Bab v perilaku menyimpang dan pengendalian sosial

45
BAB V PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL BAB V PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL Standar Kompetensi : Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap- sikap anti sosial Indikator : 1. Menjelaskan definisi perilaku menyimpang 2. Mendeskripsikan jenis-jenis perilaku menyimpang 3. Menjelaskan sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang 4. Mengidentifikasi terjadinya perilaku menyimpang sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna 5. Mendeskripsikan cara-cara untuk menaggulangi terjadinya perilaku menyimpang 6. Menjelaskan lembaga dan sifat pengendalian sosial A. PERILAKU MENYIMPANG 1. PENGERTIAN PERILAKU MENYIMPANG a. Robert M Z Lawang Penyimpangan adalah tindakan yang menyimpang dari norma- norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan suatu usaha dari pihak berwenang untuk

Transcript of Bab v perilaku menyimpang dan pengendalian sosial

  • 1. BAB V PERILAKU MENYIMPANG DANPENGENDALIAN SOSIALBAB VPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL Standar Kompetensi : Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial Indikator : 1. Menjelaskan definisi perilaku menyimpang 2. Mendeskripsikan jenis-jenis perilaku menyimpang 3. Menjelaskan sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang 4. Mengidentifikasi terjadinya perilaku menyimpang sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna 5. Mendeskripsikan cara-cara untuk menaggulangi terjadinya perilaku menyimpang 6. Menjelaskan lembaga dan sifat pengendalian sosialA. PERILAKU MENYIMPANG1. PENGERTIAN PERILAKU MENYIMPANGa. Robert M Z Lawang Penyimpangan adalah tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan suatu usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku orang yang menyimpang atau abnormaltersebut.b. James Vander Zanden Penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.c. Kartini Kartono

2. Penyimpangan (deviasi) merupakan tingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentral atau ciri-ciri karakteristik rata-rata dari rakyat kebanyakan. d. Bruce J. Cohen Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. e. Paul B. Horton Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat. Dari beberapa definisi di atas dapat disederhanakan bahwa perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di dalam masyarakat.2. CIRI-CIRI PERILAKU MENYIMPANG a. Penyimpangan harus dapat didefinisikan b. Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak c. Penyimpangan relative dan penyimpangan mutlak d. Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal e. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan f. Penyimpangan sosial bersifat adaptif atau menyesuaikan3. BENTUK-BENTUK PERILAKU MENYIMPANG a. Berdasarkan kekerapan atau berat-ringannya penyimpangan 1) Penyimpangan Primer (Primary Deviation)Ciri-cirinya :a. Bersifat sementara / temporerb. Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpangc. Masyarakat masih mentolerir / menerimaContoh: pegawai negeri yang membolos kerja, banyak minum alkohol padawaktu pesta, siswa yang membolos atau menyontek saat ujian dan pelanggaranlalu lintas. 3. 2) Penyimpangan Sekunder (Secondary Deviation)Ciri-cirinya :a. Bersifat permanen / tetapb. Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpangc. Masyarakat tidak bisa mentolerir perilaku menyimpang tersebut.Contoh: pembunuhan, perjudian, perampokan dan pemerkosaan.b. Berdasarkan jumlah pelakunya1) Penyimpangan IndividuPenyimpangan individu adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seseorangindividu dengan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Contohnya pencurian yang dilakukan sendiri.2) Penyimpangan KelompokPenyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan secaraberkelompok dengan melakukan tindakan-tindakan menyimpang dari norma-norma masyarakat yang berlaku. Pada umumnya penyimpangan kelompok terjadidalam sub kebudayaan yang menyimpang yang ada dalammasyarakat. Contohnya gank kejahatan atau mafia.c. Berdasarkan sifatnya1) Penyimpangan PositifPenyimpangan positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positifkarena mengandung unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya alternatif. Jadipenyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilaisosial yang didambakan, meskipun cara yang dilakukan tampaknya menyimpangdari norma yang berlaku. Contoh seseorang ibu rumah tangga dengan terpaksaharus menjadi sopir taksi karena desakan ekonomi.2) Penyimpangan NegatifPenyimpangan negatif adalah penyimpangan yang cenderung bertindak ke arahnilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk. DalamPenyimpangan negatif, tidakan yang dilakukan akan dicela oleh masyarakat danpelakunya tidak dapat ditolerir oleh masyarakat.4. MEDIA PEMBENTUKAN PERILAKU MENYIMPANG 4. a. KeluargaKepribadian anak akan terbentuk dengan baik bila terlahir dalam lingkungan keluarga yang baik dan sebaliknya. Keluarga merupakan faktor penentu bagi perkembangan atau pembentukan kepribadian seorang anak selanjutnya.Keluarga berfungsi mensosialisasikan nilai-nilai yang baik dalam diri anak-anak. Kepribadian anak akan cenderung negatif apabila terlahir dari keluarga yang kacau yang dibebani berbagai macam permasalahan keluarga seperti orang tua yang sering cekcok, kehilangan orang tua untuk membimbing dan mendidik karena perang, orang tua yang kecanduan minuman keras atau obat bius, pengangguran, bahkan terlibat dalam tindakan kriminalitas serta kemiskinan yang mencekik dan sebagainya. Keluarga semacam ini gagal mensosialisasikan nilai-nilai baik dalam diri anak-anaknya.b. Lingkungan Tempat TinggalSeorang individu yang tinggal dalam lingkungan yang baik, para anggotanya taat beribadah,melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan positif akanmempengaruhi kepribadian individu tersebut untuk menjadi baik. Sebaliknya bilaseorang individu hidup dan tinggal dalam lingkungan yang buruk, wargamasyarakatnya suka melakukan tindakan kriminalitas seperti perampokan,pencurian,suka menggunakan obat bius dan mengedarkan narkoba, cenderung akanmembentuk kepribadian yang buruk atau menyimpang pada diri individu tersebut.c. Kelompok BermainAdakalanya seorang individu memiliki kelompok bermain atau pergaulan di luar lingkungantempat tinggalnya misalnya di lingkungan sekolah atau luar lingkungan sekolah. Jikaindividu memiliki kelompok bermain yang positif, suka belajar dan melakukanperbuatan yang baik maka perilakunya cenderung positif. Sebaliknya apabila seorangindividu mempunyai kelompok bermain yang negatif maka pola perilakunyacenderung negatif / menyimpang.d. Media MassaMedia massa baik cetak maupun elektronik dapat memicu maraknya perilakumenyimpang. Misalnya tayangan-tayangan yang berbau pornografi, porno aksi, dankekerasan membuat seseorang yang menontonnya meniru perilaku menyimpangtersebut.5. FAKTOR PENYEBAB PERILAKU MENYIMPANGa. Sosialisasi Nilai-nilai Sub kebudayaan MenyimpangDi dalam masyarakat terdapat bagian-bagian (sub-sub) atau kelompok-kelompok orang. Setiap kelompok memiliki ciri kebudayaan sendiri, namun merupakan bagian dari keseluruhan masyarakat itu. Inilah yang dimaksud sub kebudayaan. Sub kebudayaan tadi bisa saja merupaka sub kebudayaan yang menyimpang. Misalnya di sebuah 5. lokalisasi pelacuran. Ditempat ini, berzina dianggap sesuatu yang biasa (tidak menyimpang). Tetapi menurut ukuran masyarakat luas hal itu dianggap menyimpang. Seorang anak yang dibesarkan di tempat tersebut tentu juga akan menganut nilai-nilai sub kebudayaan yang menyimpang tadi, karena kebudayaan itulah yang diajarkan