkan dari pesawat di ketinggian 2.000 m di atas permukaan

tanah, dengan kecepatan mendatar 200 m/s. Tentukan jarak mendatar yang

ditempuh bom!

3. Sebuah bola ditendang dengan kecepatan awal 10 m/s sehingga mengenai dinding

setinggi 20 m dan jarak mendatar 40 m. Tentukan sudut elevasinya !

4. Kopral Jono menembakkan peluru dengan sudut elevasi 45° dan kecepatan awal

100 m/s. Tentukan koordinat titik tertingginya!

5. Dimas melempar bola dengan vektor posisi r = 5 t i + (2 t2 -1) j, tentukan vektor

posisi titik tertinggi yang dicapai bola.

6. Nouval melempar batu dengan vektor posisi r = 2 t2 i + (4 t2 - 8t) j. Tentukan vektor

posisi pada jarak terjauhnya!

C. Posisi Sudut, Kecepatan Sudut, dan Percepatan Sudut pada Gerak Melingkar

1. Posisi Sudut

Posisi sudut akan menggambarkan kedudukan dari suatu sudut dalam gerak

melingkar beraturan. Tentu saja pusat gerak melingkar tersebut akan dijadikan sebagai

pusat titik acuan. Seperti telah disampaikan terdahulu, bahwa semua gerak tetap

memerlukan suatu titik acuan.

Besarnya sudut yang ditempuh gerak melingkar tersebut tiap satuan waktu disebut

dengan kecepatan sudut. Dalam hal ini, satuan dari kecepatan sudut dapat dinyatakan

dalam rad/s atau putaran per menit (rpm). Perubahan kedua satuan tersebut didasarkan

bahwa satu putaran senilai dengan 2 π radian.

Sedangkan percepatan sudut adalah laju perubahan kecepatan sudut yang terjadi

tiap satuan waktu. Semakin besar perubahan kecepatan sudut yang terjadi, maka akan

semakin besar pula kecepatan sudut yang terjadi pada gerak melingkar tersebut.

Demikian juga jika semakin besar pengurangan kecepatan sudut yang dilakukan gerak

melingkar maka semakin besar nilai perlambatan sudut dari gerak melingkar itu.

2. Kecepatan Sudut

32

Page 33: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Jika kita memperhatikan seorang pesenam di atas lantai es yang licin saat ia

melakukan gerak melingkar, maka gerakan tubuhnya yang semula bergerak melingkar

beraturan akan berubah menjadi bergerak melingkar berubah beraturan semakin cepat

saat ia mengubah posisi dari tangannya, serta memberikan sejumlah gaya pada dirinya.

a. Kecepatan sudut rata-rata

Kecepatan sudut rata-rata sebagai hasil bagi perpindahan sudut dengan selang

waktu yang ditempuh dapat dirumuskan:

ω = t∆

∆θ

b. Kecepatan sudut sesaat

Sedang kecepatan sudut sesaat adalah turunan pertama dari posisi sudut, atau dapat

pula ditentukan dari kemiringan garis singgung grafik posisi sudut terhadap waktu.

Kecepatan sudut sesaat dirumuskan:

dt

dθω =

3. Percepatan Sudut

a. Percepatan sudut rata-rata

Percepatan sudut rata-rata adalah hasil bagi kecepatan sudut dengan selang waktu

yang ditempuh. Percepatan sudut rata-rata dirumuskan:

α = t∆

∆ω

b. Percepatan sudut sesaat

Percepatan sudut sesaat adalah turunan pertama dari kecepatan sudut, atau dapat

pula ditentukan dari kemiringan garis singgung grafik kecepatan sudut terhadap waktu.

Percepatan sudut sesaat dirumuskan:

dt

dωα =

Coba kamu amati gerak roda motor dalam perjalanan menuju ke sekolah! Selama

perjalanan roda tersebut tidak mungkin memiliki kecepatan sudut yang tetap. Roda itu

kadang berputar pelan, karena harus menghindari rintangan, atau kadang harus berputar

lebih cepat karena melewati jalan lurus dan sepi tanpa hambatan. Bahkan roda itu kadang

harus berhenti karena lampu merah pengatur jalan raya menyala. Adanya perubahan

kecepatan sudut dari roda tersebut akan menunjukkan besar dari percepatan sudut yang

terjadi pada roda.

