BAB VI 02032016

download BAB VI 02032016

of 8

Transcript of BAB VI 02032016

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    1/19

    BAB VI

    ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

    6.1 Kegiatan/Indikator Kegiatan yang Bermasaa!

    Berdasarkan prioritas masalah yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, maka

    ditemukan masalah dengan urutan prioritas pertama (utama) adalah booster pada

    imunisasi campak dan booster pentavalen. Evaluasi program ini sudah diulas pada

     pembahasan sebelumnya dan kedua program ini cukup baru di jalankan yakni sekitar 

    dalam waktu satu tahun. Prioritas ketiga disusul dengan masalah kunjungan bayi.

    Berdasarkan prioritas ini dan kesepakatan dengan Puskesmas Kelurahan ebet Barat,

    kami akan membahas masalah yang berhubungan dengan !akupan Bayi yang datang ke

    sarana kesehatan.

    6." Hasi #a$an%ara I&' yang Memiiki Bayi (sia )*1" B'an

    "ari jawaban para responden dapat di ketahui bahwa para responden memahami

     perlunya pemeriksaan bayi dan balita secara berkala. #anya sebagian responden yang

    mengerti man$aat man$aat kunjungan teratur pada bayi dan balita (pemberian imunisasidasar (B!%, "P& #B', Polio '*, !ampak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh

    kembang (+""K) bayi, pembinaan -+ eksklusi$, pemberian makanan pendamping

    -+ sejak usia bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai /B+),

     pemantauan pertumbuhan dan pemberian vitamin - kapsul biru pada usia 0 '' bulan).

    ntinya para responden mengatakan pemeriksaan bayi dilakukan untuk mengukur berat

     badan dan panjang badan, mendapat vitamin, dan mendapatkan imunisasi. #al ini

    dicontohkan dalam salah satu kuotasi responden dibawah ini1

    “iya dok, saya rutin bawa anak saya ke posyandu dok, mau lihat beratnya sudah

    namabah belum atau malah turun, sekalian untuk bawa anak supaya dapat imunisasi

    dok, sudah tanggalnya, pas anaknya lagi seger, ga sakit, jadi katanya bisa dapat 

    imunisasi dok. Kadang-kadang saya juga dijelaskan tentang pertumbuhan otaknya dok 

    dan arahan-arahan untuk melatih anak saya …”

    #asil wawancara dengan responden juga diketahui alasan mengapa beberapa ibu

    tidak membawa anak mereka untuk diperiksakan ke posyandu. +ebagian ibu yang tidak 

    64

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    2/19

    membawa anak mereka ke posyandu memberi alasan bahwa pengadaan posyandu

     berada di hari kerja dan sebagian dari mereka memiliki pekerjaan sehingga tidak bisa

    hadir. #al ini dinyatakan oleh beberapa responden yang diwakilkan kuotasinya sebagai

     berikut1

    “Iya dok, kemarintidak datang ke posyandu dok karena saya lagi ada kerjaan dok,

     jadinya terlambat … Tapi sebelum-sebelumnya saya rajin kok dok, anaknya juga

    bagus-bagus saja dok, ga sakit-sakit, jadi saya tunda saja dok sampai hari ini supaya

    bisa saya temani langsung”

    "ari hasil wawancara juga diperoleh alasan lain mengapa bayi tidak dibawa ke

     posyadu saat usia awal adalah alasan kepercayaan orang tuanya, yang memiliki persepsi

    yang salah. #al ini dinyatakan oleh seorang responden sebagai berikut1

    “Iya dok, baru sekarang ini dok di bawa kesini karena kata neneknya pamali dok bayi

    4 hari keluar rumah, jadi ya sebelum ini di rumah saja dok, ga pernah di bawa

    kemana-mana…”

    -lasan lain para responden tidak membawa bayi mereka ke posyandu atau

     puskesmas adalah mereka sudah membawa bayi mereka ke sarana kesehatan lain.