kepadanya.b. Pengaruh lingkungan dan Media MassaLingkungan kerja dan teman sepermainan dapat mempengaruhi perilaku seseorang.Demikian juga dengan penggambaran peristiwa, berita, dan tayangan-tayangan yangmenampilkan perilaku menyimpang sangat berpotensi untuk ditiru olehmasyarakat. Hal ini karena mayoritas masyarakat kita belum terbiasa menyeleksi ataumenganalisis secara kritis terhadap berbagai informasi yang datang.c. Sikap mental yang tidak sehatSikap itu ditunjukkan dengan merasa tidak bersalah atau menyesal atas perbuatannya, bahkanmerasa senang.d. Ketidaksanggupan menyerap normaKetidaksanggupan ini disebabkan karena individu menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna, sehingga ia tidak sanggup menjalankan peranannya sesuai dengan perilaku yang diharapakan masyarakat.e. Kegagalan dalam proses sosialisaiProses sosialisasi bisa dianggap tidak berhasil jika individu tersebut tidak berhasil dalam mendalami norma-norma masyarakat dalam diri anggota keluarga.f. Ketidakharmonisan dalam keluargaOrang tua yang sering bertengkar/mempunyai masalah, ayah / ibu mempunyai masalah dengan anaknya, atau sesama anak memiliki masalah menyebabkan ketidaknyamanan di dalam keluarga. Kondisi broken home mendorong mereka untuk mencari pelarian di luar rumah dan kemudian membuat mereka berperilaku menyimpangg. Pelampiasan rasa kecewaSeseorang yang mengalami kekecewaan apabila tidak dapat mengalihkan ke hal yang positif , maka ia akan berusaha mencari pelarian untuk memuaskan rasa kecewanya.h. Dorongan kebutuhan ekonomi 6. Perilaku menyimpang juga terjadi karena dorongan kebutuhan ekonomi. Sulitnya mencari pekerjaan yang halal sedangkan kebutuhan pokok seperti makan tidak dapat ditunda lebih lama maka mendorong seseorang untuk berperilaku menyimpang.i. Keinginan untuk dipujiSeseorang dapat bertindak menyimpang karena keinginan untuk mendapat pujian, seperti memiliki banyak uang, selalu berpakaian mahal dan perhiasan yang mewah, atau gaya hidup yang mewah. Agar keinginan ini terwujud, ia rela melakukan perbuatan menyimpang seperti korupsi, menjual diri, merampok dll.j. Proses Belajar yang MenyimpangHal ini terajadi melalui interaksi sosial dengan orang-orang yang berperilakumenyimpang. Misalnya seorang anak yang bergaul dengan teman-temannya yangmenggunakan obat-obatan terlarang.k. Adanya Ikatan Sosial yang berlainanSeorang individu cenderung mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok yang dihargai,dan akan lebih senang bergaul dengan kelompok itu dari pada dengan kelompoklain. Seseorang akan memperoleh pola-pola sikap dan perilaku kelompok tersebut.Dan apabila kelompok ini adalah kelompok yang berperilaku menyimpang, maka diajuga akan ikut berperilaku menyimpang..6. PERILAKU MENYIMPANG SEBAGAI HASIL PROSES SOSIALISASI YANGTIDAK SEMPURNAProses sosialisasi dianggap tidak berhasil jika individu tidak mampu mendalami norma-norma masyarakat agar menjadi bagian dari dirinya. Orang-orang yang demikian tidakmemilki perasaan bersalah atau menyesal setelah melakukan pelanggaran norma.Sosialisasi yang dialami seorang individu berjalan tidak sempurna karena materiinformasi dan media sosialisasi yang satu dengan yang lain saling bertentangan.Ada kalanya pesan-pesan yang disampaikan agen-agen sosialisasi seperti keluarga,teman bermain, sekolah dan media massa tidak sepadan atau saling bertentangan satusama lain. Apa yang diajarkan dalam keluarga mungkin berbeda atau bahkanbertentangan dengan yang diajarkan di sekolah.Proses sosialisasi yang tidak sempurna dapat juga timbul karena cacat bawaan, kuranggizi, gangguan mental ataupun goncangan jiwa. Cacat jasmaniah dapat menyebabkanpersepsi-persepsi tetentu atau respon-respon tingkah lakunya menjadi terhambat atautidak berfungsi lagi, sehingga tingkah lakunya menjadi sangat berbeda dengan tingkahlaku orang kebanyakan, dan pribadi orang yang bersangkutan terhambat dalammelaksanakan peranan sosialnya.7. TEORI-TEORI PENYIMPANGAN SOSIAL 7. a. Teori Differential Assosiation Teori ini dikemukakan oleh Edwin H Sutherland. Ia berpendapat bahwa penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya (cultural transmission). Contoh proses menghisap ganja dan homoseksual.b. Teori Labelling Teri ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemerd. Ia berpendapat bahwa seseorang yang telah melakukan penyimpangan pada tahap primer (pertama) lalu oleh masyarakat telah diberikan cap sebagai penyimpang maka orang tersebut terdorong untuk melakukan penyimpangan sekunder (tahap lanjut) dengan alasan kepalang tanggung. Contohnya seorang yang pernah sekali mencuri dengan alasan kebutuhan, tetapi kemudian oleh masyarakat dijuluki pencuri, maka ia akan terdorong menjadi pencuri bahkan dapat menjadi perampok.c. Teori Merton Robert King Merton menjelaskan penyimpangan melalui struktur sosial. Menurut Merton, struktur sosial tidak hanya menghasilkan perilaku yang konformis, tetapi juga perilaku yang menyimpang. Struktur sosial menghasilkan pelanggaran terhadap aturan sosial dan menekan orang tertentu ke arah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Merton juga menyatakan bahwa perilaku menyimpang terjadi karena tidak adanya kaitan antara tujuan dengan cara yang telah ditetapkan dan dibenarkan oleh struktur sosial. Merton mengidentifikasi lima macam adaptasi terhadap situasi, yaitu:1) Konformitas Yaitu perilaku mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan masyarakat. Contoh, seorang siswa ingin memperoleh nilai bagus pada waktu ujian, dia melakukannya dengan belajar yang giat. Nilai bagus merupakan tujuan yang ditentukan masyarakat sedangkan belajar yang giat merupakan cara yang dibenarkan oleh masyarakat.2) Inovasi Yaitu perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan oleh masyarakat, tetapi memakai cara yang dilarang oleh masyarakat. Contoh, seorang siswa ingin memperoleh nilai bagus, tetapi dengan cara mencontek. Nilai bagus merupakan tujuan yang ditentukan masyarakat tetapi mencontek merupakan cara yang dilarang oleh masyarakat.3) Ritualisme Yaitu perilaku yang telah meninggalkan tujuan budaya, tetapi masih tetap berpegang pada cara-cara yang telah digariskan oleh masyarakat.Misalnya ritual (upacara) masih diselenggarakan, tetapi maknanya sudah hilang, para siswa yang 8. mengikuti upacara bendera bukan untuk menumbuhkan sikap nasionalisme, tetapi karena takut pada kepala sekolah.4) Retreatisme Yaitu perilaku yang meninggalkan, baik tujuan konvensional maupun cara pencapaiannya. Contoh: seseorang yang sedang mengalami masalah tetapi tidak dihadapai malah mabuk-mabukan, memakai narkoba dan lain sebagainya.5) Rebellion Yaitu penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai dengan upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru. Contoh reformator agama.d. Teori Fungsi Menurut Emile Durkheim, keseragaman dan kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak dimungkinkan karena setiap individu berbeda satu dengan yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor keturunan, lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Oleh karena itu, orang yang berwatak jahat akan selalu ada, sehingga kejahatanpun akan selau ada. Durkheim bahkan berpandangan bahwa kejahatan perlu bagi masyarakat, karena dengan adanya kejahatan, moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal. Dengan kata lain, penyimpanagn tetap mempunyai fungsi positif.e. Teori konflik1) Teori Konflik Kelas SosialTeori ini dikembangkan oleh penganut Karl Marx. Penganut Marxmengemukakan bahwa kejahatan berkaitan erat dengan perkembangankapitalisme. Perilaku menyimpang diciptakan oleh kelompok-kelompok yangberkuasa untuk melindungi