BAB VI HASIL DAN PEMBAHASANrepository.untag-sby.ac.id/2637/5/Bab IV.pdf · 2020. 1. 14. · 43...
Transcript of BAB VI HASIL DAN PEMBAHASANrepository.untag-sby.ac.id/2637/5/Bab IV.pdf · 2020. 1. 14. · 43...
43 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan bagaimana tahap assembly (pembuatan) dan
mengimplementasikan visualisasi 3D anatomi manusia pada organ hidung, organ
tenggorokan, dan organ paru-paru. Implementasi sistem merupakan tahapan
membangun aplikasi sampai dengan aplikasi tersebut sudah siap digunakan. Dimulai
dari menyiapkan data yang dibutuhkan, selanjutnya perancangan sistem
menggunakan flowchart dan mockup, pembuatan objek 3D, implementasi dan
pengujian 3D anatomi manusia pada organ hidung, organ tenggorokan, dan organ
paru-paru.
Terdapat beberapa pengujian, yang pertama adalah pengujian fungsional
(black box) digunakan untuk mengetahui apakah sistem dapat memproses masuk
dan mendapatkan keluaran yang baik sesuai yang diharapkan. Selanjutnya yaitu
pengujian kompatibilitas yang digunakan untuk mengetahui apakah aplikasi dapat
berjalan pada beberapa perangkat yang berbeda. Kemudian melakukan pengujian
website yang bertujuan untuk memastikan apakah semua menu dan objek 3D sudah
tampil seperti yang diharapkan. Serta pengujian usabilitas dengan menyebarkan
kuisioner kepada pengguna, pengujian ini digunakan untuk mengetahui keefektifan
website sebagai media pembelajaran untuk pengenalan anatomi manusia pada organ
hidung, organ tenggorokan, dan organ paru-paru.kemudian hasil dari pengujian akan
dievaluasi sehingga dapat menghasilkan kesimpulan dan saran yang digunakan
untuk membangun website agar menjadi lebih baik.
4.1 Assembly (Pembuatan)
Objek 3D dibuat menggunakan program aplikasi blender. Objek 3D yang
dibuat dimunculkan pada media website yang telah dibuat untuk menampung
semua objek 3D. hasil dari pemodelan 3D pada blender kemudia disimpan ke
dalam format *.Bend4web atau *.html yang selanjutnya di import ke dalam
website. Berikut ini hasil dari pemodelan 3D dilihat pada gambar 4.1.
44
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Gambar 4.1 Model 3D Anatomi Organ Hidung
4.2 Implementasi Aplikasi
Berikut adalah hasil dari screenshot tampilan website visualisasi 3D anatomi
manusia pada organ hidung, organ tenggorokan, dan organ paru-paru.
4.2.1 Halaman Menu Utama
Pada halaman menu utama terdapat tampilan 3D anatomi manusia seperti
pada gambar 4.2 dibawah ini. Pada menu ini terdapat button search yang
berguna untuk mencari sistem ataupun organ dengan mudah. Halaman menu
utama juga terdapat empat button yaitu button sistem tubuh, button organ
tubuh, button panduan, dan button tentang. Pada button organ sendiri terdapat
button didalamnya yaitu button organ hidung, button organ tenggorokan, dan
button organ paru-paru.
Gambar 4.2 Halaman Menu Utama
45
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
4.2.2 Halaman Menu Organ Tubuh
Pada tampilan ini terdapat button organ tubuh dan didalam button ini
terdapat button pilihan seperti organ hidung, organ tenggorokan, dan organ
paru-paru. Dimana setiap button hidung di tekan akan menampilkan button
pilihan yaitu button hidung utuh dan hidung detail. Seperti pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Halaman Menu Organ Tubuh
4.2.3 Halaman Menu Organ Hidung
Pada menu organ hidung ini terdapat button pilihan utuh dan detail. Dimana
button utuh berfungsi untuk menampilkan gambar 3D organ hidung utuh.