    Beberapa dari responden lebih nyaman ketika anaknya mendapat pelayanan kesehatan

    di rumah sakit atau langsung kepada dokter spesialis. #al ini ditunjukan dengan

     pernyataan responden berikut1

    “Kemarin sudah saya bawa dok anak saya ke dokter spesialis anak yang sudah

    langganan tempat anak saya kontrol. !udah dapat sekalian imunisasi yang lebih bagus

    disana dok. "isanakan peralatan dan pemeriksaannya lebih lengkap ya dok, jadi

     sekalian saja saya bawa anaknya kesana dok”

    Berdasarkan hasil wawancara terhadap ibu yang memiliki bayi usia 2'3 bulan,

    maka dapat disimpulkan pengetahuan ibu mengenai pentingnya kunjungan bayi ke

    sarana kesehatan masih dangkal. /eskipun banyak responden mengetahui adanya

     posyandu untuk mengukur, menimbang berat badan, dan memberi imunisasi tetapi

     pengetahuan ibu terhadap  s#reening   bayi pada hal lain masih belum diketahui ibu

    dengan baik. "ari hasil wawancara pun ditemukan beberapa alasan kenapa sebagian ibu

    terlambar atau tidak membawa anaknya ke sarana kesehatan seperti posyandu atau

    65

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    3/19

     puskesmas. +ebagian besar responden mengatakan tidak membawa bayinya

    dikarenakan ibu sedang bekerja sehingga tidak dapat mengantarkan anaknya. 4ngkapan

    lain yang juga banyak ditemukan yakni ibu sudah membawa dan memeriksakan

    anaknya untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit atau langsung ke dokter spesialis

    anak dengan alasan bayi mendapatkan pemeriksaan lebih lengkap dan mendapatkan

    imunisasi yang lebih bagus. +elain itu meskipun terdapat kesadaran ibu untuk 

    memeriksakan bayinya tetapi akibat terdapat dominasi dari orang yang lebih tua

    sehingga kunjungan bayi tidak atau terlambat terpenuhi. "ari pengalaman ini dapat

    ditarik kesimpulan bahwa beberapa ibu masih menuruti orang tua dalam hal membawa

     bayi berkunjung dan bahwa orang tua masih menjalankan kepercayaankepercayaan

    (mitos) yang salah.

    6.+ Hasi #a$an%ara Pet'gas Kese!atan

    "ari hasil wawancara dengan kepala program gi5i yang juga memegang

     program -+ eksklusi$ diperoleh bahwa pelaporan dan pencatatan untuk program gi5i

    masih banyak kekurangan hal ini disebabkan akibat petugas gi5i hanya ada di

     puskesmas kecamatan sedangkan di puskesmas kelurahan yang melakukan pelaporan

    dan pencatatan program gi5i bukan ahli gi5i sehingga perlu dilakukan koreksi dan

    analisa kembali sehingga dapat menghambat jenjang pelaporan berikutnya. #al ini di

    gambarkan melalui kuotasi berikut1

    “!istem pen#atatan dan pelaporan program gi$i saat ini masih banyak kekurangannya

    terus terang ya… petugas gi$i hanya ada di puskesmas ke#amatan sedangkan yang 

    memegang program gi$i di kelurahan itu bukan basi# dari gi$i jadi artinya

     pelaporannya itu pastinya akan mungkin bisa, tapi susah bagi kita untuk menyamakan

     persepsi artinya kalo basi# dasarnya gi$i tau dasarnya kira-kira apa data yang diambil,

    bagaimana menganalisanya… %adi pelaporannya mesti harus banyak dikoreksi lagi,

    dianalisa lagi sehingga itu akan menghambat untuk jenjang pelaporan berikutnya6

    ,Ke-aa Program ii0

    "ari hasil wawancara mengenai kesulitan dalam menjalankan program gi5i

    terutama yang berhubungan dengan -+ eksklusi$ didapatkan banyak sekali kesulitan

    66

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    4/19

    yang dihadapi diantaranyaakibat gencarnya promosi susu $ormula di kalangan

    masyarakat sehingga menyebabkan masyarakat berpendapat bahwa susu $ormula lebih

     bagus dibanding -+ sehingga sulit untuk diperbaiki pengetahuan tersebut, juga

     pengetahuan ibuibu mengenai -+ eksklusi$ masih kurang terutama mengenai man$aat

    -+ eksklusi$ serta terdapatnya kendala dalam proses menyusui sehingga ibu lebih

    memilih memberikan makan alternati$ lain selain -+. #al ini disampaikan melalui

    kuotasi berikut1

    7 Kesulitannya terutama saat ini masih banyak. !elain tidak adanya petugas khusus

     yang memegang &!I eksklusi' masalah lain adalah karena kita ini era nya susu 'ormula sangat gen#ar dipasarkan terutama kepada ibu yg memiliki bayi atau balita. %adi

