BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan - core.ac.uk · Susanto Hardono, Erie B.P.S Andar, R.M...

25
43 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan 1. Terdapat perbedaan gambran histopatologis ginjal tikus wistar antara kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 12% selama 30 hari dengan kelompok kontrol. 2. Terdapat perbedaan gambaran histopatologis ginjal tikus wistar antara kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 8% selama 30 hari dengan kelompok kontrol. 3. Terdapat perbedaan gambaran histopatologis ginjal tikus wistar antara kelompok pembarian tawas dalam pakan dosis 4% selama 30 hari dengan kelompok kontrol. 4. Tidak Terdapat perbedaan gambaran histopatologi ginjal tikus wistar antara kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 12% selama 30 hari antar kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 4% pada degenerasi dan terdapat perbedaan nekrosis antar kelompok tersebut. 5. Tidak terdapat perbedaan gambaran histopatologis ginjal tikus wistar dengan kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 12% selama 30 hari antar kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 8% antar kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 4%. 7.2 Saran

Transcript of BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan - core.ac.uk · Susanto Hardono, Erie B.P.S Andar, R.M...

43

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Terdapat perbedaan gambran histopatologis ginjal tikus wistar antara kelompok

pemberian tawas dalam pakan dosis 12% selama 30 hari dengan kelompok kontrol.

2. Terdapat perbedaan gambaran histopatologis ginjal tikus wistar antara kelompok

pemberian tawas dalam pakan dosis 8% selama 30 hari dengan kelompok kontrol.

3. Terdapat perbedaan gambaran histopatologis ginjal tikus wistar antara kelompok

pembarian tawas dalam pakan dosis 4% selama 30 hari dengan kelompok kontrol.

4. Tidak Terdapat perbedaan gambaran histopatologi ginjal tikus wistar antara

kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 12% selama 30 hari antar kelompok

pemberian tawas dalam pakan dosis 4% pada degenerasi dan terdapat perbedaan

nekrosis antar kelompok tersebut.

5. Tidak terdapat perbedaan gambaran histopatologis ginjal tikus wistar dengan

kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 12% selama 30 hari antar kelompok

pemberian tawas dalam pakan dosis 8% antar kelompok pemberian tawas dalam

pakan dosis 4%.

7.2 Saran

44

a) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemberian tawas dalam

pakan yang biasa beredar di masyarakat dengan dosis yang lebih bervariasi dan

jangka waktu penelitian yang lebih lama..

b) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan tehnik pengambilan dan

pengolahan jaringan yang lebih baik serta sistem skoring yang lebih spesifik.

c) Perlu dilakukan studi epidemiologi mengenai keracunan tawas di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

45

1. Winarno, F.G., Kimia Pangan dan Gizi. Gamedia Pustaka Utama, Jakarta.

2004.

2. Nurrahman dan Isworo J. pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi

Tawas terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik Ikan Tongkol Asap.

Dalam Proseding Seminar Teknotogi Pangan PATPI. Malang,2002

3. Haribi R, Kelainan Fungsi dan Histopatologi Hati dan Ginjal Tikus Putih

(Rattus nurvegicus) Akibat Suplementasi Tawas Dalam Pakan. Penelitian

Hibah Bersaing Dirjen DikTi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta,

2007

4. Antoniraj, how to purify muddy water, 2014 (online) Availabel from :

www.instructables.com diakses 11 februari 2015

5. Cheung RCK, Chan MHM, CWK and Lau ELK. Ho CS, Lam Heavy metal

poisoning clinical sigrificance and laboratory investigation.Asia pasific

Analyte Notes. BD Indispensable to Human Health. Hong Kong.200l

7(t):22-34

6. Sumiwi YA, Sosrosuseno W, Soesatyo M. Uji hipersensitivitas kontak dan

spesifrkasi terhadap merkuri (Hg) pada tikus Wistar. Berkala Ilmu

Kedokteran. Fak. Kedokteran UGM Yogyakarta. Vol 30, 1998.

7. Gartner, L Hiatt. Color Textbook of histology 3rd Edition. 2007. Available

from : www.studentconsult.com, diakses 7 desember 2013.

