BAB V PERHITUNGAN INTEGRAL (ANTI DIFERENSIAL) · PDF file145 sehingga dengan cara menambahkan...
-
Upload
truongkiet -
Category
Documents
-
view
273 -
download
18
Transcript of BAB V PERHITUNGAN INTEGRAL (ANTI DIFERENSIAL) · PDF file145 sehingga dengan cara menambahkan...
143
BAB V
PERHITUNGAN INTEGRAL
(ANTI DIFERENSIAL)
Perhatikan Gambar V.1. Selang [a , b] dipartisi atas n bagian yang sama, dan dibangun
dua macam persegipersegi panjang. Persegipersegi panjang yang pertama seluruhnya
berada di bawah grafik y = f(x). Sedangkan yang kedua meliput grafik y = .(x).
Jika disajikan :
mi : luas persegi panjang yang seluruhnya
berada di bawah grafik,
Mi : luas persegi panjang yang memuat
grafik,
maka
mi = f(xi)n
ab , i = 1, 2, . . . , n1,
Mi = f(xi+1) n
ab , i = 1, 2, . . . , n1,
Dalam hal ini, f(x0)=f(a) dan f(xn) = f(b).
Selanjutnya, tulis m(n) =
=
1n
1iim , M(n) =
=
1n
1iiM . Jika nilai )n(mLimn dan nn MLim ada dan
berhingga, maka nn mLim = nn MLim = b
a
dx)x(f .
Formulasi b
a
dx)x(f dinamakan integral tentu dari fungsi y = f(x) dengan batas bawah
x = a dan batas atas x = b. Jika nilai-nilai batas integral tidak disajikan, sehingga
formulasinya menjadi dx)x(f , maka bentuk integral ini dinamakan integral tak tentu dari
fungsi y = f(x). Perbedaan antara integral tentu dengan tak tentu adalah, Integral tentu
X
y = f(x)
. . . x2 x1 xn-1 b=xn X0=a
Y
Gambar V.1. Konsepsi integral
144
hasilnya sebuah bilangan (konstanta), sedangkan integral tak tentu, sebuah fungsi. Fungsi
f(x) pada bentuk integral (baik tentu maupun tak tentu) dinamakan integrand.
V.1. Fungsi Primitif
Menghitung integral sebuah fungsi, baik integral tentu maupun tak tentu, dengan
menggunakan konsepsi limit, tidak semudah pada perhitungan difrensial. Sebab untuk
keperluan perhitungan integral perlu didefinisikan sebuah fungsi yang dinamakan fungsi
primitif atau biasa dinamakan antidiferensial. Hal ini karena pada formulasi integral
terlibat operator diferensial, dx.
Definisi
Fungsi y = F(x) dinamakan fungsi primitif (antidiferensial) dari y = f(x), jika berlaku
hubungan
)x(d)x(dF
= f(x)
untuk setiap x pada domain y = f(x).
Sebagai contoh, fungsi primitif dari y = Cos x adalah y = Sin x, sebab )x(d
)x(dSin = Cos x
Selanjutnya untuk dapat melakukan proses perhitungan integral perlu dipahami dalil
berikut ini.
Dalil
Jika y = f(x) fungsi kontinu pada domain S = [a , b], dan y = F(x) fungsi primitif dari
y = f(x), maka
b
a
dx)x(f = b
a)x(F = F(b) F(a)
Bukti
Perhatikan Gambar V.1.