kepentingan mereka. Hukum merupakan cerminankelompok yang berkuasa, begitu pula dengan sistem peradilan pidananya. Olehkarena itu, orang-orang yang dianggap melakukan penyimpangan dan yangterkena hukuman biasanya lebih banyak terdapat di kalangan orang miskin (kaumproletar). Banyak pengusaha (kaum borjuis) yang melakukan pelanggaran hukum,tetapi tidak diajukan ke pengadilan. Sehingga penyimpangan akan tetapberlangsung selama tidak ada kesamarataan, serta eksploitasi kelas juga masihada.2) Teori Konflik BudayaApabila dalam masyarakat terdapat beberapa kebudayaan khusus (etnik, agama,suku bangsa, kedaerahan dan kelas sosial), maka akan sulit untuk menemukanadanya kesepakatan nilai dan norma. Hal ini disebabkan karena masing-masingkelompok menjadikan norma budayanya sebagai peraturan resmi. Akibatnya, 9. berbagai norma akan saling bertentangan dan menciptakan kondisi anomie.Anomie yaitu suatu keadaan masyarakat di mana tidak ada seperangkat nilai dannorma yang dipatuhi secara konsisten dan diterima secara luas. Sehinggamasyarakat tidak mempunyai pegangan yang mantap sebagai pedoman nilai danmenentukan arah perilaku masyarakat yang teratur.Pada teori konflik budaya, kelompok masyarakat kelas menengah mempunyainorma budaya yang dominan dan dijadikannya sebagai hukum tertulis, dan oranglain yang termasuk dalam kebudayaan khusus lain dianggap menyimpang. Karenabudaya kelas sosial bawah bertentangan dengan budaya dominan, maka merekadianggap menyimpang. Kaum imigran, kaum minoritas yang hidup dalamdominasi kelompok mayoritas juga akan dianggap menyimpang karena memilikikebudayaan yang berbeda dengan kelompok dominan.f. Teori Biologis Teori ini berpandangan bahwa seseorang melakukan perilaku menyimpang karena faktor- faktor biologis. Para ahli biologi berpandangan bahwa perilaku menyimpang seperti homoseksual, alkoholisme kronis, dan ganggua mental tertentu disebabkan oleh peristiwa- peristiwa sebagai berikut: 1. Melalui gen-gen atau plasma pembawa sifat di dalam keturunan, atau melalui kombinasi dari gen-gen, ataupun disebabkan oleh tidak adanya gen-gen tertentu, yang semuanya menimbulkan penyimpangan tingkah laku 2. Melalui pewarisan tipe-tipe kecenderungan yang abnormal, sehingga menyebabkan perilaku menyimpang 3. Melalui pewaris kelemahan konstitusional tertentu, yang mengakibatkan perilaku menyimpang. Para ahli pendukung teori biologis antara lain Lombroso, Kretscmer, Horton, Von Hetig, dan Sheldon. Mereka melakukan berbagai studi yang menyatakan bahwa orang yang mempunyai tubuh tertentu lebih cenderung untuk melakukan perbuatan menyimpang. Cesare Lombroso, seorang kriminolog dari Italia, berpendapat bahwa orang jahat mempunyai ciri-ciri ukuran rahang dan tulang-tulang pipi yang panjang, kelianan pada mata yang khas, jari-jari kaki dan tangan relatif besar, serta mempunyai susunan gigi yang abnormal. Sedangkan Sheldon, seorang kriminolog dari Inggris membedakan bentuk tubuh manusia menjadi tiga yaitu: 1. Endomorph (bulat, halus, gemuk)Orang dengan ciri-ciri tubuh seperti ini terpengaruh untuk melakukan perilakumenyimpang karena sangat mudah tersinggung dan cenderung suka menyendiri. 2. Mesomorph (berotot, atletis) 10. Orang dengan ciri-ciri tubuh seperti ini paling sering melakukan perilaku menyimpang, karena,sering menunjukkan sifat kasar dan bertekad untuk menuruti hawa nafsu atau keinginannya.3. Ectomorph (tipis, kurus) Orang dengan ciri-ciri tubuh seperti ini selalu menunjukkan kepasrahan, tetapi apabila terdapat penghinaan-penghinaan yang luar biasa tekanan jiwanya dapat meledak, dan barulah akan terjadi perilaku menyimpang.8. CONTOH-CONTOH PERILAKU MENYIMPANGa. Tindakan Kriminal atau Kejahatan Crime atau kejahatan adalah tingkah laku yang melanggar hukum dan melanggar norma-norma sosial, sehingga masyarakat menentangnya. Kejahatan adalah bentuk tindakan yang bertentangan dengan moral kemanusiaan, merugikan masyarakat, anti-sosial sifatnya dan melanggar hukum dan undang-undang pidana. Misalnya pembunuhan, pencurian, penganiayaan, korupsi, penculikan dan sebagainya. Tipe-tipe kejahatan : a. Kejahatan kerah putih (white collar crime)Yaitu kejahatan yang dilakukan oleh pengusaha atau pejabat di dalammenjalankan peranan fungsinya. Golongan ini menganggap dirinya kebal hukumdan sarana-sarana pengendaian sosial lainnya, karena kekuasaan dan keuanganyang dimilikinya. Contoh, korupsi. b. Kejahatan kerah biru (blue collar crime)Yaitu kejahatan yang dilakukan golongan strata rendah (masyarakat kelasbawah). Contoh, mencuri ayam. c. Kejahatan terorganisasi (organized crime)Yaitu kejahatan yang dilakukan sekelompok penjahat yang secaraberkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang ataukekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Kejahatan ini terkadang melibatkanhubungan antar negara yang disebut kejahatan terorganisasi internasional.Misalnya womens traficking ( penjualan perempuan ke luar negeri), jaringannarkoba internasional dan lain-lain. d. Kejahatan tanpa korban (crime without victim) 11. Yaitu kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindakpidana orang lain. Misalnya berjudi, penyalahgunaan narkoba, mabuk-mabukandan sebagainya. e. Kejahatan korporat (corporate crime)Yaitu kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkankeuntungan atau menekan kerugian. Misalnya, sebuah perusahaan yangmembuang limbah beracun ke sungai yang mengakibatkan penduduk sekitarmengalami berbagai jenis penyakit. Untuk mengatasi masalah kejahatan tersebut, selain dengan tindakan yang bersifat preventif, juga dapat dilakukan dengan tindakan yang bersifat represif seperti teknik rehabilitasi. Menurut Cressey, ada dua konsepsi tentang teknik rehabilitasi, yaitu: a. Menciptakan sistem dan program-program yang bertujuan untuk menghukumorang-orang jahat tersebut, seperti hukuman bersyarat, hukuman kurungan sertahukuman penjara. b. Suatu usaha agar penjahat dapat berubah menjadi orang biasa (yang tidak jahat)yaitu dengan cara memberikan pendidikan serta latihan-latihan untuk menguasaibidang-bidang tertentu, supaya kelak setelah masa hukuman selesai punya modaluntuk mencari pekerjaan di masyarakat.b. Perjudian Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian- kejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya. Bentuk perjudian antara lain permainan dadu, permainan kartu Belanda (bridge card), permainan kartu Cina dan domino. Beberapa cara untuk menanggulangi perjudian antara lain: a. Mengadakan perbaikan ekonomi nasional secara menyeluruh b. Adanya keseimbangan antara budget di pusat dan di daerah pinggiran c. Menyediakan tempat-tempat hiburan dan rekreasi yang sehat, disertai intensifikasi pendidikan mental dan ajaran-ajaran agama d. Menurunkan nilai hadiah tertinggi, lalu menambah jumlah hadiah-hadiah hiburan lainnya dalam jumlah yang banyak e. Larangan praktek judi disertai tindakan-tindakan preventif dan represif secarakonsekuen dan tidak setengah-setengah. 12. c. Penyimpangan Seksual. a. Hubungan seksual di luar nikah. Dalam lingkungan masyarakat yang bernorma, hubungan seksual di luar nikah tidak dapat dibenarkan, khususnya norma agama, sosial maupun moral. Contohnya pelacuran dan kumpul kebo. b. Penyimpangan seksual lain, merupakan akstivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual tidak sewajarnya. Bentuk-bentuk penyimpangan seksual antara lain : 1) Homoseksual, yaitu perilaku seksual yang cenderung tertarik pada jenis kelamin yang sama atau sejenis (laki-laki dengan laki-laki). Sedangkan lesbian adalah perilaku seksual wanita yang cenderung tertarik sesama wanita. 