8. Susanto Hardono, Erie B.P.S Andar, R.M Suryo Adji. Systema Urogenitale.

Semarang: Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

2011 :5-8

46

9. Faradz Sultana MH, Soetedjo, Bambang Witjahjo, Neni Susilaningsih,

Ratna Damma P, dkk. Lecture Notes Histologi 2. Semarang: Bagian

Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2011 : 5-8.

10. Lauralee Sherwood, Buku Ajar Fisiologi Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku

Indonesia EGC: 2009; 567-79

11. Sarjadi, Indra Wijaya, Bambang Endro Putanto, Udadi Sadhana. Panduan

Praktikum Patologi Anatomi 1. Edisi IV. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro Semarang. 2014: 1-2

12. Soebowo, Sarjadi, Indra Wijaya, Siti Amarwati, Ika Pawitra Miranti, Awal

prasetyo. Patologi Anatomi. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro. 2008: 125-47

13. Sumirat J. Toksikologi Lingkungan. Gadjalt Mada University Press,

Yogyakart4 2003;107-36.

14. WHO Alih bahasa Suyono J. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Penerbit

Buku Kedokteran. EGC. Jakarta, 1995: ;256- 59

15. Lehninger AL. Principles of Biochemistry. Worth Publisher, Inc Sparks,

Maryland, I 995.

16. Hoffbrand AV, Pettit JE and Moss PAH. Essensial Haematology. 4.Ed,

Blackwell Science, Ltd. Oxford, 2005.

17. Laurance, B., Keith, P., Donald, B., and lain, B. Goodman and Gildman’s

Manual of farmacology and Theraupetics. Boston : McGraw-Hill; 2008

18. Macfarlane, Reid, and Callander. Pathology illustrated 5th Edition.

Philandephia: Elsenvier.

47

19. Kumar, Abbas, Fausto, and Mitchell. Basic Pathology 8th Editon. Jakarta:

EGC. 2007: 595-97.

20. Richard N,Michel MD,Ramzi S, Cotran. Jejas, Adaptasi dan Kematian Sel.

In: Robins Pathologic Basic of Disease. 7th ed.Alih Bahasa: Prasetiyo A,

Pendit UB, Priliono T. Vol1.Jakarta:EGC:2003:3-28

21. Alpers, C. E. And Fogo, A. B. 2007. The kidney and is collecting system.

Kumar, V., Abbas, K., Fausto, N. And Mitchell, R. N., Robbins. Basic

pathology. 8th ed. Philandelphia: Saunders Elsevie.

22. Budi Santoso, Pengaruh suplementasi seng terhadap kerusakan tubulus

ginjal dan sistem hematopoesis tikus yang diberi tawas, ilmu biomedik,

Universitas diponegoro, semarang:2009.

48

LAMPIRAN

Lampiran 1. Cara Perhitungan Dosis22

Tabel 12. Tabel konversi perhitungan dosis berbagai hewan uji19

Tikus

20gr

Tikus

20 gr

Marmt

400 gr

Kelinci

1,5 kg

Kucing

2 kg

Kera

4kg

Anjing

12 kg

Manusia

70 kg

Tikus

20 gr

1,0 7,0 13,25 27,8 29,7 64,1 124,2 387,9

Tikus 200 gr

0,14 1,0 1,74 3,9 4,2 9,2 17,8 56,0

Marmut

400 gr

0,08 0,57 1,0 2,25 2,4 5,2 10,2 31,5

Kelinci

1,5 kg

0,04 0,25 0,44 1,0 1,08 2,4 4,5 14,2

Kucing

2kg

0,03 0,23 0,41 0,92 1,0 2,2 4,1 13,0

Kera 4

kg

0,016 0,12 0,19 0,42 0,45 1,0 1,9 6,1

Anjing 12 kg

0,008 0,06 0,10 0,22 0,24 0,52 1,0 3,1

Manusia

70 kg

0,0026 0,018 0,031 0,07 0,076 0,16 0,32 1,0

49

Perhitungan:

