BAB VI

download BAB VI

of 3

Transcript of BAB VI

  • 5/21/2018 BAB VI

    1/3

    30

    BAB VI

    PEMBAHASAN

    Variabel tergantung pada penelitian ini, yaitu perubahan psikologis yang

    terjadi selama masa premenstruasi atau saat menstruasi telah diteliti pada sampel

    yang terpilih. Perubahan tersebut dikategorikan menjadi ringan, sedang, dan berat

    berdasarkan cut-offyang telah ditentukan. Distribusi frekuensi dari ketiga kategori

    tersebut adalah; 30% ringan, 66% sedang, dan 4% berat. Hal ini berbeda dengan

    penelitian sebelumnya yang dilakukan Balaha MH dengan frekuensi SPM ringan

    yang tertinggi, yaitu 45%. Prevalensi gejala psikologis yang tertinggi pada

    penelitian ini adalah perubahan mooddan iritabilitas, sedangkan penelitian Balaha

    MH menunjukkan kebingungan dan iritabilitas yang tertinggi prevalensinya.(28)

    Waktu/onset adalah faktor yang sangat mempengaruhi intensitas gejala

    SPM. Tujuh hari sebelum menstruasi menunjukkan gejala yang lebih parah

    dibandingkan dengan saat menstruasi. Pernyataan tersebut dibuktikan dalam

    penelitian ini. Pada saat 7 hari sebelum menstruasi, sebanyak 68 (66%) subjekpenelitian termasuk dalam kategori gejala SPM sedang dan saat menstruasi

    didapatkan 67 (65%) subjek termasuk dalam kategori SPM ringan. Hal ini sesuai

    dengan penelitian yang dilakukan Jana Hoyer yang menunjukkan subjek yang

    sedang dalam masa premenstruasi (late luteal phase)mengalami peningkatan skor

    depresi, iritabilitas, panik, dan penurunan semangat untuk melakukan aktivitas

    sehari-hari dibandingkan dengan subjek yang tidak dalam masa premenstruasi.

    Selain menggunakan kuesioner, dilakukan juga tes waktu reaksi (reaction time)

    untuk menyelesaikan masalah yang sudah ditentukan oleh peneliti pada subjek

    yang mengalami gejala SPM dan yang tidak. Subjek yang sedang mengalami

    gejala menunjukkan peningkatan reaction time dalam menyelesaikan masalah

    dibandingkan dengan yang tidak mengalami gejala. Hasil penelitian ini

    menunjukkan masa premenstruasi dapat mempengaruhi pengaturan emosi dan

    kemampuan berpikir seseorang.(29) Penyebab terjadinya perubahan psikologis

  • 5/21/2018 BAB VI

    2/3

    31

    pada masa premenstruasi adalah fluktuasi hormon yang terjadi selama masa

    tersebut.

    Usia subjek penelitian adalah usia produktif, yang berkisar antara 18-22

    tahun. Peneliti memilih kategori usia ini karena memiliki resiko tinggi menderita

    SPM. Hal ini sesuai dengan penelitian Clecknedr-Simth yang membandingkan

    gejala SPM pada kelompok usia 13-15 tahun dengan 16-18 tahun. Gejala yang

    lebih berat ditemukan pada kelompok usia 16-18 tahun. Sedangkan penelitian

    Bakhsani(30)menunjukkan gejala SPM paling banyak dialami kelompok usia 18-

    20 tahun.Namun, kelemahan penelitian ini adalah tidak ada perbandingan usia

    yang signifikan, sehingga tidak dapat dibandingkan intensitas gejala yang terjadi

    pada kelompok usia tersebut.

    Penelitian yang dilakukan oleh Bertone-Johnson(31) menunjukkan

    peningkatan penderita SPM pada wanita dengan IMT 27.5 kg/m2 dibandingkan

    dengan IMT

  • 5/21/2018 BAB VI

    3/3

    32

    Penelitian ini menunjukkan tidak terdapatnya hubungan antara aktivitas

    fisik dengan gejala SPM. Kategori dengan prevalensi terbanyak adalah moderate

    (69%), sehingga tidak terdapat perbedaan sampel yang signifikan dari masing-

    masing kategori. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Zeinab Samadi(33),

    yang menunjukkan adanya hubungan yang signfikan antara aktivitas fisik, seperti

    aerobik, dengan berkurangnya gejala SPM pada remaja yang bukan berprofesi

    sebagai atlet. Hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya gejala psikologis SPM

    setelah melakukan olahraga aerobik secara rutin dan teratur sebanyak 52%.

    Olahraga dapat meningkatkan kadar endorphin, mengurangi kadar kortisol darah,

    dan menyeimbangkan kadar estrogen-progesteron yang sangat berpengaruh

    terhadap mengurangi gejala SPM.(33)

    Kelemahan penelitian adalah jumlah subjek penelitian yang terbatas, yaitu

    103 orang. Pengambilan data juga hanya dilakukan pada satu universitas swasta,

    sehingga karakteristik subjek penelitian cenderung tidak variatif karena seragam

    dari hal ekonomi, geografis, dan tingkat pendidikan. Rentang usia subjek

    penelitian juga pendek karena hanya mengambil dari satu angkatan. Variabel lainyang mungkin berhubungan dengan gejala SPM juga tidak ikut diteliti, seperti

    variabel genetik. Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah hasil penelitian hanya

    menggambarkan hubungan antara masa premenstruasi dengan gejala psikologis,

    tidak dapat menggambarkan hubungan sebab-akibat karena penelitian ini

    memakai metode potong-silang. Kekurangan-kekurangan yang telah disebutkan

    terjadi karena terbatasnya dana, waktu, dan minimnya pengalaman peneliti