BAB V.doc

28

Click here to load reader

description

Proses pelaksanaan pembelajaran agama Islam materi Aqidah tentang Asmaul Husna dengan menggunakan model pembelajaran make a match di SDN Turi 1dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran. Pada siklus I hasil tindakan belum sesuai dengan yang ditargetkan, sehingga tindakan dalam pembelajaran harus dilanjutkan pada siklus ke-II. Pada siklus II hasil tindakan sudah mencapai target yang diharapkan. Adapun perincian dan hasil dari setiap tindakan pembelajaran diuraikan di bawah ini.

Transcript of BAB V.doc

Page 1: BAB V.doc

56

BAB V

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AGAMA

DI SDN TURI 1 KOTA BLITAR

Proses pelaksanaan pembelajaran agama Islam materi Aqidah tentang

Asmaul Husna dengan menggunakan model pembelajaran make a match di SDN

Turi 1dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran. Pada siklus I hasil tindakan

belum sesuai dengan yang ditargetkan, sehingga tindakan dalam pembelajaran

harus dilanjutkan pada siklus ke-II. Pada siklus II hasil tindakan sudah mencapai

target yang diharapkan. Adapun perincian dan hasil dari setiap tindakan

pembelajaran diuraikan di bawah ini.

A. SIKLUS I

Sebelum siklus I dilaksanakan peneliti melakukan observasi awal yaitu

dengan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi siswa selama pelajaran

agama Islam berlangsung. Tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses

pembelajaran dan wawancara terhadap siswa kelas II SDN Turi 1 Kota Blitar pada

tanggal 30 Januari 2012.

Hasil yang diperoleh dari observasi dan wawancara adalah (1) siswa

mempunyai latar belakang keluarga dan lingkungan yang kurang mendukung

dalam hal menjalankan perintah-perintah agama Islam; (2) selama ini pemilihan

metode pembelajaran yang dilaksanakan guru kurang tepat sehingga membuat

56

Page 2: BAB V.doc

57

proses pembelajaran kurang menarik, pada akhirnya siswa mengalami kesulitan

dalam memahami dan menghafalkan materi pelajaran; (3) keaktifan siswa saat

proses pembelajaran berlangsung sangat rendah; dan (4) hasil belajar siswa

terhadap materi yang diajarkan juga masih rendah kurang dari KKM yang

diterapkan, rata-rata hasil belajar sebelum tindakan siklus I sebesar 62,5

sedangkan KKM yang ditetapkan 75.

Berdasarkan uraian tersebut maka diterapkanlah model pembelajaran make a

match, dimana siklus I dilaksanakan selama 1 kali pertemuan pada hari Rabu

tanggal 1 Pebruari 2012. Adapun penjelasan dari masing-masing tahapan pada

siklus I adalah sebagai berikut ini:

1. Perencanaan Pembelajaran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan pembelajaran meliputi: (1)

guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I pada materi

Aqidah tentang Asmaul Husna dan maknanya, dengan indikator: menyebutkan

lima Asmaul Husna dan maknanya serta hafal lima Asmaul Husna dan maknanya;

(2) setelah itu guru membuat LKS (lembar kerja siswa) siklus I; (3) guru

menyusun alat evaluasi pembelajaran; (4) guru membuat lembar observasi untuk

untuk mengobservasi tindakan guru, kelas dan aktivitas siswa; (5) guru

mempersiapkan alat dan bahan untuk kegiatan penelitian; (6) serta tidak lupa guru

juga mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipakan dalam pembelajaran

di kelas.

Page 3: BAB V.doc

58

2. Pelaksaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran agama Islam di kelas II SDN Turi 1 dilaksanakan

selama 1 kali pertemuan pada hari Rabu tanggal 1 Pebruari 2012. Waktu setiap

pertemuan terdiri dari 3 jam pelajaran dimana setiap jamnya terdiri dari 35 menit.

Pelajaran agama Islam di kelas II mulai dilaksanakan pada jam ke 1 yaitu pukul

07.00 WIB sampai jam ke 3 pukul 08.45 WIB. Di dalam pelaksanaan

pembelajaran dibagi dalam tiga kegiatan yaitu (1) kegiatan awal; (2) kegiatan inti;

dan (3) kegiatan akhir. Dimana dalam setiap kegiatan pembelajaran harus

disesuaikan dengan RPP yang telah dirancang, adapun perincian dari pelaksanaan

pembelajaran siklus I ini adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal didahului dengan guru membuka kegiatan pembelajaran

dengan mengucapkan salam, mengecek absensi dan menyanyakan kabar siswa.