Sedangkan button detail berfungsi menampilkan gambar 3D secara lebih rinci.
Animasi 3D ini selain menampilkan gambar juga dapat digerakkan kesegala
arah dari depan, arah belakang, arah samping kanan, samping kiri, atas, maupun
bawah. Seperti pada gambar 4.4 dibawah ini.
46
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Gambar 4.4 Halaman Menu Organ Hidung
Gambar 4.5 dibawah ini merupakan tampilan 3D menu organ hidung utuh.
Pada tampilan ini tidak hanya melihat satu arah gambar 3D melainkan 3D ini
dapat di rotate tampak dari segala arah. Dapat digerakkan dari depan, arah
belakang, arah samping kanan, samping kiri, atas, maupun bawah. Pada menu
ini juga terdapat button deskripsi yang terdapat di pojok kanan atas. Button
deskipsi sendiri berisi tentang penjelasan organ tersebut.
Gambar 4.5 Halaman Menu Organ Hidung Utuh
47
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tampilan dibawan ini merupakan menu organ hidung detail. Dimana
terdapat gambar 3D organ hidung bagian dalam dan pada tampilan ini juga
dapat merotate organ 3D. Dapat digerakkan kesegala arah dari depan, arah
belakang, arah samping kanan, samping kiri, atas, maupun bawah. Menu ini
juga terdapat button deskripsi yang terdapat di pojok kanan atas yang berisi
tentang organ hidung tersebut. Seperti pada gambar 4.6 dan 4.7.
Gambar 4.6 Halaman Menu Organ Hidung Detail
Gambar 4.7 Halaman Menu Deskripsi Organ Hidung Utuh
48
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
4.2.4 Halaman Menu Organ Tenggorokan
Tampilan menu organ tenggorokan ini terdapat button pilih detail. Dimana
button detail berfungsi menampilkan 3D tenggorokan secara rinci seperti pada
gambar 4.8 dan 4.9 dibawah ini. Animasi 3D ini selain menampilkan gambar
juga dapat digerakkan kesegala arah dari depan, arah belakang, arah samping
kanan, samping kiri, atas, maupun bawah.Terdapat juga button deskripsi yang
terdapat saat tampilan 3D organ tenggorokan sudah muncul, button deskripsi
sendiri berada pada pojok kanan atas dan saat masuk ke menu deskripsi akan
tampil seluruh informasi tentang organ tersebut seperti pada gambar 4.10
dibawah ini
Gambar 4.8 Halaman Menu Organ Tenggorokan
49
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Gambar 4.9 Halaman Menu 3D Organ Tenggorokan
Gambar 4.10 Halaman Menu Deskripsi Organ Tenggorokan
50
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
4.2.5 Halaman Menu Organ Paru-Paru
Pada tampilan button organ paru-paru terdapat dua pilihan button yaitu
paru-paru utuh dan paru-paru detail dimana memiliki fungsi yang berbeda.
Yang pertama adalah button paru-paru utuh yang befungsi menampilkan 3D
anatomi organ paru-paru keseluruhan. Animasi 3D ini selain menampilkan
gambar juga dapat digerakkan kesegala arah dari depan, arah belakang, arah
samping kanan, samping kiri, atas, maupun bawah. Sedangkan button paru-paru
detail menampilkan 3D anatomi organ paru-paru tampak bagian dalam atau
detail. Seperti pada gambar 4.11 dan 4.12 dibawah ini.
Gambar 4.11 Halaman Menu Utama Organ Paru-paru
Pada gambar 4.12 ini adalah gambar 3D anatomi organ paru-paru
keseluruhan. Pada tampilan ini objek 3D dapat di lihat dari segala arah, seperti
tampak kanan, kiri, atas, maupun belakang. Objek 3D juga dapat di zoom in
maupun di zoom out. Tampilan ini juga terdapat button deskripsi dimana
button itu berisi tentang informasi keseluruh dari organ tersebut.
