BAB VI-2

4
7/23/2019 BAB VI-2 http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-2 1/4 BAB VI PEMBAHASAN DAN OPINI 4.1 Uniformity dan Flexibility 4.1.1 Uniformity  Uniformity dibagi menjadi dua yaitu finite uniformity dan rigid uniformity.  Finite uniformity adalah keseragaman yang berusaha mencoba menyamakan metoda akuntansi yang ditentukan dengan relevant circumstances dalam situasi yang sama secara umum, jika  finite uniformity dapat dicapai, maka seharusnya akan lebih unggul daripada rigid uniformity.  Rigid uniformity dalam sudut  pandang pengambilan keputusan berarti menentukan metoda akuntansi untuk transaksi yang secara umum sama walaupun terdapat relevant circumstances.  Relevant circumtances adalah suatu keadaan yang signifikan secara ekonomis dapat mempengaruhi kejadian-kejadian yang sama secara luas. Terdapat dua jenis relevant circumstances, pertama present magnitudes, yaitu kondisi yang diketahui  pada saat kejadian, misalnya prosentase kepemilikan saham. Yang kedua  future contingencies, yaitu faktor yang hanya dapat diketahui kemudian, misalnya depresiasi dalam penentuan pola manfaat. Sehingga dalam menerapkan uniformity sebaiknya lebih mengutamakan  finite uniformity yang mencoba menyamakan metoda akuntansi dengan menggunakan dasar relevant circumtances karena relevant circumstances merupakan aspek yang sangat penting uniformity, tetapi  penggunaan rigid uniformity lebih banyak daripada finite uniformity karena rigid uniformity menggunakan metoda akuntansi untuk transaksi yang secara umum sehingga lebih mudah diterapkan.

Transcript of BAB VI-2

Page 1: BAB VI-2

7/23/2019 BAB VI-2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-2 1/4

BAB VI

PEMBAHASAN DAN OPINI

4.1 Uniformity dan Flexibility

4.1.1 Uniformity

  Uniformity dibagi menjadi dua yaitu finite uniformity dan rigid uniformity.

 Finite uniformity  adalah keseragaman yang berusaha mencoba menyamakan

metoda akuntansi yang ditentukan dengan relevant circumstances dalam situasi

yang sama secara umum, jika  finite uniformity dapat dicapai, maka seharusnya

akan lebih unggul daripada rigid uniformity.  Rigid uniformity  dalam sudut

 pandang pengambilan keputusan berarti menentukan metoda akuntansi untuk 

transaksi yang secara umum sama walaupun terdapat relevant circumstances.

 Relevant circumtances adalah suatu keadaan yang signifikan secara ekonomis

dapat mempengaruhi kejadian-kejadian yang sama secara luas. Terdapat dua jenis

relevant circumstances, pertama present magnitudes, yaitu kondisi yang diketahui

 pada saat kejadian, misalnya prosentase kepemilikan saham. Yang kedua  future

contingencies, yaitu faktor yang hanya dapat diketahui kemudian, misalnya

depresiasi dalam penentuan pola manfaat. Sehingga dalam menerapkan uniformity

sebaiknya lebih mengutamakan  finite uniformity  yang mencoba menyamakan

metoda akuntansi dengan menggunakan dasar relevant circumtances karena

relevant circumstances merupakan aspek yang sangat penting uniformity, tetapi

 penggunaan rigid uniformity lebih banyak daripada finite uniformity karena rigid 

uniformity menggunakan metoda akuntansi untuk transaksi yang secara umum

sehingga lebih mudah diterapkan.