     sekarang ini kita harus beralih menuju &!I. !ekarang ini mind set nya harus diubah

    kembali dari susu 'ormula yang keren jadi &!I yang keren. …(ntuk membalikan

    keadaan seperti itu yaitu memberi &!I akan jadi sulit apalagi susu 'ormula masih

     gen#ar dipasarkan.Kemudian pengetahuan ibu-ibu terutama tentang man'aat &!I 

    masih sangat rendah.…)ada saat pemberian &!I kendalanyaartinya mereka sebelum

    menikah tidak pernah tahu pengetahuan apalagi pengalamannya bagaimana #ara

    menyusui. …jadi begitu mereka mendapat kendala dalam menyusui mereka tidak tahu

    tempat bertanya, atau salah tempat bertanya sehingga apalagi di lingkungan keluarga

    kalau ada dominasi dari suami atau ibunya atau mertuanya yang menganggap kalo

    bayi itu menangis pasti karena lapar. *ah kalau dia telat menyusui &!I nya kurang 

     sehingga mungkin kurang sabar sehingga sebaiknya diberikan makanan tambahan lain

     seperti susu 'ormula atau yang lainnya”,Ke-aa Program ii0

    /engenai kerja sama lintas program antar Program %i5i dan program K- dalam halmeningkatkan cakupan pemberian -+ eksklusi$ dilakukan bentuk kerja sama berupa

     penyampaian penyuluhan kepada ibuibu yang mengikuti kelas ibu dan KP (kelompok 

     pendukung) ibu. #al ini diungkapkan sebagai berikut1

    “&da bentuk kerjasama KI& dengan +i$i mengenai program pemberian &!I eksklusi' 

    tapi tidak tertulis dalam bentuk nyata dan yang pasti programnya saling terkait. …

    Trus, kalau bentuk program nyatanya kayak kelas ibu, K) ibu, itukan dipegang bareng 

    untuk meningkatkan #akupan pemberian &!I eksklusi' pakainya program kelas ibu dan

    67

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    5/19

     K) ibu. *ah itu kerjanya barengan antara gi$i dan KI&.KI& yaa melakukan sambil 

     pemeriksaan kehamilan, imunisasi, segala ma#amnya trus penyuluhan &!I 

    eksklusi'”,Pemegang Program KIA0

    “Kita dengan program KI& menitipkan pesan ya, artinya di program KI& ada dibentuk 

    kelas ibu jadi pada kelas ibu itu bisa diselipkan pesan tentang &!I eksklusi'”,Ke-aa

    Program ii0

    "ari hasil wawancara mengenai poli laktasi diperoleh bahwa kinerja poli laktasi

     belum maksimal karena tenaganya masih merangkap bagian lain sehingga tidak ada

     petugas khusus di poli laktasi sehingga kadang di poli laktasi tidak ada petugas yang

    melayani kegiatan konseling. #al ini disampaikan melalui kuotasi berikut1

    “elum.. kayaknya belum maksimal karena tadi. Tenaganya masih merangkap, saya

    merangkap di KI&. Kalau KI& bisa tapi repot, kebetulan berbarengan. KI& juga

     pelayanan terus juga poli laktasi juga. %adi seharusnya mungkin tenaganya khusus ada

    disitu dia bisa setiap kali kita konseling walaupun sudah terjadwal tapi kita masih

    merangkap dengan poli lain. Kayak u &ini masih di +i$i, kalau gi$inya pas lagi ada

    dua, senggang, bisa dia u &ini di poli laktasi. u Khodijah masih juga di . %adi

    memang belum maksimal karena belum ada khusus yang ada disitu, tidak mengurus

     yang lain.!emuanya yang bertanggung jawab di poli masih pegang poli yang rame

     juga pelayanannya”,Pemegang Program KIA yang 'ga merangka- se&agai tim

    -eaksana Poi Laktasi0.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas kesehatan dapat ditarik 

    kesimpulan yang menjadi kemungkinan penyebab masalah rendahnya cakupan

     pemberian -+ eksklusi$ pada bayi usia 2 tahun dapat disebabkan berbagai hal. "ari

    $aktor man (tenaga kerja) diakui tidak ada petugas khusus yang memegang program -+

    eksklusi$. "ilihat dari method   (metode) di puskesmas terdapat prosedur pelaporan dan

     pencatatan tetapi dalam kenyataannya masih banyak kekurangan dalam hal pelaporan

    dan pencatatan.