2) Transeksual, yaitu perilaku seseorang yang cenderung mengubah karakteristik seksualnya. Hal tersebut menyangkut konflik batiniah mengenai identitas yang bertentangan dengan identitas sosial. Contoh laki-laki yang ingin menyerupai perempuan, dan sebaliknya. Biasanya perilaku seksual ini lebih disebabkan oleh pengaruh lingkungan sosial. 3) Sadomasokisme, yaitu perilaku sadisme untuk kepuasan seksual yang diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme merupakan kebalikannya yaitu seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual. 4) Ekshibisionisme, yaitu perilaku seksual yang memperoleh kepuasan seksual dengan cara memperlihatkan alat kelaminnya kepada orang lain sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik atau menjerit ketakutan, maka ia akan semakin terangsang. Kondisi tersebut sering terjadi pada pria. 5) Voyeurisme, yaitu perilaku seksual yang memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi bahkan melakukan hubungan seksual. Setelah mengintip, ia melakukan tindakan lebih lanjut dari yang diintipnya. 6) Fetishisme, yaitu perilaku seksual yang disalurkan melalui masturbasi dengan BH, celana dalam, kaos kaki atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksualnya. Namun, ada juga yang meminta pasangannya untuk mengenakan benda-benda favoritnya,kemudian melakukan hubungan seksual yang sebenarnya dengan pasangan tersebut.d. Kenakalan Anak (Juvenille Deklinquency) 13. Kenakalan anak dapat menimbulkan gap generation sebab anak yang diharapkan sebagai kader penerus bangsa tergelincir ke arah perilaku yang negatif. Kenakalan atau delinquency menurut Prof.DR. Fuad Hasan adalah perbuatan anti sosial yang dilakukan oleh anak/remaja, yang bila dilakukan oleh orang dewasa dikategorikan sebagai tindak kejahatan. Pendapat lain mengatakan perbuatan deliquency adalah semua perbuatan penyelewengan norma-norma kelompok tertentu yang menimbulkan keonaran dalam masyarakat yang dilakukan oleh anak muda. Untuk menentukan kenakalan anak ternyata belum ada batas yang tegas di berbaghai negara. Contoh: 1) Di Inggris batas usia yang digunakan adalah 8 tahun ke bawah. 2) Di Amerika 16 tahun sampai dengan 18 tahun. 3) Di Indonesia menurut KUHP pasal 45-47 menyebutkan bahwa anak yang belumdewasa adalah anak yang umurnya belum 16 tahun. 4) Secara psikologis batas usia kenakalan anak lebih condong pada usia perbatasan(14-18tahun). Perbuatan-perbuatan kenakalan remaja dapat berupa perusakantempat atau fasilitas umum, penggunaan obat-obat terlarang, pencurian,perkelahian, atau tawuran dan sebagainya. Secara fenomenologis, gejala kenakalan remaja tampak dalam masa pubertas. Pada masa tersebut jiwanya masih dalam keadaan labil sehingga mudah terpengaruh oleh lingkungan pergaulan yang negatif. Penyebab kenakalan anak tersebut antara lain : 1) Lingkungan keluarga yang tidak harmonis (broken home) 2) Situasi yang menjemukan dan membosankan. 3) Lingkungan masyarakat yang tidak menentu bagi prospek kehidupan masa mendatang, seperti lingkungan kumuh dan penuh kejahatan.e. Penyalahgunaan NAZA / Narkoba NAZA (Narkotika, Alkohol, dan Zat Adictif) dan Narkoba (Narkotika dan Obat-obat terlarang) adalah dua istilah yang sama. Zat adictif meliputi semua obat-obatan yang dapat menimbulkan efek ketergantungan. Narkotika adalah zat-zat kimia yang digunakan dalam kedokteran untuk membius pasien. Narkotika yang tidak digunakan sebagaimana mestinya atau secara berlebih-lebihan dapat merusak organ- organ tubuh sehingga tidak berfungsi sempurna. Bahkan susunan saraf yang berfungsi sebagai pengendali daya pikir ikut rusak. Akibatnya, fikiran menjadi tidak rasional dan sulit membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga 14. perilaku yang ditampilkan cenderung bertentangan dengan nilai dan norma kesusilaan. Penggunaan NAZA untuk tujuan semestinya bukan masalah tetapi penggunaan di luar tujuan itu merupakan bentuk penyimpangan. Menurut Dr. Graham Baliane kaum remaja mudah terjerumus pada penggunaan narkotika karena faktor-faktor sebagai berikut: 1) Ingin membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan berbahaya sepertikebut-kebutan, berkelahi dan mengancam. 2) Ingin menunjukkan tindakan menentang orang tua yang otoriter atau siapa sajayang dianggap tidak sepaham dengan dirinya. 3) Ingin melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman emosional. 4) Ingin mencari dan menemukan arti hidup (yang semu). 5) Ingin mengisi kekosongan dan kebosanan (tidak memiliki aktivitas di luarsekolah). 6) Ingin menghilangkan kegelisahan. 7) Solidaritas di antara kawan. 8) Ingin tahu dan iseng.f. Penyimpangan dalam bentuk Gaya Hidup Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup antara lain adalah sikap arogansi dan eksentrik. Sikap arogansi antara lain kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti kekayaan, kekuasaan dan kepandaian. Sedangkan sikap eksentrik adalah perbuatan yang menyimpang dari biasanya sehingga dianggap aneh, seperti anak laki-laki memakai anting-anting dan berambut gondrong.g. Sadisme terhadap Anak Berdasarkan teori psikologi sosial seseorang mampu melakukan tidakan kekerasan kekerasan dan sadisme karena merasa frustasi dan kecewa yang dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya faktor ekonomi. Sadisme terhadap anak merupakan bentuk perilaku menyimpang, karena tidak sesuai dengan norma-norma, baik norma agama, sosial, maupun hukum. Sebuah keluarga seharusnya menjadi tempat berlindung dan mencari kasih sayang tetapi justru malah menjadi neraka yang menakutkan. 15. Menurut Aan Prayogo di negara-negara berkembang lebih banyak penganiayaanfisik dan penelantaran anak, sedangkan di negara-negara maju lebih banyakpenganiayaan seksual dan emosional.Bentuk-bentuk penganiayaan emosional yaitu :a. Rejecting, yaitu orang tua menunjukkan perilaku menolak anak-anak yang tidakdiharapkan, meninggalkan anak, memanggil nama anak dengan sebutan yangtidak berharg, tidak berbicara pada anak, dan bahkan mengambinghitamkananak sebagai penyebab masalah keluarga.b. Ignoring, yaitu orang tua yang tidak menunjukkan kedekatannya pada anak, dan tidak menyukai anak-anak atau orang tua hanya secara fisik saja bersama anak- anaknya.c. Terorizing, yaitu orang tua oyang mengkritik secara tidak proporsional,menghukum, mengolok-olok, dan mengharapkan anak memiliki kemampuanseperti orang yang diinginkan orang tua.d. Isolating, yaitu orang tua yang tidak menginginkan anaknya beraktivitas secara proporsional bersama rekan-rekan sebayanya.e. Corrupting, yaitu orang tua mengajarkan yang salah (melanggar norma) padaanaknya.Sebagian besar pelaku penganiayaaan terhadap anak adalah orang yang sangatdipercaya dan berpengaruh terhadap anak.9. SIKAP ANTISOSIALMenurut Kathleen Stassen Berger, sikap antisosial sering dipandang sebagai sikap danperilaku yang tidak mempertimbangkan penilaian dan keberadaan orang lain ataupunmasyarakat secara umum di sekitarnya. Suatu tindakan antisosial termasuk dalamtindakan sosial yang berorientasi pada keberadaan orang lain atau ditujukan kepadaorang lain, meskipun tindakan-tindakan tersebut memiliki makna subyektif bagi orang-orang yang melakukannya. Tindakan-tindakan antisosial ini sering mendatangkankerugian bagi masyarakat luas, sebab pada dasarnya si pelaku tidak menyukaiketeraturan sosial (social order) yang diinginkan oleh sebagian besar anggota masyarakatlainnya.Berdasarkan sifatnya, tindakan antisosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:a. Tindakan antisosial yang dilakukan secara sengaja Tindakan ini dilakukan secara sadar oleh pelaku, tetapi tetap tidak mempertimbangkan penilaian orang lain terhadap tindakannya tersebut. Misalnya vandalisme, grafiti pada tembok rumah orang lain dan sebagainya. 