Page 2: BAB VI-2

7/23/2019 BAB VI-2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-2 2/4

4.1.2 Flexibility 

 Flexibility merupakan masalah uniformity dan telah banyak digunakan dalam

ketentuan akuntansi, flexibility lebih banyak digunakan jika dibandingkan dengan

uniformity  karena penerapan situasi  flexibility tidak dilihat pada relevant 

circumstances tetapi lebih pada penggunaan metoda akuntansi yang ada, dimana

 perusahaan memiliki keleluasaan untuk memilihnya., penerapan  flexibility  dapat

digunakan untuk menentukan metoda persediaan yang sesuai dengan kondisi di

dalam perusahaan yaitu antara FIF, !IF, dan  Average contohnya yaitu ketika

income tax maka perusahaan mungkin akan lebih tepat jika menggunakan !IF

untuk menentukan metoda persediaannya, selain itu penerapan  flexibity  adalah

 penentuan metoda depresiasi yang sesuai kondisi yang ada di dalam perusahaan

yaitu metoda straight line, double declining , dan lain-lain.

4.2 Disclosure

   Disclosure merupakan pengungkapan laporan keuangan untuk menyampaikan

informasi yang ada di dalam perusahaan kepada para in"estor, pengungkapan ini

diperlukan agar in"estor mengetahui kondisi suatu perusahaan.  Disclosure

menjadi dua yaitu mandatory disclosure  #pengungkapan wajib$, dan voluntary

disclosure #pengungkapan sukarela$.

   Mandatory disclosure merupakan pengungkapan wajib yang harus dilakukan

oleh perusahaan kepada publik atau masyarakat, yang termasuk dalam mandatory

disclosure  adalah adequate disclosure  dan  fair disclosure.  Adequate disclosure

merupakan pengungkapan yang ada merupakan pengungkapan minimal yang

harus dilakukan agar laporan keuangan dapat memberikan informasi keuangan

Page 3: BAB VI-2

7/23/2019 BAB VI-2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-2 3/4

yang ada di perusahaan dan agar informasi laporan keuangan tidak menyesatkan.

 Adequate disclosure  merupakan pengungkapan yang dilakukan pengungkapan

yang dilakukan oleh perusahaan dengan menyajikan sejumlah informasi yang

menurut perusahaan dapat memuaskan pengguna laporan keuangan yang

 potensial. Informasi minimum yang diwajibkan dan informasi tambahanlainnya

untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar.

  Voluntary disclosure merupakan pengungkapan sukarela yang diungkapkan

oleh perusahaan, pengungkapan ini tidak termasuk kedalam pengungkapan wajib

#mandatory disclosure$. Sebuah perusahaan akan melakukan voluntary disclosure

dengan tujuan untuk menarik minat in"estor, yang termasuk dalam voluntary

disclosure  adalah  full disclosure.  Full disclosure adalah  pengungkapan yang

menyajikan semua informasi yang rele"an. Informasi yang diungkapkan adalah

informasi minimum yang diwajibkan ditambahdengan informasi lain yang

diungkapkan secara suka rela.  Full disclosure  dapat membantu mengurangi

terjadinya informasi asimetris, namun seringkali dinilai berlebihan.

  %ari penjelasan di atas, mandatory disclosure dan voluntary disclosure dapat

disimpulkan saling berhubungan sehingga seharusnya perusahaan selain

menerapkan mandatory disclosure, perusahaan sebaiknya juga menerapkan

voluntary disclosure  agar dapat menarik minat para in"estor, akan tetapi tidak 

semua perusahaan melakukan voluntary disclosure karena Informasi yang terlalu

melimpah akan menyembunyikan informasi yang penting dan membuat laporan

keuangan sulit diintepretasikan. %isamping itu, tersebarnya informasi penting

dalam hal strategi dan rencana perusahaan dapat merugikan posisi persaingan

 perusahaan itu sendiri, selain itu juga perusahaan akan selalu mempertimbangkan

Page 4: BAB VI-2

7/23/2019 BAB VI-2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-2 4/4

 biaya dan manfaat yang diperolehnya dengan melakukan disclosure  karena

voluntary disclosure  akan diungkapkan hanya apabila pengungkapan tersebut

memberikan manfaat bagi perusahaan melebihi biaya yang dikeluarkan

 perusahaan.