Bab v Penelitian

11
Bab V Hasil Penelitian

description

slide

Transcript of Bab v Penelitian

Bab VHasil Penelitian

Bab VIPembahasan

• Data dari Profil Kesehatan Provinsi Bali tahun 2013 menunjukan bahwa capaian rumah sehat di Provinsi Bali sebesar 88,1%.

• Kabupaten Karangasem masih belum memenuhi target Renstra 2014 dengan capaian rumah sehat hanya sebesar 72%.

• Berdasa

Perbedaan Indikator Rumah Sehat

Keadaan ini sejalan dengan hasil penelitian Bungsu (2008), menyatakan bahwa rumah sehat di Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur hanya sebesar 31,7% berbeda jauh dengan data rumah sehat berdasarkan Profil Kabupaten Aceh Timur tahun 2006 sebesar 57,23%.

Faktor pendidikan merupakan faktor yang penting dalam mengambil keputusan termasuk untuk memiliki rumah dengan tingkat kesehatan yang baik

Prasetyo (2009) Tingkat pendidikan yang tinggi menyebabkan pengetahuan seseorang akan semakin baik dan lingkungan rumahnya akan diatur sedemikian rupa sehingga memiliki kualitas rumah yang baik.

Sastra (2002) keterbatasan informasi tentang pembangunan rumah dan pemukiman bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah merupakan salah satu faktor kendala dalam pembangunan perumahan dan permukiman yang sehat dan layak di Indonesia

Sesuai Bungsu Pendapatan yang tinggi menyebabkan harapan dan keinginan untuk memiliki rumah yang sehat sebagai tempat tinggal sehingga menyebabkan seseorang lebih banyak mengeluarkan anggaran untuk memiliki rumah yang sehat dan bagus

Tidak semua responden dengan tingkat pendapatan tinggi memiliki rumah sehat

perbedaan pemilihan prioritas kebutuhan oleh kepala keluarga

jumlah penghuni yang tidak sebanding dengan luas bangunan akan menyebabkan rumah tidak sehat.

Mukono (2006),

semakin cepat udara dalam rumah mengalami pencemaran sisa pernafasan.

Implikasi Tingkat Kesehatan Rumah terhadap Puskesmas

• 72,8% responden membuang air limbah ke selokan terbuka

• 65,4% responden menggunakan tempat sampah yang tidak kedap air dan tidak bertutup

kurangnya keikutsertaan masyarakat dalam masalah sarana sanitasi

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Puskesmas Karangasem I akan lebih mampu membuat perencanaan yang secara spesifik mencari solusi khusus untuk masalah pembuangan air limbah dan sarana pembuangan sampah

Kelemahan Penelitian

• Dalam pelaksanaan observasi terdapat kemungkinan bahwa data mengenai komponen rumah dan sarana sanitasi dapat bersifat subjektif tergantung pada pendapat penilai masing-masing sehingga mampu mempengaruhi skor akhir tingkat kesehatan rumah.

• Tingkat kesehatan rumah di wilayah kerja Puskesmas Karangasem I sebesar 38,3%.

• Responden dengan tingkat pendidikan tinggi cenderung memiliki tingkat kesehatan rumah yang baik daripada responden dengan tingkat pendidikan menengah dan rendah.

• Responden dengan tingkat pendapatan tinggi cenderung berada pada tingkat kesehatan rumah yang baik daripada responden dengan tingkat pendapatan rendah.

• Responden yang tinggal bersama keluarga inti cenderung memiliki rumah sehat daripada responden yang dengan keluarga besar.

Saran• Untuk peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk studi

lebih lanjut dan diharapkan dapat mempergunakan jumlah sampel yang lebih besar

• Untuk pihak Puskesmas, melalui program terkait agar mampu merencanakan strategi berhubungan dengan kondisi rumah sehat dan juga melakukan penyuluhan secara lebih intens kepada warga tentang pentingnya rumah yang sehat untuk menurunkan morbiditas terhadap suatu penyakit.

• Untuk masyarakat, diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai rumah sehat dan kepedulian terhadap keadaan rumah

Simpulan