Contoh :

1. Posisi sebuah sudut ditentukan oleh persamaan :

33

Page 34: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

θ = (3 t2 + 2) rad, maka tentukan :

a. posisi sudut saat t = 0 s

b. posisi sudut saat t = 2 s

c. kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 s hingga t = 2 s

d. kecepatan sudut saat t = 3 s

Jawab :

a. θ = (3 (0)2 + 2) = 2 rad

b. θ = (3 (2)2 + 2) = 14 rad

c. ω = t∆

∆θ =

)02(

)214(

−−

= 6 rad/s

d. ω = dt

dθ = (6 t ) = ( 6 . 2 ) = 12 rad/s

2. Posisi sebuah sudut ditentukan oleh persamaan:

θ = (2 t2 + 5) rad, maka tentukan :

a. posisi sudut saat t = 0 s

b. posisi sudut saat t = 3 s

c. kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 s hingga t = 3 s

d. kecepatan sudut saat t = 3 s

Jawab :

a. θ = (2 (0)2 + 5) = 5 rad

b. θ = (2 (3)2 + 5) = 23 rad

c. ω = t∆

∆θ =

)03(

)523(

−−

= 6 rad/s

d. ω =dt

dθ = (4 t ) = ( 4 . 3 ) = 12 rad/s

3. Posisi sudut sebuah titik yang bergerak melingkar pada tepi sebuah roda adalah:

θ = (4 t3 + 5 t2 + 2 t + 6 ) rad

Tentukan :

a. Kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 hingga t = 4 s

b. Percepatan sudut rata-rata dari t = 0 hingga t = 4 s

c. Kecepatan sudut saat t = 2 s

d. Percepatan sudut saat t = 2 s

Jawab :

θ = (4 t3 + 5 t2 + 2 t + 6 ) rad

ω = (12 t2 + 10 t + 2 ) rad/s

α = (24 t + 10 ) rad/s2

a. θ = (4 t3 + 5 t2 + 2 t + 6 ) rad

θ1 = (4 .03 + 5 .02 + 2 .0 + 6 ) rad = 6 rad

34

Page 35: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

θ2 = (4. 43 + 5 .42 + 2 .4 + 6 ) rad = 350 rad

ω = t∆

∆θ =

)04(

)6350(

−−

= 86 rad/s

b. ω = (12 t2 + 10 t + 2 ) rad/s

ω1 = (12.02 + 10.0 + 2 ) rad/s = 2 rad/s

ω2 = (12.42 + 10.4 + 2 ) rad/s = 234 rad/s

α =t∆

∆ω =

)04(

)2234(

−−

= 58 rad/s2

c. ω = (12 .22 + 10 . 2 + 2 ) = 70 rad/s

d. α = (24. 2 + 10 ) = 58 rad/s2

Uji Kompetensi

1. Posisi sudut sebuah titik yang berada pada ujung roda sepeda ditentukan oleh

persamaan :

θ = (2 t3 + 2t) rad, maka tentukan :

a. posisi sudut saat t = 3 s

b. posisi sudut saat t = 4 s

c. kecepatan sudut rata-rata dari t = 3 s hingga t = 4 s

d. kecepatan sudut saat t = 2 s

e. persamaan percepatan sudut sebagai fungsi waktu

2. Posisi sudut sebuah titik yang bergerak melingkar pada terpi sebuah roda adalah:

θ = ( t3 + t2 + t + 1 ) rad

Tentukan :

a. Kecepatan sudut rata-rata dari t = 1 hingga t = 2 s

b. Percepatan sudut rata-rata dari t = 1 hingga t = 2 s

c. Kecepatan sudut saat t = 1 s

d. Percepatan sudut saat t = 1 s

3. Sebuah roda mobil mula-mula diam, kemudian dalam 3 sekon dipercepat sehingga

menempuh sudut 2 putaran. Tentukan besar kecepatan sudut setelah 3 sekon dan

kecepatan sudut rata-ratanya ?

4. Sebuah roda sepeda mula-mula diam, kemudian dalam 2 sekon dipercepat sehingga

menempuh sudut 4 putaran. Tentukan besar kecepatan sudut rata-ratanya!