    6.2 ANALISIS PEN3EBAB MASALAH

    68

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    6/19

    erdapat berbagai $aktor yang mendasari timbulnya kesenjangan antara target

    yang ditetapkan dengan hasil nyata yang dicapai. +alah satu metode yang digunakan

    untuk menentukan penyebab masalah adalah dengan membuat diagram  'ish bone

    dengan menggunakan data yang telah diolah selama bulan terakhir terakhir. !ara

    menganalisis penyebab masalah digunakan pendekatan sistem yang meliputi input ,

     proses, output , out#ome, serta $aktor lingkungan, sehingga dapat ditemukan dan

    disimpulkan halhal yang menyebabkan munculnya permasalahan. Beberapa

    kemungkinan penyebab masalah yang ada antara lain 1

    4a&e "5. Anaisis Kem'ngkinan Penye&a& Masaa! Cak'-an K'n'ngan Bayi

    INP(4 KELEBIHAN KEK(ANAN

     &* 

    /Tenaga Kerja0• ersedianya tenaga kesehatan (dokter,

     bidan, dan perawat) di Puskesmas

    • ersedianya petugas yang melakukan

     pencatatan

    • erdapat 89 kader di setiap Posyandu

    • idak ada petugas

     puskesmas yang khusus

    memegang program

    imunisasi

    • Kurangnya jumlah kader

    yang akti$ 

     1*23 

    /)embiayaan0• ersedianya dana operasional kesehatan   • :amanya ketersediaan dana

    operasional kesehatan

    untuk program yang

    menunjang.

     &T2I&

    /)erlengkapan0• erdapatnya alat peraga untuk penyuluhan

    mengenai imunisasi booster campak dan

     pentavalen

    • +arana dan prasarana di Puskesmas dan

     posyandu sudah tersedia

    • /edia promosi masih

    kurang untuk ibu yang

    memiliki bayi dan balita

     2T51"

    /etoda0• erdapat pencatatan bayi yang berkunjung

    di Posyandu dan Puskesmas

    • Kurangnya penyuluhan

    untuk ibu mengenai

     pentingnya booster

    imunisasi campak dan pentavalen

    • Pelayanan konseling yang

    kurang akti$ di Posyandu

     &65I*2 

    ( )eralatan)•erdapat posyandu • Belum tersedia peralatan

    yang lengkap di posyandu

    untuk menunjang program

    imunisasi seperti obat

    obatan ana$ilaksis

    4a&e +). Anaisis Kem'ngkinan Penye&a& Masaa! Cak'-an K'n'ngan Bayi

    69

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    7/19

    P7SES KELEBIHAN KEK(ANAN

     )7

    (Perencanaan)

    • ;adwal posyandu sudah

    dirancang dengan teratur setiap bulan

    • Posyandu hanya dilakukan sebulan

    sekali untuk setiap %K4>%->   • Puskesmas dan posyandu yang

    dapat dijangkau oleh masyarakat

    • Kurangnya in$ormasi

    mengenai man$aat booster imunisasi

    campak dan pentavalen yang

     beredar di masyarakat

    • Pengetahuan dan kesadaran

    ibu mengenai imunisasi booster

    masih kurang

    • "ukungan keluarga masih

    kurang

    • =anita yang bekerja sulit

    mengatur waktu untuk membawa

     balitanya ke sarana kesehatan

    70

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    8/19

    71

    %ambar *. "iagram 9ish one Berdasarkan Pendekatan +istem

    >P4• idak ada petugas puskesmas yang khusus

    memegang program imunisasi

    • Kuran n a umlah kader an akti$  

    • :amanya ketersediaan dana operasional

    kesehatan untuk program yang menunjang.

    • /edia promosi masih kurang untuk ibu

    an memiliki ba i dan balita

    • Posyandu hanya dilakukan sebulan sekali untuk setiap

    E@

    • Belum tersedia peralatan yang

    lengkap di posyandu untukmenunjang program imunisasi

    seperti obatobatan ana$ilaksis

    /E#?"

