BAB vtinjauan pustaka langkah pengebangan produk phliph kotlersdsd
-
Upload
chuswatun-chasanah -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of BAB vtinjauan pustaka langkah pengebangan produk phliph kotlersdsd
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Strategi
Purwanto (2009) berpendapat bahwa Strategi adalah pola
tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi, melalui
misi. Strategi membentuk pola pengambilan keputusan dalam
mewujudkan visi organisasi. Dengan tindakan berpola, perusahaan
dapat mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya
organisasi secara efektif ke wujud visi organisasi.
Menurut Pearce dan Robinson (2007) Strategi adalah rencana
berskala besar, bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan
kondisi persaingan demi mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr. (dalam Tjiptono,
1997), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua persepektif
berbeda, yaitu dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan
(intends to do), dan dari perspektif apa yang akhirnya organisasi
lakukan. Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat
didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan
organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna yang
terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan
peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi
organisasi. Dalam lingkungan yang turbulen dan selalu mengalami
perubahan, pandangan ini lebih banyak diterapkan (Tjiptono, 1997).
19
Hamel dan Prahalad dalam Umar (2005) juga berpendapat
bahwa “Strategi merupakan tindakan yang bersifat senantiasa
meningkat dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan tentang
sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan dimasa
depan. Dengan demikian, strategi selalu dimulai dari apa yang dapat
terjadi bukan dari apa yang terjadi.
Menurut David dalam Maryam Saghei (Maryam & shojaee,
2012) Strategi adalah alat yang dapat digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan jangka panjang mereka. Dengan kata lain, strategi
adalah rencana komprehensif yang didefinisikan dalam batas-batas
tujuan perusahaan, manfaat, dan faktor lingkungan yang membantu
perusahaan untuk mencapai tujuannya ketika dibangun dan dijalankan
dengan cara yang benar”
B. Produk
Pengertian produk menurut Kotler yang dikutip dalam buku
Buchari Alma (2011:139), produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan di pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa, pengalaman, events,
orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide. 11 Produk
bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti makanan,
pakaian, dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak
berwujud seperti pelayanan jasa. Semua diperuntukkan bagi
pemuasan kebutuhan dan keinginan (need and wants) dari konsumen.
20
Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan
kebutuhan (need), akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan
(wants). Agar meraih keunggulan yang kompetitif banyak cara bisa
dilakukan. Salah satu alternatif strateginya adalah pengembangan
produk. Perusahaan akan melakukan pengembangan terhadap
produknya apabila dia berhasil menampilkan keunikan yang dinilai
penting oleh konsumen.
Menurut Basu Swastha dan Irawan (1990: 165) menyatakan
bahwa produk adalah suatu sifat kompleks , baik dapat diraba,
termasuk bungkus, warna, harga, pelayanan pengusaha dan
pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (1995: 95), produk
diartikan sebagai segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuh kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Menurut Kleinsteber (2002), produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi sehingga dapa memuaskan
suatu kegiatan suatu kebutuhan.
C. Pengembangan Produk
Dunia bisnis dan marketing, istilah pengembangan produk
(product development) sudah lazim dibicarakan, dibahas dan dianalisis.
Secara umum, pengembangan produk dapat diartikan sebagai suatu
21
usaha yang dilakukan perusahaan untuk menambah manfaat, ciri,
desain dan layanan pada barang dan jasa.
Pengertian pengembangan produk telah banyak dikemukakan
para ahli, antara lain ;
Assaury (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk
(product development) adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang
dilakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahan suatu produk
kearah yang lebih baik sehingga dapat memberikan daya guna
maupun daya pemuas yang lebih besar.
Stanton (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk
(product development) adalah suatu istilah yang terbatas meliputi
kegiatan teknis, seperti produk, rekayasa dan disain.
Guiltinan (1991) mengatakan bahwa pengembangan produk
(product develpoment) adalah suatu kebutuhan dan keinginan yang
selalu berubah mengakibatkan adanya segmen baru atau adanya
persaingan dan perubahan teknologi.
Kotler dan Armstrong (1996) mengatakan bahwa pengembangan
produk adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan
menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi kesegmen pasar
yang sekarang.
Menurut Kotler dalam buku Marketing (1987), langkah-langkah
penting dalam pengembangan produk yang terlihat dalam gambar 2.1.1
dijelaskan di bawah ini:
22
1. Pemunculan gagasan (idea generation)
Pengembangan baru dimulai dengan penelitian terhadap
berbagai gagasan produk baru. Pemunculan gagasan baru harus
sesuai dengan jenis usaha perusahaan dan konsumen sebagai salah
satu sumber yang paling logis untuk mencari gagasan-gagasan
produk baru.