16. b. Tindakan antisosial karena tidak peduliTindakan ini dilakukan karena ketidakpedulian si pelaku terhadap keberadaanmasyarakat di sekitarnya. Misalnya, membuang sampah di sembarang tempat, ngebutketika berkendara dan sebagainya. Tindakan antisosial tidak selalu digolongkan sebagai tindak kriminal dan berakibat pada pemenjaraan si pelaku. Ada beberapa tindakan antisosial yang tidak langsung merugikan orang lain, misalnya menarik diri atau mengasingkan diri dari pergaulan masyarakat. Namun, sebagian besar tindakan antisosial merupakan tindakan yang melanggar norma dan merugikan orang lain. Faktor yang sangat memengaruhi sikap antisosial adalah usia dan pendidikan. Umumnya, sikap antisosial akan berkurang seiring dengan makin dewasanya usia seseorang. Seiring dengan perkembangan mental dan kecerdasannya, saat makin dewasa, seseorang dapat membedakan tindakan yang baik (sesuai norma-norma sosial) dan tindakan yang buruk (tidak sesuai dengan norma). Namun, jika hingga usia dewasa seseorang masih melakukan tindakan-tindakan yang buruk, ia memiliki kelainan yang disebut kepribadian antisosial. Soerjono Soekanto mencatat ada tiga istilah yang berkaitan dengan sikap antisosial, yaitu:a. Antikonformitas (rebellion)Yaitu suatu pelanggaran terhadap norma-norma dan nilai-nilai sosial yang disengajaoleh individu atau sekelompok orang. Misalnya mencuri, membuat keributan,membunuh, dan mengisolasi diri dari pergaulan masyarakat.b. Aksi antisosialYaitu suatu aksi yang menempatkan kepentingan pribadi atau kepentingan kelompokdi atas kepentingan umum. Misalnya, membunyikan radio dengan volume yangsangat keras sehingga mengganggu ketenangan orang lain, memanipulasi keuanganorganisasi untuk memperkaya diri sendiri dan keluarga, tidak mau ikut gotong royongbersama warga sekitar, dan lain-lain.c. Antisosial grudgeYaitu rasa sakit hati atau dendam terhadap masyarakat atau terhadap aturan sosialtertentu sehingga menimbulkan perilaku menyelewengan. Sikap ini disebut puladendam anti sosial. Misalnya, minum-minuman keras atau penyalahgunaan narkobakarena merasa kurang dihargai oleh masyarakat sekitarnya, melakukan kekerasanrumah tangga karena frustasi dan kecewa terhadap norma-norma sosial yang mengaturupaya pemenuhan kebutuhan. 17. Tindakan antisosial dapat ditemukan dalam banyak wujud. Tetapi pada umumnya tindakan antisosial digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu:a. Dilakukan di jalan Tindakan antisosial ini dilakukan di jalan, sehingga pada akhirnya menimbulkan gangguan bagi masyarakat di sekitar atau yang melintasi jalan tersebut. Misalnya, membuang sampah sembarangan, melanggar rambu lalu lintas, intimidasi, mabuk, meminta-minta, pelacuran dan sebagainya.b. Dilakukan oleh tetangga Tetangga yang mengganggu dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitarnya. Mereka dapat merusak kualitas kehidupan masyarakat di sekitarnya. Misalnya, membunyikan radio dengan sangat keras sehingga mengganggu tetangga sekitar.c. Dilakukan terhadap lingkungan sekitar Tindakan ini berdampak rusaknya lingkungan alam, fasilitas umum dan benda-benda lain di sekitarnya. Selain mengganggu keamanan, kenyamanan dan kelancaran kegiatan masyarakat, upaya perbaikannyapun memakan biaya tang tidak sedikit. Misalnya, orang yang mencoret-coret dan merusak telepon umum, bus kota atau bahkan tembok dan meja kelas. Hal ini mengganggu kepentingan orang-orang yang mempunyai keperluan untuk menggunakannya.UJI KOMPETENSI A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Seseorang mencari ijazah, salah satu tujuannya untuk mencari pekerjaan. Namun ternyata Ijazahnya palsu. Perilaku menyimpang ini oleh Robert King Merton dinamakan. a. Komformitas b. Inovasi c. Ritualisme d. Retreatisme e. Rebellion 2. Seseorang yang menderita ketakutan atau kekecewaan maka setiap perilakunya selalu mengalami kebimbangan. Kebimbangan atau keraguan itu menjurus pada perbuatan-perbuatan yang keliru sehingga menimbulkan ejekan dari orang lain. Oleh karena itu timbul kecenderungan pengasingan diri sehingga tidak mampu menyerap nilai dan norma masyarakat. Dan terjadilah perilaku menyimpang yang merupakan hasil dari a. Sosialisasi yang tidak sempurna b. Kegagalan sosialisasi 18. c. Sikap mental yang tidak sehatd. Proses belajar menyimpange. Pengaruh lingkungan3. Seorang suami yang terpaksa mencuri karena melihat anak istrinyakelaparan. Bentuk penyimpangan tersebut adalaha. Kelompokb. Primerc. Sekunderd. Situasionale. Sistematik4. Seorang PSK yang tidak merasa bersalah dan bahkan merasa senang / menikmatipekerjaanya walaupun telah melanggar nilai dan norma. Perilaku menyimpangtersebut disebabkan karena.a. keinginan untuk dipujib. sikap mental yang tidak sehatc. pelampiasan rasa kecewad. ketidakharmonisan dalam keluargae. proses belajar menyimpang5. Gejala kenakalan remaja disebabkan oleh berikut ini, kecuali .a. masyarakat yang penuh dengan korupsib. lingkungan keluarga yang harmonisc. situasi sosial yang tidak menentu.d. keadaan lingkungan yang membosankane. kesenjangan yang mencolok antara kaya dengan miskin6. Perbuatan anti sosial yang yang dilakukan oleh anak atau remaja dinamakana. Kejahatanb. Kriminalitasc. Penyimpangand. Delinquencye. Rebellion7. Seorang wanita menjadi sopir truk trailer belum lazim pada masyarakatkita/dianggapmelakukan perbuatan menyimpang. Penyimpangan tersebutbersifat..a. Individub. Primerc. Sekunderd. Positife. Negatif8. Perilaku seksual yang cenderung tertarik dengan sesama laki-laki dinamakan .a. lesbianb. homoseksualc. ekshibisionismed. voyeurismee. fetishisme9. Orang tua yang tidak menunjukkan kedekatan dengan anaknya dan tidak menyukaianak-anak merupakan bentuk penganiayaan emosional yang dinamakan . 19. a. rejectingb. ignoringc. terrorizingd. isolatinge. corrupting10. Seorang anak berperilaku menyimpang yang disebabkan karena kurang mendapatkasih sayang orang tuanya merupakan tinjauan dari sudut .a. biologisb. sosiologisc. historiesd. psikologise. ekonomis B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar! 1. Sebutkan pengertian perilaku menyimpang! 2. Jelaskan pandangan teori labelling tentang perilaku menyimpang! 3. Jelaskan bentuk-bentuk perilaku menyimpang! 4. Berikan satu contoh penyimpangan yang bersifat positif! 5. Sebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang!B. PENGENDALIAN SOSIAL1. PENGERTIAN PENGENDALIAN SOSIAL a. Peter L. BergerPengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untukmenertibkan anggotanya yang menyimpang. b. Joseph S. RoucekPengendalian sosial adalah segala proses baik direncanakan maupun tidak, yangbersifat mendidik, mengajak bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhikaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku. c. Bruce C. CohenPengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorongseseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak-kehendak kelompok ataumasyarakat luas tertentu. Tujuan pengendalian sosial adalah : 20. a. agar masyarakat mau mematuhi norma-norma sosial yang berlaku, baik dengan kesadaransendiri mapun dengan paksaan.b. agar dapat mewujudkan keserasian dan ketentraman dalam masyarakat.c. bagi orang yang melakukan penyimpangan diusahakan agar kembali mematuhi norma-norma yang berlaku. 