51
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Gambar 4.12 Halaman Menu Organ Paru-paru utuh
Gambar dibawah ini merupakan tampilan 3D menu organ paru-paru detail.
Sama seperti 3D hidung dan tenggorokan, bagian paru-paru detail ini dapat
digerakkan kesegala arah dari depan, arah belakang, arah samping kanan,
samping kiri, atas, maupun bawah. Pada tampilan ini juga terdapat button
deskripsi yang terdapat pada bagian pojok kanan atas. Seperti pada gambar
4.13 dan 4.14 dibawah ini.
Gambar 4.13 Halaman Menu Organ Paru-paru detail
52
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Gambar 4.14 Halaman Menu Deskripsi Organ Paru-paru
Dibawah ini merupakan tampilan histologi pada organ paru – paru.
Histologi sendiri merupakan tampilan hasil dari mikroskop organ paru –
paru yang paling terkecil. Dan hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.
Seperti pada gambar 4.15, 4.16, dan 4.17.
Gambar 4.15 Halaman Menu Histologi
53
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Gambar 4.16 Halaman Menu Histologi
Gambar 4.17 Halaman Menu Histologi
54
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
4.2.6 Halaman Menu Panduan
Pada tampilan ini terdapan button panduan, yang berfungsi untuk
menampilkan tata cara penggunaan aplikasi tersebut. Pada tampilan tersebut
menjelaskan tentang kontrol kamera target yang terbagi menjadi empat yaitu
pergerakan kamera dengan cara tahan tombol mouse dan gerakan mouse ke
kiri, ke kanan, maju ataupun mundur untuk memutar kamera target. Zoom
kamera berguna untuk menggerakan kamera lebih dekat atau lebih jauh dari
target dengan cara putar roda mouse ke depan atau belakang. Untuk bagian
interaksi klik elemen bagian interaktif ditempat kejadian dan tombol kiri mouse
untuk mengeluarkannya. Yang terakhir adalah menggeser kamera dengan cara
tahan roda mouse dan gerakkan mouse ke kiri, ke kanan, mundur untuk
menggeser kamera target. Seperti pada gambar 4.18 dan 4.19 dibawah ini.
Gambar 4.18 Halaman Button Menu Panduan
55
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Gambar 4.19 Halaman Menu Panduan
4.2.7 Halaman Menu Tentang
Pada halaman menu tentang ini berisi informasi dibuatnya aplikasi ini.
Dengan diharapkan pengguna mengerti aplikasi ini dibuat untuk media
pembelajaran. Seperti pada gambar 4.20 dan 4.21 dibawah ini.
Gambar 4.20 Halaman Button Menu Tentang
56
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Gambar 4.21 Halaman Menu Tentang
4.3 Testing (Pengujian)
Tahap kelima dalam metode MDLC yaitu tahap testing (pengujian). Tahap
ini dilakukan setelah tahap assembly selesai dengan menjalankan aplikasi ini
dapat dilihat apakah ada kesalahan atau tidak. Tahap ini juga dilakukan
pengujian menggunakan blackbox testing. Blackbox ini merupakan pengujian
program berdasarkan fungsi dari program. Tujuan metode blackbox ini untuk
menemukan kesalahan fungsi dari program. Pengujian pada blackbox berfokus
pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pada pengujian ini
memungkinkan analisis sistem mendapatkan kondisi input yang mengerjakan
seluruh keperluan fungsional aplikasi.