5. Jika posisi sudut dari suatu gerak melingkar beraturan dirumuskan dalam

persamaan θ = (6

5 t3 + 5 t2 + 4) rad, maka tentukan kecepatan sudut saat t = 4

sekon!

35

Page 36: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Pekerjaan Rumah

Lakukan pengamatan terhadap beberapa gerak melingkar sebagai berikut bersama

kelompokmu !

1. Gerakan roda sepeda yang berjalan mengelilingi lapangan sekolah.

2. Gerakan kipas angin.

3. Amati juga tiga gerak melingkar lainnya di sekitarmu

4. Buatlah analisis dari gerakan-gerakan tersebut dan buatlah kesimpulannya!

Apakah gerakan-gerakan tersebut memiliki karakteristik gerakan yang sama?

Pengintegralan Fungsi pada Gerak Melingkar

Posisi sudut θ suatu fungsi dapat juga ditentukan dari pengintegralan persamaan

kecepatan sudut dengan rumus :

θ = θ0 + ∫ tω dt

Persamaan kecepatan sudut dapat ditentukan dengan pengintegral persamaan percepatan

sudut.

ω = ω 0 + ∫ tα dt

Contoh:

1. Jika kecepatan sudut sebuah roda dinyatakan dalam sebuah persamaan :

ω = (3 t2 + t ) rad/s, tentukan:

a. kecepatan sudut saat t = 1 s

b. kecepatan sudut saat t = 4 s

c. percepatan sudut rata-rata dari t = 1 s hingga t = 4 s

d. percepatan sudut saat t = 5 s

e. posisi sudut saat t = 2 s, jika posisi sudut awal 2 rad

Jawab :

a. ω = (3 (1)2 + 1 ) = 4 rad/s

b. ω = (3 (4)2 + 4 ) = 52 rad/s

c. α = t∆

∆ω =

)14(

)452(

−−

= 16 rad/s

d.dt

dωα = = (6 t + 1) maka saat t = 5 s besar

e. θ = θo + ∫ + dttt )3( 2

θ = 2 + t3 + ½ t2 , saat t = 2 s, maka diperoleh

θ = 12 rad

36

Page 37: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

2. Kecepatan sudut sebuah roda dinyatakan dalam sebuah persamaan :

ω = (4 t3 + 2t ) rad/s, maka tentukan :

a. kecepatan sudut saat t = 1 s

b. kecepatan sudut saat t = 2 s

c. percepatan sudut rata-rata dari t = 1 s hingga t = 2 s

d. percepatan sudut saat t = 2 s

e. posisi sudut saat t = 2 s, jika posisi sudut awal 5 rad

Jawab :

a. ω = (4 (1)3 + 2.1 ) = 6 rad/s

b. ω = (4 (2)3 + 2.2 ) = 36 rad/s

c. α = t∆

∆ω =

)12(

)636(

−−

= 30 rad/s2

d.dt

dωα = = (12 t 2+ 2) maka saat t = 2 s besar

α = (12 2 2+ 2) = 50 rad/s2

e. θ = θo + ∫ + dttt )24( 3

θ = 5 + t4 + t2 , saat t = 2 s, maka diperoleh

θ = 25 rad

Uji Kompetensi

1. Kecepatan sudut sebuah roda dinyatakan dalam sebuah persamaan :

ω = ( t3 + 2t +3 ) rad/s, maka tentukan :

a. kecepatan sudut saat t = 0 s

b. kecepatan sudut saat t = 4 s

c. percepatan sudut rata-rata dari t = 0 s hingga t = 4 s

d. percepatan sudut saat t = 2 s

e. posisi sudut saat t = 2 s, jika posisi sudut awal 2 rad

2. Percepatan sudut sebuah titik yang bergerak melingkar dinyatakan dengan

α = 3t + 2.dan kecepatan sudut awal 3 rad/s sedangkan posisi mula-mula 2 rad

Tentukan :

a. Persamaan kecepatan sudut sebagai fungsi waktu

b. Percepatan sudut rata-rata dari t = 0 hingga t = 3 s

c. Persamaan vektor posisi sebagai fungsi waktu.

d. kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 hingga t = 2 s.

Ulangan BAB 1

37

Page 38: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Soal-soal Uraian

Jawablah soal-soal berikut dengan tepat!

