BAB VI GAS LIFT
-
Upload
reza-yulisna-pn -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of BAB VI GAS LIFT
-
8/12/2019 BAB VI GAS LIFT
1/8
BAB VI
CHAMBER DESIGN
A. PENDAHULUAN
Gas injeksi lebih dulu masuk di atas slug yang akan diproduksikan.
Sebelum gas injeksi masuk ke tubing, slug telah mencapai terminal
velocity sehingga mengurangi gas break through.
Dengan head yang sama (ketinggian kolom cairan yang sama) terhadap
formasi, volume pada chanber lebih besar dibanding kolom di tubing pada
conventional interminttent lift (lihat gambar 7!).
"alve spacing calculation, unloading se#uence, control gas injeksi dll
semua serupa dengan conventional intermittent lift.
Dip tube adalah pipa kecil di dalam chamber yang merupakan ukuran
effective chamber length dan point of gas injection ke tubing.
$leed port dipakai untuk pengeluaran gas selama pengisian cairan dari
formasi ke chamber (komunikasi antara chamber annulus dan tubing
string).
%hamber valve adalah operating glv di mana gas injeksi le&at di atas
puncak chanmber annulus,
'perasi satu cycle (lihat gambar 7).
7* controller dan chamber valve tertutup, standing valve terbuka,
pengisian cairan dari formasi berlangsung.
7+ controller dan chamber valve terbuka. %asing pressure naik
sampai tekanan buka chamber valve. Gas injeksi menekan level di
chamber, cairan masuk tubing. Standing valve tertutup. alau bleed
portnya merupakan suatu differential valve, bleed port akan tertutup
karena adanya beda tekanan antara chamber dan didalam dip tube.
7c controller dan chamber valve terbuka, standing valve dan bleed
port tertutup. Semua li#uid sudah didisplace dari chamber ke tubing
!
-
8/12/2019 BAB VI GAS LIFT
2/8
dan gas injeksi masuk ke sebelah ba&ah dip tube. Starting slug
bergerak pada terminal velocity.
7D controller tertutup, chamber valve tetap terbuka, li#uid slug
sampai flo& line, casing pressure turun sampai closing pressure dari
chamber valve, dan standing valve tetap terbuka. -ressure di tubing
turun. %airan dari formasi masuk ke chamber.
-enggunaan chamber design
ntuk lo& capacity, high -/ dan 0o& $1- &ell.
elebihan chamber lift
$1- ratarata lebih rendah, sehingga dra&do&n lebih besar.
2inimum $1-f untuk gas lift bisa didapat dari chamber lift.
Slug volume yang lebih besar.
-emakaian gas per hari lebih kecil.
-.'./ bisa sedalam mungkin (dekat perforasi) untuk lo& $1- &ell.
2encegah pengumpulan air diatas formasi karena &ater di unload
pertama, baru kemudian minyak, lalu gas.
%hamber memungkinkan pemakaian tekanan injeksi gas yang tinggi
untuk lo& $1- &ell, karena tekanan injeksi ma3imum bisa digunakan,
tergantung pada pressure di tubing saat chamber di unload.
$atasanbatasan penggunaan chamber
alau flo&ing $1- lebih besar dari tekanan gas injeksi.
Dengan casing kecil sukar membuat chamber.
4idak cocok untuk aliran foaming.
4idak bisa untuk sumur berpasir.
B. TYPE-TYPE INSTALASI CHAMBER
Secara prinsip ada dua macam
4&o packer type.
/nsert type.
4&o packer type bisa dipasang bila casingnya baik (bisa dipasangi
packer). Dip tubenya bisa memakai tubing sehingga standing valve dan
-
8/12/2019 BAB VI GAS LIFT
3/8
chamber valve bisa di cabut dengan &ireline. 5orking fluid level paling
tidak ada diatas perforasi dengan jarak sepanjang chamber.
/nsert chamber
Dipakai bila &orking fluid level di ba&ah top perforasi.
$isa dipasang dicasing atau open hole.
$isa dipasangi bypass type packer dengan &ire line retrievable
chamber valve.
