BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya...

16
BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2012

Transcript of BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya...

Page 1: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

BAB VII

PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU

TAHUN 2012

Page 2: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean
Page 3: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

RKP 2012 III.7-1

BAB VII

PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2012

7.1 Kondisi Wilayah Maluku Saat Ini

Perkembangan perekonomian Wilayah Malukutumbuh dengan laju moderat.Dengan

potensi sumber daya alamnya yang relatif belum berkembang, masih terbuka peluang bagi

wilayah ini memacu pertumbuhan ekonomi lebih pesat.Tantangan dalam percepatan

pertumbuhan wilayah ini adalah pengelolaan sistem distribusi dan rantai pasokan wilayah

khususnya bahan pangan dan energi mengingat karakter wilayah Maluku berupa kepulauan

rawan mengalami inflasi pada saat kondisi cuaca buruk (gelombang tinggi).Peranan sektor

pertanian dalam perekonomian wilayah sangat besar, baik dalam pembentukan output

wilayah maupun penyerapan tenaga kerja. Pangsa sektor pertanian dalam Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) sekitar 33 persen (BPS,2009), sementara dalam penyerapan tenaga

kerja sekitar 60 persen (BPS, 2010). Sektor berikutnya dengan peran berarti adalah

perdagangan dan jasa-jasa, masing-masing sebesar 26 persen dan 14 persen. Sementara itu

industri pengolahan belum berkembang, tampak dari sumbangannya dalam PDRB yang hanya

8 persen. Keunggulan Provinsi Maluku di sektor pertanian khususnya berasal dari subsektor

perikanan, baik tangkap maupun budidaya laut, yang sumbangannya 16 persen dalam PDRB.

Penetapan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional diharapkan dapat meningkatkan

produktivitas usaha perikanan tangkap dan budidaya serta memicu pengembangan industri

pengolahan ikan. Sedangkankeunggulan Provinsi Maluku Utara terletak pada subsektor

tanaman bahan makanan dan perkebunan, dimana pangsa kedua sektor tersebut dalam PDRB

mencapai 28 persen.Sementaraitu, investasi swasta baik dalam bentuk Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) di wilayah Maluku masih

sangat kecil. Kendala yang dihadapi terutama minimnya infrastruktur wilayah serta iklim

investasi.Belum berkembangnya industri bernilai tambah tinggi dan rendahnya investasi

tergambar pada rendahnya pendapatan regional per kapita.

Di bidang sosial, tingkat pengangguran terbuka di wilayah Maluku terus

menunjukkan penurunan. Rendahnya pengangguran di satu sisi dan rendahnya tingkat

pendapatan regional per kapita di sisi lain menunjukkan rendahnya kualitas pekerjaan dan

produktivitas pekerja. Tingkat kemiskinan di wilayah Maluku terus menurun dalam empat

tahun terakhir. Namun demikian, tingkat kemiskinan di Provinsi Maluku masih sangat

tinggi dibanding tingkat kemiskinan nasional. Isu kemiskinan berkaitan dengan (1)

pemberdayaan masyarakat nelayan khususnya penyediaan alternatif usaha ketika cuaca

buruk; (2) meningkatnya harga barang kebutuhan pokok akibat gangguan distribusi; dan

(3) gejolak harga pangan. Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah

Maluku dalam kurun waktu empat tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan.

Page 4: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

III.7-2 RKP 2012

Namun demikian pencapaian kedua provinsi di wilayah ini masih di bawah rata-rata

nasional.

Demikian juga dengan Indeks Pembangunan Gender (IPG) (Gender-related

Development Index/GDI) Indonesia, yang dihitung berdasarkan variabel yang sama dengan

IPM menurut jenis kelamin. IPG di wilayah Maluku mengalami peningkatan pada tahun

2009. IPG di Provinsi Maluku; yaitu sebesar 67,08, berada di atas rata-rata nasional sebesar

66,77. Sementara, di Maluku Utara nilai tersebut masih di bawah rata-rata nasional sebesar

63,37. Rendahnya nilai tersebut disebabkan oleh rendahnya persentase kontribusi dalam

pendapatan dan umur harapan hidup perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa masih

terjadi kesenjangan gender antarprovinsi di wilayah Maluku. Selain indikator IPG,

pembangunan gender juga ditunjukkan dengan indikator Gender Empowerment

Measurement (GEM) atau Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), yang diukur melalui

partisipasi perempuan di bidang ekonomi, politik, dan pengambilan keputusan. Di wilayah

