BAB V TUGAS KHUSUSrepository.uib.ac.id/2463/8/k-1511032-chapter5.pdf · 2020. 4. 29. · BAB V...
Transcript of BAB V TUGAS KHUSUSrepository.uib.ac.id/2463/8/k-1511032-chapter5.pdf · 2020. 4. 29. · BAB V...
71 Universitas Internasional Batam
BAB V
TUGAS KHUSUS
5.1 Umum
Mahasiswa memperoleh tugas khusus yang diberikan oleh kontraktor
tempat penulis melaksanakan kerja praktik dengan disetujui oleh dosen
pembimbing. Tugas khusus ini bertujuan untuk menuntut mahasiswa menguasai
pengetahuan tertentu yang diperoleh dari hasil kegiatan kerja praktik yang telah
diterapkan. Tugas khusus yang diberikan adalah tugas khusus yang membahas
pengetahuan khususnya pengendalian mutu besi beton pada pelat lantai.
Dalam bab tugas khusus ini, penulis menguraikan pengendalian mutu besi
beton yang akan dipasang dalam pembesian pelat lantai pada struktur bangunan
proyek One Residence tempat penulis kerja praktik.
5.2 Peraturan dan Data Teknis
Penulis melakukan pengendalian mutu besi beton pada pelat lantai yang
mengacu pada SNI 2052-2014 Baja Tulangan Beton dan SNI 03-2847-2013
Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung yang disahkan
penerapannya dalam pengendalian mutu struktur gedung beton bertulang di
Indonesia.
Berikut penulis lampirkan variabel-variabel teknis yang dibutuhkan dalam
pengendalian mutu struktur pelat lantai pada Proyek One Residence :
1. Diameter besi : 10 mm
2. Panjang besi : 12 meter
Kalvin Che, Metode Pelaksanaan Konstruksi dan Quality Control Besi Beton Pada Pelat Lantai di Proyek Pembangunan Apartemen One Residence Batam Center, 2018, UIB Repository©2018
72 Universitas Internasional Batam
3. Jenis besi : Baja tulangan sirip/ulir tulang ikan
4. Kelas baja tulangan : BJ50 setara dengan SNI 07-2052-2014 : BjTS 50
5. Merk : NatSteel
5.3 Penganalisaan Data dan Pengendalian Mutu Besi Beton Pelat Lantai
Penulis memilih besi beton pada pelat lantai dikarenakan cukup dominan
pada bangunan. Pengendalian mutu dilakukan penulis dengan metode pengujian
sesuai syarat-syarat yang berlaku di SNI 2052 Baja Tulangan Beton.
5.3.1 Pengambilan benda uji
Penulis mengambil secara acak 1 batang besi beton yang dikirimkan ke
lokasi proyek kemudian dipotong menjadi 2 potong dengan ukuran 1 meter.
5.3.2 Pengujian benda uji
Pengujian benda uji dilakukan berbagi metode sebagai berikut
1. Pengujian sifat tampak besi beton
Gambar 5.1 Besi beton diameter 10 mm
Kalvin Che, Metode Pelaksanaan Konstruksi dan Quality Control Besi Beton Pada Pelat Lantai di Proyek Pembangunan Apartemen One Residence Batam Center, 2018, UIB Repository©2018
73 Universitas Internasional Batam
Hasil pengujian dengan sifat tampak menunjukkan tidak adanya cacat-
cacat seperti serpihan, lipatan, retakan, gelombang, cerna dan hanya
berkarat ringan pada permukaan.