Kebutuhan Makan Tikus = 10% × 200 gram

= 10

100× 200

= 20 gram

Maka Kebutuhan Makan Tikus (KMT) per 200 gram adalah 20 gram

Tawas (%) = 𝑡𝑎𝑤𝑎𝑠 (𝑔𝑟𝑎𝑚)

𝑘𝑚𝑡 (𝑔𝑟𝑎𝑚)× 100%

Kmt = 20 gram

12% = 𝑡𝑎𝑤𝑎𝑠

20 𝑚𝑔× 100

= 2,4 gram

= 2400 mg

Maka dosis tawas dengan konsentrasi 12 % pada tikus 200gram adalah 2400mg

a) Perlakuan pertama dengan konsentrasi 12 % = 2400 mg/kgBB/hari

b) Perlakuan kedua dengan konsentrasi 8 % = 1600 mg/kgBB/hari

c) Perlakuan ketiga dengan konsentrasi 4 % = 800 mg/kgBB/hari

d) Perlakuan control dengan konsentrasi 0% = 0 mg/kgBB/hari

50

Lampiran 2. Metode Baku Histologi Pemeriksaan Jaringan

A. Cara Pengambilan Jaringan dan Fiksasi

1) Mengambil jaringan sesegera mungkin setelah tikus wistar diterminasi

dengan cara dislokasi leher (kurang dari 2 jam) dengan ukuran 1 cm3.

2) Kemudian memasukan ke dalam larutan fikasasi dengan urutan sebagai

berikut :

a) Fiksasi dalam larutan formalin 10 %

b) Dehidrasi dengan alkohol 30 % selama 20 menit I, 20 menit II, dan

20 menit ke III.

Lalu lanjutkan dengan alkohol 40 % 1 jam

Alkohol 50 % 1 jam

Alkohol 60 % 1 jam

Alkohol 70 % 1 jam

Alkohol 80 % 1 jam

Alkohol 90 % 1 jam (alkohol 70 %-80% dapat ditunda

sampai keesokan harinya).

c) Larutan xylol 1 : 1 dengan waktu kurang lebih 24 jam.

d) Clearing dengan larutan xylol 1, 2, 3 dengan waktu masing-masing

20 menit, sehingga jaringan terlihat tembus pandang.

e) Xlol parafin 1 : 1 selama 20 menit/24 jam dengan dipanaskan dalam

oven 600C.

51

f) Embeding dan bloking: parafin 1, 2, 3 selama 20 menit, lalu jaringan

dicetak blok parafin kemudian didinginkan, sehingga cetakan dapat

dibuka.

g) Trimming: memotong balok-balok parafin sehingga jaringan mudah

dipotong dengan mikrotom.

B. Cara pemotongan blok (sectioning)

1) Menyiapkan kaca objek bersih.

2) Kaca objek diberi albumin ditengahnya dan direkatkan.

3) Blok yang sudah disiapkan dipotong dengan ketebalan 5 mikron, lalu

dimasukkan dalam air panas kurang lebih 600C. Setelah jaringan

mengembang, jaringan diambil dengan kaca objek yang sudah diberi

albumin.

4) Kemudian dikeringkan

5) Parafin yang ada pada kaca objek atau jaringan dihilangkan dengan

dipanaskan dalam oven 600C atau dengan tungku.

C. Pewarnaan HE

Slide jaringan dimasukkan kedalam :

1) Xylol 1, 2, 3 masing-masing 10 menit.

2) Rehidrasi dengan alkohol xylol selama 5 menit.

3) Bilas alkohol 30-96% masing-masing kurang lebih 30 menit.

4) Bilas aquades 1x kurang lebih 10 menit.

5) Rendam dalam hematosiklin kurang lebih 10 menit.

6) Bilas dengan air mengalir sampai bersih.

52

7) Bilas aquades, lalu acid alcohol (alkohol+NaCl 0,9%).

8) Bilas alkohol 50-96%

9) Eosin kurang lebih 2-5%

10) Bilas alkohol 96% sebanyak 2x

11) Bilas alkohol xylol.

12) Keringkan dengan kertas saring, langsung dibersihkan kotoran-kotoran

yang ada disekitar jaringan.