Kemudian guru mengajak siswa untuk membaca surat-surat pendek. Kegiatan

pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab: ”Apa arti Asmaul Husna? dan

berapa jumlah Asmaul Husna?. Ketika guru bertanya serentak ada 5 siswa yang

langsung menjawabnya. Guru menjelaskan kepada siswa ketika menjawab

pertanyaan guru harus angkat tangan dulu sebelum menjawabnya dan setelah

ditunjuk baru diperbolehkan menjawabnya. Setelah tanya jawab guru

menginformasikan kepada siswa materi pembelajaran pada hari ini yaitu:

”Asmaul Husna beserta artinya”. Tidak lupa guru juga menginformasikan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan ini yaitu: ”Setelah

pembelajaran berakhir diharapkan siswa dapat dan menyebutkan lima Asmaul

Page 4: BAB V.doc

59

Husna beserta artinya, yang akan menambah keimanan kita terhadap kebesaran

Allah swt”.

b. Kegiatan inti

Di dalam kegiatan inti langkah pertama yang dilakukan adalah guru

memasang tulisan Asmaul Husna di depan kelas sebagai media pembelajaran dan

siswa mengamati tulisan lima Asmaul Husna dan artinya secara klasikal.

Kemudian siswa secara klasikal membaca lima Asmaul Husna beserta artinya dan

menyanyikannya. Selajutnya sebelum kegiatan pembelajaran dilanjutkan guru

menjelaskan aturan permainan kartu Asmaul Husna yang akan dilaksanakan oleh

siswa. Setelah siswa dianggap paham tentang aturan mainnya guru membagikan

kartu Asmaul Husna dan siswa segera untuk mencari pasangan artinya. Ketika

siswa bermaian kartu Asmaul Husna dan menemukan pasangannya siswa

langsung mengucapkan ”alhamdulillah dan allohu akbar”.

Supaya siswa pemahaman materinya lebih mendalam maka guru mengajak

siswa mengulang permainan kartu beberapa kali dengan membagi kartu yang

berbeda untuk mencari pasangannya. Kekita siswa bekerja guru menggamati kerja

siswa, melakukan penilain, mencatat temuan-temuan baru dan membagikan LKS

(lembar kerja siswa). Setelah itu siswa berdiskusi mengerjakan LKS yang telah

dibagikan guru. Kelompok yang sudah selesai presentasi hasil diskusi di depan

kelas dan kelompok lain diperbolehkan untuk menanggapinya. Kegiatan

pembelajaran dilanjutkan dengan memajang hasil diskusi di papan pajangan yang

Page 5: BAB V.doc

60

terdapat di dalam kelas. Guru bersama siswa menyusun kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Kegiatan akhir

Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran guru memberi pesan moral

kepada siswa agar senantiasa melaksanakan perintah-perintah Alloh swt dan

menjauhi apa-apa yang dilarangnya. Guru juga memberi tugas rumah untuk

menyalin dan menghafal 5 Asmaul Husna beserta artinya. Selanjutnya guru

mengingatkan agar siswa giat belajar ketika dirumah. Kegiatan pembelajaran pada

siklus I diakhiri dengan membaca do’a dan salam penutup.

d. Hasil penilaian aktivitas siswa

Penilaian terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran terdapat dua aspek

belajar yang diteliti yaitu: 1) menyelesaikan kartu soal dengan deskriptor untuk

penilaian: a) siswa secara antusias segera meminta kartu soal kepada guru, b)

siswa mencoba menjawab pertanyaan dari kartu soal yang telah dibagikan, c)

siswa tidak merasa kesulitan saat mencoba menjawab kartu soal, dan d) siswa

mencoba menjawab kartu soal tepat waktu; dan 2) kerja kelompok dengan

deskriptor untuk penilaian: a) siswa secara antusias segera mencari pasangan yang

memiliki kartu soal yang sama, b) siswa segera membentuk kelompok untuk

menyelesaikan kartu soal tersebut, c) siswa dapat bekerjasama dengan

kelompoknya secara baik, dan d) siswa dapat menjawab pertanyaan dari kartu soal

secara bersama-sama.

