BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulaneprints.undip.ac.id/45583/7/Bab_7.pdf · BAB VII SIMPULAN...

1
55 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan 1. Terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar bone alkali phospatase kelinci New Zealand yang telah diberikan colostrum basic protein 10 % kelinci New Zealand dibandingkan kelompok kontrol 2. Terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar osteocalsin kelinci New Zealand yang telah diberikan colostrum basic protein 10 % kelinci New Zealand dibandingkan kelompok kontrol 7.2 Saran Mengingat uji pra klinis ini memberikan hasil positif bahwa pemberian colostrum basic protein dapat memberikan efek peningkatan profilerasi dan diferensiasi sel osteoblast pada fase reaktif penyembuhan tulang femur , maka perlu ditindak lanjuti dengan penelitian selanjutnya pada berbagai fase penyembuhan tulang. Mengingat bahwa sekarang colostrum bovine dinilai aman, maka dapat dilanjutkan dengan uji klinis fase dua. .

Transcript of BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulaneprints.undip.ac.id/45583/7/Bab_7.pdf · BAB VII SIMPULAN...

Page 1: BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulaneprints.undip.ac.id/45583/7/Bab_7.pdf · BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan 1. Terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar bone alkali

55

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar bone alkali phospatase kelinci

New Zealand yang telah diberikan colostrum basic protein 10 % kelinci New

Zealand dibandingkan kelompok kontrol

2. Terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar osteocalsin kelinci New

Zealand yang telah diberikan colostrum basic protein 10 % kelinci New

Zealand dibandingkan kelompok kontrol

7.2 Saran

Mengingat uji pra klinis ini memberikan hasil positif bahwa pemberian

colostrum basic protein dapat memberikan efek peningkatan profilerasi dan

diferensiasi sel osteoblast pada fase reaktif penyembuhan tulang femur , maka

perlu ditindak lanjuti dengan penelitian selanjutnya pada berbagai fase

penyembuhan tulang. Mengingat bahwa sekarang colostrum bovine dinilai aman,

maka dapat dilanjutkan dengan uji klinis fase dua.

.