    /-!#>E

    • Kurangnya penyuluhan untuk ibu mengenai

     pentingnya booster imunisasi campak dan

     pentavalen• Pelayanan konseling yang kurang akti$ di

    Posyandu

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    9/19

    6.; K7N

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    10/19

    seluruh ibu oleh tenaga kesehatan.

    3 Kurangnya konseling

    mengenai kegunaan imunisasi booster campak dan booster

     pentavalen pada ibu dengan

     balita

    • /engadakan penyuluhan atau konseling kepada

    seluruh ibu yang memiliki bayi , balita, dan ibuhamil oleh tenaga kesehatan mengenai

     pentingnya booster campak dan booster 

     pentavalen.

    Penyuluhan tentang imunisasi

     booster hanya diberikan satu

    kali sehingga tidak semua ibu

    mengerti dengan baik tentang

    imunisasi booster 

    • ;adwal pemberian penyulahan imunisasi

     booster dilakukan lebih sering agar ibu

    mengerti dengan baik mengenai imunisasi

     booster

    * /edia promosi masih kurang   • Pengadaan brosur mengenai in$ormasi

     pentingnya imunisasi booster • Pengadaan  anner   mengenai man$aat, serta

    waktu pemberian imunisasi booster 

    8 Kurangnya pengawasan dan

    evaluasi terhadap kinerja kader 

    dan bidan praktek mandiri

    • /enambah jumlah tenaga kesehatan yang turun

    ke lapangan untuk memantau

    Keterlambatan pengumpulan

    data posyandu ke Puskesmas• +osialisasi kepada kader posyandu agar data

    data posyandu dapat dikumpulkan sesuai

     jadwal.

    9 Kurangnya sosialisasi

    mengenai man$aat boosterimunisasi kepada kader 

    • /emberikan penjelasan kepada kader mengenai

     pentingnya pemberian imunisasi booster sertain$ormasi seperti waktu pemberiannya.

    A ;umlah kader yang datang

     pada saat posyandu kurang

    dari jumlah yang dibutuhkan

    • /emantau kembali kader posyandu ditiap

    wilayah agar dapat menjalankan tugasnya

    setiap kegiatan posyandu

    Kurangnya n$ormasi mengenai

    man$aat booster imunisasi

    campak dan pentavalen yang

     beredar di masyarakat

    • /eluruskan kesalahpahaman mengenai

     pemberian imunisasi yang beredar dengan

    mengadakan penyuluhan kepada seluruh ibu

    oleh tenaga kesehatan.

    '2 =anita yang bekerja sulit

    mengatur waktu untuk

    membawa bayinya ke sarana

    kesehatan

    • /embuat lea'let   dan poster mengenai

     pentingnya kunjungan bayi bagi ibu yang

     bekerja.

    73

    PEN3EBAB MASALAH AL4ENA4I< PEMECAHAN

    Kurangnya konseling mengenai

    kegunaan imunisasi booster

    campak dan booster pentavalen

     pada ibu dengan balita

    Pengetahuan dan kesadaran ibu

    mengenai imunisasi booster masihkurang

    /engadakan penyuluhan kepada seluruh ibu yang

    memiliki bayi, balita dan ibu hamil oleh tenagakesehatan mengenai pentingnya booster campak dan

     pentavalen, serta memberikan in$ormasi mengenai

    man$aatnya dan solusi terhadap kendala di masyarakat

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    11/19

    74

    /edia promosi masih kurang

    Penyuluhan tentang imunisasi

     booster hanya diberikan satu kali

    sehingga tidak semua ibu mengerti

    dengan baik tentang imunisasi

     booster 

    ;umlah kader yang datang pada

    saat posyandu kurang dari

     jumlah yang dibutuhkan

    ;adwal pemberian penyulahan imunisasi booster

    dilakukan lebih sering agar ibu mengerti dengan baik

    mengenai imunisasi booster

    /emantau kembali kader posyandu ditiap wilayah agar

    dapat menjalankan tugasnya setiap kegiatan posyandu

    Pengadaan  anner   mengenai man$aat, serta waktu

     pemberian imunisasi booster 

    Kurangnya pengawasan dan

    evaluasi terhadap kinerja kader

    dan bidan praktek mandiri/enambah jumlah tenaga kesehatan yang turun ke

    lapangan untuk memantau

    %ambar 8. Penggabungan -lternati$ Pemecahan /asalah

    Keterlambatan pengumpulan

    data posyandu ke Puskesmas

    Kurangnya sosialisasi mengenai

    man$aat booster imunisasi

    kepada kader 

    +osialisasi kepada kader posyandu agar datadata

     posyandu dapat dikumpulkan sesuai jadwal.