2. JENIS-JENIS LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIALJenis-jenis lembaga pengendalian sosial antara lain :a. Lembaga Kepolisian Lembaga Kepolisian merupakan lembaga formal yang sejak awal dibentuk dalam rangka mengawasi semua bentuk penyimpangan terhadap hukum yang berlaku. Polisi adalah lembaga yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Tugas polisi sesuai dengan UU No. 28 tahun 1997 adalah: b. Sebagai alat negara penegak hukum, memelihara serta meningkatkan tertib hukum c. Sebagai pengayom, memberikan perlindungan dan dan pelayanan kepadamasyarakat bagi tegaknya ketentuan peraturan perundang-undangan d. Bersama-sama dengan segenap komponen pertahanan keamanan negara lainnya, membina ketentraman masyarakat dalam wilayah negara guna mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat e. Membimbing masyarakat demi terciptanya kondisi yang menunjang terselenggaranya usaha dan kegiatan mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.b. Lembaga Kejaksaan Merupakan lembaga formal yang bertugas sebagai penuntut umum, yaitu pihak yang mengajukan tuntutan terhadap mereka yang melakukan pelanggaran hukum berdasarkan tertib hukum yang berlaku. Pekerjaan lembaga kejaksaan merupakan tindak lanjut dari lembaga kepolisian yang menangkap dan menyidik pelaku-pelaku pelanggaran untuk menuntut bentuk pelanggarannya dalam rangka menciptakan keadilan masyarakat.c. Lembaga Pengadilan 21. Merupakan lembaga formal yang menjadi pengayom sekaligus memberikanrasa keadilan pada masyarakat. Tugas lembaga pengadilan antara lain: 1. memeriksa kembali hasil penyidikan dari kepolisian 2. menindaklanjuti tuntutan dari jaksa terhadap suatu kasus pelanggaran. 3. mempersidangkan setiap kasus pelanggaran terhadap norma-norma hukum, baikperdata maupun pidana sesuai dengan hukum masing-masing. Bentuk sanksi yang dijatuhkan lembaga pengadilan antara lain: 1. denda 2. hukuman kurungan sementara 3. hukuman kurungan seumur hidup 4. hukuman mati Sanksi dijatuhkan berdasarkan penelitian dalam persidangan secara komprehensif menurut kadar kesalahan yang dilakukan oleh si Pelanggar.d. Lembaga Adat Merupakan lembaga nonformal yang menangani pelanggaran terhadap norma-norma adat, mempengaruhi dan mengatur tata kelakuan warga masyarakat.Misalnya pelanggaran terhadap : adat perkawinan adat kekerabatan adat pembagian warisan adat-adat ritual tradisi-tradisi khusus yang dipertahankan oleh masing-masing anggota masyarakat. Lembaga-lembaga adat terdiri dari: tokoh-tokoh adat orang-orang tua 22. pemuka masyarakat Pemimpin-pemimpin adat disebut pemimpin nonformal karena keberadaan mereka bukan berdasaarkan otoritas yang diberikan oleh penguasa negara, melainkan otoritasnya diberikan langsung oleh masyarakat yang dipimpinnya melalui kriteria- kriteria tertentu yang telah ditetapkan.e. Tokoh-tokoh Masyarakat Merupakan pengendalian sosial nonformal yang dilakukan oleh para pemuka masyarakat yang mempunyai pengaruh ataupun kharisma untuk mengatur berbagai kegiatan masyarakat. Tokoh-tokoh masyarakat ini merupakan panutan sekaligus pengendali yang dipatuhi oleh warga masyarakat. Dengan demikian sistem ketertiban yang ada di dalam masyarakat tersebut sangat ditentukan oleh peranan tokoh-tokoh masyarakat.f. Tokoh Agama Tokoh agama adalah orang yang mempunyai pandangan luas dalam suatu agama dan menjalankan pengaruhnya sesuai dengan pemahaman tersebut. Yang termasuk tokoh agama adalah pendeta, biksu, ustadz, pastor, kyai, dan brahmana. Tokoh agama ini sangat berpengaruh di lingkungannya karena nilai-nilai dan norma-norma yang ditanamkannya berkaitan dengan perdamaian, sikap saling mengasihi, saling menghargai, saling mencintai, dan saling menghormati sesama manusia, serta berbagai kebaikan lainnya.g. Sekolah Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peranan dalam pengendalian sosial. Guru-guru senantiasa mendidik dan menegur murid agar mau menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Apabila ada murid yang melanggar, guru memiliki kewajiban untuk memberikan sanksi kepada murid tersebut.h. Keluarga Setiap orang tua pasti mengendalikan perilaku anak-anaknya agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, dengan cara mendidik, menasehati dan turut mensosialisasikan nilai dan norma yang ada.Berbagai pengendalian sosial telah dilakukan namun penyimpangan perilaku tetap ada.Menurut Bruce C. Cohen hal itu bisa terjadi karena faktor berikut :a. Adanya perubahan norma dari suatu periode ke periode waktu yang lain.b. Tidak ada norma yang bersifat mutlak yang bisa digunakan untuk menentukan benar tidaknya kelakuan seseorang. 23. c. Individu yang tidak mematuhi norma sosial disebabkan karena mereka mengamati orang- orang lain yang tidak mematuhi, atau karena mereka tidak pernah dididik untuk mematuhinya. d. Adanya individu yang belum mendalami norma sosial. e. Adanya individu-individu yang kurang yakin akan kebenaran atau kebaikan suatu normasosial. f. Terjadi konflik peran dalam diri individu karena ia menjalankan beberapa peran yang menghendaki corak yang berbeda. Namun demikian pengendalian sosial harus tetap berlanjut untuk meminimalisir penyimpangan-penyimpangan di dalam masyarakat. 3. SIFAT-SIFAT PENGENDALIAN SOSIAL a. Pengendalian Sosial Preventif Yaitu usaha yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran. Tujuannya adalah mencegah terjadinya perilaku menyimpang. Contoh, memberikan nasihat kepada anak.b. Pengendalian Sosial Represif Pengendalian sosial yang dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran dan supaya keadaan pulih seperti sedia kala. Contohnya orang yang melanggar peraturan lalu lintas ditilang dan dipersidangan kemudian dikenai denda.c. Pengendalian Sosial Gabungan Merupakan gabungan dari pengendalian represif dan preventif. Tujuannya untuk mencegah terjadinya penyimpangan (preventif) sekaligus memulihkan kembali keadaan semula jika telah terjadi penyimpanga (represif) sehingga perilaku menyimpang tidak sempat merugikan pelaku yang bersangkutan maupun orang lain. Misalnya, diberlakukan piket-piket di sekolah yang dimaksudkan untuk mengawasi dan mencegah siswa agar tidak bolos pada jam sekolah (preventif). Meskipun pengawasan tersebut dilakukan tetap saja terdapat siswa yang membolos.Maka tindakan represif dapat dilakukan untuk mengembalikan penyimpangan itu ke keadaan normal dengan cara mengenakan sanksi atau hukuman kepada siswa tersebut sesuai dengan perat uran yang berlaku. . 4. CARA PENGENDALIAN SOSIAL 24. a. Pengendalian Sosial Persuasif Dilakukan melalui pendekatan dengan mengajak atau membimbing agar masyarakat mematuhi norma-norma yang ada, tanpa ada kekerasan (dengan cara sosialisasi). Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara : Lisan, yaitu dilakukan dengan mengajak orang mentaati aturan dengan berbicaralangsung dengan bahasa lisan (verbal). Contoh penyuluhan dari pihak kepolisiantentang bahaya narkoba. Simbolik, yaitu dapat dilakukan melalui spanduk, tulisan, dan iklan layananmasyarakat. Contoh spanduk-spanduk yang mengajak masyarakt untuk menjauhikekerasan serta menjaga persatuan dan kesatuan.b. Pengendalian Sosial Koersif Bersifat memaksa atau menekankan pada tindakan yang menggunakan kekuatan fisik agar anggota masyarakat berperilaku sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Upaya ini dilakukan setelah cara persuasif tidak berhasil. Contoh: Gerobak pedagang kaki lima yang terpaksa diangkut oleh trantib karena telah melanggar Perda dan telah diperingatkan berkali-kali.Diantara cara paksaan antara lain:1. Kompulsi / CompulsionCompulsion merupakan pengendalian sosial dengan situasi yang diciptakansedemikian rupa, sehingga seseorang terpaksa taat atau mengubah sikapnya, yangmenghasilkan kepatuhan scara tidak langsung.2. PervasiYaitu pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara menyampaikan nilai ataunorma secara berulang-ulang dan terus-menerus dengan harapan nilai dan normatersebut melekat dalam jiwa seseorang sehingga akan terbentuk sikap yangdiharapkan. Misalnya, bahaya narkoba yang disampaikan kepada remaja melaluimedia massa baik cetak maupun elektronik secara berulang-ulang dan terus-menerus.5. PENGENDALIAN SOSIAL BERDASARKAN RESMI ATAU TIDAKNYAa. Pengendalian FormalMenurut Horton dan Hunt, yaitu cara pengendalian sosial yang dilakukan olehlembaga-lembaga resmi yang juga memiliki peraturan-peraturan resmi. Peraturan- 25. peraturan yang dihasilkan lembaga-lembaga ini umumnya tertulis dan sudah distandardisasi. Pengendalain ini dilakukan melalui: 1. Hukuman Fisik Model pengendalian ini dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang diakui oleh semua lapisan masyarakat, seperti kepolisian, Lembaga Pemasyarakatan (LP) dan yang lainnya. 