2. Penyaringan gagasan (idea screening)
Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan
dengan mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.
23
3. Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and
testing)
Suatu ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya
dikembangkan menjadi beberapa alternatif konsep produk. Dalam
hal ini, konsep produk berbeda dengan gagasan produk dan citra
produk. Suatu gagasan produk adalah gagasan bagi kemungkinan
produk yang oleh perusahaan dianggap bisa ditawarkan ke pasar.
Suatu konsep produk adalah versi terinci dari ide yang diungkapkan
dalam istilah konsumen yang punya arti. Sedangkan suatu citra
produk (image) adalah gambaran khusus yang diperoleh dari produk
nyata atau calon produk.
4. Pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy
development)
Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk
memperkenalkan produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan
ukuran, struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan
produk yang telah direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta
sasaran keuntungan yang hendak dicari pada beberapa tahun
pertama. Bagian kedua dari pernyataan strategi pemasaran
menguraikan harga produk yang direncanakan, strategi distribusi,
dan biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga
menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta
sasaran keuntungan dan strategi bauran pemasaran selama ini.
24
5. Analisis usaha (business analysis)
Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi
pemasaran, perusahaan bisa mengevaluasi daya tarik usulan usaha
itu. Manajemen harus menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba
untuk menentukan apakah mereka telah memenuhi tujuan
perusahaan. Jika telah memenuhi, produk bisa bergerak maju ke
langkah pengembangan produk.
6. Pengembangan produk (product development)
Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu
menuju riset dan pengembangan dan/atau rekayasa untuk
dikembangkan menjadi produk fisik. Bagian riset dan pengembangan
membuat satu atau beberapa versi bentuk fisik dari konsep produk
agar bisa menemukan sebuah prototipe yang memenuhi konsep
produk dan dapat diproduksi dengan biaya produksi yang telah
dianggarkan.
7. Pengujian pasar (market testing)
Pengujian pasar ialah keadaan dimana produk dan program
pemasaran diperkenalkan kepada kalangan konsumen yang lebih
otentik untuk mengetahui bagaimana konsumen dan penyalur
mengelola, memakai, dan membeli-ulang produk itu dan seberapa
luas pasarnya.
8. Komersialisasi
25
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan
pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke
pasar. Dalam melemparkan suatu produk, perusahaan harus
memutuskan: kapan, dimana, pada siapa, dan bagaimana.
Langkah-langkah tersebut dapat dilakukan jika diperlukan.
Beberapa langkah juga dapat dihilangkan. Untuk mengurangi waktu
yang dibutuhkan oleh proses pengembangan produk, banyak
perusahaan menyelesaikan beberapa langkah pada waktu yang
bersamaan.
D. Tujuan Pengembangan Produk
Pengembangan produk bertujuan agar perusahaan dapat
meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi
produk atau jasa yang ada sekarang atau dengan kata lain
memperbaiki dengan mengembangkan produk yang sudah ada.
Menurut Buchari Alma (2000:101) tujuan pengembangan produk
adalah
1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas
2. Untuk menambah omzet penjualan
3. Untuk memenangkan persaingan
4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi
5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang
sama
6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan
26
7. Untuk mencegah kebosanan konsumen
8. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus
E. Penjualan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia sebagai berikut :
Penjualan adalah Peningkatan jumlah aktiva atau penurunan
jumlah kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari penyerahan
barang dagang atau jasa atau aktivitas lainnya didalam suatu periode.
Menurut Leny Sulistiyowati (2010:270) penjualan adalah :
Pendapatan yang berasal dari penjualan produk perusahaan, disajikan
setelah dikurangi potongan penjualan dan retur penjualan.
Menurut Arief Sugiono, Yanuar Nanok Soenarno dan Synthia
Madya Kusumawati (2010:133) : Penjualan bersih merupakan selisih
antara penjualan baik yang dilakukan secara tunai maupun kredit
dengan retur penjualan dan potongan penjualan.
Penjualan dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Penjualan kredit, yaitu penjualan yang pembayaran dilakukan di
kemudian hari dalam jangka waktu yang telah ditetapkan setelah
barang diterima oleh customer. Penjualan kredit inilah yang
menimbulkan piutang dagang, sehingga penjualan tidak dapat
dipisahkan dari timbulnya piutang usaha.
2. Penjualan tunai, yaitu penjualan yang pembayarannya dilakukan
secara langsung saat terjadinya transaksi.
27