Page 6: BAB V.doc

61

Dari masing-masing aspek pembelajaran dinilai dengan kriteria: 1) nilai

85-100 masuk dalam kriteria baik sekali; 2) 70-84 masuk dalam kriteria baik; 3)

55-69 masuk dalam kriteria cukup; 4) 50-54 masuk dalam kriteria kurang; dan 5)

0-49 masuk dalam kriteria jelek. Tindakan dapat dikatakan berhasil jika tercapai

aktivitas dengan taraf keberhasilan baik atau sangat baik.

Tabel 5.1 Aktivitas Siswa Siklus I

Kelas Interval Klasifikasi f %85-100 Sangat Baik 5 22.770-84 Baik 6 27.355-69 Cukup 7 31.850-54 Kurang 3 13.60-49 Kurang Sekali 1 4.5

Jumlah 22 100.0

Tabel 5.1 menunujukkan bahwa 22,7% atau 5 siswa memperoleh nilai 85-

100 atau dalam kategori sangat baik; ada 27,3% atau 6 siswa memperoleh nilai

antara 70-84 dalam kategori baik; ada 31,8% atau 7 siswa memperoleh nilai

antara 55-69 dalam kategori cukup; ada 13,6% atau 3 siswa memperoleh nilai

antara 50-54 dalam kategori kurang; dan ada 4,5% atau 1 siswa memperoleh nilai

antara 0-49 dalam kategori kurang sekali. Sehingga bisa diketahui bahwa hanya

ada 11 siswa yang memenuhi KKM. Siswa dikatakan lolos KKM jika nilai siswa

dalam kategori baik dan sangat baik. Secara keseluruhan rata-rata aktivitas siswa

dalam pembelajaran kooperatif model make a match pada siklus I adalah 72,5.

Ketuntasan klasikal kelas dalam pembelajaran kooperatif model make a match

pada siklus I sebesar 50%, masih jauh dari yang ditargetkan sebesar 75%. Dengan

demikian maka perlu dilakukan perbaikan pada siklus II agar aktivitas siswa

Page 7: BAB V.doc

62

dalam belajar mengalami peningkatan dan sesuai dengan KKM dan ketuntasal

klasikal yang telah ditetapkan.

e. Hasil belajar siswa

Diakhir pembelajaran guru mengadakan tes akhir siklus I. Nilai yang

diperoleh siswa pada tes akhir siklus I disajikan pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2 Nilai Tes Akhir Siswa Siklus I

No. Nama Siswa NilaiKetuntasan

Tuntas Tidak Tuntas1 Retno Setyoningrum 80 √2 Andrean Maulana 50 √3 Adek Irma Sukmawati 50 √4 Cetrin Alex Sandra W. 60 √5 Citra Audinia F 55 √6 Della Alivya C.A 60 √7 Desy Mega Puspitasari 60 √8 Kevin Bagus Samporna 80 √9 Maulydia Febrianti P. 82 √10 Okgi Wiyono 45 √11 Philia Aurel Meilinda A.P 45 √12 Raihan Bagus Syah Putra 50 √13 Renita Fajar Agustin 75 √14 Reynata Oktaviani 75 √15 Rizki Budi Santoso 60 √16 Salshabilla Khailla N.C. 50 √17 Syafira Fitria Noor B. 60 √18 Zahro Firdaus 65 √19 Zahraini Nayla Indrianti 60 √20 Retno Setyoningrum 60 √21 Mohamad Alwi Albarizi 60 √22 Intan Oktavia 45 √

Rata-rata 60

Rata-rata hasil belajar yang diperoleh sebesar 60. Hasil belajar ini belum

mencapai KKM yang ditentukan sebesar 75 dan ketuntasan klasikal yang dicapai

pada siklus I hanya 22% dan masih jauh dari yang ditargetkan yaitu 75%,

sehingga perlu diadakan siklus II.