Maluku, IDG tahun 2009 masing-masing provinsi juga mengalami meskipun nilainya masih

lebih rendah dengan rata-rata nasional sebesar 63,52. Nilai IDG untuk Provinsi Maluku dan

Maluku Utara masing-masing sebesar 56,82 dan 53,37. Rendahnya nilai tersebut

disebabkan oleh rendahnya keterwakilan perempuan di parlemen, proporsi perempuan

dalam pekerjaan profesional, TPAK, dan upah nonpertanian perempuan. Di samping itu,

upaya-upaya perlindungan perempuan dan anak, terutama terhadap berbagai tindak

kekerasan, juga perlu ditingkatkan, mengingat bahwa hal tersebut merupakan salah satu

prioritas lainnya di bidang kesejahteraan rakyat. Sementara itu, perbaikan di bidang

kesehatan tampak pada pada indikator utama umur harapan hidup yang terus meningkat.

Meskipun demikian angka harapan hidup di wilayah ini masih di bawah angka nasional.

Tantangan utama di bidang kesehatan adalah jangkauan pelayanan khususnya di pulau-

pulau kecil. Di bidang pendidikan, perbaikan tergambar dari perkembangan indikator

utama Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) yang mengalami peningkatan. Capaian kedua

provinsi pada indikator ini lebih tinggi dari rata-rata nasional. Namun demikian, perlu

upaya keras untuk mempertahankan dan meningkatkan akses pendidikan.

Dari sisi ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA), wilayah Maluku memiliki potensi

yang sangat tinggi pada komoditas perikanan laut. Namun demikian secara nasional

sumbangannya cenderung menurun dari sekitar 2 persen selama 2003-2004 menjadi

sekitar 1,5 persen selama periode 2005-2008 (BPS, 2008). Kendala-kendala dalam

peningkatan produksi perikanan di wilayah ini adalah kecilnya skala rata-rata usaha

perikanan tangkap, kontinyuitas ketersediaan bahan bakar, dan terbatasnya fasilitas

pendingin. Pada sisi lain, wilayah perairan Maluku sangat rawan terhadap pencurian ikan

(illegal fishing) oleh nelayan asing dengan kapasitas kapal yang lebih besar. Penetapan

Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional pada tahun 2010 diharapkan dapat

merevitalisasi usaha perikanan, baik tangkap maupun budidaya, melalui pendekatan lintas

sektor yang lebih terpadu.

Page 5: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

RKP 2012 III.7-3

Wilayah Maluku masih memiliki permasalahan terkait dengan rendahnya kualitas

dan kuantitas ketersediaan sarana dan prasarana, khususnya untuk jalan dan jembatan,

serta sarana transportasi. Selain itu, kurangnya keterpaduan transportasi antarmoda

menjadi permasalahan utama, khususnya ketersediaan transportasi darat, laut, sungai, dan

udara yang belum memadai. Minimnya infrastruktur yang dibangun juga mengakibatkan

keterisolasian wilayah antarpulau dan dalam pulau. Di wilayah Maluku, jaringan jalan di

pulau-pulau terpencil belum sepenuhnya berfungsi untuk mendukung transportasi lintas

pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah serta

mengurangi kemiskinan. Adapun jalan desa yang dapat dilalui kendaraan roda empat

sepanjang tahun masih belum memadai. Selain itu, armada angkutan jalan raya sangat

terbatas karena armada yang tersedia tidak sebanding dengan luas daratan pada setiap

kabupaten. Jangkauan kapal PELNI, kapal ferry, perintis, dan kapal pelayaran rakyat

(Pelra) masih sangat terbatas dan tidak memadai untuk kondisi geografis wilayah Maluku

yang terdiri atas pulau-pulau kecil, sedang, dan besar. Ketersediaan energi listrik sangat

penting dalam mendukung industrialisasi maupun perbaikan kualitas hidup secara umum.

