BAB VI zain.docx

16
s t l b l BAB VI TEBAL DAN KEDALAMAN TUJUAN Menentukan tebal dan kedalaman lapisan pada berbagai kondisi geologi dengan metode grafis dan perhitungan. 6.2. DASAR TEORI Perhitungan tebal dan kedalaman merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam mempelajari geologi struktur. Sebab dengan mengetahui ketebalan, maka dapat diketahui struktur geologi seperti kemiringan lapisan pada kedudukan batuan serta berbagai kedudukan lainnya dari suatu struktur. Gambar 6.2.1. Tebal dan Kedalaman Lapisan Keterangan : s = lebar singkapan

Transcript of BAB VI zain.docx

BAB VITEBAL DAN KEDALAMAN

6.1. TUJUANMenentukan tebal dan kedalaman lapisan pada berbagai kondisi geologi dengan metode grafis dan perhitungan.

6.2. DASAR TEORIPerhitungan tebal dan kedalaman merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam mempelajari geologi struktur. Sebab dengan mengetahui ketebalan, maka dapat diketahui struktur geologi seperti kemiringan lapisan pada kedudukan batuan serta berbagai kedudukan lainnya dari suatu struktur.

stlbl

Gambar 6.2.1. Tebal dan Kedalaman LapisanKeterangan:s= lebar singkapant= ketebaland= kedalamantl= top lapisanbl= bottom lapisan

Tebal merupakan suatu jarak tegak lurus antara dua bidang yang sejajar yang merupakan batas dari pada lapisan batuan. Secara garis besar, masalah-masalah penentuan ketebalan dapat dibedakan atau dibagi berdasarkan cara perhitungannya menjadi :1. Perhitungan berdasarkan pengukuran langsung.Cara ini dapat dilakukan di lapangan, dimana dengan syarat kemiringan yang tegak lurus.

Gambar 6.2.2. Pengukuran Ketebalan secara Langsung2. Perhitungan secara tidak langsungCara perhitungan secara tidak langsung ini bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai macam cara tergantung pada keadaan topografi dan kedudukan dari suatu lapisan batuan.Adapun unsur-unsur yang dapat kita jumpai di lapangan dan dapat dipakai sebagai data dari suatu perhitungan, yaitu : Lebar singkapan (S) Kedudukan dan kemiringan lapisan batuan (Dip) Besar sudut lintasan terhadap arah dari suatu jurus lapisan (0) Besar sudut kemiringan lereng/slope (0)

Gambar 6.2.3. Pengukuran Ketebalan

t = w sin Bila pengukuran tegak lurus strike

t = l sin sin Bila pengukuran tidak tegak lurus strike

Selain tebal, kedalaman faktor yang penting dalam mempelajari serta memahami ilmu geologi struktur, karena dengan kedalaman dapat diketahui arah suatu bidang dan jurus dari suatu perlapisan batuan.Kedalaman adalah jarak vertikal dari ketinggian tertentu (permukaan air laut) ke arah bawah terhadap suatu titik, garis atau bidang. Secara garis besar masalah-masalah penentuan kedalaman dapat dibedakan menjadi :1. Perhitungan berdasarkan pengukuran tegak lurus jurus lapisan.2. Perhitungan berdasarkan pengukuran tidak tegak lurus jurus lapisan.

Gambar 6.2.4. Perhitungan Kedalaman

d = m tan Perhitungan ketebalan

Keterangan :d= kedalamanm= panjang lintasan= dip

6.3. ALAT DAN BAHANa. AlatAlat-alat yang digunakan pada praktikum geologi struktur ini adalah :1. Clipboard.2. Pensil mekanik.3. Penggaris.4. Busur.5. Milipen.6. Pensil warna.7. Kalkulatorb. BahanBahan yang digunakan pada praktikum geologi struktur ini adalah kertas kuarto (A4) dan lembar kerja.