Page 8: BAB V.doc

63

Tabel 5.3 Rentang Nilai Tes Akhir dan Ketuntasan Siswa Siklus I

No Rentang Nilai Frek % F Kum. % Kum Ketuntasan

1 0-74 17 77,3 17 77,3 Belum Tuntas

2 ≥ 75 5 22,7 22 100 Tuntas

3. Permasalahan yang Dihadapi

Di dalam penelitian tindakan kelas ini tidak luput dari berbagai

permasalahan atau kekurangan. Permasalahn timbul dari siswa, guru dan

lingkungan sekolah atau sekitarnya.

a. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

1) Pada awal pembelajaran dengan model make a match siswa mengalami

kebingungan, karena ini merupakan kali pertama siswa menggunakan model

pembelajaran saat pelajaran agama Islam.

2) Diketemukan 4 anak yang cenderung ramai dan menganggap pelajaran

menggunakan model make a match adalah cuma permainan biasa.

3) Saat mencari pasangan siswa cukup ramai karena ada salah satu anak yang

tidak mau berkelompok dengan temannya.

b. Hasil belajar siswa

1) Apabila yang digunakan dalam pembelajaran agama Islam tentang Asmaul

Husna menggunakan media kartu maka yang terjadi adalah penggunaan

media tersebut kurang bisa memberikan proses internalisasi nilai-nilai dari

Asmaul Husna.

2) Rata-rata hasil belajar siswa belum mecapai KKM dan ketuntasan klasikal

yang ditargetkan.

Page 9: BAB V.doc

64

3) Siswa sebelum pelajaran (di rumah) tidak mempelajari materi yang akan

diajarkan, siswa belajar materi saat mengikuti proses pembelajaran saja.

c. Kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran

1) Guru kurang bisa mengelola waktu pelajaran dengan baik, sehingga waktu

pelajaran yang tersedia tidak dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

2) Guru kurang menjelaskan sistematika/tahapan-tahapan dari model

pembelajaran make a match di awal pembelajaran, sehingga membuat siswa

mengalami kebingungan.

3) Sebelum pembelajaran guru tidak mengingatkan supaya siswa belajar di

rumah tentang materi yang akan diajarkan.

d. Daya dukung lingkungan sekitar terhadap pembelajaran PAI

1) Kehidupan yang agamis kurang didapatkan siswa dalam lingkungan

keluarga. Siswa mempunyai latar belakang keluarga dan lingkungan yang

kurang mendukung dalam hal menjalankan perintah-perintah agama Islam.

2) Peran serta madrasah diniyah sebagai tempat pendidikan agama siswa ketika

di rumah perlu ditingkatkan. Serta harus adanya sinkronisasi antara

pendidikan formal di sekolah dasar, madrasah diniyah serta orang tua siswa.

3) Daya dukung SDN Turi 1 dalam pengembangan pembelajaran agama Islam

sudah cukup memadai seperti dari ketersediaan tenaga pengajar yang

pendidikannya sudah S1 serta sudah lolos sertifikasi pendidik, sarana-

prasara mushola dan ketersediaan Al Qur’an.

Page 10: BAB V.doc

65

4. Refleksi

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan tindakan pada

siklus I ini sudah berhasil atau belum. Hasil refleksi ini digunakan sebagai acuan

dalam pelaksanaan penelitian siklus berikutnya yaitu siklus II agar kesalahan yang

terjadi pada siklus I tidak terulang kembali pada siklus selanjutnya. Pada siklus I

ditemukan keberhasilan dan ketidakberhasilan tindakan, keberhasilan dan

ketidakberhasilan dalam proses pembelajaran antara lain:

a. Keberhasilan:

1) Keaktifan siswa sudah mulai meningkat bila dibandingkan dengan

menggunakan metode pembelajaran biasa, ini terlihat dari antusiasme siswa

saat memasangkan lembar jawaban.

2) Pembelajaran di dalam kelas sudah tidak terlalu didominasi oleh guru lagi,

tetapi sudah mulai mengarah pada keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran.

b. Ketidakberhasilan:

1) Rata-rata nilai aktivitas siswa belum mecapai KKM dan ketuntasan klasikal

yang ditargetkan.

2) Rata-rata hasil belajar siswa belum mecapai KKM dan ketuntasan klasikal

yang ditargetkan.

3) Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran make a match

belum seperti yang diharapkan.

Page 11: BAB V.doc

66

5. Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil analisis siklus I, oleh karena rata-rata nilai aktivitas dan

hasil belajar belum mencapai KKM dan ditemukan beberapa kelemahan maka

diperlukan perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya (siklus II).

B. SIKLUS II

Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam

siklus I. Adapun pelaksanaan siklus II dijelasakan dalam uraian berikut ini.