1. Kedudukan suatu titik D ditunjukkan oleh koordinat kartesius (4,6). Nyatakan

koordinat titik tersebut dalam koordinat polar!

2. Kedudukan titik Y ditunjukkan oleh koordinat polar (2, 135°). Nyatakan koordinat

tersebut dalam koordinat kartesius!

3. Suatu titik A mempunyai kedudukan yang ditunjukkan koordinat kartesius (2,-4).

Tentukan vektor posisi titik tersebut!

4. Titik H mempunyai kedudukan (10, 60°). Tentukan vektor posisi titik tersebut!

5. Titik N pada saat t = 0 s berada pada posisi (2,1) m, dan pada t = 4 s pada posisi

(5,5) m. Tentukan:

a. vektor perpindahannya

b. komponen vektor perpindahan pada sumbu x

c. komponen vektor perpindahan pada sumbu y

d. besar perpindahannya

e. arah perpindahannya

6. Titik A mempunyai vektor posisi r = t 2 i + 2 t j. Tentukan:

a. Vektor posisi awal (saat t = 0 s)

b. Vektor perpindahan dari t = 2 s hingga t = 4 s

c. Besar vektor perpindahannya

7. Vektor posisi dari titik R dinyatakan dalam vektor posisi yang mengandung unsur

waktu, yaitu: r = 2t i + 4t2 j. Tentukan:

a. vektor perpindahan dari t = 1 s hingga t = 2 s

b. besar vektor perpindahan

8. Vektor posisi W dinyatakan dalam r = (2 + 3t) i + 2t2 j. Tentukan besar vektor

perpindahannya dari t = 0 s hingga t = 7 s !

9. Vektor posisi A dinyatakan dalam r = t2 i – 3 j. Tentukan vektor perpindahan dan

arah perpindahannya dari t = 1 s hingga t = 5 s !

10. Titik materi T pada detik t = 1 s berada pada posisi (2,0) m dan pada t = 4 s berada

pada posisi (8,8) m. Tentukan:

a. vektor kecepatan rata-ratanya

b. besar vektor kecepatan rata-rata

11. Titik I melakukan perpindahan dengan vektor perpindahan:

r = ( 2 t 2 i + 5 t j ) m.

Tentukan :

a. vektor kecepatan saat t = 2 s

b. besar kecepatan saat t = 2 s

12. Indah melempar benda dengan persamaan kecepatan v = (2t2 – 12) m/s.Tentukan

38

Page 39: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

perpindahan dan jarak antara t = 0 hingga t = 4 s !

13. Fitri mengendarai sepeda dengan kecepatan seperti grafik berikut :

Tentukan :

a. Jarak yang ditempuh setelah sepeda Fitri bergerak 7 s

b. Jarak total yang ditempuh Fitri selama 8 s

14. Partikel D melakukan perpindahan sesuai vektor perpindahan :

r = ( 2 t2 i + t j ) m. Tentukan :

a. Vektor kecepatan sebagai fungsi waktu

b. Besar vektor kecepatan saat t = 2 s

15. Titik materi I melakukan gerak sesuai grafik berikut.

Tentukan :

a. Jarak yang ditempuh setelah t = 1 s

b. Jarak yang ditempuh setelah t = 3 s

c. Jarak yang ditempuh setelah t = 5,5 s

16. Pak Karta menaiki motor dengan persamaan kecepatan

v = ( 2t2 i + 8 t j ) m/s Tentukan:

a. vektor percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s

b. besar percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s

17. Percepatan yang dimiliki motor Dydy adalah a = t2 i + 3 t2 j

Jika kecepatan awal motor Dydy adalah nol, tentukan kecepatan motor Dydy saat

t = 2 s !

39

Grafik hubungan v dan t yang menggambarkan gerakan sepeda yang dilakukan Fitri

Grafik v - t

Page 40: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

18. Suatu benda dari keadaan diam dan mengalami percepatan seperti grafik berikut ini.

Tentukan kecepatan saat 5 s !