Dalam hal ini rasio elektrifikasi di wilayah Maluku terus mengalami peningkatan dari 55

persen di Maluku dan 48 persen di Maluku Utara pada tahun 2004 menjadi masing-masing

59 dan 51 persen pada tahun 2008. Namun demikian angka ini masih jauh di bawah angka

nasional yang telah mencapai 67 persen (Statistik Ketenagalistrikan dan Energi). Luas

irigasi di Maluku sampai dengan tahun 2007 mencapai 152,49 ribu hektar atau sekitar 2%

dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang tersebar di Maluku sekitar 62% dan

Maluku Utara sekitar 38%. Daerah irigasi tersebut terdiri atas kewenangan Pemerintah

Pusat seluas 41,54 ribu hektar, kewenangan pemerintah provinsi 82,31 ribu hektar, dan

kewenangan kabupaten 28,64 ribu hektar. Dari total 152,49 ribu hektar daerah irigasi di

kepulauan Maluku, ketersediaan airnya masih mengandalkan aliran sungai, baik melalui

bendung maupun free intake.

Wilayah Maluku juga tidak lepas dari ancaman bencana banjir, selama tahun 2010

tercatat banjir melanda di Kota Ternate dan juga Kabupaten Buru Selatan yang

menyebabkan warga mengungsi dan menimbulkan korban jiwa. Wilayah perairan

Kepulauan Maluku di bagian selatan berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia.

sedangkan di bagian utara Kepulauan Maluku berbatasan dengan Filipina. Kesepakatan

garis batas maritim antara Pemerintah RI dengan Filipina serta dengan Timor Leste

menjadi hal yang perlu segera dilakukan. Selain itu, terdapat mobilitas penduduk

tradisional dari Timor Leste ke Pulau Wetar, Pulau Kisar (Kabupaten Maluku Barat Daya)

dan Pulau Larat (Kabupaten Maluku Tenggara Barat).

Page 6: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

III.7-4 RKP 2012

TABEL 7.1

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN WILAYAH MALUKU

Perkembangan Pembangunan Maluku Maluku Utara

Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010 (ADHK 2000) 6,47 7,96

Peringkat Indeks Iklim Investasi Tahun 2008 54,44

(Peringkat 23)

53,05

(Peringkat 25)

PDRB Perkapita dengan Migas Tahun 2009 (Rp.Ribu) 5,277 4,808

Persentase Pengangguran Tahun 2010 (Agustus) 9,97 6,03

Persentase Kemiskinan Tahun 2010 (Maret) 27,74 9,42

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2009 70,96

(Peringkat 19)

68,63

(Peringkat 29)

Indeks Pembangunan Gender Tahun 2009 67,08 63,37

Indeks Pemberdayaan Gender Tahun 2009 56,82 53,37

Umur Harapan Hidup Tahun 2010 69,6 69,2

Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2009 8,6 8,2

Sumber : Badan Pusat Statistik

7.2 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Wilayah Maluku

Berdasarkan arahan pengembangan wilayah Maluku, tujuan pembangunan wilayah

Maluku dalam tahun 2012 adalah untuk:

1. meningkatkan standar hidup masyarakat Maluku dan Maluku Utara;

2. meningkatkan produktivitas dan pemanfaatan sumber daya laut dan perkebunan di

wilayah Maluku;

3. meningkatkan ketersediaan, kualitas, dan jangkauan pelayanan prasarana dan sarana

transportasi, baik darat, laut maupun udara;

4. mewujudkan keseimbangan pembangunan wilayah Maluku bagian Utara dan bagian

Selatan, wilayah darat, pesisir, dan pulau-pulau kecil;

5. meningkatkan kapasitas penyediaan air baku untuk mengurangi tekanan krisis air di

wilayah Maluku, serta meningkatkan keandalan layanan jaringan irigasi untuk

mendukung peningkatan produksi pangan nasional;

6. mendorong terlaksananya pemenuhan, perlindungan dan penghormatan Hak Asasi

Manusia (HAM) di seluruh wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota.

Mengacupada tujuan pengembangan wilayah Maluku, sasaran yang dicapai dalam

rangka pengembangan wilayah Maluku pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:

1. meningkatnya standar hidup masyarakat wilayah Maluku, yang ditunjukkan dengan

membaiknya berbagai indikator pembangunan, yaitu pertumbuhan ekonomi,

kemiskinan, pengangguran, angka kematian bayi, angka harapan hidup, pengangguran

serta pendapatan perkapita.

Page 7: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

RKP 2012 III.7-5

2. meningkatnya produksi dan produktivitas sektor perikanan dan perkebunan di

wilayah Maluku.

3. berkembangnya jaringan dan meningkatnya transportasi.

4. mewujudkan keseimbangan pembangunan wilayah Maluku bagian Utara dan bagian

Selatan, wilayah darat, pesisir dan pulau-pulau kecil.