1. Perencanaan Pembelajaran

Seperti pada siklus I dalam siklus II ini peneliti mempersiapkan berbagai

perlengkapan dalam tindakan siklus II. Perlengkapan yang dipersiapkan adalah

sebagi berikut: (1) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II

pada materi Aqidah tentang Asmaul Husna dan maknanya, dengan indikator:

menyebutkan lima Asmaul Husna dan maknanya, serta hafal lima Asmaul Husna

dan maknanya; (2) setelah itu guru membuat LKS (lembar kerja siswa) siklus II;

(3) guru menyusun alat evaluasi pembelajaran siklus II; (4) guru membuat lembar

observasi untuk untuk mengobservasi tindakan guru, kelas dan aktivitas siswa; (5)

guru mempersiapkan alat dan bahan untuk kegiatan penelitian; (6) serta tidak lupa

guru juga mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipakan dalam

pembelajaran di kelas.

Page 12: BAB V.doc

67

2. Pelaksaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran agama Islam di kelas II SDN Turi 1 dilaksanakan

selama 1 kali pertemuan pada hari Rabu tanggal 8 Pebruari 2012. Waktu setiap

pertemuan terdiri dari 3 jam pelajaran dimana setiap jamnya terdiri dari 35 menit.

Pelajaran agama Islam di kelas II mulai dilaksanakan pada jam ke 1 yaitu pukul

07.00 WIB sampai jam ke 3 pukul 08.45 WIB. Di dalam pelaksanaan

pembelajaran dibagi dalam tiga kegiatan yaitu (1) kegiatan awal; (2) kegiatan inti;

dan (3) kegiatan akhir. Dimana dalam setiap kegiatan pembelajaran harus

disesuaikan dengan RPP yang telah dirancang, adapaun perincian dari

pelaksanaan pembelajaran siklus II ini adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal didahului dengan guru membuka kegiatan pembelajaran

dengan mengucapkan salam, mengecek absensi dan menyanyakan kabar siswa.

Kemudian guru mengajak siswa untuk membaca surat-surat pendek. Kegiatan

pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab: ”Sebutkan macam-macam Asmaul

Husna yang kita pelajari pada pertemuan yang kemarin?. Ketika guru bertanya

serentak ada 9 siswa yang angkat tangan sebelum menjawab. Setelah itu guru

menunjuk seorang siswa untuk mencoba menjawab pertanyaan guru. Setelah

tanya jawab guru menginformasikan kepada siswa materi pembelajaran pada hari

ini yaitu: ”Asmaul Husna beserta artinya”. Tidak lupa guru juga

menginformasikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan ini

yaitu: ”Setelah pembelajaran berakhir diharapkan siswa dapat dan menyebutkan

Page 13: BAB V.doc

68

lima Asmaul Husna beserta artinya, yang akan menambah keimanan kita terhadap

kebesaran Allah swt”.

b. Kegiatan inti

Di dalam kegiatan inti langkah pertama yang dilakukan adalah guru

memasang tulisan Asmaul Husna di depan kelas sebagai media pembelajaran dan

membagikan hand-out tulisan Asmaul Husna kepada beberapa siswa yang duduk

dibelakang, ini bertujuan agar siswa yang duduk di belakang mudah dalam

memahami maksut dari media pembelajaran. Siswa mengamati tulisan lima

Asmaul Husna dan artinya secara klasikal. Kemudian siswa secara klasikal

membaca lima Asmaul Husna beserta artinya dan menyanyikannya. Selajutnya

sebelum kegiatan pembelajaran dilanjutkan guru menjelaskan aturan permainan

kartu Asmaul Husna yang akan dilaksanakan oleh siswa. Setelah siswa dianggap

paham tentang aturan mainnya guru membagikan kartu Asmaul Husna dan siswa

segera untuk mencari pasangan artinya. Ketika siswa bermaian kartu Asmaul

Husna dan menemukan pasangannya siswa langsung mengucapkan

”alhamdulillah dan allohu akbar”.