19. Sebuah titik D melakukan perpindahan yang ditunjukkan dengan vektor

perpindahan sebagai berikut:

r = (2 t2 + 3 t) i + (1 + 2 t3) j m

Tentukan:

a. vektor kecepatan saat t = 4 s

b. vektor percepatan saat t = 2 s

20. Sebuah bola ditendang Akmal dengan sudut elevasi 45° dan kecepatan awal

40 m/s. Tentukan:

a. koordinat titik tertinggi

b. koordinat titik terjauh

21. Jika bola ditendang dengan kecepatan awal 20 m/s sehingga mengenai dinding

setinggi 40 m dan jarak mendatar 40 m, maka tentukan sudut elevasinya!

22. Jika Nambuhan menembakkan peluru dengan sudut elevasi 45° dan kecepatan awal

200 m/s, maka tentukan koordinat titik terjauhnya!

23. Jika Hafidz melempar bola dengan vektor posisi r = 8 t i + (2 t2 -2) j, maka

tentukan vektor posisi titik tertinggi yang dicapai bola.

24. Posisi sebuah sudut ditentukan oleh persamaan:

θ = (4 t2 + 5) rad, maka tentukan :

a. posisi sudut saat t = 0 s

b. posisi sudut saat t = 3 s

c. kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 s hingga t = 3 s

d. kecepatan sudut saat t = 3 s

25. Posisi sudut sebuah titik yang bergerak melingkar dinyatakan:

θ = (2 t3 + 3 t2 + 2 t + 2 ) rad

Tentukan :

a. Kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 hingga t = 4 s

b. Percepatan sudut rata-rata dari t = 0 hingga t = 4 s

c. Kecepatan sudut saat t = 2 s

d. Percepatan sudut saat t = 2 s

40

Grafik a – t untuk menentukan kecepatan sesaat

Page 41: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

Soal Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang benar!

1. Seorang anak mengendarai sepeda sejauh 3 km dengan arah 30° timur laut. Jika

arah timur dijadikan sumbu x positif maka notasi vektor perpindahannya adalah....

a. Δ r = (1,5 3 i + 1,5 j) d. Δ r = (3 3 i + 1,5 3 j)

b. Δ r = (2,5 3 i + 1,5 j) e. Δ r = (3 3 i + 3 j)

c. Δ r = (3 3 i + 1,5 j)

2. Posisi dari suatu partikel memenuhi persamaan r = 2t + t2 dengan r dalam meter dan

t dalam sekon. Kecepatan partikel saat t = 5 sekon adalah ....

a. 3 m/s d. 12 m/s

b. 5 m/s e. 15 m/s

c. 8 m/s

3. Sebuah sepeda bergerak dengan kecepatan 20 m/s dalam arah 210° berlawanan

dengan arah jarum jam terhadap sumbu x positif. Komponen vektor kecepatan

terhadap sumbu x dan sumbu y adalah ....

a. vx = -10 m/s vy = - 5 m/s d. vx = -10 3 m/s vy = - 8 m/s

b. vx = -10 3 m/s vy = - 5 m/s e. vx = -10 3 m/s vy = - 10 m/s

c. vx = -12 3 m/s vy = - 6 m/s

4. Sebuah sepeda motor bergerak dalam sebuah kecepatan yang dilukiskan dengan

grafik kecepatan terhadap waktu berikut ini:

Besar perpindahan sepeda motor selama 15 sekon adalah ....

a. 40 m d. 400 m

b. 100 m e. 500 m

c. 150 m

5. Posisi ketinggian sebuah balon udara dinyatakan dalam persamaan : y = 20 t – 5t2,

dengan y dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan awal balon adalah ....

a. 2 m/s d. 20 m/s

b. 5 m/s e. 50 m/s

c. 10 m/s

41

Page 42: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

6. Sebuah mobil mainan bergerak dengan persamaan kecepatan v = 3t2 – 6t – 9,

dimana v dalam m/s dan t dalam sekon. Jarak yang ditempuh mobil mainan antara t

= 1 s hingga t = 4 sekon adalah ....

a. 10 m d. 45 m

b. 20 m e. 47,5 m

c. 23 m

7. Sebuah sepeda motor bergerak dengan

kecepatan yang digambarkan seperti

grafik di samping.