5. Meningkatkan keandalan layanan jaringan irigasi untuk mendukung peningkatan

produksi pangan nasional melalui peningkatan/rehabilitasi jaringan irigasi, antara lain

di jaringan irigasi D.I. Patlean dan Toliwang di Maluku Utara, serta jaringan irigasi Way

Geren, dan D.I. Samal Kiri di Maluku.

6. meningkatnya pelaksanaan kegiatan RANHAM berdasarkan amanat Perpres No.23

Tahun 2011 yaitu melalui pembentukan dan penguatan institusi pelaksana RANHAM,

harmonisasi rancangan dan evaluasi Perda, pendidikan HAM, penerapan norma dan

standar HAM, pelayanan komunikasi masyarakat dan pemantauan, evaluasi dan

pelaporan.

TABEL 7.2 SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI, KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN

DI WILAYAH MALUKU TAHUN 2012

Provinsi Pertumbuhan Ekonomi 1)

(%)

Kemiskinan 2)

(%)

Pengagguran 3)

(%)

Maluku 5,15 – 5,70 25,15 7,15 – 6,45

Maluku Utara 5,75 – 6,55 8,33 4,20 – 3,85

Sumber: Proyeksi Bappenas; BPS; Susenas

Keterangan: 1) Pertumbuhan Ekonomi: persentase laju perubahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

2) Kemiskinan: persentase jumlah penduduk miskin terhadap total jumlah penduduk. 3) Pengangguran: persentase jumlah pengangguran terbuka terhadap total angkatan

kerja.

TABEL 7.3 SASARAN ANGKA KEMATIAN BAYI, ANGKA HARAPAN HIDUP

DAN RATA-RATA LAMA SEKOLAH DI WILAYAH MALUKU TAHUN 2012

Provinsi Angka Kematian Bayi 1) Rata-Rata Lama

Sekolah 2) Umur Harapan Hidup

3)

Maluku 30 9,20 70,18

Maluku Utara 32 9,20 69,91

Sumber : Proyeksi Bappenas; BPS; Susenas

Keterangan: 1) Angka Kematian Bayi: jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun

per 1000kelahiran hidup. 2) Rata-rata Lama Sekolah: rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk

berusia 15

tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. 3) Angka Harapan Hidup: perkiraan lama hidup rata-rata penduduk.

Page 8: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

III.7-6 RKP 2012

7.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Maluku

Pengembangan wilayah Maluku sebagai salah satu wilayah kepulauan dengan

gugusan pulau yang tersebar dan berbatasan dengan negara tetangga, diarahkan untuk

meningkatkan produktivitas dan nilai tambah perkebunan dan perikanan dengan

memperhatikan keterkaitan wilayah-wilayah pulau. Oleh karena itu, arah kebijakan dan

strategi pengembangan wilayah Maluku di tahun 2012 tentu membutuhkan upaya-upaya

sinergi pusat dan daerah serta antardaerah maupun upaya-upaya reformasi birokrasi

untuk mendukung pembangunannya.

Di sisi lain, pelaksanaan transformasi ekonomi yang tengah digulirkan konsepnya

pada saat ini, menuntut peranan wilayah Maluku yang lebih besar dibandingkan dengan

tahun–tahun sebelumnya. Transformasi ekonomi yang dikembangkan melalui konsep

percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia serta dituangkan kedalam

koridor ekonomi Indonesia ini, meliputi Koridor Sulawesi yang berhubungan dengan

Maluku Utara dan Koridor Papua yang terhubung dengan wilayah Maluku. Adapun

pengembangan Koridor Sulawesi yang terhubung dengan wilayah Maluku Utara diarahkan

sebagai Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan

Nasional. Sementara itu, koridor Papua yang terhubung dengan Maluku diarahkan sebagai

Pusat Pengolahan Sumber Daya Alam yang Melimpah dan SDM yang Sejahtera. Disamping

itu, pembangunan Wilayah Maluku juga tetap diarahkan untuk penguatan kedaulatan

wilayah nasional melalui pendekatan kesejahteraan dan keamanan; peningkatan kualitas

sumber daya manusia untuk mendukung ketersediaan angkatan kerja berketerampilan dan

berpendidikan tinggi; peningkatan harmoni kehidupan masyarakat dengan kemajemukan

agama dan golongan; percepatan pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat;

peningkatan ketahanan pangan di tingkat wilayah; pemanfaatan sumberdaya alam dan

lingkungan hidup secara berkelanjutan; serta peningkatan kewaspadaan dini terhadap

potensi bencana alam.