Sistem yang dibangun atau diimplementasikan diuji secara langsung
menggunakan browser. Pengujian fungsionalitas ini digunakan untuk menguji
validitas dari integrasi dan konsistensi sistem. Digunakan untuk mengetahui
apakah input maupun output yang ditampilkan akan sesuai dengan yang
diharapkan. Scenario pengujian ini dapat dilihat pada table 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Fungsionalitas Aplikasi
No Fitur Cara Pengujian Hasil yang diharapkan Hasil
1. Form menu
utama
Membuka
aplikasi
Sistem menampilkan
form menu utama
Berhasil
2. Deskripsi
menu utama
Menekan
tombol deskripsi
Memuat deskripsi
anatomi manusia
Berhasil
3. Form
pencarian
Mengisi pada
kolom pencarian
Menampilkan objek
3D yang dicari
Berhasil
57
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
4. Form organ
hidung utuh
Menekan
tombol organ
hidung utuh
Menampilkan objek
3D organ hidung utuh
Berhasil
5. Form organ
hidung detail
Menekan
tombol organ
hidung detail
Menampilkan objek
3D organ hidung
detail
Berhasil
6 Deskripsi
organ hidung
Menekan
tombol deskripsi
Menampilkan
deskripsi organ hidung
Berhasil
7 Form organ
tenggorokan
Menekan
tombol organ
tenggorokan
Menampilkan objek
3D organ tenggorokan
Berhasil
8 Deskripsi
organ
tenggorokan
Menekan
tombol deskripsi
organ
tenggorokan
Menampilkan
deskripsi organ
tenggorokan
Berhasil
9. Form organ
paru-paru utuh
Menekan
tombol organ
paru-paru utuh
Menampilkan objek
3D organ paru-paru
utuh
Berhasil
10. Form organ
paru-paru
detail
Menekan
tombol s organ
paru-paru detail
Menampilkan objek
3D organ paru-paru
detail
Berhasil
11. Deskripsi
organ paru-
paru
Menekan
tombol deskripsi
organ paru-paru
Menampilkan
deskripsi organ paru-
paru
Berhasil
12. Form panduan Menekan
tombol panduan
Menampilkan
panduan penggunaan
3D
Berhasil
13. Form tentang Menekan
tombol tentang
Menampilkan
informasi tentang
dibuatnya aplikasi
Berhasil
58
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
4.4 Pengujian Kinerja Aplikasi
Pada pengujian kinerja aplikasi dilakukan untuk mengetahui performa dari
aplikasi visualisasi 3D anatomi manusia pada organ hidung, organ tenggorokan,
dan organ paru-paru. Pada pengujian ini perangkat yang digunakan memiliki
spesifikasi sebagai berikut :
Sistem operasi windows 10 Profesional
CPU Intel corei5-5200U 2.7GHz
4 GB RAM
Monitor ukuran 14”
Secara keseluruhan kinerja aplikasi sudah diuji dan hasil pengujian kinerja
aplikasi dapat dilihat pada table 4.2 dibawah ini.
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Kinerja Aplikasi
No Kinerja yang diuji Hasil
1. Ukuran file aplikasi (*.rar) 369 MB
2. Ukuran file aplikasi setelah diekstrak pada perangkat 959 MB
3. Total pemakaian memory saat aplikasi berjalan 3 detik
4. Waktu yang dibutuhkan untuk membuka aplikasi 4 detik
5. Rata – rata waktu respon saat membuka form menu 1 detik
6. Waktu yang dibutuhkan untuk membuka objek 3D 7 detik
4.5 Pengujian Usabilitas
Pada pengujian usabilitas pada penelitian ini menggunakan metode
kuisioner. Kuisioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat manfaat dan
kegunaan dari aplikasi yang telah dibangun. Kuisioner berjumlah 10 Buah
pertanyaan. Kuisioner dilakukan pada 20 responden yang telah menggunakan
aplikasi. Responden diminta untuk memberikan pendapat mengenai aplikasi
berdasarkan pertanyaan usabilitas yang telah ditentukan. Hasil dari kuisioner
aspek kepada 20 responden berupa tabel dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah
ini.