13) Xlol 1 (5 menit), xylol 2 (5 menit) tetesi asam canada, langsung ditutup

kaca penutup.

14) Preparat sudah siap untuk diamati di atas mikroskop.

53

Lampiran 3 : Hasil Gambaran Histopatologi Ginjal

Kelompok Kontrol Kelompok P1

Kelompok P2 Kelompok P3

Keterangan :

Sel normal

Sel degenerasi

Sel nekrosis

54

lampiran 4. Hasil Skoring Penelitian

Tabel 13. Hasil skoring Pengamatan Gambaran Histopatologi Sel Tubulus Ginjal Tikus

Wistar

Kelompok Degenerasi (D) Nekrosis (N)

I II III IV V I II III IV V

Kontrol 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

Kontrol 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Kontrol 3 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

Kontrol 4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1

Kontrol 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Perlakuan 1-A 3 3 4 3 3 1 2 1 2 2

Perlakuan 1-B 3 3 3 4 4 1 3 1 3 3

Perlakuan 1-C 4 2 3 2 3 2 3 1 3 2

Perlakuan 1-D 4 3 3 4 4 2 1 1 3 3

Perlakuan 1-E 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3

Perlakuan 2-A 4 4 4 3 3 1 1 1 2 1

Perlakuan 2-B 3 3 3 2 2 3 3 1 1 1

Perlakuan 2-C 1 2 1 2 3 1 2 1 2 3

Perlakuan 2-D 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2

Perlakuan 2-E 4 3 2 2 3 1 1 1 2 1

Perlakuan 3-A 4 4 3 4 4 1 1 2 1 1

Perlakuan 3-B 3 3 4 4 3 2 2 1 1 2

Perlakuan 3-C 3 3 4 3 4 1 1 1 1 1

Perlakuan 3-D 4 4 3 4 4 1 1 1 1 1

Perlakuan 3-E 3 3 3 3 2 3 1 1 2 2

Keterangan :

1 = lesi kurang dari 25% total lapangan pandang

2= lesi 25-˂50% total lapangan pandang

3= lesi 50-70% total lapangan pandang

4= lesi lebih dari sama dengan 75% total lapangan pandang

55

Lampiran 5. Hasil Analisis SPSS

Degenerasi

Case Summaries

Degenerasi

5 .8800 .10954 .8000 .80 1.00

5 3.0800 .48166 3.2000 2.40 3.60

5 2.6400 .65422 2.6000 1.80 3.60

5 3.4400 .40988 3.4000 2.80 3.80

20 2.5100 1.09251 2.8000 .80 3.80

Kelompok

Kontrol

P1

P2

P3

Total

N Mean Std. Dev iat ion Median Minimum Maximum

Tests of Normality

.367 5 .026 .684 5 .006

.198 5 .200* .957 5 .787

.203 5 .200* .976 5 .914

.261 5 .200* .862 5 .236

Kelompok

Kontrol

P1

P2

P3

Degenerasi

Stat istic df Sig. Stat istic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true signif icance.*.

Lillief ors Signif icance Correct iona.

Test of Homogeneity of Variance

1.627 3 16 .223

1.326 3 16 .301

1.326 3 10.707 .317

1.605 3 16 .228

Based on Mean

Based on Median

Based on Median and

with adjusted df

Based on trimmed mean

Degenerasi

Levene

Stat istic df1 df2 Sig.

56

Box Plot

Kruskal-Wallis Test

Mann-Whitney Test

Ranks

5 3.00

5 12.80

5 10.20

5 16.00

20

Kelompok

Kontrol

P1

P2

P3

Total

Degenerasi

N Mean Rank

Test Statisticsa,b

13.286

3

.004

Chi-Square

df

Asy mp. Sig.

Degenerasi

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: Kelompokb.

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10

Kelompok

Kontrol

P1

Total

Degenerasi

N Mean Rank Sum of Ranks

57

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney Test

Test Statisticsb

.000

15.000

-2.652

.008

.008a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

Degenerasi

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: Kelompokb.