Dengan memperhatikan PP 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

(RTRWN),Perpres 5/2010 tentangRPJMN 2010-2014 dan Rancangan Peraturan Presiden

tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dalam kaitannya dengan titik berat RKP

tahun 2012 yaitu perluasan danpercepatanpertumbuhan ekonomi yang inklusif dan

berkeadilan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, maka pengembangaan wilayah Maluku

Tahun 2012 terutama diarahkan untuk:

(1) mengembangkan kota-kota pesisir sebagai pusat pelayanan kegiatan industri

kemaritiman terpadu yang merupakan sektor basis dengan dukungan prasarana

dan sarana yang memadai, khususnya tansportasi, energi, dan sumber daya air;

(2) mengembangkan wilayah darat, laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil sebagai satu

kesatuan wilayah Kepulauan Maluku melalui kegiatan pemanfaatan dan

Page 9: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

RKP 2012 III.7-7

pengendalian pemanfaatan ruang yang terpadu yang didukung oleh prasarana dan

sarana yang memadai;

(3) mempertahankan kawasan konservasi untuk menjamin daya dukung lingkungan

yang optimal bagi pengembangan wilayah;

(4) memacu pertumbuhan ekonomi wilayah Kepulauan Maluku melalui pengembangan

sektor-sektor unggulan yang berbasis sumber daya setempat dan meningkatkan

keterkaitan antara pusat-pusat pertumbuhan di darat, pesisir, dan pulau-pulau

kecil;

(5) memanfaatkan sumber daya alam secara produktif dan efisien, agar terhindar dari

pemborosan sehingga dapat memberi manfaat sebesar-besarnya berdasarkan

prinsip kelestarian; serta

(6) meningkatkan ketersediaan, kualitas, dan memperluas jangkauan pelayanan

prasarana dasar, khususnya transportasi laut dan udara yang didukung oleh

transportasi antarmoda secara terpadu dan optimal dengan mengikutsertakan

dunia usaha.

Dalam rancangan Rencana Tata Ruang (RTR) KepulauanMaluku, pusat-pusat

pertumbuhan yang diklasifikasikan kedalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN)diarahkan

untuk menjadi pusat pertumbuhan wilayah nasional yang berorientasi pada upaya

mendorong perkembangan sektor produksi wilayah:

1. Ambon diarahkan untuk mendorong perkembangan sektor pertanian tanaman

pangan dan holtikultura, tanaman tahunan, hasil hutan, perikanan tangkap, wisata

ecotourism serta wisata bahari.

2. Ternate diarahkan untuk mendorong perkembangan sektor pertanian tanaman

pangan, tanaman tahunan, pertambangan dan industri pengolahan.

Dengan mempertimbangkan titik berat pembangunan pada tahun 2012 yaitu

perluasan danpercepatanpertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan bagi

peningkatan kesejahteraan rakyat, maka arah pengembangan wilayah Maluku tahun 2012

salah satunya adalah pengembangan wilayah Maluku diarahkan pada potensi wilayah

Maluku dari ketersediaan dan potensi sumberdaya alam khususnya potensi pertanian

(perkebunan), perikanan serta pariwisata.Sektor ini sangat potensial mengingat wilayah

Maluku merupakan kepulauan dengan perairan yang sangat luas dengan strategi

mengembangkan sentra produksi komoditas unggulan dengan Ambon dan Sofifi sebagai

pusat industri pengolahan berbasis sumber daya alam yang melayani sentra-sentra

produksi di sekitarnya, serta mengembangkan produk/industri unggulan wilayah dan

kerja sama antardaerah. Sementara itu untuk mendukung 11 prioritas nasional dan 3

prioritas lainnya sebagaimana tertuang didalam RPJMN 2010-2014, maka arah kebijakan

dan strategi pengembangan wilayah dijabarkan sebagai berikut.

Page 10: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

III.7-8 RKP 2012

TABEL 7.4 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

WILAYAH MALUKU TAHUN 2012

No Prioritas Arah Kebijakan Strategi Pengembangan

1 Reformasi

Birokrasi dan

Tata Kelola

Peningkatan kapasitas pemerintah

daerah dalam implementasi tata

kelola yang baik dan reformasi

birokrasi; penyelenggaraan otonomi

daerah yang efektif; peningkatan

kualitas pelayanan publik, dan

peningkatan partisipasi masyarakat

dalam penyelenggaraan

pembangunan.