2. Lembaga Pendidikan Dalam lembaga pendidikan formal seperti sekolah, seseorang diarahkan perilakunya agar sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Melalui pendidikan, seseorang belajar hal-hal yang berkenaan dengan pengetahuan (kognitif), mengenai sikap yang meliputi nilai, norma, etika dan seni (afektif), serta ketrampilan-ketrampilan yang menunjang agar dia mampu berperilaku wajar (psikomotorik). Pendidikan merupakan pengendalian sosial secara sadar (terencana) dan berkesinambungan untuk mengarahkan agar terjadi perubahan- perubahan positif dalam perilaku seseorang melalui proses sosialisasi agar perilaku seseorang tidak menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku. 3. Lembaga Keagamaan : Dalam setiap agama terdapat ajaran tentang kebenaran yang suci menurut penganutnya masing-masing. Perbuatan-perbuatan yang arif, bijaksana, dan pengabdian terhadap Tuhan adalah ajaran pokok pada setiap ajaran agama. Oleh sebab itu, setiap pemeluk agama yang taat akan mengakui kebenaran ajaran agamanya dan mejadikan ajaran agamanya sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Jika melanggar ajaran agamanya ia akan merasa berdosa, dan akan berusaha bertobat.b. Pengendalian Informal 1. Gosip atau desas desus Yaitu berita yang menyebar secara cepat dan tidak berdasarkan kernyataan. Biasanya terjadi apabila terjadi kritik sosial secara terbuka tidak dapat dilontarkan. Dengan gosip tersebut individu yang berperilaku menyimpang akan merasa malu dan bersalah sehingga akan berhati-hati dalam bertindak. 2. Ejekan Adalah tindakan membicarakan seseorang dengan menggunakan kata-kata kiasan, perumpamaan, atau kata-kata yang berlebihan dan bermakna negatif, kadang- kadang digunakan kata-kata yang artinya berlawanan dengan yang dimaksud. 3. Celaan 26. Merupakan tindakan kritik atau tuduhan terhadap suatu pandangan, sikap, dan perilaku yang tidak sejalan (tidak sesuai) dengan pandangan, sikap, dan perilaku anggota kelompok pada umumnya. Celaan lebih mudah dimengerti oleh seseorang karena diekspresikan dengan ucapan, protes, atau kritik yang terbuka dan langsung menuju ke sasaran. 4. Ostrasisme (pengucilan) Yaitu keadaaan di mana seseorang anggota masyarakat walaupun diperbolehkan bekerjasama atau dibiarkan hidup dan bekerja dalam kelompok masyarakat tetapi dia tidak diajak berkomunikasi. Tujuannya agar anggota masyarakat yang bersangkutan atau anggota masyarakat yang lainnya tidak melakukan pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku. 5. Fraudulens : pengendalian sosial dengan jalan minta bantuan kepada pihak lain yang dianggap dapat mengatasi masalah, atau istilah lainnya adalah meminta beking kepada pihak lain. 6. Intimidasi Dilkukan dengan cara menekan, memaksa, mengancam, atau manakut- nakuti sehingga seseorang tidak berani berperilaku menyimpang atau pelaku perilaku menyimpang mau mengakui perbuatannya dan tidak mengulanginya lagi.6. PERWUJUDAN PENGENDALIAN SOSIAL Menurut Soerjono Soekanto perwujudan pengendalian sosial adalah: a. Pemidanaan Standar atau patokannya adalah suatu larangan yang apabila dilanggar, akan mengakibatkan penderitaan (sanksi negatif) bagi pelanggarnya. Dalam hal ini kepentingan-kepentingan seluruh kelompok masyarakat dilanggar, sehingga inisiatif datang dari seluruh anggota kelompok (yang mungkin dikuasakan kepada pihak- pihak tertentu). b. Kompensasi Standard an patokannya adalah kewajiban, di mana inisiatif untuk memprosesnya ada pada pihak yang dirugikan. Pihak yang dirugikan akan meminta ganti rugi, oleh karena pihak lawan melakukan cidera janji. Sehingga ada pihak yang kalah dan ada pihak yang menang. c. Terapi 27. Pada terapi, korban mengambil inisiatif sendiri untuk memperbaiki dirinya denganbantuan pihak-pihak tertentu, misalnya pada kasus penyalahgunaan obat bius(narkoba), di mana korban kemudian sadar dengan sendirinya.d. KonsiliasiPada konsiliasi, masing-masing pihak yang bersengketa mencari upaya untukmenyelesaikannya, baik secara kompromis ataupun dengan mengundang pihakketiga.7. POLA UMUM PENGENDALIAN SOSIALa. Pengendalian kelompok terhadap kelompokb. Pengendalian kelompok terhadap individuc. Pengendalian individu terhadap individud. Pengendalian individu terhadap kelompok8. FUNGSI PENGENDALIAN SOSIALAda beberapa fungsi pengendalian sosial menurut Koentjaraningrat, yaitu:a. Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosialPenanaman keyakinan terhadap norma sosial yang baik sangat diperlukan dalamrangka keberlangsungan tatanan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan carasebagai berikut:1. Melalui lembaga pendidikan sekolah dan lembaga pendidikan keluarga.Melalui lembaga-lembaga ini seorang anak diarahkan untuk meyakini norma-norma sosial yang baik.2. Sugesti sosialDilakukan dengan mempengaruhi alam pikiran seseorang melalui cerita-ceritadongeng maupun kisah-kisah nyata dari tokoh-tokoh terkenal.3. Menonjolkan kelebihan norma-norma tertentu dibandingkan dengan norma-normapada masyarakat lainnya.b. Memberikan imbalan kepada warga yang menaati normaImbalan di sini mulai berupa pujian dan penghormatan hingga pemberian hadiah(reward) yang berupa materi. Pemberian imbalan ini bertujuan agar anggotamasyarakat tetap melakukan perbuatan yang baik dan senantiasa memberikan contohyang baik kepada orang lain di sekitarnya.c. Mengembangkan rasa maluSetiap anggota masyarakat memiliki rasa malu yang ukurannya berbeda-beda.Budaya malu berkenaan dengan harga diri. Harga diri akan turun jika seseorangmelakukan kesalahan yang melanggar norma- norma sosial di dalam suatumasyarakat. Masyarakat akan sangat antusias mencela setiap anggotanya yangmelakukan pelanggaran terhadap norma. Bila setiap perbuatan melanggar normadicela, maka dengan sendirinya akan timbul budaya malu dalam diri seseorang. 28. d. Mengembangkan rasa takutPerasaan takut akan mengarahkan seseorang untuk tidak melakukan perbuatan yangdinilai mengandung resiko. Dengan demikian, orang akan berkelakuan baik dan taatpada tata kelakuan atau adat-istiadat sebab sadar bahwa perbuatan yang menyimpangdari norma-norma itu akan berakibat tidak baik bagi dirinya maupun orang lain disekitarnya.e. Menciptakan sistem hukumSistem hukum merupakan aturan yang disusun secara resmi dan disertai aturantentang ganjaran atau sanksi tegas yang harus diterima oleh sesorang yang melakukanpenyimpangan (pelanggaran). 