Besar percepatan saat t = 12 sekon

adalah ....

a. - 2 m/s2

b. - 5 m/s2

c. - 8 m/s2

d. -10 m/s2

e. -12 m/s2

8. Seekor burung terbang dengan persamaan lintasan y = 27 t – t3, di mana y dalam

meter dan t dalam sekon. Tinggi maksimum burung adalah ....

a. 108 m d. 27 m

b. 81 m e. 3 m

c. 54 m

9. Sebuah peluru ditembakkan sehingga mempunyai persamaan perpindahan sebagai

berikut : r = 30 t i + (30 3 t – 5 t2) j, dengan r dalam meter, t dalam sekon, tinggi

maksimum yang dicapai peluru adalah ....

a. 135 m d. 180 3 m

b. 135 3 m e. 270 m

c. 180 m

10. Sebuah benda bergerak dengan persamaan kecepatan v = 2t + 5 , di mana v dalam

m/s dan t dalam sekon. Bila saat t = 0 benda berada pada x = 4 m, maka posisi

benda saat t = 4 s adalah ....

a. 20 m d. 35 m

b. 25 m e. 40 m

c. 30 m

11. Roda sepeda berputar pada porosnya dengan persamaan posisi sudut θ = 3 t +

2 t2, di mana θ dalam radian, dan t dalam sekon. Posisi sudut saat t = 2 sekon adalah

....

a. 3 rad d. 14 rad

42

Page 43: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

b. 5 rad e. 18 rad

c. 12 rad

12. Jika roda mobil berputar dengan persamaan posisi sudut θ = 2 t + 2 t2, di mana θ

dalam radian, dan t dalam sekon, maka kecepatan sudut roda mobil saat t = 2 sekon

adalah ...

a. 4 rad/s d. 12 rad/s

b. 7 rad/s e. 15 rad/s

c. 10 rad/s

13. Jika persamaan kecepatan sudut suatu gerak melingkar dinyatakan dalam ω = 3 t2

+ 2 t + 2, di mana ω dalam rad/s dan t dalam sekon, jika posisi sudut awal gerak

melingkar 2 rad, maka posisi sudut gerak melingkar saat t = 1 s adalah ....

a. 6 rad d. 3 rad

b. 5 rad e. 2 rad

c. 4 rad

14. Sebuah peluru yang ditembakkan dengan kecepatan awal vo dan sudut elevasi α

pada saat mencapai tinggi maksimum ...

a. tenaga kinetiknya maksimum

b. tenaga potensialnya maksimum

c. tenaga potensialnya minimum

d. tenaga totalnya maksimum

e. kecepatannya maksimum

15. Terhadap koordinat x horisontal dan y vertikal, sebuah benda yang bergerak

mengikuti gerak peluru mempunyai komponen-komponen kecepatan yang ....

a. besarnya tetap pada arah x dan berubah-ubah pada sumbu y

b. besarnya tetap pada arah y dan berubah-ubah pada arah x

c. besarnya tetap, baik pada arah x maupun pada arah y

d. besarnya berubah-ubah, baik pada arah x maupun pada arah y

e. besar dan arah terus-menerus berubah terhadap waktu

16. Sebuah kapal laut sejauh 10 km dengan arah 53° timur laut. Jika arah timur

dijadikan sumbu x positif, maka vektor perpindahannya adalah....

a. Δ r = (0,6 i + 0,8 j) d. Δ r = (60 i + 80 j)

b. Δ r = (0,8 i + 0,6 j) e. Δ r = (80 i + 60 j)

c. Δ r = (6 i + 8 j )

17. Posisi suatu partikel memenuhi persamaan r = 3t + 2t2 dengan r dalam meter dan t

dalam sekon.Kecepatan partikel saat t = 5 sekon adalah ....

a. 28 m/s d. 15 m/s

b. 25 m/s e. 12 m/s

c. 23 m/s

43

Page 44: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

18. Posisi ketinggian sebuah balon udara dinyatakan dalam persamaan : y = 50 t – 5t2,

dengan y dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan awal balon adalah ....

a. 2 m/s d. 20 m/s

b. 5 m/s e. 50 m/s

c. 10 m/s

19. Sebuah anak panah meluncur dengan persamaan kecepatan v = 3t2 – 6t – 9, dimana

v dalam m/s dan t dalam s. Jarak yang ditempuh mobil mainan antara t = 1 s hingga

t = 4 sekon adalah ....

a. 10 m d. 45 m

b. 20 m e. 47,5 m

c. 23 m

20. Seekor burung terbang dengan persamaan lintasan y = 20 t – t2, dimana y dalam

meter dan t dalam sekon. Tinggi maksimum burung adalah ....