(1) Melakukan penataan birokrasi pemerintah daerah yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel, sejalan dengan perluasan reformasi birokrasi pada instansi pemerintah daerah.

(2) Meningkatkan penyelenggaraan otonomi daerah secara efektif.

(3) Meningkatkan kualitas legislasi melalui evaluasi dan penyempurnaan peraturan daerah yang bermasalah.

(4) Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

(5) Meningkatkan penegakan hukum dan pencegahan korupsi.

(6) Mengembangkan sistem informasi dan administrasi kependudukan.

2 Pendidikan meningkatkan akses pendidikan dan

keterampilan kerja untuk

pengembangan angkatan kerja yang

berkualitas dan berdaya saing tinggi

(1) Meningkatkan infrastruktur pendidikan;

(2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik;

(3) Mengembangkan pelatihan ketrampilan kerja berbasis kompetensi.

3 Kesehatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.

(1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi, dan balita.

(2) Memperbaiki status gizi masyarakat.

(3) Meningkatkan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan.

(4) Meningkatkan pengembangan sumber daya manusia kesehatan.

(5) Meningkatkan ketersediaan obat dan vaksin.

Page 11: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

RKP 2012 III.7-9

No Prioritas Arah Kebijakan Strategi Pengembangan

(6) Meningkatkan pengembangan sistem pembiayaan jaminan kesehatan.

(7) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.

(8) Meningkatkan sarana pelayanan kesehatan terutama di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.

4 Penanggulangan

Kemiskinan

memperluas dan meningkatkan

sinergi program-program

penanggulangan kemiskinan,

mempercepat pemulihan kondisi

sosial ekonomi masyarakat serta

meningkatkan pemberdayaan

rumah tangga miskin

(1) Meningkatkan efektivitas dan sinergi program penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial dan meningkatkan kegiatan ekonomi lokal.

(2) Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pro-rakyat miskin dengan memberi perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan orang-orang miskin dan orang-orang dengan kondisi khusus serta usaha-usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan;

(3) Meningkatkan kualitas serta memperluas kebijakan keberpihakan penanggulangan kemiskinan melalui 4 klaster program pro-rakyat.

(4) Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah

5 Ketahanan

Pangan

meningkatkan ketahanan pangan

melalui peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman pangan

(1) Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan;

(2) Memperkuat interaksi perdagangan antarwilayah;

(3) diversifikasi pangan (4) Percepatan peningkatan dan

rehabilitasi jaringan irigasi di Maluku dan Maluku Utara

6 Infrastruktur mengembangkan sistem jaringan

infrastruktur perhubungan

multimoda yang terintegrasi untuk

mendukung keterkaitan domestik

intrawilayah (kepulauan) dan

antarwilayah, serta untuk

(1) Mengembangkan integrasi sistem jaringan transportasi darat di wilayah Maluku dan Maluku Utara (Pulau Halmahera dan Morotai);

(2) Meningkatkan intensitas perhubungan laut;

Page 12: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

III.7-10 RKP 2012

No Prioritas Arah Kebijakan Strategi Pengembangan

mendukung percepatan dan

perluasan pengembangan Koridor

Ekonomi Papua – Kepulauan

Maluku

(3) Meningkatkan integrasi jaringan perhubungan udara;

(4) Sarana Prasarana Telekomunikasi, Energi, Pangan dan Sumber Daya Air

(5) <eningkatkan sistem penyediaan air baku dan air minum.

7 Iklim Investasi

dan Usaha

mengembangkan sentra produksi

komoditas unggulan, khususnya

sektor perikanan, perkebunan dan

pariwisata

(1) Meningkatkan produktivitas usaha perikanan tangkap dan budidaya.

(2) Diversifikasi produk ke arah ikan siap saji untuk pasar dalam dan luar negeri.

(3) Mengembangkan klaster industri perikanan dengan Ambon sebagai pusat industri pengolahan.

(4) Penganekaragaman produk olahan kelapa.

(5) Mengembangkan kluster industri kelapa dengan Sofifi sebagai pusat industri pengolahan.

(6) Mengembangkan pelatihan berbasis kompetensi, terutama di sektor perikanan, perkebunan dan pariwisata.