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10

Kelompok

Kontrol

P2

Total

Degenerasi

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.000

15.000

-2.652

.008

.008a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

Degenerasi

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: Kelompokb.

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10

Kelompok

Kontrol

P3

Total

Degenerasi

N Mean Rank Sum of Ranks

58

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney Test

Test Statisticsb

.000

15.000

-2.668

.008

.008a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

Degenerasi

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: Kelompokb.

Ranks

5 6.50 32.50

5 4.50 22.50

10

Kelompok

P1

P2

Total

Degenerasi

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

7.500

22.500

-1.054

.292

.310a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

Degenerasi

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: Kelompokb.

Ranks

5 4.30 21.50

5 6.70 33.50

10

Kelompok

P1

P3

Total

Degenerasi

N Mean Rank Sum of Ranks

59

Mann-Whitney Test

Nekrosis

Test Statisticsb

6.500

21.500

-1.277

.202

.222a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

Degenerasi

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: Kelompokb.

Ranks

5 3.70 18.50

5 7.30 36.50

10

Kelompok

P2

P3

Total

Degenerasi

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

3.500

18.500

-1.897

.058

.056a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

Degenerasi

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: Kelompokb.

Case Summaries

Nekrosis

5 .8800 .10954 .8000 .80 1.00

5 2.0800 .30332 2.2000 1.60 2.40

5 1.7200 .57619 1.8000 1.20 2.60

5 1.3200 .36332 1.2000 1.00 1.80

20 1.5000 .57491 1.4000 .80 2.60

Kelompok

Kontrol

P1

P2

P3

Total

N Mean Std. Dev iat ion Median Minimum Maximum

60

Box Plot

Tests of Normality

.367 5 .026 .684 5 .006

.254 5 .200* .914 5 .492

.245 5 .200* .871 5 .269

.229 5 .200* .867 5 .254

Kelompok

Kontrol

P1

P2

P3

Nekrosis

Stat istic df Sig. Stat istic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true signif icance.*.

Lillief ors Signif icance Correctiona.

Test of Homogeneity of Variance

2.242 3 16 .123

1.374 3 16 .287

1.374 3 10.703 .303

2.314 3 16 .115

Based on Mean

Based on Median

Based on Median and

with adjusted df

Based on trimmed mean

Nekrosis

Levene

Stat istic df1 df2 Sig.

61

Kruskal-Wallis Test

Mann-Whitney Test

Ranks

5 3.40

5 16.30

5 13.20

5 9.10

20

Kelompok

Kontrol

P1

P2

P3

Total

Nekrosis

N Mean Rank

Test Statisticsa,b

13.574

3

.004

Chi-Square

df

Asy mp. Sig.

Nekrosis

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: Kelompokb.

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10

Kelompok

Kontrol

P1

Total

Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.000

15.000

-2.660

.008

.008a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: Kelompokb.

62

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney Test

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10

Kelompok

Kontrol

P2

Total

Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.000

15.000

-2.668

.008

.008a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: Kelompokb.

Ranks

5 3.40 17.00

5 7.60 38.00

10

Kelompok

Kontrol

P3

Total

Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

2.000

17.000

-2.293

.022

.032a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: Kelompokb.

63

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney Test

Ranks

5 6.60 33.00

5 4.40 22.00

10

Kelompok

P1

P2

Total

Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

7.000

22.000

-1.160

.246

.310a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: Kelompokb.

Ranks

5 7.70 38.50

5 3.30 16.50

10

Kelompok

P1

P3

Total

Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1.500

16.500

-2.319

.020

.016a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: Kelompokb.

64

Mann-Whitney Test

Ranks

5 6.80 34.00

5 4.20 21.00

10

Kelompok

P2

P3

Total

Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

6.000

21.000

-1.396

.163

.222a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: Kelompokb.

65

Lampiran 6 : Ethical Clearance

66

Lampiran 7 : Surat keterangan Melakukan Penelitian

67

Lampiran 8 : Dokumentasi penelitian

Pemeliharaan Pemberian Tawas

Tikus Wistar Pembedahan

Pengambilan Organ Ginjal Pemberian Formalin 10%