6.4. APLIKASI METODE GRAFIS KETEBALAN DAN KEDALAMAN6.4.1. Menentukan Tebal dan Kedalamana. Data Permasalahan 1Diketahi kedudukan singkapan batubara N 450E/300, lebar singkapan pada arah pemboran 2 meter dengan skala 1 : 2500 dibuat titik pemboran pada arah N 1700E dengan jarak 100 meter. Hitung tebal dan kedalaman batubara pada titik bor tersebut !b. Prosedur Penggambaran Metode Grafis Gambar 11. Gambarkan kedudukan batubara N 450E/300.2. Plotkan lubang bor (titik A) dengan jarak 100 meter sesuai skala (4 cm pada gambar) pada arah N 1790E.3. Tarik garis tegak lurus dip direction (titik B) ke titik A.4. Dari titik B tadi tarik garis kedalaman hingga memotong titik C.5. Ukur panjang BC yang merupakan kedalaman lapisan batubara yaitu 1,9 cm.6. Dari titik A tarik garis tegak lurus sepanjang BC (garis kedalaman) 1,9 cm hingga ke titik D.7. Besarnya apparent dip adalah sudut AOD, yaitu 250.8. Untuk menentukan ketebalan dan kedalaman lapisan batubara pada lubang bor gambarkan penampang vertikal (skala bebas) dan gunakan perhitungan secara geometris.

Diketahui: OA = 100 m = 250 OE = 2 mDitanya: Tebal dan Kedalaman ?Jawab :Lihat AODAD

Tan =

OA

AD= OA x tan AD= 100 x tan 250AD= 100 x 0,466AD= 46,60 meterAD= d1d1= 46,60 meter Sehingga, t1 = OE x tan t1 = 2 x tan 250 = 0,93 meter

c. Data Permasalahan 2Diketahi kedudukan singkapan batubara N 420E/250, lebar singkapan pada arah pemboran 3 meter dengan skala 1 : 6000 dibuat titik pemboran pada arah N 800W dengan jarak 150 meter. Hitung tebal dan kedalaman batubara pada titik bor tersebut !d. Prosedur Penggambaran Metode Grafis Gambar 21. Gambarkan kedudukan batubara N 420E/250.2. Plotkan lubang bor (titik F) dengan jarak 150 meter sesuai skala pada arah N 800W.3. Tarik garis tegak lurus dip direction (titik K) ke titik F.4. Dari titik K tadi tarik garis kedalaman hingga memotong titik M.5. Ukur panjang KM yang merupakan kedalaman lapisan batubara.6. Dari titik F tarik garis tegak lurus sepanjang KM (garis kedalaman) hingga ke titik R.7. Besarnya apparent dip adalah sudut ROF, yaitu 220.8. Untuk menentukan ketebalan dan kedalaman lapisan batubara pada lubang bor gambarkan penampang vertikal (skala bebas) dan gunakan perhitungan secara geometris.

Diketahui: OF = 100 m = 220 OT = 3 mLihat FORFR

Tan =

OF

FR= OF x tan FR= 150 x tan 220FR= 150 x 0,404FR= 60,6 meterFR= d1d1= 60,6 meter

Sehingga, t1 = OT x tan t1 = 3 x tan 22o t1 = 1,21 meter

6.4.2. Menghitung Tebal dan Kedalaman dari Sebuah Datae. Data Permasalahan 3Dari data traves diketahui :StasiunAzimuthSlopeJarak (meter)Keterangan

1 - 2N 1250E-5020Pada stasiun 2 ditemukan batubara N 2150E/400

1 - 3N 3050E+5025Pada stasiun 3 dilakukanpemboran.