Dalam lo& $1- &ell dengan long interval perforation, insert chamber
ditempatkan beberapa ratus sampai beberapa ribu feet di ba&ah packer
(gambar 76* dan 76$).
C. PERALATAN CHAMBER INSTALATION
-acker untuk isntalasi t&opacker, sebelah atas dipasangi compression
set type packer dan diba&ah dipasang hook &all type packer. $ypass
packer dipakai untuk insert type chamber.
%hamber valve mandrel bisa retrivable atau conventional mandrel. uga
ada special mandrel yang dipasang bersama bypass packer.
%hamber valve biasa dipakai casing operated type dengan port yang
cukup besar untuk injeksi gas yang besar agar lebih efisien.
Standing valve harus dilengkapi dengan hold do&n agar memegang
standing valve dari kemungkinan lepas dari seating nipple se&aktu periode
antara dua injeksi gas. Differential pressure yang tinggi terjadi across
valve saat slug sampai permukaan. -ressure tinggi di ba&ah standing
valve terjadi karena pressure build up dari formasi. -ressure rendah diatas
standing valve terjadi karena terrelease saat slug sampai surface.
-ecforated nipples dipakai untuk komunikasi antara dip tube dan chamber
annulus pada t&o pocker type dan juga melekatkan (koneksi) standing
valve seating nipple dan dip tube.
$leed port bisa tiga macam
$leed collar.
Differential valve.
8
-
8/12/2019 BAB VI GAS LIFT
4/8
$agian integral dari chamber valve.
D. PERTIMBANGAN DESIGN PERLATAN
5ireline retrievable
$ila mungkin, sebaiknya memakai peralatan &ireline retrievable, karena
cost untuk cabut chamber mahal dan sulit. -aling tidak chamber valve dan
standing valve harus &ireline retrievable.
$ottom nloading G0"
9aitu valve yang terletak persis diatas chamber valve. :ormalnya
unloading valve adalah pressure operated glv. ;luid operated glv untuk
bottom valve akan menolong mengurangi gas breakthrough terutama
untuk tekanan injeksi yang relatif rendah terhadap dalamnya lift dan untuk
ukuran tubing yang besar.
-emilihan bleed port
o 8
-
8/12/2019 BAB VI GAS LIFT
5/8
E. PERTIMBANGAN DESIGN INSTALANSI
-ertimbangan memilih insert atau t&opacker berdasar pada kedalaman-.'./ sesuai dengan $1-f dan panjang perforated interval atau openhole.
Diperlukan - yang besar antara tekanan gas injeksi dan tekanan tubing di
ujung ba&ah dip tube agar mencegah gas breakthrough saat slug bergerak.
-erhitungan panjang chamber berdasar pada tubing pressure C B?7>
dari opening pressure dari chamber valve pada kedalaman valve.
ebutuhan Gas /njeksi
Dihitung berdasar volume untuk mengisi tubing diba&ah slug sepertipada conventional intermittent lift kecuali strarting slug length tidak
dikurangi dari kedalaman chamber valve. -emakaian gas injeksi
berdasar spread dari chamber valve dan juga harus di hitung bila
ukuran casingnya besar. Dalam hal ini valve spread harus lebih kecil.
-uncak dari chamber ini tidak boleh lebih dari ma3imum &orking fluid
level, agar saat chamber valve terbuka, bagian atas chamber tidak berisi
gas injeksi selama cycle. /ni akan memboroskan gas dan &aktu untuk
bleed off pressure dari chamber. ntuk high capacity &ell, bleed time
diperpanjang sehingga mengurangi cycle fre#uency.
Disarankan surface closing pressure dari chamber valve paling tidak >? psi
lebih rendah dari closing pressure bottom unloading valve agar bottom
unloading valve tidak membuka saat lifting dari chamber.
0okasi bottom unloading valve harus ditempatkan satu atau dua joint
diatas chamber valve (-.'./ chamber lift ada di ujung ba&ah dip tube). /ni
adalah untuk mencegah kegagalan unloading chamber karena li#uid
fallback.