59
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tabel 4.3 Hasil Kuisioner Aspek Kegunaan
Responden
Skor Hasil Hitung Jumlah
Nilai
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 (Jumlah
x 2.5)
R1 3 2 3 2 3 2 0 2 3 4 24 60
R2 0 3 1 4 2 4 2 3 1 4 24 60
R3 3 2 3 2 3 2 0 2 3 4 24 60
R4 0 5 3 5 3 5 3 5 3 4 36 90
R5 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 23 58
R6 0 3 0 2 0 3 1 3 1 4 17 43
R7 0 2 3 2 3 2 3 2 3 4 24 60
R8 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 24 60
R9 3 5 3 5 3 5 3 5 3 1 36 90
R10 3 5 3 5 3 5 3 5 3 1 36 90
R11 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 24 60
R12 3 5 3 5 3 5 3 5 3 1 36 90
R13 0 5 3 5 3 5 3 5 3 4 36 90
R14 3 2 3 2 3 2 0 2 3 4 24 60
R15 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 23 58
R16 0 5 3 5 3 5 3 5 3 4 36 90
R17 0 5 3 5 3 5 3 5 3 4 36 90
R18 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 23 58
R19 0 5 3 5 3 5 3 5 3 4 36 90
R20 0 5 3 5 3 5 3 5 3 4 36 90
Skor Rata-rata (Hasil Akhir) 72
60
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Gambar 4.22 Chart Hasil Uji Coba ke Responden
Hasil gambar 4.22 diperoleh hasil bahwa ada dua pernyataan yang memiliki
nilai masing-masing. Pernyataan nomer ganjil adalah positif, sedangkan
pernyataan nomer genap adalah pernyataan negatif. Dari hasil tersebut dapat
dilihat pada pernyataan positif bahwa responden sangat mendukung semua
pernyataan positif. Sedangkan pada pernyataan negatif ada dua pernyataan yang
ditolak responden yakni nomer 4 dan 10. Pernyataan yang ditolak berisi tentang
apakah responden membutuhkan bantuan orng lain untuk menjalankan sistem
dan apakah responden perlu membiasakan diri lebih dahulu sebelum
menggunakan sistem.
Hasil keseluruhan dari kuesioner aspek usabilitas dengan pemberian total 10
pernyataan kepada 20 responden. Dari hasil tersebut diketahui bahwa rata – rata
61
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
hasil akhir mendapat nilai 72 dari skor maksimal 100. Skor 72 dapat dikatakan
bahwa sistem dianggap baik.
4.6 Analisa Hasil Pengujian
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, analisa hasil pengujian dari
aplikasi visualisasi 3D anatomi manusia pada organ hidung, organ tenggorokan,
dan organ paru-paru adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan pada hasil pengujian fungsionalitas dapat dinyatakan bahwa
aplikasi dapat memproses input dan memberikan output dengan baik sesuai
yang diharapkan.
2. Berdasarkan pada hasil pengujian kinerja aplikasi, dinyatakan bahwa
aplikasi mempunyai performa yang bagus. Namun, untuk pemrosesan
membuka objek 3D memakan waktu lama yakni 7 detik.
3. Berdasarkan pada hasil pengujian usabilitas menggunakan kuesioner
didapatkan hasil nilai rata – rata 72 dari skala 100.
4.7 Distribution (Pendistribusian)
Tahap distribution adalah tahap terakhir pada metode MDLC, dimana dalam
tahap ini aplikasi disimpan dalam suatu media penyimpanan, seperti hardisk dan
CD. Ini merupakan tahap akhir dimana media telah siap dan dioperasikan
maupun digandakan untuk dipublikasikan. Aplikasi objek 3D dibuat pada
software Blender 3D dengan bentuk file *.html dimana file tersebut dijadikan
satu dalam sebuah php database. Setelah aplikasi selesai dibuat, aplikasi siap
digunakan pada komputer yang sudah terinstal xampp.
62
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Halaman ini sengaja dikosongkan