8 Energi pengembangan infrastruktur energi

dan ketenagalistrikan untuk

mendukung pengembangan sektor

unggulan wilayah Maluku

(1) Meningkatkan kapasitas dan integrasi sistem jaringan listrik;

(2) Diversifikasi sumber energi primer.

(3) Memanfaatkan keanekaragaman sumber energi melalui pembangunan pembangkit berbasis batubara, gas dan air serta EBT lainnya beserta perluasan jaringan listriknya baik terintegrasi maupun terisolasi.

9 Lingkungan

Hidup dan

Bencana

meningkatkan daya dukung

lingkungan dalam kewaspadaan dini

terhadap potensi bencana alam

(1) Meningkatkan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup;

(2) Mitigasi bencana alam

10 Daerah

Tertinggal,

Terdepan,

Terluar, dan

mengembangkan kawasan

perbatasan melalui penguatan

kedaulatan wilayah nasional dengan

pendekatan kesejahteraan dan

(1) Meningkatkan stabilitas keamanan kawasan perbatasan.

(2) Mengembangkan kegiatan ekonomi diwilayah perbatasan, tertinggal dan pulau terpencil.

Page 13: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

RKP 2012 III.7-11

No Prioritas Arah Kebijakan Strategi Pengembangan

Pasca Konflik

keamanan. Wilayah perbatasan

yang menjadiprioritas di tahun

2012 yaitu: PP Wetar di Kabupaten

MBD danTanibar Selatan di

Kabupaten MTB Provinsi Maluku;

sertaMorotai Selatan di

kabupatenMorotaiProvinsi Maluku

Utara

11 Kebudayaan,

Kreativitas, dan

Inovasi

Teknologi.

meningkatkan meningkatkan

harmoni kehidupan masyarakat

dengan kemajemukan agama dan

golongan terhadap seni dan budaya

yang berbasiskan pada keragaman

budaya daerah, serta peningkatan

kualitas pengelolaan, perlindungan,

pengembangan dan pemanfaatan

kekayaan budaya daerah dan

peningkatan inovasi teknologi

(1) Meningkatkan kapasitas lembaga keswadayaan masyarakat.

(2) Memulihkan modal sosial dan rasa saling percaya ditengah masyarakat.

(3) Peningkatan harmoni kehidupan masyarakat dengan kemajemukan agama dan golongan,

(4) Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya yang berbasiskan pada keragaman budaya daerah,

(5) Peningkatan kualitas pengelolaan, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kekayaan budaya daerah.

12 Prioritas Lainnya

Bidang Politik,

Hukum, dan

Keamanan

meningkatkan penegakan hukum,

Hak Azasi manusia (HAM) dan

pemberantasan korupsi

(1) Meningkatkan kualitas legislasi dan regulasi;

(2) Meningkatkan penengakan hukum, HAM dan pemberantasan korupsi;

(3) Meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban kawasan perbatasan dan daerah konflik;

(4) Pembangunan pos pulau terdepan

13 Prioritas Lainnya

Bidang

Perekonomian

Meningkatkanperanpemerintahdaer

ahdidalamupayapelayanandanperli

ndunganTenagaKerja Indonesia

(TKI) melaluipenyediaaninformasi.

(1) Meningkatkan pelayanan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) melalui penyediaan informasi serta peningkatan pengamanan di pintu keberangkatan.

(2) Meningkatkan kualitas Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) TKI

14 Prioritas Lainnya

Bidang

pengembangan ekonomi lokal, serta

pengembangan industri pariwisata,

(1) Meningkatkan kapasitas lembaga keswadayaan masyarakat;

(2) Memulihkan modal sosial dan

Page 14: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

III.7-12 RKP 2012

No Prioritas Arah Kebijakan Strategi Pengembangan

Kesejahteraan

Rakyat

alam dan budaya rasa saling percaya di masyarakat;

(3) Meningkatkan kegiatan ekonomi lokal;

(4) Meningkatkan efektivitas dan sinergi program penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial;

(5) Meningkatkan promosi pariwisata.

(6) Mengembangkan destinasi, pemasaran, dan sumber daya pariwisata.

Sumber: Hasil Analisis, tahun 2011

Page 15: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

RKP 2012 III.7-13

Page 16: BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN · PDF filepemberdayaan masyarakat nelayan khususnya ... pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam ... di jaringan irigasi D.I. Patlean

III.7-14 RKP 2012