F. TEORI INSTALASI CHAMBER
/njection pressure yang didesign harus sama dengan ma3imum tubing
pressure diujung ba&ah dari dip tube yaitu ma3imum head ditambah
tekanan kolom gas diatas li#uid slug yang disebabkan oleh -&h ditambah
berat gas. /njection pressure (-i) harus sama dengan B?7> tekanan
>
-
8/12/2019 BAB VI GAS LIFT
6/8
injeksi yang tersedia (-?E0uv) agar mencukupi - across slug. ntuk
sumur dangkal, -isetara dengan 7> chamber valve opening pressure dikedalaman valve.
2akin dalam sumur, makin besar tubing, main dekat -ike B? chamber
valve opening pressure.
-iC ?.B? F ?.7> (-?E0?v)
@eferensi ke gambar 76* dan 76$
Gb. 76* F chamber berisi penuh cairan diantara periode injeksi gas.
Gb. 76$gas masuk ujung ba&ah dip tube pertama kali, li#uid columnmencapai ma3imum head.
2a3 head Cs
i
G
)&ightcolomngas-&h(-Designed
"olume fluida di chamber annulus diodorong (secara tube) mele&ati dip
tube dan besarnya sama dengan volume kolom tubing diatas chamber
valve.
(1%0)("t) C (%0)("ca)
1 C 2a3imum head
%0 C chamber length
"caC volume chamber annulus
1 C %0 %0t
ca
"
"@ C
t
ca
"
"
1 C %0 %0 H
%0 C )!@(
1
+ C )!@(G
--
s
ti
+
@umus ini dipakai menghitung chamber length untuk t&o packer dan
insert chamber mulai dari titik tepat diba&ah packer dan berdasar syarat.
o 2a3imum &orking fluid level tidak mele&ati puncak chamber.
o %hamber diisi diantara dua injeksi gas.
o Diameter dalam chamber constant.
B
-
8/12/2019 BAB VI GAS LIFT
7/8
$ila tidak ada data $1-, chamber length berdasar pada tekanan gas
injeksi, top dari chamber ditaruh sama dengan ma3imum &orking fluid
level.
$ila top chamber di ba&ah ma3imum &orking fluid level, persamaan
menjadi 1 ;.0.$ %0(@)
;0$ C ;luid 0evel $uildup
G. PROSEDUR DETAIL INTALASI CHAMBER
0angkah ! C 1itung "ca(dari tabel *7!), bila tidak ada di tabel, hitung
dengan rumus
"caC ?.???I7!6 J(/D)('D)K
/D C diameter dalam chamber
'D C diameter dalam diptube
0angkah C anggap surface closing pressure chamber valve >? psi di
ba&ah closing pressure dari bottom unloading valve.
0angkah 8 C kedalaman chamber valve dan closing pressure.
o ntuk insert chamber open atau long perforation
-uncak insert chamber >>? ft diatas casing seat atau top
perforation.
o ntuk t&o packer type >>? ft dikurangkan dari ke dalaman casing
seat atau top perforasi . %hamber length diukur dengan rumus.
o Design injection pressure 7> dari surface closing pressure dari
chamber valve -tE0cv(tubing pressure di chamber valve) C (-&h
berat kolom gas) fluid head.
0angkah 6 C pilih type chamber dan ukuran port dan hitung opening
pressure di kedalaman valve
-?E0ovC );.L.4(0E-
*
*!
0E-ovt
b
v
ovvc
0angkah > C hitung design pressure (-i)
0angkah B C 1itung chamber length.
7
-
8/12/2019 BAB VI GAS LIFT
8/8
0angkah 7 C $erdasar chamber dan kedalaman puncak chamber dan
kedalaman valve nyata berdasarkan chamber length. 0angkah + C 1itung kebutuhan gas injeksi berdasar volume untuk mengisi
tubing diba&ah slug.
0angkah I C hitung volume gas injeksi percycle berdasarkan ratarata
surface closing and opening pressure di kedalaman.
0angkah !? C $andingkan langkah + dan I.
$ila I lebih besar dari + gunakan chamber valve dengan spread lebih kecil.
0angkah !! C -ilih bleed port berdasar jumlah cycle dan formation G0@.
+