Supaya siswa pemahaman materinya lebih mendalam maka guru mengajak

siswa mengulang permainan kartu beberapa kali dengan membagi kartu yang

berbeda untuk mencari pasangannya. Kekita siswa bekerja guru menggamati kerja

siswa, melakukan penilain, mencatat temuan-temuan baru dan membagikan LKS

(lembar kerja siswa). Setelah itu siswa berdiskusi mengerjakan LKS yang telah

dibagikan guru. Kelompok yang sudah selesai presentasi hasil diskusi di depan

Page 14: BAB V.doc

69

kelas dan kelompok lain diperbolehkan untuk menanggapinya. Kegiatan

pembelajaran dilanjutkan dengan memajang hasil diskusi di papan pajangan yang

terdapat di dalam kelas. Guru bersama siswa menyusun kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Kegiatan akhir

Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran guru memberi pesan moral

kepada siswa agar senantiasa melaksanakan perintah-perintah Alloh swt dan

menjauhi apa-apa yang dilarangnya. Guru juga memberi tugas rumah untuk

menyalin dan menghafal 5 Asmaul Husna beserta artinya. Selanjutnya guru

mengingatkan agar siswa giat belajar ketika dirumah. Kegiatan pembelajaran pada

siklus I diakhiri dengan membaca do’a dan salam penutup.

d. Hasil penilaian aktivitas siswa

Hasil penilaian terhadap aktivitas siswa pada siklus II dapat dilihat pada

Tabel 5.4berikut ini:

Tabel 5.4 Tabel Aktivitas Siswa Siklus II

Kelas Interval Klasifikasi f %85-100 Sangat Baik 9 40.970-84 Baik 10 45.555-69 Cukup 2 9.150-54 Kurang 1 4.50-49 Kurang Sekali 0 0.0

Jumlah 22 100.0

Tabel 5.4 menunujukkan bahwa 40,9% atau 9 siswa memperoleh nilai 85-

100 atau dalam kategori sangat baik; ada 45,5% atau 10 siswa memperoleh nilai

Page 15: BAB V.doc

70

antara 70-84 dalam kategori baik; ada 9,1% atau 2 siswa memperoleh nilai antara

55-69 dalam kategori cukup; dan ada 4,5% atau 1 siswa memperoleh nilai antara

50-54 dalam kategori kurang. Sehingga bisa diketahui bahwa ada 19 siswa yang

memenuhi KKM. Siswa dikatakan lolos KKM jika nilai siswa dalam kategori baik

dan sangat baik. Secara keseluruhan rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran

kooperatif model make a match pada siklus II adalah 85,5. Ketuntasan klasikal

kelas dalam pembelajaran kooperatif model make a match pada siklus II sebesar

86,4% telah melampaui dari yang ditargetkan sebesar 75%. Dengan demikian

siklus pembelajaran dihentikan.

e. Hasil belajar siswa

Diakhir pembelajaran guru mengadakan tes akhir siklus II. Nilai yang

diperoleh siswa pada tes akhir siklus II disajikan pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5 Nilai Tes Akhir Siswa Siklus II

No. Nama Siswa NilaiKetuntasan

Tuntas Tidak Tuntas1 Retno Setyoningrum 85 √2 Andrean Maulana 100 √3 Adek Irma Sukmawati 100 √4 Cetrin Alex Sandra W. 75 √5 Citra Audinia F 65 √6 Della Alivya C.A 85 √7 Desy Mega Puspitasari 75 √8 Kevin Bagus Samporna 80 √9 Maulydia Febrianti P. 100 √10 Okgi Wiyono 60 √11 Philia Aurel Meilinda A.P 80 √12 Raihan Bagus Syah Putra 80 √13 Renita Fajar Agustin 90 √14 Reynata Oktaviani 90 √15 Rizki Budi Santoso 100 √16 Salshabilla Khailla N.C. 100 √17 Syafira Fitria Noor B. 60 √18 Zahro Firdaus 65 √19 Zahraini Nayla Indrianti 95 √20 Retno Setyoningrum 95 √

Page 16: BAB V.doc

Lanjutan Tabel 5.5 Nilai Tes Akhir Siswa Siklus II

71

21 Mohamad Alwi Albarizi 75 √22 Intan Oktavia 60 √

Rata-rata 83

Rata-rata hasil belajar yang diperoleh sebesar 83. Hasil belajar ini telah

mencapai KKM yang ditentukan sebesar 75 dan ketuntasan klasikal yang dicapai

pada siklus II sebesar 77,3% telah mencapai dari yang ditargetkan yaitu 75%,

sehingga siklus pembelajaran dihentikan.