2. Pengujian ukuran, berat dan bentuk
a. Ukuran
1) Diameter besi nominal = 10 mm
2) Luas penampang nominal = 79 mm2
3) Tinggi sirip min = 0.5 mm
4) Tinggi sirip maks = 1.0 mm
5) Jarak sirip melintang maks = 7.0 mm
6) Lebar sirip membujur maks = 7.9 mm
7) Berat nominal per meter = 0.617 kg/m
Gambar 5.2 Besi beton tiba di lokasi proyek
Kalvin Che, Metode Pelaksanaan Konstruksi dan Quality Control Besi Beton Pada Pelat Lantai di Proyek Pembangunan Apartemen One Residence Batam Center, 2018, UIB Repository©2018
74 Universitas Internasional Batam
b. Diameter
1) Diameter aktual = 9.84 mm
2) Diameter = 10.00 mm
3) Toleransi = 10.00 mm – 9.84 mm = 0.16 mm
c. Berat
1) Berat aktual = 7.547 kg
2) Berat nominal = 0.617 kg/m x 12 m = 7.404 kg
Toleransi berat per batang BjTS = 7.404−7.547
7.404× 100% = 1.93%
Toleransi berat sesuai Tabel 2.5 untuk besi diameter 10 mm
adalah 6%. Hasil berat benda uji masih termasuk dalam batas
toleransi.
d. Jarak sirip/ulir
1) Hasil pengukuran = 6.8 mm ; 6.9 mm ; 6.8 mm ; 6.9
mm ; 6.9 mm ; 6.9 mm ; 6.9 mm ; 6.9 mm ; 6.9 mm ; 6.8 mm
Gambar 5.3 Pengukuran diameter benda uji
Kalvin Che, Metode Pelaksanaan Konstruksi dan Quality Control Besi Beton Pada Pelat Lantai di Proyek Pembangunan Apartemen One Residence Batam Center, 2018, UIB Repository©2018
75 Universitas Internasional Batam
2) Rata – rata jarak sirip =
6.8 + 6.9 + 6.8 + 6.9 + 6.9 + 6.9 + 6.9 + 6.9 + 6.9 + 6.8
10= 6.87 mm
e. Tinggi sirip/ulir
1) Hasil pengukuran = 0.6 mm , 0.9 mm , 0.9 mm
2) Rata – rata tinggi sirip = 0.6+0.9+0.9
3 = 0.7 mm
f. Lebar sirip/ulir membujur
1) Hasil pengukuran = 0.7 mm ; 0.7 mm ; 0.7 mm
2) Rata – rata lebar sirip = 0.7 mm
Hasil pengujian ukuran, berat, dan bentuk menujukkan benda uji lolos dari
syarat-syarat yang berlaku.
3. Pengujian sifat mekanis
a. Uji tarik
1) Benda uji diletakkan sebagaimana sesuai panduannya
Gambar 5.4 Uji tarik benda uji
Kalvin Che, Metode Pelaksanaan Konstruksi dan Quality Control Besi Beton Pada Pelat Lantai di Proyek Pembangunan Apartemen One Residence Batam Center, 2018, UIB Repository©2018
76 Universitas Internasional Batam
2) Benda uji mulai ditarik sampai benda uji putus
3) Pembacaan data hasil uji tarik muncul pada layar monitor
4) Laporan tes hasil uji tarik dicetak
Gambar 5.6 Titik putus hasil uji tarik benda uji
Gambar 5.5 Monitor data uji tarik benda uji
Kalvin Che, Metode Pelaksanaan Konstruksi dan Quality Control Besi Beton Pada Pelat Lantai di Proyek Pembangunan Apartemen One Residence Batam Center, 2018, UIB Repository©2018
77 Universitas Internasional Batam
b. Uji lengkung
1) Benda uji diletakkan pada mesin uji sebagaimana sesuai
dengan panduannya.
2) Benda uji ditekan hingga lengkung 90o
Gambar 5.7 Uji lengkung benda uji
Gambar 5.8 Proses uji lengkung benda uji
Kalvin Che, Metode Pelaksanaan Konstruksi dan Quality Control Besi Beton Pada Pelat Lantai di Proyek Pembangunan Apartemen One Residence Batam Center, 2018, UIB Repository©2018
78 Universitas Internasional Batam
3) Setelah selesai ditekan, benda uji dapat melengkung tanpa
adanya retak pada bagian lengkungan memenuhi syarat sifat
tampak
Hasil pengujian tarik dan lengkung menunjukkan benda uji lolos dari
syara-syarat yang berlaku.