Berdasarkan gambar, maka dapat disajikan barisan nilai
a = x0 < x1 < x2 < . . . < xn-1 < xn = b,
145
sehingga dengan cara menambahkan suku baru dan mengurangkan kembali, diperoleh
formulasi
F(b) F(a) = F(xn) F(xn-1) + F(xn-1) . . . F(x1) + F(x1) F(x0) = =
n
1i1ii )}x(F)x(F{
Karena y = F(x) fungsi primitif dari y = f(x), yang berarti F(x) = f(x), maka y = F(x)
merupakan fungsi diferensiabel dengan turunannya kontinu di S, sehingga berdasarkan dalil
nilai tengah, ada ix , xi-1 < ix < xi, sedemikian rupa sehingga
F(xi) F(xi-1) = f( ix )(xi xi-1), atau F(b) F(a) = =
n
1i1iii )xx)(x(f ,
sehingga jika kedua ruas dihitung nilai limitnya untuk n , maka
{ })a(F)b(FLimn
= =
n
1i1iiin)xx)(x(fLim .
Karena F(b) F(a) sebuah konstanta, maka { })a(F)b(FLimn
= F(b) F(a), ada dan
merupakan nilai berhingga. Sehingga =
n
1i1iiin)xx)(x(fLim juga ada dan berhingga.
Berdasarkan konsepsi integral, maka =
n
1i1iiin)xx)(x(fLim =
b
a
dx)x(f = F(b) F(a).
Contoh 1
Tunjukan bahwa 2
1
xdx = 121
Jawab :
Fungsi primitif f(x) = x adalah F(x) = 21
x2, sebab
2x21
dxd
= 21
.2.x2-1 = x.
Karena F(x) = 21
x2, maka
==
==
2)2(21
)2(F
21
)1(21
)1(F
2
2
, sehingga 2
1
xdx = 2 21
= 121
.
146
Contoh 2
Hitunglan
41
0
dx)x(Cos !
Jawab :
Sudah ditunjukan bahwa fungsi primitif dari f(x) = Cos x, adalah F(x) = Sin x, sehingga
F(41 ) = Sin(
41 ) = 2
21
f(0) = Sin(0) = 0
41
0
dx)x(Cos = Sin(41 ) Sin(0) = 2
21
0 = 221
Dari paparan dalil, dapat disajikan pernyataan sebagai berikut. Jika batas integral a
dengan b pada integral tentu b
a
dx)x(f dihilangkan, sehingga diperoleh bentuk dx)x(f ,
maka
dx)x(f = F(x) +k,
dengan k konstanta, yang nilainya dapat dihitung, jika ada tambahan ketentuan.
Sebelumnya sudah dikemukan, b
a
dx)x(f adalah sebuah konstanta, sedangkan dx)x(f
sebuah fungsi. Hal ini tersurat pada sajian bahwa b
a
dx)x(f = F(b) F(a), yang merupakan
sebuah konstanta, dan dx)x(f = F(x) + k, sebuah bentuk fungsi.
147
Contoh 3
Hitunglah ( ) +
dx1x
22
, jika untuk x = 0 nilainya sama dengan 1 !
Jawab :
Fungsi primitif dari f(x) = ( )21x
2+
, x 1 adalah F(x) = 1x1x
+
, sehingga
( ) +dx
1x
22
= 1x1x
+
+ k
Subtitusikan x = 0 pada hasil integrasi 1010
+
+ k = 1 k = 2
Sehingga ( ) +
dx1x
22
= 1x1x
+
+ 2 = 1x1x3
++
Fungsi yang memiliki nilai integral pada domain S, dinamakan integrabel, pada domain
S. Jika menelaah paparan yang telah disampaikan, syarat perlu dan cukup agar sebuah
fungsi integrabel pada domain S adalah kontinu di mana-mana pada S. Sedangkan agar
diferensiabel, kekontinuan fungsi hanya merupakan syarat perlu tetapi tidak cukup. Hal ini
menyatakan bahwa, sebuah fungsi integrabel tidak perlu diferensiabel, sedangkan jika
fungsi diferensiabel, maka integrabel. Sebagai contoh fungsi y = x. Fungsi ini
integrabel pada domain bilangan riel, tetapi tidak diferensiabel di titik (0 , 0). Hal ini dapat
ditelaah pada fakta, dxx =
+
0 x ,K x21
0 x , Kx21
2
2
. Yang berarti integralnya ada, tetapi
h)0(f)h0(f
0hLim
+
= 1, sedangkan
h)0(f)h0(f
0hLim
+
+ = 1. Yang berarti
h)0(f)h0(f
0hLim
+
tidak ada.