Tabel 5.6 Rentang Nilai Tes Akhir dan Ketuntasan Siswa Siklus II

No Rentang Nilai Frek % F Kum. % Kum Ketuntasan

1 0-75 5 22,7 5 22,7 Belum Tuntas

2 ≥ 75 17 77,3 22 100 Tuntas

3. Permasalahan yang Dihadapi

a. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Keaktifan siswa jauh lebih baik bila dibandingkan dengan siklus I dan

pada siklus II dapat dikatakan dalam proses pembelajaran berlangsung tidak

diketemukan masalah yang cukup berarti. Pada siklus II siswa sudah memahami

maksud dari penggunaan model pembelajaran make a match, serius dalam

pembelajaran, dan tidak gaduh.

b. Hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa jauh lebih baik bila dibandingkan dengan siklus I dan

pada siklus II dapat dikatakan dalam proses pembelajaran berlangsung tidak

diketemukan masalah yang cukup berarti.

Page 17: BAB V.doc

72

c. Kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran

Pada siklus II guru sudah menjalankan model pembelajaran make a match

dengan baik sesuai dengan prosedur dan dapat dikatakan dalam proses

pembelajaran berlangsung tidak diketemukan masalah yang cukup berarti.

4. Refleksi

Kegiatan siswa pada siklus II sudah mengalami perubahan ke arah yang

lebih baik daripada siklus I. Keberhasilan tampak pada aktivitas dan hasil belajar

siswa. Sehingga siklus pembelajaran dihentikan karena sudah mencapai target

yang diharapkan.

5. Keberhasilan Tindakan

a. Pada siklus II aktivitas siswa sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan

dengan siklus I hal ini ditunjukkan dengan adanya:

1) Rata-rata hasil penilaian terhadap aktivitas mengalami kenaikan dimana

pada siklus I adalah 72,5. Ketuntasan klasikal kelas dalam pembelajaran

kooperatif model make a match pada siklus I sebesar 50%, masih jauh dari

yang ditargetkan sebesar 75%.

2) Pada kegiatan pembelajaran dengan model make a match di siklus II siswa

tidak mengalami lagi kebingungan dalam menggunakan model pembelajaran

saat pelajaran agama Islam.

3) Jumlah anak yang ramai menurun dari 4 anak menjadi 2 anak, itupun dapat

dicegah dengan pemberian perhatian khusus dari guru.

Page 18: BAB V.doc

73

4) Saat mencari pasangan siswa sudah tidak gaduh lagi karena mereka sudah

dapat menerima temannya untuk menjadi kelompok.

b. Pada siklus II hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan bila

dibandingkan dengan siklus I hal ini ditunjukkan dengan adanya:

1) Rata-rata nilai hasil belajar mengalami kenaikan dari siklus I sebesar 60

menjadi 83 pada siklus II. Ketuntasan klasikal yang dicapai pada siklus I

hanya 22% sedangkan pada siklus II mencapai 77,3% dan telah melebihi

yang ditargetkan sebesar 75%.

2) Di rumah siswa sudah mempersiapkan materi yang akan diajarkan guru di

kelas, sehingga siswa mudah dalam menerima penjelasan guru.

c. Pada siklus II guru sudah melaksanakan metode pembelajaran kooperatif

model make a match dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan:

1) Guru telah mampu mengelola waktu pelajaran dengan baik, sehingga waktu

pelajaran yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

2) Guru telah menjelaskan tahapan-tahapan dari model pembelajaran make a

match di awal pembelajaran, sehingga siswa tidak mengalami kebingungan.

3) Sebelum pembelajaran guru telah mengingatkan supaya siswa belajar di

rumah tentang materi yang akan diajarkan.

d. Pada siklus II sudah ada upaya untuk mengoptimalkan daya dukung

lingkungan dalam pembelajaran PAI.

Page 19: BAB V.doc

74

1) Guru telah berupaya menjelaskan kepada orang tua siswa tentang

pentingnya belajar agama Islam bagi anak-anak kelas II SDN Turi 1.

2) Guru telah menjalin kerjasama dengan madrasah diniyah di sekitar

sekolahan untuk turut serta membantu membelajari agama Islam kepada

paras siswa.

3) Guru telah berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan fasilitas penunjang

disekolahan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agama Islam.