9. AKIBAT TIDAK BERFUNGSINYA LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIALPengendalian sosial dapat dilakukan secara :a. InternalPengendalian sosial yang dilakukan oleh komponen masyarakat itu sendiri di bawahkoordinasi pemuka adat dan tokoh masyarakat dan dimulai dari pengendalian diridari tiap-tiap individu anggota masyarakat, serta pelatihan-pelatihan yang berkaitandengan pembudayaaan nilai dan norma dari generasi tua kepada generasi muda.Apabila pengendalian sosial secara internal ini berhasil maka sesungguhnyapengendalian sosial tidak memerlukan aparat formal seperti polisi, kejaksan , danpengadilan. Hal ini dapat terjadi pada masyarakat primitif.b. Eksternalpengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga-lembaga formal seperti kepolisiankejaksaan dan pengadilan dengan berdasarkan norma-norma hukum yang berlaku,baik perdata maupun pidana.Pada masyarakat modern terutama yang majemuk pengendalian sosial secarainternal sulit untuk menjamin ketertiban. Pengendalian sosial eksternal lebihdipatuhi karena sifatnya tegas dan jelas dengan sanksi-sanksi yang memberatkan.Komponen penting bagi terwujudnya ketertiban dalam masyarakat:a. Adanya norma-norma yang memadai, dalam arti norma-norma yang sesuai dengantingkat perkembangan masyarakat.b. Adanya aparat penegak hukum yang konsisten secara ideologi dan mempunyai tekaduntuk mengabdikan diri dalam setiap upaya penegakan hukum.c. Adanya kesadaran dari seluruh warga masyarakat untuk berlaku tertib dan menjunjungtinggi hukum. 29. Lembaga pengendalaian sosial belum tentu melaksanakan fungsinya dengan baik. Bentuk- bentuk nyata kejadian dalam masyarakat yang merupakan akibat langsung dari tidak berfungsinya lembaga-lembaga pengendalian sosial antara lain :a. Tidak adanya kepastian hukumb. Kepentingan masyarakat sulit untuk dipenuhic. Sering terjadi konflikd. Munculnya komersialisasi hukum, jabatan dan kekuasaan.e. Munculnya sindikat-sindikat kejahatan yang mempunyai kepentingan khusus.Di dalam masyarakat terdapoat rantai sistem penciptaan ketertiban dalam masyarakat itusendiri. Apabila sistem itu tidak berfungsi maka akibatnya di dalam masyarakat terdapatkekacauan-kekacauan karena banyaknya perilaku menyimpang yang terjadi. Untukmengatasi hal tersebut maka dapat dilakukan terapi sosial sebagai berikut :a. Memperbaiki perangkat hukum, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, keputusanpresiden, keputusan menteri, dan peraturan pelaksana lainnya.b. Melakukan revitalisasi aparat penegak hukum mulai dari kepolisian, kejaksaan dan pengadilan. Yang dimaksud dengan revitalisasi adalah penggantian, pembinaan serta pengawasan-pengawasan yang lebih intensif terhadap semua bentuk kegiatan hukum.c. Melakukan usaha-usaha pembudayaan tertib sosial yang di dalamnya terdapat kepatuhan terhadap norma kesusilaan, kesopanan, adat, norma agama, dan norma hukum.UJI KOMPETENSIA. Pilihlah jawaban yang paling benar!1. Contoh pengendalian sosial melalui sosialisasi antara lain. a. penanaman pengertian dan kesadaran hukum b. mempermalukan di depan orang banyak c. mengemukakan sindiran terhadap penyimpangan d. diajukannya penyimpangan ke pengadilan e. membuat standardisasi2. Kekuatan bahasa seperti eufemisme (penghalusan bahasa) di kalangan atas dan plesetan di kalangan bawah efektif sebagai alat pengendalian sosial karena berfungsi sebagai alat. a. tekanan sosial b. komunikasi c. mengintegrasikan masyarakat d. mempermalukan orang 30. e. menanamkan pengertian3. Badan badan yang berkaitan erat dengan pengendalian sosial dalam masyarakatadalah.a. kepolisian, kejaksaan, dan penjarab. kepolisian, bank, dan penjarac. bank, penjara, dan badan usaha milik negarad. bank, kejaksaan, dan penjarae. badan lusaha milik negara, bank, dan penjara4. Surat kabar di ibu kota memberitakan keputusan pengadilan tentang kasus korupsiyang terjadi di lingkungan pemerintah. Pemberitaan tersebut tergolong pengendaliansosial yang dinamakan.a. gosipb. persuasifc. regresifd. edukatife. koersif5. Untuk menunjang fungsi dan tugasnya, polisi diberi hak ....a. Melakukan tindak kekerasanb. Mengadilic. Melakukan penyidikand. Mengajukan tuntutane. Mengajukan banding6. Lembaga adat dan tokoh-tokoh masyarakat merupakan lembaga pengendalian sosialsecara nonformal karena otoritasnya diberikan oleh....a. masyarakat setempatb. penguasa negarac. kepolisiand. pengadilane. masyarakat luas7. Lembaga yang merupakan tempat untuk memperoleh rasa keadilan dalam masyarakatadalah....a. kepolisianb. kejaksaan 31. c. pengadiland. tokoh-tokoh masyarakate. lembaga adat8. Menjatuhkan denda pada para pelanggar peraturan lalu lintas merupakan pengendaliansosialyang bersifat....a. represifb. persuasifc. koersifd. kompulsie. preventif9. Di sekolah siswa yang bisa mendapatkan beasiswa, syaratnya mendapatkan nilaibagus, tidak bolos sekolah, tidak mencontek merupakan pengendalian sosial yangbersifat....a. persuasifb. koersifc. kompulsid. preventife. represif10. Ajakan pemuka agama dalam ceramah-ceramahnya untuk menjauhi tindakankriminal merupakan pengendalian sosial yang bersifat....a. preventifb. persuasif lisanc. persuasif simbolikd. koersife. represif 32. 11. Seorang warga masyarakat walaupun diperbolehkan bekerjasama dalam kelompokmasyarakat, tetapi dia tidak diajak berkomunikasi. Pengendalian sosial dengan caraini disebut....a. fraudulensb. hukumanc. ostrasismed. pendidikane. cemoohan12. Proses pengendalian sosial yang paling utama dalam kehidupan bermasyarakat yangdimulai sejak individu lahir dan berlangsung sepanjang hidup adalah....a. fraudulensb. hukumanc. pendidikand. ostrasismee. cemoohan13. Pengendalian sosial dengan cara meminta bantuan pada pihak lain yang dianggapdapatmengatasi masalah dinamakan....a. fraudulensb. hukumanc. pendidikand. ostrasismee. cemoohan14. Perhatikan pernyataan berikut ini !1) adanya norma yang memadai2) tidak adanya kepastian hukum3) kepentingan masyarakat tidak terpenuhi 33. 4) adanya aparat penegak hukum5) kesadaran warga masyarakat untuk berperilaku tertibSuatu ketertiban terwujud ditentukan oleh tiga hal yaitu....a. 1, 2, dan 3b. 1, 3, dan 5c. 1, 4, dan 5d. 3, 4, dan 5e. 2, 3, dan 415. Bentuk nyata kejadian dalam masyarakat yang merupakan akibat langsung dari tidakberfungsinya lembaga-lembaga pengendalian sosial adalah....a. adanya kepastian hukumb. kepntingan masyarakat terpenuhic. tidak pernah terjadi konflikd. adanya kelompok-kelompok khususe. komersialisasi hukum, jabatan dan kekuasaan16. Revitalisasi aparat penegak hukum dapat dilakukan dengan cara....a. memperbaiki Undang-undang dasarb. mengganti peratuan pemerintahc. mengubah keputusan presidend. menolak keputusan menterie. mengganti, membina serta mengawasi lebih intensif17. Pengendalian sosial akan dapat terwujud bila....a. tekanan dari pemerintah kuat berdasarkan hukumb. kekuasaan negara otoriter dan menekan.c. masyarakat berusaha mematuhi norma secara sadar. 34. d. pelanggaran dapat ditindak dengan tegas e. para pejabat dapat memberikan keteladanan. 18. Yang termasuk tujuan pengendalian sosial adalah.... a. agar masyarakat mematuhi norma atau aturan b. dapat terwujud keserasian dan ketentraman c. dapat mengekang masyarakat untuk berinteraksi d. agar menyadari perilakunya yang menyimpang e. memaksa untuk mematuhi peraturan. 19. Warga masyarakat mengadakan gotong royong dengan melibatkan seluruh warga baik laki-laki, perempuan, anak-anak, remaja dan para orang tua merupakan salah satu upaya pengendalian sosial secara.... a. formal b. persuasif c. represif d. internal e. eksternal 20. Pada masyarakat modern pengendalian sosial eksternal lebih dipatuhi dari pada internal karena.... a. pengendalian eksternal dibuat oleh yang berwenang. b. pengendalian internal dianggap kuno c. pengendalian internal dibuat oleh masyarakat yang bersangkutan d. pengendalian eksternal sifatnya tegas dan jelas dengan sanksi-sanksi yangmemberatkan. e. pengendalian intenal sudah tidak diperlukan lagi.B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar! 1. Sebutkan pengertian pengendalian sosial! 35. 2. Jelaskan yang dimaksud pengendalian sosial preventif dan represif dan berikan contohnya!3. Sebutkan cara-cara pengendalian sosial!4. Sebutkan jenis-jenis lembaga pengendalian sosial!5. Jelaskan akibat dari tidak berfungsinya lembaga pengendalian sosial!