148
V.2. Dalil dasar tentang integral
Untuk lebih memudahkan perhitungan integral perlu dipahami dalil dasar tentang
integral.
1. kdx = kx + c , k, c : konstanta
Bukti
( )ckxdxd + = kx1-1 + 0 = k
2. dxxn =
1n1+
xn+1 + k ; n 1 , k : konstanta
Bukti
++
+ Kx1n
1dxd 1n =
1n1+
(n+1)x(n+1)-1 + 0 = xn
3. dxx1
= ln x + k ; k : konstanta
Bukti
( )kxlndxd + =
x1
+ 0 = x1
4. dxex = ex + k ; k : konstanta
Bukti
( )kedxd x + = ex + 0 = ex
5. dx)x(Sin = Cos(x) + k, dan dx)x(Cos = Sin(x) + k ; k ; konstanta
Bukti
Sudah disampaikan sebagai contoh pada definisi fungsi primitif
149
6. ( ) + dx)x(g)x(f = dx)x(f + dx)x(g
Bukti
( )( )i1i1n
11
ii xx)x(g)x(f + +
= = ( )( )i1i
1n
11
i xx)x(f +
= + ( )( )i1i
1n
11
i xxx(g +
=
( )( )
+ +
= i1i
1n
11
iin
xx)x(g)x(fLim
= ( )( )
+
= i1i
1n
11
in
xx)x(fLim + ( )( )
+
= i1i
1n
11
in
xx)x(gLim
Berdasarkan konsepsi integral, jika masing-masing limit nilainya ada dan berhingga,
maka ( ) + dx)x(g)x(f = dx)x(f + dx)x(g
7. dx)x(kf = k dx)x(f
Bukti
Gunakan analogi pembuktian dalil 6, dengan menyatakan kf(x) sebagai perjumlahan atas
k buah fungsi f(x)
V.3. Cara menghitung sebuah integral
Menghitung integral sebuah fungsi dengan menggunakan konsepsi seperti yang telah
dipaparkan cukup sulit, dan proses perhitungannya relatif tidak sesederhana perhitungan
diferensial. Ada beberapa metode untuk menghitung integral sebuah fungsi.
1. Integral sebagai sebuah antidiferensial
Berdasarkan dalil pada fungsi primitif, tersurat bahwa ( ) dx)x(fdxd
= f(x). Dari
pernyataan ini dapat disimpulkan, sebuah integral dapat diselesaikan jika diketahui fungsi
primitifnya, sehingga untuk menyelesaikan sebuah integral dengan cara ini, diperlukan
150
sebuah direktori fungsi primitif yang lengkap. Metode ini dapat digunakan jika bentuk
integrandnya cukup sederhana.
2. Metode subtitusi
Ada beberapa cara subtitusi yang dapat digunakan, diantaranya
a) Subtitusi aljabar
Contoh 4
Hitunglah ( )+ dxe)3x2( 1x3x
2
Jawab :
Subtitusikan y = x2 3x + 1 dy = (2x 3)dx dx = 3x2
dy
( )
+ dxe)3x2( 1x3x2
=
3x2dy
e)3x2( y = dyey = ey + k = e(x - 3x + 1) + k
Contoh 5
Hitunglah ++ dx)1x2x(Tg)1x(2
Jawab :
Subtitusikan y = (x2 + 2x 1) dy = (2x + 2)dx dx = 2x2
dy+
=
+1xdy
21
Dengan menggunakan dalil 7,
++ dx)1x2x(Tg)1x(2 = +
+1x
dy21
)y(Tg)1x( = dy)y(Tg(21
= dy})y(Cos)y(Sin
21
Subtitusikan z = Cos(y) dz = Sin(y)dy
dy})y(Cos)y(Sin
21