Tentukan ketebalan dan kedalaman pada stasiun 3 dengan skala 1 : 1000 !f. Prosedur Penggambaran Metode Grafis Gambar 31. Gambarkan stasiun 2 pada arah N 1250E dan stasiun 3 pada arah N3150E.2. Ubah jarak stasiun 1-2 dan stasiun 1-3 dalam satuan cm.3. Dari titik O tentukan stasiun 2 dengan jarak 2 cm ke arah N 1250E dan stasiun 3 dengan jarak 2,5 cm ke arah N 3050E. Titik O merupakan stasiun 1.4. Dari stasiun 1 buat arah N 2150E/400 tempat ditemukannya batubara.5. Buat garis sejajar pada stasiun 2 dan tentukan Dip pada strike stasiun 2 tersebut.6. Buat garis tegak lurus dari stasiun 1 hingga memotong garis dip stasiun 2.7. Untuk mencari tebal dan kedalaman pada gambar penampang vertikal, tambahkan garis bantu sementara sejajar jarak datar yang memotong di stasiun 2. Sehingga didapat 2 bidang kedalaman.8. Tentukan sudut di stasiun 2 pada bidang ketebalan, yaitu 450.9. Tentukan sudut di stasiun 2 pada 2 bidang kedalaman.10. Bidang kedalaman 1, yaitu 50 dan bidang kedalaman 2, yaitu 400.Lihat segitiga siku-siku yang terbentuk pada bidang ketebalan, ABC.AB

Cos =

AC

AB= AC x Cos AB= 2 x Cos 450AB= 2 x 0,707AB= 1,414 meterAB= t Maka:t = 1,414 meter

Lihat segitiga bidang kedalaman (bidang 1 dan bidang 2), DAE dan EAF. Cari panjang garis EA, EA merupakan w pada perhitungan kedalaman.Untuk DAEDA= jarak stasiun 1-3 + jarak stasiun 1-2DA= 25 + 20DA= 45 meter EA

Cos =

DA

EA= DA x Cos EA= 45 x Cos 50EA= 45 x 0,996EA= 44,82 meterEA= w

Maka:w= 44,82 meterSehingga:d= d1 + d2d= (w x tan ) + (w x tan )d= w x (tan + tan )d= 44,82 x (tan 50 + tan 400)d= 44,82 x (0,087 + 0,839)d= 44,82 x 0,926d= 41,50332 meterd= 41,50 meter

6.5. KESIMPULANKesimpulan yang dapat diambil pada praktikum kali ini, yaitu :1. Perhitungan tebal dan kedalaman merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam mempelajari geologi struktur. Sebab dengan mengetahui ketebalan, maka dapat diketahui struktur geologi seperti kemiringan lapisan pada kedudukan batuan serta berbagai kedudukan lainnya dari suatu struktur.2. Tebal merupakan suatu jarak tegak lurus antara dua bidang yang sejajar yang merupakan batas dari pada lapisan batuan.3. Secara garis besar, masalah-masalah penentuan ketebalan dapat dibedakan atau dibagi berdasarkan cara perhitungannya menjadi : Perhitungan berdasarkan pengukuran langsung. Perhitungan secara tidak langsung4. Kedalaman adalah jarak vertikal dari ketinggian tertentu (permukaan air laut) ke arah bawah terhadap suatu titik, garis atau bidang.5. Unsur-unsur yang dapat dijumpai di lapangan dan dapat dipakai sebagai data dari suatu perhitungan, yaitu : Lebar singkapan (s) Kedudukan dan kemiringan lapisan batuan (Dip) Besar sudut lintasan terhadap arah dari suatu jurus lapisan (0) Besar sudut kemiringan lereng/slope (0)6. Kedalaman adalah jarak vertikal dari ketinggian tertentu (permukaan air laut) ke arah bawah terhadap suatu titik, garis atau bidang. 7. Secara garis besar masalah-masalah penentuan kedalaman dapat dibedakan menjadi : Perhitungan berdasarkan pengukuran tegak lurus jurus lapisan. Perhitungan berdasarkan pengukuran tidak tegak lurus jurus lapisan.