    /emberikan penjelasan kepada kader mengenai

     pentingnya pemberian imunisasi booster serta in$ormasiseperti waktu pemberiannya.

    Kurangnya n$ormasi mengenai

    man$aat booster imunisasi campak

    dan pentavalen yang beredar di

    masyarakat

    =anita yang bekerja sulit

    mengatur waktu untuk membawa

     bayinya ke sarana kesehatan

    /eluruskan kesalahpahaman mengenai pemberian

    imunisasi yang beredar dengan mengadakan

     penyuluhan kepada seluruh ibu oleh tenaga kesehatan.

    /embuat lea'let  dan poster mengenai pentingnya

    kunjungan bayi bagi ibu yang bekerja.

    Pengadaan brosur mengenai in$ormasi pentingnya

    imunisasi booster 

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    12/19

    Penent'an Peme%a!an Masaa!

    "ari hasil analisis pemecahan masalah didapatkan alternati$ pemecahan masalah

    sebagai berikut1

    '. /engadakan penyuluhan kepada seluruh ibu yang memiliki bayi, balita

    dan ibu hamil oleh tenaga kesehatan mengenai pentingnya booster 

    campak dan pentavalen, serta memberikan in$ormasi mengenai

    man$aatnya dan solusi terhadap kendala di masyarakat

    3. ;adwal pemberian penyulahan imunisasi booster dilakukan lebih sering

    agar ibu mengerti dengan baik mengenai imunisasi booster

    . Pengadaan brosur mengenai in$ormasi pentingnya imunisasi booster 

    *. Pengadaan  anner   mengenai man$aat, serta waktu pemberian imunisasi

     booster 

    8. /enambah jumlah tenaga kesehatan yang turun ke lapangan untuk

    memantau

    . +osialisasi kepada kader posyandu agar datadata posyandu dapat

    dikumpulkan sesuai jadwal.

    9. /emberikan penjelasan kepada kader mengenai pentingnya pemberian

    imunisasi booster serta in$ormasi seperti waktu pemberiannya.

    A. /emantau kembali kader posyandu ditiap wilayah agar dapat menjalankan

    tugasnya setiap kegiatan posyandu

    . /eluruskan kesalahpahaman mengenai pemberian imunisasi yang beredar

    dengan mengadakan penyuluhan kepada seluruh ibu oleh tenaga kesehatan

    '2. /embuat lea'let  dan poster mengenai pentingnya imunisasi booster bagiibu yang bekerja.

    6.> PENEN4(AN PI7I4AS PEMECAHAN MASALAH ?ENAN

    KI4EIA MA4IKS

    +etelah menemukan alternati$ pemecahan masalah, maka selanjutnya

    dilakukan penentuan prioritas alternati$ pemecahan masalah. Penentuan prioritas

    alternati$ pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria

    75

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    13/19

    matriC dengan rumus / C C D & !. Penyelesaian masalah sebaiknya memenuhi

    kriteria, sebagai berikut 1

    '. E$ektivitas program

    Pedoman untuk mengukur e$ektivitas program1

    a.  agnitude ( / ) Besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan.

     b.  Importan#y ( ) Pentingnya cara penyelesaian masalah

    c. :ulnerability ( D ) +ensiti$itas cara penyelesaian masalah

    Kriteria /, , dan D kita beri nilai '8Bila magnitude makin besar maka nilai nya makin besar, mendekati 8.

    Begitu juga dalam melakukan penilaian pada kriteria dan D.

    3. E$isiensi program

    Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah ( #ost  )

    Kriteria cost ( c ) diberi nilai '8. Bila #ost   nya makin kecil, maka

    nilainya mendekati '.

    Berikut ini proses penentuan prioritas alternati$ pemecahan masalah dengan

    menggunakan kriteria matriks 1

    4a&e +". Hasi Ak!ir Penent'an Prioritas Peme%a!an Masaa!

    Penyeesaian

    Masaa!