5.3.3 Penandaan besi beton
Besi beton yang sampai dilokasi proyek ada tanda huruf timbul pada setiap
besi dengan bertuliskan “ NATSTEEL 10 BJ50”, pada ujung besi juga dibubuhi
cat warna hijau dan terdapat label yang menjelaskan spesifikasi besi beton
tersebut seperti gambar dibawah ini
Gambar 5.9 Hasil uji lengkung benda uji
Kalvin Che, Metode Pelaksanaan Konstruksi dan Quality Control Besi Beton Pada Pelat Lantai di Proyek Pembangunan Apartemen One Residence Batam Center, 2018, UIB Repository©2018
79 Universitas Internasional Batam
5.4 Pengendalian Pekerjaan Pembesian pada Pelat Lantai
Penulis akan membahas pengecekan pada pekerjaan pembesian pelat lantai
berdasarkan SNI 03-2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan
Gedung
5.4.1 Persiapan Gambar Kerja Pembesian Pelat Lantai
Penulis menyiapkan gambar kerja yang sudah disetujui oleh pihak
manajemen konstruksi kemudian pelaksanaan pembesian berdasarkan gambar
kerja tersebut. Gambar kerja dapat dilihat pada bagian lampiran-lampiran laporan
ini.
5.4.2 Pengecekan Kesesuaian Pembesian
Penulis melakukan pengecekan langsung di lokasi proyek, pengecekan
dilakukan pertama pada jenis besi yang digunakan sudah benar yaitu besi 10 mm,
Gambar 5.10 Label besi beton
Kalvin Che, Metode Pelaksanaan Konstruksi dan Quality Control Besi Beton Pada Pelat Lantai di Proyek Pembangunan Apartemen One Residence Batam Center, 2018, UIB Repository©2018
80 Universitas Internasional Batam
Penulis mengecek jumlah dan panjang besi yang digunakan. Pemasangan
besi masing-masing bervariasi jumlah dan panjang ukurannya. Penulis setelah
melakukan pengukuran dengan meteran, hasilnya adalah pembesian sudah sesuai
gambar kerja.
Penulis mengecek sambungan lewatan pada pembesian pelat tersebut.
Sambungan antar besi disambung dengan minimal jarak 40D atau pada pelat
lantai ini sepanjang 400 mm. Sambungan tersebut kemudian diikat dengan kawat
ikat. Hasil pengecekan sambungan sudah sesuai dengan gambar kerja.
Penulis mengecek jarak antara bekisting dengan tulangan bawah dan
tulangan bawah dengan tulangan atas. Pada pembesian tulangan bawah dan
bekisting dijanggal dengan tahu beton dengan minimal 2,5 cm, pembesian
tulangan bawah dengan tulangan atas tersebut diberi penyangga atau disebut di
lapangan adalah ceker ayam yang dipasang 4 sisi setiap 1 m2. Kegunaan ceker
ayam tersebut hanya untuk sebagai pengaku supaya tulangan atas tidak turun.
Gambar 5.11 Ceker ayam/ pengaku
Kalvin Che, Metode Pelaksanaan Konstruksi dan Quality Control Besi Beton Pada Pelat Lantai di Proyek Pembangunan Apartemen One Residence Batam Center, 2018, UIB Repository©2018
81 Universitas Internasional Batam
5.5 Ringkasan Hasil Pengujian & Penandaan
Hasil pengujian secara sifat tampak, ukuran, berat dan bentuk, serta sifat
mekanis sudah memenuhi syarat-syarat yang berlaku. Penandaan besi beton juga
sudah memenuhi syarat. Jadi, besi beton tersebut dinyatakan lulus uji dan layak
digunakan pada pembesian pelat lantai.
Hasil pengecekan pekerjaan pembesian pelat lantai sudah memenuhi
gambar kerja yang disetujui manajemen konstruksi dengan mengacu pada syarat-
syarat yang berlaku. Jadi, pembesian tersebut dinyatakan selesai dan dapat
dilanjutkan ke pengecoran.
Kalvin Che, Metode Pelaksanaan Konstruksi dan Quality Control Besi Beton Pada Pelat Lantai di Proyek Pembangunan Apartemen One Residence Batam Center, 2018, UIB Repository©2018