a. 100 m d. 16 m

b. 20 m e. 3 m

c. 19 m

21. Sebuah peluru ditembakkan sehingga mempunyai persamaan perpindahan sebagai

berikut : r = 30 t i + (20 t – 5 t2) j, dengan r dalam meter, t dalam sekon, tinggi

maksimum yang dicapai peluru adalah ....

a. 13 m d. 80 m

b. 20 m e. 200 m

c. 60 m

22. Sebuah benda bergerak dengan persamaan kecepatan v = 2t + 10 , dimana v dalam

m/s dan t dalam sekon. Bila saat t = 0 benda berada pada x = 6 m, maka posisi

benda saat t = 2 s adalah ....

a. 20 m d. 35 m

b. 25 m e. 40 m

c. 30 m

23. Roda sepeda berputar pada porosnya dengan persamaan posisi sudut θ = 4 t + 2 t2,

dimana θ dalam radian, dan t dalam sekon. Posisi sudut ketika kecepatan sudut

mencapai maksimum adalah adalah ....

a. 3 rad d. 14 rad

b. 6 rad e. 18 rad

c. 12 rad

24 . Jika persamaan kecepatan sudut suatu gerak melingkar dinyatakan dalam ω = 3 t2 +

2, dimana ω dalam rad/s dan t dalam sekon, jika posisi sudut awal gerak melingkar

3 rad, maka posisi sudut gerak melingkar saat t = 1 s adalah ....

a. 6 rad d. 3 rad

44

Page 45: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

b. 5 rad e. 2 rad

c. 4 rad

25. Gerak sebuah benda memiliki persamaan posisi r = (8t – 4 ) i + (-3t2 + 6 t ). Semua

besaranmenggunakan satuan dasar SI. Dari pernyataan berikut :

1. benda bergerak lurus berubah beraturan

2. memiliki koordinat awal ( -4, 0)m

3. setelah 1 s perpindahannya 5 m

4. setelah 1 s kecepatannya menjadi 8 m/s.

Pernyataan yang benar adalah :

a. 1, 2 dan 3 c. 1 dan 4

b. 1 dan 3 d. 2 ,3 dan 4

e. 2 dan 4

26. Posisi sudut sebuah partikel pada tepi sebuah roda yang sedang berputar dinyatakan

oleh θ = 4 t – 3 t2 + t3 , dengan θ dalam radian dan t dalam sekon. Kecepatan sudut

ratarata antara t = 0 sampai t = 2 sekon adalah ...rad/s

a. 1 b. 2 c.3 d. 4 e. 5

27. Sebuah peluru ditembakan dengan sudut elevasi 370 dan kecepatan awal 50 m/s.

Maka perbandingan tinggi peluru ketika t= 1s dan t = 2s adalah .....

a. 1/5 b. ¼ c. 3/4 d. 3/5 e. 5/8

28. Sebuah 2 bola kasti menggelinding masing-masing kecepatan v1 dan v2 dengan arah

mendatar jatuh dari lantai satu h1 = 2h dan lantai dua h2 =3h. Membentuk lintasan

parabola. Maka perbandingan v1/v2 adalah ......

a. 2/3 . b. 3/2 . c. 3 /2 d.2 3 /3 e. 1

29. Suatu benda dikatakan bergerak melingkar beraturan bila ....

1. perpindahannya konstan

2. kecepatan sudutnya konstan

3. momentum liniernya konstan

4.percepatan sudutnya konsta

Pernyataan yang benar adalah ...

a. 1, 2 dan 3 b. 1 dan3 c. 2 dan 4 d. 4 e. 1, 2 , 3 dan 4

30. Sebuah peluru ditembakkan dengan arah horisontal dan dengan kecepatan awal v

dari ketinggian awal h dari permukaan tanah. Jarak horisontal yang ditempuh

peluru tergantung pada ....

1. kecepatan awal v

2. ketinggian h

3. percepatan gravitasi

4. massa peluru

Pernyataan yang benar adalah :

45

Page 46: BAB1KINEMATIKADENGANANALISISVEKTOR.pdf

a. 1, 2 dan 3 b. 1 dan3 c. 2 dan 4 d. 4 e. 1, 2 , 3 dan 4

46