    Niai KriteriaHasi

    ak!ir(r'tan

    M I V C,M @ I @ V0

    / C

    • /engadakan penyuluhan kepada seluruh ibu

    yang memiliki bayi, balita dan ibu hamil olehtenaga kesehatan mengenai pentingnya

     booster campak dan pentavalen, serta

    memberikan in$ormasi mengenai man$aatnya

    dan solusi terhadap kendala di masyarakat

    * 8 3 ' *2

    • ;adwal pemberian penyulahan imunisasi

     booster dilakukan lebih sering agar ibu

    mengerti dengan baik mengenai imunisasi

     booster

    8 3 ' 2

    • Pengadaan brosur mengenai in$ormasi

     pentingnya imunisasi booster * 8 * * 32 D

    • Pengadaan  anner   mengenai man$aat, serta * * * '3 D

    76

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    14/19

    waktu pemberian imunisasi booster 

    • /enambah jumlah tenaga kesehatan yang

    turun ke lapangan untuk memantau * * • +osialisasi kepada kader posyandu agar data

    data posyandu dapat dikumpulkan sesuai

     jadwal.

    * * ' D

    • /emberikan penjelasan kepada kader

    mengenai pentingnya pemberian imunisasi

     booster serta in$ormasi seperti waktu

     pemberiannya.

    * 3 'A D

    • /emantau kembali kader posyandu ditiap

    wilayah agar dapat menjalankan tugasnya

    setiap kegiatan posyandu

    8 * * '8 D

    • /eluruskan kesalahpahaman mengenai

     pemberian imunisasi yang beredar dengan

    mengadakan penyuluhan kepada seluruh ibu

    oleh tenaga kesehatan

    * * 3 3*

    • /embuat lea'let  dan poster mengenai

     pentingnya imunisasi booster bagi ibu yang

     bekerja.

    * 3 *

    +etelah penentuan prioritas alternati$ pemecahan masalah dengan

    menggunakan kriteria matriC maka didapatkan urutan prioritas alternati$ 

     pemecahan penyebab masalah rendahnya cakupan kunjungan bayi di wilayah

    kerja Puskesmas Kelurahan ebet Barat adalah sebagai berikut 1

    '. /engadakan penyuluhan kepada seluruh ibu yang memiliki bayi, balita

    dan ibu hamil oleh tenaga kesehatan mengenai pentingnya booster 

    campak dan pentavalen, serta memberikan in$ormasi mengenai

    man$aatnya dan solusi terhadap kendala di masyarakat

    3. ;adwal pemberian penyulahan imunisasi booster dilakukan lebih sering

    agar ibu mengerti dengan baik mengenai imunisasi booster

    . /eluruskan kesalahpahaman mengenai pemberian imunisasi yang beredar

    dengan mengadakan penyuluhan kepada seluruh ibu oleh tenaga kesehatan

    *. Pengadaan brosur mengenai in$ormasi pentingnya imunisasi booster 

    8. /emberikan penjelasan kepada kader mengenai pentingnya pemberian

    imunisasi booster serta in$ormasi seperti waktu pemberiannya.

    77

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    15/19

    . +osialisasi kepada kader posyandu agar datadata posyandu dapat

    dikumpulkan sesuai jadwal.

    9. Pengadaan  anner   mengenai man$aat, serta waktu pemberian imunisasi

     booster 

    A. /emantau kembali kader posyandu ditiap wilayah agar dapat menjalankan

    tugasnya setiap kegiatan posyandu

    . /enambah jumlah tenaga kesehatan yang turun ke lapangan untuk

    memantau

    '2. /embuat lea'let  dan poster mengenai pentingnya imunisasi booster bagi

    ibu yang bekerja.

    78

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    16/19

    4a&e ++. Plan of Action Peningkatan Cak'-an K'n'ngan Bayi di #iaya! Kera P'skesmas Ke'ra!an 4e&et Barat

    Kegiatan 4''an Sasaran 4em-at Peaksana #akt' Biaya Metode 4oa

    /engadakan

     penyuluhan kepadaseluruh ibu yang

    memiliki bayi, balita

    mengenai pentingnya boostercampak dan

     pentavalen

    /emberi penjelasan tentang pentingnya imunisasi booster,

    meningkatkan kesadaran ibu untukmembawa anaknya agar di

    imunisasi booster, sertameluruskan in$ormasiin$ormasi

    yang beredar di masyarakat

    bu yabgmemiliki

     balita danibu hamil

    PuskesmasPosyandu

    Bidan"okter 4mum

    "okter /uda

    +etiap kalidilakukan

    kegiatanPosyandu

    idak ada Penyuluhan bu mendapat m

    kembalimateri y

    disampa/ening

    cakupan

    imunisas

    ;adwal pemberian

     penyulahanimunisasi booster

    dilakukan lebihsering agar ibu

    mengerti dengan

     baik mengenai

    imunisasi booster 

    Petugas kesehatan lebih giat

    lagi memberikan penyuluhantentang imunisasi booster agar 

    ibu mengerti dengan baik tentang imunisasi booster.

    bu yabgmemiliki

     balita dan

    ibu hamil

    PuskesmasPosyandu

    Kader Bidan

    "okter 4mum

    "okter nternship"okter /uda

    +etiap kalidilakukan

    kegiatan

    Posyandu

    idak ada  Penyuluhan ;adwallebih ser

    sehingg

     pengetakesadar 

    meningk

    Pengadaan media

     promosi berupa posteratau lea$let imunisasi

     booster dan campak 

    /emudahkan tenaga kesehatan

    dalam memberi in$ormasi kepadabu dan Keluarga

    /emudahkan pemahaman tentangimunisasi booster, meningkatkan

    kesadaran dan pengetahuan tentang pemberian imunisasi booster 

    bu yang

    memiliki balita, ibu

    hamil dankeluarga

    Puskesmas

    PosyanduKlinik mandiri

    Bidan

    "okter 4mum"okter /uda

    "isesuaikan +ponsor Pengajuan

     pengadaanmedia promosi

    /eningk

    cakupanimunisas

    campak  pentaval

    79

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    17/19

    Kegiatan 4''an Sasaran 4em-at Peaksana #akt' Biaya Metode 4oa

    +osialisasi kepada

    kader posyandu agar 

    datadata posyandudapat dikumpulkan

    sesuai jadwal.

    -gar pengumpulan data posyanduoleh kader dapt sesuai jadwal dan

    tidak terlambat

    KaderPosyandu

    Posyandu Bidan"okter /uda

    "isesuaikan idak ada Penyuluhan Pengumpsesuai ja

    sehingga belum m

    imunisas

    dapat dik dengan c

    /emantau kembalikader posyandu

    ditiap wilayah agardapat menjalankan

    tugasnya setiap

    kegiatan posyandu

    -gar pelayanan posyandu dapat berjalan

    KaderPosyandu

    Posyandu Bidan"okter 4mum

    "okter /uda

    +etiapdilakukan

    kegiatanPosyandu

    idak ada Pemantauan /ening pelayan

     posyand

    /enambah jumlah

    tenaga kesehatan yangturun ke lapangan

    untuk memantau

    /enjaring bu menyusui yang

     belum melaksanakan -+Eksklusi$ 

    bu yang

    memiliki balita

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    18/19

    6. PEN3(S(NAN ENCANA PELAKSANAAN KEIA4AN

    Kegiatan ?kt >ov "es ;an Feb /aret

      ' 3 * ' 3 * ' 3 *

    /engadakan penyuluhan kepada seluruh ibu yang memiliki bayi,

     balita mengenai pentingnya booster campak dan pentavalen

    Pengadaan media promosi berupa poster atau lea$let imunisasi booster dancampak 

     Pengadaan media promosi berupa poster atau lea$let imunisasi booster dancampak   

    /engadakan penyuluhan kepada seluruh ibu yang memiliki bayi,

     balita mengenai pentingnya booster campak dan pentavalen 

    ;adwal pemberian penyulahan imunisasi booster dilakukan lebih

    sering agar ibu mengerti dengan baik mengenai imunisasi booster 

    +osialisasi kepada kader posyandu agar datadata posyandu dapatdikumpulkan sesuai jadwal.

    /emantau kembali kader posyandu ditiap wilayah agar dapat

    menjalankan tugasnya setiap kegiatan posyandu

    /enambah jumlah tenaga kesehatan yang turun ke lapangan untuk

    memantau

    /embuat lea'let  dan poster mengenai pentingnya imunisasi booster bagi ibu yang bekerja.

    81

  • 8/19/2019 BAB VI 02032016

    19/19